SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
TUGAS KELOMPOK 6
ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TENTANG SENGKETA JAMINAN HAK TANGGUN GAN
Disusun Oleh :
Ayu Zihan Nabillah (E2B022027)
Robiatul Afrian (E2B022028)
Satria bagas pratama (E2B022029)
Gina Felissimo Halevi (E2B022030)
Anggi agustriani putri (E2B022031)
Evan Mandala Tama (E2B022032)
PARA PIHAKYANG BERSENGKETA
 PELAWAN : HERMANTO,Alamat DI JalanGambir 632 A, Rt.04.Rw.07, Kelurahan
Medono, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, dalam hal ini Pelawan diwakili
oleh kuasa hukumnya bernama AGUS IRFAN, SH. MH. danYENNY INDRAWATI, SH.,
Advokat dan Konsultan Hukum, alamat Kimar III/5 Semarang, berdasarkan surat kuasa
khusus tertanggal 20 April 2012 ;
 TERLAWAN : PT. BANK PAN INDONESIA,Tbk disingkat PT. BANK PANIN,Tbk alamat
berkedudukan di Jakarta, Kantor Cabang Semarang Jalan Pandaraan No. 6-8 Semarang
dalam hal iniTerlawan diwakili oleh kuasa hukumnya bernama B.TEDJORAHARDJO, SH.,
ROHADI HARTAWIDJAJA, SH., Advokat dan Pengacara berkantor di Jalan Let.Jen.
Suprapto 1 Semarang berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 11 Mei 2012
 TURUTTERLAWAN : Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekalongan berkedudukan di
jalan Majapahit No. 2 Pekalongan dalam hal iniTurutTerlawan diwakili oleh kuasa
hukumnya bernama MURSIYANTI, SH., SUWANDI,A.Ptnh dan ANDI SUKARNO, untuk
mewakili Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekalongan, berdasarkan surat kuasa khusus
tertanggal 09 Mei 2012
POSITA DAN PETITUM
Pelawan (Debitur) memiliki
plafond kredit sebesar Rp.
2.750.000.000 terhadap PT.
Bank PAN (Kreditur) dengan
jaminan berupa Sertifikat Hak
Milik No. 2546 seluas 1. 185 m2
Kemudian Pelawan
(debitur) mengalami force
majeure berupa tejadi
pencurian di tempat
usahanya yang berada di
Makau sehingga
mengakibatkan kerugian
sebesar Rp. 5.000.000.000
Atas terjadinya force majeure
tersebut, Pelawan (debitur) telah
mengajukan restrukrisasi dengan
jangka waktu 15 tahun dan
merencanakan melunasi
pembayaran sebesar Rp.
900.000.000 dengan jangka
waktu angsuran 2 tahun
Tetapi upaya tersebut tidak
ditanggapi oleh PT. Bank PAN
(Kreditur), PT Bank PAN (kreditur)
malah mengajukan permohonan
eksekusi ke Pengadilan Negeri
Pekalongan dan keluarlah penetapan
sita eksekusi atas jaminan Sertifikat
Hak Milik No. 2546 seluas 1. 185 m2
Tuntutan :
Membatalkan penetapan
ketua pengadilan Negeri
Pekalongan atas Sita
Eksekusi Perkara Nomor
08/Pdt.Eks.APHT/2011/P
N.Pkl.
PERTIMBANGAN HUKUM HAKIM
Menimbang bahwa Pelawan menyatakan penetapan Sita Eksekusi dalam perkara Nomor
08/Pdt.Eks/APHT/2011/PN.Pkl atas obyek Hak Tanggungan adalah tidak sah karena berdasarkan Pasal 26 dan
Penjelasan Umum Nomor 9 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan menyatakan bahwa
ketentuan eksekusi obyek Hak Tanggungan belum berlaku karena belum ada peraturan pelaksanaannya. Oleh karena
itu pelaksanaan eksekusi obyek Hak Tanggungan berdasarkan Pasal 6 UndangUndang Hak Tanggungan adalah tidak
sah. Bahwa pelaksanaan eksekusi obyek Hak Tanggungan yang sah apabila berdasarkan Pasal 224 HIR atau Pasal 258
RBG
Menimbang, bahwa fakta yang tidak disangkal baik oleh Pelawan maupun Terlawan adalah bahwa terhadap agunan
kredit Pelawan yang telah dibebani Hak Tanggungan tersebut telah dilakukan Sita Eksekusi (Excecutorial Beslag) oleh
Pengadilan Negeri Pekalongan, maka Perlawanan haruslah diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri yang
melaksanakan Eksekusi, oleh karena itu Perlawanan Pelawan cukup beralasan untuk dapat diterima di Pengadilan
Negeri Pekalongan
Menimbang, bahwa yang menjadi masalah pokok dalam Perlawanan Pelawan adalah : bahwa Pelawan adalah debitur
dari Terlawan dengan jumlah kredit sebesar Rp. 2.750.000.000,- (Dua Milyar Tujuhratus Limapuluh Juta Rupiah)
