SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
1
R. Leni Murzaini/0906577381
Bab 1
Ruang Vektor
Definisi Misalkan F adalah field, yang elemen-elemennya dinyatakansebagai skalar. Ruang
vektor atas F adalah himpunan tak kosong V, yang elemen-elemennya merupakan vektor,
bersama dengan dua operasi. Operasi pertama disebut penjumlahan dan dinotasikan dengan +,
yang dimaksud dengan setiap pasangan (u, v) di V adalah vektor u + v di V. Operasi kedua disebut
perkalian dengan skalar dan dinotasikan penjajaran, yang dimaksud dengan setiap pasangan (r,
u)  F x V adalah vektor ru di V. Lebih lanjut, harus pula memenuhi sifat-sifat:
1. (Assosiatif terhadap penjumlahan) Untuk setiap vektor u, v, w V,
u + (v + w) = (u + v ) + w
2. (Komutatif terhadap penjumlahan) Untuk setiap vektor u, v, w  V,
u + v = v + u
3. (Eksistensi elemen nol) Terdapat vektor 0  V yang bersifat
0 + u = u + 0 = u
untuk setiap vektor u  V
4. (Eksistensi invers penjumlahan) Untuk setiap vektor u V, terdapat vektor di V, dinotasikan
dengan – u, yang bersifat:
u + (– u) = (–u) + u = 0
5. (Sifat perkalian dengan skalar) Untuk setiap skalar a, b  F dan untuk setiap vektor u,v  V,
a(u + v) = au + av
(a + b)u = au + bu
(ab)u = a(bu)
1u = u, dengan 1F
Perhatikan bahwaempat sifat pertama pada definisi ruang vektor dapat diringkas dengan
mengatakan bahwa V adalah grup abelian terhadap operasi penjumlahan.
Ruang vektor atas field F disebut Ruang-F. Ruang vektor atas field real disebut ruang vektor real
dan ruang vektor atas field kompleks disebut ruang vektor kompleks.
Definisi Misalkan S adalah subset tidak kosong dari ruang vektorV. Kombinasi linier dari vektor-
vektor di S dinyatakan dalam bentuk
a1v1 + … + anvn
dengan v1, …, vn S dan a1, …, an  F. Skalar ai disebut koefisien dari kombinasi linier.
2
R. Leni Murzaini/0906577381
Suatukombinasi linier dikatakan trivial jika setiap koefisien ai adalah nol, selain itu dikatakan
nontrivial.
Contoh-ContohRuang Vektor
Berikut ini beberapa contoh ruang vektor.
Contoh 1.1
1) Misalkan F adalah suatu field. Himpunan FF
yaitu himpunan semua fungsi dari F ke F, adalah
ruang vektor atas F, dibawah operasi penjumlahan dan perkalian skalar pada fungsi:
(f + g)(x) = f(x) + g(x)
dan
(af)(x) = a(f(x)).
2) Himpunan Mm,n(F) yaitu himpunan semua matriks mx n dengan entri-entrinya di field F,
adalah ruang vektor atas F, dibawah operasi penjumlahan matriks dan perkalian matriks
dengan skalar.
3) Himpunan Fn
yaitu himpunan semua susunan n-tuples yang komponen-komponennya berada
di field F, adalah ruang vektor atas F, dengan penjumlahan dan perkalian skalar yang
didefinisikan:
(a1, …, an)+(b1, …, bn) = (a1 + b1, …, an + bn)
dan
c(a1, …, an) = (ca1, …, can)
Element-elemen Fn
dapat juga ditulis dalam bentuk kolom. Jika F adalah field hingga dengan q
elemen, ditulisV(n, q) untuk .n
qF
4) Misal F adalah suatu field. Bentuk barisan sSebagian besar ruang barisan adalah ruang vektor.
Himpunan Seq(F) yaitu himpunan semua barisan tak hingga yang merupakan anggota field F,
adalah ruang vektor yang operasinya didefinisikan
(sn) + (tn) = (sn + tn)
dan
a(sn) = (asn)
Dengan cara serupa, himpunan co yaitu himpunan bilangankompleks yang konvergen ke 0
adalah ruang vektor, seperti himpunan l
yaitu himpunan semua barisan kompleks terbatas.
Juga, jika p adalah bilangan bulat positif, maka himpunan lp
yaitu himpunan semua barisan
kompleks (sn) dengan
3
R. Leni Murzaini/0906577381
1
p
n
n
s


 
adalah ruang vektor dibawah operasi componentwise. Untuk melihat apakah pejumlahan
merupakan operasi biner di lp
, salah satu dari Minkowski’s inequality
1/ 1/ 1/
1 1 1
p p p
p p p
n n n n
n n n
s t s t
  
  
     
