SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
4. Pembentukan
Lautan dan Daratan
Pembentukan Lautan dan
Daratan
Pada mulanya para ahli percaya bahwa bentuk kerak bumi. adalah tetap tidak berubah-ubah. Akan tetapi dari
hasil penelitian geologi modern menunjukkan suatu gambaran yang sangat berbeda. Terbukti bahwa kerak
bumi itu telah dan masih terus mengalami perubahan-perubahan. Suatu bukti bahwa di bawah permukaan
bumi ini masih berlangsung aktivitas-aktivitas yang hebat yaitu dengan terdapatnya gunung berapi dan gempa
bumi yang sering terjadi. Kegiatan-kegiatan hebat ini secara luas menyebar tidak merata pada beberapa
daerah di muka bumi menunjukkan baik gunung berapi maupun gempa bumi cenderung untuk terdapat di
sepanjang sistem midoceanic ridge dan di sepanjang batas-batas benua yang ditandai dengan adanya trench
yang dalam
2
Para ahli geologi percaya bahwa daerah-daerah aktif ini mewakili tempat-tempat di mana sering terjadi retakan-
retakan besar di kerak bumi. Retakan-retakan ini mencakup seluruh permukaan bumi dan karena itu mereka
membagi kerak bumi menjadi enam bagian lempengan besar yang dinamakan tectonic plates, di mana tiap
lempengan terdiri dari kerak yang saling bersambungan
Bentuk lempeng-lempeng ini tidak rata, tetapi setiap lempengan cenderung untuk membentuk suatu batas
dengan sistem mid-oceanic ridge, yaitu satu sisi dengan massa benua dan sisi yang lain dengan batas
lempengan tektonik. Sudah terbukti bahwa lempengan tektonik ini bergerak secara perlahan-lahan melintasi
dasar lautan dengan kecepatan rata-rata beberapa centimeter setiap tahunnya
Sebagai salah satu contoh misalnya, bahan-bahan lempengan yang rata-rata hanya bergerak dua centimeter
setiap tahunnya akan dapat menempuh jarak 2000 kilometer dalam jangka waktu 100.000.000 tahun Setiap
lempengan akan bergerak pada sudut siku-siku ke arah dan menjauhi oceanic ridge dan karena itu mereka
bergerak ke arah batas benua
3
Gambar 4.1Peta dunia yang menunjukkan bekas tempat-tempat terjadinya gunung berapi.
bahwa lokasi ini cenderung untuk terdapat pada daerah-daerah yang letaknyasama dengan
daerah gempa bumi. (Weihaupt, 1979).
September 3, 20XX
Annual Review 6
kerak bumi yang baru selalu terbentuk secara terus-menerus dan menambah lempengan pada sistem ridge .
Cairan batu-batuan basal dari bagian dalam bumi didorong ke atas melalui retakan-retakan dan kemudian
menjadi keras membentuk kerak lautan yang baru. Begitu kerak yang baru ini terbentuk lalu mendorong dan
memisahkan sisa lempengan tektonik dan melintasi lantai lautan. Gerakan lempengan ini sulit untuk diukur
secara langsung oleh karena jarak yang terjadi sangat kecil dan memerlukan waktu yang lama.
Batu-batuan basal ini banyak mengandung bahan besi yang membuat mereka menjadi bersifat magnit untuk
selama-lamanya di dalam menunjukkan arah dari medan gaya bumi ketika mereka berubah menjadi keras.
Meskipun kerak lautan baru selalu dibentuk secara terus menerus di sistem mid-oceanic ridge, ukuran
lempengan tektonik tidak akan bertambah besar. Oleh karena itu sudah pasti ada tempat-tempat tertentu
yang mengalami suatu proses pembongkaran bahan-bahan kerak bumi yang terjadi secara seimbang. Dari
sini gerakan lempengan dibelokan ke arah bawah yang kemudian bertemu dengan kerak benua melalui
proses yang dinamakan subduction.
Gambar 4.3.Peta yang menunjukkan arah dari gerakan kerak bumi yang
terbagi menjadi enam lempeng-an tektonik (tectonic plates). Di mana
gerakan dari setiap lempengan (ditunjukkan oleh tandapanah) berasal dari
sistem mid-oceanic ridge ke arah luar. (Rona, 1973)
September 3, 20XX
Annual Review 8
Akibatnya kerak lautan menjadi rusak oleh karena adanya panas yang timbul dari lapisan bumi yang
