1. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ABSENSI SIDIK JARI
TERHADAP DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL
PADA KANTOR SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN
BARITO TIMUR
Oleh
Mona Lisa
NIM. 212 057 20201 1244
2. Mona Lisa, NIM 212 057 20201 1244, Program Strata 1 Ilmu Administrasi Publik, Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi Tabalong, 2016. Implementasi Kebijakan Absensi Sidik Jari (Finger Frint) terhadap Disiplin
Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Barito Timur. Pembimbing I
Nurmalasyiah, S.Sos, MAP dan Pembimbing II Eddy Suryani, S. Sos
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaiman penerapan kebijakan absensi sidik jari
(Finger Print) terhadap kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat Dewan Kabupaten Barito
timur, gambaran pelaksanaan kebijakan penerapan absensi sidik jari , serta factor-faktor penunjang
dan peng hambat yang mempengaruhi implementasi dan strategi yang harus dilakukan dalam rangka
keberhasilan implementasi kebijakan, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Kualitatif dengan pendekatan Wawancara dan dokumentasi dalam penelitian adalah penelitian
sendiri. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan data sekunder yang berkaitan
dengan situasi dan kondisi empiris implementasi kebijakan dalam penelitian ini, penulis juga
menggunakan penelitian survey guna memperoleh data primer mengenai Implementsi Kebijakan
absensi sidik Jari (finger Print) terhadap Disiplin Pegawai Negeri sipil pada kantor sekretariat DPRD
Kabupaten Barito Timur, Dengan berdasarkan data yang ada, penulis berupaya mendeskripsikan dan
menganalisa secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antara fenomena yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Kebijakan Absensi Sidik Jari (Finger Frint )
Terhadap Disiplin Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Barito Timur adalah
suatu kebijakan yang sangat baik dan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan adanya
implementasi kebijakan absensi sidik jari dapat meningkatkan disiplin Pegawai Negeri Sipil.
ABSTRAK
3. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut,
maka peneliti mencoba
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana Implementasi kebijakan absensi sidik jari
(Finger Print) dalam meningkatkan Disiplin pegawai di
Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Barito Timur Provinsi
Kalimantan Tengah.
b. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi implementasi
kebijakan absensi sidik jari (Finger Print) dalam
meningkatkan Disiplin pegawai di Kantor Sekretariat
DPRD Kabupaten Barito timur provinsi Kalimantan Tengah.
4. Mengacu pada permasalahan penelitian, maka
tujuan penelitian dapat dikemukakan adalah
sebagai berikut.
1. Untuk mengatahui dan menganalisa implementasi
kebijakan absensi sidik jari (Finger print) dalam
meningkatkan disiplin pegawai di Kantor Sekretariat
DPRD Kabupaten Barito timur provinsi Kalimantan
Tengah.
2. Untuk mengatahui faktor apa saja yang mempengaruh
implementasi kebijakan absensi sidik jari (Finger Print)
dalam meningkatkan disiplin pegawai di Kantor
Sekretariat DPRD Kabupaten Barito timur provinsi
Kalimantan Tengah.
Tujuan Penelitian
5. LATAR BELAKANG MASALAH
Faktor utama penentu profesionalisme kerja yang optimal dalam sebuah organisasi
pemerintahan adalah peningkatan kinerja pegawai. Menurut Hasibuan (2003:34), kinerja
adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan
serta waktu. Kinerja sangat berhubungan erat dengan kualitas kerja,kuantitas kerja, sikap
dan perilaku pegawai.
Kuantitas kerja adalah jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu
tertentu.Kualitas Kerja yakni mutu kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian
yang ditentukan ; Sikap yaitu sikap terhadap pekerjaan,sikap terhadap atasan, dan sikap
terhadap sesama pegawai; dan Perilaku dalam pelaksanaan kerja, seperti kreativitas kerja,
kepribadian, disiplin,tanggung jawab dan integritas pribadi.
