SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
Expert System
Definisi Sistem Pakar (Expert System)
• Program komputer yang dirancang untuk
memodelkan kemampuan menyelesaikan
masalah seperti layaknya seorang pakar
(human expert).
APA ITU PAKAR/AHLI
(EXPERT) ?
Seorang pakar/ahli (human expert) adalah
seorang individu yang memiliki kemampuan
pemahaman yang superior terhadap suatu
masalah tertentu.
Beberapa Definisi tentang Sistem Pakar
• Menurut Durkin
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang
dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian
masalah yang dilakukan oleh seorang pakar.
• Menurut ignizio
Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang
berkaitan dalam suatu domain tertentu yang mana tingkat
keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang
pakar.
• Menurut Giarratano dan Riley
Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa
menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar.
TUJUAN
Tools perangkat lunak yang dikembangkan
memberikan keleluasaan pada perekayasa
pengetahuan yang dibangun dari keseluruhan
komponen Sistem Pakar dengan tujuan agar tools
yang dibuat dapat digunakan untuk memecahkan
persoalan yang spesifik.
Sejarah Sistem Pakar
• Sistem pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI
pada pertengahan tahun 1960. Sistem pakar yang muncul
pertama kali adalah General-purpose Problem Solver (GPS)
yang dikembangkan oleh Newel and Simon. GPS (dan
program-program yang serupa) ini mengalami kegagalan
karena cakupannya terlalu luas sehingga terkadang justru
meninggalkan pengetahuan-pengetahuan penting yang
seharusnya disediakan.
Sistem Pakar yang terkenal
Sistem Pakar Kegunaan
Mycin Diagnosa penyakit
Dendral Mengidentifikasi struktur molekular campuran yang tak
dikenal
Xcon & Xsel Membantu konfigurasi sistem komputer besar
Sophie Analisis sirkit elektronik
Prospector Digunakan di dalam geologi untuk membantu, mencari
dan menemukan deposit
Folio Membantu memberikan keputusan bagi seorang manajer
dalam hal stok broker dan investasi
Delta Pemeliharaan lokomotif listrik disel.
MYCIN
• MYCIN was an early expert system developed over five or six years
in the early 1970s at Stanford University. It was written in Lisp as
the doctoral dissertation of Edward Shortliffe under the direction of
Bruce Buchanan, Stanley N. Cohen and others. It arose in the
laboratory that had created the earlier Dendral expert system, but
emphasized the use of judgmental rules that had elements of
uncertainty (known as certainty factors) associated with them. This
expert system was designed to identify bacteria causing severe
infections, such as bacteremia and meningitis, and to recommend
antibiotics, with the dosage adjusted for patient's body weight —
the name derived from the antibiotics themselves, as many
antibiotics have the suffix "-mycin". The Mycin system was also
used for the diagnosis of blood clotting diseases.
Human Expert VS Expert System
Faktor Human Expert Expert System
Time Availability Hari Kerja Setiap Saat
Geografis Lokal/Tertentu Dimana Saja
Keamanan Tidak Tergantikan Dapat Diganti
Dapat Habis Ya Tidak
Performa Variabel Konsisten
Kecepatan Variabel Konsisten & Cepat
Biaya Tinggi Terjangkau
Mengapa Sistem Pakar?
• Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan
lokasi
• Mampu bekerja secara otomatis tugas-tugas rutin
yang tidak dapat dipenuhi setiap saat yang tidak
dapat dilakukan oleh seorang pakar
• Lebih cepat, murah, efisien, dan handal dalam
memecahkan masalah.
Human Expert Problem Solving
Expert System Problem Solving
• KNOWLEDGE BASE
– Definisi : Bagian dari sistem pakar yang berisi domain
pengetahuan
– Berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami,
merumuskan dan menyelesaikan masalah.
• WORKING MEMORY
– Definisi : bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta
masalah yang ditemukan dalam suatu sesi
– Berisi fakta-fakta tentang suatu masalah yang ditemukan
dalam proses konsultasi
• INFERENCE ENGINE
– Definisi : Processor pada sistem pakar yang
mencocokan fakta-fakta yang ada pada working
memori dengan domain pengetahuan yang
terdapat pada knowledge base, untuk menarik
kesimpulan dari masalah yang dihadapi.
– Proses berpikir pada manusia dimodelkan dalam
sistem pakar pada modul yang disebut Inference
Engine.
Sistem Pakar secara umum terdiri dari 3 bagian
utama yaitu:
• Knowledge Base = berisi informasi data,
aturan (rule), relasi antara data dan aturan
dalam pengambilan kesimpulan.
 Inference Engine = berfungsi menganalisa
data yang ada dan menarik kesimpulan
berdasarkan aturan yang ada.
 User Interface = berfungsi sebagai alat atau
media komunikasi antara pemakai (user)
dengan program.
Bagian-bagian Expert System
Knowledge Base
• Description of problem domain
• Rules: A knowledge representation
technique
– such as ‘IF:THEN’ logic
– networks of rules
• Lowest levels provide evidence
• Top levels produce 1 or more conclusions
• A conclusion is called a Goal variable.
Evidence
Conclusion
Conclusion
Evidence Evidence Evidence Evidence
Evidence Evidence Evidence
Conclusion
A Rule Set That
Produces One Final
Conclusion
Cheetah Tiger Giraffe Zebra Ostrich Penguin Albatross
AndAnd And And And And And And
Tawny
color
Dark
spots legs
Long Black
strips
Long
neck
Can’t
fly
Black&
White
Swims Flies
Well
Ungulate Bird
Mammal Carnivore
Or Or And AndFeathersAnd
Or Or
Hair milk
milk Hoofs Flies Lays
eggs
ChewsGives
And
teeth
Pointed Forward
Eyes
LEGEND:
Rules
Conditions
Action
(conclusions)
Claws
Eats milk cud
R1 R2 R5 R6
R9 R10 R11 R12 R14R13 R15
R7 R8 R3 R4
A Rule Set That
Can Produce More
Than One Final
Conclusion
A small ES for diagnosing automotive problems
If
the engine is getting gas, and
the engine will turn over,
then
the problem is spark plugs
If
the engine does not turn over, and
the lights do not come on
then
the problem is battery or cables
If
the engine does not turn over, and
the lights do come on,
then
the problem is the starter motor
If
there is gas in the fuel tank, and
there is gas in the carburetor
then
the engine is getting gas
1
2
3
4
The and/or graph
searched in the car
diagnosis example
The production system at the start of a
consultation (it will be DFS)
The production system after Rule 1 has fired
The system after Rule 4 has fired. Note the
stack-based approach to goal reduction