terletak lebih dalam. subduction adalah juga merupakan pusat dari aktivitas gunung berapi dan gempa
bumi. Gunung berapi disebabkan oleh karena adanya tenaga yang begitu besar yang dihasilkan ketika batu-
batuan dari kerak lautan yang mencair. Mereka secara tiba-tiba kemudian melepaskan tekanan yang begitu
besar yang telah dibentuk di dalam lapisan bumi sehingga akibatnya dapat mendorong berjuta-juta ton
batu-batuan yang mencair ini ke atas. Sedangkan gempa bumi adalah suatu akibat dari tekanan yang
diciptakan karena lempengan tektonik menjadi melengkung dan arahnya di belokan ketika mereka berjalan
ke bawah masuk bumi. Gempa ini terjadi apabila sebagian dari lempengan tiba-tiba patah yang sering
terjadi pada kedalaman antara 100 sampai 700 kilometer di bawah permukaan bumi
Gunung-gunung dan pulau
pulau
September 3, 20XX
Annual Review 9
Kegiatan gunung berapi berhubungan erat dengan daerah-daerah subduction sehingga menyebabkan
terbentuknya jajaran gunung-gunung yang mengesankan di berbagai tempat di muka bumi ini. Lapisan
batu-batuan yang mencair secara berturut-turut dilemparkan ke atas permukaan bumi. Batu-batu yang
mencair ini begitu sampai di atas permukaan bumi akan mengeras dan saling menindih satu sama lain yang
secara perlahan-lahan kemudian akan membentuk tanah yang naik di atas daratan. Pegunungan Andes yang
membentang sepanjang 6.000 kilometer dan terletak 300 kilometer dari arah pedalaman dan sejajar dengan
pantai timur Amerika Selatan terbentuk dengan cara seperti tersebut di atas. Daerah subduction ditandai
oleh adanya trench Peru-Chili
Gambar 4.4a Daerah dekat Iceland (lihat gambar), di mana
penelitian ter-hadap polarisasi batu-batuan yang terdapat di
sistem mid-oceanic ridge dilakukan. (Vene, 1972).
Gambar 4.4b Arah dari berkas-berkas lapisan kerak bumi yang bersifat magnit
yang secara berturut-turut dipolarisasikan pada arah yang ber-beda. Lapisan
kerak bumi baru yang dibentuk pada sistem ridgedidorong ke arah luar. Berkas-
berkas ini terjadi karena medanmagnetik bumi telah berubah beberapa kali
secara tiba-tibadalam sejarahnya. (McKenzie dan Sclater, 1973).
12
Di bagian utara Lautan Hindia dan Pasifik kerak benua dari Asia daratan menjorok di bawah permukaan laut.
Akibatnya batas-batas yang berdekatan dengan lempengan tektonik di mana daerah subduction, terjadi
mempunyai jarak yang jauh dari lautan. Java trench adalah salah satu contoh dari tipe daerah subduction.
Daerah ini dipisahkan dari daratan oreh adanya lautan yang dangkal seperti Laut Jawa. Hal ini juga terdapat
pada daerah-daerah lain di kepulauan Indonesia.
Tidak semua pulau-pulau vulkanik terdapat di sepanjang daerah subduction Sebagai contoh, kumpulan pulau-
pulau kecil yang banyak terdapat di Lautan Pasifik meskipun terbentuk dari batu-batu vulkanik, mereka itu
terdapat dalam satu rantai gugusan pulau yang bersifat khusus. Satu rangkaian gugusan pulau yang menarik
perhatian adalah yang dibentuk oleh seamount Emperor dan Hawaiian.
kepulauan Emperor dan Hawaiian mempunyai sistem rentetan yang sama dengan yang lain mengingat
orientasi mereka membentuk kurang lebih sudut siku-siku dengan sistem mid-oceanicridge, dan karena itu
arahnya sejajar dengan gerakan lempengan. Hal tersebut dipercaya, bahwa rentetan yang terbentuk ini
merupakan suatu hasil dari kegiatan gunung berapi yang terjadi pada tempat-tempat tertentu.
Gambar 4.5a Sebuah gambaran sederhana dari daerah subduction. Bahan-bahan kerak
bumi bergerak ke luar dari sistem mid-oceanic ridge dan apabila mereka bertemu dengan
lapisan kerak benua (continental crust), arahnya akan dibelokan ke bawah. Trench yang
terdapat di sini mempunyai ukuran kecil dan gunung berapi dapat dijumpai pada bagian
