Dokumen tersebut membahas tentang seminar konsentrasi yang dilakukan oleh seorang mahasiswa dengan judul skripsi yang mengkaji peranan Badan Kepegawaian Daerah dalam rekrutmen PNS di Kabupaten Nabire, Papua. Dokumen ini juga membahas tentang pembangunan yang merupakan tanggung jawab bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah studi kasus ...Researcher Syndicate68
PENDAHULUAN
Pegawai Negeri Sipil (PNS) baik PNS Pusat maupun PNS Daerah merupakan pilar terpenting dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan, disamping pilar kelembagaan (organisasi) dan ketatalaksanaan (mekanisme/prosedur). Dengan kata lain, PNS atau birokrat sesungguhnya menjadi penyangga bagi berjalannya suatu pemerintahan. Adanya birokrasi yang cenderung gemuk lambat dan berbelit-belit, suka memperlambat orang dan membuat persoalan mudah menjadi sulit jelas akan menjadikan penyelenggaraan pemerintahan menjadi tidak berkualitas (Tjokroamidjojo, 2003)
Sosio-kultural PNS dalam konteks kepekaan gender merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh
setiap pegawai. Riset ini menjelaskan bagaimana pengembangan kompetensi sosiokultural ASN dalam perspektif
gender pada pemerintah daerah di Kalimantan Timur. Metode penelitian menggunakan desk riset secara kualitatif,
dengan dua aspek indikator, yakni representasi gender pada jabatan struktural dan persepsi para pimpinan tinggi.
This study used desk research qualitatively using two indicators, which were the gender representation on structural
positions and the percaptions of the leaders Hasil kajian menunjukkan bahwa representasi perempuan pada
jabatan struktural di kaltim secara umum masih rendah, dan representasi perempuan lebih tinggi pada wilayah
perkotaan dibanding daerah Kabupaten, serta semakin tinggi level eselon, maka semakin rendah representasi
gender. Persepsi para pimpinan tinggi menunjukkan bahwa tingkat urgensitas pengembangan kompetensi ASN
dirasa sangat dibutuhkan, sehingga diperlukan upaya pengembangan kompetensi terkait kepekaan gender. Hal ini
dapat dilakukan dengan mengintegrasikan perspektif gender dalam kurikulum diklat PNS, melakukan perbaikan
kelembagaan dan mekanisme seleksi dan promosi, melalui kebijakan dan regulasi dalam pengangkatan jabatan
pimpinan tinggi, serta diseminasi perspektif gender secara kontinyu
Kata kunci: Kompetensi Aparatur, Pengarus-utamaan Gender (PUG), kepekaan gender
Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah studi kasus ...Researcher Syndicate68
PENDAHULUAN
Pegawai Negeri Sipil (PNS) baik PNS Pusat maupun PNS Daerah merupakan pilar terpenting dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan, disamping pilar kelembagaan (organisasi) dan ketatalaksanaan (mekanisme/prosedur). Dengan kata lain, PNS atau birokrat sesungguhnya menjadi penyangga bagi berjalannya suatu pemerintahan. Adanya birokrasi yang cenderung gemuk lambat dan berbelit-belit, suka memperlambat orang dan membuat persoalan mudah menjadi sulit jelas akan menjadikan penyelenggaraan pemerintahan menjadi tidak berkualitas (Tjokroamidjojo, 2003)
Sosio-kultural PNS dalam konteks kepekaan gender merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh
setiap pegawai. Riset ini menjelaskan bagaimana pengembangan kompetensi sosiokultural ASN dalam perspektif
gender pada pemerintah daerah di Kalimantan Timur. Metode penelitian menggunakan desk riset secara kualitatif,
dengan dua aspek indikator, yakni representasi gender pada jabatan struktural dan persepsi para pimpinan tinggi.
