SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Tema Parenting : (Membangun Karakter Anak Usia Dini)
SERI BACAAN ORANG TUA
Karakter bangsa merupakan aspek penting yang menentukan kemajuan suatu bangsa.
Karakter bangsa sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusianya (SDM). Oleh
karena itu, karakter yang berkualitas perlu dibina sejak usia dini agar anak terbiasa berperilaku
positif. Kegagalan penanaman kepribadian yang baik di usia dini akan membentuk pribadi yang
bermasalah di masa dewasanya kelak.
KARAKTER adalah watak, sifat, atau hal-hal yang sangat mendasar yang ada pada diri
seseorang sehingga membedakan seseorang daripada yang lain. Sering orang menyebutnya
dengan ”tabiat” atau ”perangai”. Apa pun sebutannya, karakter adalah sifat batin manusia yang
memengaruhi segenap pikiran, perasaan, dan perbuatannya.
Karakter ibarat pisau bermata dua. Karakter memiliki kemungkinan akan membuahkan
dua sifat yang berbeda atau saling bertolak belakang. Contoh, anak yang memiliki keyakinan
tinggi. Hal ini akan menumbuhkan sifat berani sebagai buah keyakinan yang dimilikinya atau
justru sebaliknya memunculkan sifat sembrono, kurang perhitungan karena terlalu yakin akan
kemampuannya.
Begitu besar pengaruh karakter dalam kehidupan seseorang. Maka itulah pembentukan
karakter harus dilakukan sejak usia dini.
Taburlah satu pikiran positif, maka akan menuai tindakan.
Taburlah satu tindakan, maka akan menuai kebiasaan.
Taburlah satu kebiasaan, maka akan menuai karakter.
Taburlah satu karakter, maka akan menuai nasib.
Membangun karakter ibarat mengukir. Sifat ukiran adalah melekat kuat di atas benda
yang diukir, tidak mudah usang tertelan waktu atau aus karena gesekan. Menghilangkan ukiran
sama saja dengan menghilangkan benda yang diukir itu, karena ukiran melekat dan menyatu
dengan bendanya. Demikian juga dengan karakter yang merupakan sebuah pola, baik itu
pikiran, perasaan, sikap, maupun tindakan, yang melekat pada diri seseorang dengan sangat
kuat dan sulit dihilangkan.
Proses membangun karakter pada anak juga ibarat mengukir atau memahat jiwa
sedemikian rupa, sehingga ”berbentuk” unik, menarik, dan berbeda antara satu dengan yang
lain. Setiap orang memiliki karakter berbeda-beda. Ada orang yang berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai, ada juga yang berperilaku negatif atau tidak sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku
dalam budaya setempat (tidak/belum berkarakter atau “berkarakter” tercela).
Dengan demikian, dalam pendidikan karakter, setiap anak memiliki potensi untuk
berperilaku positif atau negatif. Jika ibu-ayah membentuk karakter positif sejak anak usia dini,
maka yang berkembang adalah perilaku positif tersebut. Jika tidak, tentu yang akan terjadi
sebaliknya. Nah, bagaimana cara membangun karakter anak, berikut ini diuraikan beberapa hal
yang perlu diketahui ibu-ayah.
A. PEMBENTUKAN KARAKTER DIPENGARUHI FAKTOR BAWAAN DAN LINGKUNGAN
Ada dua faktor yang memengaruhi pembantukan karakter, yaitu bawaan dari dalam diri
anak dan pandangan anak terhadap dunia yang dimilikinya, seperti pengetahuan, pengalaman,
prinsip-prinsip moral yang diterima, bimbingan, pengarahan dan interaksi (hubungan)
orangtua-anak. Lingkungan yang positif akan membentuk karakter yang positif pula pada anak.
Salah satu contoh kisah nyata, seorang anak laki-laki dibesarkan dalam lingkungan
binatang. Si anak berjalan dengan merangkak, makan, bertingkah laku, dan bersuara seperti
binatang karena ia tidak bisa bicara. Orang yang menemukan si anak berusaha mendidiknya
kembali seperti halnya anak-anak pada umumnya.
Hasilnya, si anak tetap memiliki pribadi seperti binatang karena sebagian besar
hidupnya dilalui bersama binatang sejak usia dini. Tampak di sini betapa besar pengaruh
lingkungan terhadap pembentukan karakter. Dari contoh tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa karakter seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh bawaan, tetapi juga lingkungan
(terutama, dalam keluarga) memiliki pengaruh yang sangat besar.
Karakter berhubungan dengan perilaku positif yang berkaitan dengan moral yang berlaku,
seperti kejujuran, percaya diri, bertanggung jawab, penolong, dapat dipercaya, menghargai,
menghormati, menyayangi, dan sebagainya. Pada dasarnya, setiap anak memiliki semua
perilaku positif tersebut, sebagaimana telah ditanamkan oleh Sang Pencipta di dalam
kodratnya.
Masalahnya, kemampuan dasar yang terdapat di dalam diri anak itu tidak bisa
berkembang dengan sendirinya, melainkan harus dikembangkan dengan sungguh-sungguh
melalui pengasuhan dan bimbingan yang positif dari ibu-ayah. Jika setiap anak dan keluarga
memiliki karakter positif, maka akan tercipta masyarakat dengan moral yang baik, sehingga
akan tercipta pula bangsa yang dapat hidup rukun sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.
B. ORANGTUA YANG BERKARAKTER MENUMBUHKAN ANAK YANG BERKARAKTER
Seseorang tidak dapat membantu orang lain jika ia tidak dapat membantu dirinya
sendiri. Begitu juga dengan orangtua yang ingin menumbuhkan karakter positif dalam diri
anak. Jika ibu-ayah ingin anaknya memiliki karakter positif, maka ibu-ayah harus memiliki
karakter positif pula. Ini berarti, ibu-ayah dituntut menerapkan nilai-nilai moral dalam
kehidupan sehari-harinya, serta memperlakukan anak sesuai dengan nilai-nilai moral tersebut.
Jadi, tidak hanya sekadar memberi tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh
dilakukan anak.
Lagi pula, pada dasarnya anak memang lebih mudah belajar sesuatu melalui
pengamatan terhadap perilaku orang lain atau lingkungan sekitarya, bukan sekadar
mendengarkan kata-kata saja.
Salah satu contohnya, jika ibu-ayah ingin mengembangkan sifat peduli pada anak, maka
ibu-ayah juga menerapkan perilaku peduli, baik kepada anak maupun lingkungan sekitarnya.
Sikap peduli tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan perhatian kepada anak,
mendengarkan keluh-kesah anak, membantu orang lain yang sedang mengalami masalah, dan
sebagainya. Ketika ibu-ayah peduli dengan anak, anak akan merasa nyaman.
Anak pun belajar, bersikap peduli adalah perilaku yang tepat karena menimbulkan rasa
nyaman dan bermanfaat bagi setiap orang, sehingga anak kemudian akan menerapkan sikap
peduli dalam kehidupan sehari-harinya. Itulah mengapa, agar anak memiliki karakter positif,
