2. Latar Belakang
1. Terdapat desa locus stunting (desa
Sidorejo) berdasarkan hasil Riskesdas pada
tahun 2018
2. Pemantauan Status Gizi (PSG) balita pada
tahun 2019 balita stunting sebesar 15.72 %
4. Tujuan Khusus
Mencegah anemia dan gizi buruk pada remaja putri
Mencegah ibu hamil KEK dan Anemia
Meningkatkan cakupan ASI Ekslusif
Meningkatkan pengetahuan ibu dalam pemberian
MP ASI yang sehat dan bergizi
Menurunnya kejadian stunting pada bayi dan balita
6. Kegiatan CETHING 1000 yang
dilaksanakan yaitu
Pembinaan, pemberian dan pemantauan minum
TTD bagi remaja putri (SMP dan SMA)
Penyuluhan gizi bagi calon pengantin
Penyuluhan gizi pada ibu hamil melalui kegiatan
ANC Terpadu Mobile
Pemantauan BB, TB setiap 3 bulan untuk screning
awal stunting oleh kader
7. Lanj...
Kunjungan bagi Ibu hamil resti yang ada hubungannya
dengan stunting (KEK, anemia dan atau dengan penyakit
penyerta)
Pembentukan Posyandu stunting sebagai posyandu
rujukan bagi bayi dengan stunting dan ibu hamil resti
Sosialisasi 1000 HPK dalam setiap kegiatan-kegiatan
masyarakat
Pelatihan kader entri data e-PPGBM ( aplikasi Pencatatan
Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat)
8. Profil Puskesmas Pulokulon 1
Batas wilayah Puskesmas Pulokulon 1 adalah :
Sebelah utara : Kecamatan Wirosari
Sebelah Selatan : Kabupaten Sragen
Sebelah Timur : Kecamatan Kradenan
Sebelah Barat : Wilayah Kerja Puskesmas
Pulokulon 2
6 (enam) Desa wilayah Kerja
9. KEADAAN ADMINISTRATIF
(km2
) perkm2
1 2 3 7 8 9 10
1 Randurejo 26.631 6.053 2.048 3,00 4,40
2 Mlowokarangtalun 17.122 5.973 2.085 3,00 2,87
3 Jatiharjo 10.111 8.226 2.805 3,00 1,23
4 Sidorejo 10.231 9.840 3.462 3,00 1,04
5 Tuko 8.583 11.194 3.833 3,00 0,77
6 Panunggalan 6.920 10.656 3.592 3,00 0,65
79.598 51.942 17.825 2,91 0,65
JUMLAH
RUMAH
TANGGA
RATA-RATA
JIWA/RUMAH
TANGGA
KEPADATAN
PENDUDUK
WILAYAHPUSKESMAS
JUMLAH
PENDUDUK
NO DESA/KELURAHAN
LUAS
WILAYAH
10. KEADAAN PENDUDUK
Persebaran penduduk tidak merata
Rasio jenis kelamin sebesar 101,56
komposisi penduduk menurut umur, gol.
muda ( usia 0-4 tahun ) 0,8 % gol produktif (
usia 15-59 tahun ) 65,67 % dan gol. tua ( usia
> 60 tahun ) s12,5 %
11. KEADAAN PENDIDIKAN
Jumlah penduduk umur 10 tahun keatas
yang melek huruf di wilayah Puskesmas
Pulokulon 1 mencapai 40.302 ( 95 % ),
12. KEADAAN PERILAKU
MASYARAKAT
Posyandu yang ada berjumlah 47 dengan
strata Purnama sebanyak 20 ( 42,55% ),
Strata Madya sebanyak 22 (46,8 % ),
Strata Purnama sebanyak 4 (8,5 %)
Strata Madiri sebanyak 1 Posyandu (2,1%)
2 Posyandu hanya menyediakan penimbangan saja
Capaian penimbangan D/S 88,4 %
13. KEADAAN LINGKUNGAN
Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
dengan:
meningkatkan lingkungan yang kondusif,
peningkatan kebutuhan sanitasi dan
peningkatan penyediaan akses sanitasi.
14. Aspek Kreatif dan Inovatif
“CETHING 1000”
Keterpaduan lintas program dan lintas sektor
Keterlibatan lintas sektor dan keluarga dalam
kegiatan Cething 1000.
Terbentuknya “ Posyandu Stunting “
Keterlibatan Kader dalam pengentrian e-
PPGBM dalam aplikasi
Pelayanan USG di Puskesmas
15. SPESIFIKASI TEKNIS
Unsur – Unsur Tim CETHING 1000
Tenaga Medis (Dokter) sebagai Koordinator
Bidan sebagai pelaksana
Petugas Gizi sebagai pelaksana
Petugas Kesehatan Lingkungan sebagai
pelaksana
16. ALUR PELAKSANAAN
Merumuskan Dokumen Petunjuk Tekhnis
Merumuskan Keputusan Kepala Puskesmas
tentang Dokumen Petunjuk Tekhnis
Sosialisasi SK dengan stakeholder internal
maupun stakeholder eksternal
Mempersiapkan rencana pelaksanaan
kegiatan dan rencana anggaran proyek
perubahan
17. DAMPAK DAN
BERKELANJUTAN
Manfaat Utama Yang Dihasilkan
Menjadi bahan kebijakan pimpinan dalam mengatasi
masalah kesehatan Ibu dan Anak, khususnya
pencegahan dan penanganan stunting
Kerjasama dengan lintas progam dan lintas sektor lebih
bersinergi
Merubah perilaku negatif masyarakat terkait mitos yang
ada di masyarakat
18. Monitoring dan Evaluasi terkait kegiatan
CETHING 1000
penyusunan Rencana Tindak Lanjut dan
sinkronisasi program, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan sampai dengan
perumusan tindak lanjut hasil monitoring
19. Proses Inovasi Saat Ini
Pandemi
Penyuluhan bagi catin, penyuluhan garam
beryodium, pengukuran TB dan BB balita dapat
berjalan kembali mulai pada bulan Agustus
2020 sesuai dengan protokoler kesehatan