       
     
  
yang tidak dikerjakan disini.
Subruang
Sebagian besar struktur aljabar memuat substruktur, termasuk ruang vektor.
Definisi S subset dari V dikatakan subruang dari ruang vektor V jika S adalah ruang vektor
dengan operasi yang sama dengan operasi pada V, dinotasikan dengan S  V dan jika S adalah
subruang sejati dari V dinotasikan dengan S < V. Subruang nol dari V adalah {0}.
Untuk mengetahui apakah S adalah subruang dari V, cukup diselidiki bahwa S tertutup
dibawah operasi di V.
Teorema 1.1 Subset S yang tidak kosong dari ruang vektor V adalah subruang dari V jika dan
hanya jika S tertutup dibawah operasi penjumlahan dan perkalian dengan skalaratau, secara
ekivalen, S tertutup dibawah kombinasi linier, yaitu,
a, b  F,u, v  S au + bv  S
Bukti:
1. Jika diketahui S  V, S , S adalah subruang dari ruang vektorV maka S tertutup
dibawah operasi penjumlahan dan perkalian dengan skalar.
Bukti:
Diketahui S  V, S , S adalah subruang dari ruang vektorV.
Akan ditunjukkan bahwa S tertutup dibawah operasi penjumlahan dan perkalian dengan
skalar.
Ambil sebaranga, b  F
Karena S , ambil sebarang u, v  S.
Karena S adalah subruang dari ruang vektor V, berarti S adalah ruang vektor dengan
operasi yang sama dengan operasi pada V.
4
R. Leni Murzaini/0906577381
Karena S adalah ruang vektor, berarti au  S dan bv S.
Karena au  S, bv  S, S V, berarti au + bv  S.
Terbukti bahwa jika S  V, S , S adalah subruang dari ruang vektorV maka S tertutup
dibawah operasi penjumlahan dan perkalian dengan skalar.
2. Jika diketahui bahwa S  V, S, dan S tertutup dibawah operasi penjumlahan dan
perkalian dengan skalar maka S subruang dari ruang vektor V.
Akan ditunjukkan bahwa S adalah ruang vektor
2.1. Akan ditunjukkan bahwa (S, +) adalah grup abelian
2.2. Akan ditunjukkan bahwa untuk setiap skalar a, b  F dan untuk setiap vektor u, v  S,
berlaku a(u + v) = au + av, (a + b)u = au + bu, (ab)u = a(bu), 1u = u, dengan 1F
Bukti:
2.1. Diketahui S  V, S , dan S tertutup dibawah operasi penjumlahan dan perkalian
dengan skalar
Ambil sebarang u, v, w  S
Ambil sebarang a, b  F
Akan ditunjukkan bahwa (S, +) adalah grup abelian
Karena S  V dan V adalah ruang vektor, berarti berlaku
u + (v + w) = (u + v) + w dan u + v = v + u……………….……………………………………………..(i)
Karena S  V, V adalah ruang vektor, dan S tertutup terhadap perkalian dengan skalar
berarti terdapat – 1  F sedemikian sehingga (– 1)u = – u  S…………………………..(ii)
Karena S tertutup terhadap penjumlahan, berarti u + (– u) = 0  S…………………….(iii)
Dari (i), (ii), dan (iii) terbukti bahwa (S, +) adalah grup abelian.
2.2. Diketahui S  V, S , dan S tertutup dibawah operasi penjumlahan dan perkalian
dengan skalar
Karena S, ambil sebarang u, v, w  S
Ambil sebarang a, b  F
Akan ditunjukkan berlaku a(u + v) = au + av, (a + b)u = au + bu, (ab)u = a(bu), 1u = u,
dengan 1F.
Karena S  V berarti u, v, w  V.
KarenaV adalah ruang vektor , berarti berlaku a(u + v) = au + av, (a + b)u = au + bu,
(ab)u = a(bu), 1u = u, dengan 1F.
5
R. Leni Murzaini/0906577381
Terbukti bahwa setiap skalar a, b  F dan untuk setiap vektor u, v  S, berlaku
a(u + v) = au + av, (a + b)u = au + bu, (ab)u = a(bu), 1u = u, dengan 1F.
Dari pembuktian 2.1 dan 2.2. terbukti bahwa S adalah ruang vektor.
Dari pembuktian 1 dan 2 terbukti bahwa Subset S yang tidak kosong dari ruangvektor V adalah
subruang dari V jika dan hanya jika S tertutup dibawah operasi penjumlahan dan perkalian
dengan skalar atau, secara ekivalen, S tertutup dibawah kombinasi linier, yaitu, a, b F, u, v 
S  au + bv  S
Contoh 1.2 Pandang ruang vektor V(n, 2) dari semua n-tuples biner, yaitu n-tuples yang terdiri
dari 0 dan 1.
Bobot W(v) dari vektor v  V(n, 2) adalah jumlah koordinat tidak nol di V, misal
W(101010....0) = 3.
Misal En adalah himpunan semua vektor di V yang berbobot genap. Maka En adalah subruang
dari V(n, 2).
Untuk melihat hal ini, perhatikan bahwa
W(u + v) = W(u) + W(v) – 2W(u  v)
dengan u  v adalah vektor di V(n, 2) yang komponen ke-i nya adalah product dari komponen
ke-i dari u dan v, yaitu,
(u  v)i = ui . vi
Selanjutnyajika W(u) dan W(v) keduanya genap, begitu juga dengan W(u + v).Akhirnya,
perkalian skalar atas F2 adalah trivial dan juga En adalah subruang dari V(n, 2), dikenal sebagai
subruang berbobot genap dari V(n, 2).
Contoh 1.3 Sebarang subruang dari ruang vektor V(n, q) disebut linier code. Linier code
adalah penting dan banyak dipelajari dalam tipe-tipe kode, karena strukturnya berdayaguna
dalam encoding dan decoding informasi.
Lattice dari Subruang
Himpunan S(V) adalah himpunan semua subruang dari ruang vektor V yang terurut secara set
inclusion. Subruang nol {0} adalah elemen terkecil di S(V) dan V adalah elemet terbesar di S(V).
Jika S, T  S(V) maka S  T adalah subruang terbesar dari V yang terkandung didalam S
maupun T. Dalam bentuk set inclusion, S  T adalah batas bawah terbesar dari S dan T.
S  T = glb {S, T}
6
R. Leni Murzaini/0906577381
Secara umum, jika {Si|i K} adalah sebarang koleksi subruang dari V, maka irisan-irisannya
adalah batas bawah terbesar dari subruang:
glb{ | }i i
i K
S S i K

