SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
1
Jurnal Keperawatan
Volume 1, Nomor 1, November 2015
Hal 1-6
PENGETAHUAN IBU MENYUSUI
TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI IBU MENYUSUI
Evy Tri Susanti¹, Wahyu Tri Astuti², Erni Setyawati³
1. Departemen Keperawatan Maternitas Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara
Magelang, (0293)3149517/E-mail: evytrisusanti@yahoo.co.id
2. Departemen Keperawatan Anak Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara
Magelang, (0293)3149517/E-mail: astuti.wahyutri@yahoo.co.id
3. Departemen Keperawatan Maternitas Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara
Magelang, (0293)3149517/E-mail: erni.setyawati@yahoo.com
ABSTRAK
Latar belakang : Untuk mencapai serta memelihara kesehatan dan status gizi optimal,
tubuh perlu mengkonsumsi makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi seimbang.
Berdasarkan survey yang dilakukan, dari ketujuh ibu menyusui tersebut empat kurang
mengetahui tentang kebutuhan nutrisi ibu menyusui, menurut mereka nutrisi yang dapat
memperlancar produksi ASI adalah makan sayuran seperti daun pepaya. Tujuan :
Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang nutrisi ibu menyusui.
Metode : Metode menggunakan survey cross sectional, populasi penelitian ini adalah
adalah seluruh ibu menyusui di Desa Mangunrejo Kecamatan Tegalrejo Kabupaten
Magelang yang berjumlah 70 orang. Hasil : Pengetahuan ibu menyusui tentang pengertian
pengertian nutrisi termasuk dalam kategori kurang (64%), pengetahuan ibu menyusui
tentang fungsi nutrisi termasuk dalam kategori rendah (50%), pengetahuan ibu menyusui
tentang faktor yang mempengaruhi nutrisi termasuk dalam kategori rendah (57%),
pengetahuan ibu menyusui tentang status nutrisi terhadap kualitas ASI termasuk dalam
kategori rendah (59%), pengetahuan ibu menyusui tentang status nutrisi ibu menyusui
termasuk dalam kategori rendah (63%), pengetahuan ibu menyusui tentang syarat-syarat
makanan bagi ibu menyusui termasuk dalam kategori rendah (63%), Simpulan :
pengetahuan ibu menyusui tentang kebutuhan nutrisi ibu menyusui termasuk dalam
kategori rendah (49%).
Kata kunci : ibu menyusui, nutrisi ibu menyusui, pengetahuan.
2
PENDAHULUAN
Nutrisi merupakan proses dan
pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energi dan
digunakan dalam aktivitas (Hidayat, 2006)
Menurut Wartonah (2008) nutrisi adalah
zat gizi lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk
keseluruhan proses dalam tubuh manusia
untuk menerima makanan atau bahan-
bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuhnya serta
mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat
dikatakan sebagai ilmu makanan, zat-zat
gizi dan zat lain yang terkandung, aksi
bereaksi dan keseimbangan yang
berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit. Makhluk hidup memerlukan
makanan untuk melangsungkan
kehidupannya manusia mendapatkan zat
makanannya dalam bentuk bahan makanan
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau
hewan. Untuk mencapai serta memelihara
kesehatan dan status gizi optimal, tubuh
perlu mengkonsumsi makanan sehari-hari
yang mengandung zat gizi seimbang. Bila
tubuh dapat mencerna, mengabsorbsi dan
memetabolisme zat-zat gizi tersebut secara
baik maka akan tercapai gizi seimbang
(Almatsier, 2004).
Menurut Soeditomo (2004) zat gizi
memiliki lima fungsi, yang pertama
menghasilkan sumber energi atau tenaga.
Jika fungsi ini terganggu, orangmenjadi
kurang geraknya atau kurang giat dan
merasa cepat lelah. Yang kedua
menyokong pertumbuhan badan yaitu
penambahan sel baru pada sel yang sudah
ada. Yang ketiga memelihara jaringan
tubuh, mengganti yang rusak,yaitu
mengganti sel yang tampak jelas pada luka
tubuh yaitu terjadinya jaringan penutup
luka.Yang keempat mengatur metabolisme
dan berbagai keseimbangan dalam cairan
tubuh (keseimbangan air, asam basa dan
mineral). Dan yang kelima berperan dalam
mekanisme pertahanan tubuh terhadap