This study used desk research qualitatively using two indicators, which were the gender representation on structural
positions and the percaptions of the leaders Hasil kajian menunjukkan bahwa representasi perempuan pada
jabatan struktural di kaltim secara umum masih rendah, dan representasi perempuan lebih tinggi pada wilayah
perkotaan dibanding daerah Kabupaten, serta semakin tinggi level eselon, maka semakin rendah representasi
gender. Persepsi para pimpinan tinggi menunjukkan bahwa tingkat urgensitas pengembangan kompetensi ASN
dirasa sangat dibutuhkan, sehingga diperlukan upaya pengembangan kompetensi terkait kepekaan gender. Hal ini
dapat dilakukan dengan mengintegrasikan perspektif gender dalam kurikulum diklat PNS, melakukan perbaikan
kelembagaan dan mekanisme seleksi dan promosi, melalui kebijakan dan regulasi dalam pengangkatan jabatan
pimpinan tinggi, serta diseminasi perspektif gender secara kontinyu
Kata kunci: Kompetensi Aparatur, Pengarus-utamaan Gender (PUG), kepekaan gender
This study aims to determine the approaches used and the driving factors of the bureaucratic reforms implemented in Tanah Bumbu Regency. Direct data collection was conducted in March 2014. The in-depth interviews carried out to the main respondent: the public and the government, in order to
obtain complete and balanced overview of the performance of local governments. In addition, the approach used is library research, by collecting/studying secondary data: books, journals, research results, proceedings, and other information that support this study. The results of this study showed that at the beginning of the reform, Regent of Tanah Bumbu
implement a model of power-coercive known as “Ilahiyah Management“to encourage discipline of the apparatus. Leadership models of the new regent, just continue the model (Ilahiyah Management) with normative-re-educative
approach: an attempt to maintain the system continues to run well, and be awork culture of the apparatus. Furthermore, another factor that drives the success of
reforms in Tanah Bumbu is reformist leadership factors that focus on: Education, Health, and Infrastructure, known as Tri Dharma Development.
Keywords: bureaucratic reform, Ilahiyah Management, Leadership
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendekatan yang digunakan pemerintah daerah dan faktor pengungkit pada reformasi birokrasi di Kabupaten Tanah Bumbu. Pengumpulan data secara langsung dilakukan pada bulan Maret
2014. Mekanisme in-depth interview digunakan dengan snowball approach
pada responden dari publik dan pemerintah agar diperoleh gambaran utuh dan
berimbang terhadap kinerja pemerintah daerah. Pendekatan library research
juga digunakan dengan mengumpulkan/ mempelajari data sekunder berupa
buku, jurnal, hasil penelitian, proceeding, serta informasi lainnya yang menunjang. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk memahami realitas yang terjadi, menggambarkan kondisi yang disertai analisis, dan untuk memberikan rekomendasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada awal
reformasi diterapkan model kekuasaan-koersif yang dikenal dengan
Manajemen Ilahiyah untuk mendorong terciptanya kedisiplinan aparatur.
Bupati saat ini melanjutkan model tersebut (Manajemen Ilahiyah) dengan
pendekatan normatif-reedukatif, sebagai upaya menjaga sistem tetap berjalan
dengan baik dan menjadi sebuah budaya kerja aparatur. Faktor lain yang
menjadi pengungkit suksesnya reformasi di Kabupaten Tanah Bumbu adalah
faktor kepemimpinan reformis yang fokus pada: pendidikan, kesehatan, dan
infrastruktur atau dikenal dengan Tri Dharma Pembangunan.
Kata Kunci: Reformasi Birokrasi, Manajemen Ilahiyah, Kepemimpinan
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...Johan
Muhammad Johan Widikusyanto, Nafiuddin, Nur’ain Isqodrin, Hermansyah Andi Wibowo dan Jubery Marwan. 2016. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Disiplin Kerja Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negera Pemerintah Provinsi Banten. Jurnal Sains Manajemen, Vol. 2, No. 2, 69-83. ISSN: 2443-0064.
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERH...Angga Debby Frayudha
Berbicara mengenai kinerja tentunya selalu menarik untuk dikaji misalnya masalah mengenai rendahnya kinerja pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Kepemimpinan Kepala Dinas dan Kompensasi melalui Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan Path Analysis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk melihat hubungan kausalitas dari beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai dinas pendidikan Kabupaten Rembang sejumlah 87 pegawai. Data dikumpulkan dengan angket dan studi dokumen, setelah itu data di uji validitas serta reliabilitas. Selanjutnya data di analisis menggunakan analisis jalur (path analysis) dengan bantuan SPSS AMOS 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala dinas tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai namun kompensasi, motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai, kepemimpinan dan kompensasi berpengaruh terhadap motivasi, kepemimpinan dan kompensasi melalui motivasi berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja. Saran yang diajukan : (1) kepala sekolah harus tegas dan disiplin dalam memimpin dinas pendidikan Kabupaten Rembang, (2) kepala sekolah diharapkan lebih berusaha meningkatkan pengawasan kepada pegawai, (3) pegawai lebih meningkatkan disiplin, kehadiran, kerja sama.