 
Dengan katalain, jika S, T S(V) ( dan F adalah tak hingga), maka S  T  S(V) jika dan hanya
jika S T atau T  S. Dengan demikian gabungan dua subruang bukanlah subruang.
Teorema 1.2 Ruang vektor non trivial V atas field tak hingga F tidak dapatdinyatakan sebagai
gabungan sejumlah hingga dari subruang sejati.
Bukti. Andaikan V = S1  …  Sn, asumsikan bahwa
S1 ⊈ S2  …  Sn
Misalkan w  S1 (S2  …  Sn) dan v  S1. Pandang himpunan tak hingga
A = {rw + v | r  F}
yaitu garis yang melalui v sejajar w. Akan ditunjukkan bahwa setiap Si memuat paling banyak
satu vektor dari himpunan tak hingga A, yang kontradiksi denganV = S1  …  Sn.
Jika rw + v  S1, r  0 maka w  S1 akibatnya v  S1, bertentangan dengan asumsi.
Berikutnya, andaikan r1w + v  Si dan r2w + v  Si, i  2 dan r1  r2.
Maka
Si  (r1w + v) – (r2w + v) = (r1 – r2)w
Diperoleh w  Si, hal ini juga bertentangan dengan asumsi.
Berikut ini adalah definisi yang digunakan untuk menentukan subruang terkecil dari V yang
memuat subruang S dan T.
Definisi Misal S dan T adalah subruang dari V. Jumlah S + T didefinisikan dengan
S + T = {u + v | u  S, v  T}
Lebih umum, jumlah sebarang koleksi subruang {Si |i K} adalah himpunan dari jumlahan
berhingga dari vektor- vektor pada gabungan 𝑆𝑖.
1 ... |i n j i
i K i K
S s s s S
 
 
    
 

7
R. Leni Murzaini/0906577381
Tidak sulit menunjukan bahwa jumlah sebarang koleksi subruang dari V juga merupakan
subruang dari V danjumlahnya adalah batas atas terkecil dibawah set inclusion:
S + T = lub{S, T}
Lebih umum,
lub{ | }i i
i K
S S i K

 
Jika sebagian terurut himpunan P bersifat setiap pasangan elemennya memiliki batas atas
terkecil dan batas bawah terbesar, maka P disebut lattice. Jika P memiliki elemen terkecil dan
elemen terbesar dan bersifat setiap koleksi elemennya memiliki batas atas terkecil dan batas
bawah terbesar maka P disebut lattice lengkap. Batas atas terkecil dari suatu koleksi disebut
join dari koleksi dan batas bawah terbesar dari suatu koleksi disebut meet.
Teorema 1.3 Himpunan S(V) yaitu himpunan semua subruang dari ruang vektorV adalah
lattice lengkap dibawah set inclusion, dengan elemen terkecil {0}, elemen terbesar V, meet
glb{Si|iK} = i
i K
S

