SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
HUKUM ACARA
PERATUN
Aulia R. Hakim Hasibuan, SH., MH
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
PANCA BUDI
Pengertian
Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara (HAPTUN)
adalah Peraturan Hukum yg mengatur proses
penyelesaian perkara TUN melalui pengadilan (hakim),
sejak pengajuan gugatan sampai keluarnya putusan
pengadilan (hakim).
HAPTUN disebut juga hukum formal yang berfungsi
mempertahankan berlakunya HTUN (HAN) sebagai
hukum material.
Pengaturan Hukum Formal dapat
digolongkan menjadi 2 cara, yaitu:
Diatur bersama dg hukum materialnya. ketentuan
mengenai prosedur berperkara diatur bersama dg
hukum materialnya/ dg susunan, kompetensi
badan peradilan dlm bentuk UU/Peraturan lain.
HAPTUN sbg pelaksana Pasal 12 UU No. 14 Th
1970 diatur bersama hkm materialnya
Prosedur berperkara diatur tersendiri dalam
bentuk UU/Peraturan lainnya.
UU No. 5/1986 tentang PTUN
UU No.9/2004 tentang PTUN
Karakteristik PTUN
• Salah satu unsur PTUN adlh pihak2 dan slhsatu pihak itu adlh
Badan atau Pejabat TUN dlm kedudukanya dan bertindak
berdasarkan wewenang yang diberikan oleh HTUN (HAN) dlm
menjalankan tugas pelayanan umum.
• Dimuka PTUN para pihak yg berperkara mempunyai
kedudukan yg sama. Hakim harus memperlakukan kedua belah
pihak dg sama adil.
• Badan atau Pejabat TUN dlm menjalankan fungsinya
mempunyai kewenangan berdasarkan ketentuan per- uu-an baik
secara langsung (atribusi) maupun pelimpahan (delegasi) serta
mandat dan kebebasan bertindak yang dalam ilmu hkm dikenal
dg istilah freis Ermessen.
• Dlm menjalankan tgsnya, tdk jarang
terjadi bahwa tindakan badan atau
Pejabat TUN melanggar batas, shgga
menimbulkan kerugian bagi yg terkena.
Hal demikian disebut perbuatan
melanggar hkm oleh penguasa
(onrechtmatige overheidsdaad).
Karakteristik Acara
No Pembeda HAPTUN Acara Perdata
1 Subjek/Pihak badan/Pejabat TUN
lawan warga
masyarakat
Warga masy. Lawan
warga masyarakat
2 Pangkal sengketa Ketetapan tertulis
pejabat
Kepentingan perdata
warga masyarakat
3 Tindakan Perbuatan melawan
hukum penguasa
Perbuatan melawan
hukum masy.
wanprestasi
4 Peran hakim Hakim aktif Hakim pasif
5 Rekonvensi Tidak dikenal Dikenal, diatur
Asas-asas Hukum Acara
Peratun
a. Asas praduga sah menurut hkm
b. Asas pembuktian bebas
c. Asas keaktifan hakim
d. Asas erga omnes (hrs segera dilksnkan krn
untk kepentingan publik)
e. Asas peradilan cepat, murah, sederhana
f. Asas kesatuan beracara
g. Asas musyawarah
h. Asas kekuasaan kehakiman yg merdeka
i. Asas keterbukaan
j. Asas putusan adil
Kompetensi PTUN
• Kompetensi absolut kewenangan
memeriksa/mengadili perkara berdasarkan
pembagian wewenang atau tugas (atribusi
kekuasaan)
• Kompetensi relatif kewenangan
memeriksa/mengadili perkara berdasarkan
pembagian daerah hukum (distribusi kekuasaan)
•PENGECUALIAN
Pengadilan tidak berwenang memeriksa,
memutus dan menyelesaikan sengketa TUN
tertentu dlm hal keputusan yg disengketakan
itu dikeluarkan dlm waktu perang, keadaan
bahaya, keadaan bencana alam, atau keadaan
luar biasa yg membahayakan, berdasarkan
peraturan perundang-undangan yg berlaku.

More Related Content

Similar to HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

Bab ii-sis-hukum-perad-nas
Bab ii-sis-hukum-perad-nasBab ii-sis-hukum-perad-nas
Bab ii-sis-hukum-perad-nasAprizal Gauul
 
Sumber hukum
Sumber hukumSumber hukum
Sumber hukumroellys
 
09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukum09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukummudanp.com
 
sistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptx
sistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptxsistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptx
sistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptxRoyyanFirdausAlpha
 
Keabsahan Kebijakan Kartu Sakti
Keabsahan Kebijakan Kartu SaktiKeabsahan Kebijakan Kartu Sakti
Keabsahan Kebijakan Kartu Saktialsalcunsoed
 
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukumMakalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukumadeasuharja
 
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukumpengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukumRifa Ramadhani
 
Bab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesia
Bab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesiaBab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesia
Bab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesiaermisetyawati
 
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang MemengaruhinyaHakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang MemengaruhinyaFRANKLYN_SS
 
Sistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesiaSistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesiaAisyahFatimah1
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxBrannessIrnando1
 
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptxRANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptxArkhaRega1
 
Resume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata NegaraResume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata NegaraIca Diennissa
 
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.pptPertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.pptnlpt3435
 

Similar to HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA (20)