dengan agunan berupa sebidang tanah sertifikat Hak Milik Nomor 2546 seluas ± 1.185 m2, Gambar Situasi Nomor
1009/1996 tanggal 20 Mei 1996 atas nama HERMANTO, Sarjana Ekonomi, terletak di Kel. Medono, Kec. Pekalongan
Barat, Kota Pekalongan, Prop. Jawa Tengah, kemudian telah dilunasi sebesar Rp. 1.500.000.000,- (Satu Milyar
Limaratus Juta Rupiah), sehingga jumlah kredit sekarang sebesar Rp. 1.250.000.000,- (Satu Milyar Duaratus
Limapuluh Juta Rupiah). Pelawan telah menggunakan kredit tersebut antara lain untuk usaha sarang burung walet.
Selanjutnya tempat usaha sarang burung walet Pelawan di Makao-RRC mengalami pencurian yang mengakibatkan
kerugian sebesar Rp. 5.000.000.000,- (Lima Milyar Rupiah), sehingga Pelawan kesulitan membayar angsuran kredit.
PUTUSAN HAKIM
 DALAM EKSEPSI :
 • Menolak EksepsiTerlawan ;
 DALAM POKOK PERKARA :
 • Menyatakan Pelawan sebagai Pelawan yang tidak benar ;
 • Menolak Perlawanan Pelawan seluruhnya ;
 • Menghukum Pelawan untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.136.000,- (satu juta seratus
tiga puluh enam ribu rupiah) ;
PUTUSAN BANDING
1. Menerima permohonan banding dari pembanding/ semula penggugat
2. Menguatkan putusan pengadilan negeri pekalongan, tanggal 9 januari
2013 nomor : 24/pdt.g/2012/PN.Pkl. Yang dimohonkan banding
3. Menghukum kepada pembanding / semula penggugat untuk membayar
biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding
sebesar Rp. 150.000 (serratus lima puluh ribu rupiah)
4. Demikian diputuskan dalam siding permusywaratan pada hari kamis
tanggal 25 agustus 2013 oleh majelis hakim yang terdiri dari H. Bachtiar
amis. DH., hakim tinggi pengadilan tinggi pada pengadilan tinggi
swmarang sebagai hakim- hakim anggota, dan putusan tersebut pada hari
itu juga diucapkan dalam siding terbuka untuk umum oleh ketua majelis
dengan dihadiri oleh para hakim anggota serta dihadiri Cecilia
soeistiningsih, SH.
KASASI
1) Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi
HERMANTO tersebut
2) Menghukum Pemohon Kasasi/ Pelawan/ Pembanding untuk
membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sejumlah
Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah)
ANALISIS
 Dalam pertimbangan hukum hakim Pengadilan Negeri Pekalongan, dinyatakan
bahwa Pelawan menyatakan penetapan Sita Eksekusi dalam perkara Nomor
08/Pdt.Eks/APHT/2011/PN.Pkl atas obyek Hak Tanggungan adalah tidak sah karena
berdasarkan Pasal 26 dan Penjelasan Umum Nomor 9 Undang-Undang Nomor 4
Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan menyatakan bahwa ketentuan eksekusi obyek
Hak Tanggungan belum berlaku karena belum ada peraturan pelaksanaannya. Selain
itu, pelaksanaan eksekusi obyek Hak Tanggungan yang sah apabila berdasarkan Pasal
224 HIR atau Pasal 258 RBG. Tetapi, menurut kami hal tersebut kurang tepat, karena
berdasarkan Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996, pelaksanakaan
penetapan sita eksekusi hanya bisa dilakukan apabila debitur telah terbukti
wanprestasi, tetapi dalam hal ini debitur tidak bisa dinyatakan wanprestasi karena ia
telah mengalami force majeure berupa tejadi pencurian di tempat usahanya yang
berada di Makau sehingga mengakibatkan kerugian sebesar Rp. 5.000.000.000.
Peristiwa tersebut telah memenuhi syarat force majeure berdasarkan teori
overmacht yang objektif, yang meliputi :
1. Adanya peristiwa yang tidak memungkinkan prestasi
2. Debitur tidak punya andil kesalahan atas munculnya halangan itu
3. Peristiwa yang menghalangi prestasi tidak dapat diduga oleh debitur pada
waktu menutup perjanjian.
4. Menurut analisa kami bahwa penyelesaian kasus ini dengan upaya menjual objek
jaminan hak tanggungan dengan cara di bawah tangan, agar menyesuaikan harga
pasar dan tidak merugikan debitur. Penjualan di bawah tangan ini berdasarkan
kesepakatan antara debitur dengan kreditur
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to PPT TUGAS KELOMPOK JAMINAN.pptx

