1. dr. Indri Yogyaswari, MARS
Kepala Bagian Program & Informasi
Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
HUBUNGAN APLIKASI PBE, ASPAK &
EMONEV
DITJEN PELAYANAN KESEHATAN
2. PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN
PENINGKATAN MUTU
• AKREDITASI PKM
• AKREDITASI RS
PENINGKATAN AKSES
• SARANA
• PRASARANA
• ALAT KESEHATAN
FARMASI
• SISTEM RUJUKAN
• PEMANFAATAN
TEKNOLOGI
INFORMASI
SUMBER DAYA
KESEHATAN
Terwujudnya
Akses Pelayanan
Kesehatan Dasar
dan Rujukan yang
berkualitas Bagi
Masyarakat
Optimalisasi penggunaan Teknologi Informasi untuk
memperluas dan mempermudah akses masyarakat
terhadap Pelayanan Kesehatan
3. LANDASAN HUKUM
1. Surat Edaran KPK Nomor B-20033/01/08/2013
Perencanaan dan Pemanfaatan Anggaran Tepat Guna,
Tepat Sasaran dan Akuntabel Membuat perencanaan &
pelaksanaan Anggaran transparan, dapat diakses oleh
pimpinan unit kerja masing-masing & pemangku
kepentingan lainnya
2. Permenkes Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perencanaan
Bidang Kesehatan Tujuan penggunaan aplikasi
perencanaan elektronik untuk melaksanakan perencanaan
berbasis & memantapkan tata kelola pemerintahan yang
baik
3. Surat Edaran Nomor : HK.02.02/ I/0073/2019
tentang Pengajuan Usulan Kegiatan APBN dan DAK TA
2020 Melalui Aplikasi Perencanaan Berbasis Elektronik
(PBE) Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
4. Sistem Perencanaan Berbasis Elektronik (PBE) adalah
sistem perencanaan secara online, untuk membantu proses
perencanaan kegiatan (dalam hal ini pengusulan kegiatan)
Sarana, Prasarana dan Alat yang akan dilaksanakan untuk
tahun anggaran berikutnya, bersumber dari APBN/APBN-P
dan DAK (DAK FISIK & DAK NON FISIK)
PERENCANAAN BERBASIS ELEKTRONIK
5. “Bertujuan untuk meningkatkan performance
pelayanan kesehatan melalui perencanaan
yang akurat, Efektif dan Efisien”
PRINSIP UTAMA
7. KATERISTIK PBE TA 2020
1. Perencanaan bersifat menyeluruh, memfasilitasi
usulan kegiatan dengan berbagai sumber dana
(DAK, PNBP/BLU, RM)
2. Single Data untuk perencanaan. Isian data teknis
satker, data SPA telah terintegrasi dengan Database
ASPAK dan RS Online
3. Filter Usulan Satker Rumah Sakit berdasarkan Kelas
RS dan SDM yang dimiliki
8. KATERISTIK PBE TA 2020
4. Input data usulan dilakukan langsung secara
online melalui aplikasi PBE Online TA 2020
tanpa aplikasi offline lagi
5. Jenis Satker:
a. Dekonsentrasi
b. Dinkes Kab/Kota
c. RS Rujukan Nasional/Provinsi/Regional
d. RS Pemerintah lainnya
e. UPT Vertikal
f. Kantor Pusat
g. Labkesda
9. KATERISTIK PBE TA 2020
6. Jenis Kegiatan
a. Dinkes Provinsi :
Kegiatan Dekonsentrasi
b. Dinkes Kab/Kota :
Akreditasi Puskesmas, Alat Kesehatan
Puskesmas, RS Pratama, Bangun Baru/Renovasi,
Bangunan lanjutan, dll.
c. Satker Rumah Sakit :
Akreditasi RS, Bangunan lanjutan/Renovasi, Alat
Kesehatan RS, dll.
d. LABKESDA :
Alat Kesehatan, Prasana, Rehab/Renovasi
Bangunan
10. KATERISTIK PBE TA 2020
7. Alat - alat dalam bentuk set dirinci secara lebih detail.
8 . Hal-hal yang harus diperhatikan
a. Bagi Satker yang tidak mengajukan usulan melalui PBE
tidak akan diberikan alokasi anggaran kecuali untuk
kegiatan–kegiatan yang bersifat mendesak, KLB/Wabah,
Bencana dan Prioritas Nasional.
b. Kepada satker BLU UPT Vertikal dihimbau agar Belanja
Operasional dan Tupoksi lebih memanfaatkan anggaran
bersumber PNBP/BLU.