berbagai penyakit sebagai anti oksidan dan
antibodi lainnya. ASI merupakan sumber
gizi yang sangat ideal dengan komposisi
yang seimbang dan disesuaikan dengan
pertumbuhan bayi.
ASI adalah makanan bayi yang
paling sempurna, kualitas maupun
kuantitasnya, dengan tata laksana
menyusui yang benar, ASI sebagai
makanan tunggal akan cukup memenuhi
kebutuhan bayi tumbuh normal sampai
usia 6 bulan (Roesli, 2000). ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir,
ASI merupakan makanan paling
sempurna, bersih, mengandung antibodi
dan nutrisi yang tepat. ASI mempunyai
banyak manfaat, yang pertama ASI
melindungi bayi dari penyakit diare,
infeksi telinga, infeksi kandung kemih,
eksema, diabetes, infeksi paru-paru dan
kegemukan. Yang kedua ASI
menumbuhkan kemampuan melawan
infeksi pada bayi dan mendukung sistem
kekebalan tubuhnya. Yang ketiga bayi
mendapat ASI eksklusif selama lebih dari
3 bulan memiliki IQ lebih tinggi dari bayi
yang diberi susu formula (Chumbley,
2002).
Kebutuhan nutrisi pada saat
menyusui jauh lebih besar dua kali lipat
dibandingkan pada saat kehamilan. Pada
4-6 bulan pertama melahirkan, berat
seorang bayi menjadi dua kali lipat
dibandingkan pada saat umur sembilan
bulan didalam kandungan. Susu yang
dihasilkan selama 4 bulan mengandung
energi yang ekuivalen dengan energi total
pada waktu kehamilan. Tetapi, meskipun
demikian sejumlah energi dan banyak dari
nutrien yang dimakanselama kehamilan
dipergunakan untuk mendukung produksi
dari ASI. Jumlah ASI yang diproduksi
pada masa menyusui, energi dan
kandungan dari nutrisi, jumlah energi yang
dibutuhkan ibu serta nutrisi yang tersedia.
Kebutuhan nutrisi pada masa menyusui
meningkat hingga 500kal/hari yang
disertai dengan peningkatan kebutuhan
protein, vitamin dan mineral. Masa
menyusui yang cukup lama merupakan
masa drainase zat-zat makanan bagi ibu,
karena melalui ASI, sang ibu memberikan
kepada bayinya zat-zat gizi yang cukup
untuk pertumbuhan bayi normal. Oleh
karena itu ibu menyusui memerlukan
3
sejumlah zat-zat gizi yang lebih banyak
dari ibu yang sedang hamil, apalagi bila
ibu itu tetap bekerja secara aktif di rumah
atau di luar rumah. Bila ibu tidak
mendapat tambahan gizi yang cukup,
maka ibu akan menjadi kurus dan mudah
letih, karena zat-zat makanan yang
diperlukan untuk ASI diambil dari
jaringan tubuh ibu. Oleh karena itu selama
masa ASI ekslusif atau sebelum bayi
mendapatkan makanan pendamping, tidak
dianjurkan untuk melakukan diet
penurunan berat badan. Proses menyusui
dapat dikatakan berhasil jika bayi
berkembang dan status biokimia yang
normal. Jumlah ASI yang dikonsumsi bayi
dan komposisi nutrisi dari ASI biasa
digunakan sebagai dasar untuk melihat
adekuatnya nutrisi dari ibu pada masa
menyusui (As’ad, 2002).
Pengetahuan merupakan hasil dari
tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu
objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indra manusia yakni indra
penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasa, raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh darimata dan telinga
(Notoatmodjo, 2003), sedangkan menurut
Mundiri (2001) dalam Rahman (2003)
pengetahuan adalah hasil dari aktivitas
mengetahui, yakni tersingkapnya suatu
kenyataan ke dalam jiwa sehingga tidak
ada keraguan terhadapnya. Pertumbuhan
bayi akan tumbuh dengan baik dengan
pemberian ASI yang cukup. Seorang ibu
memerlukan nutrisi yang cukup serta gizi
yang seimbang. Pemilihan bahan makanan
ternyata dipengaruhi oleh unsur-unsur
tertentu, salah satunya adalah tingkat
pengetahuan dalam memilih dan mengolah
pangan mereka sehari-hari. Termasuk
dalam sumber pengetahuan dalam memilih
dan mengolah pangan adalah sistem sosial
keluarga secara turun temurun, proses
sosialisasi dan interaksi keluarga dengan
media masa (Santoso & Ranti, 2004).
Berdasarkan survey yang
dilakukan pada tanggal 4 Oktober 2010 di
RT 07 Dusun Pangkat yang merupakan
bagian dari Desa Mangunrejo Kecamatan
Tegalrejo Kabupaten Magelang terdapat 7
orang ibu menyusui. Dari ketujuh ibu
