SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Dua komponen utama :
 Komponen bantuan hidup jantung dasar
serta,
 Komponen bantuan hidup jantung lanjut
Bantuan Hidup Dasar
• Bulan Oktober 2010, American heart
Association mengeluarkan pedoman tentang
BHD dewasa. Dimana ada perubahan :
• Pengenalan kondisi Henti Jantung Mendadak
segera berdasarkan respon pasien dan tidak
adanya nafas.
• Perintah “ Look, Listen and Feel” dihilangkan
dari algoritme BHD
• Penekanan bantuan kompresi dada yang
kontinue dalam melakukan resusitasi oleh
tenaga yang tidak terlatih
• Perubahan urutan pertolongan BHD dengan
mendahulukan kompresi sebelum melakukan
pertolongan bantuan nafas (CAB)
• Resusitasi jantung paru (RJP) yang efektif
dilakukan sampai kembalinya sirkulasi spontan
atau penghentian upaya resusitasi
• Penyederhanaan algoritme BHD
Bantuan Hidup Dasar
KOMPONEN YANG HARUS DIKUASAI
 Pengetahuan menilai keadaan pasien
 Teknik penilaian pernafasan yang baik
 Pemberian ventilasi buatan yang benar
 Teknik kompresi dada yang baik serta frekuensi
kompresi yang adekuat
 Penggunaan Automated External Defibrilator
(AED) jika tersedia
 Pengguasaan teknik mengeluarkan obstruksi
jalan nafas
RANTAI KELANGSUNGAN HIDUP HCA & OHCA
 Pasien yang mengalami
OHCA, mengandalkan
masyarakat untuk memberi
dukungan.
 Penolong tidak terlatih
harus mengenali serangan,
meminta bantuan, memulai
CPR, defibrilasi (PAD:
Public Access Defibrilation)
hingga tim
(EMS/Emergency Medical
Services) yang terlatih
mengambil alih
tanggungjawab.
 Memindahkan pasien ke
IGD atau ke lab
kateterisasi jantung.
 Pasien yang mengalami
HCA : mengandalkan
sistem pengawasan yang
sesuai
 Jika terjadi serangan
jantung pada pasien, maka
pasien mengandalkan
interaksi dari berbagai unit
dan layanan institusi serta
bergantung pada tim
penyedia profesional
multidispliner : dokter,
perawat, dokter spesialis.
Survei Primer Bantuan Hidup
Dasar
 Pengamatan dan pemeriksaan secara
sistematis
 Tujuan awal survey : memperbaiki
sirkulasi sistemik yang hilang pada
penderita henti jantung mendadak
dengan melakukan kompresi secara benar
dan efektif.
Pelaksanaan Survey BHD Primer
 Pastikan bahwa lingkungan sekitar
penderita aman untuk melakukan
pertolongan (Check responsiveness)
 Setelah yakin penderita dalam keadaan
tidak sadar, maka kita minta bantuan
(Call for help)
 Melakukan pertolongan awal : kompresi
dengan cepat dan kuat diselingi dengan
pemberian nafas 30 kali kompresi sampai
bantuan datang
Pelaksanaan Survey BHD Primer
 Sistematika survey BHD dipermudah.
 Urutan sistematis yang digunakan saat ini
adalah C-A-B
 Setiap langkah yang dilakukan dimulai
dengan pemeriksaan dan diikuti dengan
tindakan.
 Periksa respon px untuk memastikan
pasien sadar atau tidak sadar
 Periksa denyut nadi sebelum melakukan
kompresi
 Periksa dan analisis irama jantung
sebelum melakukan tindakan kejut listrik
(DC SHOCK)
