SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
MENTERI PEKERJAAN UMUM
                            REPUBLIK INDONESIA



                   PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
                         NOMOR: 02/PRT/M/2012

                                  TENTANG

            PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA UMUM JARINGAN JALAN

                  DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

                          MENTERI PEKERJAAN UMUM,


Menimbang : bahwa untuk penyusunan rencana umum jaringan jalan nasional,
            provinsi dan kabupaten/kota dan melaksanakan ketentuan Pasal 72,
            Pasal 74 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan,
            perlu menetapkan Peraturan Menteri tentang Pedoman Penyusunan
            Rencana Umum Jaringan Jalan;

Mengingat    : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan
                  (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86,
                  Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4655);
              2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
                 Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
                 Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran
                 Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
              3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
                 Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
                 Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
                 Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
                 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
              4. Peraturan Presiden Nomor 47 tahun 2009 tentang Pembentukan
                 dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa
                 kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun
                 2011;
              5. Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedudukan,
                 Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi,
                 Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
              6. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010
                  tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan
                  Umum;
               8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2010
                  tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
                  Kementerian Pekerjaan Umum;

                                MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM TENTANG PEDOMAN
             PENYUSUNAN RENCANA UMUM JARINGAN JALAN.


                                   BAB I
                              KETENTUAN UMUM

                                     Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan:
1.   Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
     termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukan bagi
     lalu-lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah,
     dibawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali
     kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
2.   Rencana Umum Jangka Panjang Jaringan Jalan yang selanjutnya disingkat
     RUJPJJ adalah rencana jaringan jalan yang mencakup rumusan mengenai
     tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dalam jangka waktu 20 (dua puluh)
     tahun.
3.   Rencana Umum Jangka Menengah Jaringan Jalan yang selanjutnya disingkat
     RUJMJJ adalah rencana jaringan jalan yang mencakup rumusan mengenai
     tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.
4.   Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang selanjutnya disingkat
     RPJPN adalah dokumen perencanaan untuk periode 20 (dua puluh) tahun
     sistem perencanaan pembangunan nasional 2005-2025.
5.   Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang selanjutnya disingkat RTRWN
     adalah arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah negara.
6.   Rencana Umum Jangka Panjang Jaringan Jalan Nasional yang selanjutnya
     disingkat RUJPJJN adalah dokumen perencanaan jalan nasional untuk
     periode 20 (dua puluh) tahun.
7.   Rencana Umum Jangka Panjang Jaringan Jalan Provinsi yang selanjutnya
     disingkat RUJPJJP adalah dokumen perencanaan jalan provinsi untuk periode
     20 (dua puluh) tahun.
8.   Rencana Umum Jangka Panjang Jaringan Jalan Kabupaten/Kota yang
     selanjutnya disebut RUJPJJKab/Kota adalah dokumen perencanaan jalan
     kabupaten atau kota untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
9.    Rencana Umum Jangka Menengah Jaringan Jalan Nasional yang selanjutnya
      disingkat RUJMJJN adalah dokumen perencanaan jalan nasional untuk
      periode 5 (lima) tahun.
10. Rencana Umum Jangka Menengah Jaringan Jalan Provinsi yang selanjutnya
    disingkat RUJMJJP adalah dokumen perencanaan jalan provinsi untuk
    periode 5 (lima) tahun.
11. Rencana Umum Jangka Menengah Jaringan Jalan Kabupaten/Kota yang
    selanjutnya disebut RUJMJJKab/Kota adalah dokumen perencanaan jalan
    kabupaten atau kota untuk periode 5 (lima) tahun.
12. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati atau walikota, dan perangkat
    daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
13. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
    bidang pekerjaan umum.

                                      Pasal 2

(1)   Peraturan Menteri ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai pedoman
      penyusunan Rencana Umum Jangka Panjang dan Jangka Menengah Jaringan
      Jalan.
(2)   Peraturan Menteri ini bertujuan untuk menjamin terwujudnya ketertiban
      dalam penyusunan Rencana Umum Jangka Panjang dan Jangka Menengah
      Jaringan Jalan.
(3)   Peraturan Menteri ini mencakup pedoman Penyusunan RUJPJJ, RUJMJJ,
      Monitoring, Evaluasi dan Kaji Ulang.