ibu-ayah dituntut memiliki perilaku positif pula sehinga dapat menjadi teladan bagi anak.
C. PEMBENTUKAN KARAKTER DIMULAI SEJAK DINI
Masa usia dini adalah masa keemasan, artinya masa tersebut merupakan masa terbaik
dalam proses belajar yang hanya sekali dan tidak pernah akan terulang kembali. Pertumbuhan
dan perkembangan anak pada masa ini berlangsung sangat cepat dan akan menjadi penentu
bagi sifat-sifat atau karakter anak di masa dewasa. Peran ibu-ayah sebagai pendidik pertama
dan utama sangat penting untuk memaksimalkan dan memanfaatkan masa ini, tidak dapat
digantikan oleh siapa pun.
Bila masa ini gagal dimanfaatkan secara baik, sama artinya menyia-nyiakan kesempatan
masa keemasan tersebut. Pembentukan karakter juga akan sulit dilakukan, jika ibu-ayah baru
melaksanakannya ketika anak sudah memasuki usia remaja. Ibarat sebatang pohon bambu
yang semakin tua semakin sulit dibengkokkan, begitu pula dengan membentuk karakter, akan
lebih mudah membentuk karakter seseorang ketika masih di usia dini dan akan semakin sulit
membentuk karakter seseorang jika sudah semakin dewasa.
Peran ibu-ayah menjadi sangat penting dalam pembentukan karakter anak untuk siap
menghadapi dunia di masa yang akan datang. Pada awalnya anak akan meniru perilaku ibu-
ayah, karena ibu-ayah adalah orang pertama yang dekat dan dikagumi oleh anak. Setelah itu,
lingkungan rumah juga berpengaruh dalam pembentukan karakter anak. Hal ini dapat terlihat
dari cara berpakaian, bersikap, dan berperilaku sehari-hari seorang anak yang biasanya tidak
jauh berbeda dengan orang-orang yang ada dalam lingkungan rumahnya. Ibarat pepatah, buah
jatuh tidak jauh dari pohonnya.
Kesuksesan ibu-ayah membimbing anaknya di usia dini sangat menentukan kesuksesan
anak dalam kehidupan sosial di masa dewasanya kelak. Mereka akan tampil sebagai orang-
orang yang senang belajar, terampil menyelesaikan masalah, berkomunikasi dengan baik dan
berhasil guna, berani, jujur, dapat dipercaya dan diandalkan, penuh perhatian, toleransi, luwes,
serta bisa bersaing dalam kehidupan sosial di masa dewasanya kelak. Mengingat pentingnya
penanaman karakter di usia dini dan mengingat usia tersebut merupakan masa persiapan untuk
sekolah, maka pembentukan karakter positif di usia dini dalam keluarga menjadi sangat
penting.
D. PEMBENTUKAN KARAKTER BERLANGSUNG SEUMUR HIDUP
Proses pembentukan karakter diawali dengan kondisi pribadi ibu-ayah sebagai figur
yang berpengaruh untuk menjadi panutan, keteladanan, dan diidolakan atau ditiru anak-anak.
Anak lebih mudah meniru perilaku daripada menuruti nasihat yang diberikan ibu-ayahnya.
Mereka belajar melalui mengamati apa yang ada dan terjadi di sekitarnya, bukan lewat
nasihat semata-mata. Nilai yang diajarkan melalui kata-kata, hanya sedikit yang akan mereka
lakukan, sedangkan nilai yang diajarkan melalui perbuatan, akan banyak mereka lakukan. Sikap
dan perilaku ibu-ayah sehari-hari merupakan pendidikan watak yang terjadi secara
berkelanjutan, terus-menerus dalam perjalanan umur anak.
Proses selanjutnya adalah memberikan pemahaman dan contoh perilaku kepada anak
tentang baik dan buruk, benar atau salah, mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Anak
juga perlu diajarkan untuk dapat memilah dan memilih sesuatu yang baik, sehingga ia bisa
mengerti tindakan apa yang harus diambil, serta mampu mengutamakan hal-hal positif untuk
dirinya. Untuk itu diperlukan suasana pendidikan yang menganut prinsip 3A, yaikni asih (kasih),
asah (memahirkan), dan asuh (bimbingan). Anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik
kalau mendapatkan perlakuan kasih sayang, pengasuhan yang penuh pengertian, serta dalam
situasi yang dirasakan nyaman dan damai.
E.MENCINTAI ANAK TANPA SYARAT
Anak akan mengembangkan pergaulan sosialnya secara sehat, jika dalam diri mereka
ada perasaan berharga, berkemampuan, dan pantas untuk dicintai. Setiap anak membutuhkan
perhatian, sapaan, penghargaan positif, dan cinta tanpa syarat sehingga anak dapat
mengembangkan seluruh kemampuan yang ada dalam dirinya dengan baik. Berdasarkan
pengalaman ini anak juga akan memperlakukan orang lain dengan cinta dan perhatian,
memperlakukan orang lain secara positif sesuai dengan nilai-nilai moral yang diperoleh.
Anak pun akan memahami, teman-temannya juga pantas dihargai, dicintai, dan
diperhatikan seperti dirinya. Menunjukkan cinta tanpa syarat tidak berarti ibu-ayah tak boleh
menegur perbuatan negatif anak. Ibu-ayah tetap harus menegur dan memberikan sanksi atas
pelanggaran atau perbuatan negatif tersebut. Perlu pemahaman ibu-ayah untuk membedakan
antara ”perbuatan yang dilakukan” dengan “pribadi” anak itu sendiri.
Bukan “pribadi” anak itu yang membuat ibu-ayah marah, tetapi salah satu
perbuatannya. Tunjukkan kesalahan sikap atau perbuatannya sekaligus tetap menghargainya
sebagai anak. Cinta tanpa syarat berpusat pada “pribadi” anak, sedangkan pendisiplinan
berfokus pada perilaku atau sikap tertentu anak. Dalam membentuk karakter anak, ibu-ayah
perlu memahami tahapan perkembangan anak.
USIA 0—18 BULAN
Tahun pertama kehidupan anak menjadi penting dalam membangun karakter anak.
Caranya dengan membangun kualitas hubungan antara ibu-ayah dan anak. Kepekaan ibu-ayah
terhadap kebutuhan anak menjadi akar dari pembentukkan karakter anak. Jika ibu-ayah peka
atau tanggap terhadap kebutuhan anak, maka anak akan merasa nyaman dan tumbuh rasa
percaya di dalam dirinya. Contoh, ketika anak menangis, ibu/ayah segera datang dan
menenangkannya; ketika lapar, ibu segera menyusuinya.
Dari sini anak belajar, peka/tanggap terhadap kebutuhan orang lain adalah hal yang
baik untuk dilakukan karena menimbulkan rasa nyaman dan percaya. Sebaliknya, jika ibu-ayah
tidak peka/tanggap terhadap kebutuhan anaknya di tahun pertama kehidupan, anak akan
merasa tidak nyaman, sehingga tidak tumbuh rasa peka dan percaya terhadap orang lain di
dalam dirinya.
MEMBENTUK KARAKTER SESUAI TAHAPAN PERKEMBANGAN ANAK
USIA 18 BULAN - 3 TAHUN
Anak belum dapat memahami apa yang benar dan salah. Anak belum memahami jika
memukul orang lain itu salah, misalnya. Anak mengetahui perbuatan apa yang boleh dilakukan
dan tidak boleh dilakukan karena ibu-ayah memberitahukannya atau karena ibu-ayah
memberinya konsekuensi¹. Pada tahap ini anak belajar, mematuhi ibu-ayah adalah suatu