sisi yang mengarah ke darat. (Gross,1972).
Gambar 4.5b Sebuah peta yang menunjukkan, letak dari Java Trenchyang terpisah dari
daratan Asia, kepulauan gunung berapi, kepulauan Indonesia dan lautan yang dangkal, seperti
Laut Jawa dan Laut Cina Selatan. (Gross, 1972).
17
Tempat-tempat ini disebut sebagai hotspot, yang terdapat di bawah lapisan kerak bumi. Begitu pulau-pulau
vulkanik terbentuk, kemungkinan mereka akan berubah sesuai dengan perubahan waktu menjadi atol-
atol,seamount, atau guyot. Rangkaian peristiwa yang mungkin terjadi diperlihatkan Lava yang dikeluarkan
dari letusan gunung berapi yang berasal dari dasar lautan pertama-tama ber- suhu antara 9000 sampai
1.200°C. Lava ini menyebar ke luar dari pusat letusan dan kemudian mengeras, membentuk batu-batuan
vulkanik. Letusan yang berturut-turut akan menyebabkan terjadinya penumpukan batu-batu vulkanik
sedikit demi sedikit yang pada akhirnya akan membentuk sebuah pulau yang timbul di atas permukaan laut.
Karena adanya proses-proses pengikisan yang disebabkan oleh aksi gelombang, hujan dan angin, maka
pada saat itu banyak dijumpai pulau-pulau yang mulai terkikis. Akhirnya bagian atas pulau yang muncul di
atas permukaan laut kemungkinan akan hilang samasekali yang kemudian meninggalkan sebuah lagon
(danau) dangkal yang dikelilingi oleh terumbu karang. Dari sinilah terbentuknya sebuah atol. Sebuah guyot
terbentuk apabila atol tenggelam sebagai suatu hasil dari anjloknya lautan.
Continental Drift
18
Penyebaran dasar lautan (sea-floor spreading) merupakan suatu bentuk sifat dari lautan tetapi ini juga
merupakan suatu hasil dari gerakan massa tanah daratan. Lempengan tektonik benar-benar telah mendesak
massa kerak bumi yang mengakibat kan mereka menghasilkan suatu proses yang dikenal sebagai
continental drift. Akibat dari proses ini massa kerak bumi dipisahkan dari lempengan tektonik. Oleh karena
itu seperti yang diharapkan maka gerakan benua ini terutama yang menyebabkan terpisahnya mereka dari
mid-oceanic ridge. Sekitar 180.000.000 tahun yang lalu benua Afrika dan Amerika Selatan merupakan satu
daratan yang bergabung pada mid-Atlantic oceanic ridge.
Sebagaimana benua dapat didorong dan dipisahkan oleh penyebaran dasar lautan, demikian juga mereka
dapat bergerak untuk saling mendekati. India diduga berasal dari potongan- potongan benua kuno
Gondowanaland. Potongan-potongan ini diseret ke arah utara sepanjang 5.000 kilometer dalam jangka
waktu lebih dari 30.000.000 tahun dan akhirnya bertabrakan dengan benua Asia. Proses tabrakan ini
menghasilkan tekanan ke atas yang amat besar yang mengakibatkan terbentuknya pegunungan Himalaya
seperti sekarang ini.
Gambar 4.8 Perkembangan dari sebuah pulau vulkanik. (a) pertama-tama sebuah pulau
terbentuk sebagai akibat adanya kegiatan gunung berapi di bawah permukaan laut; (b) kegiatan
selanjutnya mengakibatkan pulau muncul di atas permukaan laut; (c) terumbukarang terbentuk di
bagian pulau yang terkikis; (d) atol, akibatadanya pengikisan yang terus berlangsung dari
daratan, makaterumbu karang akhirnya akan mengelilingi sebuah lagoon yangdangkal; (e) atol
akhirnya tenggelam ke dalam laut, sehingga terumbu karang akan hancur dan sisa-sisa pulau
membentuk sebuah guyot.
Gambar 4.9 Pemisahan benua-benua utama dalam sejarahgeologi. Pada suatu masa dipercaya
bahwa benua Afrika dan benua Amerika bagian Selatan bergabung menjadi satu pada sistem mid-
Atlantik ridge(lihat garis tebal). Mereka telah didorong dan dipisahkan secara perlahanlahan dari
sistem ridge oleh perentangan lapisan kerak lautan (oceaniccrust) yang baru, di mana pada saat
sekarang dipisahkan oleh Lautan Atlantik. (McKenzie danSclater, 1973).