Explanation: Answering “why” questions
• ES - Gas in fuel tank?
U- yes
ES- Gas in carburetor?
U- yes
ES- Engine will turn over?
U- why
• ES- It has been established that
1. The engine is getting gas,
therefore if
2. The engine will turn over,
then the problem is spark plugs.
• The user is asking
“why is this information important?”
Explanation: Answering “how” questions
• U- how the engine is getting gas
• ES- This follows from rule 4:
if
gas in fuel tank, and
there is gas in the carburetor
then
the engine is getting gas
gas in fuel tank was given by the user
gas in the carburetor was given by the user
• The user is asking
“How did the system come up with this conclusion?”
Forward chaining
• Forward chaining merupakan grup dari multipel inferensi
yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada
solusinya.
• Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE),
maka proses akan meng-assert konklusi·
• Forward Chaining adalah data driven karena inferensi
dimulai dengan informasi yg tersedia dan baru konklusi
diperoleh
• Pendekatan goal-driven, dimulai dari
ekspektasi apa yang diinginkan terjadi
(hipotesis), kemudian mengecek pada sebab-
sebab yang mendukung (ataupun
kontradiktif) dari ekspektasi tersebut.
• Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang
sempit dan cukup dalam, maka gunakan
backward chaining.
BACKWARD CHAINING
Forward chaining
Match Fire
Knowledge Base
Database
A B C D E
X
Match Fire
Knowledge Base
Database
A B C D E
LX
Match Fire
Knowledge Base
Database
A C D E
YL
B
X
Match Fire
Knowledge Base
Database
A C D E
ZY
B
LX
Cycle 1 Cycle 2 Cycle 3
X & B & E Y
ZY & D
LC
L & M
A X
N
X & B & E Y
ZY & D
LC
L & M
A X
N
X & B & E Y
ZY & D
LC
L & M
A X
N
X & B & E Y
ZY & D
LC
L & M
A X
N
Rule 1
Rule 3
Rule 2
Rule 4
Rule 5
Rule 6
Rule 7
Rule 8
Rule
9
Rule 10
Rule 11
Rule 12
IF A
THEN B
IF C
THEN D
IF M
THEN E
IF K
THEN F
IF G
THEN H
IF I
THEN J
IF B OR D
THEN K
IF E
THEN L
IF K AND
L THEN N
IF M
THEN O
IF N OR O
THEN P
F
IF (F AND H)
OR J
THEN M
The Forward
Reasoning
Process
T
TT
T
T
T
T
T
T
F
T
Legend:
First pass
Second pass
Third pass
Backward chaining
Match Fire
Knowledge Base
Database
A B C D E
X
Match Fire
Knowledge Base
Database
A C D E
YX
B
Sub-Goal: X Sub-Goal: Y
Knowledge Base
Database
A C D E
ZY
B
X
Match Fire
Goal: Z
Pass 2
Knowledge Base
Goal: Z
Knowledge Base
Sub-Goal: Y
Knowledge Base
Sub-Goal: X
Pass 1 Pass 3
Pass 5Pass 4 Pass 6
Database
A B C D E
Database
A B C D E
Database
B C D EA
YZ
?
X
?
X & B & E Y
LC
L & M
A X
N
ZY & D
X & B & E Y
ZY & D
LC
L & M
A X
N
LC
L & M N
X & B & E Y
ZY & D
A X
X & B & E Y
ZY & D
LC
L & M
A X
N
X & B & E Y
LC
L & M
A X
N
ZY & D
X & B & E Y
ZY & D
LC
L & M
A X
N
Conflict resolution
• Rule 1:
IF the ‘traffic light’ is green
THEN the action is go
• Rule 2:
IF the ‘traffic light’ is red
THEN the action is stop
• Rule 3:
IF the ‘traffic light’ is red
THEN the action is go
 Rule 2 and Rule 3, with the same IF part. Thus both
of them can be set to fire when the condition part is
satisfied. These rules represent a conflict set. The
inference engine must determine which rule to fire
from such a set. A method for choosing a rule to fire
when more than one rule can be fired in a given
cycle is called conflict resolution.
• In forward chaining, BOTH rules would be fired. Rule
2 is fired first as the top most one, and as a result, its
THEN part is executed and linguistic object action
obtains value stop. However, Rule 3 is also fired
because the condition part of this rule matches the
fact ‘traffic light’ is red, which is still in the database.
As a consequence, object action takes new value go.
Conflict resolution strategies
• Use first rule whose condition is satisfied
– Ordering is important
• Assign priorities to rules & use one with
highest priority
– How to decide on priority
Pemain utama dalam suatu proyek
sistem pakar adalah:
• Domain Expert
• Knowledge engineer
• End-user
Domain expert
Definisi : orang yang memiliki ketrampilan
(skill) dan pengetahuan (knowledge) untuk
menyelesaikan masalah khusus dengan
cara-cara yang superior dibanding orang
kebanyakan.
Knowledge Engineer
Definisi : orang yang melakukan proses
disain, mengembangkan dan menguji suatu
sistem pakar
End-User
• Dapat membantu mendefinisikan
spesifikasi interface
• Dapat membantu proses akuisisi
pengetahuan
• Dapat membantu proses pengembangan
sistem
Perbedaan pemrograman konvensional dengan
pengembangan Sistem Pakar
Inference Engine (Forward Chaining)
• Forward Chaining : Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian
sebelah kiri (IF dulu). Dengan kata lain penalaran dimulai dari fakta
terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis.
No Aturan
R-1 IF A & B Then C
R-2 IF C Then D
R-3 IF A & E Then F
R-4 IF A Then G
R-5 IF F & G Then D
R-6 IF G & E Then H
R-7 IF C & H Then I
R-8 IF I & A Then J
R-9 IF G Then J
R-10 IF J Then K
Inference Engine (Forward Chaining)
• Terdapat 10 aturan yang tersimpan dalam basis
pengetahuan.
• Fakta awal yang diberikan hanya A dan E (artinya A
dan E bernilai benar). Ingin dibuktikan apakah K
bernilai benar (hipotesis : K) ?
Inference Engine (Forward Chaining)
• Langkah-langkah inferensi sbb :
– Dimulai dari R-1. A merupakan fakta sehingga bernilai benar, sedangkan B
belum bisa diketahui kebenarannya, sehingga C-pun juga belum bisa diketahui
kebenarannya. Oleh karena itu kita tidak mendapatkan informasi apapun pada
R-1 ini. Sehingga kita menuju ke R-2.
– Pada R-2, kita tidak mengetahui informasi apapun tentang C, sehingga kita
juga tidak bisa memastikan kebenaran D. Oleh karena itu kita tidak
mendapatkan informasi apapun pada R-1 ini. Sehingga kita menuju ke R-3.
– Pada R-3, baik A maupun E adalah fakta sehingga jelas benar. Dengan
demikian F sebagai konsekuen juga ikut benar. Sehingga sekarang kita
mempunyai fakta baru yaitu F. Karena F bukan hipotesis yang hendak kita
buktikan (=K), maka penelusuran kita lanjutkan ke R-4.
– Pada R-4, A adalah fakta sehingga jelas benar. Dengan demikian G sebagai
konsekuen juga benar. Sehingga sekarang kita mempunyai fakta baru yaitu G.
Karena G bukan hipotesis yang hendak kita buktikan (=K), maka penelusuran
kita lanjutkan ke R-5.
Inference Engine (Forward Chaining)
• Langkah-langkah inferensi sbb :
– Pada R-5, baik F maupun G bernilai benar berdasarkan aturan R-3 dan
R-4. Dengan demikian D sebagai konsekuen juga ikut benar. Sehingga