Di Indonesia, banyak instansi pemerintahan yang diduga belum optimal dalam
penyelenggaraan kinerja yang baik dalam pemerintahan. Salah satunya adalah di disiplin
pegawai. Hal ini biasa dibuktikan dari berbagai pemberitaan media masa nasional maupun
lokal yang menyoroti adanya kurangnya disiplin pegawai, untuk dapat mengupayakan
perkembangan yang baik dalam pemeliharaan dan peningkatan disiplin pegawai negeri sipil
maka sangat dibutuhkan suatu kebijakan yang baru dan di patuhi oleh semua pegawai
kebjakan yang baru ini sangat perlu, Sebagai sebuah Kota yang sementara menata
pengembangan ditingkat daerah dalam segala bidang.
6. Manfaat Penelitian
Manfaat secara Teoritis
Dalam penelitian ini secara teoritis
mendukung penelitian.Hasil penelitian
meayasari (2012) yang berjudul efektivitas
penerapan finger print terhadap disiplin
pegawai negeri sipil di sekretariat daerah
kabupaten labak , terhadap korelasi yang
sedang antara efektifitas penerapan finger
print terhadap disiplin PNS di sekretariat
daerah kabupaten lebak, dengan arah positif
efektivitas penerapan absensi finger print
terhadap disiplin PNS di sekretariat daerah
kabupaten labak sangat baik dan singnifikan
terhadap disiplin pegawai
Keberhasilan implementasi menurut Merilee S.
Grindle dalam Nugroho (2006) dipengaruhi
oleh isi kebijakan (content of policy) dan
lingkungan kebijakan (content of
implementation). Ide dasarnya adalah bahwa
setelah kebijakan ditransformasikan, dilakukan
implementasi kebijakan.Jenis manfaat yang
dihasilkan; Derajat perubahan yang diinginkan;
Kedudukan pembuat kebijakan; Siapa
pelaksana program; Sumber daya yang
Manfaat secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan masukan bagi
pengambil kebijakan di dalam
meningkatkan kinerja pegawai di
kantor perpustakaan dan arsip
daerah di Kabupaten Barito Timur.
Bagi penulis, hasil penelitian ini
dapat digunakan sebagai sarana
untuk melatih berpikir ilmiah,
dengan dasar pada disiplin ilmu
yang diperoleh dibangku kuliah.
Hasil penelitian ini juga dapat
dijadikan bahan referensi bagi
peneliti-peneliti selanjutnya yang
ingin melakukan penelitian tentang
implementasi kebijakan.
7. Hasil Penelitian Terdahulu
1. Mendukung Setiawan (2011) pada penelitianya kualitas
pengaruh lunak absensi sidik jari dampaknya terhadap
disiplin kerja, Perangkat lunak absensi sidik jari singnifikan
dapat meningkatkan disiplin pegawai pada kantor BKD
Bangka belitung. besarnya konstribusi atau pengaruh
perangkat lunak absensi sidik jari dalam meningkatkan
kinerja pegawai di kantor BKD bangka Belitung sangat
tidak diragukan, Artinya kinerja pegawai dipengaruh
secara dominan oleh absensi sidik jari di Kantor BKD
bangka belitung perangkat lunak absensi sidik jari secara
persial singnifikan memberi pengaruh terhadap prestasi
kerja di kantor BKD bangka Belitung. prestasi pegawai di
kantor BKD bangka belitung singnifikan dipengaruhi oleh
disiplin kerja. besarnya kontribusi dari disiplin kerja
terhadap prestasi kerja pegawai sebesar 32,9% atau
dengan kata lain prestasi kerja pegawai dipengaruhi
secara dominan oleh disiplin kerja. kualitas perangkat
lunak absensi sidik jari secara bersama-sama dengan
disiplin kerja berpengaruh singnifikan terhadap kinerja
pegawai di kantor BKD bangka belitung sebesar 68,4%
8. 2. Mendukung. Hasil penelitian meayasari (2012) yang berjudul efektivitas
penerapan finger print terhadap disiplin pegawai negeri sipil di sekretariat
daerah kabupaten labak , terhadap korelasi yang sedang antara efektifitas
penerapan finger print terhadap disiplin PNS di sekretariat daerah
kabupaten lebak, dengan arah positif efektivitas penerapan absensi finger
print terhadap disiplin PNS di sekretariat daerah kabupaten labak sangat
baik dan singnifikan terhadap disiplin pegawai
9. Novianto (2012) dalam penelitianya peran sistem informasi absensi finger print
terhadap disiplin kerja pegawai pada kantor Dinas pendidikan solo katergori untuk
tanggapan responden terhadap sistem informasi absensi sidik jari dinyatakan baik
dengan presentasi 87,88% dan tangapan responden menegenai responden mengenai
disiplin kerja di kantor dikatergori baik dengan presentasi 78,36% dengan tingkat
relibilitasi sebesar 0,861% untuk sistem informasi absensi sidik jari dan 0,732 untuk
disiplin kerja pegawai.dalam hipotesis yang dilakukan dengan menghitung korelasi
antara TX dan TY menghasilkan 0,491 dengan taraf singnifikan 1 % ini berarti tolak
hipotesis 0,maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi absensi sidik jari
berperan terhadap disiplin pegawai pada kantor dinas pendidikan solo dengan
presentase sebesar 24,10% sisanya 75,90% dipengaruhi.