More Related Content

What's hot

MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasYOHANIS SAHABAT
 
9. neraca air lahan metoda thorn
9. neraca air lahan metoda thorn9. neraca air lahan metoda thorn
9. neraca air lahan metoda thornryanhorti
 
Tugas kelompok satuan bentuk lahan vulkanik
Tugas kelompok satuan bentuk lahan vulkanikTugas kelompok satuan bentuk lahan vulkanik
Tugas kelompok satuan bentuk lahan vulkanikjariri arroah manda
 
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.Ari Panggih Nugroho
 
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaTugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaSylvester Saragih
 
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)Hidayat Muhammad
 
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )Armstrong Sompotan
 
Model endapan bahan galian
Model endapan bahan galianModel endapan bahan galian
Model endapan bahan galianseed3d
 
Teori pembentukan migas
Teori pembentukan  migasTeori pembentukan  migas
Teori pembentukan migasHendri Anur
 
Geografi- Tenaga Eksogen & Endogen
Geografi- Tenaga Eksogen & EndogenGeografi- Tenaga Eksogen & Endogen
Geografi- Tenaga Eksogen & EndogenIchi Debbora
 
Aplikasi well logging dalam evaluas1
Aplikasi well logging dalam evaluas1Aplikasi well logging dalam evaluas1
Aplikasi well logging dalam evaluas1Muh Fajri Salam
 
Jenis jenis perangkap
Jenis jenis perangkapJenis jenis perangkap
Jenis jenis perangkapibnurusyd
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengAyu Kuleh Putri
 
studi geologi regional 2017
studi geologi regional 2017studi geologi regional 2017
studi geologi regional 2017Bahrul Hidayah
 

What's hot (20)

MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
9. neraca air lahan metoda thorn
9. neraca air lahan metoda thorn9. neraca air lahan metoda thorn
9. neraca air lahan metoda thorn
 
Tugas kelompok satuan bentuk lahan vulkanik
Tugas kelompok satuan bentuk lahan vulkanikTugas kelompok satuan bentuk lahan vulkanik
Tugas kelompok satuan bentuk lahan vulkanik
 
Makalah Hotspot & Mantle Plume
Makalah Hotspot & Mantle PlumeMakalah Hotspot & Mantle Plume
Makalah Hotspot & Mantle Plume
 
Geologi Irian Jaya (Papua)
Geologi Irian Jaya (Papua)Geologi Irian Jaya (Papua)
Geologi Irian Jaya (Papua)
 
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
 
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaTugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
 
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
 
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
 
Model endapan bahan galian
Model endapan bahan galianModel endapan bahan galian
Model endapan bahan galian
 
Teori pembentukan migas
Teori pembentukan  migasTeori pembentukan  migas
Teori pembentukan migas
 
Geografi- Tenaga Eksogen & Endogen
Geografi- Tenaga Eksogen & EndogenGeografi- Tenaga Eksogen & Endogen
Geografi- Tenaga Eksogen & Endogen
 
Aplikasi well logging dalam evaluas1
Aplikasi well logging dalam evaluas1Aplikasi well logging dalam evaluas1
Aplikasi well logging dalam evaluas1
 
2.morfometri das
2.morfometri das2.morfometri das
2.morfometri das
 
Genesa bahan galian
Genesa bahan galian Genesa bahan galian
Genesa bahan galian
 
Jenis jenis perangkap
Jenis jenis perangkapJenis jenis perangkap
Jenis jenis perangkap
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan Lereng
 
studi geologi regional 2017
studi geologi regional 2017studi geologi regional 2017
studi geologi regional 2017
 
Batuan sedimen
Batuan sedimenBatuan sedimen
Batuan sedimen
 
Erosi
ErosiErosi
Erosi
 

Similar to 4. Pembentukan Lautan dan Daratan.pptx

Pemekeran lantai dasar samudra
Pemekeran lantai dasar samudraPemekeran lantai dasar samudra
Pemekeran lantai dasar samudra4211410001
 
Pertemuan 12 dinamika litosfer
Pertemuan 12 dinamika litosferPertemuan 12 dinamika litosfer
Pertemuan 12 dinamika litosferDanuArt
 
Ilmu_Pengetahuan_Bumi_dan_Antariksa - Struktur Bumi.pptx
Ilmu_Pengetahuan_Bumi_dan_Antariksa - Struktur Bumi.pptxIlmu_Pengetahuan_Bumi_dan_Antariksa - Struktur Bumi.pptx
Ilmu_Pengetahuan_Bumi_dan_Antariksa - Struktur Bumi.pptxodinmr
 
2769180.ppt
2769180.ppt2769180.ppt
2769180.pptbaya13
 
BAB 2. LAPISAN BUMI (PART 2) KELAS 7.ppt
BAB 2. LAPISAN BUMI (PART 2) KELAS 7.pptBAB 2. LAPISAN BUMI (PART 2) KELAS 7.ppt
BAB 2. LAPISAN BUMI (PART 2) KELAS 7.pptElisabethRisaHeriani
 