sekarang kita mempunyai fakta baru yaitu D. Karena D bukan hipotesis
yang hendak kita buktikan (=K), maka penelusuran kita lanjutkan ke R-
6.
– Pada R-6, baik A maupun G adalah benar berdasarkan fakta dan R-4.
Dengan demikian H sebagai konsekuen juga ikut benar. Sehingga
sekarang kita mempunyai fakta baru yaitu H. Karena H bukan
hipotesis yang hendak kita buktikan (=K), maka penelusuran kita
lanjutkan ke R-7.
– Pada R-7, meskipun H benar berdasarkan R-6, namun kita tidak tahu
kebenaran C, sehingga I-pun juga belum bisa diketahui kebenarannya.
Oleh karena itu kita tidak mendapatkan informasi apapun pada R-7 ini.
Sehingga kita menuju ke R-8.
– Pada R-8, meskipun A benar karena fakta, namun kita tidak tahu
kebenaran I, sehingga J-pun juga belum bisa diketahui kebenarannya.
Oleh karena itu kita tidak mendapatkan informasi apapun pada R-8 ini.
Sehingga kita menuju ke R-9.
Inference Engine (Forward Chaining)
• Langkah-langkah inferensi sbb :
– Pada R-9 bernilai benar karena G benar berdasarkan R-4. Karena J bukan
hipotesis yang hendak kita buktikan (=K), maka penelusuran kita lanjutkan ke
R-10.
– Pada R-10, K bernilai benar karena J benar berdasarkan R-9. Karena H
merupakan hipotesis yang hendak kita buktikan (=K) maka terbukti bahwa K
adalah benar.
• Fakta baru Aturan Fakta Baru
R-3 F
R-4 G
R-5 D
R-6 H
R-9 J
R-10 K
Inference Engine (Forward Chaining)
A
E
F
G
D
H
J K
R-3
R-4
R-5
R-6
R-9 R-10
Inference Engine (Backward Chaining)
• Backward Chaining
Pencocokan fakta atau pernyataan di mulai dari bagian
sebelah kanan (Then dulu). Dengan kata lain, penalaran
dimulai dari hipotesis dahulu dan untuk menguji kebenaran
hipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada dalam
basis pengetahuan.
• Contoh :
Fakta awal yang diberikan hanya A dan E (artinya A dan E
bernilai benar). Ingin dibuktikan apakah K bernilai benar
(hipotesis : K) ?
Inference Engine (Backward Chaining)
• Langkah-langkah inferensi :
– Pertama-tama kita cari terlebih dahulu mulai dari R-1 aturan mana
yang memiliki konsekuen K. Ternyata setelah ditelurusi, aturan dengan
konsekuen K baru ditemukan pada R-10. Untuk membuktikan K benar,
maka perlu dibuktikan bahwa J benar.
– Kita cari aturan yang memiliki konsekuen J. Kita mulai dari R-1 dan
ternyata R-8 memiliki konsekuen J. Untuk membuktikan bahwa J
benar, maka perlu dibuktikan bahwa I dan A benar. Untuk
membuktikan kebenaran I, kita perlu cari aturan dengan konsekuen I
ternyata ada di R-7.
– Untuk membuktikan I benar di R-7, kita perlu buktikan bahwa C dan H
benar. Untuk itu kitapun perlu mencari aturan dengan konsekuen C
dan ada di R-1.
Inference Engine (Backward Chaining)
• Langkah-langkah inferensi :
– Untuk membuktikan C benar di R-1, kita perlu buktikan bahwa A dan B
benar. A jelas benar karena A merupakan fakta. Sedangkan B tidak bisa
dibuktikan kebenarannya karena selain bukan fakta, didalam basis
pengetahuan juga tidak ada aturan dengan konsekuen B. Dengan
demikian maka dari penalaran ini kita tidak bisa buktikan kebenaran
dari hipotesis K. Namun demikian kita masih punya alternatif lain
untuk melakukan penalaran.
– Kita lakukan backtracking lagi dengan mencari aturan dengan
konsekuen I, ternyata juga tidak ada.
– Kita lakukan backtracking lagi dengan mencari aturan dengan
konsekuen J, ternyata kita temukan pada R-9. Sehingga kita perlu
buktikan kebenaran G.
Inference Engine (Backward Chaining)
• Kita mendapatkan R-4 dengan konsekuen G. Kita perlu
buktikan kebenaran A. Karena A adalah fakta, maka terbukti
bahwa G benar. Dengan demikian berdasarkan penalaran ini
bisa dibuktikan bahwa K bernilai benar.
Inference Engine (Backward Chaining)
K
B
A
A
H
J I
R-10
R-1R-7
Fakta
C
R-8
Tidak diketahui
K J G
R-10
R-4
Fakta
A
R-9
Contoh
• Diketahui sistem pakar dengan aturan-aturan sbb :
– R1 : IF suku bunga turun THEN harga obligasi naik
– R2 : IF suku bunga naik THEN harga obligasi turun
– R3 : IF suku bunga tidak berubah THEN harga obligasi tidak berubah
– R4 : IF dolar naik THEN suku bunga turun
– R5 : IF dolar turun THEN suku bunga naik
– R6 : IF harga obligasi turun THEN beli obligasi
• Apabila diketahui bahwa dolar turun, maka untuk
memutuskan apakah akan membeli obligasi atau tidak dapat
ditunjukkan sbb:
Forward Chaining
• Dari fakta dolar turun, berdasarkan aturan 5 diperoleh konklusi suku
bunga naik. Dari aturan 2, suku bunga naik menyebabkan harga obligasi
turun. Dengan aturan 6, jika harga obligasi turun maka kesimpulan yang
diambil adalah membeli obligasi.
Dollar turun
Suku bunga naik
Harga obligasi turun
Beli obligasi
Backward Chaining
• Berangkat dari solusi yaitu membeli obligasi dengan menggunakan aturan
6 diperoleh anteseden harga obligasi turun. Dari aturan 2 akan dibuktikan
harga obligas turun bernilai benar jika suku bunga naik bernilai benar. Dari
aturan 5 suku bunga naik memang bernilai benar karena diketahui fakta
dollar turun.
Dollar turun
Suku bunga naik
Harga obligasi turun
Beli obligasi
Contoh Aplikasi
(Diagnosis infeksi sistem gastro-usus)
Keterangan Gambar
Studi Kasus Bird
Studi Kasus Animal
• /* hypotheses to be tested */
• hypothesize(cheetah) :- cheetah, !.
• hypothesize(tiger) :- tiger, !.
• hypothesize(giraffe) :- giraffe, !.
• hypothesize(zebra) :- zebra, !.
• hypothesize(ostrich) :- ostrich, !.
• hypothesize(penguin) :- penguin, !.
• hypothesize(albatross) :- albatross, !.
• hypothesize(unknown). /* no diagnosis */
Studi Kasus Animal
/* animal identification rules */
cheetah :- mammal,
carnivore,
verify(has_tawny_color),
verify(has_dark_spots).
tiger :- mammal,
carnivore,
verify(has_tawny_color),
verify(has_black_stripes).
giraffe :- ungulate,
verify(has_long_neck),
verify(has_long_legs).
zebra :- ungulate,
verify(has_black_stripes).
ostrich :- bird,
verify(does_not_fly),
verify(has_long_neck).
penguin :- bird,
verify(does_not_fly),
verify(swims),
verify(is_black_and_white).
albatross :- bird,
verify(appears_in_story_Ancient_
Mariner),
verify(flys_well).
Studi Kasus Animal
/* classification rules */
mammal :- verify(has_hair), !.
mammal :- verify(gives_milk).
bird :- verify(has_feathers), !.
bird :- verify(flys),
verify(lays_eggs).
carnivore :- verify(eats_meat), !.
carnivore :- verify(has_pointed_teeth),
verify(has_claws),
verify(has_forward_eyes).
ungulate :- mammal,
verify(has_hooves), !.
ungulate :- mammal,
verify(chews_cud).
END