Bantuan Hidup Dasar Pada
Dewasa
 Tindakan pertolongan medis sederhana yang
dilakukan pada pasien yang mengalami henti
jantung/ henti nafas sebelum diberikan
tindakan pertolongan lanjut.
 Tujuannya membantu sirkulasi dan pernafasan
yang adekuat sampai henti jantung teratasi
atau dinyatakan meninggal.
 Indikasi BHD : henti jantung/ henti nafas, dan
tidak sadarkan diri
Pelaksanaan Bantuan Hidup
Dasar
 Penilaian kesadaran penderita
 Aktivasi sistem layanan gawat darurat
 Tindakan pertolongan CABD (Circulation –
Airway – Breathing – Defibrilator)
Penilaian Respon
 Dilakukan setelah penolong yakin bahwa dirinya
sudah aman untuk melakukan pertolongan.
Dilakukan dengan menepuk-nepuk dan
menggoyangkan penderita sambil berteriak
memanggil pasien.
 Yang perlu diperhatikan : Bila px sadar, maka beri
posisi mantap sambil tetap observasi TTV
 Bila tidak memberi respon, tidak nafas, nafas
gasping (tidak normal) maka dianggap kejadian
henti jantung
 Selanjutnya aktivasi sistem layanan gawat darurat
Posisi Mantap
 Posisi mantap untuk
pasien dengan
kondisi sadar, dan
tetap pemantauan
TTV.
 Setelah cek kesadaran px, hendaknya
penolong minta bantuan orang terdekat
untuk menelpon sistem layanan gawat
darurat.
 Saat melakukan percakapan dengan petugas
layanan gawat darurat, sampaikan kondisi
pasien, lokasi serta bantuan yang sudah
diberikan.
 Pengertian kompresi jantung adalah tindakan
untuk menciptakan aliran darah melalui
peningkatan tekanan intratorakal untuk
menekan jantung secara tidak langsung.
 Tekanan yang diberikan saat kompresi
diharapkan menciptakan aliran darah serta
menghantarkan oksigen terutama untuk otot
miokard dan otak.
 Sebelum kompresi penolong harus memastikan
denyut nadi karotis (maksimal 10 detik)
 Kadang lokasi sulit ditemukan
 Penderita dibaringkan dialas keras
 Lokasi kompresi 2 jari diatas processus
xiphoideus, dua tangan yang saling terkait
(tumpuan ditumit)
 Lakukan kompresi 30: 2 (1 siklus)
 Kedalaman kompresi 2 inchi atau 5 cm
 Evaluasi dengan cek nadi karotis setelah 5 siklus
kompresi
 Perubahan yang terjadi sesuai dengan panduan
terbaru American Heart Association mengenai BHD.
 Setelah kompresi sebanyak 30 kali maka dilanjutkan
dengan pemberian bantuan nafas sebanyak 2 kali
diawali dengan membuka jalan nafas
 Yang harus diperhatikan :
 Berikan nafas bantuan 2 kali dalam waktu 1
detik tiap tiupan,
 Perhatikan TV terlihat pengangkatan dinding
dada
 2 kali bantuan nafas setiap 30 kali kompresi
 Head tilt, chin lift maneuver, bila penderita tidak
dicurigai trauma leher
 Kalau ada dugaan trauma leher, membuka jalan
nafas dengan jaw thrust (Menekan rahang
bawah ke arah belakang)
 Selanjutnya pemberian nafas bantuan
 Tindakan pembersihan jalan nafas serta
maneuver look, listen and feel tidak dikerjakan
lagi kecuali jika tindakan pemberian nafas
bantuan tidak menyebabkan paru berkembang
dengan baik.
HEADTILT DAN CHIN LIFT