Tectonic Plate
Tectonic PlateTectonic Plate
Tectonic PlateSoya Odut
 
Mengenal Bumi
Mengenal BumiMengenal Bumi
Mengenal BumiDonarin
 
3 teori perebakan dasar lautan & plat tektonik gempa bumi tsunami
3 teori perebakan dasar lautan & plat tektonik gempa bumi tsunami3 teori perebakan dasar lautan & plat tektonik gempa bumi tsunami
3 teori perebakan dasar lautan & plat tektonik gempa bumi tsunamiharalhaj
 
Ppt tugas komputer yogi11051360
Ppt tugas komputer yogi11051360Ppt tugas komputer yogi11051360
Ppt tugas komputer yogi11051360YogiShidiq
 
Wandia Mellani Trihapsari_427566_Tugas Essay Topik TI1 dan TI2.pdf
Wandia Mellani Trihapsari_427566_Tugas Essay Topik TI1 dan TI2.pdfWandia Mellani Trihapsari_427566_Tugas Essay Topik TI1 dan TI2.pdf
Wandia Mellani Trihapsari_427566_Tugas Essay Topik TI1 dan TI2.pdfWandiaMellaniTrihaps
 
Konsepdasar tektonik
Konsepdasar tektonikKonsepdasar tektonik
Konsepdasar tektonikOvan Geovano
 

Similar to 4. Pembentukan Lautan dan Daratan.pptx (20)

Ppt lempeng tektonik2003
Ppt lempeng tektonik2003Ppt lempeng tektonik2003
Ppt lempeng tektonik2003
 
lempeng-tektonik
lempeng-tektoniklempeng-tektonik
lempeng-tektonik
 
Pemekeran lantai dasar samudra
Pemekeran lantai dasar samudraPemekeran lantai dasar samudra
Pemekeran lantai dasar samudra
 
Pertemuan 12 dinamika litosfer
Pertemuan 12 dinamika litosferPertemuan 12 dinamika litosfer
Pertemuan 12 dinamika litosfer
 
Ilmu_Pengetahuan_Bumi_dan_Antariksa - Struktur Bumi.pptx
Ilmu_Pengetahuan_Bumi_dan_Antariksa - Struktur Bumi.pptxIlmu_Pengetahuan_Bumi_dan_Antariksa - Struktur Bumi.pptx
Ilmu_Pengetahuan_Bumi_dan_Antariksa - Struktur Bumi.pptx
 
Geo litosfer
Geo litosferGeo litosfer
Geo litosfer
 
Bumi.ppt
Bumi.pptBumi.ppt
Bumi.ppt
 
2769180.ppt
2769180.ppt2769180.ppt
2769180.ppt
 
Teori perkembangan Bumi & Susunan Bumi
Teori perkembangan Bumi & Susunan BumiTeori perkembangan Bumi & Susunan Bumi
Teori perkembangan Bumi & Susunan Bumi
 
Benua dan samudra
Benua dan samudraBenua dan samudra
Benua dan samudra
 
Pertemuan ii
Pertemuan iiPertemuan ii
Pertemuan ii
 
Pertemuan 6
Pertemuan 6Pertemuan 6
Pertemuan 6
 
BAB 2. LAPISAN BUMI (PART 2) KELAS 7.ppt
BAB 2. LAPISAN BUMI (PART 2) KELAS 7.pptBAB 2. LAPISAN BUMI (PART 2) KELAS 7.ppt
BAB 2. LAPISAN BUMI (PART 2) KELAS 7.ppt
 
Arus konveksi (ESO DAY 1 Key Ideas 2)
Arus konveksi (ESO DAY 1 Key Ideas 2)Arus konveksi (ESO DAY 1 Key Ideas 2)
Arus konveksi (ESO DAY 1 Key Ideas 2)
 
Tectonic Plate
Tectonic PlateTectonic Plate
Tectonic Plate
 
Mengenal Bumi
Mengenal BumiMengenal Bumi
Mengenal Bumi
 
3 teori perebakan dasar lautan & plat tektonik gempa bumi tsunami
3 teori perebakan dasar lautan & plat tektonik gempa bumi tsunami3 teori perebakan dasar lautan & plat tektonik gempa bumi tsunami
3 teori perebakan dasar lautan & plat tektonik gempa bumi tsunami
 
Ppt tugas komputer yogi11051360
Ppt tugas komputer yogi11051360Ppt tugas komputer yogi11051360
Ppt tugas komputer yogi11051360
 