norma.
USIA 3 - 6 TAHUN
Anak mulai menjiwai nilai-nilai yang diterapkan oleh ibu-ayah di dalam keluarga. Anak
juga mulai memahami, setiap perbuatannya dapat memiliki akibat tertentu sesuai dengan yang
diajarkan oleh ibu-ayah. Misalnya, jika memukul adik, maka adik akan menangis; tangan itu
digunakan bukan untuk memukul tetapi untuk melakukan hal yang baik seperti membelai,
mengusap, dan mendekap.
Dalam upaya membentuk watak atau tabiat anak, ada beberapa hal yang perlu dilakukan ibu-
ayah.
1. Menegakkan disiplin secara ajek.
1) Anak harus diperkenalkan dengan batasan-batasan. Anak harus tahu mana batas-
batasnya, apa yang menjadi tanggung jawabnya, dan apa yang bukan merupakan
tanggung jawabnya.
2) Ajak anak untuk membuat batasan-batasan tersebut, tidak hanya dibuat oleh ibu-ayah
saja. Pengenalan batasan merupakan dasar penegakan disiplin, sehingga anak
mengetahui perilaku yang seharusnya dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
3) Ibu-ayah harus memiliki dan menampilkan sikap dan perlakuan yang ajek. Bila satu saat
melarang atau membolehkan tingkah laku tertentu, di saat lain ketika suatu perilaku
terulang kembali, harus tetap pada sikap yang sama (tidak berubah).
APA YANG HARUS DILAKUKAN IBU-AYAH?
1) Hindari sikap keras karena hanya akan melahirkan disiplin semu. Maksudnya, anak
patuh karena takut akan mendapat hukuman dari ibu-ayah apabila ia melanggar
disiplin.
2) Jangan pula bersikap terlalu lemah karena disiplin akan sulit ditegakkan atau akhirnya
akan menghasilkan sikap acuh tak acuh (masa bodoh), cenderung mengembangkan
sikap kurang bertanggung jawab, dan tidak menumbuhkan norma-norma tertentu pada
anak sebagai suatu pembentukan karakter.
2. Terlibat penuh dalam membangun karakter anak.
Ibu-ayah yang memiliki keinginan diri dan terlibat sepenuhnya dalam menumbuhkan
karakter anak akan lebih berhasil dalam membentuk karakter anak. Begitu pun jika ibu-ayah
dalam kesehariannya mempraktikkan apa-apa yang akan ditanamkannya kepada anak.
Contoh, ibu-ayah ingin menanamkan berperilaku jujur, bertutur kata sopan, serta
bertanggung jawab. Namun bila dalam keseharian ternyata ibu-ayah justru menampilkan
perilaku yang sebaliknya, maka apa yang akan terjadi dengan perkembangan jiwa anak? Anak
akan mengalami suatu kebingungan, mungkin juga konflik, karena ketidakajekan ibu-ayahnya
dalam berkata dan berperilaku. Inilah yang menjadikan alasan bagi anak untuk tidak
melakukan apa yang diinginkan ibu-ayahnya.
3. Menjadi contoh yang baik atau teladan bagi anak.
Ingat, anak cenderung meniru perilaku ibu-ayahnya dibandingkan hanya mendengarkan
kata-katanya. Itulah mengapa, ibu-ayah harus juga berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
keutamaan dalam kehidupan sehari-hari. Nah, agar bisa menjadi contoh positif atau teladan
bagi anak, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian ibu-ayah, di antaranya:
1) Menyadari bahwa nilai-nilai merupakan dasar segala tingkah laku dan menjadikan
diri sebagai teladan utama bagi anak-anak.
2) Menentukan nilai-nilai yang paling sesuai serta menunjukkan nilai-nilai mana yang
harus diutamakan melalui kegiatan dan pengalaman sehari-hari.
3) Menunjukkan pribadi yang ramah, positif, dan terintegrasi².
4) Menghadapi anak dengan penuh penghargaan, cinta, dan pengertian.
5) Meyakini akan nilai-nilai yang paling sesuai untuk dimiliki.
6) Menciptakan pengalaman yang bernilai dan bermakna bersama anak, kemudian
menanyakannya kepada anak tentang bagaimana sebaiknya harus mengambil
pilihan atau keputusan.
4. Menumbuhkan nilai-nilai keutamaan pada anak.
Selain menjadi contoh positif atau teladan bagi anak, untuk menumbuhkan nilai-nilai
keutamaan pada anak, ibu-ayah juga perlu melakukan hal-hal berikut:
1) Jelaskan kepada anak yang sudah dapat berbicara, alasan penerapan nilai-nilai
moral dalam kehidupan sehari-hari. Ajak anak bertukar pikiran agar ibu-ayah dapat
mengetahui pendapatnya tentang seberapa jauh ia memahami nilai-nilai moral
tersebut.
2) Jelaskan kepada anak mengenai dampak perilaku positif maupun negatif yang
dilakukannya. Contoh, ketika anak merapikan mainannya, ibu-ayah dapat
mengatakan, ”Nak, mainannya kalau dibereskan jadi rapi dan kamu akan lebih
mudah untuk menemukan mainan yang ingin kamu mainkan.” Begitu juga ketika
anak melakukan kesalahan, semisal ia memukul adiknya, katakan, “Adik jadi
menangis kalau kamu pukul.”
3) Berikan penghargaan kepada anak, seperti pujian, pelukan, ciuman, ucapan terima
kasih, dan lainnya, ketika anak berperilaku positif, sehingga anak terdorong untuk
mengulangi perilaku positif tersebut.
4) Bacakan dongeng atau cerita yang mengisahkan suatu perbuatan baik/positif.
Gunakan bahasa sederhana yang sesuai dengan kemampuan berpikir anak agar
anak dapat memahami dan menikmati isi cerita tersebut.
PENUTUP
Karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti
yang membedakan seseorang daripada yang lain. Pembentukan karakter dimulai sejak usia dini
dan berlangsung sepanjang hidup manusia. Karakter anak akan terbentuk dengan baik jika
dalam proses tumbuh kembangnya anak mendapatkan cukup ruang untuk mengungkapkan diri
secara leluasa. Anak-anak adalah generasi yang akan menentukan nasib bangsa ini dikemudian
hari. Diharapkan, buku bacaan ini dapat membantu membantu ibu-ayah dalam membentuk
karakter ananda maupun mengubah karakternya yang negatif, sehingga terbentuklah karakter
yang baik.
DAFTAR ISTILAH
1. Konsekuensi = akibat tidak menyenangkan yang harus diterima atas pelanggaran
atau perbuatan salah/negatif yang dilakukan
2. Terintegrasi = sudah diintegrasikan; dapat diintegrasikan
3. Integrasi = pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat
SUMBER BACAAN
1. The Family Virtue Guide: Smple Ways to Bring Out in Our Children and Ourselves.
Popov oleh Linda Kavelin. Penguin Book USA Inc. Tahun 1997.
2. Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur oleh Sedyawati, dkk. Penerbit: Balai Pustaka,
tahun 1999.
3. 10 Tips for Raising Moral Kids. Dalam
http://www.micheleborba.com/Pages/ArtBMI13.htm.tanggal 23 Maret 2010
4. The Disipline Book oleh Sears & Sears.Little Brown & Company. Tahun 1995.
5. Pendidikan Karakter oleh Abdullah Munir. Penerbit: Pedagogia, tahun 2010
Dra. Nana Prasetyo, M. Si.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan Nasional
Tahun 2011