MANEUVER JAWTHRUST
 Tindakan pemberian nafas bantuan dilakukan
kepada penderita henti jantung setelah satu
siklus kompresi selesai dilakukan (30x
kompresi)
 Pemberian nafas buatan bisa dilakukan dari
 Mulut ke mulut
 Mulut ke hidung
 Mulut ke sungkup
 Dengan kantung pernafasan
 Mempertahankan posisi
tetap head tilt chin lift
 Menjepit hidung dengan ibu
jari dan jari telunjuk tangan
untuk head tilt dan chin lift
 Buka sedikit mulut px, tarik
nafas, tempelkan rapat bibir
penolong dengan px.
 Tetap head tilt dan chin lift,
lepaskan mulut penolong
dengan px, perhatikan
apakah ada ekshalasi
 Bila alat ini disambungkan
oksigen maka aliran
oksigen bisa sampai 12
L/mnt
 Ibu jari dan jari telunjuk
membentuk huruf C.
 Jari-jari ketiga, empat dan
lima membentuk huruf E
dengan meletakkan
dibawah rahang bawah
untuk mengangkat dagu
dan rahang bawah.
 Satu penolong pada
posis diatas kepala
mencegah bocornya
sungkup
 Penolong kedua
memompa kantung
sampai dada terangkat
 Evaluasi fungsi sistem saraf pusat
 Penilaian cepat pada tingkat kesadaran
pasien dengan metodeAPVU atau GCS
 ALert
Pasien benar-benar terjaga (meskipun tidak selalu
berorientasi). Pasien ini akan memiliki mata spontan
terbuka, akan merespon suara (meskipun mungkin
bingung) dan akan memiliki tubuh fungsi motorik.
 VOICE :
Suara
Pasien membuat beberapa jenis respon ketika Anda
berbicara dengan mereka, yang bisa berada di salah satu
dari tiga ukuran komponen mata, suara atau motor -
misalnya mata pasien terbuka pada yang bertanya
"Apakah Anda OK?". Tanggapan bisa sedikit menggerutu,
mengeluh, ketika diminta oleh suara penyelamat.
 PAIN
Nyeri - pasien membuat respon pada salah satu dari
tiga ukuran komponen pada penerapan stimulus nyeri,
seperti stimulus nyeri sentral seperti menggosok
sternum atau stimulus perifer pada ujung jari.
Seorang pasien dengan beberapa tingkat dalam
kesadaran (pasien sepenuhnya sadar tidak akan
memerlukan stimulus nyeri) dapat merespon
menggunakan suara mereka, dengan menggerakkan
mata mereka atau melalui bagian bergerak dari tubuh
mereka (termasuk sikap abnormal)
 UNResponsif - Kadang-kadang terlihat tercatat
sebagai 'Sadar', hasil ini dicatat jika pasien tidak
memberikan respon mata, suara atau motor ke suara
atau nyeri.
 Pengukuran glukosa
 Pemeriksaan pupil
 Pemeriksaan detail (hal penting tidak terlewatkan)
 Dipusatkan pada bagian tubuh yang paling
berkontribusi pada status penyakit pasien
 Jejas pada kepala
 Simetrisan wajah
 Palpasi pada tulang hidung
 Palpasi tulang rahang atas dan bawah
 Periksa darah atau cairan pada tulang hidung
 Periksa mulut : adanya darah, gigi yg tanggal,
perlukaan, lidah yang jatuh kebelakang. Perhatikan
warna bibir, dan membran mukosa bibir.
 Periksa adanya darah atau cairan yang keluar
dari telingga
 Periksa adanya memar di telingga
 Dilanjutkan dengan Pemeriksaan : secondary
survey
Basic life support