Wandia Mellani Trihapsari_427566_Tugas Essay Topik TI1 dan TI2.pdf
Wandia Mellani Trihapsari_427566_Tugas Essay Topik TI1 dan TI2.pdfWandia Mellani Trihapsari_427566_Tugas Essay Topik TI1 dan TI2.pdf
Wandia Mellani Trihapsari_427566_Tugas Essay Topik TI1 dan TI2.pdf
 
Konsepdasar tektonik
Konsepdasar tektonikKonsepdasar tektonik
Konsepdasar tektonik
 

Recently uploaded

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Recently uploaded (20)

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

4. Pembentukan Lautan dan Daratan.pptx

  • 2. Pembentukan Lautan dan Daratan Pada mulanya para ahli percaya bahwa bentuk kerak bumi. adalah tetap tidak berubah-ubah. Akan tetapi dari hasil penelitian geologi modern menunjukkan suatu gambaran yang sangat berbeda. Terbukti bahwa kerak bumi itu telah dan masih terus mengalami perubahan-perubahan. Suatu bukti bahwa di bawah permukaan bumi ini masih berlangsung aktivitas-aktivitas yang hebat yaitu dengan terdapatnya gunung berapi dan gempa bumi yang sering terjadi. Kegiatan-kegiatan hebat ini secara luas menyebar tidak merata pada beberapa daerah di muka bumi menunjukkan baik gunung berapi maupun gempa bumi cenderung untuk terdapat di sepanjang sistem midoceanic ridge dan di sepanjang batas-batas benua yang ditandai dengan adanya trench yang dalam 2
  • 3. Para ahli geologi percaya bahwa daerah-daerah aktif ini mewakili tempat-tempat di mana sering terjadi retakan- retakan besar di kerak bumi. Retakan-retakan ini mencakup seluruh permukaan bumi dan karena itu mereka membagi kerak bumi menjadi enam bagian lempengan besar yang dinamakan tectonic plates, di mana tiap lempengan terdiri dari kerak yang saling bersambungan Bentuk lempeng-lempeng ini tidak rata, tetapi setiap lempengan cenderung untuk membentuk suatu batas dengan sistem mid-oceanic ridge, yaitu satu sisi dengan massa benua dan sisi yang lain dengan batas lempengan tektonik. Sudah terbukti bahwa lempengan tektonik ini bergerak secara perlahan-lahan melintasi dasar lautan dengan kecepatan rata-rata beberapa centimeter setiap tahunnya Sebagai salah satu contoh misalnya, bahan-bahan lempengan yang rata-rata hanya bergerak dua centimeter setiap tahunnya akan dapat menempuh jarak 2000 kilometer dalam jangka waktu 100.000.000 tahun Setiap lempengan akan bergerak pada sudut siku-siku ke arah dan menjauhi oceanic ridge dan karena itu mereka bergerak ke arah batas benua 3
  • 4. Gambar 4.1Peta dunia yang menunjukkan bekas tempat-tempat terjadinya gunung berapi. bahwa lokasi ini cenderung untuk terdapat pada daerah-daerah yang letaknyasama dengan daerah gempa bumi. (Weihaupt, 1979).
  • 5.
  • 6. September 3, 20XX Annual Review 6 kerak bumi yang baru selalu terbentuk secara terus-menerus dan menambah lempengan pada sistem ridge . Cairan batu-batuan basal dari bagian dalam bumi didorong ke atas melalui retakan-retakan dan kemudian menjadi keras membentuk kerak lautan yang baru. Begitu kerak yang baru ini terbentuk lalu mendorong dan memisahkan sisa lempengan tektonik dan melintasi lantai lautan. Gerakan lempengan ini sulit untuk diukur secara langsung oleh karena jarak yang terjadi sangat kecil dan memerlukan waktu yang lama. Batu-batuan basal ini banyak mengandung bahan besi yang membuat mereka menjadi bersifat magnit untuk selama-lamanya di dalam menunjukkan arah dari medan gaya bumi ketika mereka berubah menjadi keras. Meskipun kerak lautan baru selalu dibentuk secara terus menerus di sistem mid-oceanic ridge, ukuran lempengan tektonik tidak akan bertambah besar. Oleh karena itu sudah pasti ada tempat-tempat tertentu yang mengalami suatu proses pembongkaran bahan-bahan kerak bumi yang terjadi secara seimbang. Dari sini gerakan lempengan dibelokan ke arah bawah yang kemudian bertemu dengan kerak benua melalui proses yang dinamakan subduction.