putusan_279_pdt_g_2017_pn.jkt.pst._20220720154135.pdf
putusan_279_pdt_g_2017_pn.jkt.pst._20220720154135.pdfputusan_279_pdt_g_2017_pn.jkt.pst._20220720154135.pdf
putusan_279_pdt_g_2017_pn.jkt.pst._20220720154135.pdf
indra824438
 
Sk nomor 28 ku (2012)penunjukan panitia pemeriksaan barang
Sk nomor 28 ku (2012)penunjukan panitia pemeriksaan barangSk nomor 28 ku (2012)penunjukan panitia pemeriksaan barang
Sk nomor 28 ku (2012)penunjukan panitia pemeriksaan barang
Nurman syah
 
Bedah kasus putusan ma 2337 k pdt_2009 miftaqurrohman el-qudsy
Bedah kasus putusan ma 2337 k pdt_2009 miftaqurrohman el-qudsyBedah kasus putusan ma 2337 k pdt_2009 miftaqurrohman el-qudsy
Bedah kasus putusan ma 2337 k pdt_2009 miftaqurrohman el-qudsy
Miftaqurrohman el-Qudsy
 

Similar to PPT TUGAS KELOMPOK JAMINAN.pptx (19)

Uu no 37 tahun 2004 tentang kepailitan dan PKPU
Uu no 37 tahun 2004 tentang kepailitan dan PKPUUu no 37 tahun 2004 tentang kepailitan dan PKPU
Uu no 37 tahun 2004 tentang kepailitan dan PKPU
 
Prosedur beracara di ptun
Prosedur beracara di ptunProsedur beracara di ptun
Prosedur beracara di ptun
 
KONFLIK NORMA UU KEPAILITAN VS UU HT.pptx
KONFLIK NORMA UU KEPAILITAN VS UU HT.pptxKONFLIK NORMA UU KEPAILITAN VS UU HT.pptx
KONFLIK NORMA UU KEPAILITAN VS UU HT.pptx
 
Asas Tujuan & Pemohon Pailit
Asas Tujuan & Pemohon Pailit Asas Tujuan & Pemohon Pailit
Asas Tujuan & Pemohon Pailit
 
4. GUGATAN.pptx
4. GUGATAN.pptx4. GUGATAN.pptx
4. GUGATAN.pptx
 
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASIAKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI
 
putusan_279_pdt_g_2017_pn.jkt.pst._20220720154135.pdf
putusan_279_pdt_g_2017_pn.jkt.pst._20220720154135.pdfputusan_279_pdt_g_2017_pn.jkt.pst._20220720154135.pdf
putusan_279_pdt_g_2017_pn.jkt.pst._20220720154135.pdf
 
