2. Gametogenesis
• Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel
kelamin yang haploid. Pada jantan, proses ini disebut
spermatogengesis dan pada betina disebut oogenesis.
• Secara umum, gametogenesis dapat dibagi menjadi tiga
tahap, yaitu:
Tahap proliferasi
Tahap tumbuh
Tahap maturasi
3. Spermatogenesis
• Spermatogenesis berlangsung di tubulus seminiferous
testis dan diatur oleh hormone gonadotropin serta
testosterone. Proses spermatogenesis baru dimulai pada
asaat puber yaitu ketika telah mencapai dewasa kelamin.
Proses spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus yang
terletak di testis selama kehidupan seksual aktif. Proses
spermatogenesis terjadi dari rangsangan hormon
gonadotropin hipofise anterior, yang dimulai rata-rata usia
13 tahun dan berlanjut sepanjang kehidupan
• Faktor-faktor yang mempengaruhi proses spermatogenesis
yaitu:
Faktor dalam (endogen)
Faktor luar (eksogen)
4. • Satu siklus spermatogenesis pada manusia membutuhkan
waktu 70 ± 4hari untuk memproduksi spermatozoa dari
spermatogonium.
• Pembentukan spermatozoa dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
Spermatositogenesis
Tahap Meiosis
Tahap Spermiogenesis
5.
6. Tahap Spermatositogenenis
Tahap spermatositogenesis terjadi proliferasi atau perbanyakan
dari sel induk spermatogonia. Spermatogonia mengalami
pembelahan mitosis dan dari pembelahan satu spermatogonium
induk terbentuk dua sel spermatogonia yang baru, satu sel induk
spermatogonia terus berdeferensiasi sedangkan yang lain tetap
menjadi spermatogonium.
7. Tahap Meiosis
• Pada fase meiosis ini terjadi pembelahan dari
spermatosit primer menjadi spermatosit
sekunder dan diikuti dengan terjadinya
reduksi jumlah kromosomnya.
8. Tahapan Spermiogenesis
• Terjadi perubahan morfologi dan fungsional
tanpa diikuti pembelahan sel dari spermatid
menjadi spermatozoa. Spermiogenesis dibagi
dalam 4 fase yait fase golgi, fase cap (fase
tutup), fase akrosom dan fase pematangan
atau maturasi
9. Tujuan utama adanya perubahan untuk menambah motilitas sperma.
Perubahan-perubahannya yaitu:
Inti sel menyusut karena kehilangan air dan DNA menjadi
padat.
Sebuah akrosom dibentuk dari kompleks golgi.
Sebuah filamen aksial ekor dari spermatozoa dibentuk dari
sentriol distal spermatid.
Sebuah cincin mitokondria dibentuk dari mitokondria disekitar
sentriol distal dan dinamakan sebagai nebenkern.
Banyak sitoplasma dari spermatid menghilang dan sitoplasma
yang tertinggal membentuk sebuah tudung sekitar spiral
mitokondria. Tudung ini disebut manchette.
10.
11. Spermatozoa masak terdiri dari :
• Kepala (caput), tidak hanya mengandung inti (nukleus) dengan
kromosom dan bahan genetiknya, tetapi juga ditutup oleh
akrosom yang mengandung enzim hialuronidase yang
mempermudah fertilisasi ovum.
• Leher (servix), menghubungkan kepala dengan badan.
• Badan (corpus), bertanggungjawab untuk memproduksi
tenaga yang dibutuhkan untuk motilitas.
• Ekor (cauda), berfungsi untuk mendorong spermatozoa masak
ke dalam vas defern dan ductus ejakulotorius
12. Oogenesis
• Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur dari oogonia
di dalam ovarium hewan betina. Tahap perbanyakan oogonia
melalui pembelahan mitosis terjadi pada masa embrio.
• Saat dilahirkan, ovarium seorang bayi wanita berisi sel-sel
yang dapat menjadi proses meiosis seumur hidupnya.
