Dokumen tersebut membahas tentang pembentukan lautan dan daratan melalui teori lempeng tektonik. Teori ini menyatakan bahwa kerak bumi terbagi menjadi enam lempeng besar yang bergerak dan saling berinteraksi, menyebabkan aktivitas seperti gunung berapi dan gempa bumi. Lempeng-lempeng ini bergerak perlahan akibat proses penyebaran dasar lautan dan tabrakan lempeng, sehingga menyebabkan pergeseran benua se
2. Pembentukan Lautan dan
Daratan
Pada mulanya para ahli percaya bahwa bentuk kerak bumi. adalah tetap tidak berubah-ubah. Akan tetapi dari
hasil penelitian geologi modern menunjukkan suatu gambaran yang sangat berbeda. Terbukti bahwa kerak
bumi itu telah dan masih terus mengalami perubahan-perubahan. Suatu bukti bahwa di bawah permukaan
bumi ini masih berlangsung aktivitas-aktivitas yang hebat yaitu dengan terdapatnya gunung berapi dan gempa
bumi yang sering terjadi. Kegiatan-kegiatan hebat ini secara luas menyebar tidak merata pada beberapa
daerah di muka bumi menunjukkan baik gunung berapi maupun gempa bumi cenderung untuk terdapat di
sepanjang sistem midoceanic ridge dan di sepanjang batas-batas benua yang ditandai dengan adanya trench
yang dalam
2
3. Para ahli geologi percaya bahwa daerah-daerah aktif ini mewakili tempat-tempat di mana sering terjadi retakan-
retakan besar di kerak bumi. Retakan-retakan ini mencakup seluruh permukaan bumi dan karena itu mereka
membagi kerak bumi menjadi enam bagian lempengan besar yang dinamakan tectonic plates, di mana tiap
lempengan terdiri dari kerak yang saling bersambungan
Bentuk lempeng-lempeng ini tidak rata, tetapi setiap lempengan cenderung untuk membentuk suatu batas
dengan sistem mid-oceanic ridge, yaitu satu sisi dengan massa benua dan sisi yang lain dengan batas
lempengan tektonik. Sudah terbukti bahwa lempengan tektonik ini bergerak secara perlahan-lahan melintasi
dasar lautan dengan kecepatan rata-rata beberapa centimeter setiap tahunnya
Sebagai salah satu contoh misalnya, bahan-bahan lempengan yang rata-rata hanya bergerak dua centimeter
setiap tahunnya akan dapat menempuh jarak 2000 kilometer dalam jangka waktu 100.000.000 tahun Setiap
lempengan akan bergerak pada sudut siku-siku ke arah dan menjauhi oceanic ridge dan karena itu mereka
bergerak ke arah batas benua
3
4. Gambar 4.1Peta dunia yang menunjukkan bekas tempat-tempat terjadinya gunung berapi.
bahwa lokasi ini cenderung untuk terdapat pada daerah-daerah yang letaknyasama dengan
daerah gempa bumi. (Weihaupt, 1979).
5.
6. September 3, 20XX
Annual Review 6
kerak bumi yang baru selalu terbentuk secara terus-menerus dan menambah lempengan pada sistem ridge .
Cairan batu-batuan basal dari bagian dalam bumi didorong ke atas melalui retakan-retakan dan kemudian
menjadi keras membentuk kerak lautan yang baru. Begitu kerak yang baru ini terbentuk lalu mendorong dan
memisahkan sisa lempengan tektonik dan melintasi lantai lautan. Gerakan lempengan ini sulit untuk diukur
secara langsung oleh karena jarak yang terjadi sangat kecil dan memerlukan waktu yang lama.
Batu-batuan basal ini banyak mengandung bahan besi yang membuat mereka menjadi bersifat magnit untuk
selama-lamanya di dalam menunjukkan arah dari medan gaya bumi ketika mereka berubah menjadi keras.
Meskipun kerak lautan baru selalu dibentuk secara terus menerus di sistem mid-oceanic ridge, ukuran
lempengan tektonik tidak akan bertambah besar. Oleh karena itu sudah pasti ada tempat-tempat tertentu
yang mengalami suatu proses pembongkaran bahan-bahan kerak bumi yang terjadi secara seimbang. Dari
sini gerakan lempengan dibelokan ke arah bawah yang kemudian bertemu dengan kerak benua melalui
proses yang dinamakan subduction.