More Related Content

What's hot

Materi seminar parenting mendidik anak dengan hati di era milenial
Materi seminar parenting mendidik anak dengan hati di era milenialMateri seminar parenting mendidik anak dengan hati di era milenial
Materi seminar parenting mendidik anak dengan hati di era milenialNamin AB Ibnu Solihin
 
contoh RPL pengenalan tata tertib sekolah
contoh RPL pengenalan tata tertib sekolahcontoh RPL pengenalan tata tertib sekolah
contoh RPL pengenalan tata tertib sekolahNur Arifaizal Basri
 
Pendidikan berbasih fitrah.pptx
Pendidikan berbasih fitrah.pptxPendidikan berbasih fitrah.pptx
Pendidikan berbasih fitrah.pptxIneAprilianti1
 
paparan Hendarman-PPP dan tiga Dosa Besar-24082021.pptx
paparan Hendarman-PPP dan tiga Dosa Besar-24082021.pptxpaparan Hendarman-PPP dan tiga Dosa Besar-24082021.pptx
paparan Hendarman-PPP dan tiga Dosa Besar-24082021.pptxSopiyanHadi5
 
TUGAS RUKOL Modul 3.3.pptx
TUGAS RUKOL Modul 3.3.pptxTUGAS RUKOL Modul 3.3.pptx
TUGAS RUKOL Modul 3.3.pptxLUHEKAYANTHI
 
Pembelajaran efektif
Pembelajaran efektifPembelajaran efektif
Pembelajaran efektifJULIO_MARKOTO
 
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)Ruang Terang
 
contoh laporan bimbingan klasikal
contoh laporan bimbingan klasikalcontoh laporan bimbingan klasikal
contoh laporan bimbingan klasikalNur Arifaizal Basri
 
Penerapan Pembelajaran 5 Kompetensi Sosial dan Emosional
Penerapan Pembelajaran 5 Kompetensi Sosial dan Emosional Penerapan Pembelajaran 5 Kompetensi Sosial dan Emosional
Penerapan Pembelajaran 5 Kompetensi Sosial dan Emosional NurilFile
 
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah DasarPerkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasarweniananta
 
remaja dan masalahnya
remaja dan masalahnyaremaja dan masalahnya
remaja dan masalahnyahaqiemisme
 
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013Syaidah Ahnur
 
Lk 3 puji rencana pengembangan komunitas praktisi peni
Lk 3 puji rencana pengembangan komunitas praktisi peniLk 3 puji rencana pengembangan komunitas praktisi peni
Lk 3 puji rencana pengembangan komunitas praktisi peniDian Sari
 
power point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingpower point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingroikha11
 
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)aji ali mabruri
 
Parenting
ParentingParenting
Parentingcindrya
 

What's hot (20)

Materi seminar parenting mendidik anak dengan hati di era milenial
Materi seminar parenting mendidik anak dengan hati di era milenialMateri seminar parenting mendidik anak dengan hati di era milenial
Materi seminar parenting mendidik anak dengan hati di era milenial
 
contoh RPL pengenalan tata tertib sekolah
contoh RPL pengenalan tata tertib sekolahcontoh RPL pengenalan tata tertib sekolah
contoh RPL pengenalan tata tertib sekolah
 
Pendidikan berbasih fitrah.pptx
Pendidikan berbasih fitrah.pptxPendidikan berbasih fitrah.pptx
Pendidikan berbasih fitrah.pptx
 
paparan Hendarman-PPP dan tiga Dosa Besar-24082021.pptx
paparan Hendarman-PPP dan tiga Dosa Besar-24082021.pptxpaparan Hendarman-PPP dan tiga Dosa Besar-24082021.pptx
paparan Hendarman-PPP dan tiga Dosa Besar-24082021.pptx
 
TUGAS RUKOL Modul 3.3.pptx
TUGAS RUKOL Modul 3.3.pptxTUGAS RUKOL Modul 3.3.pptx
TUGAS RUKOL Modul 3.3.pptx
 
Pembelajaran efektif
Pembelajaran efektifPembelajaran efektif
Pembelajaran efektif
 
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
 
contoh laporan bimbingan klasikal
contoh laporan bimbingan klasikalcontoh laporan bimbingan klasikal
contoh laporan bimbingan klasikal
 
Penerapan Pembelajaran 5 Kompetensi Sosial dan Emosional
Penerapan Pembelajaran 5 Kompetensi Sosial dan Emosional Penerapan Pembelajaran 5 Kompetensi Sosial dan Emosional
Penerapan Pembelajaran 5 Kompetensi Sosial dan Emosional
 
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
 
program kerja BK 2022-2023.pdf
program kerja BK 2022-2023.pdfprogram kerja BK 2022-2023.pdf
program kerja BK 2022-2023.pdf
 
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah DasarPerkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
 
remaja dan masalahnya
remaja dan masalahnyaremaja dan masalahnya
remaja dan masalahnya
 
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
 
Program tahunan bk
Program tahunan bkProgram tahunan bk
Program tahunan bk
 
Lk 3 puji rencana pengembangan komunitas praktisi peni
Lk 3 puji rencana pengembangan komunitas praktisi peniLk 3 puji rencana pengembangan komunitas praktisi peni
Lk 3 puji rencana pengembangan komunitas praktisi peni
 
power point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingpower point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konseling
 
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
 
Analisis hasil ulangan, remedial, dan pengayaan
Analisis hasil ulangan, remedial, dan pengayaanAnalisis hasil ulangan, remedial, dan pengayaan
Analisis hasil ulangan, remedial, dan pengayaan
 
Parenting
ParentingParenting
Parenting
 

Viewers also liked

Konseling anak
Konseling anakKonseling anak
Konseling anakdidit23
 
Memantau perkembangan bayi sampai anak dengan menggunakan DDST
Memantau perkembangan bayi sampai anak dengan menggunakan DDSTMemantau perkembangan bayi sampai anak dengan menggunakan DDST
Memantau perkembangan bayi sampai anak dengan menggunakan DDSTdevi Narti
 
Kepribadian & dinamikanya
Kepribadian & dinamikanyaKepribadian & dinamikanya
Kepribadian & dinamikanyaDwika Marbun
 
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anakPengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anakDiana Tandjung
 
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...Fandy Neta
 
Dongeng SI KANCIL
Dongeng SI KANCILDongeng SI KANCIL
Dongeng SI KANCILHerawati18
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Mustaqim Furohman
 
Flase Image Shootingscript
 Flase Image Shootingscript Flase Image Shootingscript
Flase Image ShootingscriptMethembedarikwa5
 
Pm0015 quantitaive methods in project management
Pm0015 quantitaive methods in project managementPm0015 quantitaive methods in project management
Pm0015 quantitaive methods in project managementconsult4solutions
 
Suporte SIS: Inclinação Correta das TV's
Suporte SIS: Inclinação Correta das TV'sSuporte SIS: Inclinação Correta das TV's
Suporte SIS: Inclinação Correta das TV'sFFM_Training
 
Mb0052 strategic management and business policy
Mb0052 strategic management and business policyMb0052 strategic management and business policy
Mb0052 strategic management and business policyconsult4solutions
 
maintenance companies in qatar
 maintenance companies in qatar maintenance companies in qatar
maintenance companies in qatarqatpedia
 
Advance Illustration Porfolio
Advance Illustration PorfolioAdvance Illustration Porfolio
Advance Illustration Porfolioaferragotti
 
Prediction of Contaminant Plumes (Shapes, Spatial Moments and Macro-dispersio...
Prediction of Contaminant Plumes (Shapes, Spatial Moments and Macro-dispersio...Prediction of Contaminant Plumes (Shapes, Spatial Moments and Macro-dispersio...
Prediction of Contaminant Plumes (Shapes, Spatial Moments and Macro-dispersio...Amro Elfeki
 
Annual Report Project (AAL) - Peter Scherer
Annual Report Project (AAL) - Peter SchererAnnual Report Project (AAL) - Peter Scherer
Annual Report Project (AAL) - Peter SchererPeter Scherer
 
Alternative_Development_Report_EURAD_2015
Alternative_Development_Report_EURAD_2015Alternative_Development_Report_EURAD_2015
Alternative_Development_Report_EURAD_2015Jack Grounds
 

Viewers also liked (20)

Isi
IsiIsi
Isi
 
Konseling anak
Konseling anakKonseling anak
Konseling anak
 
Memantau perkembangan bayi sampai anak dengan menggunakan DDST
Memantau perkembangan bayi sampai anak dengan menggunakan DDSTMemantau perkembangan bayi sampai anak dengan menggunakan DDST
Memantau perkembangan bayi sampai anak dengan menggunakan DDST
 
