SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
Menimbang
Mengingat
Menetapkan
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 8 TAHUN 2022
TENTANG
KOORDINASI PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal lO9
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2OL9 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, perJu
menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Koordinasi
Penyelenggaraan Ibadah Haji;
1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2Ol9 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol9 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6338);
MEMUTUSI(AN:
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG KOORDINASI
PENYELENGGARAAN IBADAH .HAJI.
BABI...
SK No 081223 A
PRESlDEN
UBL]K INDONESIA
-2-
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasa-l 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
1. Penyelenggaraan Ibadah Haji adalah kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan, evaluasi, dan pelaporan ibadah haji.
2. Koordinasi Penyelenggaraan Ibadah Haji adalah
tindakan untuk menyinergikan dan
mengharmoniskan pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji.
3. Ibadah Haji adalah rukun Islam kelima bagi orang
Islam yang mampu untuk melaksanakan serangkaian
ibadah tertentu di Baitullah, Masyair, serta tempat,
waktu, dan syarat tertentu.
4. Kementerian adalah kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
agama.
5. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang agama.
Pasa-l 2
Koordinasi Penyelenggaraan Ibadah Haji bertujuan untuk:
a. meningkatkan kualitas pembinaan, pelayanan, dan
pelindungan jemaah haji; dan
b. mewujudkan efektivitas dan efisiensi
Penyelenggaraan Ibadah Haji.
BABII ...
SK No 081224 A
PRESIDEN
BUK INDONESIA
-3-
BAB II
PELAKSANAAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 3
(1) Penyelenggaraan Ibadah Haji merupakan tugas
nasional dan menjadi tanggung jawab pemerintah.
(21 T:gas Penyelenggaraan Ibadah Haji sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Menteri.
Pasal 4
Dalam meiaksanakan tugas Penyelenggaraan Ibadah Haji
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2), Menteri
mengoordinasikan:
a. menteri/pimpinan lembaga pemerintah di tingkat
pusat;
b. gubernur di tingkat provinsi;
c. bupati/wali kota di tingkat kabupaten/kota; dan
d. Kepala Perwakilan Republik Indonesia untuk
Kerajaan Arab Saudi.
Pasal 5
Pelaksanaan Koordinasi Penyelenggaraan Ibadah Haji
meliputi:
a. perencanaan dan pelaksanaan pelayanan
transportasi, akomodasi, konsumsi, kesehatan,
dokumen perjalanan, dan administrasi;
b. pembinaan; dan
c. pelindungan.
SK No 081225 A
Bagian
PRESIDEN
UELIK INDONESIA
-4-
Bagian Kedua
Perencanaan dan Pelaksanaan Pelayanan Transportasi
Pasal 6
(1) Perencanaan dan pelaksanaan pelayanan
transportasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
huruf a paling sedikit meliputi:
a. penetapan embarkasi, embarkasi-antara,
debarkasi, dan debarkasi-antara;
b. penyediaan transportasi; dan
c. kapasitaskebutuhantransportasi.
(21 Perencanaan dan pelaksanaan pelayanan
transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1)
wajib memperhatikan aspek keamanan, keselamatan,
kenyamanan, dan efisiensi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(3) Penyediaan transportasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b meliputi:
a. penyediaan transportasi udara dari dan ke Arab
Saudi;
b. penyediaan transportasi darat selama di Arab
Saudi; dan
c. penyediaan transportasi dari daerah asal ke
embarkasi dan/atau dari debarkasi ke daerah
asal yang menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah.
(4) Kapasitas kebutuhan transportasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c disesuaikan dengan
jumlah jemaah haji.
Pasal 7...
SK No 081226 A
PRESIDEN
BLIK INDONESIA
-5-
Pasal 7
Menteri mengoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan
pelayanan transportasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 ayat (1) paling sedikit dengan:
a. menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang transportasi;
b. gubernur di tingkat provinsi;
c. bupati/wali kota di tingkat kabupaten/kota; dan
d. Kepala Perwakilan Republik Indonesia untuk
Kerajaan Arab Saudi,
sesuai dengan kewenangannya.
Bagian Ketiga
Perencanaan dan Pelaksanaan Pelayanan Akomodasi
Pasal 8
(1) Perencanaan dan pelaksanaan pelayanan akomodasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a
berupa:
a. penyediaan akomodasi di Indonesia; dan
b. penyediaan akomodasi di Arab Saudi.
(2) Penyediaan akomodasi di Indonesia sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:
a. penyediaan akomodasi selama di embarkasi atau
embarkasi-antara; dan
b. penyediaan akomodasi dari daerah asal ke
embarkasi dan/atau dari debarkasi ke daerah
asal yang menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah.
(3) Penyediaan akomodasi di Arab Saudi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:
a. akomodasi selama di Makkah; dan
b. akomodasi selama di Madinah.
SK No 081227 A
(4) Pelayanan . . .
PRESIDEN
BUK INDONES
-6-
(4) Pelayanan akomodasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus memenuhi standar kelayakan dengan
memperhatikan aspek kesehatan, keamanan,
kenyamanan, dan kemudahan jemaah haji beserta
barang bawaannya, serta memiliki akses yang mudah
ke Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di
Madinah.
Pasal 9
Menteri mengoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan
pelayanan akomodasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
8 paling sedikit dengan:
a. gubernur di tingkat provinsi;
b. bupati/wali kota di tingkat kabupaten/kota; dan
c. Kepala Perwakilan Republik Indonesia untyk
Kerajaan Arab Saudi,
sesuai dengan kewenangannya.
Bagian Keempat
Perencanaan dan Pelaksanaan Pelayanan Konsumsi
Pasal 10
(1) Perencanaan dan pelaksanaan pelayanan konsumsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a
. berupa:
a. penyediaan konsumsi di Indonesia; dan
b. penyediaan konsumsi di Arab Saudi.
(21 Penyediaan konsumsi di Indonesia sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:
a. penyediaan konsumsi selama di embarkasi atau
embarkasi-antara; dan
b. penyediaan konsumsi dari daerah asal ke
embarkasi dan/atau dari debarkasi ke daerah
asal yang menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah.
SK No 081228 A
(3) Penyediaan . . .
PRESIDEN
BLIK INDONESIA
-7 -
(3) Penyediaan konsumsi di Arab Saudi sebagaimana
dimaksud ayat (1) huruf b meliputi:
a. konsumsi selama di Makkah;
b. konsumsi selama di Madinah; dan
c. konsumsi selama di bandara.
(41 Pelayanan konsumsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus memenuhi standar kesehatan,
