Dokumen tersebut membahas tentang komitmen karyawan, termasuk definisi, faktor-faktor yang mempengaruhinya, indikatornya, dan cara membangun komitmen karyawan. Komitmen karyawan dijelaskan sebagai rasa identifikasi, keterlibatan dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain karakteristik pekerjaan, struktur organisasi, dan pengalaman kerja. Membangun kom
2. Pengertian Komitmen Karyawan
Komitmen karyawan merupakan salah satu kunci yang turut menentukan berhasil
tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Karyawan yangmempunyai
komitmen pada organisasi biasanya mereka menunjukan sikap kerja yang penuh
perhatian terhadap tugasnya, mereka sangat memiliki tanggung jawab untuk
melaksanakan tugas-tugas serta sangat loyal terhadap perusahaan.
3. Komitmen karyawan menurut para ahli :
■ Menurut Steers dalam Kuntjoro (2002) Komitmen karyawan adalah rasaidentifikasi,
keterlibatan dan loyalitas yang dinyatakan oleh seorang pegawaiterhadap
organisasinya. Komitmen karyawan merupakan kondisi dimana pegawaisangat
tertarik terhadap tujuan, nilai-nilai, dan sasaran organisasinya. Komitmenterhadap
organisasi artinya lebih dari sekedar keanggotaan formal, karena meliputi sikap
menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan tingkat upaya yang tinggi
bagi kepentingan organisasi demi pencapaian tujuan.
■ Menurut Zurnali (2010), komitmen merupakan perasaan yang kuat dan eratdari
seseorang terhadap tujuan dan nilai suatu organisasi dalam hubungannya dengan
peran mereka terhadap upaya pencapaian tujuan dan nilai-nilai tersebut.
4. proses komitmen yang secara konseptual dibedakan menjadi tiga tahap
sebagai berikut (Wahyudi, 2008) :
1. Organizational entry, berkaitan dengan pemilihan karyawan akanorganisasi yang
akan dimasuki.
2. Organizational commitment, merupakan tahap dimana karyawanmenetapkan
kedalaman organisasi ini pada kedalaman identifikasikaryawan dengan tujuan-tujuan
organisasi dan keinginan untuk bekerjakeras dalam mempertahankan misi organisasi.
3. Propensity, merupakan bagaimana kecenderungan untuk karyawandengan
komitmen organisasi rendah akan terdapat kecenderungan yang besar untuk keluar
organisasi.
5. Menurut Minner dalam Sopiah (2008) mengemukakan empat
faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan antara lain :
1. Faktor personal, misalnya usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalamankerja,
dan kepribadian.
2. Karakteristik pekerjaan, misalnya lingkup jabatan, tantangan dalam pekerjaan,konflik
peran, tingkat kesulitan dalam pekerjaan.
3. Karakteristik struktur, misalnya besar kecilnya organisasi, bentuk
organisasi,kehadiran serikat pekerjan, dan tingkat pengendalian yang dilakukan
organisasiterhadap karyawan.
4. Pengalaman kerja. Pengalaman kerja seorang karyawan sangat berpengaruhterhadap
tingkat komitmen karyawan pada organisasi.
6. Zurnali (2010) dengan mengacu pada pendapat-pendapat Meyer and
Allenmendefinisikan masing-masing indikator komitmen organisasional
sebagai berikut :
1. Affective commitment atau komitmen afektif. Komitmen afektif adalah perasaan cinta
pada organisasi atau perusahaanyang memunculkan kemauan untuk tetap tinggal dan
membina hubungan socialserta menghargai nilai hubungan dengan organisasi
dikarenakan telah menjadianggota organisasi.
2. Continuance commitment atau komitmen berkelanjutan.Komitmen berkelanjutan adalah
perasaan berat untuk meninggalkanorganisasi dikarenakan kebutuhan untuk bertahan
dengan pertimbangan biaya apabila meninggalkan organisasi dan penghargaan yang
berkenaan dengan partisipasi di dalam organisasi.