Kepribadian & dinamikanya
Kepribadian & dinamikanyaKepribadian & dinamikanya
Kepribadian & dinamikanya
 
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anakPengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
 
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
 
Dongeng SI KANCIL
Dongeng SI KANCILDongeng SI KANCIL
Dongeng SI KANCIL
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
Kepribadian
 
Flase Image Shootingscript
 Flase Image Shootingscript Flase Image Shootingscript
Flase Image Shootingscript
 
ijazahmadCv
ijazahmadCvijazahmadCv
ijazahmadCv
 
Pm0015 quantitaive methods in project management
Pm0015 quantitaive methods in project managementPm0015 quantitaive methods in project management
Pm0015 quantitaive methods in project management
 
Suporte SIS: Inclinação Correta das TV's
Suporte SIS: Inclinação Correta das TV'sSuporte SIS: Inclinação Correta das TV's
Suporte SIS: Inclinação Correta das TV's
 
Mb0052 strategic management and business policy
Mb0052 strategic management and business policyMb0052 strategic management and business policy
Mb0052 strategic management and business policy
 
maintenance companies in qatar
 maintenance companies in qatar maintenance companies in qatar
maintenance companies in qatar
 
第十二课 – 中国的变化
第十二课 – 中国的变化第十二课 – 中国的变化
第十二课 – 中国的变化
 
Advance Illustration Porfolio
Advance Illustration PorfolioAdvance Illustration Porfolio
Advance Illustration Porfolio
 
Prediction of Contaminant Plumes (Shapes, Spatial Moments and Macro-dispersio...
Prediction of Contaminant Plumes (Shapes, Spatial Moments and Macro-dispersio...Prediction of Contaminant Plumes (Shapes, Spatial Moments and Macro-dispersio...
Prediction of Contaminant Plumes (Shapes, Spatial Moments and Macro-dispersio...
 
Annual Report Project (AAL) - Peter Scherer
Annual Report Project (AAL) - Peter SchererAnnual Report Project (AAL) - Peter Scherer
Annual Report Project (AAL) - Peter Scherer
 
Alternative_Development_Report_EURAD_2015
Alternative_Development_Report_EURAD_2015Alternative_Development_Report_EURAD_2015
Alternative_Development_Report_EURAD_2015
 

Similar to Membangun karakter anak usia dini

komunikasi antar pribadi antara orang tua dan anak dalam pembentukan kepribad...
komunikasi antar pribadi antara orang tua dan anak dalam pembentukan kepribad...komunikasi antar pribadi antara orang tua dan anak dalam pembentukan kepribad...
komunikasi antar pribadi antara orang tua dan anak dalam pembentukan kepribad...MuhammadZaqiFariraSy
 
Peran Guru dalam Pembetukan Karakter Anak Sejak Dini
Peran Guru dalam Pembetukan Karakter Anak Sejak DiniPeran Guru dalam Pembetukan Karakter Anak Sejak Dini
Peran Guru dalam Pembetukan Karakter Anak Sejak DiniTahang Flexter
 
Pengaruh cinta kasih dalam pembentukan kepribadian
Pengaruh cinta kasih dalam pembentukan kepribadianPengaruh cinta kasih dalam pembentukan kepribadian
Pengaruh cinta kasih dalam pembentukan kepribadianOperator Warnet Vast Raha
 
PARENTING KOBER MUSTIKA KANIA 2 DESEMBER 2022.pptx
PARENTING KOBER MUSTIKA KANIA 2 DESEMBER 2022.pptxPARENTING KOBER MUSTIKA KANIA 2 DESEMBER 2022.pptx
PARENTING KOBER MUSTIKA KANIA 2 DESEMBER 2022.pptxDansRoland
 
201510430311004 pgsd ii a an ayatilah 1
201510430311004 pgsd ii a an ayatilah 1201510430311004 pgsd ii a an ayatilah 1
201510430311004 pgsd ii a an ayatilah 1AnAyatilah Jakariah
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakrismawijayanti
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakrismawijayanti
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakrismawijayanti
 
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadianPengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadianROSMAINIAMRIL29
 
10 Menumbuhkan dan Menguatkan Karakter Utama Anak Usia Dini (Arsip Dik Adam).pdf
10 Menumbuhkan dan Menguatkan Karakter Utama Anak Usia Dini (Arsip Dik Adam).pdf10 Menumbuhkan dan Menguatkan Karakter Utama Anak Usia Dini (Arsip Dik Adam).pdf
10 Menumbuhkan dan Menguatkan Karakter Utama Anak Usia Dini (Arsip Dik Adam).pdfGamaAceplus
 
Penguatan-Keluarga-di-Masa-Pandemi-melalui-Parenting-2021.pptx
Penguatan-Keluarga-di-Masa-Pandemi-melalui-Parenting-2021.pptxPenguatan-Keluarga-di-Masa-Pandemi-melalui-Parenting-2021.pptx
Penguatan-Keluarga-di-Masa-Pandemi-melalui-Parenting-2021.pptxKasandraFitrianiN
 
Pengasuhan Positif.pptx
Pengasuhan Positif.pptxPengasuhan Positif.pptx
Pengasuhan Positif.pptxDansRoland
 
Pengasuhan Positif.pptx
Pengasuhan Positif.pptxPengasuhan Positif.pptx
Pengasuhan Positif.pptxDansRoland
 
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5) MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5) Amphie Yuurisman
 
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...Muhammad Najamuddin Jeneponto
 
pendidikan karakter pada anak usia dini
pendidikan karakter pada anak usia dinipendidikan karakter pada anak usia dini
pendidikan karakter pada anak usia diniOca Nur Oktavia
 

Similar to Membangun karakter anak usia dini (20)

komunikasi antar pribadi antara orang tua dan anak dalam pembentukan kepribad...
komunikasi antar pribadi antara orang tua dan anak dalam pembentukan kepribad...komunikasi antar pribadi antara orang tua dan anak dalam pembentukan kepribad...
komunikasi antar pribadi antara orang tua dan anak dalam pembentukan kepribad...
 
Peran Guru dalam Pembetukan Karakter Anak Sejak Dini
Peran Guru dalam Pembetukan Karakter Anak Sejak DiniPeran Guru dalam Pembetukan Karakter Anak Sejak Dini
Peran Guru dalam Pembetukan Karakter Anak Sejak Dini
 
Pengaruh cinta kasih dalam pembentukan kepribadian
Pengaruh cinta kasih dalam pembentukan kepribadianPengaruh cinta kasih dalam pembentukan kepribadian
Pengaruh cinta kasih dalam pembentukan kepribadian
 
PARENTING KOBER MUSTIKA KANIA 2 DESEMBER 2022.pptx
PARENTING KOBER MUSTIKA KANIA 2 DESEMBER 2022.pptxPARENTING KOBER MUSTIKA KANIA 2 DESEMBER 2022.pptx
PARENTING KOBER MUSTIKA KANIA 2 DESEMBER 2022.pptx
 
201510430311004 pgsd ii a an ayatilah 1
201510430311004 pgsd ii a an ayatilah 1201510430311004 pgsd ii a an ayatilah 1
201510430311004 pgsd ii a an ayatilah 1
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
 
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadianPengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
Pengaruh pola-asuh-orangtua-terhadap-pembentukan-kepribadian
 