kebutuhan gizi, tepat waktu, tepat jumlah, dan cita
rasa Indonesia.
Pasal 11
Menteri mengoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan
pelayanan konsumsi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 paling sedikit dengan:
a. menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan;
b. gubernur di tingkat provinsi;
c. bupati/wali kota di tingkat kabupaten/kota; dan
d. Kepala Perwakilan Republik Indonesia untuk
Kera-iaan Arab Saudi,
sesuai dengan kewenangannya.
Bagian Kelima
Perencanaan dan Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
Pasal 12
Perencanaan dan pelaksanaan pelayanan kesehatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a paling
sedikit meliputi:
a. informasi kesehatan haji;
b. istitaah kesehatan jemaah haji;
c. perekrutan petugas kesehatan haji;
d. penyediaan sarana dan prasarana kesehatan haji;
dan
e. penanganan jemaah haji sakit.
Pasal 13. . .
SK No 081229 A
PRESIDEN
UBLIK INDONESIA
-8-
Pasal 13
Informasi kesehatan haji sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 huruf a dilakukan melalui pemberian informasi
kepada jamaah haji yang bersifat promotif dan preventif
mengenai pembinaan, pelayanan, dan pelindungan
kesehatan sebelum keberangkatan, selama Ibadah Haji
dan sesudah Ibadah Haji.
Pasal 14
( 1) Istitaah kesehatan jemaah haji sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 huruf b merupakan
kemampuan jemaah haji dari aspek kesehatan yang
meliputi fisik dan mental yang terukur dengan
pemeriksaan yang dapat dipertanggungiawabkan
sehingga jemaah haji dapat menjalankan ibadah
sesuai dengan tuntunan agama Islam.
(21 Kemampuan jemaah haji sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dibuktikan dengan hasil pemeriksaan
tim penyelenggara kesehatan haji kabupaten/ kota.
Pasal 15
(1) Rekrutmen petugas kesehatan haji sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 huruf c merupakan bagian
dari rekrutmen petugas penyelenggara Ibadah Haji.
(21 Menteri menyampaikan jumlah kebutuhan petugas
kesehatan haji kepada menteri yang
menyelenggarakan untsan pemerintahan di bidang
kesehatan.
(3) Berdasarkan jumlah kebutuhan petugas kesehatan
haji yang disampaikan Menteri sebagaimana
dimaksud pada ayat (21, menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
kesehatan melakukan rekrutmen calon petugas
kesehatan haji.
(4) Hasil ...
SK No 081230 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-9-
(41 Hasii rekrutmen calon petugas kesehatan haji
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan
sebagai petugas kesehatan haji oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
kesehatan.
(5) Menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan menyampaikan
petugas kesehatan haji yang telah ditetapkan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) kepada Menteri
untuk ditetapkan sebagai petugas penyelenggara
Ibadah Haji.
(6) Pendanaan perekrutan dan pelaksanaan kegiatan
petugas kesehatan haji sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (5) sebelum dan selama
operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji dibebankan
pada anggaran kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang kesehatan sesuai
dengan kemampuan keuangan negara dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 16
(1) Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan haji
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf d
paling sedikit meliputi:
a. alat kesehatan;
b. obat dan perbekalan kesehatan;
c. tempat layanan kesehatan di tanah air; dan
d. tempat layanan kesehatan di Arab Saudi.
(2) Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan haji
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
oleh menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan berkoordinasi
dengan Menteri, gubernur di tingkat provinsi,
bupati/wali kota di tingkat kabupaten/kota, dan
Kepala Perwakilan Republik Indonesia untuk
Kerajaan Arab Saudi, sesuai dengan kewenangannya.
Pasal 17 ...
SK No 081231A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
-10-
Pasal 17
Penanganan jemaah haji sakit sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 huruf e dilaksanakan sebelum
keberangkatan jemaah haji ke Arab Saudi, selama di Arab
Saudi, dan setelah tiba di tanah air.
Pasal 18
(1) Penanganan jemaah haji sakit yang sudah keluar dari
rumah sakit di Arab Saudi setelah penyelenggaran
Ibadah Haji berakhir meliputi:
a. teknis pelayanan kesehatan jemaah haji
dilaksanakan oleh kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang kesehatan; dan
b. teknis operasional pemulangan jemaah haji
dilaksanakan oleh Kementerian.
(21 Penanganan jemaah haji sakit sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berkoordinasi dengan
kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang luar negeri.
Pasal 19
Penanganan jemaah haji sakit yang telah tiba di tanah air
dilaksanakan oleh Kementerian dan berkoordinasi dengan
kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan.
Pasa-l 20
Menteri mengoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan
pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
12 paling sedikit dengan:
a. menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan;
b. gubernur di tingkat provinsi;
c. bupati . . .
SK No081232A
PRESIDEN
UELIK INDONESIA
- 11-
c. bupati/wali kota di tingkat kabupaten/kota; dan
d. Kepala Perwakilan Republik Indonesia untuk
Kerajaan Arab Saudi,
sesuai dengan kewenangannya.
Bagian Keenam
Perencanaan dan Pelaksanaan
Pelayanan Dokumen Perjalanan dan Administrasi
Pasal 2 1
(1) Perencanaan dan pelaksanaan pelayanan dokumpn
perjalanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
huruf a paling sedikit meliputi:
a. penerbitan paspor;
b. layanan keimigrasian; dan
c. penyelesaian permasalahan terkait
keimigrasian.
(21 Perencanaan dan pelaksanaan pelayanan
administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
huruf a paling sedikit meliputi sinkronisasi dan
validasi data:
a. pendaftaran jemaah haji;
b. pelimpahan porsi jemaah haji; dan
c. pembatalan pendaftaran jemaah haji.
(3) Sinkronisasi dan validasi data sebagaimana
dimaksud pada ayat (21 dilakukan melalui
pemanfaatan nomor induk kependudukan, data
kependudukan, dan kartu tanda penduduk
elektronik.
SK No 081233 A
Pasal 22...
PRES!DEN
BLIK TNDONESIA
-t2-
Pasal 22
(1) Menteri mengoordinasikan kegiatan perencanaan dan
pelaksanaan pelayanan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2L ayat (1) dengan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
hukum dan hak asasi manusia.
(21 Menteri mengoordinasikan kegiatan perencanaan dan
