Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi anti-bullying sebagai upaya preventif terjadinya perundungan di lingkungan masyarakat.
2. Definisi, jenis, dampak dan dasar hukum terkait bullying dijelaskan.
3. Upaya sosialisasi anti-bullying diperlukan untuk mencegah terjadinya perundungan.
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
PPT ANTI BULLYING
1. SOSIALISASI
ANTI- BULLYING SEBAGAI UPAYA
PREVENTIF TERJADINYA PERUNDUNGAN
DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
BY : MAUDYTA PUTRI OKTYAWATI
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ANDALAS
3. Bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh
satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan
tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
Perundungan (bullying) merupakan sebuah situasi di mana terjadinya penyalahgunaan kekuatan
dan kekuasaan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dimana mereka secara berkelompok
menyerang seseorang yang lemah dan sendirian.
Perundungan (bullying) dapat menghambat proses perkembangan seseorang dan menyebabkan
seseorang korban perundungan tidak bisa berinteraksi sosial dengan baik. Maksud dari kekuasaan
dan kekuatan artinya orang-orang yang memungkinkan untuk melakukan tindakan bullying karena
adanya suatu wewenang atau dapat juga disebut dengan orang yang berkuasa. Tindakan
perundungan dapat mengakibatkan kemudharatan terhadap fisik dan psikologi korban dengan cara
mengejek, mengolok-olok, menghina, mengancam, memukul, mengucilkan, dan sebagainya dengan
bertujuan untuk melukai atau memposisikan seseorang dalam keadaan tertekan.
5. Penindasan
Fisik
Perundungan fisik adalah suatu bentuk kekerasan
(adanya kontak fisik dari pelaku terhadap korban)
yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
terhadap seseorang yang lebih lemah dengan maksud
untuk membuat orang tersebut merasa takut dan
tidak berdaya serta dapat menyebabkan luka-luka
hingga kematian. yang menjadi korban akan menerima
berbagai perlakuan fisik yang kasar mulai dari
menghalangi jalan korban, menyandung, mendorong,
memukul, menjambak, hingga melempari dengan
benda-benda.
6. Penindasan
Verbal
Penindasan verbal dilakukan dengan kata-kata,
pernyataan, julukan dan tekanan psikologis yang
menyakitkan atau merendahkan salah satunya
dengan melakukan penghinaan kepada orang lain,
perundungan verbal dapat berupa seperti celaan,
julukan nama orang tua, ataupun suatu pernyataan
yang tidak selayaknya di ujarkan. “Perundungan”
verbal memiliki kesamaan dengan tindak pidana
penghinaan yang diatur dalam Pasal 310 KUHP.
7. Perundungan
relasional
Perundungan relasional hampir memiliki kesamaan dengan
“perundungan” verbal, hanya saja dampak dari pada
“perundungan” relasional ini cenderung lebih berbahaya,
karena seorang korban yang mendapatkan perlakuan
“perundungan” relasional ini cenderung menjauh dari dunia
sosialnya. Renggangnya ikatan sosial menyebabkan
berkurangnya rasa kebergantungan seseorang kepada orang
lain, dan dalam keadaan demikian sukar sekali untuk
mendapatkan identitas diri.
Contohnya : Tindakan pengucilan, korban pengucilan munkin
tidak disakiti secara fisik maupun verbal, tetapi justru
dimusuhi dan diabaikan oleh lingkungan pergaulannya
sehingga korban menjadi terpaksa menyendiri.
8. Penindasan
Dunia Maya
“Perundungan” elektronik atau yang lebih dikenal dengan
cyber bullying yaitu suatu “perundungan” yang sangat
populer di media sosial, tujuan dari “perundungan” ini adalah
untuk menjatuhkan seseorang yang dirasa memiliki
popularitas. Mengenai “perundungan” elektronik ini sudah
diatur secara khusus dalam Undang-Undang Informasi
Transaksi Elektronik yang selanjutnya disebut UU ITE,
sehingga bagi mereka yang melakukan “perundungan”
elektronik dapat diancam berdasarkan UU ITE.
9. Penindasan
Seksual
Pelecehan seksual, Kadang tindakan pelecehan
dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal. Penindasnya
akan mengomentari, menggoda, berusaha mengintip bahkan
menyentuh korban secara seksual. Dalam beberapa kasus,
penindasan seksual termasuk dalam tindakan kriminal yaitu
pelecehan atau kekerasan seksual dimana pelaku bisa
ditindak secara hukum.
10. Kurang percaya diri
dan menjadi tertutup
1.
DAMPAK BULLYING BAGI KORBAN
Menyebabkan masalah
fisik
2.
4.
Depresi dan Emosional
3.
Berfikiran untuk
membunuh diri
5.