More Related Content

Similar to Expert System Definisi dan Komponen Utama

Jurnal 1 sistem pakar atau dss
Jurnal 1 sistem pakar atau dssJurnal 1 sistem pakar atau dss
Jurnal 1 sistem pakar atau dssperi subagja
 
Sistem Pakar Intro-sant
Sistem Pakar Intro-santSistem Pakar Intro-sant
Sistem Pakar Intro-santMaikelPaijovka
 
Sistem berbasis pengetahuan 2
Sistem berbasis pengetahuan 2Sistem berbasis pengetahuan 2
Sistem berbasis pengetahuan 2mantap bana yaung
 
Konsep dasar sistem pakar
Konsep dasar sistem pakarKonsep dasar sistem pakar
Konsep dasar sistem pakaragungputra67
 
Pertemuan 2 Mengenal Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 2 Mengenal Sistem Pakar.pptxPertemuan 2 Mengenal Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 2 Mengenal Sistem Pakar.pptxFahmiZuhri2
 
Pertemuan 1 Mengenal Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 1 Mengenal Sistem Pakar.pptxPertemuan 1 Mengenal Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 1 Mengenal Sistem Pakar.pptxFahmiZuhri2
 
Kecerdasan buatan-v-2-0-bab-5-8
Kecerdasan buatan-v-2-0-bab-5-8Kecerdasan buatan-v-2-0-bab-5-8
Kecerdasan buatan-v-2-0-bab-5-8Alvin Setiawan
 
Slide-01.pptx
Slide-01.pptxSlide-01.pptx
Slide-01.pptxcemporku
 
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptxPertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptxFahmiZuhri2
 
Expert System Development-sant
Expert System Development-santExpert System Development-sant
Expert System Development-santMaikelPaijovka
 
II Pengantar Sistem Pakar
II   Pengantar Sistem PakarII   Pengantar Sistem Pakar
II Pengantar Sistem PakarHerman Tolle
 
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...HendroGunawan8
 
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017Ary Prasetyo
 
Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)
Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)
Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)Endang Retnoningsih
 

Similar to Expert System Definisi dan Komponen Utama (20)

Tugas sistem pakar
Tugas sistem pakarTugas sistem pakar
Tugas sistem pakar
 
Jurnal 1 sistem pakar atau dss
Jurnal 1 sistem pakar atau dssJurnal 1 sistem pakar atau dss
Jurnal 1 sistem pakar atau dss
 
Sistem Pakar Intro-sant
Sistem Pakar Intro-santSistem Pakar Intro-sant
Sistem Pakar Intro-sant
 
Sistem berbasis pengetahuan 2
Sistem berbasis pengetahuan 2Sistem berbasis pengetahuan 2
Sistem berbasis pengetahuan 2
 
Konsep dasar sistem pakar
Konsep dasar sistem pakarKonsep dasar sistem pakar
Konsep dasar sistem pakar
 
Pertemuan 2 Mengenal Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 2 Mengenal Sistem Pakar.pptxPertemuan 2 Mengenal Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 2 Mengenal Sistem Pakar.pptx
 
Pertemuan 1 Mengenal Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 1 Mengenal Sistem Pakar.pptxPertemuan 1 Mengenal Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 1 Mengenal Sistem Pakar.pptx
 
Kecerdasan buatan-v-2-0-bab-5-8
Kecerdasan buatan-v-2-0-bab-5-8Kecerdasan buatan-v-2-0-bab-5-8
Kecerdasan buatan-v-2-0-bab-5-8
 
Klpk 4
Klpk 4Klpk 4
Klpk 4
 
Slide-01.pptx
Slide-01.pptxSlide-01.pptx
Slide-01.pptx
 
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptxPertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
 
Ai 5
Ai 5Ai 5
Ai 5
 
Expert System Development-sant
Expert System Development-santExpert System Development-sant
Expert System Development-sant
 
II Pengantar Sistem Pakar
II   Pengantar Sistem PakarII   Pengantar Sistem Pakar
II Pengantar Sistem Pakar
 
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...
 