• Sekitar 2000.000 oosit primer (sel-sel yang menjalani
pembelahan meiosis pertama) berdegenerasi secara spontan.
• Hanya 400-500 ovum yang akan matang selama masa
reproduksi wanita yang berlangsung 35 tahun
13. Folliculogenesis
• Dalam oogenesis sel germa berkembang dalam
folikel telur dengan tingkatan sebagai berikut :
• Folikel Primordial
• Folikel Tumbuh
• Folikel Matang
14. Folikel Primordial
• Merupakan folikel utama yang terdapat sebelum lahir. Terdiri
atas sebuah oosit I yang dilapisi oleh selapis sel folikel
berbentuk pipih. Secara histologis, folikel primordial
mengandung satu oosit primer berukuran kecil (diameter ~
25μm) yang tertahan dalam stadium profase dari meiosis I,
satu lapis sel granulosa gepeng atau skuamous, dan lamina
basalis.
• Seluruh folikel primordial (oosit) dibentuk pada saat masa
fetus diantara umur gestasi bulan ke-6 dan ke-9.
• Jumlah folikel primordial atau sel telur dalam ovarium wanita
berhubungan dengan masa reproduksi wanita atau ovary
reserve (OR).
17. Folikel Tumbuh
• Folikel primer monolaminar, terdiri dari sebuah oosiit I yang
dilapisi oleh selapis sel folikel atau sel graulosa berbentui
kubus . Antar oosit dan sel-sel granulosa dipisahkan oleh zona
pelucida
• Folikle primer multilaminar, gerdiir dari sebuah oosit satu
yang dilapisi ole bberapa lapis sel granulosa
• Folikel sekunder, volume stratum granulosum yang melapisi
oositsatu bertambha besar atau banyak. Terdapat bebrapa
celah atau antrum diantara sel-sel granulosa. Jaringan ikat
stroma yang erdapat di luar stratum granulosa menyusun diri
membentuk techa eksterna dan interna.
18. Folikel Graaf
Folikel ini memiliki ukuran yang paling besar. Antrum menjadi
sebuah rongga besar berisi caira folikel atau liquor folliculi. Oosit
dikelilingi oleh sle granulosa yang disbut corona radiata,
dihubungkan dengan sel-sel granulosa tepi oleh tangkai
penghubung yang disebut cumulus oophorus. Oosit II
diovulasikan dari folikel graaf dalam tahap metafase meiosis II.
Jika di dalam oviduct terjadi penetrasi maka terjadi penuntasan
meiosis II dan oosit II berkembang menjadi ootid atau ovum
matang.
19.
20.
21.
22. Penyeleksian
Pada wanita dengan siklus normal, folikel dominan dipilih dari
sekumpulan folikel kelas 5 pada akhir dari fase luteal siklus
menstruasi. Indikasi awal yang menunjukan telah terjadi seleksi
adalah sel granulosa akan terus menerus membelah relatif lebih
cepat pada satu folikel sedangkan proliferasi sel granulosa akan
melambat pada folikel lainnya. Mekanisme yang mendasari
terjadinya seleksi meliputi peningkatan yang kedua dari kadar
FSH plasma yang dipercaya disebabkan oleh penurunan produksi
estradiol dan inhibin A oleh corpus luteum.
23. Kerja FSH pada sel Granulosa
• FSH memiliki peranan yang sangat penting dalam terjadinya
mekanisme seleksi dan perkembangan folikel yang dominan,
dan tidak ada ikatan lain yang dapat mempengaruhi
aktivitasnya.
• Mekanisme utama dari kontrol FSH adalah dengan
merangsang jalur transduksi reseptor FSH pada sel-sel
granulosa. LH sangat berguna dalam mengatur formasi folikel
dominan sampai akhirnya folikel dominan mempunyai
kapasitas merangsang ekspresi dari substrat aromatase dan
androstenedion.
24.
25. OVULASI
• Ovulasi pada wanita terjadi pada hari ke 14 dari siklus normal
seksual 28 hari.