pelaksanaan pelayanan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 21 ayat (21 dengan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
dalam negeri, gubernur di tingkat provinsi, dan
bupati/wali kota di tingkat kabupaten/kota.
Bagian Ketujuh
Pembinaan
Pasal 23
(1) Koordinasi kegiatan pembinaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 huruf b dalam bentuk
pembinaan kesehatan jemaah haji yang dilakukan
sebelum, selama, dan setelah melaksanakan Ibadah
Haji.
(2) Pembinaan kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi:
a. pembinaan selama masa tunggu dan pembinaan
selama masa keberangkatan;
b. pembinaan selama di Arab Saudi; dan
c. pembinaan selama masa kepulangan.
(3) Menteri mengoordinasikan kegiatan pembinaan
kesehatan jemaah haji sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dengan menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
SK No081234A
Bagian . . .
PRESIDEN
UBLIK INDONESTA
_13_
Bagian Kedelapan
Pelindungan
Pasal 24
(1) Koordinasi kegiatan pelindungan sebagaimapa
dimaksud dalam Pasai 5 huruf c dilakukan sebelum,
selama, dan setelah jemaah haji dan petugas haji
melaksanakan Ibadah Haji.
(21 Pelindungan kepada jemaah haji dan petugas haji
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
pelindungan:
a. warga negara Indonesia di luar negeri;
b. hukum;
c. keamanan; dan
d. jiwa, kecelakaan, dan kesehatan.
(3) Pelindungan warga negara Indonesia di luar negeri
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
merupakan pendampingan dan penyelesaian
dokumen perjalanan apabila jemaah haji menghadapi
permasalahan selama melaksanakan perjalanan
Ibadah Haji.
(4) Pelindungan hukum sebagaimana dimaksud pada
ayat (21 huruf b merupakan jaminan kepastian
keberangkatan dan kepulangan jemaah haji dan
petugas haji serta pelayanan bantuan hukum.
(5) Pelindungan keamanan sebagaimana dimaksud pada
ayat (21 huruf c merupakan pelindungan terhadap
keamanan fisik, keselamatan jiwa, dan keamanan
barang bawaan.
(6) Pelindungan jiwa, kecelakaan, dan kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d
merupakan pemberian jaminan pelindungan dalam
bentuk asuransi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 25...
SK No 081235 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-t4-
Pasal 25
(1) Menteri mengoordinasikan kegiatan pelindungan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) huruf
a dengan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang luar negeri.
(21 Menteri mengoordinasikan kegiatan pelindungan
. sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) huruf
b dan huruf c dengan Kepala Kepolisian Republik
Indonesia, menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang luar negeri, dan/ atau Kepa1a
Perwakilan Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab
Saudi sesuai dengan kewenangannya.
Pasal 26
Pelindungan jemaah haji dan petugas haji sebelum,
selama, dan setelah melaksanakan Ibadah Haji
dilaksanakan dengan:
a. mengedepankan keterlibatan pihakberwenang;
b. tidak mengambil alih tanggung jawab pidana atau
perdata warga negara Indonesia; dan
c. sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 27
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
SK No 081236 A
Agar
PRESIDEN
BUK INDONESIA
-15-
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 9 Februari 2022
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
JOKO WIDODO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 9 Februari 2022
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
YASONNA H. I,AOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2022 NOMOR 38
Salinan sesuai dengan aslinya
KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
Perundang-undangan dan
trasi Hukum,
IND
ttd
SK No 08 187-5 A
Djaman
I
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
PENJEI"ASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 8 TAHUN 2022
TENTANG
KOORDINASI PEI{YELENGGARAAN IBADAH HAJI
UMUM
Koordinasi Penyelenggaraan Ibadah Haji merupakan upaya
pemerintah dalam mengemban tanggung jawab untuk mewujudkan
tata kelola manajemen sistem koordinasi yang dilaksanakan secara
efektit efisien, dan terpadu guna terjaminnya pelayanan Ibadah Haji
bagi warga negaranya dalam menunaikan rukun Islam kelima.
Koordinasi Penyelenggaraan Ibadah Haji merupakan kegiatan lintas
sektoral yang melibatkan instansi terkait.
Pasal 109 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2O19 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah mengamanatkan perlunya
disusun Peraturan Pemerintah yang mengatur mengenai Koordinasi
Penyelenggaraaan Ibadah Haji yapg memerintahkan Kementerian
untuk mengoordinasikan Penyelenggaraan Ibadah Haji dengan
instansi terkait.
Materi muatan Peraturan Pemerintah ini mengatur mengenai:
a. tugas dan tanggung jawab Penyelenggaraan Ibadah Haji yang
dilakukan oleh Menteri dengan mengoordinasikannya dengan
menteri/pimpinan lembaga pemerintah di tingkat pusat,
gubernur di tingkat provinsi, bupati/wati kota di tingkat
kabupaten/ kota, dan Kepala Perwakilan Republik Indonesia
untuk Kerajaan Arab Saudi; dan
SK No 081238 A
b. Koordinasi
b
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
-2-
Koordinasi Penyelenggaraan Ibadah Haji dilakukan terhadap
kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pelayanan yang meliputi
perencanaan dan pelaksanaan pelayanan transportasi,
akomodasi, konsumsi, kesehatan, dokumen perjalanan,
administrasi, dan pembinaan, serta pelindungan.
II PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 5
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Cukup je1as.
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10.. .
SK No 081239 A
Cukup jelas.
PRESIDEN
ELIK INDONES
-3-
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasa1 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
SK No 081240 A
Pasal 21 ...
PRESIDEN
BLIK I
-4-
ONESIA
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal22
Cukup jelas.
Pasal 23
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Yang dimaksud dengan "pembinaan selama masa
tunggu dan pembinaan selama masa
keberangkatan" merupakan bentuk pembinaan
kesehatan jemaah haji yang dilakukan sebelum
melaksanakan Ibadah Haji.
Huruf b
Yang dimaksud dengan "pembinaan selama di Arab
Saudi" merupakan bentuk pembinaan kesehatan
jemaah haji yang dilakukan selama melaksanakan
Ibadah Haji.
Huruf c
Yang dimaksud dengan "pembinaan selama masa
kepulangan" merupakan bentuk pembinaan
kesehatan jemaah haji yang dilakukan setelah
melaksanakan Ibadah Haji.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Cukup jelas.
Pasal 26. . .
SK No 081241 A
FRESIDEN
K INDONESIA
5-
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6765
SK No081242A

