Mata kuliah Rekayasa Pondasi Dalam membahas tentang analisis dan desain berbagai jenis pondasi dalam seperti tiang pancang dari kayu, beton, dan baja. Jenis tiang pancang yang dibahas meliputi keuntungan dan kerugiannya, serta perhitungan daya dukungnya. Tujuan mata kuliah ini adalah memperkuat pemahaman mahasiswa tentang teori dan aplikasi desain pondasi dalam.
2. Kontrak Perkuliahan
Nama Matakuliah : REKAYASA PONDASI DALAM
Kode Matakuliah : TS 317
Bobot : 2 (dua) SKS
Pengajar : Arlina Phelia, M.T.
Semester : VI
Hari Pertemuan/Jam : RABU DAN KAMIS
Tempat Pertemuan : SPADA DAN ZOOM
3. DISKRIPSI MATA KULIAH
Pada kuliah ini akan diberikan tinjauan ulang mekanika tanah, daya
dukung dan penurunan untuk pondasi dalam serta dinding penahan
tanah
Pondasi dalam: perhitungan daya dukung pondasi tiang menggunakan
beberapa metode untuk tiang pancang dan tiang bor (metode API,
metode Kulhawy, metode Reese), perhitungan daya dukung pondasi
tiang menggunakan korelasi hasil uji lapangan (SPT dan CPT),
pelaksanaan pekerjaan konstruksi pondasi tiang (tiang pancang dan
tiang bor), perhitungan daya dukung pondasi tiang menggunakan
rumus dinamis dan persamaan gelombang, static loading test dan
interpretasinya, negative skin friction, pondasi tiang kelompok (pile
group) dan penurunan konsolidasi pondasi tiang, dinding penahan
tanah.
4. TUJUAN INSTRUKSIONAL
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan
mampu dan dapat memahami, memperkuat, dan
memperkaya kompetensi dasar bidang teknik sipil (konstruksi)
yang telah dimiliki sehingga dapat bekerja secara efektif
dalam suatu tim yang multi disiplin, terutama dalam hal yang
terkait dengan analisis dan disain pondasi dalam., mampu
meningkatkan pemahaman teori yang diberikan serta dapat
mengimplementasikan teori mengenai pelaksanaan pondasi
dalam dan aplikasinya berdasarkan kondisi di lapangan.
5. SUMBER (DAFTAR PUSTAKA)
• Bowles, J., “Foundation Analysis and Design”, International Edition, McGraw-Hill
Companies, 1996
• Canadian Geotechnical Society, “ Canadian Foundation Engineering Manual “3”d
Edition”, Canadian Geotechnical Society, 1992
• Coduto, Donald P, “ Foundation Design: Principles and Practice” Prentice Hall, 1994
• Das, Braja M, “Principles of Foundation Engineering”, PWS-KENT Publishing Company,
1990
• Geotechnical Engineering Centre, “Manual Pondasi Tiang”, Universitas Katholik
Parahyangan, Bandung, 2000
• Paulos, H., “Pile Foundation Analysis and Design”, John Wiley & Sons, 1980
7. DALAM PENENTUAN NILAI AKHIR AKAN
DIGUNAKAN PEMBOBOTAN SEBAGAI BERIKUT :
• Quiz 20%
• Presesi : 10%
• Tugas Harian : 15%
• Ujian Mid Test : 25 %
• Ujian akhir semester : 30 %
Mahasiswa minimal mengikuti 80% dari total perkuliahan tatap muka
di kelas untuk dapat mengikuti UAS.
8. • Mendapatkan materi yang sudah ditetapkan dalam satuan acara pembelajaran mata
kuliah.
• Dosen yang bersangkutan harus hadir minimal 80% dari jadwal yang telah
ditetapkan.
• Mahasiswa berhak meminta tambahan perkuliahan jika pertemuan kurang dari 80%
atau jika materi yang diberikan dirasa kurang.
• Ujian susulan dapat dilakukan dengan lampiran surat keterangan sakit atau dengan
alasan yang dapat diterima. Ujian susulan dilakukan paling lambat 6 hari setelah
ujian berlangsung.
• Jadwal UAS sesuai jadwal ujian yang diberikan program studi dengan sifat ujian buku
tertutup atau sesuai dengan kesepakatan.