11. KATERISTIK PBE TA 2020
9. Satker rumah sakit untuk mengajukan usulan berdasarkan
skala prioritas sebagai berikut :
Life Saving (IGD, ICU/NICU/PICU dan Kamar Operasi).
Pertimbangan pelayanan sebagai revenue center.
Pelayanan unggulan sesuai dengan rencana strategis bisnis.
Pelayanan alat kesehatan canggih.
Pemenuhan infrastruktur
12. PPT
Portal Perencanaan Terintegrasi (PPT) adalah merupakan sistem
perencanaan terintegrasi menampilkan update kondisi data dari
beberapa sistem informasi yaitu RS Online, Siranap, Sisrute, e-Renstra,
e-Monev, ASPAK, dan Perencanaan Berbasis Elektronik
Tujuan integrasi adalah untuk memperkuat Data dan Informasi serta
Update Data RS Online, pemanfaatan monitoring dan evaluasi (E-
Monev), sarana-prasarana & alat kesehatan (ASPAK), rencana dan
strategis (e-Renstra), Sistem Informasi Rawat Inap (Siranap), Sistem
Informasi Rujukan Terintegrasi (Sisrute) serta membuat perencanaan
yang berbasis kondisi riil dan hasil monev, sehingga diharapkan
kegiatan dana APBN dapat termonitor seluruhnya.
TUJUAN
PORTAL PERENCANAAN TERINTEGRASI (PPT)
13. PENGGUNA PORTAL PERENCANAAN TERINTEGRASI (PPT)
1. RS UPT Vertikal Kemkes, RS Daerah
2. Dinas Kesehatan Provinsi
3. Dinas Kesehatan Kab/Kota
4. BBLK, BPFK, BBKPM, BKMM, UPK
5. LABKESDA (Provinsi/Kab/Kota)
6. Kantor Pusat
14. Emonev Ditjen Pelayanan Kesehatan adalah aplikasi sistem
monitoring dan evaluasi anggaran baik bersumber dari
APBN/APBN-P, DAK (DAK FISIK & NON FISIK) yang bertujuan
untuk melihat kemampuan satker dalam melaksanakan
kegiatan apakah sudah digunakan secara efektif, efisien dan
tepat sasaran.
Output dari emonev tersebut dapat sebagai dasar bahan
kebijakan perencanaan dan penganggaran di tahun
berikutnya.
Emonev sebagai salah satu syarat pengusulan kegiatan
perencanaan di Aplikasi PBE melalui PPT.
EMONEV DITJEN YANKES
15. EMONEV DITJEN YANKES
PENGGUNA :
• Satker penerima DAK [RS, Dinas kesehatan Kab/Kota, Dinas
Kesehatan Provinsi]
• Self-assessment
• Dinas Kesehatan Provinsi
• Self-assessment
• LKJ
• Kantor Daerah [UPT Vertikal]
• LAKIP & LAPTAH
• Kantor Pusat [Direktorat & Setditjen]
• Survei lapangan
• LAKIP & LAPTAH
16. HUBUNGAN PBE & ASPAK
PERAN ASPAK DALAM USULAN PBE
SEBAGAI STANDAR KECUKUPAN & KESESUAIAN SPA DI FASYANKES
MENJADI ACUAN/DASAR UNTUK PENGUSULAN PERENCANAAN SPA RS &
PUSKESMAS DI APLIKASI PBE
PROSES UPDATE DAN VALIDASI SPA UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN
PENGAJUAN USULAN APLIKASI PBE (ASPAK : NILAI PENGISIAN/UPDATE DAN
VALIDASI 100 %, UNTUK KELENGKAPAN SPA 60% & ALKES MINIMAL 50 %)
DAPAT MELIHAT KONDISI SPA DI ASPAK SEBAGAI BAHAN KEBIJAKAN
PERENCANAAN & PENGANGGARAN DI PUSAT
PERENCANAAN DAK (DAK FISIK PENUGASAN DAN REGULER) HARUS
BERBASIS ASPAK