FIDUSIA HUKUM & HAM.pptx
FIDUSIA HUKUM & HAM.pptxFIDUSIA HUKUM & HAM.pptx
FIDUSIA HUKUM & HAM.pptx
 
KASUS KORUPSI TINGKAT NASIONAL MAUPUN DAERAH.pptx
KASUS KORUPSI TINGKAT NASIONAL MAUPUN DAERAH.pptxKASUS KORUPSI TINGKAT NASIONAL MAUPUN DAERAH.pptx
KASUS KORUPSI TINGKAT NASIONAL MAUPUN DAERAH.pptx
 
Praktek hukum acara perdata 26 mei 12
Praktek hukum acara perdata 26 mei 12Praktek hukum acara perdata 26 mei 12
Praktek hukum acara perdata 26 mei 12
 
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
 
putusan_750_pdt_2017_pt.dki_20230801094834.pdf
putusan_750_pdt_2017_pt.dki_20230801094834.pdfputusan_750_pdt_2017_pt.dki_20230801094834.pdf
putusan_750_pdt_2017_pt.dki_20230801094834.pdf
 
Hasil Pemantauan Kejaksaan Periode 2003-2004
Hasil Pemantauan Kejaksaan Periode 2003-2004Hasil Pemantauan Kejaksaan Periode 2003-2004
Hasil Pemantauan Kejaksaan Periode 2003-2004
 
Pengurusan Budel Pailit dalam Praktek
Pengurusan Budel Pailit dalam PraktekPengurusan Budel Pailit dalam Praktek
Pengurusan Budel Pailit dalam Praktek
 
Uu 36 1953
Uu 36 1953Uu 36 1953
Uu 36 1953
 
Sk nomor 28 ku (2012)penunjukan panitia pemeriksaan barang
Sk nomor 28 ku (2012)penunjukan panitia pemeriksaan barangSk nomor 28 ku (2012)penunjukan panitia pemeriksaan barang
Sk nomor 28 ku (2012)penunjukan panitia pemeriksaan barang
 
Akuntansi Bank_SKBDN
Akuntansi Bank_SKBDNAkuntansi Bank_SKBDN
Akuntansi Bank_SKBDN
 
NO.docx
NO.docxNO.docx
NO.docx
 
Bedah kasus putusan ma 2337 k pdt_2009 miftaqurrohman el-qudsy
Bedah kasus putusan ma 2337 k pdt_2009 miftaqurrohman el-qudsyBedah kasus putusan ma 2337 k pdt_2009 miftaqurrohman el-qudsy
Bedah kasus putusan ma 2337 k pdt_2009 miftaqurrohman el-qudsy
 

