Dokumen tersebut membahas siklus hidup ovarium mulai dari masa janin hingga masa reproduksi dan menopause. Ovarium mengalami perubahan struktur dan fungsi sepanjang hidup, dimulai dari migrasi sel benih hingga pembentukan folikel dan ovulasi. Hanya sebagian kecil folikel yang akan matang dan mengalami ovulasi, sementara yang lain akan mengalami atresia.
2. PENDAHULUAN
Ovarium adalah organ
dinamis yang
mengalami satu dari
beberapa perubahan
struktur yang dramatis
dan fungsi jaringan
setiap manusia dewasa.
Sel-sel kompartemen
folikuler berinteraksi
dalam cara yang sangat
terintegrasi untuk
mensekresikan steroid
seks yang
mempersiapkan saluran
reproduksi untuk
konsepsi.
Hipofisis merespon
untuk mendorong
pematangan
follicle,
menyebabkan
lonjakan hormon
luteinizing (LH) saat
pematangan follicle
selesai terjadilah
ovulasi, dan
memelihara corpus
luteum.
Meskipun banyak
follicle memulai
perkembangan,
hanya beberapa
(<1%) yang
melakukan
perjalanan yang
lengkap untuk
ovulasi.
4. SEL BENIH DAN MORFOGENESIS OVARIUM
Keturunan sel benih mamalia terjadi di awal perkembangan.
Sel germinal primordial berasal wilayah proksimal epiblast,
dekat dengan ekstraembrionik endoderm
ketika sejumlah kecil sel muncul di bawah pengaruh sinyal
induktif disampaikan oleh anggota dari perubahan faktor-β
pertumbuhan (TGF-β) superfamili, termasuk protein tulang
morphogenetic (BMP) -2, BMP-4, dan BMP-8
Prekursor sel germinal primordial harus mengekspresikan
SMAD1, SMAD5, dan SMAD8 yang mana mediator hilir
phosphoprotein dari aktifitas sinyal BMP.
Ketiadaan SMAD1, SMAD4, dan menghasilkan pengurangan
ditandai dalam sel pendiri garis keturunan sel germinal. Dosis
5-6 BMP-Smad gen sangat penting, dan distorsi rasio
merusak perkembangan sel benih.
5. SEL BENIH DAN MORFOGENESIS OVARIUM
Sel germinal primordial diidentifikasi dalam endoderm dari yolk sac
sedini mungkin pada akhir minggu ketiga kehamilan dengan ukuran
besar dan sitoplasma yang jelas, yang mengandung organel lebih
sedikit dibanding sel endoderm.
Ekspresi Fragilis/Iftm3 dan Blimp1/Prdm1 menandai munculnya sel
germinal primordial, yang kemudian mengekspresikan Dppa3 (juga
dikenal sebagai Stella), menandai pendiri primordial benih cells.
Penanda lain dari primordial germ sel termasuk jaringan-spesifik
phosphatase12 alkali dan Pou5f1 (juga dikenal sebagai Oct4), hasil
faktor transkripsi dalam sel induk embrionik dan sel benih
primordial.
6. SEL BENIH DAN MORFOGENESIS OVARIUM
Setelah ditentukan, sel germinal
primordial memasuki masa migrasi
dan proliferasi
Pada manusia, sel germinal
bermigrasi dari epitel yolk sac ke
hindgut pada sekitar 4 minggu
postfertilization, kemudian
bermigrasi melalui mesenterium
dorsal, akhirnya mencapai
punggungan genital sekitar 6
minggu postfertilization.
Perubahan sel-sel selama migrasi
dari morfologi "istirahat",
mengambil pada bentuk yang tidak
teratur, dengan tonjolan dan
pseudopodia diperlukan untuk
pergerakan aktif amoeboid.
Proliferasi sel benih primordial
ditandai dengan sitokinesis yang
tidak lengkap, sehingga kelompok
sel yang dikenal sebagai "sarang
oocyte" yang membentuk jaringan
sebagai akibat dari kontinuitas
sitoplasma melalui intraseluler
jembatan.
7. OVARIUM MASA JANIN
Perkembangan ovarium
mulai mgg ke-4 masa
embriologis. Tahap I
perkembangan adl migrasi
sel germinal dari epitel yolk
sac ke rigi genitalia pd mgg
ke-6
Sel germinal yg tiba di rigi
genitalia disebut oogonium
atau sel germinal primordial.
yang alami mitosis
berulang2 m’bentuk
populasi sel prekursor sel
gamet
Sel germinal kontak dgn
epitel selom yg lapisi rigi
genitalia dan berdifernsiasi
jd epitel germinal primitif.
Kombinasi sel germinal &
epitel germinal bentuk korda
seks primer
Perkembangan ovarium
ditentukan dgn degenerasi
duktus wolfii dan
menetapnya duktus mullerii.