  • 7. Gambar 4.3.Peta yang menunjukkan arah dari gerakan kerak bumi yang terbagi menjadi enam lempeng-an tektonik (tectonic plates). Di mana gerakan dari setiap lempengan (ditunjukkan oleh tandapanah) berasal dari sistem mid-oceanic ridge ke arah luar. (Rona, 1973)
  • 8. September 3, 20XX Annual Review 8 Akibatnya kerak lautan menjadi rusak oleh karena adanya panas yang timbul dari lapisan bumi yang terletak lebih dalam. subduction adalah juga merupakan pusat dari aktivitas gunung berapi dan gempa bumi. Gunung berapi disebabkan oleh karena adanya tenaga yang begitu besar yang dihasilkan ketika batu- batuan dari kerak lautan yang mencair. Mereka secara tiba-tiba kemudian melepaskan tekanan yang begitu besar yang telah dibentuk di dalam lapisan bumi sehingga akibatnya dapat mendorong berjuta-juta ton batu-batuan yang mencair ini ke atas. Sedangkan gempa bumi adalah suatu akibat dari tekanan yang diciptakan karena lempengan tektonik menjadi melengkung dan arahnya di belokan ketika mereka berjalan ke bawah masuk bumi. Gempa ini terjadi apabila sebagian dari lempengan tiba-tiba patah yang sering terjadi pada kedalaman antara 100 sampai 700 kilometer di bawah permukaan bumi
  • 9. Gunung-gunung dan pulau pulau September 3, 20XX Annual Review 9 Kegiatan gunung berapi berhubungan erat dengan daerah-daerah subduction sehingga menyebabkan terbentuknya jajaran gunung-gunung yang mengesankan di berbagai tempat di muka bumi ini. Lapisan batu-batuan yang mencair secara berturut-turut dilemparkan ke atas permukaan bumi. Batu-batu yang mencair ini begitu sampai di atas permukaan bumi akan mengeras dan saling menindih satu sama lain yang secara perlahan-lahan kemudian akan membentuk tanah yang naik di atas daratan. Pegunungan Andes yang membentang sepanjang 6.000 kilometer dan terletak 300 kilometer dari arah pedalaman dan sejajar dengan pantai timur Amerika Selatan terbentuk dengan cara seperti tersebut di atas. Daerah subduction ditandai oleh adanya trench Peru-Chili
  • 10. Gambar 4.4a Daerah dekat Iceland (lihat gambar), di mana penelitian ter-hadap polarisasi batu-batuan yang terdapat di sistem mid-oceanic ridge dilakukan. (Vene, 1972).
  • 11. Gambar 4.4b Arah dari berkas-berkas lapisan kerak bumi yang bersifat magnit yang secara berturut-turut dipolarisasikan pada arah yang ber-beda. Lapisan kerak bumi baru yang dibentuk pada sistem ridgedidorong ke arah luar. Berkas- berkas ini terjadi karena medanmagnetik bumi telah berubah beberapa kali secara tiba-tibadalam sejarahnya. (McKenzie dan Sclater, 1973).
  • 12. 12 Di bagian utara Lautan Hindia dan Pasifik kerak benua dari Asia daratan menjorok di bawah permukaan laut. Akibatnya batas-batas yang berdekatan dengan lempengan tektonik di mana daerah subduction, terjadi mempunyai jarak yang jauh dari lautan. Java trench adalah salah satu contoh dari tipe daerah subduction. Daerah ini dipisahkan dari daratan oreh adanya lautan yang dangkal seperti Laut Jawa. Hal ini juga terdapat pada daerah-daerah lain di kepulauan Indonesia. Tidak semua pulau-pulau vulkanik terdapat di sepanjang daerah subduction Sebagai contoh, kumpulan pulau- pulau kecil yang banyak terdapat di Lautan Pasifik meskipun terbentuk dari batu-batu vulkanik, mereka itu terdapat dalam satu rantai gugusan pulau yang bersifat khusus. Satu rangkaian gugusan pulau yang menarik perhatian adalah yang dibentuk oleh seamount Emperor dan Hawaiian. kepulauan Emperor dan Hawaiian mempunyai sistem rentetan yang sama dengan yang lain mengingat orientasi mereka membentuk kurang lebih sudut siku-siku dengan sistem mid-oceanicridge, dan karena itu arahnya sejajar dengan gerakan lempengan. Hal tersebut dipercaya, bahwa rentetan yang terbentuk ini merupakan suatu hasil dari kegiatan gunung berapi yang terjadi pada tempat-tempat tertentu.