dan join
lub{Si |i K} = i
i K
S


Bukti:
Diketahui S(V) adalah himpunan semua subruang dari ruang vektor V.
Akan ditunjukkan bahwa S(V) adalah lattice lengkap
(1) Akan ditunjukkan bahwa S(V) memiliki elemen terkecil dan elemen terbesar.
(2) Setiap koleksi di S(V) memiliki batas atas terkecil dan batas bawah terbesar.
Bukti:
(1) Akan ditunjukan bahwa S(V) memiliki elemen terkecil dan elemen terbesar
Karena S(V) adalah himpunan semua subruang dari ruang vektor V maka berdasarkan
definisi subruang berarti {0} S(V) dan V S(V), dengan {0} adalah elemen terkecil di S(V)
dan V adalah elemen terbesar di S(V).
Terbukti bahwa S(V) memiliki elemen terkecil dan elemen terbesar.
(2) Akan ditunjukkan bahwa setiap koleksi di S(V) memiliki batas atas terkecil dan batas
bawah terbesar
Ambil G = {S1, S2, …, Sk} adalah sebarang koleksi di S(V)
Akan ditunjukkan bahwa G memiliki batas bawah terbesar
8
R. Leni Murzaini/0906577381
Karena S(V) adalah partially ordered by set inclusion berarti dapat dipilih S1 dengan S1
S2 … Sk.
Karena S1 S2 … Sk berarti S1   glb |i i
i K
S S i K

 
Terbukti bahwa setiap koleksi di S(V) memiliki batas bawah terbesar……………..……….(i)
Karena S(V) adalah partially ordered by set inclusion berarti terdapat k i
i K
S S

 dengan
Sk Sk – 1 …S1.
Karena Sk Sk – 1 …S1 berarti  lub |k i i
i K
S S S i K

  
Terbukti bahwa S(V) memiliki batas atas terkecil………………………………………………..…….(ii)
Dari (i) dan (ii) terbukti bahwa Setiap koleksi di S(V) memiliki batas atas terkecil dan batas
bawah terbesar.
Dari pembuktian(1) dan (2) terbukti bahwa Himpunan S(V) yaitu himpunan semua subruang
dari ruang vektorV adalah lattice lengkap dibawah setinclusion, denganelemen terkecil {0},
elemen terbesar V, meet
glb{Si|iK} = i
i K
S

dan join
lub{Si |i K} = i
i K
S



More Related Content

What's hot

Teori bahasa dan automata1b
Teori bahasa dan automata1bTeori bahasa dan automata1b
Teori bahasa dan automata1bNurdin Al-Azies
 
Fisika Matematika II (14 - 15) transformasi-integral
Fisika Matematika II (14 - 15) transformasi-integralFisika Matematika II (14 - 15) transformasi-integral
Fisika Matematika II (14 - 15) transformasi-integraljayamartha
 
Buku laplace-2-new
Buku laplace-2-newBuku laplace-2-new
Buku laplace-2-newSilvia M
 
Diktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarDiktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarMario Yuven
 
Konsep kestabilan non linier
Konsep kestabilan non linierKonsep kestabilan non linier
Konsep kestabilan non linierZifalaniasta
 
persamaan linear dan pertidaksamaan linear kelompok 4
persamaan linear dan pertidaksamaan linear kelompok 4persamaan linear dan pertidaksamaan linear kelompok 4
persamaan linear dan pertidaksamaan linear kelompok 4Maysy Maysy
 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektorTri Wahyuni
 
Transformasi laplace
Transformasi laplaceTransformasi laplace
Transformasi laplacedwiprananto
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierSartiniNuha
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi LaplaceFebri Arianti
 
03 transformasi-laplace
03 transformasi-laplace03 transformasi-laplace
03 transformasi-laplaceAde Try
 
transformasi-pembuktian
transformasi-pembuktiantransformasi-pembuktian
transformasi-pembuktianorenji hyon
 
Makalah bab iii
Makalah bab iiiMakalah bab iii
Makalah bab iiiRirin Skn
 

What's hot (18)

Teori bahasa dan automata1b
Teori bahasa dan automata1bTeori bahasa dan automata1b
Teori bahasa dan automata1b
 
Cbr aljabar
Cbr aljabarCbr aljabar
Cbr aljabar
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Fisika Matematika II (14 - 15) transformasi-integral
Fisika Matematika II (14 - 15) transformasi-integralFisika Matematika II (14 - 15) transformasi-integral
Fisika Matematika II (14 - 15) transformasi-integral
 
Buku laplace-2-new
Buku laplace-2-newBuku laplace-2-new
Buku laplace-2-new
 
Diktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarDiktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasar
 
Konsep kestabilan non linier
Konsep kestabilan non linierKonsep kestabilan non linier
Konsep kestabilan non linier
 
persamaan linear dan pertidaksamaan linear kelompok 4
persamaan linear dan pertidaksamaan linear kelompok 4persamaan linear dan pertidaksamaan linear kelompok 4
persamaan linear dan pertidaksamaan linear kelompok 4
 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektor
 
Transformasi laplace
Transformasi laplaceTransformasi laplace
Transformasi laplace
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar Linier
 