                               BAB II
             RENCANA UMUM JANGKA PANJANG JARINGAN JALAN

                                  Bagian Kesatu
                                     Umum

                                      Pasal 3

(1)   RUJPJJ disusun setiap 20 (dua puluh) tahun sekali.
(2)   RUJPJJ disusun berdasarkan:
      a. Rencana Tata Ruang Wilayah;
      b. Sistem Transportasi Nasional; dan
      c. Rencana Pembangunan Jangka Panjang.
(3)   Penyusunan RUJPJJ dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
      a. penyiapan rancangan awal;
      b. konsultasi publik;
      c. musyawarah rencana pembangunan jangka panjang; dan
      d. penyusunan rancangan akhir.
(4)   Penyiapan rancangan awal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a
      meliputi kegiatan:
      a. penyusunan visi dan misi;
      b. pengkajian kondisi demografi;
      c. penelaahan kondisi sumber daya, politik, ekonomi, sosial, budaya,
         pertahanan dan keamanan; dan
      d. pengkajian kondisi eksisting jaringan jalan dan kebutuhan jangka panjang
         prasarana jalan.
(5)   Konsultasi publik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b dapat
      dilakukan dengan mengikutsertakan pemangku kepentingan dalam bentuk:
      a. seminar;
      b. diskusi; atau
      c. lokakarya.
(6)   Pemangku kepentingan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) meliputi:
      a. Kementerian Pekerjaan Umum/ dinas teknis terkait bidang jalan;
      b. Kementerian Perhubungan/ dinas teknis terkait bidang lalu lintas
         angkutan jalan;
      c. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/ Daerah;
      d. badan usaha di bidang transportasi;
      e. asosiasi profesi di bidang jalan;
      f. akademisi/ pakar; dan
      g. lembaga swadaya masyarakat.
(7)   Musyawarah rencana pembangunan jangka panjang sebagaimana dimaksud
      pada ayat (3) huruf c dilakukan dengan mengikutsertakan pemangku
      kepentingan di lingkungan pemerintahan dalam rangka mendapatkan
      masukan dan kesepakatan mengenai rancangan awal RUJPJJ.
(8)   Pemangku kepentingan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) meliputi:
      a. Kementerian Pekerjaan Umum/ dinas teknis terkait bidang jalan;
      b. Kementerian Perhubungan/ dinas teknis terkait bidang lalu lintas
         angkutan jalan;
      c. Kementerian Keuangan/ Biro Keuangan/ Dinas Keuangan; dan
      d. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/ Daerah.
(9)   Penyusunan rancangan akhir RUJPJJ sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
      huruf d dilakukan berdasarkan rancangan awal, hasil konsultasi publik, dan
      hasil musyawarah pembangunan jangka panjang.
(10) Rancangan akhir RUJPJJ sebagaimana dimaksud pada ayat (9) sekurang-
     kurangnya berisi:
     a. pendahuluan;
     b. visi, misi dan tujuan Kementerian/Lembaga;
     c. arah kebijakan dan strategi;
     d. asumsi yang digunakan dalam penyusunan RUJPJJ; dan
     e. indikasi program utama 5 (lima) tahunan.
Bagian Kedua
             Rencana Umum Jangka Panjang Jaringan Jalan Nasional

                                     Pasal 4

(1)   RUJPJJN disusun berdasarkan:
      a. RTRWN;
      b. Tataran Transportasi Nasional yang ada dalam Sistem Transportasi
         Nasional; dan
      c. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.
(2)   Penyusunan RUJPJJN dilakukan melalui tahapan sebagaimana dimaksud
      dalam Pasal 3 ayat (3).
(3)   Penetapan RUJPJJN dilakukan oleh Menteri.

                              Bagian Ketiga
             Rencana Umum Jangka Panjang Jaringan Jalan Provinsi

                                     Pasal 5

(1)   RUJPJJP disusun berdasarkan:
      a. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi;
      b. Tataran Transportasi Wilayah Provinsi yang ada dalam Sistem Transportasi
         Nasional;
      c. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi; dan
      d. RUJPJJN.
(2)   Penyusunan RUJPJJP dilakukan melalui tahapan sebagaimana dimaksud
      dalam Pasal 3 ayat (3).
(3)   Penetapan RUJPJJP dilakukan oleh Gubernur.

                            Bagian Keempat
        Rencana Umum Jangka Panjang Jaringan Jalan Kabupaten/Kota

                                     Pasal 6

(1)   RUJPJJKab/Kota disusun berdasarkan:
      a. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota;
      b. Tataran Transportasi Lokal Kabupaten/Kota yang ada dalam Sistem
         Transportasi Nasional;
      c. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten/Kota; dan
      d. RUJPJJN dan RUJPJJP.
(2)   Penyusunan RUJPJJKab/Kota dilakukan         melalui   tahapan   sebagaimana
      dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3).
(3)   Penetapan RUJPJJKab/Kota dilakukan oleh Bupati/Walikota.
BAB III
             RENCANA UMUM JANGKA MENENGAH JARINGAN JALAN

                                  Bagian Kesatu
                                     Umum

                                      Pasal 7
(1)   RUJMJJ disusun setiap 5 (lima) tahun sekali.
(2)   RUJMJJ disusun berdasarkan:
      a.   Rencana Tata Ruang Wilayah;
      b.   Sistem Transportasi Nasional;
      c.   Rencana Pembangunan Jangka Menengah; dan
      d.   RUJPJJ.
(3)   Penyusunan RUJMJJ dilakukan melalui tahapan sebagaimana dimaksud
      dalam Pasal 3 ayat (3).

                               Bagian Kedua
             Rencana Umum Jangka Menengah Jaringan Jalan Nasional

                                      Pasal 8
(1)   RUJMJJN disusun berdasarkan:
      a. RTRWN;
      b. Tataran Transportasi Nasional yang ada dalam Sistem Transportasi
         Nasional;
      c. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan
      d. RUJPJJN.
(2)   Penyusunan RUJMJJN dilakukan melalui tahapan sebagaimana dimaksud
      dalam Pasal 3 ayat (3).
(3)   Penetapan RUJMJJN dilakukan oleh Menteri.