Ptun
PtunPtun
Ptun
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukum
 
Bab ii-sis-hukum-perad-nas
Bab ii-sis-hukum-perad-nasBab ii-sis-hukum-perad-nas
Bab ii-sis-hukum-perad-nas
 
Shi
ShiShi
Shi
 
Sumber hukum
Sumber hukumSumber hukum
Sumber hukum
 
09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukum09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukum
 
Ppt power point.1
Ppt power point.1Ppt power point.1
Ppt power point.1
 
PKN XI Kekuasaan Kehakiman
PKN XI Kekuasaan KehakimanPKN XI Kekuasaan Kehakiman
PKN XI Kekuasaan Kehakiman
 
sistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptx
sistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptxsistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptx
sistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptx
 
Keabsahan Kebijakan Kartu Sakti
Keabsahan Kebijakan Kartu SaktiKeabsahan Kebijakan Kartu Sakti
Keabsahan Kebijakan Kartu Sakti
 
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukumMakalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
 
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukumpengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
 
Bab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesia
Bab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesiaBab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesia
Bab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesia
 
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang MemengaruhinyaHakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
 
Sistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesiaSistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesia
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
 
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptxRANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
 
Resume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata NegaraResume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata Negara
 
Ryan(PKN X)
Ryan(PKN X)Ryan(PKN X)
Ryan(PKN X)
 
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.pptPertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
 

Recently uploaded

5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 

Recently uploaded (12)

5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 

HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

  • 1. HUKUM ACARA PERATUN Aulia R. Hakim Hasibuan, SH., MH UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
  • 2. Pengertian Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara (HAPTUN) adalah Peraturan Hukum yg mengatur proses penyelesaian perkara TUN melalui pengadilan (hakim), sejak pengajuan gugatan sampai keluarnya putusan pengadilan (hakim). HAPTUN disebut juga hukum formal yang berfungsi mempertahankan berlakunya HTUN (HAN) sebagai hukum material.
  • 3. Pengaturan Hukum Formal dapat digolongkan menjadi 2 cara, yaitu: Diatur bersama dg hukum materialnya. ketentuan mengenai prosedur berperkara diatur bersama dg hukum materialnya/ dg susunan, kompetensi badan peradilan dlm bentuk UU/Peraturan lain. HAPTUN sbg pelaksana Pasal 12 UU No. 14 Th 1970 diatur bersama hkm materialnya Prosedur berperkara diatur tersendiri dalam bentuk UU/Peraturan lainnya. UU No. 5/1986 tentang PTUN UU No.9/2004 tentang PTUN
  • 4. Karakteristik PTUN • Salah satu unsur PTUN adlh pihak2 dan slhsatu pihak itu adlh Badan atau Pejabat TUN dlm kedudukanya dan bertindak berdasarkan wewenang yang diberikan oleh HTUN (HAN) dlm menjalankan tugas pelayanan umum. • Dimuka PTUN para pihak yg berperkara mempunyai kedudukan yg sama. Hakim harus memperlakukan kedua belah pihak dg sama adil. • Badan atau Pejabat TUN dlm menjalankan fungsinya mempunyai kewenangan berdasarkan ketentuan per- uu-an baik secara langsung (atribusi) maupun pelimpahan (delegasi) serta mandat dan kebebasan bertindak yang dalam ilmu hkm dikenal dg istilah freis Ermessen.
  • 5. • Dlm menjalankan tgsnya, tdk jarang terjadi bahwa tindakan badan atau Pejabat TUN melanggar batas, shgga menimbulkan kerugian bagi yg terkena. Hal demikian disebut perbuatan melanggar hkm oleh penguasa (onrechtmatige overheidsdaad).
  • 6. Karakteristik Acara No Pembeda HAPTUN Acara Perdata 1 Subjek/Pihak badan/Pejabat TUN lawan warga masyarakat Warga masy. Lawan warga masyarakat 2 Pangkal sengketa Ketetapan tertulis pejabat Kepentingan perdata warga masyarakat 3 Tindakan Perbuatan melawan hukum penguasa Perbuatan melawan hukum masy. wanprestasi 4 Peran hakim Hakim aktif Hakim pasif 5 Rekonvensi Tidak dikenal Dikenal, diatur
  • 7. Asas-asas Hukum Acara Peratun a. Asas praduga sah menurut hkm b. Asas pembuktian bebas c. Asas keaktifan hakim d. Asas erga omnes (hrs segera dilksnkan krn untk kepentingan publik) e. Asas peradilan cepat, murah, sederhana f. Asas kesatuan beracara g. Asas musyawarah h. Asas kekuasaan kehakiman yg merdeka i. Asas keterbukaan j. Asas putusan adil
  • 8. Kompetensi PTUN • Kompetensi absolut kewenangan memeriksa/mengadili perkara berdasarkan pembagian wewenang atau tugas (atribusi kekuasaan) • Kompetensi relatif kewenangan memeriksa/mengadili perkara berdasarkan pembagian daerah hukum (distribusi kekuasaan)
  • 9. •PENGECUALIAN Pengadilan tidak berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa TUN tertentu dlm hal keputusan yg disengketakan itu dikeluarkan dlm waktu perang, keadaan bahaya, keadaan bencana alam, atau keadaan luar biasa yg membahayakan, berdasarkan peraturan perundang-undangan yg berlaku.