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
 
Teknik inferensi
Teknik inferensiTeknik inferensi
Teknik inferensi
 
P4 Basis Pengetahuan.pdf
P4 Basis Pengetahuan.pdfP4 Basis Pengetahuan.pdf
P4 Basis Pengetahuan.pdf
 
Sistem pakar-5
Sistem pakar-5Sistem pakar-5
Sistem pakar-5
 
Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)
Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)
Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)
 

More from Angling_seto

ARSITEKTUR SISTEM MEMORI
ARSITEKTUR SISTEM MEMORIARSITEKTUR SISTEM MEMORI
ARSITEKTUR SISTEM MEMORIAngling_seto
 
representasi floating point
representasi floating pointrepresentasi floating point
representasi floating pointAngling_seto
 
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN AIR MINUM PADA CV. AIR PU...
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN AIR MINUM PADA CV. AIR PU...ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN AIR MINUM PADA CV. AIR PU...
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN AIR MINUM PADA CV. AIR PU...Angling_seto
 
Sistem Informasi Pengenalan Obat Berbasis Mobile Dengan Teknologi Cross PlatForm
Sistem Informasi Pengenalan Obat Berbasis Mobile Dengan Teknologi Cross PlatFormSistem Informasi Pengenalan Obat Berbasis Mobile Dengan Teknologi Cross PlatForm
Sistem Informasi Pengenalan Obat Berbasis Mobile Dengan Teknologi Cross PlatFormAngling_seto
 
INTERAKSI MANUSIA & KOMPUTER
INTERAKSI MANUSIA & KOMPUTERINTERAKSI MANUSIA & KOMPUTER
INTERAKSI MANUSIA & KOMPUTERAngling_seto
 
Sistem input output
Sistem input outputSistem input output
Sistem input outputAngling_seto
 
Ppt bluetooth dc03
Ppt bluetooth dc03Ppt bluetooth dc03
Ppt bluetooth dc03Angling_seto
 
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAANKONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAANAngling_seto
 
Membuat Curriculum Vitae dengan HTML Meggunakan Software Dreamweaver
Membuat Curriculum Vitae dengan HTML Meggunakan Software DreamweaverMembuat Curriculum Vitae dengan HTML Meggunakan Software Dreamweaver
Membuat Curriculum Vitae dengan HTML Meggunakan Software Dreamweaver Angling_seto
 
ETIKA PADA TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI PADA PENGGUNA, PENGELOLA, DAN PEMBUAT
ETIKA PADA TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI PADA PENGGUNA, PENGELOLA, DAN PEMBUATETIKA PADA TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI PADA PENGGUNA, PENGELOLA, DAN PEMBUAT
ETIKA PADA TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI PADA PENGGUNA, PENGELOLA, DAN PEMBUATAngling_seto
 
Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
Pertentangan Sosial dan Integrasi MasyarakatPertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
Pertentangan Sosial dan Integrasi MasyarakatAngling_seto
 

More from Angling_seto (13)

ARSITEKTUR SISTEM MEMORI
ARSITEKTUR SISTEM MEMORIARSITEKTUR SISTEM MEMORI
ARSITEKTUR SISTEM MEMORI
 
representasi floating point
representasi floating pointrepresentasi floating point
representasi floating point
 
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN AIR MINUM PADA CV. AIR PU...
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN AIR MINUM PADA CV. AIR PU...ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN AIR MINUM PADA CV. AIR PU...
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN AIR MINUM PADA CV. AIR PU...
 
Sistem Informasi Pengenalan Obat Berbasis Mobile Dengan Teknologi Cross PlatForm
Sistem Informasi Pengenalan Obat Berbasis Mobile Dengan Teknologi Cross PlatFormSistem Informasi Pengenalan Obat Berbasis Mobile Dengan Teknologi Cross PlatForm
Sistem Informasi Pengenalan Obat Berbasis Mobile Dengan Teknologi Cross PlatForm
 
INTERAKSI MANUSIA & KOMPUTER
INTERAKSI MANUSIA & KOMPUTERINTERAKSI MANUSIA & KOMPUTER
INTERAKSI MANUSIA & KOMPUTER
 
Sistem input output
Sistem input outputSistem input output
Sistem input output
 
Ppt bluetooth dc03
Ppt bluetooth dc03Ppt bluetooth dc03
Ppt bluetooth dc03
 
BUS
BUSBUS
BUS
 
JENIS RAM
JENIS RAMJENIS RAM
JENIS RAM
 
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAANKONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
 
Membuat Curriculum Vitae dengan HTML Meggunakan Software Dreamweaver
Membuat Curriculum Vitae dengan HTML Meggunakan Software DreamweaverMembuat Curriculum Vitae dengan HTML Meggunakan Software Dreamweaver
Membuat Curriculum Vitae dengan HTML Meggunakan Software Dreamweaver
 
ETIKA PADA TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI PADA PENGGUNA, PENGELOLA, DAN PEMBUAT
ETIKA PADA TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI PADA PENGGUNA, PENGELOLA, DAN PEMBUATETIKA PADA TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI PADA PENGGUNA, PENGELOLA, DAN PEMBUAT
ETIKA PADA TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI PADA PENGGUNA, PENGELOLA, DAN PEMBUAT
 
Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
Pertentangan Sosial dan Integrasi MasyarakatPertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