Pd8
Pd8Pd8
Pd8
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
03 transformasi-laplace
03 transformasi-laplace03 transformasi-laplace
03 transformasi-laplace
 
Mt3 #3 laplace
Mt3 #3 laplaceMt3 #3 laplace
Mt3 #3 laplace
 
transformasi-pembuktian
transformasi-pembuktiantransformasi-pembuktian
transformasi-pembuktian
 
1.transformasi
1.transformasi1.transformasi
1.transformasi
 
Makalah bab iii
Makalah bab iiiMakalah bab iii
Makalah bab iii
 

Similar to Ruang Vektor

Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptxPertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptxChristianPS2
 
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector SpacesLinear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector SpacesDiponegoro University
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensibagus222
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptrahmawarni
 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfPawit Ngafani
 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfPawit Ngafani
 
Matematika Elektro part 2.pdf
Matematika Elektro part 2.pdfMatematika Elektro part 2.pdf
Matematika Elektro part 2.pdfMasjudinUntirta
 
2. ruang vektor dan ruang vektor bagian
2. ruang vektor dan ruang vektor bagian2. ruang vektor dan ruang vektor bagian
2. ruang vektor dan ruang vektor bagianpujirahayustat13
 
geometri
geometrigeometri
geometriSEP
 
Makalah komplek refisi
Makalah komplek refisiMakalah komplek refisi
Makalah komplek refisidwi nopita
 
Tgas kel..
Tgas kel..Tgas kel..
Tgas kel..33335
 
matematika geodesi-transformasi linier
matematika geodesi-transformasi liniermatematika geodesi-transformasi linier
matematika geodesi-transformasi linieraulia rachmawati
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorFauzi Nugroho
 
Pertemuan09&10
Pertemuan09&10Pertemuan09&10
Pertemuan09&10Amri Sandy
 

Similar to Ruang Vektor (20)

Allin 2
Allin 2Allin 2
Allin 2
 
Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptxPertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
Pertemuan_7_RUANG_VEKTOR 2.pptx
 
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector SpacesLinear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Vektor dan ruang euclid
Vektor dan ruang euclidVektor dan ruang euclid
Vektor dan ruang euclid
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
 
Matematika Elektro part 2.pdf
Matematika Elektro part 2.pdfMatematika Elektro part 2.pdf
Matematika Elektro part 2.pdf
 
2. ruang vektor dan ruang vektor bagian
2. ruang vektor dan ruang vektor bagian2. ruang vektor dan ruang vektor bagian
2. ruang vektor dan ruang vektor bagian
 
geometri
geometrigeometri
geometri
 
Makalah komplek refisi
Makalah komplek refisiMakalah komplek refisi
Makalah komplek refisi
 
Tgas kel..
Tgas kel..Tgas kel..
Tgas kel..
 
ALJABAR LINIER
ALJABAR LINIERALJABAR LINIER
ALJABAR LINIER
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
matematika geodesi-transformasi linier
matematika geodesi-transformasi liniermatematika geodesi-transformasi linier
matematika geodesi-transformasi linier
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik Fasor
 
Pertemuan09&10
Pertemuan09&10Pertemuan09&10
Pertemuan09&10
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 

Recently uploaded

R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyaANTARASATU
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 

Recently uploaded (9)