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...Ahmad Irfansyah
Penelitian tentang Kinerja aparatur pada Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin dan Seberapa jauh faktor kepemimpinan dan budaya berpengaruh terhadap kinerja aparatur pada Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin
This study aims to determine the approaches used and the driving factors of the bureaucratic reforms implemented in Tanah Bumbu Regency. Direct data collection was conducted in March 2014. The in-depth interviews carried out to the main respondent: the public and the government, in order to
obtain complete and balanced overview of the performance of local governments. In addition, the approach used is library research, by collecting/studying secondary data: books, journals, research results, proceedings, and other information that support this study. The results of this study showed that at the beginning of the reform, Regent of Tanah Bumbu
implement a model of power-coercive known as “Ilahiyah Management“to encourage discipline of the apparatus. Leadership models of the new regent, just continue the model (Ilahiyah Management) with normative-re-educative
approach: an attempt to maintain the system continues to run well, and be awork culture of the apparatus. Furthermore, another factor that drives the success of
reforms in Tanah Bumbu is reformist leadership factors that focus on: Education, Health, and Infrastructure, known as Tri Dharma Development.
Keywords: bureaucratic reform, Ilahiyah Management, Leadership
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendekatan yang digunakan pemerintah daerah dan faktor pengungkit pada reformasi birokrasi di Kabupaten Tanah Bumbu. Pengumpulan data secara langsung dilakukan pada bulan Maret
2014. Mekanisme in-depth interview digunakan dengan snowball approach
pada responden dari publik dan pemerintah agar diperoleh gambaran utuh dan
berimbang terhadap kinerja pemerintah daerah. Pendekatan library research
juga digunakan dengan mengumpulkan/ mempelajari data sekunder berupa
buku, jurnal, hasil penelitian, proceeding, serta informasi lainnya yang menunjang. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk memahami realitas yang terjadi, menggambarkan kondisi yang disertai analisis, dan untuk memberikan rekomendasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada awal
reformasi diterapkan model kekuasaan-koersif yang dikenal dengan
Manajemen Ilahiyah untuk mendorong terciptanya kedisiplinan aparatur.
Bupati saat ini melanjutkan model tersebut (Manajemen Ilahiyah) dengan
pendekatan normatif-reedukatif, sebagai upaya menjaga sistem tetap berjalan
dengan baik dan menjadi sebuah budaya kerja aparatur. Faktor lain yang
menjadi pengungkit suksesnya reformasi di Kabupaten Tanah Bumbu adalah
faktor kepemimpinan reformis yang fokus pada: pendidikan, kesehatan, dan
infrastruktur atau dikenal dengan Tri Dharma Pembangunan.
Kata Kunci: Reformasi Birokrasi, Manajemen Ilahiyah, Kepemimpinan
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...Johan
Muhammad Johan Widikusyanto, Nafiuddin, Nur’ain Isqodrin, Hermansyah Andi Wibowo dan Jubery Marwan. 2016. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Disiplin Kerja Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negera Pemerintah Provinsi Banten. Jurnal Sains Manajemen, Vol. 2, No. 2, 69-83. ISSN: 2443-0064.
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERH...Angga Debby Frayudha
Berbicara mengenai kinerja tentunya selalu menarik untuk dikaji misalnya masalah mengenai rendahnya kinerja pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Kepemimpinan Kepala Dinas dan Kompensasi melalui Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan Path Analysis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk melihat hubungan kausalitas dari beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai dinas pendidikan Kabupaten Rembang sejumlah 87 pegawai. Data dikumpulkan dengan angket dan studi dokumen, setelah itu data di uji validitas serta reliabilitas. Selanjutnya data di analisis menggunakan analisis jalur (path analysis) dengan bantuan SPSS AMOS 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala dinas tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai namun kompensasi, motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai, kepemimpinan dan kompensasi berpengaruh terhadap motivasi, kepemimpinan dan kompensasi melalui motivasi berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja. Saran yang diajukan : (1) kepala sekolah harus tegas dan disiplin dalam memimpin dinas pendidikan Kabupaten Rembang, (2) kepala sekolah diharapkan lebih berusaha meningkatkan pengawasan kepada pegawai, (3) pegawai lebih meningkatkan disiplin, kehadiran, kerja sama.