10 Menumbuhkan dan Menguatkan Karakter Utama Anak Usia Dini (Arsip Dik Adam).pdf
10 Menumbuhkan dan Menguatkan Karakter Utama Anak Usia Dini (Arsip Dik Adam).pdf10 Menumbuhkan dan Menguatkan Karakter Utama Anak Usia Dini (Arsip Dik Adam).pdf
10 Menumbuhkan dan Menguatkan Karakter Utama Anak Usia Dini (Arsip Dik Adam).pdf
 
Penguatan-Keluarga-di-Masa-Pandemi-melalui-Parenting-2021.pptx
Penguatan-Keluarga-di-Masa-Pandemi-melalui-Parenting-2021.pptxPenguatan-Keluarga-di-Masa-Pandemi-melalui-Parenting-2021.pptx
Penguatan-Keluarga-di-Masa-Pandemi-melalui-Parenting-2021.pptx
 
Pengasuhan Positif.pptx
Pengasuhan Positif.pptxPengasuhan Positif.pptx
Pengasuhan Positif.pptx
 
Pengasuhan Positif.pptx
Pengasuhan Positif.pptxPengasuhan Positif.pptx
Pengasuhan Positif.pptx
 
Keterampilan sosial anak usia dini aud ratna
Keterampilan sosial anak usia dini aud ratnaKeterampilan sosial anak usia dini aud ratna
Keterampilan sosial anak usia dini aud ratna
 
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5) MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
 
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
 
Makalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakterMakalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakter
 
Makalah Pendidikan karakter
Makalah Pendidikan karakterMakalah Pendidikan karakter
Makalah Pendidikan karakter
 
Balita
BalitaBalita
Balita
 
pendidikan karakter pada anak usia dini
pendidikan karakter pada anak usia dinipendidikan karakter pada anak usia dini
pendidikan karakter pada anak usia dini
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