3. Normative Commitment atau komitmen normatif.Komitmen normatif adalah perasaan
yang mengharuskan untuk bertahandalam organisasi dikarenakan kewajiban dan
tanggung jawab terhadaporganisasi yang didasari atas pertimbangan norma, nilai, dan
keyakinankaryawan.
7. Indikator Komitmen Karyawan
Menurut Kaswara dan Santoso (2008) ada beberapa indikator komitmen dan faktor –
faktor penentu karyawan :
1. Komitmen Afektif dengan faktor penentu seperti Personal characteristic, Job
characteristic,Work experience.
2. Komitmen Berkelanjutan dengan faktor penentu seperti Increase in pay, Status,
Freedom.
3. Komitmen Alternatif dengan faktor penentu seperti Familiar or cultural, socialization,
Organizational socialization.
8. Membangun Komitmen Karyawan
Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membangun komitmenkaryawan, antara lain :
1. Menyampaikan visi perusahaan.
Untuk membangun komitmen karyawan, langkah pertama yang bisa Anda ambil yaitu menyampaikan tujuan-
tujuan besar atau visi utama perusahaan yang akan Anda raih bersama para karyawan.
2. Menciptakan keharmonisan lingkungan kerja.
Lingkungan kerja yang nyaman memberikan energi positif bagikaryawan sehingga mereka merasa senang dan
selalu bersemangat dalammenyelesaikan tugas atau kewajiban mereka masing-masing.
3. Menumbuhkan rasa cinta terhadap perusahaan.
Ketika karyawan sudah mulai nyaman dengan lingkungankerjanya, maka tidak menutup kemungkinan akan
tumbuh rasa cintaterhadap perusahaan dimana ia bekerja.
4. Berikan reward atas prestasi yang dicapai.
Salah satu cara yang bisa Anda pilih untuk meningkatkankomitmen karyawan yaitu dengan memberikan reward
atas prestasi yangtelah dicapai karyawan.
5.Tingkatkan motivasi kerja karyawan.
Ada kalanya motivasi kerja karyawan mengalami siklus naikturun seiring dengan tuntutan kerja yang mereka
hadapi dan masa kerjayang telah mereka jalani.
9. Contoh Komitmen Karyawan :
1. Datang ke kantor dan pulang tepat waktu secara proaktif tanpa ada paksaansama
sekali.
2. Selalu menceritakan kebaikan perusahaan.
3. Bangga dan senantiasa memandang perusahaan secara positif dalam situasiapapun.
4. Mampu mengerahkan seluruh tenaganya demi tujuan perusahaan.
5. Membina hubungan yang baik terhadap seluruh karyawan dan selalu melakukanyang
terbaik bagi perusahaan
10. Kesimpulan
Keunggulan kompetitif melalui SDM, bernajak dari pandangan bahwa semua
keunggulan baik dalam bentuk produk, teknologi, system dan proses, bermuara pada kualitas
SDM. Faktor-faktor yang inherent (terpadu) dalam pengertian keunggulan SDM seperti
kompetensi, komitmen, kecerdasan intelektual, kepribadian dan motivasi, merupakan human
capital yang perlu dibangun terus-menerus kualitasnya baik melalui pendekatan lunak
maupun pendekatan kerasdalam upaya meningkatkan profitabilitas dan memnuhi
kepentingan customers .
Kunci dari kebijakan ini adalah keterlibatan karyawan yang lebih besar dalam proses
pemberdayaan, yaitu, informing, consulting, sharing, delegating, dan empowerment, SDM
sebagai sumber keunggulan bersaing akan berperan lebih baik dalam proses pencapaian misi
dan tujuan perusahaan Tantangan persaingan di masa depan ditandai dengan intensitas
perubahan lingkungan yang tinggi sehingga menuntut karakteristik SDM yang memiliki
kemampuan.