More Related Content

What's hot

2. airway and breathing management 11
2. airway and breathing management 112. airway and breathing management 11
2. airway and breathing management 11
Benny Gustian
 
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
rickygunawan84
 

What's hot (20)

Bantuan Hidup Dasar untuk Awam
Bantuan Hidup Dasar untuk AwamBantuan Hidup Dasar untuk Awam
Bantuan Hidup Dasar untuk Awam
 
Bantuan Hidup Dasar dan Pengantar Bantuan Hidup Lanjut
Bantuan Hidup Dasar dan Pengantar Bantuan Hidup LanjutBantuan Hidup Dasar dan Pengantar Bantuan Hidup Lanjut
Bantuan Hidup Dasar dan Pengantar Bantuan Hidup Lanjut
 
5 Trauma Thorak
5 Trauma Thorak5 Trauma Thorak
5 Trauma Thorak
 
2. airway and breathing management 11
2. airway and breathing management 112. airway and breathing management 11
2. airway and breathing management 11
 
Triase
TriaseTriase
Triase
 
SKA / CAD
SKA / CADSKA / CAD
SKA / CAD
 
Ventilasi mekanik
Ventilasi mekanikVentilasi mekanik
Ventilasi mekanik
 
Pengantar kgd dan triage 2013
Pengantar kgd dan triage 2013Pengantar kgd dan triage 2013
Pengantar kgd dan triage 2013
 
Basic Life Supoort
Basic Life SupoortBasic Life Supoort
Basic Life Supoort
 
Obat obat emergency
Obat obat emergencyObat obat emergency
Obat obat emergency
 
2.bantuan+hidup+dasar (1)
2.bantuan+hidup+dasar (1)2.bantuan+hidup+dasar (1)
2.bantuan+hidup+dasar (1)
 
Triage
TriageTriage
Triage
 
Airway & Breathing Management
Airway & Breathing Management Airway & Breathing Management
Airway & Breathing Management
 
05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar
 
Bantuan hidup dasar ns
Bantuan hidup dasar nsBantuan hidup dasar ns
Bantuan hidup dasar ns
 
Teknik pembebasan jalan nafas
Teknik pembebasan jalan nafasTeknik pembebasan jalan nafas
Teknik pembebasan jalan nafas
 
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
 
Tindakan pemasangan ett
Tindakan pemasangan ettTindakan pemasangan ett
Tindakan pemasangan ett
 
Initial Assessment
Initial AssessmentInitial Assessment
Initial Assessment
 
Bahan ajar keperawatan gawat darurat
Bahan ajar keperawatan gawat daruratBahan ajar keperawatan gawat darurat
Bahan ajar keperawatan gawat darurat
 

Similar to Basic life support

Resusitasi jantung-dan-paru-bahasa-indonesia-versi-aha-2010
Resusitasi jantung-dan-paru-bahasa-indonesia-versi-aha-2010Resusitasi jantung-dan-paru-bahasa-indonesia-versi-aha-2010
Resusitasi jantung-dan-paru-bahasa-indonesia-versi-aha-2010
Ppni Bone
 
BHD DAN BHL (bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut .pptx
BHD DAN BHL (bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut  .pptxBHD DAN BHL (bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut  .pptx
BHD DAN BHL (bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut .pptx
RSUPuriAsihKarawang
 
183243666-PPT-RJP-ppt-pdf.pdf
183243666-PPT-RJP-ppt-pdf.pdf183243666-PPT-RJP-ppt-pdf.pdf
183243666-PPT-RJP-ppt-pdf.pdf
anwarsoleh1
 

Similar to Basic life support (20)

Resusitasi jantung-dan-paru-bahasa-indonesia-versi-aha-2010
Resusitasi jantung-dan-paru-bahasa-indonesia-versi-aha-2010Resusitasi jantung-dan-paru-bahasa-indonesia-versi-aha-2010
Resusitasi jantung-dan-paru-bahasa-indonesia-versi-aha-2010
 
BHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptx
BHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptxBHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptx
BHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptx
 
Bantuan hidup dasar melly
Bantuan hidup dasar mellyBantuan hidup dasar melly
Bantuan hidup dasar melly
 
1. bhd 2015
1. bhd 20151. bhd 2015
1. bhd 2015
 
BHD DAN BHL (bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut .pptx
BHD DAN BHL (bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut  .pptxBHD DAN BHL (bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut  .pptx
BHD DAN BHL (bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut .pptx
 
Kb 3 bantuan hidup dasar
Kb 3 bantuan hidup dasarKb 3 bantuan hidup dasar
Kb 3 bantuan hidup dasar
 
BHD.pptx
BHD.pptxBHD.pptx
BHD.pptx
 
Bantuan Hidup Dasar (Basic cardiac life support))
Bantuan Hidup Dasar (Basic cardiac life support))Bantuan Hidup Dasar (Basic cardiac life support))
Bantuan Hidup Dasar (Basic cardiac life support))
 