Secara histologis ovarium
tampakk jelas pd mgg ke-8
masa embrio
Epitel yang kelilingi oogonia
diferensiasi jd sel granulosa,
mesenkim dibawah epitel
germinal jd sel teka, sel
interstisial yg pisahkan
folikel disebut stroma
Ovarium janin dpt
dibedakan jd bagian korteks
yg berisi folikel primordial
dan sel stroma, bagian
medula yg berisi sel stroma,
pemb. Darah, limfe & otot
polos
8. FUNGSIONAL OVARIUM
MASA JANIN - LAHIR
Sel germinal
primordial
diferensiasi jd
oogonia stlh
sampai di
ovarium,
mitosis dan
meiosis
Sebagian
tertahan pd
tahap diploten
profase
meiosis I sbg
oosit priimer,
dibungkus
selapis sel
epitel gepeng
shg disebut
folikel
primordial
Bulan ke-5 jml
oogonia 7 juta,
dan sebagian
mulai atretik.
Saat lahir,
diperkirakan
oogonium
b’juml 600.000-
800.000 hingga
pubertas
9. OVARIUM MASA ANAK-ANAK
HINGGA PRAPUBERTAS
berada dalam fase
istirahat dan tidak
ada aktivitas
endokrin sampai
menjelang pubertas
Cadangan oosit
primer yang
berjumlah 600.000-
800.000 saat lahir,
mengalami atresia
hingga menyisakan
400.000-500.000
saat pubertas
Dari jumlah itu,
hanya 400 – 500
folikel yang
ditakdirkan akan
berovulasi
10. OVARIUM MASA
REPRODUKSI
Setelah pubertas, tiap bulan 15-20 folikel
akan masuk ke proses pematangan
Hanya satu yang akn menjadi folikel
dominan dan matang hingga siap
diovulasikan
Perkembangan folikel dalam ovarium
masa reproduksi mencakup
perkembangan dari folikel primordial,
folikel primer, folikel sekunder, folikel
antral,dan folikel graff
11. Ovarium
dewasa
Dua bagian, korteks
berisi folikel dan
stroma, medula
terutama terdiri dari
stroma
Folikel terdiri dari
oosit dikelilingi sel
epitel yang awalnya
gepeng dan
berkembang menjadi
kuboid
Stroma ovarium
mengandung sel
fibroblastik yg tdk
miliki aktivitas
steroidogenik, fungsi
sbg pemisah antar
folikel
Permukaan epitel
ovarium berperan
sbg transport bahan
dari dan ke rongga
peritoneal, perbaikan
cacat permukaan
akibat ovulasi
13. A. FOLIKEL PRIMER
Oosit dikelilingi selapis sel granulosa gepeng
B. FOLIKEL SEKUNDER
Oosit dikelilingi zona pelusida awal dan bbrp
lapis sel granulosa kuboid
C. FOLIKEL ANTRAL
Oosit dikelilingi zona pelusida, banyak lapisan
granulosa kuboid, antrum, teka interna
D. FOLIKEL GRAFF
Oosit dikelilingi zona pelusida, sel kumulus,
antrum besar, granulosa dan teka interna
15. Folikel Primordial
• Oosit dilapisi
selapis sel epitel
gepeng
• Berada pada tahap
diploten profase
meiosis I
• Perkembangan
folikel tidak
dipengaruhi oleh
gonadotropin
16. Folikel Primer
(Pra Antral)
• Oosit mulai membesar
• Sel granulosa berubah
kuboid, terdiri 1-2 lapis
• Terbentuk zona
pelusida di permukaan
ooosit
17. Folikel Sekunder (Antral)
• Oosit tambah besar
• Sel granulosa kuboid 6-12
lapis
• Cairan folikuli berkumpul
membentuk antrum
• Sel granulosa disekililing
oosit bentuk cumulus
oophorus
• Sel stroma diferensiasi jd
teka interna dan teka
eksterna
• Sel granulosa
meningkatkan jumlah
reseptor FSH, estrogen dan
18. Folikel Tersier (Graff)
• Oosit berhenti tumbuh
• Lapisan granulosa
menipis terdesak oleh
antrum
• Lapisan sel granulosa
sekitar oosit bentuk
korona radiata
• Mendekati permukaan
ovarium siap utk
ovulasi
19. OVULASI
• Didahului lonjakan LH
• Dinding ovarium menonjol
membentuk stigma (kerucut)
• LH tinggi, cerna serat kolagen
dinding folikel, cairan folikel
mengalir ke stigma
• Prostaglandin tinggi, kontraksi
otot polos mendesak oosit dan
sel kumulus keluar ovarium
20. Korpus Luteum
Setelah ovulasi, sisa
sel granulosa dlm
ovarium alami
luetinisasi dan
membentuk korpus
luteum
Sel granulosa
terluteinisasi hasilkan
progesteron dan sel
teka terluteinisasi
hasilkan estrogen
shg 2 hormon ini
meningkat pada fase
luteal
Kadar gonadotropin
capai titik terendah
sampai korpus luteun
degenerasi
Bila tdk terjadi konsepsi,
korpus luteum alami
luteolisis jd korpus
albikans dan mati.