More Related Content

What's hot

Perpres Alpalhankam Beredar
Perpres Alpalhankam BeredarPerpres Alpalhankam Beredar
Perpres Alpalhankam BeredarCIkumparan
 
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2018 TENT...
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2018   TENT...PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2018   TENT...
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2018 TENT...Muh Saleh
 
Pp 09 tahun_2003 pengankatan pemindahan dan pemberitahuan
Pp 09 tahun_2003 pengankatan pemindahan dan pemberitahuanPp 09 tahun_2003 pengankatan pemindahan dan pemberitahuan
Pp 09 tahun_2003 pengankatan pemindahan dan pemberitahuanNandang Sukmara
 
Pp 55 tahun_2010
Pp 55 tahun_2010Pp 55 tahun_2010
Pp 55 tahun_2010Poho Lahar
 
Pp nomor 47_tahun_20
Pp nomor 47_tahun_20Pp nomor 47_tahun_20
Pp nomor 47_tahun_20naufaldi1
 
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerahPP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerahYudhi Aldriand
 
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...Yudhi Aldriand
 
Pp 09 2003 wewenang mutasi
Pp 09 2003 wewenang mutasiPp 09 2003 wewenang mutasi
Pp 09 2003 wewenang mutasiAbdulRoup10
 
Perpres no81th2005 ttg bakorkamla
Perpres no81th2005 ttg bakorkamlaPerpres no81th2005 ttg bakorkamla
Perpres no81th2005 ttg bakorkamlaSei Enim
 
2011 Sot bpbd
2011 Sot bpbd2011 Sot bpbd
2011 Sot bpbdPA_Klaten
 
Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasi
Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasiPeraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasi
Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasiYudhi Aldriand
 
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2013
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2013Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2013
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2013Emzet Juwitour
 
Ind puu-7-2013-permen lh 05 th 2013 adiwiyata
Ind puu-7-2013-permen lh 05 th 2013 adiwiyataInd puu-7-2013-permen lh 05 th 2013 adiwiyata
Ind puu-7-2013-permen lh 05 th 2013 adiwiyataAgung Nugroho Zaini
 
Salinan Perpres Nomor 71 Tahun 2019
Salinan Perpres Nomor 71 Tahun 2019Salinan Perpres Nomor 71 Tahun 2019
Salinan Perpres Nomor 71 Tahun 2019shirizkiku
 
Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018
Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018 Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018
Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018 Muhammad Sirajuddin
 

What's hot (19)

Uu252004
Uu252004Uu252004
Uu252004
 
Perpres Alpalhankam Beredar
Perpres Alpalhankam BeredarPerpres Alpalhankam Beredar
Perpres Alpalhankam Beredar
 
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2018 TENT...
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2018   TENT...PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2018   TENT...
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2018 TENT...
 
Pp 100 tahun 2000
Pp 100 tahun 2000Pp 100 tahun 2000
Pp 100 tahun 2000
 
Pp 09 tahun_2003 pengankatan pemindahan dan pemberitahuan
Pp 09 tahun_2003 pengankatan pemindahan dan pemberitahuanPp 09 tahun_2003 pengankatan pemindahan dan pemberitahuan
Pp 09 tahun_2003 pengankatan pemindahan dan pemberitahuan
 
Pp 55 tahun_2010
Pp 55 tahun_2010Pp 55 tahun_2010
Pp 55 tahun_2010
 
Pp nomor 47_tahun_20
Pp nomor 47_tahun_20Pp nomor 47_tahun_20
Pp nomor 47_tahun_20
 
PP8 2008-penyusunan rpjmd
PP8 2008-penyusunan rpjmdPP8 2008-penyusunan rpjmd
PP8 2008-penyusunan rpjmd
 
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerahPP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
 
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...
 
Pp 09 2003 wewenang mutasi
Pp 09 2003 wewenang mutasiPp 09 2003 wewenang mutasi
Pp 09 2003 wewenang mutasi
 
Perpres no81th2005 ttg bakorkamla
Perpres no81th2005 ttg bakorkamlaPerpres no81th2005 ttg bakorkamla
Perpres no81th2005 ttg bakorkamla
 
2011 Sot bpbd
2011 Sot bpbd2011 Sot bpbd
2011 Sot bpbd
 
Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasi
Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasiPeraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasi
Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasi
 
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2013
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2013Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2013
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2013
 
Ind puu-7-2013-permen lh 05 th 2013 adiwiyata
Ind puu-7-2013-permen lh 05 th 2013 adiwiyataInd puu-7-2013-permen lh 05 th 2013 adiwiyata
Ind puu-7-2013-permen lh 05 th 2013 adiwiyata
 
Uu 39 Tahun 2008
Uu 39 Tahun 2008Uu 39 Tahun 2008
Uu 39 Tahun 2008
 
Salinan Perpres Nomor 71 Tahun 2019
Salinan Perpres Nomor 71 Tahun 2019Salinan Perpres Nomor 71 Tahun 2019
Salinan Perpres Nomor 71 Tahun 2019
 
Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018
Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018 Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018
Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018
 

Similar to PP nomor 8 tahun 2022 1

PERMENKES NOMOR 9 TAHUN 2021.pdf
PERMENKES NOMOR 9 TAHUN 2021.pdfPERMENKES NOMOR 9 TAHUN 2021.pdf
PERMENKES NOMOR 9 TAHUN 2021.pdfSahbanNur
 
Permen no.41 th_2012
Permen no.41 th_2012Permen no.41 th_2012
Permen no.41 th_2012ariy12
 
PP nomor 3 tahun 2021
PP nomor 3 tahun 2021PP nomor 3 tahun 2021
PP nomor 3 tahun 2021CIkumparan
 
Permen KKP Nomor 8 Tahun 2018.pdf
Permen KKP Nomor 8 Tahun 2018.pdfPermen KKP Nomor 8 Tahun 2018.pdf
Permen KKP Nomor 8 Tahun 2018.pdfDISKANMALRA
 
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...Oswar Mungkasa
 
Inmendagri no 55_tahun_2021 (1)
Inmendagri no 55_tahun_2021 (1)Inmendagri no 55_tahun_2021 (1)
Inmendagri no 55_tahun_2021 (1)CIkumparan
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Muh Saleh
 
4. Sistem_Pengelolaan_Kloter_Syarif.pptx
4. Sistem_Pengelolaan_Kloter_Syarif.pptx4. Sistem_Pengelolaan_Kloter_Syarif.pptx
4. Sistem_Pengelolaan_Kloter_Syarif.pptxismilatifah10
 