                               Bagian Ketiga
             Rencana Umum Jangka Menengah Jaringan Jalan Provinsi

                                      Pasal 9
(1)   RUJMJJP disusun berdasarkan:
      a. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi;
      b. Tataran Transportasi Wilayah Provinsi yang ada dalam Sistem Transportasi
         Nasional;
      c. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi;
      d. RUJMJJN; dan
      e. RUJPJJP.
(2)   Penyusunan RUJMJJP dilakukan melalui tahapan sebagaimana dimaksud
      dalam Pasal 3 ayat (3).
(3)   Penetapan RUJMJJP dilakukan oleh Gubernur.
Bagian 4
         Rencana Umum Jangka Menengah Jaringan Jalan Kabupaten/Kota

                                   Pasal 10

(1)   RUJMJJKab/Kota disusun berdasarkan:
       a. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota;
       b. Tataran Transportasi Lokal Kabupaten/Kota yang ada dalam Sistem
          Transportasi Nasional;
       c. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten/Kota;
       d. RUJMJJN dan RUJMJJP; dan
       e. RUJPJJKab/Kota.
(2)   Penyusunan RUJMJJKab/Kota dilakukan melalui tahapan sebagaimana
      dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3).
(3)   Penetapan RUJMJJKab/Kota dilakukan oleh Bupati/Walikota.

                                  BAB IV
                    MONITORING, EVALUASI, DAN KAJI ULANG

                                   Pasal 11

(1)   Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Rencana Umum Jaringan Jalan
      dilakukan setiap tahun.
(2)   Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terhadap
      pelaksanaan RUJPJJN dan RUJMJJN dilakukan oleh Menteri.
(3)   Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terhadap
      pelaksanaan RUJPJJP dan RUJMJJP dilakukan oleh Gubernur.
(4)   Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terhadap
      pelaksanaan RUJPJJKab/Kota dan RUJMJJKab/Kota dilakukan oleh
      Bupati/Walikota.

                                   Pasal 12

(1)   Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam
      Pasal 11 Menteri, Gubernur dan Bupati/Walikota melakukan kaji ulang dan
      penyesuaian masing-masing RUJPJJN, RUJPJJP, RUJPJJKab/Kota secara
      berkala paling lama setiap 5 (lima) tahun.
(2)   Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam
      Pasal 11 Menteri, Gubernur dan Bupati/Walikota melakukan kaji ulang dan
      penyesuaian masing-masing RUJMJJN, RUJMJJP, RUJMJJKab/Kota secara
      berkala paling lama 3 (tiga) tahun.
BAB V
                            KETENTUAN PENUTUP

                                   Pasal 13

Ketentuan mengenai Pedoman Penyusunan Rencana Umum Jaringan Jalan secara
rinci tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.

                                   Pasal 14

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

                                      Ditetapkan di Jakarta
                                      pada tanggal 25 Januari 2012
                                      MENTERI PEKERJAAN UMUM
                                      REPUBLIK INDONESIA,

                                              ttd

                                      DJOKO KIRMANTO

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 1 Februari 2012
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

       ttd

AMIR SYAMSUDIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR 136


      Salinan sesuai dengan aslinya
    KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
           Kepala Biro Hukum,

                 ttd

                Ismono

More Related Content

What's hot

PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILI...
PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILI...PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILI...
PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILI...Yudhi Aldriand
 
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...Penataan Ruang
 
Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014infosanitasi
 
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...Penataan Ruang
 
Materi sinkronisasi perencanaan dan penganggaran perbatasan negara
Materi sinkronisasi perencanaan dan penganggaran perbatasan negaraMateri sinkronisasi perencanaan dan penganggaran perbatasan negara
Materi sinkronisasi perencanaan dan penganggaran perbatasan negarasuryawanhidayat2
 
Permen no.54 2010 (lampiran vii)
Permen no.54 2010 (lampiran vii)Permen no.54 2010 (lampiran vii)
Permen no.54 2010 (lampiran vii)Deki Zulkarnain
 
BNPP - ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS TATA RUA...
BNPP - ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS TATA RUA...BNPP - ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS TATA RUA...
BNPP - ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS TATA RUA...sekolahbatasnegeri
 
Djpk kebijakan penganggaran di daerah terkait dktp da k_re_vptt
Djpk kebijakan penganggaran di daerah terkait dktp da k_re_vpttDjpk kebijakan penganggaran di daerah terkait dktp da k_re_vptt
Djpk kebijakan penganggaran di daerah terkait dktp da k_re_vpttObie Donk Ach
 
Perpres27 tahun 2020-2020
Perpres27 tahun 2020-2020Perpres27 tahun 2020-2020
Perpres27 tahun 2020-2020nathanabigail
 
Permen PU Nomor 23 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Menteri Nomor:02/PR...
Permen PU Nomor 23 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Menteri Nomor:02/PR...Permen PU Nomor 23 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Menteri Nomor:02/PR...
Permen PU Nomor 23 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Menteri Nomor:02/PR...Penataan Ruang
 
Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat (Renstra Kemenpera) tahun 2010...
Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat (Renstra Kemenpera) tahun 2010...Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat (Renstra Kemenpera) tahun 2010...
Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat (Renstra Kemenpera) tahun 2010...Oswar Mungkasa
 