7. Gambar 4.3.Peta yang menunjukkan arah dari gerakan kerak bumi yang
terbagi menjadi enam lempeng-an tektonik (tectonic plates). Di mana
gerakan dari setiap lempengan (ditunjukkan oleh tandapanah) berasal dari
sistem mid-oceanic ridge ke arah luar. (Rona, 1973)
8. September 3, 20XX
Annual Review 8
Akibatnya kerak lautan menjadi rusak oleh karena adanya panas yang timbul dari lapisan bumi yang
terletak lebih dalam. subduction adalah juga merupakan pusat dari aktivitas gunung berapi dan gempa
bumi. Gunung berapi disebabkan oleh karena adanya tenaga yang begitu besar yang dihasilkan ketika batu-
batuan dari kerak lautan yang mencair. Mereka secara tiba-tiba kemudian melepaskan tekanan yang begitu
besar yang telah dibentuk di dalam lapisan bumi sehingga akibatnya dapat mendorong berjuta-juta ton
batu-batuan yang mencair ini ke atas. Sedangkan gempa bumi adalah suatu akibat dari tekanan yang
diciptakan karena lempengan tektonik menjadi melengkung dan arahnya di belokan ketika mereka berjalan
ke bawah masuk bumi. Gempa ini terjadi apabila sebagian dari lempengan tiba-tiba patah yang sering
terjadi pada kedalaman antara 100 sampai 700 kilometer di bawah permukaan bumi
9. Gunung-gunung dan pulau
pulau
September 3, 20XX
Annual Review 9
Kegiatan gunung berapi berhubungan erat dengan daerah-daerah subduction sehingga menyebabkan
terbentuknya jajaran gunung-gunung yang mengesankan di berbagai tempat di muka bumi ini. Lapisan
batu-batuan yang mencair secara berturut-turut dilemparkan ke atas permukaan bumi. Batu-batu yang
mencair ini begitu sampai di atas permukaan bumi akan mengeras dan saling menindih satu sama lain yang
secara perlahan-lahan kemudian akan membentuk tanah yang naik di atas daratan. Pegunungan Andes yang
membentang sepanjang 6.000 kilometer dan terletak 300 kilometer dari arah pedalaman dan sejajar dengan
pantai timur Amerika Selatan terbentuk dengan cara seperti tersebut di atas. Daerah subduction ditandai
oleh adanya trench Peru-Chili
10. Gambar 4.4a Daerah dekat Iceland (lihat gambar), di mana
penelitian ter-hadap polarisasi batu-batuan yang terdapat di
sistem mid-oceanic ridge dilakukan. (Vene, 1972).
11. Gambar 4.4b Arah dari berkas-berkas lapisan kerak bumi yang bersifat magnit
yang secara berturut-turut dipolarisasikan pada arah yang ber-beda. Lapisan
kerak bumi baru yang dibentuk pada sistem ridgedidorong ke arah luar. Berkas-
berkas ini terjadi karena medanmagnetik bumi telah berubah beberapa kali
secara tiba-tibadalam sejarahnya. (McKenzie dan Sclater, 1973).
12. 12
Di bagian utara Lautan Hindia dan Pasifik kerak benua dari Asia daratan menjorok di bawah permukaan laut.
Akibatnya batas-batas yang berdekatan dengan lempengan tektonik di mana daerah subduction, terjadi
mempunyai jarak yang jauh dari lautan. Java trench adalah salah satu contoh dari tipe daerah subduction.
Daerah ini dipisahkan dari daratan oreh adanya lautan yang dangkal seperti Laut Jawa. Hal ini juga terdapat
pada daerah-daerah lain di kepulauan Indonesia.
Tidak semua pulau-pulau vulkanik terdapat di sepanjang daerah subduction Sebagai contoh, kumpulan pulau-
pulau kecil yang banyak terdapat di Lautan Pasifik meskipun terbentuk dari batu-batu vulkanik, mereka itu
terdapat dalam satu rantai gugusan pulau yang bersifat khusus. Satu rangkaian gugusan pulau yang menarik
perhatian adalah yang dibentuk oleh seamount Emperor dan Hawaiian.
kepulauan Emperor dan Hawaiian mempunyai sistem rentetan yang sama dengan yang lain mengingat
orientasi mereka membentuk kurang lebih sudut siku-siku dengan sistem mid-oceanicridge, dan karena itu
arahnya sejajar dengan gerakan lempengan. Hal tersebut dipercaya, bahwa rentetan yang terbentuk ini
merupakan suatu hasil dari kegiatan gunung berapi yang terjadi pada tempat-tempat tertentu.
13. Gambar 4.5a Sebuah gambaran sederhana dari daerah subduction. Bahan-bahan kerak
bumi bergerak ke luar dari sistem mid-oceanic ridge dan apabila mereka bertemu dengan
lapisan kerak benua (continental crust), arahnya akan dibelokan ke bawah. Trench yang
terdapat di sini mempunyai ukuran kecil dan gunung berapi dapat dijumpai pada bagian
sisi yang mengarah ke darat. (Gross,1972).