• Mahasiswa berhak mendapatkan penjelasan tambahan di luar jam perkuliahan
dengan waktu yang disepakati (masih didalam jam kerja).
• Dosen wajib hadir tepat waktu, batas toleransi keterlambatan maksimal 15 menit, jika
setelah 15 menit dosen yang bersangkutan tidak hadir dan tidak memberi kabar,
maka mahasiswa berhak menandatangani absen dan meninggalkan kelas
(melanjutkan tugas yg nantinya akan diberikan)
Hak Peserta Kuliah
9. KEWAJIBAN PESERTA KULIAH
• Menghadri dan berpartisipasi dalam semua sesi pertemuan mingguan,
• Menyelesaikan semua tugas tepat waktu dan mengikuti instruksi tugas
• Aktif menanyakan kepada instruktur atau mentor untuk klarifikasi semua tugas , bila diperlukan.
• Mengikuti seluruh peraturan UTI yang terkait dengan tata tertib mahasiswa maupun kejujuran
akademik.
• Mahasiswa wajib menyelesaikan 100% tugas yang diberikan dan menyerahkannya pada
waktu yang telah disepakati. Setiap tugas yang terlambat akan diberi nilai kurang.
• Harus menyerahkan semua tugas, mengikuti responsi dan ujian sebelum UAS.
• Selama kuliah berlangsung, handphone tidak diaktifkan.
• Berpakaian sopan dan rapi sesuai peraturan akademik Universitas, tidak boleh memakai
sandal, kaos oblong dan jaket di ruang kuliah, tidak berambut gondrong, dll.
• Mahasiswa wajib hadir tepat waktu, batas toleransi keterlambatan maksimal 10 menit, jika
mahasiswa datang lebih dari maksimum keterlambatan maka mahasiswa dinyatakan tidak
mengikuti perkuliahan pada hari itu.
10. JADWAL PERKULIAHAN
Pert. Topik
1. Pertemuan awal kontrak perkuliahan, mengenal definisi dan macam-macam pondas
pancang
2. Teori mengenai tanah bertulang dan dinding penahan tanah (pondasi dangkal lanjut
3. Teori mengenai perhitungan tiang pancang dan perhitungan pergeseran dan lenturan
4. Teori tentang pondasi tiang pancang kelompok
5. QUIS 1
6. Teori tentang gaya dukung tiang pancang kelompok
7. Teori tentang gaya dukung tiang pancang kelompok lanjutan
8. Ujian Tengah Semester (UTS)
9. Teori penurunan pondasi tiang pancang
10. Teori tentang mengenai penurunan pondasi tiang pancang tunggal (lanjutan)
11. Teori tentang tiang pancang beton pra tekan
12. QUIS 2
13. Teori tentang desain pondasi tahan gempa
14. teori tentang pembahasan soal dan latihan
15. Teori tentang permasalahan pada tiang pancang
16. Ujian Akhir Semester
11. MATERI REKAYASA PONDASI DALAM
• Pengantar awal
pondasi dalam
• Macam – macam
tiang pancang
• Keuntungan dan
Kerugian dalam
pondasi tiang
pancang
12. 1. Bowles,1991
Tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang
dibuat dari kayu, beton,dan atau baja, yang digunakan
untuk meneruskan (mentransmisikan) beban-beban
permukaan ke tingkat-tingkat permukaan yang lebih
rendah di dalam massa tanah.
13.
14.
15. BERDASARKAN PEMAKAIAN BAHAN
DAN KARAKTERISTIK STRUKTURNYA
a) Tiang Pancang Kayu
b) Tiang Pancang Beton
c) Tiang Pancang Baja.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23. KEUNTUNGAN PEMAKAIAN
TIANG PANCANG KAYU
• Tiang pancang dari kayu relatif lebih ringan sehingga mudah dalam pengangkutan.
• Kekuatan tarik besar sehingga pada waktu pengangkatan untuk pemancangan tidak menimbulkan
kesulitan seperti misalnya pada tiang pancang beton precast.
• Mudah untuk pemotongannya apabila tiang kayu ini sudah tidak dapat masuk lagi ke dalam tanah.
