Terdapat beberapa teori terbentuknya alam semesta menurut para ahli, di antaranya Teori Nebula, Teori Kontraksi, dan Teori Big Bang. Teori Nebula menyatakan bahwa planet-planet terbentuk dari sisa-sisa gas raksasa yang berputar dan mendingin. Teori Kontraksi menyatakan alam semesta mengalami siklus ekspansi dan kontraksi selama 30 miliar tahun. Teori Big Bang menyatakan alam semesta berasal dari keadaan super pad
5. Teori Nebula
Teori ini mengatakan bahwa anggota keluarga Tata Surya pada awalnya
berbentuk massa gas raksasa yang bercahaya dan berputar perlahan-
lahan. Massa ini berangsur-angsur mendingin, mengecil, dan
mendekati bentuk bola. Rotasi massa ini semakin lama semakin tinggi.
Akibatnya, bagian tengah massa itu menggelembung. Akhirnya,
lingkaran materi itu terlempar keluar. Lingkaran ini mendingin,
mengecil, dan akhirnya menjadi planet. Planet ini tetap mengorbit
mengelilingi inti massa. Lalu, lingkaran lain terlempar dan terlempar
lagi dari pusat massa dan menjadi seluruh planet, termasuk Bumi.
Akhirnya, semua planet terbentuk. Pusat massa menjadi matahari kita.
Selanjutnya, planet- planet itu juga melemparkan massa keluar
angkasa dan berubah menjadi satelit atau bulan.
6. Teori Kontraksi
Teori Ekspansi dan Kontraksi Teori ini berpendapat bahwa ada suatu
siklus di jagat raya. Satu siklus mengalami satu masa ekspansi dan satu
masa kontraksi. Satu siklus diperkirakan berlangsung selama 30 milyar
tahun. Dalam masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-
bintang di dalamnya. Ekspansi ini diakibatkan oleh adanya reaksi inti
hydrogen yang pada akhirnya membentuk unsur-unsur lain yang
komplek. Pada masa kontraksi, galaksi-galaksi dan bintang-bintang
yang telah terbentuk meredup dan unsure-unsur yang telah terbentuk
menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat
tinggi. Disebut juga Oscillating Theory (teori mengembang dan
memampat).
7. Teori Big Bang
Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari kondisi super padat
dan panas, yang kemudian mengembang sekitar 13.700 juta tahun lalu.
Georges Lemaître, seorang biarawan Katolik Roma Belgia, dianggap sebagai
orang pertama yang mengajukan teori ledakan dahsyat mengenai asal usul
alam semesta, walaupun ia menyebutnya sebagai "hipotesis atom purba".
Para ilmuwan juga percaya bawa Big Bang membentuk sistem Tata Surya
hingga keluarga Galaksi. Ide sentral dari teori ini adalah bahwa teori relativitas
umum dapat dikombinasikan dengan hasil pemantauan dalam skala besar
pada pergerakan galaksi terhadap satu sama lain, dan meramalkan bahwa
suatu saat alam semesta akan kembali atau terus. Konsekuensi alami dari
Teori Big Bang yaitu pada masa lampau alam semesta punya suhu yang jauh
lebih tinggi dan kerapatan yang jauh lebih tinggi.
8. Teori Planetesimal
Teori ini menyatakan bahwa suatu ketika sebuah bintang
melintasi ruang angkasa dengan cepat dan berada dekat sekali
dengan matahari. Daya tarik bintang ini sangat besar sehingga
menyebabkan pasang di bagian gas panas matahari.
Akibatnya, massa gas terlempar dari Matahari dan mulai
mengorbit. Karena daya tarik matahari, massa gas itu tertahan
dan bergerak mengelilingi Matahari. Ketika massa gas menjadi
dingin, bentuknya berubah menjadi cairan kemudian
memadat. Akhirnya, massa gas itu menjadi planet yang ada
sekarang, termasuk Bumi kita.
9. Teori Pasang Surut
Teori ini juga didasarkan atas ide benturan. Teori ini mengatakan
bahwa planet-planet terbentuk langsung oleh gas asli matahari yang
tertarik oleh sebuah bintang yang melintas di dekatnya. Jadi, teori ini
awalnya hampir sama dengan teori Planetesimal. Perbedaannya bahwa
pada teori ini planet tidak terbentuk oleh planetesimal. Menurut teori
ini, ketika bintang mendekat atau bahkan menyerempet Matahari,
tarikan gravitasinya menyedot filamen gas yang berbentuk cerutu
panjang. Filamen yang membesar di bagian tengahnya dan mengecil di
kedua ujungnya, filamen inilah akhirnya yang membentuk sebuah
planet.