R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 

Ruang Vektor

  • 1. 1 R. Leni Murzaini/0906577381 Bab 1 Ruang Vektor Definisi Misalkan F adalah field, yang elemen-elemennya dinyatakansebagai skalar. Ruang vektor atas F adalah himpunan tak kosong V, yang elemen-elemennya merupakan vektor, bersama dengan dua operasi. Operasi pertama disebut penjumlahan dan dinotasikan dengan +, yang dimaksud dengan setiap pasangan (u, v) di V adalah vektor u + v di V. Operasi kedua disebut perkalian dengan skalar dan dinotasikan penjajaran, yang dimaksud dengan setiap pasangan (r, u)  F x V adalah vektor ru di V. Lebih lanjut, harus pula memenuhi sifat-sifat: 1. (Assosiatif terhadap penjumlahan) Untuk setiap vektor u, v, w V, u + (v + w) = (u + v ) + w 2. (Komutatif terhadap penjumlahan) Untuk setiap vektor u, v, w  V, u + v = v + u 3. (Eksistensi elemen nol) Terdapat vektor 0  V yang bersifat 0 + u = u + 0 = u untuk setiap vektor u  V 4. (Eksistensi invers penjumlahan) Untuk setiap vektor u V, terdapat vektor di V, dinotasikan dengan – u, yang bersifat: u + (– u) = (–u) + u = 0 5. (Sifat perkalian dengan skalar) Untuk setiap skalar a, b  F dan untuk setiap vektor u,v  V, a(u + v) = au + av (a + b)u = au + bu (ab)u = a(bu) 1u = u, dengan 1F Perhatikan bahwaempat sifat pertama pada definisi ruang vektor dapat diringkas dengan mengatakan bahwa V adalah grup abelian terhadap operasi penjumlahan. Ruang vektor atas field F disebut Ruang-F. Ruang vektor atas field real disebut ruang vektor real dan ruang vektor atas field kompleks disebut ruang vektor kompleks. Definisi Misalkan S adalah subset tidak kosong dari ruang vektorV. Kombinasi linier dari vektor- vektor di S dinyatakan dalam bentuk a1v1 + … + anvn dengan v1, …, vn S dan a1, …, an  F. Skalar ai disebut koefisien dari kombinasi linier.
  • 2. 2 R. Leni Murzaini/0906577381 Suatukombinasi linier dikatakan trivial jika setiap koefisien ai adalah nol, selain itu dikatakan nontrivial. Contoh-ContohRuang Vektor Berikut ini beberapa contoh ruang vektor. Contoh 1.1 1) Misalkan F adalah suatu field. Himpunan FF yaitu himpunan semua fungsi dari F ke F, adalah ruang vektor atas F, dibawah operasi penjumlahan dan perkalian skalar pada fungsi: (f + g)(x) = f(x) + g(x) dan (af)(x) = a(f(x)). 2) Himpunan Mm,n(F) yaitu himpunan semua matriks mx n dengan entri-entrinya di field F, adalah ruang vektor atas F, dibawah operasi penjumlahan matriks dan perkalian matriks dengan skalar. 3) Himpunan Fn yaitu himpunan semua susunan n-tuples yang komponen-komponennya berada di field F, adalah ruang vektor atas F, dengan penjumlahan dan perkalian skalar yang didefinisikan: (a1, …, an)+(b1, …, bn) = (a1 + b1, …, an + bn) dan c(a1, …, an) = (ca1, …, can) Element-elemen Fn dapat juga ditulis dalam bentuk kolom. Jika F adalah field hingga dengan q elemen, ditulisV(n, q) untuk .n qF 4) Misal F adalah suatu field. Bentuk barisan sSebagian besar ruang barisan adalah ruang vektor. Himpunan Seq(F) yaitu himpunan semua barisan tak hingga yang merupakan anggota field F, adalah ruang vektor yang operasinya didefinisikan (sn) + (tn) = (sn + tn) dan a(sn) = (asn) Dengan cara serupa, himpunan co yaitu himpunan bilangankompleks yang konvergen ke 0 adalah ruang vektor, seperti himpunan l yaitu himpunan semua barisan kompleks terbatas. Juga, jika p adalah bilangan bulat positif, maka himpunan lp yaitu himpunan semua barisan kompleks (sn) dengan
  • 3. 3 R. Leni Murzaini/0906577381 1 p n n s     adalah ruang vektor dibawah operasi componentwise. Untuk melihat apakah pejumlahan merupakan operasi biner di lp , salah satu dari Minkowski’s inequality 1/ 1/ 1/ 1 1 1 p p p p p p n n n n n n n s t s t                              yang tidak dikerjakan disini. Subruang Sebagian besar struktur aljabar memuat substruktur, termasuk ruang vektor. Definisi S subset dari V dikatakan subruang dari ruang vektor V jika S adalah ruang vektor dengan operasi yang sama dengan operasi pada V, dinotasikan dengan S  V dan jika S adalah subruang sejati dari V dinotasikan dengan S < V. Subruang nol dari V adalah {0}. Untuk mengetahui apakah S adalah subruang dari V, cukup diselidiki bahwa S tertutup dibawah operasi di V. Teorema 1.1 Subset S yang tidak kosong dari ruang vektor V