Resusitasi Jantung Paru Pada Dewasa dan Anak.pptx
Resusitasi Jantung Paru Pada Dewasa dan Anak.pptxResusitasi Jantung Paru Pada Dewasa dan Anak.pptx
Resusitasi Jantung Paru Pada Dewasa dan Anak.pptx
 
Bantuan Hidup Dasar
Bantuan Hidup DasarBantuan Hidup Dasar
Bantuan Hidup Dasar
 
Materi_First_Aid_Training.pdf
Materi_First_Aid_Training.pdfMateri_First_Aid_Training.pdf
Materi_First_Aid_Training.pdf
 
BANTUAN HIDUP DASAR PADA IBU HAMIL.pptx
BANTUAN HIDUP DASAR PADA IBU HAMIL.pptxBANTUAN HIDUP DASAR PADA IBU HAMIL.pptx
BANTUAN HIDUP DASAR PADA IBU HAMIL.pptx
 
Rjpo
RjpoRjpo
Rjpo
 
Materi_First_Aid_Training.pptx
Materi_First_Aid_Training.pptxMateri_First_Aid_Training.pptx
Materi_First_Aid_Training.pptx
 
Materi First Aid Training.pptx
Materi First Aid Training.pptxMateri First Aid Training.pptx
Materi First Aid Training.pptx
 
183243666-PPT-RJP-ppt-pdf.pdf
183243666-PPT-RJP-ppt-pdf.pdf183243666-PPT-RJP-ppt-pdf.pdf
183243666-PPT-RJP-ppt-pdf.pdf
 
BHD BHL.ppt
BHD BHL.pptBHD BHL.ppt
BHD BHL.ppt
 
MATERI BHD NON MEDIS.pptx
MATERI BHD NON MEDIS.pptxMATERI BHD NON MEDIS.pptx
MATERI BHD NON MEDIS.pptx
 
Refreshing aha 2015 anastesi fix
Refreshing aha 2015 anastesi fixRefreshing aha 2015 anastesi fix
Refreshing aha 2015 anastesi fix
 
Materi MGR : First Aid
Materi MGR : First AidMateri MGR : First Aid
Materi MGR : First Aid
 

More from Army Of God

More from Army Of God (20)

Ulkus tungkai
Ulkus tungkaiUlkus tungkai
Ulkus tungkai
 
Ulkus diabetikum
Ulkus diabetikumUlkus diabetikum
Ulkus diabetikum
 
Ulkus dekubitus kelompok 7
Ulkus dekubitus kelompok 7Ulkus dekubitus kelompok 7
Ulkus dekubitus kelompok 7
 
Trauma spinal cord injury
Trauma spinal cord injuryTrauma spinal cord injury
Trauma spinal cord injury
 
Trauma kepala
Trauma kepalaTrauma kepala
Trauma kepala
 
Trauma muskuloskeletal
Trauma  muskuloskeletalTrauma  muskuloskeletal
Trauma muskuloskeletal
 
Uji pair t test
Uji pair t testUji pair t test
Uji pair t test
 
Wilms tumor
Wilms tumorWilms tumor
Wilms tumor
 
Teknik perawatan luka diabetes
Teknik perawatan luka diabetesTeknik perawatan luka diabetes
Teknik perawatan luka diabetes
 
Sosialisasi bimbingan skripsi bab 1 2 3 s1 2017_jb 2019
Sosialisasi bimbingan skripsi bab 1 2 3 s1 2017_jb 2019Sosialisasi bimbingan skripsi bab 1 2 3 s1 2017_jb 2019
Sosialisasi bimbingan skripsi bab 1 2 3 s1 2017_jb 2019
 
Soal hitung dosis obat
Soal hitung dosis obatSoal hitung dosis obat
Soal hitung dosis obat
 
Regulasi cepat insulin
Regulasi cepat insulinRegulasi cepat insulin
Regulasi cepat insulin
 