Membangun karakter anak usia dini

  • 1. Tema Parenting : (Membangun Karakter Anak Usia Dini) SERI BACAAN ORANG TUA Karakter bangsa merupakan aspek penting yang menentukan kemajuan suatu bangsa. Karakter bangsa sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusianya (SDM). Oleh karena itu, karakter yang berkualitas perlu dibina sejak usia dini agar anak terbiasa berperilaku positif. Kegagalan penanaman kepribadian yang baik di usia dini akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasanya kelak. KARAKTER adalah watak, sifat, atau hal-hal yang sangat mendasar yang ada pada diri seseorang sehingga membedakan seseorang daripada yang lain. Sering orang menyebutnya dengan ”tabiat” atau ”perangai”. Apa pun sebutannya, karakter adalah sifat batin manusia yang memengaruhi segenap pikiran, perasaan, dan perbuatannya. Karakter ibarat pisau bermata dua. Karakter memiliki kemungkinan akan membuahkan dua sifat yang berbeda atau saling bertolak belakang. Contoh, anak yang memiliki keyakinan tinggi. Hal ini akan menumbuhkan sifat berani sebagai buah keyakinan yang dimilikinya atau justru sebaliknya memunculkan sifat sembrono, kurang perhitungan karena terlalu yakin akan kemampuannya. Begitu besar pengaruh karakter dalam kehidupan seseorang. Maka itulah pembentukan karakter harus dilakukan sejak usia dini. Taburlah satu pikiran positif, maka akan menuai tindakan. Taburlah satu tindakan, maka akan menuai kebiasaan. Taburlah satu kebiasaan, maka akan menuai karakter. Taburlah satu karakter, maka akan menuai nasib. Membangun karakter ibarat mengukir. Sifat ukiran adalah melekat kuat di atas benda yang diukir, tidak mudah usang tertelan waktu atau aus karena gesekan. Menghilangkan ukiran sama saja dengan menghilangkan benda yang diukir itu, karena ukiran melekat dan menyatu dengan bendanya. Demikian juga dengan karakter yang merupakan sebuah pola, baik itu pikiran, perasaan, sikap, maupun tindakan, yang melekat pada diri seseorang dengan sangat kuat dan sulit dihilangkan. Proses membangun karakter pada anak juga ibarat mengukir atau memahat jiwa sedemikian rupa, sehingga ”berbentuk” unik, menarik, dan berbeda antara satu dengan yang lain. Setiap orang memiliki karakter berbeda-beda. Ada orang yang berperilaku sesuai dengan nilai-nilai, ada juga yang berperilaku negatif atau tidak sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam budaya setempat (tidak/belum berkarakter atau “berkarakter” tercela). Dengan demikian, dalam pendidikan karakter, setiap anak memiliki potensi untuk berperilaku positif atau negatif. Jika ibu-ayah membentuk karakter positif sejak anak usia dini, maka yang berkembang adalah perilaku positif tersebut. Jika tidak, tentu yang akan terjadi
  • 2. sebaliknya. Nah, bagaimana cara membangun karakter anak, berikut ini diuraikan beberapa hal yang perlu diketahui ibu-ayah. A. PEMBENTUKAN KARAKTER DIPENGARUHI FAKTOR BAWAAN DAN LINGKUNGAN Ada dua faktor yang memengaruhi pembantukan karakter, yaitu bawaan dari dalam diri anak dan pandangan anak terhadap dunia yang dimilikinya, seperti pengetahuan, pengalaman, prinsip-prinsip moral yang diterima, bimbingan, pengarahan dan interaksi (hubungan) orangtua-anak. Lingkungan yang positif akan membentuk karakter yang positif pula pada anak. Salah satu contoh kisah nyata, seorang anak laki-laki dibesarkan dalam lingkungan binatang. Si anak berjalan dengan merangkak, makan, bertingkah laku, dan bersuara seperti binatang karena ia tidak bisa bicara. Orang yang menemukan si anak berusaha mendidiknya kembali seperti halnya anak-anak pada umumnya. Hasilnya, si anak tetap memiliki pribadi seperti binatang karena sebagian besar hidupnya dilalui bersama binatang sejak usia dini. Tampak di sini betapa besar pengaruh lingkungan terhadap pembentukan karakter. Dari contoh tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh bawaan, tetapi juga lingkungan (terutama, dalam keluarga) memiliki pengaruh yang sangat besar. Karakter berhubungan dengan perilaku positif yang berkaitan dengan moral yang berlaku, seperti kejujuran, percaya diri, bertanggung jawab, penolong, dapat dipercaya, menghargai, menghormati, menyayangi, dan sebagainya. Pada dasarnya, setiap anak memiliki semua perilaku positif tersebut, sebagaimana telah ditanamkan oleh Sang Pencipta di dalam kodratnya. Masalahnya, kemampuan dasar yang terdapat di dalam diri anak itu tidak bisa berkembang dengan sendirinya, melainkan harus dikembangkan dengan sungguh-sungguh melalui pengasuhan dan bimbingan yang positif dari ibu-ayah. Jika setiap anak dan keluarga memiliki karakter positif, maka akan tercipta masyarakat dengan moral yang baik, sehingga akan tercipta pula bangsa yang dapat hidup rukun sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. B. ORANGTUA YANG BERKARAKTER MENUMBUHKAN ANAK YANG BERKARAKTER Seseorang tidak dapat membantu orang lain jika ia tidak dapat membantu dirinya sendiri. Begitu juga dengan orangtua yang ingin menumbuhkan karakter positif dalam diri anak. Jika ibu-ayah ingin anaknya memiliki karakter positif, maka ibu-ayah harus memiliki karakter positif pula. Ini berarti, ibu-ayah dituntut menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-harinya, serta memperlakukan anak sesuai dengan nilai-nilai moral tersebut. Jadi, tidak hanya sekadar memberi tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan anak. Lagi pula, pada dasarnya anak memang lebih mudah belajar sesuatu melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain atau lingkungan sekitarya, bukan sekadar mendengarkan kata-kata saja.
  • 3. Salah satu contohnya, jika ibu-ayah ingin mengembangkan sifat peduli pada anak, maka ibu-ayah juga menerapkan perilaku peduli, baik kepada anak maupun lingkungan sekitarnya. Sikap peduli tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan perhatian kepada anak, mendengarkan keluh-kesah anak, membantu orang lain yang sedang mengalami masalah, dan sebagainya. Ketika ibu-ayah peduli dengan anak, anak akan merasa nyaman. Anak pun belajar, bersikap peduli adalah perilaku yang tepat karena menimbulkan rasa nyaman dan bermanfaat bagi setiap orang, sehingga anak kemudian akan menerapkan sikap peduli dalam kehidupan sehari-harinya. Itulah mengapa, agar anak memiliki karakter positif, ibu-ayah dituntut memiliki perilaku positif pula sehinga dapat menjadi teladan bagi anak. C. PEMBENTUKAN KARAKTER DIMULAI SEJAK DINI Masa usia dini adalah masa keemasan, artinya masa tersebut merupakan masa terbaik dalam proses belajar yang hanya sekali dan tidak pernah akan terulang kembali. Pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa ini berlangsung sangat cepat dan akan menjadi penentu bagi sifat-sifat atau karakter anak di masa dewasa. Peran ibu-ayah sebagai pendidik pertama dan utama sangat penting untuk memaksimalkan dan memanfaatkan masa ini, tidak dapat digantikan oleh siapa pun. Bila masa ini gagal dimanfaatkan secara baik, sama artinya menyia-nyiakan kesempatan masa keemasan tersebut. Pembentukan karakter juga akan sulit dilakukan, jika ibu-ayah baru melaksanakannya ketika anak sudah memasuki usia remaja. Ibarat sebatang pohon bambu yang semakin tua semakin sulit dibengkokkan, begitu pula dengan membentuk karakter, akan lebih mudah membentuk karakter seseorang ketika masih di usia dini dan akan semakin sulit membentuk karakter seseorang jika sudah semakin dewasa. Peran ibu-ayah menjadi sangat penting dalam pembentukan karakter anak untuk siap menghadapi dunia di masa yang akan datang. Pada awalnya anak akan meniru perilaku ibu- ayah, karena ibu-ayah adalah orang pertama yang dekat dan dikagumi oleh anak. Setelah itu, lingkungan rumah juga berpengaruh dalam pembentukan karakter anak. Hal ini dapat terlihat dari cara berpakaian, bersikap, dan berperilaku sehari-hari seorang anak yang biasanya tidak jauh berbeda dengan orang-orang yang ada dalam lingkungan rumahnya. Ibarat pepatah, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Kesuksesan ibu-ayah membimbing anaknya di usia dini sangat menentukan kesuksesan anak dalam kehidupan sosial di masa dewasanya kelak. Mereka akan tampil sebagai orang- orang yang senang belajar, terampil menyelesaikan masalah, berkomunikasi dengan baik dan berhasil guna, berani, jujur, dapat dipercaya dan diandalkan, penuh perhatian, toleransi, luwes, serta bisa bersaing dalam kehidupan sosial di masa dewasanya kelak. Mengingat pentingnya penanaman karakter di usia dini dan mengingat usia tersebut merupakan masa persiapan untuk sekolah, maka pembentukan karakter positif di usia dini dalam keluarga menjadi sangat penting. D. PEMBENTUKAN KARAKTER BERLANGSUNG SEUMUR HIDUP Proses pembentukan karakter diawali dengan kondisi pribadi ibu-ayah sebagai figur yang berpengaruh untuk menjadi panutan, keteladanan, dan diidolakan atau ditiru anak-anak. Anak lebih mudah meniru perilaku daripada menuruti nasihat yang diberikan ibu-ayahnya.