adalah subruang dari V jika dan hanya jika S tertutup dibawah operasi penjumlahan dan perkalian dengan skalaratau, secara ekivalen, S tertutup dibawah kombinasi linier, yaitu, a, b  F,u, v  S au + bv  S Bukti: 1. Jika diketahui S  V, S , S adalah subruang dari ruang vektorV maka S tertutup dibawah operasi penjumlahan dan perkalian dengan skalar. Bukti: Diketahui S  V, S , S adalah subruang dari ruang vektorV. Akan ditunjukkan bahwa S tertutup dibawah operasi penjumlahan dan perkalian dengan skalar. Ambil sebaranga, b  F Karena S , ambil sebarang u, v  S. Karena S adalah subruang dari ruang vektor V, berarti S adalah ruang vektor dengan operasi yang sama dengan operasi pada V.
  • 4. 4 R. Leni Murzaini/0906577381 Karena S adalah ruang vektor, berarti au  S dan bv S. Karena au  S, bv  S, S V, berarti au + bv  S. Terbukti bahwa jika S  V, S , S adalah subruang dari ruang vektorV maka S tertutup dibawah operasi penjumlahan dan perkalian dengan skalar. 2. Jika diketahui bahwa S  V, S, dan S tertutup dibawah operasi penjumlahan dan perkalian dengan skalar maka S subruang dari ruang vektor V. Akan ditunjukkan bahwa S adalah ruang vektor 2.1. Akan ditunjukkan bahwa (S, +) adalah grup abelian 2.2. Akan ditunjukkan bahwa untuk setiap skalar a, b  F dan untuk setiap vektor u, v  S, berlaku a(u + v) = au + av, (a + b)u = au + bu, (ab)u = a(bu), 1u = u, dengan 1F Bukti: 2.1. Diketahui S  V, S , dan S tertutup dibawah operasi penjumlahan dan perkalian dengan skalar Ambil sebarang u, v, w  S Ambil sebarang a, b  F Akan ditunjukkan bahwa (S, +) adalah grup abelian Karena S  V dan V adalah ruang vektor, berarti berlaku u + (v + w) = (u + v) + w dan u + v = v + u……………….……………………………………………..(i) Karena S  V, V adalah ruang vektor, dan S tertutup terhadap perkalian dengan skalar berarti terdapat – 1  F sedemikian sehingga (– 1)u = – u  S…………………………..(ii) Karena S tertutup terhadap penjumlahan, berarti u + (– u) = 0  S…………………….(iii) Dari (i), (ii), dan (iii) terbukti bahwa (S, +) adalah grup abelian. 2.2. Diketahui S  V, S , dan S tertutup dibawah operasi penjumlahan dan perkalian dengan skalar Karena S, ambil sebarang u, v, w  S Ambil sebarang a, b  F Akan ditunjukkan berlaku a(u + v) = au + av, (a + b)u = au + bu, (ab)u = a(bu), 1u = u, dengan 1F. Karena S  V berarti u, v, w  V. KarenaV adalah ruang vektor , berarti berlaku a(u + v) = au + av, (a + b)u = au + bu, (ab)u = a(bu), 1u = u, dengan 1F.
  • 5. 5 R. Leni Murzaini/0906577381 Terbukti bahwa setiap skalar a, b  F dan untuk setiap vektor u, v  S, berlaku a(u + v) = au + av, (a + b)u = au + bu, (ab)u = a(bu), 1u = u, dengan 1F. Dari pembuktian 2.1 dan 2.2. terbukti bahwa S adalah ruang vektor. Dari pembuktian 1 dan 2 terbukti bahwa Subset S yang tidak kosong dari ruangvektor V adalah subruang dari V jika dan hanya jika S tertutup dibawah operasi penjumlahan dan perkalian dengan skalar atau, secara ekivalen, S tertutup dibawah kombinasi linier, yaitu, a, b F, u, v  S  au + bv  S Contoh 1.2 Pandang ruang vektor V(n, 2) dari semua n-tuples biner, yaitu n-tuples yang terdiri dari 0 dan 1. Bobot W(v) dari vektor v  V(n, 2) adalah jumlah koordinat tidak nol di V, misal W(101010....0) = 3. Misal En adalah himpunan semua vektor di V yang berbobot genap. Maka En adalah subruang dari V(n, 2). Untuk melihat hal ini, perhatikan bahwa W(u + v) = W(u) + W(v) – 2W(u  v) dengan u  v adalah vektor di V(n, 2) yang komponen ke-i nya adalah product dari komponen ke-i dari u dan v, yaitu, (u  v)i = ui . vi Selanjutnyajika W(u) dan W(v) keduanya genap, begitu juga dengan W(u + v).Akhirnya, perkalian skalar atas F2 adalah trivial dan juga En adalah subruang dari V(n, 2), dikenal sebagai subruang berbobot genap dari V(n, 2). Contoh 1.3 Sebarang subruang dari ruang vektor V(n, q) disebut linier code. Linier code adalah penting dan banyak dipelajari dalam tipe-tipe kode, karena strukturnya berdayaguna dalam encoding dan decoding informasi. Lattice dari Subruang Himpunan S(V) adalah himpunan semua subruang dari ruang vektor V yang terurut secara set inclusion. Subruang nol {0} adalah elemen terkecil di S(V) dan V adalah elemet terbesar di S(V). Jika S, T  S(V) maka S  T adalah subruang terbesar dari V yang terkandung didalam S maupun T. Dalam bentuk set inclusion, S  T adalah batas bawah terbesar dari S dan T. S  T = glb {S, T}