Expert System Definisi dan Komponen Utama

  • 2. Definisi Sistem Pakar (Expert System) • Program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar (human expert).
  • 3. APA ITU PAKAR/AHLI (EXPERT) ? Seorang pakar/ahli (human expert) adalah seorang individu yang memiliki kemampuan pemahaman yang superior terhadap suatu masalah tertentu.
  • 4. Beberapa Definisi tentang Sistem Pakar • Menurut Durkin Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pakar. • Menurut ignizio Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang berkaitan dalam suatu domain tertentu yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar. • Menurut Giarratano dan Riley Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar.
  • 5. TUJUAN Tools perangkat lunak yang dikembangkan memberikan keleluasaan pada perekayasa pengetahuan yang dibangun dari keseluruhan komponen Sistem Pakar dengan tujuan agar tools yang dibuat dapat digunakan untuk memecahkan persoalan yang spesifik.
  • 6. Sejarah Sistem Pakar • Sistem pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan tahun 1960. Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General-purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel and Simon. GPS (dan program-program yang serupa) ini mengalami kegagalan karena cakupannya terlalu luas sehingga terkadang justru meninggalkan pengetahuan-pengetahuan penting yang seharusnya disediakan.
  • 7. Sistem Pakar yang terkenal Sistem Pakar Kegunaan Mycin Diagnosa penyakit Dendral Mengidentifikasi struktur molekular campuran yang tak dikenal Xcon & Xsel Membantu konfigurasi sistem komputer besar Sophie Analisis sirkit elektronik Prospector Digunakan di dalam geologi untuk membantu, mencari dan menemukan deposit Folio Membantu memberikan keputusan bagi seorang manajer dalam hal stok broker dan investasi Delta Pemeliharaan lokomotif listrik disel.
  • 8. MYCIN • MYCIN was an early expert system developed over five or six years in the early 1970s at Stanford University. It was written in Lisp as the doctoral dissertation of Edward Shortliffe under the direction of Bruce Buchanan, Stanley N. Cohen and others. It arose in the laboratory that had created the earlier Dendral expert system, but emphasized the use of judgmental rules that had elements of uncertainty (known as certainty factors) associated with them. This expert system was designed to identify bacteria causing severe infections, such as bacteremia and meningitis, and to recommend antibiotics, with the dosage adjusted for patient's body weight — the name derived from the antibiotics themselves, as many antibiotics have the suffix "-mycin". The Mycin system was also used for the diagnosis of blood clotting diseases.
  • 9. Human Expert VS Expert System Faktor Human Expert Expert System Time Availability Hari Kerja Setiap Saat Geografis Lokal/Tertentu Dimana Saja Keamanan Tidak Tergantikan Dapat Diganti Dapat Habis Ya Tidak Performa Variabel Konsisten Kecepatan Variabel Konsisten & Cepat Biaya Tinggi Terjangkau
  • 10. Mengapa Sistem Pakar? • Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan lokasi • Mampu bekerja secara otomatis tugas-tugas rutin yang tidak dapat dipenuhi setiap saat yang tidak dapat dilakukan oleh seorang pakar • Lebih cepat, murah, efisien, dan handal dalam memecahkan masalah.
  • 13. • KNOWLEDGE BASE – Definisi : Bagian dari sistem pakar yang berisi domain pengetahuan – Berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan dan menyelesaikan masalah. • WORKING MEMORY – Definisi : bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi – Berisi fakta-fakta tentang suatu masalah yang ditemukan dalam proses konsultasi
  • 14. • INFERENCE ENGINE – Definisi : Processor pada sistem pakar yang mencocokan fakta-fakta yang ada pada working memori dengan domain pengetahuan yang terdapat pada knowledge base, untuk menarik kesimpulan dari masalah yang dihadapi. – Proses berpikir pada manusia dimodelkan dalam sistem pakar pada modul yang disebut Inference Engine.
  • 15. Sistem Pakar secara umum terdiri dari 3 bagian utama yaitu: • Knowledge Base = berisi informasi data, aturan (rule), relasi antara data dan aturan dalam pengambilan kesimpulan.  Inference Engine = berfungsi menganalisa data yang ada dan menarik kesimpulan berdasarkan aturan yang ada.  User Interface = berfungsi sebagai alat atau media komunikasi antara pemakai (user) dengan program. Bagian-bagian Expert System
  • 16. Knowledge Base • Description of problem domain • Rules: A knowledge representation technique – such as ‘IF:THEN’ logic – networks of rules • Lowest levels provide evidence • Top levels produce 1 or more conclusions • A conclusion is called a Goal variable.
  • 17. Evidence Conclusion Conclusion Evidence Evidence Evidence Evidence Evidence Evidence Evidence Conclusion A Rule Set That Produces One Final Conclusion
  • 18. Cheetah Tiger Giraffe Zebra Ostrich Penguin Albatross AndAnd And And And And And And Tawny color Dark spots legs Long Black strips Long neck Can’t fly Black& White Swims Flies Well Ungulate Bird Mammal Carnivore Or Or And AndFeathersAnd Or Or Hair milk milk Hoofs Flies Lays eggs ChewsGives And teeth Pointed Forward Eyes LEGEND: Rules Conditions Action (conclusions) Claws Eats milk cud R1 R2 R5 R6 R9 R10 R11 R12 R14R13 R15 R7 R8 R3 R4 A Rule Set That Can Produce More Than One Final Conclusion
  • 19. A small ES for diagnosing automotive problems If the engine is getting gas, and the engine will turn over, then the problem is spark plugs If the engine does not turn over, and the lights do not come on then the problem is battery or cables If the engine does not turn over, and the lights do come on, then the problem is the starter motor If there is gas in the fuel tank, and there is gas in the carburetor then the engine is getting gas 1 2 3 4
  • 20. The and/or graph searched in the car diagnosis example
  • 21. The production system at the start of a consultation (it will be DFS)
  • 22. The production system after Rule 1 has fired
  • 23. The system after Rule 4 has fired. Note the stack-based approach to goal reduction
  • 24. Explanation: Answering “why” questions • ES - Gas in fuel tank? U- yes ES- Gas in carburetor? U- yes ES- Engine will turn over? U- why • ES- It has been established that 1. The engine is getting gas, therefore if 2. The engine will turn over, then the problem is spark plugs. • The user is asking “why is this information important?”