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...Ahmad Irfansyah
Penelitian tentang Kinerja aparatur pada Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin dan Seberapa jauh faktor kepemimpinan dan budaya berpengaruh terhadap kinerja aparatur pada Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin
JURNAL PDP VOL 1 NO 2 Benny Agus Setiono Kualitas Pelayananbennyagussetiono
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN BERDASARKAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PADA UNIT PELAYANAN PENDIDIKAN PROGRAM DIPLOMA PELAYARAN UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA
Penyusunan rencana induk yang meliputi: program perencanaan kinerja, program pembinaan dan pengembangan kompetensi, program penilaian dan pemberian tunjangan kinerja, program pengembangan karir, program perubahan budaya organisasi, dan program peningkatan budaya inovasi.
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...Excruciate Limited
a Fallibility of property is tought of the greatest illustration on how the lowest marginal of the society catches your mind set to the precious time to buy the world and the obsoloscence network lobbying
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
Tabel seminar konsentrasi
1. NAMA : SEFNAD BAGAU
NBI : 111108369
TUGAS : SEMINAR KONSENTRASI
Judul Skripsi: “PERANAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN REKRUTMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN NABIRE PROVINSI
PAPUA”
Pada dunia Internasional, Indonesia diklasifikasikan sebagai Negara berkembang, sehingga Indonesia menyadari pentingnya melaksanakan pembangunan untuk pertumbuhan ekonomi dan sosial.
Dengan kata lain, pembangunan merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyatnya. Hal ini menjadi tanggung
jawab bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-cita pembangunan Indonesia.
"Pembangunan merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional dengan memanfaatkan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Dalam pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal untuk
mewujudkan kehidupan yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, dan kukuh kekuatan moral dan etikanya".
Rumusan Masalah:
1. ""Bagaimanakah Peranan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Nabire dalam Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil di kota Nabire ? "
2. No Nama Judul Pokok masalah Rumusan Masalah Metodologi Hasil penelitian
1 Linda
gosango
Tahun 2014
Pengaruh penerapan
fungsi pengawasan
terhadap disiplin kerja
pegawai pada kantor
Kecamatan Galela
Kabupaten Halmahera
utara
1.reformasi birokrasi selama ini
belum berjalan sesuai dengan
tuntutan masyarakat.
2.masih tingginya tingkat
penyalahgunaan kewenangan,
banyaknya praktek KKN dan
masih lemahnya pengawasan
terhadap kinerja aparatur negara
merupakan cerminan dari
kondisi birokrasi pemerintahan
yang masih jauh dari harapan
masyarakat.
Bagaimana penerapan
fungsi pengawasan yang
benar terhadap disiplin kerja
pegawai di kantor
kecamatan galela,halmahera
utara?
Kuantitatif
dan
eksplanatoris
survey
1. Hasil analisis data memperlihatkan bahwa rata-
rata penerapan fungsi pengawasan yang
dilakukan oleh pimpinan, khususnya camat di
kantor kecamatan Galela kabupaten Halmahera
utara belum optimal. Belum optimalnya
penerapan fungsi pengawasan oleh camat galela
dan ini merupakan efek negative dari ruang
lingkup kewenangannya yang terbatas sehingga
memunculkan sikap keragu-raguan dalam
mengambil tindakan.
2. Penerapan fungsi pengawasan oleh camat
berpengarh sangat signifikan
2 1. Rodi
Wahyudi
2. Jalaludin
Malek
3. Azmi aziz
Tahun 2015
Perilaku Maladministrasi
birokrasi dalam
pelayanan public di kota
Pekanbaru provinsi Riau
1.kelalaian
birokrasi,menyelesaikan
dokumen,penyalah gunaan
kuasa,perilaku korupsi,urusan
berbelit-belit
Tidak ramah terhadap
masyarakat,tidak ada kejelasan
dari segi syarat,biaya dan waktu
penyelesaian
2.banyak perilaku tidak wajar
yang di lakukan pegawai, tidak
sopan, diskriminatif dan kurang
1.bagaimana solusi untuk
mengatasi maladministrasi
dalam pelayanan public di
kota pecan baru,provinsi
riau
2.metode apa yang di
gunakan untuk mengatasi
maladministrasi tersebut.