menyusui tersebut 4 diantaranya kurang
mengetahui tentang kebutuhan nutrisi ibu
menyusui, menurut mereka nutrisi yang
dapat memperlancar produksi ASI adalah
makanan yang berasal dari sayuran seperti
daun pepaya serta dengan mengkonsumsi
jamu uyup-uyup untuk meningkatkan
produksi ASI. Masih terdapat banyak
kesalahan informasi di kalangan ibu-ibu
menyusui di Desa Mangunrejo Kecamatan
Tegalrejo Kabupaten Magelang seperti ibu
menyusui yang baru saja melahirkan tidak
boleh makan makanan yang amis-amis
karena bisa menimbulkan rasa gatal pada
luka jahitan pasca melahirkan, dilarang
makan makanan yang berasal dari
beras/tepung ketan, tidak boleh minum air
kelapa muda karena menyebabkan bayi
menjadi pilek dan lain lain. Hal ini
menunjukkan bahwa mereka belum begitu
mengetahui tentang kebutuhan nutrisi ibu
menyusui. Tujuan publikasi ingin
mengetahui tentang gambaran tingkat
pengetahuan ibu menyusui tentang
kebutuhan nutrisi ibu menyusui di Desa
Mangunrejo Kecamatan Tegalrejo
Kabupaten Magelang.
METODE
Penelitian ini menggunakan
rancangan cross sectional, dalam
penelitian ini penulis hanya
menggambarkan tentang gambaran tingkat
pengetahuan ibu menyusui tentang
kebutuhan nutrisi ibu menyusui di Desa
Mangunrejo Kecamatan Tegalrejo
Kabupaten Magelang dalam kurun waktu
tertentu. Variabel yang digunakan adalah
pengetahuan ibu tentang nutrisi ibu
menyusui. Populasi yang digunakan
adalah ibu menyusui di Desa Mangunrejo
Kecamatan Tegalrejo Kabupaten
Magelang dengan sampel menggunakan
total sampel sebanyak 70 orang.
4
HASIL
Tabel 1. Tingkat pengetahuan ibu menyusui
tentang fungsi nutrisi di Desa
Mangunrejo, Tegalrejo
Pengetahuan
ibu menyusui
tentang fungsi
nutrisi
Frekuensi Presentase
Baik 12 17%
Cukup 23 33%
Rendah 0 0%
Kurang 35 50%
Jumlah 70 100%
Tabel 1 diatas didapatkan
sebanyak 12 ibu menyusui (17%)
mempunyai pengetahuan baik, 23 orang
ibu menyusui (33%) mempunyai
pengetahuan cukup, dan 35 orang ibu
menyusui (50%) mempunyai pengetahuan
rendah serta tidak ada ibu menyusui yang
mempunyai pengetahuan kurang (0%)
tentang fungsi nutrisi.
Tabel 2. Tingkat pengetahuan ibu menyusui
tentang status nutrisi terhadap kualitas ASI, di
Desa Mangunrejo, Tegalrejo
Pengetahuan
ibumenyusui
tentang status
nutrisi terhadap
kualitasASI
Frekuensi Presentase
Baik 0 0%
Cukup 0 0%
Kurang 29 41%
Rendah 41 59%
Jumlah 70 100%
Dari Tabel 2 sebanyak 29 orang
ibu menyusui (41%) mempunyai
pengetahuan kurang, dan 41 orang ibu
menyusui (59%) mempunyai pengetahuan
rendah tentang status nutrisi terhadap
kualitas ASI.
Tabel 3. Tingkat pengetahuan ibu menyusui
tentang kebutuhan nutrisi ibu menyusui di Desa
Mangunrejo, Tegalrejo
Pengetahuan
ibumenyusui
tentang syarat-
syaratmakanan
bagi ibumenyusui
Frekuensi Presentase
Baik 0 0%
Cukup 22 31%
Kurang 14 20%
Rendah 34 49%
Jumlah 70 100%
Pada diagram diatas menunjukkan
bahwa dari sejumlah 70 responden,
sebanyak 34 orang ibu menyusui (49%)
mempunyai pengetahuan rendah 22 orang
ibu menyusui (31%) mempunyai
pengetahuan cukup, 14 orang ibu
menyusui (20%) mempunyai pengetahuan
kurang dan tidak ada ibu menyusui yang
mempunyai pengetahuan baik (0%).
PEMBAHASAN
Pengetahuan tentang fungsi nutrisi
dapat diperoleh mengingat kembali
terhadap sesuatu yang telah dipelajari.
Oleh sebab itu, responden dapat
menyebutkan, menguraikan,
mendefinisikan dan sebagainya
(Notoatmodjo, 2002). Walaupun demikian
tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang
fungsi nutrisi di Desa Mangunrejo 50%
mempunyai kategori rendah dikarenakan
53% ibu menyusui di Desa Mangunrejo
berpendidikan rendah.
Pengetahuan tentang pengertian
status nutrisi terhadap kualitas ASI bisa
didapatkan dari informasi sehari–hari
seperti diungkapkan Soekanta (2002)
seseorang yang mempunyai sumber
informasi lebih banyak mempunyai
pengetahuan yang lebih luas. Sumber
informasiorang biasanya diperoleh dari
media massa, elektronik, pelayanan
kesehatan, media poster, kerabat dekat dan
sebagainya. Di era sekarang teknologi
semakin canggih, untuk mendapatkan