10. Dalam penelitian mengenai implementasi kebijakan Absensi Sidik Jari (Finger
Print) terhadap Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat DPRD Kabupaten
Barito Timur, maka peneliti menarik kesimpulan yang berdasarkan paparan
dan bahasan pada bab sebelumnya, yaitu:
1. Implementasi kebijakan absensi sidik jari (Finger print) dalam meningkatkan
Disiplin pegawai di Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Barito Timur Provinsi
Kalimantan Tengah dapat disimpulkan sudah baik dan penggunaanya sudah
sangat efektif dan efisien.
2. Faktor yang mempengaruhi disiplin kerja berasal dari dua faktor, yaitu faktor
intrinsik dan faktor ekstrinsik. faktor intrinsik adalah faktor kepribadian yang
ada dalam setiap pribadi pegawai yang dapat merubah kondisi atau sikap
terhadap perubahan kebijakan seperti disiplin karena kepatuhan, identifikasi
dan disiplin internalisasi. Sedakan faktor ekstrinsik adalah faktor kebijakan
pemerintah dan faktor kepemimpinan instansi tersebut serta pemberian
penghargaan terhadap setiap pegawai yang mematuhi aturan dan kebijakan.
SIMPULAN
11. Berdasarkan hasil penelitian tentang Implementasi Kebijakan Absensi sidik jari terhadapn
Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat DPRD Kabupaten Barito Timur, maka peneliti
memberikan saran yaitu:
1. Berdasarkan faktor yang mempengaruhi dari penelitian maka dapat disarankan bagi
pegawai agar faktor instinsik dan ekstrinsik terhadap perubahan kebijakan tersebut dapat
teratasi secara maksimal maka setiap pegawai harus menyadari setiap hak dan
kewajibannya sebagai pegawai negeri dan mematuhi setiap kebijakan pemerintah serta
harus komitmen terhadap pekerjaan.
2. Sikap mental dan perilaku pegawai seharusnya ditingkatkan agar terjalankannya sistem
birokrasi pemerintah menjadi lebih baik terkhususnya bagi pegawai yang ada DPRD Barito
Timur.
Dengan adanya saran yang telah dikemukakan, penulis terhadap kebijakan
penerapan absensi sidik jari tidak menjadi kebijakan yang politis untuk mendongkrak
popularitas Pemerintah, namun diharapkan merupakan kebijakan yang berhasil guna
untuk mendisiplinkan waktu Pegawai Negeri Sipil, pelaksanaan sistem absensi yang sudah
ada dan hendaknya lebih memperketat system pelaksanaan absensi dengan melakukan
absensi di siang hari, sehingga para pegawai tidak bisa pergi sekehendaknya disaat jam
kerja.
Harapan penulis dan semua pihak, kebijakan Absensi Sidik Jari ini akan
berdampak positif sebagai garda depan dari sistem Pemerintahan Republik Indonesia
serta menjadi cermin atas sejauh mana penerapan ini di pemerintahan kita.
SARAN