Kuantitatif
dan kualitatif
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik
tidak cukup hanya dengan mengubah peraturan
perundangan, tetapi harus diikuti oleh perubahan
perilaku, perubahan mind set pegawai yang akan
melaksanakan peraturan perundang tersebut. Apa
yang terjadi dalam sistem administrasi dan
pelayanan publik adalah masih sekedar perubahan
peraturan perundangan, terbukti perilaku
maladministrasi birokrasi di Kota Pekanbaru
sebagai bukti bahwa maladministrasi birokrasi
masih gagal diatasi. Perubahan perilaku pegawai
sebaiknya diawali dengan mengubah budaya
buruk birokrasi, memberikan pelatihan kepada
3. peduli terhadap kepuasan
masyarakat
.
pegawai agar dapat meningkatkan pengetahuan,
kompetensi, komitmen dan kompetensi pegawai
sehingga kualitas pelayanan publik dapat
bertambah baik. Mencegah perilaku
maladministrasi birokrasi melalui penanaman dan
pengamalan ajaran agama dan norma sosial
adalah antara solusi yang dapat dilakukan oleh
pihak pemerintah agar cita-cita reformasi
birokrasi dapat terwujud.
3. Meirinawati
dan Indah
Prabawati.
April 2015
Peningkatan kualitas
pelayanan public melalui
citizen’s Charter
Selama ini yang terjadi adalah
masyarakat kurang dilibatkan
pada proses penyelenggaraan
pelayanan publik, sehingga
keputusan yang dihasilkan pada
penyelenggaraan pelayanan
publik masih dilakukan secara
sepihak
1. Bagaimana cara
meningkatkan kualitas
pelayanan public melalui
citizen charter.?
kualitatif Pelayanan publik yang tidak kondusif masih
dirasakan oleh masyarakat sampai saat ini,
mendorong pemerintah untuk melakukan upaya
peningkatan kualitas pelayanan publik. Upaya
tersebut diwujudkan dalam bentuk Citizen’s
Charter atau kontrak pelayanan.Citizen’s Charter
merupakan kesepakatan antara pengguna layanan
dan pemberi layanan yang dijadikan dasar dalam
praktek penyelenggaraan pelayanan publik.
Harapannya dengan adanya citizen’s charter,
suatu instansi dapat mengetahui kebutuhan dan
keinginan dari penggunan jasa layanan.
4 Abdul
Rahman
,SKM.M.Si
Agustus 2011
Mengukur kepuasan
mahasiswa stia lan
bandung terhadap
pelayanan administrasi
kantor pelayanan pajak di
era reformasi perpajakan
Ada indikasi ketidak puasan
mahasiswa stia lan bandung
dalam pelayanan administrasi di
kantor pelayanan pajak
1.bagaimana cara
memperoleh data dan
gambaran tentang tingkat
kepuasan mahasiswa STIA
LAN Bandung terhadap
pelayanan administrasi di
Kantor Pelayanan Pajak
2.bagaimana cara
mengetahui dimensi kualitas
layanan yang paling
berpengaruh terhadap
kepuasan pelayanan adm di
kantor pelayanan pajak
Kuantitatif
Purposive
sampling
Dari hasil studi ini dapat diambil
kesimpulan bahwa hampir separuh (45,5%)
responden menyatakan ”puas” terhadap
pelayanan Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
Bahkan ada 9,1% responden yang
menyatakan sangat memuaskan. Sementara
responden yang menyatakan tidak
memuaskan dan sangat tidak memuaskan
masing-masing sebesar 3,6% dan 1,8%. Atau
dengan kata lain ada sekitar 5% responden
yang secara tegas menyatakan tidak puas
terhadap pelayanan KPP.
4. 5 Supriyadi
Sadikin
April 2013
Pengaruh pengembangan
karir dan kepuasan kerja
terhadap kinerja dosen di
politeknik manufaktur
negeri bandung
pengembangan karir dosen yang
masih kurang baik. Ini terlihat
dari tenaga
pengajar sebagian besar
berpendidikan strata
satu, berdasarkan hal tersebut
diatas terlihat
strata pendidikan dosen tetap di
POLMAN
Bandung masih harus
ditingkatkan.
1) Berapa besar
pengembangan karir
mempengaruhi kinerja
dosen pada
Politeknik Manufaktur
Negeri Bandung
2) Berapa besar kepuasan
kerja mempengaruhi
kinerja dosen pada
Politeknik Manufaktur
Negeri Bandung
3) Berapa besar pengaruh
baik secara parsial
maupun simultan
pengembangan karir dan
kepuasan kerja terhadap
kinerja dosen pada
Politeknik Manufaktur
Negeri Bandung
kuantitatif
penelitian
eksplanasi
(explanatory
research)
1) Pengembangan karir secara parsial
berpengaruh
positif terhadap kinerja dosen POLMAN
Bandung, artinya semakin tinggi tingkat
pengembangan karir akan memberikan dampak
yang positif dalam peningkatkan kinerja dosen
tetap POLMAN Bandung.