  • 6. 6 R. Leni Murzaini/0906577381 Secara umum, jika {Si|i K} adalah sebarang koleksi subruang dari V, maka irisan-irisannya adalah batas bawah terbesar dari subruang: glb{ | }i i i K S S i K    Dengan katalain, jika S, T S(V) ( dan F adalah tak hingga), maka S  T  S(V) jika dan hanya jika S T atau T  S. Dengan demikian gabungan dua subruang bukanlah subruang. Teorema 1.2 Ruang vektor non trivial V atas field tak hingga F tidak dapatdinyatakan sebagai gabungan sejumlah hingga dari subruang sejati. Bukti. Andaikan V = S1  …  Sn, asumsikan bahwa S1 ⊈ S2  …  Sn Misalkan w  S1 (S2  …  Sn) dan v  S1. Pandang himpunan tak hingga A = {rw + v | r  F} yaitu garis yang melalui v sejajar w. Akan ditunjukkan bahwa setiap Si memuat paling banyak satu vektor dari himpunan tak hingga A, yang kontradiksi denganV = S1  …  Sn. Jika rw + v  S1, r  0 maka w  S1 akibatnya v  S1, bertentangan dengan asumsi. Berikutnya, andaikan r1w + v  Si dan r2w + v  Si, i  2 dan r1  r2. Maka Si  (r1w + v) – (r2w + v) = (r1 – r2)w Diperoleh w  Si, hal ini juga bertentangan dengan asumsi. Berikut ini adalah definisi yang digunakan untuk menentukan subruang terkecil dari V yang memuat subruang S dan T. Definisi Misal S dan T adalah subruang dari V. Jumlah S + T didefinisikan dengan S + T = {u + v | u  S, v  T} Lebih umum, jumlah sebarang koleksi subruang {Si |i K} adalah himpunan dari jumlahan berhingga dari vektor- vektor pada gabungan 𝑆𝑖. 1 ... |i n j i i K i K S s s s S            
  • 7. 7 R. Leni Murzaini/0906577381 Tidak sulit menunjukan bahwa jumlah sebarang koleksi subruang dari V juga merupakan subruang dari V danjumlahnya adalah batas atas terkecil dibawah set inclusion: S + T = lub{S, T} Lebih umum, lub{ | }i i i K S S i K    Jika sebagian terurut himpunan P bersifat setiap pasangan elemennya memiliki batas atas terkecil dan batas bawah terbesar, maka P disebut lattice. Jika P memiliki elemen terkecil dan elemen terbesar dan bersifat setiap koleksi elemennya memiliki batas atas terkecil dan batas bawah terbesar maka P disebut lattice lengkap. Batas atas terkecil dari suatu koleksi disebut join dari koleksi dan batas bawah terbesar dari suatu koleksi disebut meet. Teorema 1.3 Himpunan S(V) yaitu himpunan semua subruang dari ruang vektorV adalah lattice lengkap dibawah set inclusion, dengan elemen terkecil {0}, elemen terbesar V, meet glb{Si|iK} = i i K S  dan join lub{Si |i K} = i i K S   Bukti: Diketahui S(V) adalah himpunan semua subruang dari ruang vektor V. Akan ditunjukkan bahwa S(V) adalah lattice lengkap (1) Akan ditunjukkan bahwa S(V) memiliki elemen terkecil dan elemen terbesar. (2) Setiap koleksi di S(V) memiliki batas atas terkecil dan batas bawah terbesar. Bukti: (1) Akan ditunjukan bahwa S(V) memiliki elemen terkecil dan elemen terbesar Karena S(V) adalah himpunan semua subruang dari ruang vektor V maka berdasarkan definisi subruang berarti {0} S(V) dan V S(V), dengan {0} adalah elemen terkecil di S(V) dan V adalah elemen terbesar di S(V). Terbukti bahwa S(V) memiliki elemen terkecil dan elemen terbesar. (2) Akan ditunjukkan bahwa setiap koleksi di S(V) memiliki batas atas terkecil dan batas bawah terbesar Ambil G = {S1, S2, …, Sk} adalah sebarang koleksi di S(V) Akan ditunjukkan bahwa G memiliki batas bawah terbesar
  • 8. 8 R. Leni Murzaini/0906577381 Karena S(V) adalah partially ordered by set inclusion berarti dapat dipilih S1 dengan S1 S2 … Sk. Karena S1 S2 … Sk berarti S1   glb |i i i K S S i K    Terbukti bahwa setiap koleksi di S(V) memiliki batas bawah terbesar……………..……….(i) Karena S(V) adalah partially ordered by set inclusion berarti terdapat k i i K S S   dengan Sk Sk – 1 …S1. Karena Sk Sk – 1 …S1 berarti  lub |k i i i K S S S i K     Terbukti bahwa S(V) memiliki batas atas terkecil………………………………………………..…….(ii) Dari (i) dan (ii) terbukti bahwa Setiap koleksi di S(V) memiliki batas atas terkecil dan batas bawah terbesar. Dari pembuktian(1) dan (2) terbukti bahwa Himpunan S(V) yaitu himpunan semua subruang dari ruang vektorV adalah lattice lengkap dibawah setinclusion, denganelemen terkecil {0}, elemen terbesar V, meet glb{Si|iK} = i i K S  dan join lub{Si |i K} = i i K S  