136~pmk.05~2016 aset blu
136~pmk.05~2016 aset blu136~pmk.05~2016 aset blu
136~pmk.05~2016 aset bluMeyda Charisma
 
Permen PU No.13 Tahun 2009 tentang Penyidik PNS Penataan Ruang
Permen PU No.13 Tahun 2009 tentang Penyidik PNS Penataan RuangPermen PU No.13 Tahun 2009 tentang Penyidik PNS Penataan Ruang
Permen PU No.13 Tahun 2009 tentang Penyidik PNS Penataan RuangPenataan Ruang
 
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...Penataan Ruang
 
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata RuangPeraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata RuangPenataan Ruang
 
Permendagri no.72 th 2012 tentang biaya operasional dan biaya pendukung penye...
Permendagri no.72 th 2012 tentang biaya operasional dan biaya pendukung penye...Permendagri no.72 th 2012 tentang biaya operasional dan biaya pendukung penye...
Permendagri no.72 th 2012 tentang biaya operasional dan biaya pendukung penye...Yudhi Aldriand
 

What's hot (19)

PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILI...
PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILI...PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILI...
PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMILI...
 
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Na...
 
Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014
 
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...
Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Pe...
 
Materi sinkronisasi perencanaan dan penganggaran perbatasan negara
Materi sinkronisasi perencanaan dan penganggaran perbatasan negaraMateri sinkronisasi perencanaan dan penganggaran perbatasan negara
Materi sinkronisasi perencanaan dan penganggaran perbatasan negara
 
Permen no.54 2010 (lampiran vii)
Permen no.54 2010 (lampiran vii)Permen no.54 2010 (lampiran vii)
Permen no.54 2010 (lampiran vii)
 
BNPP - ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS TATA RUA...
BNPP - ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS TATA RUA...BNPP - ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS TATA RUA...
BNPP - ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS TATA RUA...
 
Djpk kebijakan penganggaran di daerah terkait dktp da k_re_vptt
Djpk kebijakan penganggaran di daerah terkait dktp da k_re_vpttDjpk kebijakan penganggaran di daerah terkait dktp da k_re_vptt
Djpk kebijakan penganggaran di daerah terkait dktp da k_re_vptt
 
RENSTRA KEMENTRIAN PU
RENSTRA KEMENTRIAN PURENSTRA KEMENTRIAN PU
RENSTRA KEMENTRIAN PU
 
Perpres27 tahun 2020-2020
Perpres27 tahun 2020-2020Perpres27 tahun 2020-2020
Perpres27 tahun 2020-2020
 
Permen PU Nomor 23 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Menteri Nomor:02/PR...
Permen PU Nomor 23 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Menteri Nomor:02/PR...Permen PU Nomor 23 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Menteri Nomor:02/PR...
Permen PU Nomor 23 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Menteri Nomor:02/PR...
 
Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat (Renstra Kemenpera) tahun 2010...
Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat (Renstra Kemenpera) tahun 2010...Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat (Renstra Kemenpera) tahun 2010...
Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat (Renstra Kemenpera) tahun 2010...
 
Pp43 1993
Pp43 1993Pp43 1993
Pp43 1993
 
136~pmk.05~2016 aset blu
136~pmk.05~2016 aset blu136~pmk.05~2016 aset blu
136~pmk.05~2016 aset blu
 
Permen PU No.13 Tahun 2009 tentang Penyidik PNS Penataan Ruang
Permen PU No.13 Tahun 2009 tentang Penyidik PNS Penataan RuangPermen PU No.13 Tahun 2009 tentang Penyidik PNS Penataan Ruang
Permen PU No.13 Tahun 2009 tentang Penyidik PNS Penataan Ruang
 
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
 
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata RuangPeraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang
 
Permendagri no.72 th 2012 tentang biaya operasional dan biaya pendukung penye...
Permendagri no.72 th 2012 tentang biaya operasional dan biaya pendukung penye...Permendagri no.72 th 2012 tentang biaya operasional dan biaya pendukung penye...
Permendagri no.72 th 2012 tentang biaya operasional dan biaya pendukung penye...
 
Presentasisosialisasi pmm ntb 28032013rev mhl 010413
Presentasisosialisasi pmm ntb 28032013rev mhl 010413Presentasisosialisasi pmm ntb 28032013rev mhl 010413
Presentasisosialisasi pmm ntb 28032013rev mhl 010413
 

Viewers also liked

обзоры паевых фондов
обзоры паевых фондовобзоры паевых фондов
обзоры паевых фондовLina Alnadi
 
网络游戏玩家触网行为调研
网络游戏玩家触网行为调研网络游戏玩家触网行为调研
网络游戏玩家触网行为调研943400347
 
汽機葉片接合區之在役檢測技1
汽機葉片接合區之在役檢測技1汽機葉片接合區之在役檢測技1
汽機葉片接合區之在役檢測技1Yung how Wu
 
Co jeść, żeby pozbyć się zbędnych centymetrów w pasie 1
Co jeść, żeby pozbyć się zbędnych centymetrów w pasie 1Co jeść, żeby pozbyć się zbędnych centymetrów w pasie 1
Co jeść, żeby pozbyć się zbędnych centymetrów w pasie 1MS Marketing Group
 