2) Kepuasan kerja secara parsial berpengaruh
positif terhadap kinerja dosen POLMAN
Bandung, artinya semakin tinggi tingkat
kepuasan kerja yang dimiliki akan memberikan
dampak yang positif dalam peningkatkan
kinerja dosen tetap POLMAN Bandung
3) Pengembangan karir dan kepuasan kerja secara
simultan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja dosen POLMAN Bandung. Hal
ini berarti pengembangan karir dan kepuasan
kerja secara serempak berperan dalam upaya
untuk mendukung kelancaran proses
pembentukan kinerja dosen tetap POLMAN
Bandung. Variabel pengembangan karir
memberikan pengaruh yang lebih besar
dibandingkan variabel kepuasan kerja dalam
mempengaruhi variabel kinerja.
6 Monang
Sitorus
Maret 2009
Pengaruh pemberdayaan
dan pengawasan terhadap
perilaku pegawai dalam
rangka meningkatkan
kualitas pelayanan
(SIUP)
(STUDI PADA DINAS
PERINDUSTRIAN DAN
Terlihat adanya gejala-gejala
yang menunjukkan rendahnya
kualitas pelayanan
SIUP.Gejala-gejala tersebut di
antaranya meliputi adanya
biaya-biaya yang tidak resmi
pada setiap pengurusan
perizinandan prosedur
1.mengapa pelayanan SIUP
yg
Di lakukan di kantor dinas
perindustrian dan
perdagangan kots medan
masih memperlihtkan hal-
hal yang tidak di inginkan.?
desain
eksplanatori
survey
kuantitatif
Berdasarkan hasil analisis data, dapat
disimpulkan bahwa pemberdayaan beserta
dimensi-dimensinya berpengaruh positif dan
signifikan terhadap perilaku pegawai pada Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan. Hal
ini menunjukkan bahwa dengan semakin
intensifnya pemberdayaan yang diberikan kepada
aparatur, maka akan semakin sedikit
5. PERDAGANGAN KOTA
MEDAN)
pelayanan yang terlalubirokratis
dimana proses pengurusan
SIUPharus melalui banyak
meja. Hal inimengakibatkan
timbulnya kekecewaandari
masyarakat terhadap bentuk
layananyang diperoleh. Terlebih
lagi masyarakatmengetahui
bahwa pelayanan
perizinanusaha yang dilakukan
oleh para birokratbersifat
monopolistik (tidak
memilikipesaing).
2.Bagaimana cara mengatasi
perilaku pegawai yang
kurang baik.?
perilakuperilaku pegawai yang menyimpang dari
norma yang ada. Dari kelima dimensi
pemberdayaan, dimensi yang memiliki rata-rata
skor kurang adalah dimensi pelatihan dan
pengembangan, sedangkan empat dimensi lainnya
memiliki rata-rata skor cukup terhadap
pembentukan perilaku pegawai.
7 Hendrikus
Triwibawanto
Gedeona
April 2013
Manajemen pelayanan
public yang bermutu dan
berorientasi public guna
peningkatan pendapatan
asli daerah dan
pembangunan daerah
Besarnya diskriminasi
pelayanan, tidak adanya
kepastian
pelayanan, dan rendahnya
kepuasan masyarakat
Bagaimana melakukan
manajemen pelayanan
publik
yang berkualitas dan
berorientasi pada publik
tersebut?
Kualitatif pertama, dari aspek kelembagaan,
meliputi: struktur organisasi belum mendukung
dan mencerminkan fungsi pelayanan, masih
terjadinya tumpang tindih tugas/kewenangan
antar sektor maupun level pemerintahan.
Kedua, factor SDM Aparatur, yang meliputi:
kompetensi SDM, program pembinaan SDM
terkait pelayanan publik belum terencana,
bertahap dan berkelanjutan, pengembangan
jabatan fungsional dalam bidang pelayanan
publik masih sangat terbatas, tingkat
kesejahteraan pegawai belum memadai, dan
belum tumbuhnya budaya kerja aparatur yang
kondusif.
Ketiga, faktor ketatalaksanaan,
meliputi: belum ditetapkannya berbagai standar
pelayanan yang baku, mekanisme dan prosedur
pelayanan yang belum efisien, waktu
penyelesaian dan biaya tidak transparan, sarana
dan prasarana kerja kurang memadai, dan
kurangnya informasi pelayanan.