4. Inti Bumi
1) Lapisan bumi yg paling dalam.
Massa jenisnya 10 - 13 g/cm3
2) Strukturnya :
- Inti dalam (r = 1200 km)
- Inti luar (r = 2250 km)
- Kandungan : Besi(90%),Nikel(8%)
- Volume < 20% Volume Bumi
5. Mantel bumi
Merupakan massa cair liat dan
sangat panas terdiri dari sillisium
dan magnesium
Berada di bagian atas inti bumi dan
menempati 66 % dari massa bumi
Massa jenisnya 4,5 gr/cm3
6. Kerak bumi/kulit bumi
Bagian terluar dari bumi. Membentang di
atas mantel bumi
Berupa massa padat yang terdiri dari
silisium dan alumunium, berupa batuan
asam dan basa
Hanya menempati 0,5 % dari massa total
bumi
Kerak getas dan tidak rata sehingga
mudah dipecahkan oleh gempa bumi
7. Kerak terdiri dari dua jenis :
1. Kerak Benua,
membentuk daratan dengan kedalaman
antara 30-50 km. Di beberapa tempat
hanya mencapai 20 km atau menyembul
ke atas permukaan hingga ketinggian 65
km
2. Kerak Samodera,
berada di bawah permukaan laut, lebih
tipis dengan ketebalan berkisar antara
5-15 km
8.
9. Tektonisme
- peristiwa pergeseran dan perubahan
letak kerak bumi dalam skala besar,
meliputi lipatan, patahan, dan
tektonik lempeng.
- litosfer terdiri dari :
a) 6 lempeng utama (afrika, amerika,
pasifik, eurasia, india dan antartika)
b) beberapa lempeng kecil
10. TEORI TEKTONIK LEMPENG
1. Teori pergerakan benua ( continental drift)
• Dikemukakan oleh seorang ahli meteorologi asal
Jerman bernama Alfred Wegener
• semua benua di Bumi menyatu membentuk sebuah
daratan yang sangat luas (Pangeae). Sekitar 200
juta tahun lalu benua tersebut terpisah dan
bergerak menjauh secara perlahan.
• Tidak dapat menjelaskan bagaimana benua berpisah
dan bergerak menjauh
11.
12.
13. 2. Teori pergerakan dasar laut (seafloor spreading )
Dikemukakan oleh Harry Hess ( 1960 )
Di bawah kerak Bumi tersusun atas material yang panas
dan memiliki massa jenis yang rendah. Akibatnya, material
tersebut naik ke punggung kerak samudra. Kemudian
material bergerak ke samping bersama dasar kerak
samudra, sehingga bagian dasar kerak samudra tersebut
menjauh dari punggung kerak samudra dan membentuk
sebuah patahan.
Teori ini mampu menjelaskan bagaimana proses
terbentuknya lembah maupun gunung bawah laut.
14.
15. 3. TEORI TEKTONIK LEMPENG
Adalah teori tentang proses bergesernya kerak
bumi/lempeng karena pengaruh arus
konveksi.
Menurut teori ini, seiring waktu lempeng-
lempeng bergerak saling menjauh atau saling
bertemu dan sepanjang sisi pertemuan saling
menggesek, bertubrukan atau menunjam.
Proses tersebut membantu pembentukan rupa
permukaan bumi.
Batas antara 2 lempeng dikenal sebagai
“sesar/patahan”
Pada umumnya di daerah sesar pada daerah
yang lunak atau tekanan yang hebat banyak
terdapat gunung api dan sering terjadi
gempa.
16. Pemanasan yang terus menerus dari lapisan inti
bumi menyebabkan terjadinya arus konveksi
pada lapisan mantel.
Arus konveksi ini terus menerus menumbuk
kerak bumi . Kerak bumi yang ditumbuk lama
kelamaan melengkung dan jika masih ditumbuk
lagi maka akan patah.
Kerak yang telah patah akan terbawa oleh arus
konveksi, bergeser ke kiri atau kanan.
Bila lempeng samodera menabrak lempeng
benua maka akan menunjam.