Draft ruu pengelolaan zakat
Draft ruu pengelolaan zakatDraft ruu pengelolaan zakat
Draft ruu pengelolaan zakatGus Mid Rabbitry
 
Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2005
Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2005Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2005
Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2005JalinKrakatau
 
Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi...
Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi...Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi...
Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi...infosanitasi
 
akreditasi klinik 2024 panduan peraturan pemerintah.pdf
akreditasi klinik 2024 panduan peraturan pemerintah.pdfakreditasi klinik 2024 panduan peraturan pemerintah.pdf
akreditasi klinik 2024 panduan peraturan pemerintah.pdfakreditasikundur
 
PP NO 17 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKAN DAN KEJUARAAN OLAHRAGA
PP NO 17 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKAN DAN KEJUARAAN OLAHRAGAPP NO 17 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKAN DAN KEJUARAAN OLAHRAGA
PP NO 17 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKAN DAN KEJUARAAN OLAHRAGAJimmy L
 

Similar to PP nomor 8 tahun 2022 1 (16)

PERMENKES NOMOR 9 TAHUN 2021.pdf
PERMENKES NOMOR 9 TAHUN 2021.pdfPERMENKES NOMOR 9 TAHUN 2021.pdf
PERMENKES NOMOR 9 TAHUN 2021.pdf
 
Permen no.41 th_2012
Permen no.41 th_2012Permen no.41 th_2012
Permen no.41 th_2012
 
PP nomor 3 tahun 2021
PP nomor 3 tahun 2021PP nomor 3 tahun 2021
PP nomor 3 tahun 2021
 
Permen KKP Nomor 8 Tahun 2018.pdf
Permen KKP Nomor 8 Tahun 2018.pdfPermen KKP Nomor 8 Tahun 2018.pdf
Permen KKP Nomor 8 Tahun 2018.pdf
 
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman ...
 
Inmendagri no 55_tahun_2021 (1)
Inmendagri no 55_tahun_2021 (1)Inmendagri no 55_tahun_2021 (1)
Inmendagri no 55_tahun_2021 (1)
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
 
4. Sistem_Pengelolaan_Kloter_Syarif.pptx
4. Sistem_Pengelolaan_Kloter_Syarif.pptx4. Sistem_Pengelolaan_Kloter_Syarif.pptx
4. Sistem_Pengelolaan_Kloter_Syarif.pptx
 
Draft ruu pengelolaan zakat
Draft ruu pengelolaan zakatDraft ruu pengelolaan zakat
Draft ruu pengelolaan zakat
 
Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2005
Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2005Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2005
Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2005
 
Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi...
Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi...Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi...
Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi...
 
akreditasi klinik 2024 panduan peraturan pemerintah.pdf
akreditasi klinik 2024 panduan peraturan pemerintah.pdfakreditasi klinik 2024 panduan peraturan pemerintah.pdf
akreditasi klinik 2024 panduan peraturan pemerintah.pdf
 
057 05 hibah kpd daerah
057 05 hibah kpd daerah057 05 hibah kpd daerah
057 05 hibah kpd daerah
 
057 05 hibah kpd daerah
057 05 hibah kpd daerah057 05 hibah kpd daerah
057 05 hibah kpd daerah
 
Bn698 2013
Bn698 2013Bn698 2013
Bn698 2013
 
PP NO 17 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKAN DAN KEJUARAAN OLAHRAGA
PP NO 17 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKAN DAN KEJUARAAN OLAHRAGAPP NO 17 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKAN DAN KEJUARAAN OLAHRAGA
PP NO 17 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKAN DAN KEJUARAAN OLAHRAGA
 

More from CIkumparan

Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdf
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdfSalinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdf
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdfCIkumparan
 
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfCIkumparan
 
rilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdf
rilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdfrilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdf
rilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdfCIkumparan
 
Pemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdf
Pemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdfPemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdf
Pemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdfCIkumparan
 
Pemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdf
Pemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdfPemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdf
Pemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdfCIkumparan
 
2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx
2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx
2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxxCIkumparan
 
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffff
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffffSalinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffff
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffffCIkumparan
 
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxx
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxxSalinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxx
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxxCIkumparan
 
Keppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxx
Keppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxxKeppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxx
Keppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxxCIkumparan
 
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdfV3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdfCIkumparan
 
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...CIkumparan
 
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdf
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdfSalinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdf
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdfCIkumparan
 
Rilis Timnas AMIN.pdf
Rilis Timnas AMIN.pdfRilis Timnas AMIN.pdf
Rilis Timnas AMIN.pdfCIkumparan
 
Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023CIkumparan
 
Salinan Permohonan_3357
Salinan Permohonan_3357Salinan Permohonan_3357
Salinan Permohonan_3357CIkumparan
 
SP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdf
SP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdfSP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdf
SP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdfCIkumparan
 
Salinan Visi Misi Prabowo-Gibran
Salinan Visi Misi Prabowo-GibranSalinan Visi Misi Prabowo-Gibran
Salinan Visi Misi Prabowo-GibranCIkumparan
 
Salinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOX
Salinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOXSalinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOX
Salinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOXCIkumparan
 
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAM
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAMSalinan AMIN VISI MISI PROGRAM
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAMCIkumparan
 
Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023CIkumparan
 

More from CIkumparan (20)

Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdf
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdfSalinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdf
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 .pdf
 
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
SE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdfSE_597_2024.pdf
 
rilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdf
rilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdfrilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdf
rilis pengawasan pungut hitung newwwwww.pdf
 
Pemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdf
Pemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdfPemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdf
Pemetaan Partai Politik Pengusung Mantan Napi Korupsi.pdf
 
Pemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdf
Pemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdfPemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdf
Pemetaan Mantan Napi Korupsi dalam DCT Caleg Pemilu 2024.pdf
 
2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx
2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx
2024kpt122.pdf KPU document 2024 122xxxx
 
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffff
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffffSalinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffff
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdffff
 
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxx
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxxSalinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxx
Salinan Perpres Nomor 10 Tahun 2024.pdfxxxxx
 
Keppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxx
Keppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxxKeppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxx
Keppres Nomor 8 Tahun 2024 pdfxxxxxxxxxxx
 
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdfV3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
V3. PERS RELEASE PENERIMAAN LADK PARPOL.pdf
 
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...
 