Regulasi cepat insulin
Regulasi cepat insulinRegulasi cepat insulin
Regulasi cepat insulin
 
Referensi jurnal rina
Referensi jurnal rinaReferensi jurnal rina
Referensi jurnal rina
 
Prinsip prwt kulit dan luka ke 1
Prinsip prwt kulit dan luka ke 1Prinsip prwt kulit dan luka ke 1
Prinsip prwt kulit dan luka ke 1
 
Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2
 
Ppt ujian proposal
Ppt ujian proposalPpt ujian proposal
Ppt ujian proposal
 
Ppt gadar bu etik
Ppt gadar bu etikPpt gadar bu etik
Ppt gadar bu etik
 
Perencanaan tenaga kep angkatan 2017
Perencanaan tenaga kep  angkatan 2017Perencanaan tenaga kep  angkatan 2017
Perencanaan tenaga kep angkatan 2017
 
Perencanaan kebutuhan nutrisi
Perencanaan kebutuhan nutrisiPerencanaan kebutuhan nutrisi
Perencanaan kebutuhan nutrisi
 

Recently uploaded

UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
rosintauli1
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
germanaaprianineno
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 

Recently uploaded (15)

UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 

Basic life support

  • 1.
  • 2. Dua komponen utama :  Komponen bantuan hidup jantung dasar serta,  Komponen bantuan hidup jantung lanjut
  • 3. Bantuan Hidup Dasar • Bulan Oktober 2010, American heart Association mengeluarkan pedoman tentang BHD dewasa. Dimana ada perubahan : • Pengenalan kondisi Henti Jantung Mendadak segera berdasarkan respon pasien dan tidak adanya nafas. • Perintah “ Look, Listen and Feel” dihilangkan dari algoritme BHD • Penekanan bantuan kompresi dada yang kontinue dalam melakukan resusitasi oleh tenaga yang tidak terlatih
  • 4. • Perubahan urutan pertolongan BHD dengan mendahulukan kompresi sebelum melakukan pertolongan bantuan nafas (CAB) • Resusitasi jantung paru (RJP) yang efektif dilakukan sampai kembalinya sirkulasi spontan atau penghentian upaya resusitasi • Penyederhanaan algoritme BHD Bantuan Hidup Dasar
  • 5. KOMPONEN YANG HARUS DIKUASAI  Pengetahuan menilai keadaan pasien  Teknik penilaian pernafasan yang baik  Pemberian ventilasi buatan yang benar  Teknik kompresi dada yang baik serta frekuensi kompresi yang adekuat  Penggunaan Automated External Defibrilator (AED) jika tersedia  Pengguasaan teknik mengeluarkan obstruksi jalan nafas
  • 6.
  • 7. RANTAI KELANGSUNGAN HIDUP HCA & OHCA  Pasien yang mengalami OHCA, mengandalkan masyarakat untuk memberi dukungan.  Penolong tidak terlatih harus mengenali serangan, meminta bantuan, memulai CPR, defibrilasi (PAD: Public Access Defibrilation) hingga tim (EMS/Emergency Medical Services) yang terlatih mengambil alih tanggungjawab.  Memindahkan pasien ke IGD atau ke lab kateterisasi jantung.  Pasien yang mengalami HCA : mengandalkan sistem pengawasan yang sesuai  Jika terjadi serangan jantung pada pasien, maka pasien mengandalkan interaksi dari berbagai unit dan layanan institusi serta bergantung pada tim penyedia profesional multidispliner : dokter, perawat, dokter spesialis.
  • 8. Survei Primer Bantuan Hidup Dasar  Pengamatan dan pemeriksaan secara sistematis  Tujuan awal survey : memperbaiki sirkulasi sistemik yang hilang pada penderita henti jantung mendadak dengan melakukan kompresi secara benar dan efektif.