  • 25. Explanation: Answering “how” questions • U- how the engine is getting gas • ES- This follows from rule 4: if gas in fuel tank, and there is gas in the carburetor then the engine is getting gas gas in fuel tank was given by the user gas in the carburetor was given by the user • The user is asking “How did the system come up with this conclusion?”
  • 26. Forward chaining • Forward chaining merupakan grup dari multipel inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. • Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan meng-assert konklusi· • Forward Chaining adalah data driven karena inferensi dimulai dengan informasi yg tersedia dan baru konklusi diperoleh
  • 27. • Pendekatan goal-driven, dimulai dari ekspektasi apa yang diinginkan terjadi (hipotesis), kemudian mengecek pada sebab- sebab yang mendukung (ataupun kontradiktif) dari ekspektasi tersebut. • Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang sempit dan cukup dalam, maka gunakan backward chaining. BACKWARD CHAINING
  • 28. Forward chaining Match Fire Knowledge Base Database A B C D E X Match Fire Knowledge Base Database A B C D E LX Match Fire Knowledge Base Database A C D E YL B X Match Fire Knowledge Base Database A C D E ZY B LX Cycle 1 Cycle 2 Cycle 3 X & B & E Y ZY & D LC L & M A X N X & B & E Y ZY & D LC L & M A X N X & B & E Y ZY & D LC L & M A X N X & B & E Y ZY & D LC L & M A X N
  • 29. Rule 1 Rule 3 Rule 2 Rule 4 Rule 5 Rule 6 Rule 7 Rule 8 Rule 9 Rule 10 Rule 11 Rule 12 IF A THEN B IF C THEN D IF M THEN E IF K THEN F IF G THEN H IF I THEN J IF B OR D THEN K IF E THEN L IF K AND L THEN N IF M THEN O IF N OR O THEN P F IF (F AND H) OR J THEN M The Forward Reasoning Process T TT T T T T T T F T Legend: First pass Second pass Third pass
  • 30. Backward chaining Match Fire Knowledge Base Database A B C D E X Match Fire Knowledge Base Database A C D E YX B Sub-Goal: X Sub-Goal: Y Knowledge Base Database A C D E ZY B X Match Fire Goal: Z Pass 2 Knowledge Base Goal: Z Knowledge Base Sub-Goal: Y Knowledge Base Sub-Goal: X Pass 1 Pass 3 Pass 5Pass 4 Pass 6 Database A B C D E Database A B C D E Database B C D EA YZ ? X ? X & B & E Y LC L & M A X N ZY & D X & B & E Y ZY & D LC L & M A X N LC L & M N X & B & E Y ZY & D A X X & B & E Y ZY & D LC L & M A X N X & B & E Y LC L & M A X N ZY & D X & B & E Y ZY & D LC L & M A X N
  • 31. Conflict resolution • Rule 1: IF the ‘traffic light’ is green THEN the action is go • Rule 2: IF the ‘traffic light’ is red THEN the action is stop • Rule 3: IF the ‘traffic light’ is red THEN the action is go
  • 32.  Rule 2 and Rule 3, with the same IF part. Thus both of them can be set to fire when the condition part is satisfied. These rules represent a conflict set. The inference engine must determine which rule to fire from such a set. A method for choosing a rule to fire when more than one rule can be fired in a given cycle is called conflict resolution. • In forward chaining, BOTH rules would be fired. Rule 2 is fired first as the top most one, and as a result, its THEN part is executed and linguistic object action obtains value stop. However, Rule 3 is also fired because the condition part of this rule matches the fact ‘traffic light’ is red, which is still in the database. As a consequence, object action takes new value go.
  • 33. Conflict resolution strategies • Use first rule whose condition is satisfied – Ordering is important • Assign priorities to rules & use one with highest priority – How to decide on priority
  • 34. Pemain utama dalam suatu proyek sistem pakar adalah: • Domain Expert • Knowledge engineer • End-user
  • 35. Domain expert Definisi : orang yang memiliki ketrampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge) untuk menyelesaikan masalah khusus dengan cara-cara yang superior dibanding orang kebanyakan.
  • 36. Knowledge Engineer Definisi : orang yang melakukan proses disain, mengembangkan dan menguji suatu sistem pakar
  • 37. End-User • Dapat membantu mendefinisikan spesifikasi interface • Dapat membantu proses akuisisi pengetahuan • Dapat membantu proses pengembangan sistem
  • 38. Perbedaan pemrograman konvensional dengan pengembangan Sistem Pakar
  • 39. Inference Engine (Forward Chaining) • Forward Chaining : Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri (IF dulu). Dengan kata lain penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis. No Aturan R-1 IF A & B Then C R-2 IF C Then D R-3 IF A & E Then F R-4 IF A Then G R-5 IF F & G Then D R-6 IF G & E Then H R-7 IF C & H Then I R-8 IF I & A Then J R-9 IF G Then J R-10 IF J Then K
  • 40. Inference Engine (Forward Chaining) • Terdapat 10 aturan yang tersimpan dalam basis pengetahuan. • Fakta awal yang diberikan hanya A dan E (artinya A dan E bernilai benar). Ingin dibuktikan apakah K bernilai benar (hipotesis : K) ?
  • 41. Inference Engine (Forward Chaining) • Langkah-langkah inferensi sbb : – Dimulai dari R-1. A merupakan fakta sehingga bernilai benar, sedangkan B belum bisa diketahui kebenarannya, sehingga C-pun juga belum bisa diketahui kebenarannya. Oleh karena itu kita tidak mendapatkan informasi apapun pada R-1 ini. Sehingga kita menuju ke R-2. – Pada R-2, kita tidak mengetahui informasi apapun tentang C, sehingga kita juga tidak bisa memastikan kebenaran D. Oleh karena itu kita tidak mendapatkan informasi apapun pada R-1 ini. Sehingga kita menuju ke R-3. – Pada R-3, baik A maupun E adalah fakta sehingga jelas benar. Dengan demikian F sebagai konsekuen juga ikut benar. Sehingga sekarang kita mempunyai fakta baru yaitu F. Karena F bukan hipotesis yang hendak kita buktikan (=K), maka penelusuran kita lanjutkan ke R-4. – Pada R-4, A adalah fakta sehingga jelas benar. Dengan demikian G sebagai konsekuen juga benar. Sehingga sekarang kita mempunyai fakta baru yaitu G. Karena G bukan hipotesis yang hendak kita buktikan (=K), maka penelusuran kita lanjutkan ke R-5.