informasi dapat menggunakan media
elektronik seperti komputer atau
handphone yang bisa digunakan untuk
internetan sehingga orang bisa dengan
mudah mencari informasi yang diinginkan.
Akan tetapi masih banyak orangyang
belum bisa memanfaatkan media
elektronik tersebut untuk mencari
informasi-informasi penting seperti ststus
nutrisi terhadap kualitas ASI.
Pengetahuan tentang kebutuhan
nutrisi ibu menyusui bisa didapatkan dari
informasi sehari–hari seperti diungkapkan
Soekanta (2002) seseorang yang
5
mempunyai sumber informasi lebih
banyak mempunyai pengetahuan yang
lebih luas. Sumber informasi orang
biasanya diperoleh dari media massa,
elektronik, pelayanan kesehatan, media
poster, kerabat dekat dan sebagainya.
Pengetahuan responden tentang kebutuhan
nutrisi ibu menyusui juga dapat diperoleh
dengan mengingat kembali terhadap
sesuatu yang telah dipelajari. Oleh sebab
itu, responden dapat menyebutkan,
menguraikan, mendefinisikan dan
sebagainya (Notoatmodjo, 2002).
Walaupun demikian tingkat
pengetahuan ibu menyusui tentang
kebutuhan nutrisi ibu menyusui di Desa
Mangunrejo 49% mempunyai kategori
rendah dikarenakan 53% ibu menyusui di
Desa Mangunrejo berpendidikan rendah
sehingga berpengaruh terhadap
pengetahuan ibu-ibu menyusui. Meskipun
di era sekarang pengetahuan tidak harus
diperoleh melalui pendidikan formal
karena di zaman sekarang teknologi
semakin canggih sehingga untuk
mendapatkan informasi dapat
menggunakan media elektronik seperti
komputer atau handphone yang bisa
digunakan untuk internetan sehingga
orang bisa dengan mudah mencari
informasi yang diinginkan. Akan tetapi
masih banyak orang yang belum bisa
memanfaatkan media elektronik tersebut
untuk mencari informasi-informasi
penting seperti kebutuhan nutrisi ibu
menyusui, sedangkan media masa yang
harganya relatif terjangkau susah untuk
didapatkan di Desa Mangunrejo.
SIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan pada responden adalah tingkat
pengetahuan ibu menyusui tentang
pengertian nutrisi di Desa Mangunrejo
Kecamatan Tegalrejo Kabupaten
Magelang mempunyai kategori kurang
(64%), tingkat pengetahuan ibu menyusui
tentang fungsi nutrisi mempunyai kategori
rendah (50%), tingkat pengetahuan ibu
menyusui tentang faktor yang
mempengaruhi nutrisi mempunyai
kategori rendah (57%), tingkat
pengetahuan ibu menyusui tentang status
nutrisi terhadap kualitas ASI mempunyai
kategori rendah (59%), tingkat
pengetahuan ibu menyusui tentang status
nutrisi ibu menyusui mempunyai kategori
rendah (63%), tingkat pengetahuan ibu
menyusui tentang syarat-syarat makanan
bagi ibu menyusui mempunyai kategori
rendah (63%) dan tingkat pengetahuan ibu
menyusui tentang kebutuhan nutrisi ibu
menyusui di Desa Mangunrejo Kecamatan
Tegalrejo Kabupaten Magelang
mempunyai kategori rendah (49%).
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada
Direktur Akper Karya Bhakti Nusantara
Magelang dan Ketua Yayasan Karya
Bhakti Magelang yang telah membantu
secara moril dan materiil dalam
penyelesaian publikasi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S, 2005. Prinsip Dasar Ilmu
Gizi, PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Gillian M. Chumbley BSc PhD
RGN,George M. Hall MB BS
MRCS LRCP PhD DSc(Med) CBiol
FiBiol FRCA and Peter Salmon BA
MSc Dphil, Article first published
online: 13 AUG 2002
DOI: 10.1046/j.1365-
2648.2002.02311.x
Hidayat, A.A.A. (2006). Pengantar Ilmu
Keperawatan Anak. Jakarta:
Salemba Medika.
Notoadmodjo S, 2003. Ilmu Kesehatan
Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar,
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
6
--------------------, 2002. Metodologi
Penelitian Kesehatan Edisi Revisi,
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Roesli, Oetami. Petunjuk Praktis
Menyusui, Trubus Agriwidya ;
Jakarta. 2005.
Santoso dan Ranti A.L, 2004. Kesehatan
Dan Gizi, Rineka Cipta, Jakarta.
Tarwoto & Wartonah. (2006).Kebutuhan
Dasar Manusia Dan Proses
Keperawatan. Edisi 3.Salemba
Medika : Jakarta