  • 9. Pelaksanaan Survey BHD Primer  Pastikan bahwa lingkungan sekitar penderita aman untuk melakukan pertolongan (Check responsiveness)  Setelah yakin penderita dalam keadaan tidak sadar, maka kita minta bantuan (Call for help)  Melakukan pertolongan awal : kompresi dengan cepat dan kuat diselingi dengan pemberian nafas 30 kali kompresi sampai bantuan datang
  • 10. Pelaksanaan Survey BHD Primer  Sistematika survey BHD dipermudah.  Urutan sistematis yang digunakan saat ini adalah C-A-B  Setiap langkah yang dilakukan dimulai dengan pemeriksaan dan diikuti dengan tindakan.  Periksa respon px untuk memastikan pasien sadar atau tidak sadar  Periksa denyut nadi sebelum melakukan kompresi  Periksa dan analisis irama jantung sebelum melakukan tindakan kejut listrik (DC SHOCK)
  • 11. Bantuan Hidup Dasar Pada Dewasa  Tindakan pertolongan medis sederhana yang dilakukan pada pasien yang mengalami henti jantung/ henti nafas sebelum diberikan tindakan pertolongan lanjut.  Tujuannya membantu sirkulasi dan pernafasan yang adekuat sampai henti jantung teratasi atau dinyatakan meninggal.  Indikasi BHD : henti jantung/ henti nafas, dan tidak sadarkan diri
  • 12. Pelaksanaan Bantuan Hidup Dasar  Penilaian kesadaran penderita  Aktivasi sistem layanan gawat darurat  Tindakan pertolongan CABD (Circulation – Airway – Breathing – Defibrilator)
  • 13.
  • 14. Penilaian Respon  Dilakukan setelah penolong yakin bahwa dirinya sudah aman untuk melakukan pertolongan. Dilakukan dengan menepuk-nepuk dan menggoyangkan penderita sambil berteriak memanggil pasien.  Yang perlu diperhatikan : Bila px sadar, maka beri posisi mantap sambil tetap observasi TTV  Bila tidak memberi respon, tidak nafas, nafas gasping (tidak normal) maka dianggap kejadian henti jantung  Selanjutnya aktivasi sistem layanan gawat darurat
  • 15. Posisi Mantap  Posisi mantap untuk pasien dengan kondisi sadar, dan tetap pemantauan TTV.
  • 16.  Setelah cek kesadaran px, hendaknya penolong minta bantuan orang terdekat untuk menelpon sistem layanan gawat darurat.  Saat melakukan percakapan dengan petugas layanan gawat darurat, sampaikan kondisi pasien, lokasi serta bantuan yang sudah diberikan.
  • 17.  Pengertian kompresi jantung adalah tindakan untuk menciptakan aliran darah melalui peningkatan tekanan intratorakal untuk menekan jantung secara tidak langsung.  Tekanan yang diberikan saat kompresi diharapkan menciptakan aliran darah serta menghantarkan oksigen terutama untuk otot miokard dan otak.
  • 18.  Sebelum kompresi penolong harus memastikan denyut nadi karotis (maksimal 10 detik)  Kadang lokasi sulit ditemukan  Penderita dibaringkan dialas keras  Lokasi kompresi 2 jari diatas processus xiphoideus, dua tangan yang saling terkait (tumpuan ditumit)  Lakukan kompresi 30: 2 (1 siklus)  Kedalaman kompresi 2 inchi atau 5 cm  Evaluasi dengan cek nadi karotis setelah 5 siklus kompresi
  • 19.
  • 20.  Perubahan yang terjadi sesuai dengan panduan terbaru American Heart Association mengenai BHD.  Setelah kompresi sebanyak 30 kali maka dilanjutkan dengan pemberian bantuan nafas sebanyak 2 kali diawali dengan membuka jalan nafas  Yang harus diperhatikan :  Berikan nafas bantuan 2 kali dalam waktu 1 detik tiap tiupan,  Perhatikan TV terlihat pengangkatan dinding dada  2 kali bantuan nafas setiap 30 kali kompresi