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdf
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdfSalinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdf
Salinan Perpres Nomor 79 Tahun 2023 (1).pdf
 
Rilis Timnas AMIN.pdf
Rilis Timnas AMIN.pdfRilis Timnas AMIN.pdf
Rilis Timnas AMIN.pdf
 
Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 53 Tahun 2023
 
Salinan Permohonan_3357
Salinan Permohonan_3357Salinan Permohonan_3357
Salinan Permohonan_3357
 
SP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdf
SP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdfSP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdf
SP - Pelantikan Pejabat Kemenkeu-final.pdf
 
Salinan Visi Misi Prabowo-Gibran
Salinan Visi Misi Prabowo-GibranSalinan Visi Misi Prabowo-Gibran
Salinan Visi Misi Prabowo-Gibran
 
Salinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOX
Salinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOXSalinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOX
Salinan SE Peningkatan Kewaspadaan MPOX
 
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAM
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAMSalinan AMIN VISI MISI PROGRAM
Salinan AMIN VISI MISI PROGRAM
 
Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023
Salinan PP Nomor 48 Tahun 2023
 

Recently uploaded

pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumekahariansyah96
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahayunitahatmayantihafi
 
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapanPotensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapanDIVISIPENCEGAHAN
 
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggimateri hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggissuser8b8170
 
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxmuhammadrezza14
 
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niagaaspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niagaastrinovianti699
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxekahariansyah96
 

Recently uploaded (7)

pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
 
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapanPotensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
 
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggimateri hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
 
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
 
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niagaaspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 