• Tiang pancang kayu ini lebih baik untuk friction pile dari pada untuk end bearing pilesebab tegangan
tekanannya relatif kecil.
• Karena tiang kayu ini relatif flexible terhadap arah horizontal dibandingkan dengan tiang-tiang
pancang selain dari kayu, maka apabila tiang ini menerima beban horizontal yang tidak tetap, tiang
pancang kayu ini akan melentur dan segera kembali ke posisi setelah beban horizontal tersebut
hilang. Hal seperti ini sering terjadi pada dermaga dimana terdapat tekanan kesamping dari kapal
dan perahu.
24. KERUGIAN PEMAKAIAN TIANG
PANCANG KAYU:
• Karena tiang pancang ini harus selalu terletak di bawah muka air tanah
yang terendah agar dapat tahan lama, maka kalau air tanah yang terendah
itu letaknya sangat dalam, hal ini akan menambah biaya untuk penggalian.
• Tiang pancang yang di buat dari kayu mempunyai umur yang relatif kecil di
bandingkan dengan tiang pancang yang di buat dari baja atau beton
terutama pada daerah yang muka air tanahnya sering naik dan turun.
• Pada waktu pemancangan pada tanah yang berbatu (gravel) ujung tiang
pancang kayu dapat berbentuk berupa sapu atau dapat pula ujung tiang
tersebut hancur. Apabila tiang kayu tersebut kurang lurus, maka pada
waktu dipancangkan akan menyebabkan penyimpangan terhadap arah
yang telah ditentukan.
• Tiang pancang kayu tidak tahan terhadap benda-benda yang agresif dan
jamur yang menyebabkan kebusukan.
25. • Reinforced Concrete Pile penampangnya dapat
berupa lingkaran, segi empat, segi delapan dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1. Tiang pancang beton precast concrete pile (Bowles,
1991)
26. KEUNTUNGAN PEMAKAIAN PRECAST
CONCRETE REINFORCED PILE:
• Precast Concrete Reinforced Pile ini mempunyai tegangan tekan yang
besar, hal ini tergantung dari mutu beton yang di gunakan.
• Tiang pancang ini dapat di hitung baik sebagai end bearing
pile maupun friction pile.
• Karena tiang pancang beton ini tidak berpengaruh oleh tinggi muka air
tanah seperti tiang pancang kayu, maka disini tidak memerlukan galian
tanah yang banyak untuk poernya.
• Tiang pancang beton dapat tahan lama sekali, serta tahan terhadap
pengaruh air maupun bahan-bahan yang corrosive asal beton
dekkingnya cukup tebal untuk melindungi tulangannya.
27. KERUGIAN PEMAKAIAN PRECAST
CONCRETE REINFORCED PILE
• Karena berat sendirinya maka transportnya akan mahal, oleh karena
itu Precast reinforced concrete pile ini di buat di lokasi pekerjaan.
• Tiang pancang ini di pancangkan setelah cukup keras, hal ini berarti
memerlukan waktu yang lama untuk menunggu sampai tiang beton ini
dapat dipergunakan.
• Bila memerlukan pemotongan maka dalam pelaksanaannya akan lebih
sulit dan memerlukan waktu yang lama.
• Bila panjang tiang pancang kurang, karena panjang dari tiang pancang
ini tergantung dari pada alat pancang ( pile driving ) yang tersedia maka
untuk melakukan panyambungan adalah sukar dan memerlukan alat
penyambung khusus.
28. 2. PRECAST PRESTRESSED CONCRETE
PILE
• Precast Prestressed Concrete Pile adalah tiang pancang
dari beton prategang yang menggunakan baja penguat
dan kabel kawat sebagai gaya prategangnya.
Gambar 2.3 Tiang pancang Precast Prestressed Concrete Pile ( Bowles, 1991 )
29. Keuntungan pemakaian Precast prestressed concrete pile:
• Kapasitas beban pondasi yang dipikulnya tinggi.
• Tiang pancang tahan terhadap karat.
• Kemungkinan terjadinya pemancangan keras dapat terjadi.
Kerugian pemakaian Precast prestressed concrete pile:
• Pondasi tiang pancang sukar untuk ditangani.
• Biaya permulaan dari pembuatannya tinggi.
• Pergeseran cukup banyak sehingga prategang sukar untuk
disambung.