  • 21.  Head tilt, chin lift maneuver, bila penderita tidak dicurigai trauma leher  Kalau ada dugaan trauma leher, membuka jalan nafas dengan jaw thrust (Menekan rahang bawah ke arah belakang)  Selanjutnya pemberian nafas bantuan  Tindakan pembersihan jalan nafas serta maneuver look, listen and feel tidak dikerjakan lagi kecuali jika tindakan pemberian nafas bantuan tidak menyebabkan paru berkembang dengan baik.
  • 22. HEADTILT DAN CHIN LIFT MANEUVER JAWTHRUST
  • 23.  Tindakan pemberian nafas bantuan dilakukan kepada penderita henti jantung setelah satu siklus kompresi selesai dilakukan (30x kompresi)  Pemberian nafas buatan bisa dilakukan dari  Mulut ke mulut  Mulut ke hidung  Mulut ke sungkup  Dengan kantung pernafasan
  • 24.  Mempertahankan posisi tetap head tilt chin lift  Menjepit hidung dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan untuk head tilt dan chin lift  Buka sedikit mulut px, tarik nafas, tempelkan rapat bibir penolong dengan px.  Tetap head tilt dan chin lift, lepaskan mulut penolong dengan px, perhatikan apakah ada ekshalasi
  • 25.  Bila alat ini disambungkan oksigen maka aliran oksigen bisa sampai 12 L/mnt  Ibu jari dan jari telunjuk membentuk huruf C.  Jari-jari ketiga, empat dan lima membentuk huruf E dengan meletakkan dibawah rahang bawah untuk mengangkat dagu dan rahang bawah.
  • 26.  Satu penolong pada posis diatas kepala mencegah bocornya sungkup  Penolong kedua memompa kantung sampai dada terangkat
  • 27.
  • 28.  Evaluasi fungsi sistem saraf pusat  Penilaian cepat pada tingkat kesadaran pasien dengan metodeAPVU atau GCS
  • 29.  ALert Pasien benar-benar terjaga (meskipun tidak selalu berorientasi). Pasien ini akan memiliki mata spontan terbuka, akan merespon suara (meskipun mungkin bingung) dan akan memiliki tubuh fungsi motorik.  VOICE : Suara Pasien membuat beberapa jenis respon ketika Anda berbicara dengan mereka, yang bisa berada di salah satu dari tiga ukuran komponen mata, suara atau motor - misalnya mata pasien terbuka pada yang bertanya "Apakah Anda OK?". Tanggapan bisa sedikit menggerutu, mengeluh, ketika diminta oleh suara penyelamat.
  • 30.  PAIN Nyeri - pasien membuat respon pada salah satu dari tiga ukuran komponen pada penerapan stimulus nyeri, seperti stimulus nyeri sentral seperti menggosok sternum atau stimulus perifer pada ujung jari. Seorang pasien dengan beberapa tingkat dalam kesadaran (pasien sepenuhnya sadar tidak akan memerlukan stimulus nyeri) dapat merespon menggunakan suara mereka, dengan menggerakkan mata mereka atau melalui bagian bergerak dari tubuh mereka (termasuk sikap abnormal)  UNResponsif - Kadang-kadang terlihat tercatat sebagai 'Sadar', hasil ini dicatat jika pasien tidak memberikan respon mata, suara atau motor ke suara atau nyeri.
  • 31.  Pengukuran glukosa  Pemeriksaan pupil
  • 32.  Pemeriksaan detail (hal penting tidak terlewatkan)  Dipusatkan pada bagian tubuh yang paling berkontribusi pada status penyakit pasien  Jejas pada kepala  Simetrisan wajah  Palpasi pada tulang hidung  Palpasi tulang rahang atas dan bawah  Periksa darah atau cairan pada tulang hidung  Periksa mulut : adanya darah, gigi yg tanggal, perlukaan, lidah yang jatuh kebelakang. Perhatikan warna bibir, dan membran mukosa bibir.
  • 33.  Periksa adanya darah atau cairan yang keluar dari telingga  Periksa adanya memar di telingga  Dilanjutkan dengan Pemeriksaan : secondary survey