PP nomor 8 tahun 2022 1

  • 1. Menimbang Mengingat Menetapkan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2022 TENTANG KOORDINASI PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal lO9 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2OL9 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, perJu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Koordinasi Penyelenggaraan Ibadah Haji; 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2Ol9 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol9 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6338); MEMUTUSI(AN: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG KOORDINASI PENYELENGGARAAN IBADAH .HAJI. BABI... SK No 081223 A
  • 2. PRESlDEN UBL]K INDONESIA -2- BAB I KETENTUAN UMUM Pasa-l 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Ibadah Haji adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, dan pelaporan ibadah haji. 2. Koordinasi Penyelenggaraan Ibadah Haji adalah tindakan untuk menyinergikan dan mengharmoniskan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji. 3. Ibadah Haji adalah rukun Islam kelima bagi orang Islam yang mampu untuk melaksanakan serangkaian ibadah tertentu di Baitullah, Masyair, serta tempat, waktu, dan syarat tertentu. 4. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama. 5. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama. Pasa-l 2 Koordinasi Penyelenggaraan Ibadah Haji bertujuan untuk: a. meningkatkan kualitas pembinaan, pelayanan, dan pelindungan jemaah haji; dan b. mewujudkan efektivitas dan efisiensi Penyelenggaraan Ibadah Haji. BABII ... SK No 081224 A
  • 3. PRESIDEN BUK INDONESIA -3- BAB II PELAKSANAAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI Bagian Kesatu Umum Pasal 3 (1) Penyelenggaraan Ibadah Haji merupakan tugas nasional dan menjadi tanggung jawab pemerintah. (21 T:gas Penyelenggaraan Ibadah Haji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Menteri. Pasal 4 Dalam meiaksanakan tugas Penyelenggaraan Ibadah Haji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2), Menteri mengoordinasikan: a. menteri/pimpinan lembaga pemerintah di tingkat pusat; b. gubernur di tingkat provinsi; c. bupati/wali kota di tingkat kabupaten/kota; dan d. Kepala Perwakilan Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi. Pasal 5 Pelaksanaan Koordinasi Penyelenggaraan Ibadah Haji meliputi: a. perencanaan dan pelaksanaan pelayanan transportasi, akomodasi, konsumsi, kesehatan, dokumen perjalanan, dan administrasi; b. pembinaan; dan c. pelindungan. SK No 081225 A Bagian
  • 4. PRESIDEN UELIK INDONESIA -4- Bagian Kedua Perencanaan dan Pelaksanaan Pelayanan Transportasi Pasal 6 (1) Perencanaan dan pelaksanaan pelayanan transportasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a paling sedikit meliputi: a. penetapan embarkasi, embarkasi-antara, debarkasi, dan debarkasi-antara; b. penyediaan transportasi; dan c. kapasitaskebutuhantransportasi. (21 Perencanaan dan pelaksanaan pelayanan transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) wajib memperhatikan aspek keamanan, keselamatan, kenyamanan, dan efisiensi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Penyediaan transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi: a. penyediaan transportasi udara dari dan ke Arab Saudi; b. penyediaan transportasi darat selama di Arab Saudi; dan c. penyediaan transportasi dari daerah asal ke embarkasi dan/atau dari debarkasi ke daerah asal yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. (4) Kapasitas kebutuhan transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c disesuaikan dengan jumlah jemaah haji. Pasal 7... SK No 081226 A
  • 5. PRESIDEN BLIK INDONESIA -5- Pasal 7 Menteri mengoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan pelayanan transportasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) paling sedikit dengan: a. menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang transportasi; b. gubernur di tingkat provinsi; c. bupati/wali kota di tingkat kabupaten/kota; dan d. Kepala Perwakilan Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi, sesuai dengan kewenangannya. Bagian Ketiga Perencanaan dan Pelaksanaan Pelayanan Akomodasi Pasal 8 (1) Perencanaan dan pelaksanaan pelayanan akomodasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a berupa: a. penyediaan akomodasi di Indonesia; dan b. penyediaan akomodasi di Arab Saudi. (2) Penyediaan akomodasi di Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. penyediaan akomodasi selama di embarkasi atau embarkasi-antara; dan b. penyediaan akomodasi dari daerah asal ke embarkasi dan/atau dari debarkasi ke daerah asal yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. (3) Penyediaan akomodasi di Arab Saudi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi: a. akomodasi selama di Makkah; dan b. akomodasi selama di Madinah. SK No 081227 A (4) Pelayanan . . .
  • 6. PRESIDEN BUK INDONES -6- (4) Pelayanan akomodasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi standar kelayakan dengan memperhatikan aspek kesehatan, keamanan, kenyamanan, dan kemudahan jemaah haji beserta barang bawaannya, serta memiliki akses yang mudah ke Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Pasal 9 Menteri mengoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan pelayanan akomodasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 paling sedikit dengan: a. gubernur di tingkat provinsi; b. bupati/wali kota di tingkat kabupaten/kota; dan c. Kepala Perwakilan Republik Indonesia untyk Kerajaan Arab Saudi, sesuai dengan kewenangannya. Bagian Keempat Perencanaan dan Pelaksanaan Pelayanan Konsumsi Pasal 10 (1) Perencanaan dan pelaksanaan pelayanan konsumsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a . berupa: a. penyediaan konsumsi di Indonesia; dan b. penyediaan konsumsi di Arab Saudi. (21 Penyediaan konsumsi di Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. penyediaan konsumsi selama di embarkasi atau embarkasi-antara; dan b. penyediaan konsumsi dari daerah asal ke embarkasi dan/atau dari debarkasi ke daerah asal yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. SK No 081228 A (3) Penyediaan . . .
  • 7. PRESIDEN BLIK INDONESIA -7 - (3) Penyediaan konsumsi di Arab Saudi sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b meliputi: a. konsumsi selama di Makkah; b. konsumsi selama di Madinah; dan c. konsumsi selama di bandara. (41 Pelayanan konsumsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi standar kesehatan, kebutuhan gizi, tepat waktu, tepat jumlah, dan cita rasa Indonesia. Pasal 11 Menteri mengoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan pelayanan konsumsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 paling sedikit dengan: a. menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan; b. gubernur di tingkat provinsi; c. bupati/wali kota di tingkat kabupaten/kota; dan d. Kepala Perwakilan Republik Indonesia untuk Kera-iaan Arab Saudi, sesuai dengan kewenangannya. Bagian Kelima Perencanaan dan Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Pasal 12 Perencanaan dan pelaksanaan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a paling sedikit meliputi: a. informasi kesehatan haji; b. istitaah kesehatan jemaah haji; c. perekrutan petugas kesehatan haji; d. penyediaan sarana dan prasarana kesehatan haji; dan e. penanganan jemaah haji sakit. Pasal 13. . . SK No 081229 A
  • 8. PRESIDEN UBLIK INDONESIA -8- Pasal 13 Informasi kesehatan haji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf a dilakukan melalui pemberian informasi kepada jamaah haji yang bersifat promotif dan preventif mengenai pembinaan, pelayanan, dan pelindungan kesehatan sebelum keberangkatan, selama Ibadah Haji dan sesudah Ibadah Haji. Pasal 14 ( 1) Istitaah kesehatan jemaah haji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf b merupakan kemampuan jemaah haji dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan yang dapat dipertanggungiawabkan sehingga jemaah haji dapat menjalankan ibadah sesuai dengan tuntunan agama Islam. (21 Kemampuan jemaah haji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan hasil pemeriksaan tim penyelenggara kesehatan haji kabupaten/ kota. Pasal 15 (1) Rekrutmen petugas kesehatan haji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf c merupakan bagian dari rekrutmen petugas penyelenggara Ibadah Haji. (21 Menteri menyampaikan jumlah kebutuhan petugas kesehatan haji kepada menteri yang menyelenggarakan untsan pemerintahan di bidang kesehatan. (3) Berdasarkan jumlah kebutuhan petugas kesehatan haji yang disampaikan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (21, menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan melakukan rekrutmen calon petugas kesehatan haji. (4) Hasil ... SK No 081230 A
  • 9. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -9- (41 Hasii rekrutmen calon petugas kesehatan haji sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan sebagai petugas kesehatan haji oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan. (5) Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan menyampaikan petugas kesehatan haji yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) kepada Menteri untuk ditetapkan sebagai petugas penyelenggara Ibadah Haji. (6) Pendanaan perekrutan dan pelaksanaan kegiatan petugas kesehatan haji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (5) sebelum dan selama operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji dibebankan pada anggaran kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan sesuai dengan kemampuan keuangan negara dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 16 (1) Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan haji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf d paling sedikit meliputi: a. alat kesehatan; b. obat dan perbekalan kesehatan; c. tempat layanan kesehatan di tanah air; dan d. tempat layanan kesehatan di Arab Saudi. (2) Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan haji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan berkoordinasi dengan Menteri, gubernur di tingkat provinsi, bupati/wali kota di tingkat kabupaten/kota, dan Kepala Perwakilan Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi, sesuai dengan kewenangannya. Pasal 17 ... SK No 081231A