ตารางสอบกลางภาค1 55
ตารางสอบกลางภาค1 55ตารางสอบกลางภาค1 55
ตารางสอบกลางภาค1 55Takhli Prachasan
 
See-Through Bathroom, Woonhuis U. te Maastricht
See-Through Bathroom, Woonhuis U. te MaastrichtSee-Through Bathroom, Woonhuis U. te Maastricht
See-Through Bathroom, Woonhuis U. te MaastrichtRob Ubachs
 
Final Marketing Overview
Final Marketing OverviewFinal Marketing Overview
Final Marketing Overviewamandastiffany
 
Brita ja pekka karibian risteilyllä 23.2. 9.3.2012
Brita ja pekka karibian risteilyllä 23.2.   9.3.2012Brita ja pekka karibian risteilyllä 23.2.   9.3.2012
Brita ja pekka karibian risteilyllä 23.2. 9.3.2012Kristina Cruises
 
Yliopistokeskusten vaikuttavuus ja vahvuudet
Yliopistokeskusten vaikuttavuus ja vahvuudetYliopistokeskusten vaikuttavuus ja vahvuudet
Yliopistokeskusten vaikuttavuus ja vahvuudetTimoAro
 
Rosa carrillo[1]
Rosa carrillo[1]Rosa carrillo[1]
Rosa carrillo[1]Nena_27
 
Inleiding in de_consumentenpsychologieversie_2009
Inleiding in de_consumentenpsychologieversie_2009Inleiding in de_consumentenpsychologieversie_2009
Inleiding in de_consumentenpsychologieversie_2009rieslinglover
 
Survey of EngD researchers regarding AEngD
Survey of EngD researchers regarding AEngDSurvey of EngD researchers regarding AEngD
Survey of EngD researchers regarding AEngDAEngD
 
Article s&d network of fmcg's in india
Article s&d network of fmcg's in indiaArticle s&d network of fmcg's in india
Article s&d network of fmcg's in indiaswarnabharay
 

Viewers also liked (20)

обзоры паевых фондов
обзоры паевых фондовобзоры паевых фондов
обзоры паевых фондов
 
Exemples de dixi textual - Pa negre
Exemples de dixi textual - Pa negreExemples de dixi textual - Pa negre
Exemples de dixi textual - Pa negre
 
Sbxsbxjsqx
SbxsbxjsqxSbxsbxjsqx
Sbxsbxjsqx
 
网络游戏玩家触网行为调研
网络游戏玩家触网行为调研网络游戏玩家触网行为调研
网络游戏玩家触网行为调研
 
汽機葉片接合區之在役檢測技1
汽機葉片接合區之在役檢測技1汽機葉片接合區之在役檢測技1
汽機葉片接合區之在役檢測技1
 
Co jeść, żeby pozbyć się zbędnych centymetrów w pasie 1
Co jeść, żeby pozbyć się zbędnych centymetrów w pasie 1Co jeść, żeby pozbyć się zbędnych centymetrów w pasie 1
Co jeść, żeby pozbyć się zbędnych centymetrów w pasie 1
 
ตารางสอบกลางภาค1 55
ตารางสอบกลางภาค1 55ตารางสอบกลางภาค1 55
ตารางสอบกลางภาค1 55
 
CPWF Volta V1: Targeting and scaling out
CPWF Volta V1: Targeting and scaling outCPWF Volta V1: Targeting and scaling out
CPWF Volta V1: Targeting and scaling out
 
See-Through Bathroom, Woonhuis U. te Maastricht
See-Through Bathroom, Woonhuis U. te MaastrichtSee-Through Bathroom, Woonhuis U. te Maastricht
See-Through Bathroom, Woonhuis U. te Maastricht
 
Final Marketing Overview
Final Marketing OverviewFinal Marketing Overview
Final Marketing Overview
 
Chanchamayo :B
Chanchamayo :BChanchamayo :B
Chanchamayo :B
 
Brita ja pekka karibian risteilyllä 23.2. 9.3.2012
Brita ja pekka karibian risteilyllä 23.2.   9.3.2012Brita ja pekka karibian risteilyllä 23.2.   9.3.2012
Brita ja pekka karibian risteilyllä 23.2. 9.3.2012
 
Yliopistokeskusten vaikuttavuus ja vahvuudet
Yliopistokeskusten vaikuttavuus ja vahvuudetYliopistokeskusten vaikuttavuus ja vahvuudet
Yliopistokeskusten vaikuttavuus ja vahvuudet
 
Call Centers are Here to Stay
Call Centers are Here to StayCall Centers are Here to Stay
Call Centers are Here to Stay
 
Rosa carrillo[1]
Rosa carrillo[1]Rosa carrillo[1]
Rosa carrillo[1]
 
Cuando gritar
Cuando gritarCuando gritar
Cuando gritar
 
Inleiding in de_consumentenpsychologieversie_2009
Inleiding in de_consumentenpsychologieversie_2009Inleiding in de_consumentenpsychologieversie_2009
Inleiding in de_consumentenpsychologieversie_2009
 
παρουσίαση2
παρουσίαση2παρουσίαση2
παρουσίαση2
 
Survey of EngD researchers regarding AEngD
Survey of EngD researchers regarding AEngDSurvey of EngD researchers regarding AEngD
Survey of EngD researchers regarding AEngD
 
