1. TARUMANEGARA
Kata Tarumanegara berasal dari kata “taruma” dan
“negara. Negara artinya kerajaan atau Negara
sedangkan taruma berasal dari kata tarum yang
merupakan nama sungai yang membelah Jawa
Barat yaitu Citarum. Pada muara Citarum ditemukan
percandian yang luas yaitu percandian Batujaya dan
Percandian Cibuaya yang diduga merupakan
peradaban peninggalan kerajaan Taruma
2. Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh
Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358,
yang kemudian digantikan oleh putranya,
Dharmayawarman (382-395). Raja
Jayasinghawarman berkuasa dari tahun 358-382 M.
3. Adapun wilayah kekuasaan Tarumanegara meliputi
daerah Banten, Jakarta, sampai perbatasan cirebon,
sehingga dapat ditafsirkan bahwa pada masa
pemerintahan Raja Purnawaman wilayah kekuasaan
Kerajaan Tarumanegara hampir menguasai wilayah
seluruh Jawa Barat.
4. Berikut periode kepemimpinan Raja-raja
Kerajaan Tarumanegara :
1. Jayasingawarman 358-382 M
2. Dharmayawarman 382-395 M
3. Purnawarman 395-434 M
4. Wisnuwarman 434-455 M
5. Indrawarman 455-515 M
6. Candrawarman 515-535 M
7. Suryawarman 535-561 M
8. Kertawarman 561-628 M
9. Sudhawarman 628-639 M
10. Hariwangsawarman 639-640 M
11. Nagajayawarman 640-666 M
12. Linggawarman 666-669 M
5. Prasasti Ciateureun
Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea ditemukan
ditepi sungai Ciarunteun, dekat muara sungai
Cisadane Bogor prasasti tersebut menggunakan
huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang terdiri
dari 4 baris disusun ke dalam bentuk Sloka dengan
metrum Anustubh.
6. Prasasti Jambu
Prasasti Jambu atau prasasti Pasir Koleangkak,
ditemukan di bukit Koleangkak di perkebunan jambu,
sekitar 30 km sebelah barat Bogor, prasasti ini juga
menggunakan bahwa Sansekerta dan huruf Pallawa
serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya
memuji pemerintahan raja Mulawarman.
7. Prasasti Kebon Kopi
Prasasti Kebon Kopi ditemukan di kampung Muara
Hilir kecamatan Cibungbulang Bogor . Yang menarik
dari prasasti ini adalah adanya lukisan tapak kaki
gajah, yang disamakan dengan tapak kaki gajah
Airawata, yaitu gajah tunggangan dewa Wisnu.
8. Prasasti Muara Cianten
Prasasti Muara Cianten, ditemukan di Bogor, tertulis
dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca. Di
samping tulisan terdapat lukisan telapak kaki.
9. Prasasti Pasir Awi
Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwiliang,
juga tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat
dibaca.
10. Prasasti Cidanghiyang
Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak,
ditemukan di kampung lebak di tepi sungai
Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten
Pandeglang Banten. Prasasti ini baru ditemukan
tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi
dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Isi
prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja
Purnawarman
11. Prasasti Tugu
Prasasti Tugu di temukan di daerah Tugu,
kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Prasasti ini
dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang
melingkar dan isinya paling panjang dibanding
dengan prasasti Tarumanegara yang lain