  • 10. PRESIDEN REPUELIK INDONESIA -10- Pasal 17 Penanganan jemaah haji sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf e dilaksanakan sebelum keberangkatan jemaah haji ke Arab Saudi, selama di Arab Saudi, dan setelah tiba di tanah air. Pasal 18 (1) Penanganan jemaah haji sakit yang sudah keluar dari rumah sakit di Arab Saudi setelah penyelenggaran Ibadah Haji berakhir meliputi: a. teknis pelayanan kesehatan jemaah haji dilaksanakan oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan; dan b. teknis operasional pemulangan jemaah haji dilaksanakan oleh Kementerian. (21 Penanganan jemaah haji sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkoordinasi dengan kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang luar negeri. Pasal 19 Penanganan jemaah haji sakit yang telah tiba di tanah air dilaksanakan oleh Kementerian dan berkoordinasi dengan kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan. Pasa-l 20 Menteri mengoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 paling sedikit dengan: a. menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan; b. gubernur di tingkat provinsi; c. bupati . . . SK No081232A
  • 11. PRESIDEN UELIK INDONESIA - 11- c. bupati/wali kota di tingkat kabupaten/kota; dan d. Kepala Perwakilan Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi, sesuai dengan kewenangannya. Bagian Keenam Perencanaan dan Pelaksanaan Pelayanan Dokumen Perjalanan dan Administrasi Pasal 2 1 (1) Perencanaan dan pelaksanaan pelayanan dokumpn perjalanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a paling sedikit meliputi: a. penerbitan paspor; b. layanan keimigrasian; dan c. penyelesaian permasalahan terkait keimigrasian. (21 Perencanaan dan pelaksanaan pelayanan administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a paling sedikit meliputi sinkronisasi dan validasi data: a. pendaftaran jemaah haji; b. pelimpahan porsi jemaah haji; dan c. pembatalan pendaftaran jemaah haji. (3) Sinkronisasi dan validasi data sebagaimana dimaksud pada ayat (21 dilakukan melalui pemanfaatan nomor induk kependudukan, data kependudukan, dan kartu tanda penduduk elektronik. SK No 081233 A Pasal 22...
  • 12. PRES!DEN BLIK TNDONESIA -t2- Pasal 22 (1) Menteri mengoordinasikan kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2L ayat (1) dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia. (21 Menteri mengoordinasikan kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (21 dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang dalam negeri, gubernur di tingkat provinsi, dan bupati/wali kota di tingkat kabupaten/kota. Bagian Ketujuh Pembinaan Pasal 23 (1) Koordinasi kegiatan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b dalam bentuk pembinaan kesehatan jemaah haji yang dilakukan sebelum, selama, dan setelah melaksanakan Ibadah Haji. (2) Pembinaan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. pembinaan selama masa tunggu dan pembinaan selama masa keberangkatan; b. pembinaan selama di Arab Saudi; dan c. pembinaan selama masa kepulangan. (3) Menteri mengoordinasikan kegiatan pembinaan kesehatan jemaah haji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan. SK No081234A Bagian . . .
  • 13. PRESIDEN UBLIK INDONESTA _13_ Bagian Kedelapan Pelindungan Pasal 24 (1) Koordinasi kegiatan pelindungan sebagaimapa dimaksud dalam Pasai 5 huruf c dilakukan sebelum, selama, dan setelah jemaah haji dan petugas haji melaksanakan Ibadah Haji. (21 Pelindungan kepada jemaah haji dan petugas haji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas pelindungan: a. warga negara Indonesia di luar negeri; b. hukum; c. keamanan; dan d. jiwa, kecelakaan, dan kesehatan. (3) Pelindungan warga negara Indonesia di luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a merupakan pendampingan dan penyelesaian dokumen perjalanan apabila jemaah haji menghadapi permasalahan selama melaksanakan perjalanan Ibadah Haji. (4) Pelindungan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (21 huruf b merupakan jaminan kepastian keberangkatan dan kepulangan jemaah haji dan petugas haji serta pelayanan bantuan hukum. (5) Pelindungan keamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (21 huruf c merupakan pelindungan terhadap keamanan fisik, keselamatan jiwa, dan keamanan barang bawaan. (6) Pelindungan jiwa, kecelakaan, dan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d merupakan pemberian jaminan pelindungan dalam bentuk asuransi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 25... SK No 081235 A
  • 14. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -t4- Pasal 25 (1) Menteri mengoordinasikan kegiatan pelindungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) huruf a dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang luar negeri. (21 Menteri mengoordinasikan kegiatan pelindungan . sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) huruf b dan huruf c dengan Kepala Kepolisian Republik Indonesia, menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang luar negeri, dan/ atau Kepa1a Perwakilan Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi sesuai dengan kewenangannya. Pasal 26 Pelindungan jemaah haji dan petugas haji sebelum, selama, dan setelah melaksanakan Ibadah Haji dilaksanakan dengan: a. mengedepankan keterlibatan pihakberwenang; b. tidak mengambil alih tanggung jawab pidana atau perdata warga negara Indonesia; dan c. sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. BAB III KETENTUAN PENUTUP Pasal 27 Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. SK No 081236 A Agar
  • 15. PRESIDEN BUK INDONESIA -15- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 9 Februari 2022 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. JOKO WIDODO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 9 Februari 2022 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, YASONNA H. I,AOLY LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2022 NOMOR 38 Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA Perundang-undangan dan trasi Hukum, IND ttd SK No 08 187-5 A Djaman
  • 16. I PRESIDEN REPUBUK INDONESIA PENJEI"ASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2022 TENTANG KOORDINASI PEI{YELENGGARAAN IBADAH HAJI UMUM Koordinasi Penyelenggaraan Ibadah Haji merupakan upaya pemerintah dalam mengemban tanggung jawab untuk mewujudkan tata kelola manajemen sistem koordinasi yang dilaksanakan secara efektit efisien, dan terpadu guna terjaminnya pelayanan Ibadah Haji bagi warga negaranya dalam menunaikan rukun Islam kelima. Koordinasi Penyelenggaraan Ibadah Haji merupakan kegiatan lintas sektoral yang melibatkan instansi terkait. Pasal 109 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2O19 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah mengamanatkan perlunya disusun Peraturan Pemerintah yang mengatur mengenai Koordinasi Penyelenggaraaan Ibadah Haji yapg memerintahkan Kementerian untuk mengoordinasikan Penyelenggaraan Ibadah Haji dengan instansi terkait. Materi muatan Peraturan Pemerintah ini mengatur mengenai: a. tugas dan tanggung jawab Penyelenggaraan Ibadah Haji yang dilakukan oleh Menteri dengan mengoordinasikannya dengan menteri/pimpinan lembaga pemerintah di tingkat pusat, gubernur di tingkat provinsi, bupati/wati kota di tingkat kabupaten/ kota, dan Kepala Perwakilan Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi; dan SK No 081238 A b. Koordinasi
  • 17. b PRESIDEN REPUBUK INDONESIA -2- Koordinasi Penyelenggaraan Ibadah Haji dilakukan terhadap kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pelayanan yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan pelayanan transportasi, akomodasi, konsumsi, kesehatan, dokumen perjalanan, administrasi, dan pembinaan, serta pelindungan. II PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 5 Cukup jelas. Cukup jelas. Cukup je1as. Cukup jelas. Cukup jelas. Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10.. . SK No 081239 A Cukup jelas.
  • 18. PRESIDEN ELIK INDONES -3- Pasal 10 Cukup jelas. Pasal 11 Cukup jelas. Pasal 12 Cukup jelas. Pasal 13 Cukup jelas. Pasal 14 Cukup jelas. Pasal 15 Cukup jelas. Pasal 16 Cukup jelas. Pasal 17 Cukup jelas. Pasa1 18 Cukup jelas. Pasal 19 Cukup jelas. Pasal 20 Cukup jelas. SK No 081240 A Pasal 21 ...
  • 19. PRESIDEN BLIK I -4- ONESIA Pasal 21 Cukup jelas. Pasal22 Cukup jelas. Pasal 23 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Huruf a Yang dimaksud dengan "pembinaan selama masa tunggu dan pembinaan selama masa keberangkatan" merupakan bentuk pembinaan kesehatan jemaah haji yang dilakukan sebelum melaksanakan Ibadah Haji. Huruf b Yang dimaksud dengan "pembinaan selama di Arab Saudi" merupakan bentuk pembinaan kesehatan jemaah haji yang dilakukan selama melaksanakan Ibadah Haji. Huruf c Yang dimaksud dengan "pembinaan selama masa kepulangan" merupakan bentuk pembinaan kesehatan jemaah haji yang dilakukan setelah melaksanakan Ibadah Haji. Ayat (3) Cukup jelas. Pasal 24 Cukup jelas. Pasal 25 Cukup jelas. Pasal 26. . . SK No 081241 A
  • 20. FRESIDEN K INDONESIA 5- Pasal 26 Cukup jelas. Pasal 27 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6765 SK No081242A