  • 4. Mereka belajar melalui mengamati apa yang ada dan terjadi di sekitarnya, bukan lewat nasihat semata-mata. Nilai yang diajarkan melalui kata-kata, hanya sedikit yang akan mereka lakukan, sedangkan nilai yang diajarkan melalui perbuatan, akan banyak mereka lakukan. Sikap dan perilaku ibu-ayah sehari-hari merupakan pendidikan watak yang terjadi secara berkelanjutan, terus-menerus dalam perjalanan umur anak. Proses selanjutnya adalah memberikan pemahaman dan contoh perilaku kepada anak tentang baik dan buruk, benar atau salah, mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Anak juga perlu diajarkan untuk dapat memilah dan memilih sesuatu yang baik, sehingga ia bisa mengerti tindakan apa yang harus diambil, serta mampu mengutamakan hal-hal positif untuk dirinya. Untuk itu diperlukan suasana pendidikan yang menganut prinsip 3A, yaikni asih (kasih), asah (memahirkan), dan asuh (bimbingan). Anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik kalau mendapatkan perlakuan kasih sayang, pengasuhan yang penuh pengertian, serta dalam situasi yang dirasakan nyaman dan damai. E.MENCINTAI ANAK TANPA SYARAT Anak akan mengembangkan pergaulan sosialnya secara sehat, jika dalam diri mereka ada perasaan berharga, berkemampuan, dan pantas untuk dicintai. Setiap anak membutuhkan perhatian, sapaan, penghargaan positif, dan cinta tanpa syarat sehingga anak dapat mengembangkan seluruh kemampuan yang ada dalam dirinya dengan baik. Berdasarkan pengalaman ini anak juga akan memperlakukan orang lain dengan cinta dan perhatian, memperlakukan orang lain secara positif sesuai dengan nilai-nilai moral yang diperoleh. Anak pun akan memahami, teman-temannya juga pantas dihargai, dicintai, dan diperhatikan seperti dirinya. Menunjukkan cinta tanpa syarat tidak berarti ibu-ayah tak boleh menegur perbuatan negatif anak. Ibu-ayah tetap harus menegur dan memberikan sanksi atas pelanggaran atau perbuatan negatif tersebut. Perlu pemahaman ibu-ayah untuk membedakan antara ”perbuatan yang dilakukan” dengan “pribadi” anak itu sendiri. Bukan “pribadi” anak itu yang membuat ibu-ayah marah, tetapi salah satu perbuatannya. Tunjukkan kesalahan sikap atau perbuatannya sekaligus tetap menghargainya sebagai anak. Cinta tanpa syarat berpusat pada “pribadi” anak, sedangkan pendisiplinan berfokus pada perilaku atau sikap tertentu anak. Dalam membentuk karakter anak, ibu-ayah perlu memahami tahapan perkembangan anak. USIA 0—18 BULAN Tahun pertama kehidupan anak menjadi penting dalam membangun karakter anak. Caranya dengan membangun kualitas hubungan antara ibu-ayah dan anak. Kepekaan ibu-ayah terhadap kebutuhan anak menjadi akar dari pembentukkan karakter anak. Jika ibu-ayah peka atau tanggap terhadap kebutuhan anak, maka anak akan merasa nyaman dan tumbuh rasa percaya di dalam dirinya. Contoh, ketika anak menangis, ibu/ayah segera datang dan menenangkannya; ketika lapar, ibu segera menyusuinya. Dari sini anak belajar, peka/tanggap terhadap kebutuhan orang lain adalah hal yang baik untuk dilakukan karena menimbulkan rasa nyaman dan percaya. Sebaliknya, jika ibu-ayah tidak peka/tanggap terhadap kebutuhan anaknya di tahun pertama kehidupan, anak akan
  • 5. merasa tidak nyaman, sehingga tidak tumbuh rasa peka dan percaya terhadap orang lain di dalam dirinya. MEMBENTUK KARAKTER SESUAI TAHAPAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 18 BULAN - 3 TAHUN Anak belum dapat memahami apa yang benar dan salah. Anak belum memahami jika memukul orang lain itu salah, misalnya. Anak mengetahui perbuatan apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan karena ibu-ayah memberitahukannya atau karena ibu-ayah memberinya konsekuensi¹. Pada tahap ini anak belajar, mematuhi ibu-ayah adalah suatu norma. USIA 3 - 6 TAHUN Anak mulai menjiwai nilai-nilai yang diterapkan oleh ibu-ayah di dalam keluarga. Anak juga mulai memahami, setiap perbuatannya dapat memiliki akibat tertentu sesuai dengan yang diajarkan oleh ibu-ayah. Misalnya, jika memukul adik, maka adik akan menangis; tangan itu digunakan bukan untuk memukul tetapi untuk melakukan hal yang baik seperti membelai, mengusap, dan mendekap. Dalam upaya membentuk watak atau tabiat anak, ada beberapa hal yang perlu dilakukan ibu- ayah. 1. Menegakkan disiplin secara ajek. 1) Anak harus diperkenalkan dengan batasan-batasan. Anak harus tahu mana batas- batasnya, apa yang menjadi tanggung jawabnya, dan apa yang bukan merupakan tanggung jawabnya. 2) Ajak anak untuk membuat batasan-batasan tersebut, tidak hanya dibuat oleh ibu-ayah saja. Pengenalan batasan merupakan dasar penegakan disiplin, sehingga anak mengetahui perilaku yang seharusnya dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. 3) Ibu-ayah harus memiliki dan menampilkan sikap dan perlakuan yang ajek. Bila satu saat melarang atau membolehkan tingkah laku tertentu, di saat lain ketika suatu perilaku terulang kembali, harus tetap pada sikap yang sama (tidak berubah). APA YANG HARUS DILAKUKAN IBU-AYAH? 1) Hindari sikap keras karena hanya akan melahirkan disiplin semu. Maksudnya, anak patuh karena takut akan mendapat hukuman dari ibu-ayah apabila ia melanggar disiplin. 2) Jangan pula bersikap terlalu lemah karena disiplin akan sulit ditegakkan atau akhirnya akan menghasilkan sikap acuh tak acuh (masa bodoh), cenderung mengembangkan sikap kurang bertanggung jawab, dan tidak menumbuhkan norma-norma tertentu pada anak sebagai suatu pembentukan karakter.
  • 6. 2. Terlibat penuh dalam membangun karakter anak. Ibu-ayah yang memiliki keinginan diri dan terlibat sepenuhnya dalam menumbuhkan karakter anak akan lebih berhasil dalam membentuk karakter anak. Begitu pun jika ibu-ayah dalam kesehariannya mempraktikkan apa-apa yang akan ditanamkannya kepada anak. Contoh, ibu-ayah ingin menanamkan berperilaku jujur, bertutur kata sopan, serta bertanggung jawab. Namun bila dalam keseharian ternyata ibu-ayah justru menampilkan perilaku yang sebaliknya, maka apa yang akan terjadi dengan perkembangan jiwa anak? Anak akan mengalami suatu kebingungan, mungkin juga konflik, karena ketidakajekan ibu-ayahnya dalam berkata dan berperilaku. Inilah yang menjadikan alasan bagi anak untuk tidak melakukan apa yang diinginkan ibu-ayahnya. 3. Menjadi contoh yang baik atau teladan bagi anak. Ingat, anak cenderung meniru perilaku ibu-ayahnya dibandingkan hanya mendengarkan kata-katanya. Itulah mengapa, ibu-ayah harus juga berperilaku sesuai dengan nilai-nilai keutamaan dalam kehidupan sehari-hari. Nah, agar bisa menjadi contoh positif atau teladan bagi anak, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian ibu-ayah, di antaranya: 1) Menyadari bahwa nilai-nilai merupakan dasar segala tingkah laku dan menjadikan diri sebagai teladan utama bagi anak-anak. 2) Menentukan nilai-nilai yang paling sesuai serta menunjukkan nilai-nilai mana yang harus diutamakan melalui kegiatan dan pengalaman sehari-hari. 3) Menunjukkan pribadi yang ramah, positif, dan terintegrasi². 4) Menghadapi anak dengan penuh penghargaan, cinta, dan pengertian. 5) Meyakini akan nilai-nilai yang paling sesuai untuk dimiliki. 6) Menciptakan pengalaman yang bernilai dan bermakna bersama anak, kemudian menanyakannya kepada anak tentang bagaimana sebaiknya harus mengambil pilihan atau keputusan. 4. Menumbuhkan nilai-nilai keutamaan pada anak. Selain menjadi contoh positif atau teladan bagi anak, untuk menumbuhkan nilai-nilai keutamaan pada anak, ibu-ayah juga perlu melakukan hal-hal berikut: 1) Jelaskan kepada anak yang sudah dapat berbicara, alasan penerapan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Ajak anak bertukar pikiran agar ibu-ayah dapat mengetahui pendapatnya tentang seberapa jauh ia memahami nilai-nilai moral tersebut. 2) Jelaskan kepada anak mengenai dampak perilaku positif maupun negatif yang dilakukannya. Contoh, ketika anak merapikan mainannya, ibu-ayah dapat mengatakan, ”Nak, mainannya kalau dibereskan jadi rapi dan kamu akan lebih mudah untuk menemukan mainan yang ingin kamu mainkan.” Begitu juga ketika
  • 7. anak melakukan kesalahan, semisal ia memukul adiknya, katakan, “Adik jadi menangis kalau kamu pukul.” 3) Berikan penghargaan kepada anak, seperti pujian, pelukan, ciuman, ucapan terima kasih, dan lainnya, ketika anak berperilaku positif, sehingga anak terdorong untuk mengulangi perilaku positif tersebut. 4) Bacakan dongeng atau cerita yang mengisahkan suatu perbuatan baik/positif. Gunakan bahasa sederhana yang sesuai dengan kemampuan berpikir anak agar anak dapat memahami dan menikmati isi cerita tersebut. PENUTUP Karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang daripada yang lain. Pembentukan karakter dimulai sejak usia dini dan berlangsung sepanjang hidup manusia. Karakter anak akan terbentuk dengan baik jika dalam proses tumbuh kembangnya anak mendapatkan cukup ruang untuk mengungkapkan diri secara leluasa. Anak-anak adalah generasi yang akan menentukan nasib bangsa ini dikemudian hari. Diharapkan, buku bacaan ini dapat membantu membantu ibu-ayah dalam membentuk karakter ananda maupun mengubah karakternya yang negatif, sehingga terbentuklah karakter yang baik. DAFTAR ISTILAH 1. Konsekuensi = akibat tidak menyenangkan yang harus diterima atas pelanggaran atau perbuatan salah/negatif yang dilakukan 2. Terintegrasi = sudah diintegrasikan; dapat diintegrasikan 3. Integrasi = pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat SUMBER BACAAN 1. The Family Virtue Guide: Smple Ways to Bring Out in Our Children and Ourselves. Popov oleh Linda Kavelin. Penguin Book USA Inc. Tahun 1997. 2. Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur oleh Sedyawati, dkk. Penerbit: Balai Pustaka, tahun 1999. 3. 10 Tips for Raising Moral Kids. Dalam http://www.micheleborba.com/Pages/ArtBMI13.htm.tanggal 23 Maret 2010 4. The Disipline Book oleh Sears & Sears.Little Brown & Company. Tahun 1995. 5. Pendidikan Karakter oleh Abdullah Munir. Penerbit: Pedagogia, tahun 2010
  • 8. Dra. Nana Prasetyo, M. Si. Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2011