Menjadi menyakiti diri
sendiri
6.
Mempengaruhi hasil
pembelajaran
7.
Korban perundungan
cenderung sulit untuk
percaya dengan orang
lain
12. Pasal 310 (1)
Barang siapa sengaja menyerang kehormatan atau
nama baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal,
yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui
umum, diancam karena pencemaran dengan pidana
penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda
paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
PENGHINAAN
Pasal 315
Tiap-tiap penghinaan dengan sengaja yang tidak
bersifat peneemaran atau pencemaran tertulis yang
dilakuknn terhadap seseorang, baik di muka umum
dengan lisan atau tulisan, maupun di muka orang itu
sendiri dengan lisan atau perbuatan, atau dengan surat
yang dikirimkan stau diterimakan kepadanya, diancam
karena penghinaan ringan dengan pidana penjara
paling lama empat bulan dua minggu atau pidana
denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
13. Pasal 351
(1) Penganiayaan diancam dengan pidana penjara
paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana
denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah,
(2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat,
yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling
lama lima tahun.
(3) Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana
penjara paling lama tujuh tahun.
PENGANIAYAAN
Pasal 362
Barang siapa mengambil barang sesuatu yang
seluruhnya atau sebagian kepunyaan milik orang lain,
dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum
diancam karena pencurian dengan pidana penjara
paling lama lima tahun atau pidana denda paling
banyak sembilan ratus rupiah.
PENCURIAN
14. Pasal 368 (1)
Barang siapa dengan maksud menguntungkan diri
sendiri atau orang lain secara melawan hukum,
memaksa seseorang dengan kekerasan atau ancaman
kekerasan untuk memberikan barang sesuatu, yang
seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang itu
atau orang lain, atau supaya membuat hutang atau
menghapus piutang diancam karena pemerasan
dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan.
PEMERASAN DAN PENGANCAMAN
Pasal 338
Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang
lain diancam karena pembunuhan dengan pidana
penjara paling lama lima belas tahun.
KEJAHATAN PADA NYAWA
15. Pasal 359
Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya)
menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana
penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan
paling lama satu tahun.
Menyebabkan Mati Atau Luka-Luka Karena Kealpaan
Pasal 360 (2)
Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya)
menyebahkan orang lain luka-luka sedemikian rupa
sehingga timhul penyakit atau halangan menjalankan
pekerjaan jabatan atau pencarian selama waktu
tertentu, diancam dengan pidana penjara paling lama
sembilan bulan atau pidana kurungan paling lama
enam bulan atau pidana denda paling tinggi empat ribu
lima ratus rupiah.
Pasal 360 (1)
Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya)
menyebabkan orang lain mendapat luka-luka berat,
diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun
atau pidana kurungan paling lama satu tahun.
16. Perbuatan tindak perundungan (bullying) juga dapat dikenakan hukuman sesuai dengan hukum yang diatur
dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak apabila tindak perundungan
(bullying) terjadi dalam kalangan sekolah :
a. Pasal 54 Anak didalam dan lingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindak kekerasan yang dilakukan oleh
guru, pengelola sekolah atau temantemannya didalam sekolah yang bersangkutan atau lembaga pendidikan
lainnya.
b. Pasal 76A Setiap orang dilarang :
1) Memperlakukan anak secara diskriminatif yang mengakibatkan anak mengalami kerugian, baik materil
maupun moril sehingga menghambat fungsi sosial.
2) Memperlakukan anak penyandang disabilitas secara diskriminatif.
c. Pasal 76C Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut
serta melakukan kekerasan terhadap anak.
1) Pasal 80
a) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 76C, dipidana dengan penjara
paling lama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dan atau denda paling banyak Rp 72.000.000 (tujuh puluh dua juta
rupiah).
b) Dalam hal anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) luka berat, maka pelaku dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah).
c) Dalam hal anak sebagaimana dimaksud pada ayat 2 (dua) mati, maka pelaku dipidana dengan pidana
penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan atau denda paling banyak Rp 3.000.000.000 (tiga milyar
rupiah).
17.
18.
19.
20. THE SLIDE TITLE GOES HERE!
Do you know what helps you make your point clear?
Lists like this one:
✦ They’re simple
✦ You can organize your ideas clearly
✦ You’ll never forget to buy milk!
And the most important thing: the audience won’t miss
the point of your presentation
21. LAW
ENFORCEMENT
JUSTICE
ADMINISTRATION
Venus has a beautiful name and is the
second planet from the Sun. It’s hot and
has a poisonous atmosphere
Mercury is the closest planet to the Sun
and the smallest one in the Solar System—
it’s only a bit larger
EARN A CAREER-READY DEGREE