PPT TUGAS KELOMPOK JAMINAN.pptx

  • 1. TUGAS KELOMPOK 6 ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TENTANG SENGKETA JAMINAN HAK TANGGUN GAN Disusun Oleh : Ayu Zihan Nabillah (E2B022027) Robiatul Afrian (E2B022028) Satria bagas pratama (E2B022029) Gina Felissimo Halevi (E2B022030) Anggi agustriani putri (E2B022031) Evan Mandala Tama (E2B022032)
  • 2. PARA PIHAKYANG BERSENGKETA  PELAWAN : HERMANTO,Alamat DI JalanGambir 632 A, Rt.04.Rw.07, Kelurahan Medono, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, dalam hal ini Pelawan diwakili oleh kuasa hukumnya bernama AGUS IRFAN, SH. MH. danYENNY INDRAWATI, SH., Advokat dan Konsultan Hukum, alamat Kimar III/5 Semarang, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 20 April 2012 ;  TERLAWAN : PT. BANK PAN INDONESIA,Tbk disingkat PT. BANK PANIN,Tbk alamat berkedudukan di Jakarta, Kantor Cabang Semarang Jalan Pandaraan No. 6-8 Semarang dalam hal iniTerlawan diwakili oleh kuasa hukumnya bernama B.TEDJORAHARDJO, SH., ROHADI HARTAWIDJAJA, SH., Advokat dan Pengacara berkantor di Jalan Let.Jen. Suprapto 1 Semarang berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 11 Mei 2012  TURUTTERLAWAN : Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekalongan berkedudukan di jalan Majapahit No. 2 Pekalongan dalam hal iniTurutTerlawan diwakili oleh kuasa hukumnya bernama MURSIYANTI, SH., SUWANDI,A.Ptnh dan ANDI SUKARNO, untuk mewakili Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekalongan, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 09 Mei 2012
  • 3. POSITA DAN PETITUM Pelawan (Debitur) memiliki plafond kredit sebesar Rp. 2.750.000.000 terhadap PT. Bank PAN (Kreditur) dengan jaminan berupa Sertifikat Hak Milik No. 2546 seluas 1. 185 m2 Kemudian Pelawan (debitur) mengalami force majeure berupa tejadi pencurian di tempat usahanya yang berada di Makau sehingga mengakibatkan kerugian sebesar Rp. 5.000.000.000 Atas terjadinya force majeure tersebut, Pelawan (debitur) telah mengajukan restrukrisasi dengan jangka waktu 15 tahun dan merencanakan melunasi pembayaran sebesar Rp. 900.000.000 dengan jangka waktu angsuran 2 tahun Tetapi upaya tersebut tidak ditanggapi oleh PT. Bank PAN (Kreditur), PT Bank PAN (kreditur) malah mengajukan permohonan eksekusi ke Pengadilan Negeri Pekalongan dan keluarlah penetapan sita eksekusi atas jaminan Sertifikat Hak Milik No. 2546 seluas 1. 185 m2 Tuntutan : Membatalkan penetapan ketua pengadilan Negeri Pekalongan atas Sita Eksekusi Perkara Nomor 08/Pdt.Eks.APHT/2011/P N.Pkl.
  • 4. PERTIMBANGAN HUKUM HAKIM Menimbang bahwa Pelawan menyatakan penetapan Sita Eksekusi dalam perkara Nomor 08/Pdt.Eks/APHT/2011/PN.Pkl atas obyek Hak Tanggungan adalah tidak sah karena berdasarkan Pasal 26 dan Penjelasan Umum Nomor 9 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan menyatakan bahwa ketentuan eksekusi obyek Hak Tanggungan belum berlaku karena belum ada peraturan pelaksanaannya. Oleh karena itu pelaksanaan eksekusi obyek Hak Tanggungan berdasarkan Pasal 6 UndangUndang Hak Tanggungan adalah tidak sah. Bahwa pelaksanaan eksekusi obyek Hak Tanggungan yang sah apabila berdasarkan Pasal 224 HIR atau Pasal 258 RBG Menimbang, bahwa fakta yang tidak disangkal baik oleh Pelawan maupun Terlawan adalah bahwa terhadap agunan kredit Pelawan yang telah dibebani Hak Tanggungan tersebut telah dilakukan Sita Eksekusi (Excecutorial Beslag) oleh Pengadilan Negeri Pekalongan, maka Perlawanan haruslah diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri yang melaksanakan Eksekusi, oleh karena itu Perlawanan Pelawan cukup beralasan untuk dapat diterima di Pengadilan Negeri Pekalongan Menimbang, bahwa yang menjadi masalah pokok dalam Perlawanan Pelawan adalah : bahwa Pelawan adalah debitur dari Terlawan dengan jumlah kredit sebesar Rp. 2.750.000.000,- (Dua Milyar Tujuhratus Limapuluh Juta Rupiah) dengan agunan berupa sebidang tanah sertifikat Hak Milik Nomor 2546 seluas ± 1.185 m2, Gambar Situasi Nomor 1009/1996 tanggal 20 Mei 1996 atas nama HERMANTO, Sarjana Ekonomi, terletak di Kel. Medono, Kec. Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Prop. Jawa Tengah, kemudian telah dilunasi sebesar Rp. 1.500.000.000,- (Satu Milyar Limaratus Juta Rupiah), sehingga jumlah kredit sekarang sebesar Rp. 1.250.000.000,- (Satu Milyar Duaratus Limapuluh Juta Rupiah). Pelawan telah menggunakan kredit tersebut antara lain untuk usaha sarang burung walet. Selanjutnya tempat usaha sarang burung walet Pelawan di Makao-RRC mengalami pencurian yang mengakibatkan kerugian sebesar Rp. 5.000.000.000,- (Lima Milyar Rupiah), sehingga Pelawan kesulitan membayar angsuran kredit.
  • 5. PUTUSAN HAKIM  DALAM EKSEPSI :  • Menolak EksepsiTerlawan ;  DALAM POKOK PERKARA :  • Menyatakan Pelawan sebagai Pelawan yang tidak benar ;  • Menolak Perlawanan Pelawan seluruhnya ;  • Menghukum Pelawan untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.136.000,- (satu juta seratus tiga puluh enam ribu rupiah) ;
  • 6. PUTUSAN BANDING 1. Menerima permohonan banding dari pembanding/ semula penggugat 2. Menguatkan putusan pengadilan negeri pekalongan, tanggal 9 januari 2013 nomor : 24/pdt.g/2012/PN.Pkl. Yang dimohonkan banding 3. Menghukum kepada pembanding / semula penggugat untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding sebesar Rp. 150.000 (serratus lima puluh ribu rupiah) 4. Demikian diputuskan dalam siding permusywaratan pada hari kamis tanggal 25 agustus 2013 oleh majelis hakim yang terdiri dari H. Bachtiar amis. DH., hakim tinggi pengadilan tinggi pada pengadilan tinggi swmarang sebagai hakim- hakim anggota, dan putusan tersebut pada hari itu juga diucapkan dalam siding terbuka untuk umum oleh ketua majelis dengan dihadiri oleh para hakim anggota serta dihadiri Cecilia soeistiningsih, SH.
  • 7. KASASI 1) Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi HERMANTO tersebut 2) Menghukum Pemohon Kasasi/ Pelawan/ Pembanding untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sejumlah Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah)
  • 8. ANALISIS  Dalam pertimbangan hukum hakim Pengadilan Negeri Pekalongan, dinyatakan bahwa Pelawan menyatakan penetapan Sita Eksekusi dalam perkara Nomor 08/Pdt.Eks/APHT/2011/PN.Pkl atas obyek Hak Tanggungan adalah tidak sah karena berdasarkan Pasal 26 dan Penjelasan Umum Nomor 9 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan menyatakan bahwa ketentuan eksekusi obyek Hak Tanggungan belum berlaku karena belum ada peraturan pelaksanaannya. Selain itu, pelaksanaan eksekusi obyek Hak Tanggungan yang sah apabila berdasarkan Pasal 224 HIR atau Pasal 258 RBG. Tetapi, menurut kami hal tersebut kurang tepat, karena berdasarkan Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996, pelaksanakaan penetapan sita eksekusi hanya bisa dilakukan apabila debitur telah terbukti wanprestasi, tetapi dalam hal ini debitur tidak bisa dinyatakan wanprestasi karena ia telah mengalami force majeure berupa tejadi pencurian di tempat usahanya yang berada di Makau sehingga mengakibatkan kerugian sebesar Rp. 5.000.000.000. Peristiwa tersebut telah memenuhi syarat force majeure berdasarkan teori overmacht yang objektif, yang meliputi :
  • 9. 1. Adanya peristiwa yang tidak memungkinkan prestasi 2. Debitur tidak punya andil kesalahan atas munculnya halangan itu 3. Peristiwa yang menghalangi prestasi tidak dapat diduga oleh debitur pada waktu menutup perjanjian. 4. Menurut analisa kami bahwa penyelesaian kasus ini dengan upaya menjual objek jaminan hak tanggungan dengan cara di bawah tangan, agar menyesuaikan harga pasar dan tidak merugikan debitur. Penjualan di bawah tangan ini berdasarkan kesepakatan antara debitur dengan kreditur