17. Lempeng samodera akan
meleleh/mencair dan berubah menjadi
magma dan energi atau tenaga karena
makin ke bawah suhu makin tinggi.
Karena proses ini berlangsung terus
menerus maka di daerah zone
penunjaman akan terkumpul tumpukan
magma dan energi.
Bila magma dan energi terus bertambah
akan terjadi hal-hal :
18. 1. Magma akan menerobos lempeng di atasnya
melalui retakan atau patahan dan terbentuk
gunung api (Vulcanisme)
2. Bila tumpukan energi di daerah penunjaman
demikian besar maka energi tersebut akan
mampu menggoyangkan /menggetarkan
lempeng benua dan samodera yang disebut
gempa bumi (Seisme)
3. Lempeng yang saling bertumbukan dapat
menyebabkan pergeseran lapisan batuan atau
kerak bumi. Ujudnya kulit bumi bisa
melengkung atau bahkan patah. Gejala ini
disebut tektonisme.
19.
20. Ada 3 macam gerak :
1) Divergen (saling menjauh)
2) Konvergen (saling mendekat)
3) Geseran
Jenis pergerakan lempeng
21. Daerah lempeng yang pecah
disebut fault/patahan/sesar
Jenis- jenis sesar :
1. Sesar normal
2. Sesar terbalik / Reverse fault
3. Sesar geser /strike slip fault
25. Adalah getaran atau guncangan yang
terjadi dipermukaan bumi akibat
pelepasan energi dari dalam secara
tiba-tiba yang menciptakan gelombang
Seismik
Terjadi akibat pergerakan kerak bumi
( lempeng bumi )
Gempa Bumi
27. Istilah-istilah dalam gempa bumi
:
1. Hiposentrum = pusat gempa bumi
2. Episentrum = titik/garis gempa di
permukaan bumi yg tegak lurus di
atas hiposentrum
3. Seismologi = ilmu yang mempelajari
tentang gempa bumi
28. 4. Ahli seismologi = ilmuwan yang
mengkaji gempa bumi
5. Seismograf = alat yang digunakan
untuk mencatat data gelombang
seismik
6. Magnitude = ketinggian garis pada kert
menggambarkan besarnya energi yang
dilepaskan saat gempa
7. Seismogram = grafik hasil catatan
seismograf
29. Gempa Bumi
Dalam (> 300 km)
Menengah (100 - 300 km)
Dangkal (< 100 km)
Klasifikasi berdasarkan kedalaman
hiposentrumnya :
30. Gempa Bumi
Lokal (‹104 km)
Jauh ( 104 km)
Sangat Jauh (>104 km)
Klasifikasi berdasarkan jarak
episentrum :
38. - Terbentuk akibat adanya pergerakan
antar lempeng
- Saat meletus, gunung berapi
mengeluarkan material-material
yang terdiri dari lava, tepra (hujan
debu vulkanik), dan gas.
- Magma adalah batuan pijar meleleh
yang terdapat di dalam perut bumi
- Lava adalah magma yang keluar dari
gunung berapi saat terjadi letusan
39. - Erupsi adalah naiknya magma
ke permukaan bumi
- Kawah adalah lubang melingkar
di daerah puncak gunung berapi
- Aktivitas lempeng dapat membentuk
searngkaian gunung api, yg terkenal
adalah cincin api pasifik ( ring of fire )
46. Sebaran Air
Laut = 97,2%
Lapisan Es = 2,15%
Air Tanah = 0,625%
Air Tawar = 0,017%
Atmosfer = 0,001%
47. Air yang ada di bumi memiliki siklus
hidrologi yang merupakan proses
daur ulang air secara terus menerus
48.
49. Banjir
Aliran air yangberlebihan hingga meluap
Ke daratan
Penyebab banjir :
- tingginya curah hujan
- sistem pengelolaan lingkungan yang
buruk
- perilaku manusia
Dampak banjir :
- kerusakan fisik, korban jiwa,
kontaminasi air bersih, kerugian