Article s&d network of fmcg's in india
Article s&d network of fmcg's in indiaArticle s&d network of fmcg's in india
Article s&d network of fmcg's in india
 

Similar to Permen pu02 2012

PermenPU no 15 tahun 2012 pedoman RTR-KSN.pdf
PermenPU no 15 tahun 2012 pedoman RTR-KSN.pdfPermenPU no 15 tahun 2012 pedoman RTR-KSN.pdf
PermenPU no 15 tahun 2012 pedoman RTR-KSN.pdfalgi5
 
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Penataan Ruang
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...Joy Irman
 
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan MinimalPermen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan MinimalPenataan Ruang
 
Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018
Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018 Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018
Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018 Muhammad Sirajuddin
 
Permen pu01 2014
Permen pu01 2014Permen pu01 2014
Permen pu01 2014rifhid
 
1.1 pp nomor 8 tahun 2008
1.1 pp nomor 8 tahun 20081.1 pp nomor 8 tahun 2008
1.1 pp nomor 8 tahun 2008bappedameme
 
Permen no.72 th_2013
Permen no.72 th_2013Permen no.72 th_2013
Permen no.72 th_2013davidfirdha
 
perda no. 16 tentang rpjmd jawa barat.pdf
perda no. 16 tentang rpjmd jawa barat.pdfperda no. 16 tentang rpjmd jawa barat.pdf
perda no. 16 tentang rpjmd jawa barat.pdfMuhammadAswal
 
Draft permen andal lalin 02 04 2013
Draft permen andal lalin 02 04 2013Draft permen andal lalin 02 04 2013
Draft permen andal lalin 02 04 2013yunus1992
 
Permen pu13 2011 jalan
Permen pu13 2011 jalanPermen pu13 2011 jalan
Permen pu13 2011 jalaniiqsja
 
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015Adi T Wibowo
 
Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan...
Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan...Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan...
Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan...Deki Zulkarnain
 
Peraturan Gubernur (PERGUB) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 12 Tah...
Peraturan Gubernur (PERGUB) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 12 Tah...Peraturan Gubernur (PERGUB) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 12 Tah...
Peraturan Gubernur (PERGUB) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 12 Tah...AndamAnnisa
 

Similar to Permen pu02 2012 (20)

PermenPU no 15 tahun 2012 pedoman RTR-KSN.pdf
PermenPU no 15 tahun 2012 pedoman RTR-KSN.pdfPermenPU no 15 tahun 2012 pedoman RTR-KSN.pdf
PermenPU no 15 tahun 2012 pedoman RTR-KSN.pdf
 
PP8 2008-penyusunan rpjmd
PP8 2008-penyusunan rpjmdPP8 2008-penyusunan rpjmd
PP8 2008-penyusunan rpjmd
 
Permenpu012014
Permenpu012014Permenpu012014
Permenpu012014
 
Permen pu no.1 prt m 2014
Permen pu no.1 prt m 2014Permen pu no.1 prt m 2014
Permen pu no.1 prt m 2014
 
Permen pu15 2012
Permen pu15 2012Permen pu15 2012
Permen pu15 2012
 
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
 
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan MinimalPermen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
 
Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018
Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018 Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018
Permenhub Nomor PM 18 Tahun 2018
 
Permen pu01 2014
Permen pu01 2014Permen pu01 2014
Permen pu01 2014
 
1.1 pp nomor 8 tahun 2008
1.1 pp nomor 8 tahun 20081.1 pp nomor 8 tahun 2008
1.1 pp nomor 8 tahun 2008
 
Permen no.72 th_2013
Permen no.72 th_2013Permen no.72 th_2013
Permen no.72 th_2013
 
perda no. 16 tentang rpjmd jawa barat.pdf
perda no. 16 tentang rpjmd jawa barat.pdfperda no. 16 tentang rpjmd jawa barat.pdf
perda no. 16 tentang rpjmd jawa barat.pdf
 
Draft permen andal lalin 02 04 2013
Draft permen andal lalin 02 04 2013Draft permen andal lalin 02 04 2013
Draft permen andal lalin 02 04 2013
 
Perda kota jogya no.2 tahun 2012
Perda kota jogya no.2 tahun 2012Perda kota jogya no.2 tahun 2012
Perda kota jogya no.2 tahun 2012
 
Permen pu13 2011 jalan
Permen pu13 2011 jalanPermen pu13 2011 jalan
Permen pu13 2011 jalan
 
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015
 
Mendagri 28 2008
Mendagri 28 2008Mendagri 28 2008
Mendagri 28 2008
 
Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan...
Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan...Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan...
Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan...
 
Peraturan Gubernur (PERGUB) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 12 Tah...
Peraturan Gubernur (PERGUB) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 12 Tah...Peraturan Gubernur (PERGUB) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 12 Tah...
Peraturan Gubernur (PERGUB) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 12 Tah...
 