  • 13. Gambar 4.5a Sebuah gambaran sederhana dari daerah subduction. Bahan-bahan kerak bumi bergerak ke luar dari sistem mid-oceanic ridge dan apabila mereka bertemu dengan lapisan kerak benua (continental crust), arahnya akan dibelokan ke bawah. Trench yang terdapat di sini mempunyai ukuran kecil dan gunung berapi dapat dijumpai pada bagian sisi yang mengarah ke darat. (Gross,1972).
  • 14. Gambar 4.5b Sebuah peta yang menunjukkan, letak dari Java Trenchyang terpisah dari daratan Asia, kepulauan gunung berapi, kepulauan Indonesia dan lautan yang dangkal, seperti Laut Jawa dan Laut Cina Selatan. (Gross, 1972).
  • 15.
  • 16.
  • 17. 17 Tempat-tempat ini disebut sebagai hotspot, yang terdapat di bawah lapisan kerak bumi. Begitu pulau-pulau vulkanik terbentuk, kemungkinan mereka akan berubah sesuai dengan perubahan waktu menjadi atol- atol,seamount, atau guyot. Rangkaian peristiwa yang mungkin terjadi diperlihatkan Lava yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi yang berasal dari dasar lautan pertama-tama ber- suhu antara 9000 sampai 1.200°C. Lava ini menyebar ke luar dari pusat letusan dan kemudian mengeras, membentuk batu-batuan vulkanik. Letusan yang berturut-turut akan menyebabkan terjadinya penumpukan batu-batu vulkanik sedikit demi sedikit yang pada akhirnya akan membentuk sebuah pulau yang timbul di atas permukaan laut. Karena adanya proses-proses pengikisan yang disebabkan oleh aksi gelombang, hujan dan angin, maka pada saat itu banyak dijumpai pulau-pulau yang mulai terkikis. Akhirnya bagian atas pulau yang muncul di atas permukaan laut kemungkinan akan hilang samasekali yang kemudian meninggalkan sebuah lagon (danau) dangkal yang dikelilingi oleh terumbu karang. Dari sinilah terbentuknya sebuah atol. Sebuah guyot terbentuk apabila atol tenggelam sebagai suatu hasil dari anjloknya lautan.
  • 18. Continental Drift 18 Penyebaran dasar lautan (sea-floor spreading) merupakan suatu bentuk sifat dari lautan tetapi ini juga merupakan suatu hasil dari gerakan massa tanah daratan. Lempengan tektonik benar-benar telah mendesak massa kerak bumi yang mengakibat kan mereka menghasilkan suatu proses yang dikenal sebagai continental drift. Akibat dari proses ini massa kerak bumi dipisahkan dari lempengan tektonik. Oleh karena itu seperti yang diharapkan maka gerakan benua ini terutama yang menyebabkan terpisahnya mereka dari mid-oceanic ridge. Sekitar 180.000.000 tahun yang lalu benua Afrika dan Amerika Selatan merupakan satu daratan yang bergabung pada mid-Atlantic oceanic ridge. Sebagaimana benua dapat didorong dan dipisahkan oleh penyebaran dasar lautan, demikian juga mereka dapat bergerak untuk saling mendekati. India diduga berasal dari potongan- potongan benua kuno Gondowanaland. Potongan-potongan ini diseret ke arah utara sepanjang 5.000 kilometer dalam jangka waktu lebih dari 30.000.000 tahun dan akhirnya bertabrakan dengan benua Asia. Proses tabrakan ini menghasilkan tekanan ke atas yang amat besar yang mengakibatkan terbentuknya pegunungan Himalaya seperti sekarang ini.
  • 19. Gambar 4.8 Perkembangan dari sebuah pulau vulkanik. (a) pertama-tama sebuah pulau terbentuk sebagai akibat adanya kegiatan gunung berapi di bawah permukaan laut; (b) kegiatan selanjutnya mengakibatkan pulau muncul di atas permukaan laut; (c) terumbukarang terbentuk di bagian pulau yang terkikis; (d) atol, akibatadanya pengikisan yang terus berlangsung dari daratan, makaterumbu karang akhirnya akan mengelilingi sebuah lagoon yangdangkal; (e) atol akhirnya tenggelam ke dalam laut, sehingga terumbu karang akan hancur dan sisa-sisa pulau membentuk sebuah guyot.
  • 20. Gambar 4.9 Pemisahan benua-benua utama dalam sejarahgeologi. Pada suatu masa dipercaya bahwa benua Afrika dan benua Amerika bagian Selatan bergabung menjadi satu pada sistem mid- Atlantik ridge(lihat garis tebal). Mereka telah didorong dan dipisahkan secara perlahanlahan dari sistem ridge oleh perentangan lapisan kerak lautan (oceaniccrust) yang baru, di mana pada saat sekarang dipisahkan oleh Lautan Atlantik. (McKenzie danSclater, 1973).