30. 3. CAST IN PLACE PILE
Pondasi tiang pancang tipe ini adalah pondasi yang di cetak
di tempat dengan jalan dibuatkan lubang terlebih dahulu
dalam tanah dengan cara mengebor tanah seperti pada
pengeboran tanah pada waktu penyelidikan tanah. Pada Cast
in Place ini dapat dilaksanakan dua cara:
1. Dengan pipa baja yang dipancangkan ke dalam tanah,
kemudian diisi dengan beton dan ditumbuk sambil pipa
tersebut ditarik ke atas.
2. Dengan pipa baja yang di pancangkan ke dalam tanah,
kemudian diisi dengan beton, sedangkan pipa tersebut
tetap tinggal di dalam tanah.
31. Keuntungan pemakaian Cast in Place
• Pembuatan tiang tidak menghambat pekerjan.
• Tiang ini tidak perlu diangkat, jadi tidak ada resiko rusak dalam
transport.
• Panjang tiang dapat disesuaikan dengan keadaan dilapangan.
Kerugian pemakaian Cast in Place
• Pada saat penggalian lubang, membuat keadaan sekelilingnya menjadi
kotor akibat tanah yang diangkut dari hasil pengeboran tanah tersebut.
• Pelaksanaannya memerlukan peralatan yang khusus.
• Beton yang dikerjakan secara Cast in Place tidak dapat dikontrol.
32. • Pada umumnya, tiang pancang baja struktur harus berupa profil
baja gilas biasa, tetapi tiang pancang pipa dan kotak dapat
digunakan. Bilamana tiang pancang pipa atau kotak digunakan,
dan akan diisi dengan beton, mutu beton tersebut minimum
harus K250.
• Kebanyakan tiang pancang baja ini berbentuk profil H. Karena
terbuat dari baja maka kekuatan dari tiang ini sendiri sangat
besar sehingga dalam pengangkutan dan pemancangan tidak
menimbulkan bahaya patah seperti halnya pada tiang beton
precast. Jadi pemakaian tiang pancang baja ini akan sangat
bermanfaat apabila kita memerlukan tiang pancang yang
panjang dengan tahanan ujung yang besar.
33. • Tingkat karat pada tiang pancang baja sangat berbeda-beda terhadap
teksture tanah, panjang tiang yang berada dalam tanah dan keadaan
kelembaban tanah.
a) Pada tanah yang memiliki texture tanah yang kasar/kesap, maka karat yang
terjadi karena adanya sirkulasi air dalam tanah tersebut hampir mendekati
keadaan karat yang terjadi pada udara terbuka.
b) Pada tanah liat (clay) yang mana kurang mengandung oxygen maka akan
menghasilkan tingkat karat yang mendekati keadaan karat yang terjadi
karena terendam air.
c) Pada lapisan pasir yang dalam letaknya dan terletak dibawah lapisan tanah
yang padat akan sedikit sekali mengandung oxygen maka lapisan pasir
tersebut juga akan akan menghasilkan karat yang kecil sekali pada tiang
pancang baja.
34. • Pada umumnya tiang pancang baja akan berkarat di bagian
atas yang dekat dengan permukaan tanah. Hal ini
disebabkan karena Aerated-Condition (keadaan udara pada
pori-pori tanah) pada lapisan tanah tersebut dan adanya
bahan-bahan organis dari air tanah. Hal ini dapat
ditanggulangi dengan memoles tiang baja tersebut dengan
(coaltar) atau dengan sarung beton sekurang-kurangnya 20”
(± 60 cm) dari muka air tanah terendah.
• Karat /korosi yang terjadi karena udara (atmosphere
corrosion) pada bagian tiang yang terletak di atas tanah
dapat dicegah dengan pengecatan seperti pada konstruksi
baja biasa.
35. BEBERAPA POINT DALAM
PERENCANAAN PONDASI TIANG
PANCANG ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
1.Perhitungan kuat dukung pondasi,
2.Perhitungan jumlah tiang pondasi,
3.Perhitungan tebal dan dimensi pile cap,
4.Kontrol gaya geser dua arah (geser pons),
5.Kontrol gaya lateral (metode brooms),
6.Penulangan pile cap,
7.Gambar detail.