• Saat ovulasi pembelahan meiosis yang kedua dimulai, namun
ovum tidak akan menyelesaikan pembelahan meiosis kedua
jika terjadi fertiisasi. Jika terjadi fertilisasi, dihasilkan badn
polar yang kedua dan satu zigot (persatuan ovum dan
sperma). Apabila tidak terjadi fertilisasi, ovum akan
berdegenarasi
26.
27. NO. PERBEDAAN GAMETOGENESIS
SPERMATOGENESIS OOGENESIS
1 Tujuan Pembentukan
sperma
Pembentukan sel telur
2 Tempat
terjadinya
testis Ovarium dilanjutkan
oviduk
3 hasil 4 spermatozid yang
fungsional
1 sel ovum yang
fungsional dan 3 polosit
4 Waktu
perbanyakan
gemetogonia
pubertas Embrio
Editor's Notes
Proses spermatogenesis berlangsung dari dasar menuju ke lumen tubulus seminiferus testis.
Faktor dalam (endogen): Hormonal,Psikologis,Genetik,Umur,Maturasi
Faktor luar (eksogen) :Bahan kimia atau obat-obatan
Fisik berupa bendungan, suhu, radiasi oleh sinar X dan getaran ultrasonic
Vitamin dan gizi seperti vitamin A, vitamin E dan glutamine
Trauma dan keradangan.
Spermatogonium induk disebut Spermatogonium Ad. (dark type A Spermatogonium) dan dari Spermatogonium Ad akan dihasilkan sepasang Spermatogonia Ad baru dan salah satu dari generasi Spermatogonia Ad membelah dan menghasilkan sepasang Spermatogonia Ap (pale type A, Spermatogonia), yang selanjutnya berkembang menjadi Spermatogonia B (Gupta, 2005). Selanjutnya Spermatogonium B ini akan bermitosis menjadi spermatosit primer dan untuk membedakan Spermatogonium A dan Spermatogonium B dengan melihat intinya. Pada Spermatogonium A intinya oval, jernih, selaput inti tipis, sedangkan Spermatogonium B intinya bulat, mengandung kromatin kasar dan selaput inti tebal
Meiosis dibagi 2, yaitu meiosis 1 dan meiosis 2
Fotomikrograf (pembesaran 40x) stadium awal folikulogenesis preantral. A) Folikel Primordial; panah, sel granulosa skuamous. B) Transisi Folikel Primordial menjadi Folikel Primer; panah, sel granulosa kuboid. C) Folikel Primer dengan sel granulosa kuboid multipel. D) Folikel Primer yang tumbuh sempurna pada stadium transisi Folikel Primer menjadi Sekunder; panah, pembentukan dari lapisan sekunder sel granulosa.
Folikel Tersier awal berdiameter 0,4 mm
dalam stadium kavitasi atau stadium antrum awal. zona pelusida (ZP); sel
granulosa (GC); lamina basalis (BL); theca interna (TI); theca externa (TE);
granulosa mitosis (tanda panah) .
Siklus normal folikulogenesis pada wanita. (gc=jumlah sel
granulosa; d=hari
Pada sel-sel granulosa, FSH berfungsi meningkatkan aktivitas enzimatik yang berguna mengkatalisa aromatisasi androgen atau sejenisnya untuk menghasilkan estrogen. Aktivitas ini diduga diatur diatur dengan peningkatan kerja adenilatsiklase dan androgen. Estrogen (estradiol) yang disintesa oleh folikel dominan berperan juga meningkatkan kerja sel folikuler FSH guna meningkatkan respon LH. Selain menghasilkan estrogen, FSH berperan juga dalam pematangan telur khususnya pada tahap-tahap perubahan folikel. Perlu dipahami bahwa FSH pada suatu siklus dapat memegang peranan yang lebih penting dibandingkan hormon reproduktif lainnya tapi pada siklus tertentu peranan FSH dapat lebih rendah dibandnigkan hormone reproduktif lainnya.