Hormon steroid turun,
menstruasi terjadi,
hormon gonadotropin
meningkat utk inisisasi
siklus berikutnya
Jika terjadi konsepsi,
korpus luteum
diselamatkan dari
luteolisis oleh hCG dari
trofoblas
21. ATRESIA FOLIKEL
• Terjadi di setiap
tahap
perkembangan
folikel sejak janin
hingga menopause
• Berlangsung
spontan atau
respon thd
lingkungan dan
obat-obatan
22. GONADOTROPIN DAN
OVARIUM
FSH
• Diperlukan pd transisi folikel preantral ke antral
• Peningkatan kadar pd luteal akhir, memicu mulainya siklus
ovarium baru
• Meningkatkan mitosis sel granulosa
• Meningkatkan jumlah gap junction dan celah membran antar sel
granulosa
• Induksi aromatase androgen dlm sel granulosa
• Induksi reseptor LH di sel granulosa folikel praovulasi shg LH
bantu FSH utk matangkan folikel
LH
• Merangsang steroidogenesis sel teka hasilkan androgen
• Bila diinduksi FSH, LH dpt ambil alih fungsi FSH dlm tahap
terminal pematangan folikel
• Lonjakan LH diperlukan utk ovulasi folikel
• Tingginya kadar LH perlu utk luteinisasi dan atresia folikel yg tdk
capai tahap graffian
23. AKTIVITAS ENDOKRIN PADA
OVARIUM DALAM KEHIDUPAN
REPRODUKSI
Biosintesis
estrogen
• Kerjasama 2 sel-
2 gonadotropin
• LH rangsang sel
teka hasilkan
androgen
• Androgen difusi
ke sel granulosa
• FSH induksi
enzim aromatase
sel granulosa
• Androgen
diaromatisasi jd
estrogen di
granulosa
Biosintesis
androgen
• Sel teka adl
sumber utama
androgen folikel
• Lapisan sel teka
ekspresikan
enzim-enzim yg
ubah kolesterol
jadi androgen
• Di pengaruhi oleh
LH
Biosintesis
progesteron
• Lonjakan LH picu
produksi
progesteron oleh
sel granulosa
pasca ovulasi
• Pogesteron mrp
prekursor
androgen dan
estrogen
24. FUNGSI STEROID PADA
OVARIUM
ESTROGEN
• Proliferasi sel granulosa
• Efek antiatretic
• Meningkatkan gap
junction antar sel &
pembentukan antrum
• Meningkatkan reseptor
estrogen di sel
granulosa
• Meningkatkan aktivitas
aromatase
ANDROGEN
• Akumulasi folikel primer
dan kelangsungan hidup
folikel
• Memperkuat FSH utk
rangsang ekspresi
aromatase
• Merangsang aktivitas
aromatase dan sintesis
progestin dlm sel folikel
praovulasi
• Efek negatif bila
kelebihan 5α-DHT dlm
cairan folikel
PROGESTERON
• Produksinya di folikel
praovulasi diperlukan
utk ovulasi
• Mempertahankan
korpus luteum bila yjd
kehamilan
• Sebagai luteotropin
• Kadar menurun akan
memicu luteolisis
25. AKTIVITAS ENDOKRIN PADA
OVARIUM PASCA MENOPAUSE
Walaupun tanpa folikel,
ovarium menopause
masih dapat
menghasilkan
androgen harian sekitar
20%, produksi
utamanya adl di
adrenal
Estrogen pada wanita
menopause dihasilkan
aromatisasi androgen
ekstraglandular krn
stroma ovarium wanita
menopause tdk bisa
lagi mengaromatisasi
androgen
26. Folikel Ovarium
A, Primordial folikel. Oocyte primer
dikelilingi oleh satu lapisan sel
granulosa. B, folikel, Sekunder.
Oocyte dikelilingi oleh zona
pelusida awal dan beberapa
lapisan sel granulosa cuboidal. C,
folikel antral. Oocyte dikelilingi
oleh sebuah zona pelusida
sepenuhnya terbentuk dan banyak
lapisan sel granulosa.Panggilan-
Exner tubuh (panah) terlihat dalam
lapisan sel granulosa. Cairan
folikel memiliki akumulasi,
membentuk antrum, dan lapisan
theca interna terlihat. D, Graafian
folikel. Oocyte dikelilingi oleh zona
sepenuhnya terbentuk pelusida
dan beberapa lapis sel kumulus.
Cairan folikel telah mengumpul,
membentuk antrum besar. Mural
sel granulosa dan theca interna
didefinisikan dengan baik.a
antrum, c, cumulus sel, g, sel
granulose, o, oocyte, t, theca
interna, z, zona pelusida.
27. Makrofag, limfosit, dan granulosit
polimorfonuklear hadir dalam ovarium
pada berbagai tahap siklus hidupnya.
Sistem persarafan ovarium juga
mengatur siklus hidup ovarium, serta
fungsi gonadotropin dan ovarium
diantaranya berbagai peranan hormon
yaitu estrogen, progesteron, androgen,
prolaktin, FSH dan hormon lutein.