14. Gambar 4.5b Sebuah peta yang menunjukkan, letak dari Java Trenchyang terpisah dari
daratan Asia, kepulauan gunung berapi, kepulauan Indonesia dan lautan yang dangkal, seperti
Laut Jawa dan Laut Cina Selatan. (Gross, 1972).
15.
16.
17. 17
Tempat-tempat ini disebut sebagai hotspot, yang terdapat di bawah lapisan kerak bumi. Begitu pulau-pulau
vulkanik terbentuk, kemungkinan mereka akan berubah sesuai dengan perubahan waktu menjadi atol-
atol,seamount, atau guyot. Rangkaian peristiwa yang mungkin terjadi diperlihatkan Lava yang dikeluarkan
dari letusan gunung berapi yang berasal dari dasar lautan pertama-tama ber- suhu antara 9000 sampai
1.200°C. Lava ini menyebar ke luar dari pusat letusan dan kemudian mengeras, membentuk batu-batuan
vulkanik. Letusan yang berturut-turut akan menyebabkan terjadinya penumpukan batu-batu vulkanik
sedikit demi sedikit yang pada akhirnya akan membentuk sebuah pulau yang timbul di atas permukaan laut.
Karena adanya proses-proses pengikisan yang disebabkan oleh aksi gelombang, hujan dan angin, maka
pada saat itu banyak dijumpai pulau-pulau yang mulai terkikis. Akhirnya bagian atas pulau yang muncul di
atas permukaan laut kemungkinan akan hilang samasekali yang kemudian meninggalkan sebuah lagon
(danau) dangkal yang dikelilingi oleh terumbu karang. Dari sinilah terbentuknya sebuah atol. Sebuah guyot
terbentuk apabila atol tenggelam sebagai suatu hasil dari anjloknya lautan.
18. Continental Drift
18
Penyebaran dasar lautan (sea-floor spreading) merupakan suatu bentuk sifat dari lautan tetapi ini juga
merupakan suatu hasil dari gerakan massa tanah daratan. Lempengan tektonik benar-benar telah mendesak
massa kerak bumi yang mengakibat kan mereka menghasilkan suatu proses yang dikenal sebagai
continental drift. Akibat dari proses ini massa kerak bumi dipisahkan dari lempengan tektonik. Oleh karena
itu seperti yang diharapkan maka gerakan benua ini terutama yang menyebabkan terpisahnya mereka dari
mid-oceanic ridge. Sekitar 180.000.000 tahun yang lalu benua Afrika dan Amerika Selatan merupakan satu
daratan yang bergabung pada mid-Atlantic oceanic ridge.
Sebagaimana benua dapat didorong dan dipisahkan oleh penyebaran dasar lautan, demikian juga mereka
dapat bergerak untuk saling mendekati. India diduga berasal dari potongan- potongan benua kuno
Gondowanaland. Potongan-potongan ini diseret ke arah utara sepanjang 5.000 kilometer dalam jangka
waktu lebih dari 30.000.000 tahun dan akhirnya bertabrakan dengan benua Asia. Proses tabrakan ini
menghasilkan tekanan ke atas yang amat besar yang mengakibatkan terbentuknya pegunungan Himalaya
seperti sekarang ini.
19. Gambar 4.8 Perkembangan dari sebuah pulau vulkanik. (a) pertama-tama sebuah pulau
terbentuk sebagai akibat adanya kegiatan gunung berapi di bawah permukaan laut; (b) kegiatan
selanjutnya mengakibatkan pulau muncul di atas permukaan laut; (c) terumbukarang terbentuk di
bagian pulau yang terkikis; (d) atol, akibatadanya pengikisan yang terus berlangsung dari
daratan, makaterumbu karang akhirnya akan mengelilingi sebuah lagoon yangdangkal; (e) atol
akhirnya tenggelam ke dalam laut, sehingga terumbu karang akan hancur dan sisa-sisa pulau
membentuk sebuah guyot.
20. Gambar 4.9 Pemisahan benua-benua utama dalam sejarahgeologi. Pada suatu masa dipercaya
bahwa benua Afrika dan benua Amerika bagian Selatan bergabung menjadi satu pada sistem mid-
Atlantik ridge(lihat garis tebal). Mereka telah didorong dan dipisahkan secara perlahanlahan dari
sistem ridge oleh perentangan lapisan kerak lautan (oceaniccrust) yang baru, di mana pada saat
sekarang dipisahkan oleh Lautan Atlantik. (McKenzie danSclater, 1973).