  • 42. Inference Engine (Forward Chaining) • Langkah-langkah inferensi sbb : – Pada R-5, baik F maupun G bernilai benar berdasarkan aturan R-3 dan R-4. Dengan demikian D sebagai konsekuen juga ikut benar. Sehingga sekarang kita mempunyai fakta baru yaitu D. Karena D bukan hipotesis yang hendak kita buktikan (=K), maka penelusuran kita lanjutkan ke R- 6. – Pada R-6, baik A maupun G adalah benar berdasarkan fakta dan R-4. Dengan demikian H sebagai konsekuen juga ikut benar. Sehingga sekarang kita mempunyai fakta baru yaitu H. Karena H bukan hipotesis yang hendak kita buktikan (=K), maka penelusuran kita lanjutkan ke R-7. – Pada R-7, meskipun H benar berdasarkan R-6, namun kita tidak tahu kebenaran C, sehingga I-pun juga belum bisa diketahui kebenarannya. Oleh karena itu kita tidak mendapatkan informasi apapun pada R-7 ini. Sehingga kita menuju ke R-8. – Pada R-8, meskipun A benar karena fakta, namun kita tidak tahu kebenaran I, sehingga J-pun juga belum bisa diketahui kebenarannya. Oleh karena itu kita tidak mendapatkan informasi apapun pada R-8 ini. Sehingga kita menuju ke R-9.
  • 43. Inference Engine (Forward Chaining) • Langkah-langkah inferensi sbb : – Pada R-9 bernilai benar karena G benar berdasarkan R-4. Karena J bukan hipotesis yang hendak kita buktikan (=K), maka penelusuran kita lanjutkan ke R-10. – Pada R-10, K bernilai benar karena J benar berdasarkan R-9. Karena H merupakan hipotesis yang hendak kita buktikan (=K) maka terbukti bahwa K adalah benar. • Fakta baru Aturan Fakta Baru R-3 F R-4 G R-5 D R-6 H R-9 J R-10 K
  • 44. Inference Engine (Forward Chaining) A E F G D H J K R-3 R-4 R-5 R-6 R-9 R-10
  • 45. Inference Engine (Backward Chaining) • Backward Chaining Pencocokan fakta atau pernyataan di mulai dari bagian sebelah kanan (Then dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari hipotesis dahulu dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan. • Contoh : Fakta awal yang diberikan hanya A dan E (artinya A dan E bernilai benar). Ingin dibuktikan apakah K bernilai benar (hipotesis : K) ?
  • 46. Inference Engine (Backward Chaining) • Langkah-langkah inferensi : – Pertama-tama kita cari terlebih dahulu mulai dari R-1 aturan mana yang memiliki konsekuen K. Ternyata setelah ditelurusi, aturan dengan konsekuen K baru ditemukan pada R-10. Untuk membuktikan K benar, maka perlu dibuktikan bahwa J benar. – Kita cari aturan yang memiliki konsekuen J. Kita mulai dari R-1 dan ternyata R-8 memiliki konsekuen J. Untuk membuktikan bahwa J benar, maka perlu dibuktikan bahwa I dan A benar. Untuk membuktikan kebenaran I, kita perlu cari aturan dengan konsekuen I ternyata ada di R-7. – Untuk membuktikan I benar di R-7, kita perlu buktikan bahwa C dan H benar. Untuk itu kitapun perlu mencari aturan dengan konsekuen C dan ada di R-1.
  • 47. Inference Engine (Backward Chaining) • Langkah-langkah inferensi : – Untuk membuktikan C benar di R-1, kita perlu buktikan bahwa A dan B benar. A jelas benar karena A merupakan fakta. Sedangkan B tidak bisa dibuktikan kebenarannya karena selain bukan fakta, didalam basis pengetahuan juga tidak ada aturan dengan konsekuen B. Dengan demikian maka dari penalaran ini kita tidak bisa buktikan kebenaran dari hipotesis K. Namun demikian kita masih punya alternatif lain untuk melakukan penalaran. – Kita lakukan backtracking lagi dengan mencari aturan dengan konsekuen I, ternyata juga tidak ada. – Kita lakukan backtracking lagi dengan mencari aturan dengan konsekuen J, ternyata kita temukan pada R-9. Sehingga kita perlu buktikan kebenaran G.
  • 48. Inference Engine (Backward Chaining) • Kita mendapatkan R-4 dengan konsekuen G. Kita perlu buktikan kebenaran A. Karena A adalah fakta, maka terbukti bahwa G benar. Dengan demikian berdasarkan penalaran ini bisa dibuktikan bahwa K bernilai benar.
  • 49. Inference Engine (Backward Chaining) K B A A H J I R-10 R-1R-7 Fakta C R-8 Tidak diketahui K J G R-10 R-4 Fakta A R-9
  • 50. Contoh • Diketahui sistem pakar dengan aturan-aturan sbb : – R1 : IF suku bunga turun THEN harga obligasi naik – R2 : IF suku bunga naik THEN harga obligasi turun – R3 : IF suku bunga tidak berubah THEN harga obligasi tidak berubah – R4 : IF dolar naik THEN suku bunga turun – R5 : IF dolar turun THEN suku bunga naik – R6 : IF harga obligasi turun THEN beli obligasi • Apabila diketahui bahwa dolar turun, maka untuk memutuskan apakah akan membeli obligasi atau tidak dapat ditunjukkan sbb:
  • 51. Forward Chaining • Dari fakta dolar turun, berdasarkan aturan 5 diperoleh konklusi suku bunga naik. Dari aturan 2, suku bunga naik menyebabkan harga obligasi turun. Dengan aturan 6, jika harga obligasi turun maka kesimpulan yang diambil adalah membeli obligasi. Dollar turun Suku bunga naik Harga obligasi turun Beli obligasi
  • 52. Backward Chaining • Berangkat dari solusi yaitu membeli obligasi dengan menggunakan aturan 6 diperoleh anteseden harga obligasi turun. Dari aturan 2 akan dibuktikan harga obligas turun bernilai benar jika suku bunga naik bernilai benar. Dari aturan 5 suku bunga naik memang bernilai benar karena diketahui fakta dollar turun. Dollar turun Suku bunga naik Harga obligasi turun Beli obligasi
  • 53. Contoh Aplikasi (Diagnosis infeksi sistem gastro-usus)
  • 56. Studi Kasus Animal • /* hypotheses to be tested */ • hypothesize(cheetah) :- cheetah, !. • hypothesize(tiger) :- tiger, !. • hypothesize(giraffe) :- giraffe, !. • hypothesize(zebra) :- zebra, !. • hypothesize(ostrich) :- ostrich, !. • hypothesize(penguin) :- penguin, !. • hypothesize(albatross) :- albatross, !. • hypothesize(unknown). /* no diagnosis */
  • 57. Studi Kasus Animal /* animal identification rules */ cheetah :- mammal, carnivore, verify(has_tawny_color), verify(has_dark_spots). tiger :- mammal, carnivore, verify(has_tawny_color), verify(has_black_stripes). giraffe :- ungulate, verify(has_long_neck), verify(has_long_legs). zebra :- ungulate, verify(has_black_stripes). ostrich :- bird, verify(does_not_fly), verify(has_long_neck). penguin :- bird, verify(does_not_fly), verify(swims), verify(is_black_and_white). albatross :- bird, verify(appears_in_story_Ancient_ Mariner), verify(flys_well).
  • 58. Studi Kasus Animal /* classification rules */ mammal :- verify(has_hair), !. mammal :- verify(gives_milk). bird :- verify(has_feathers), !. bird :- verify(flys), verify(lays_eggs). carnivore :- verify(eats_meat), !. carnivore :- verify(has_pointed_teeth), verify(has_claws), verify(has_forward_eyes). ungulate :- mammal, verify(has_hooves), !. ungulate :- mammal, verify(chews_cud).
  • 59. END

Editor's Notes

  1. MyCin d