Permen pu02 2012

  • 1. MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 02/PRT/M/2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA UMUM JARINGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang : bahwa untuk penyusunan rencana umum jaringan jalan nasional, provinsi dan kabupaten/kota dan melaksanakan ketentuan Pasal 72, Pasal 74 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan, perlu menetapkan Peraturan Menteri tentang Pedoman Penyusunan Rencana Umum Jaringan Jalan; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4655); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 4. Peraturan Presiden Nomor 47 tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011; 5. Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; 6. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009;
  • 2. 7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum; 8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA UMUM JARINGAN JALAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan: 1. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukan bagi lalu-lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, dibawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. 2. Rencana Umum Jangka Panjang Jaringan Jalan yang selanjutnya disingkat RUJPJJ adalah rencana jaringan jalan yang mencakup rumusan mengenai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dalam jangka waktu 20 (dua puluh) tahun. 3. Rencana Umum Jangka Menengah Jaringan Jalan yang selanjutnya disingkat RUJMJJ adalah rencana jaringan jalan yang mencakup rumusan mengenai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. 4. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang selanjutnya disingkat RPJPN adalah dokumen perencanaan untuk periode 20 (dua puluh) tahun sistem perencanaan pembangunan nasional 2005-2025. 5. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang selanjutnya disingkat RTRWN adalah arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah negara. 6. Rencana Umum Jangka Panjang Jaringan Jalan Nasional yang selanjutnya disingkat RUJPJJN adalah dokumen perencanaan jalan nasional untuk periode 20 (dua puluh) tahun. 7. Rencana Umum Jangka Panjang Jaringan Jalan Provinsi yang selanjutnya disingkat RUJPJJP adalah dokumen perencanaan jalan provinsi untuk periode 20 (dua puluh) tahun. 8. Rencana Umum Jangka Panjang Jaringan Jalan Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut RUJPJJKab/Kota adalah dokumen perencanaan jalan kabupaten atau kota untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
  • 3. 9. Rencana Umum Jangka Menengah Jaringan Jalan Nasional yang selanjutnya disingkat RUJMJJN adalah dokumen perencanaan jalan nasional untuk periode 5 (lima) tahun. 10. Rencana Umum Jangka Menengah Jaringan Jalan Provinsi yang selanjutnya disingkat RUJMJJP adalah dokumen perencanaan jalan provinsi untuk periode 5 (lima) tahun. 11. Rencana Umum Jangka Menengah Jaringan Jalan Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut RUJMJJKab/Kota adalah dokumen perencanaan jalan kabupaten atau kota untuk periode 5 (lima) tahun. 12. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 13. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum. Pasal 2 (1) Peraturan Menteri ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai pedoman penyusunan Rencana Umum Jangka Panjang dan Jangka Menengah Jaringan Jalan. (2) Peraturan Menteri ini bertujuan untuk menjamin terwujudnya ketertiban dalam penyusunan Rencana Umum Jangka Panjang dan Jangka Menengah Jaringan Jalan. (3) Peraturan Menteri ini mencakup pedoman Penyusunan RUJPJJ, RUJMJJ, Monitoring, Evaluasi dan Kaji Ulang. BAB II RENCANA UMUM JANGKA PANJANG JARINGAN JALAN Bagian Kesatu Umum Pasal 3 (1) RUJPJJ disusun setiap 20 (dua puluh) tahun sekali. (2) RUJPJJ disusun berdasarkan: a. Rencana Tata Ruang Wilayah; b. Sistem Transportasi Nasional; dan c. Rencana Pembangunan Jangka Panjang. (3) Penyusunan RUJPJJ dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: a. penyiapan rancangan awal; b. konsultasi publik; c. musyawarah rencana pembangunan jangka panjang; dan d. penyusunan rancangan akhir.
  • 4. (4) Penyiapan rancangan awal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a meliputi kegiatan: a. penyusunan visi dan misi; b. pengkajian kondisi demografi; c. penelaahan kondisi sumber daya, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan; dan d. pengkajian kondisi eksisting jaringan jalan dan kebutuhan jangka panjang prasarana jalan. (5) Konsultasi publik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b dapat dilakukan dengan mengikutsertakan pemangku kepentingan dalam bentuk: a. seminar; b. diskusi; atau c. lokakarya. (6) Pemangku kepentingan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) meliputi: a. Kementerian Pekerjaan Umum/ dinas teknis terkait bidang jalan; b. Kementerian Perhubungan/ dinas teknis terkait bidang lalu lintas angkutan jalan; c. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/ Daerah; d. badan usaha di bidang transportasi; e. asosiasi profesi di bidang jalan; f. akademisi/ pakar; dan g. lembaga swadaya masyarakat. (7) Musyawarah rencana pembangunan jangka panjang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c dilakukan dengan mengikutsertakan pemangku kepentingan di lingkungan pemerintahan dalam rangka mendapatkan masukan dan kesepakatan mengenai rancangan awal RUJPJJ. (8) Pemangku kepentingan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) meliputi: a. Kementerian Pekerjaan Umum/ dinas teknis terkait bidang jalan; b. Kementerian Perhubungan/ dinas teknis terkait bidang lalu lintas angkutan jalan; c. Kementerian Keuangan/ Biro Keuangan/ Dinas Keuangan; dan d. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/ Daerah. (9) Penyusunan rancangan akhir RUJPJJ sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d dilakukan berdasarkan rancangan awal, hasil konsultasi publik, dan hasil musyawarah pembangunan jangka panjang. (10) Rancangan akhir RUJPJJ sebagaimana dimaksud pada ayat (9) sekurang- kurangnya berisi: a. pendahuluan; b. visi, misi dan tujuan Kementerian/Lembaga; c. arah kebijakan dan strategi; d. asumsi yang digunakan dalam penyusunan RUJPJJ; dan e. indikasi program utama 5 (lima) tahunan.
  • 5. Bagian Kedua Rencana Umum Jangka Panjang Jaringan Jalan Nasional Pasal 4 (1) RUJPJJN disusun berdasarkan: a. RTRWN; b. Tataran Transportasi Nasional yang ada dalam Sistem Transportasi Nasional; dan c. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional. (2) Penyusunan RUJPJJN dilakukan melalui tahapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3). (3) Penetapan RUJPJJN dilakukan oleh Menteri. Bagian Ketiga Rencana Umum Jangka Panjang Jaringan Jalan Provinsi Pasal 5 (1) RUJPJJP disusun berdasarkan: a. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi; b. Tataran Transportasi Wilayah Provinsi yang ada dalam Sistem Transportasi Nasional; c. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi; dan d. RUJPJJN. (2) Penyusunan RUJPJJP dilakukan melalui tahapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3). (3) Penetapan RUJPJJP dilakukan oleh Gubernur. Bagian Keempat Rencana Umum Jangka Panjang Jaringan Jalan Kabupaten/Kota Pasal 6 (1) RUJPJJKab/Kota disusun berdasarkan: a. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota; b. Tataran Transportasi Lokal Kabupaten/Kota yang ada dalam Sistem Transportasi Nasional; c. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten/Kota; dan d. RUJPJJN dan RUJPJJP. (2) Penyusunan RUJPJJKab/Kota dilakukan melalui tahapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3). (3) Penetapan RUJPJJKab/Kota dilakukan oleh Bupati/Walikota.
  • 6. BAB III RENCANA UMUM JANGKA MENENGAH JARINGAN JALAN Bagian Kesatu Umum Pasal 7 (1) RUJMJJ disusun setiap 5 (lima) tahun sekali. (2) RUJMJJ disusun berdasarkan: a. Rencana Tata Ruang Wilayah; b. Sistem Transportasi Nasional; c. Rencana Pembangunan Jangka Menengah; dan d. RUJPJJ. (3) Penyusunan RUJMJJ dilakukan melalui tahapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3). Bagian Kedua Rencana Umum Jangka Menengah Jaringan Jalan Nasional Pasal 8 (1) RUJMJJN disusun berdasarkan: a. RTRWN; b. Tataran Transportasi Nasional yang ada dalam Sistem Transportasi Nasional; c. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan d. RUJPJJN. (2) Penyusunan RUJMJJN dilakukan melalui tahapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3). (3) Penetapan RUJMJJN dilakukan oleh Menteri. Bagian Ketiga Rencana Umum Jangka Menengah Jaringan Jalan Provinsi Pasal 9 (1) RUJMJJP disusun berdasarkan: a. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi; b. Tataran Transportasi Wilayah Provinsi yang ada dalam Sistem Transportasi Nasional; c. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi; d. RUJMJJN; dan e. RUJPJJP. (2) Penyusunan RUJMJJP dilakukan melalui tahapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3). (3) Penetapan RUJMJJP dilakukan oleh Gubernur.
  • 7. Bagian 4 Rencana Umum Jangka Menengah Jaringan Jalan Kabupaten/Kota Pasal 10 (1) RUJMJJKab/Kota disusun berdasarkan: a. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota; b. Tataran Transportasi Lokal Kabupaten/Kota yang ada dalam Sistem Transportasi Nasional; c. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten/Kota; d. RUJMJJN dan RUJMJJP; dan e. RUJPJJKab/Kota. (2) Penyusunan RUJMJJKab/Kota dilakukan melalui tahapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3). (3) Penetapan RUJMJJKab/Kota dilakukan oleh Bupati/Walikota. BAB IV MONITORING, EVALUASI, DAN KAJI ULANG Pasal 11 (1) Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Rencana Umum Jaringan Jalan dilakukan setiap tahun. (2) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terhadap pelaksanaan RUJPJJN dan RUJMJJN dilakukan oleh Menteri. (3) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terhadap pelaksanaan RUJPJJP dan RUJMJJP dilakukan oleh Gubernur. (4) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terhadap pelaksanaan RUJPJJKab/Kota dan RUJMJJKab/Kota dilakukan oleh Bupati/Walikota. Pasal 12 (1) Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Menteri, Gubernur dan Bupati/Walikota melakukan kaji ulang dan penyesuaian masing-masing RUJPJJN, RUJPJJP, RUJPJJKab/Kota secara berkala paling lama setiap 5 (lima) tahun. (2) Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Menteri, Gubernur dan Bupati/Walikota melakukan kaji ulang dan penyesuaian masing-masing RUJMJJN, RUJMJJP, RUJMJJKab/Kota secara berkala paling lama 3 (tiga) tahun.
  • 8. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Ketentuan mengenai Pedoman Penyusunan Rencana Umum Jaringan Jalan secara rinci tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 14 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 25 Januari 2012 MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, ttd DJOKO KIRMANTO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 1 Februari 2012 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR 136 Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Kepala Biro Hukum, ttd Ismono