More Related Content

What's hot

Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Gizi ibu hamil berdasarkan trimester kehamilan
Gizi ibu hamil berdasarkan trimester kehamilanGizi ibu hamil berdasarkan trimester kehamilan
Gizi ibu hamil berdasarkan trimester kehamilanSyaloom Gorga Napitupulu
 
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...Operator Warnet Vast Raha
 
KB 2 - Kebijakan Pemerintah Masa Nifas
KB 2 - Kebijakan Pemerintah Masa NifasKB 2 - Kebijakan Pemerintah Masa Nifas
KB 2 - Kebijakan Pemerintah Masa NifasUwes Chaeruman
 
Gizi pada 1000 hari pertama kehidupan
Gizi pada 1000 hari pertama kehidupanGizi pada 1000 hari pertama kehidupan
Gizi pada 1000 hari pertama kehidupanSari Setiawan
 
Nasi papah antara budaya dan kesehatan artikel
Nasi papah antara budaya dan kesehatan artikelNasi papah antara budaya dan kesehatan artikel
Nasi papah antara budaya dan kesehatan artikelLalu Anwar
 
Kebijakan Pemerintah Masa Nifas
Kebijakan Pemerintah Masa NifasKebijakan Pemerintah Masa Nifas
Kebijakan Pemerintah Masa Nifaspjj_kemenkes
 
Kb 2 kebijakan pemerintah masa nifas
Kb 2 kebijakan pemerintah masa nifasKb 2 kebijakan pemerintah masa nifas
Kb 2 kebijakan pemerintah masa nifasUwes Chaeruman
 
Determinan Pemberian ASI Ekslusif Ppt proposal
Determinan Pemberian ASI Ekslusif Ppt proposalDeterminan Pemberian ASI Ekslusif Ppt proposal
Determinan Pemberian ASI Ekslusif Ppt proposalOcie Sabrina
 
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (15)

Mira mydi
Mira mydiMira mydi
Mira mydi
 
Anc2
Anc2Anc2
Anc2
 
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Gizi ibu hamil berdasarkan trimester kehamilan
Gizi ibu hamil berdasarkan trimester kehamilanGizi ibu hamil berdasarkan trimester kehamilan
Gizi ibu hamil berdasarkan trimester kehamilan
 
GIZI dan Makanan
GIZI dan MakananGIZI dan Makanan
GIZI dan Makanan
 
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
 
KB 2 - Kebijakan Pemerintah Masa Nifas
KB 2 - Kebijakan Pemerintah Masa NifasKB 2 - Kebijakan Pemerintah Masa Nifas
KB 2 - Kebijakan Pemerintah Masa Nifas
 
Gizi pada 1000 hari pertama kehidupan
Gizi pada 1000 hari pertama kehidupanGizi pada 1000 hari pertama kehidupan
Gizi pada 1000 hari pertama kehidupan
 
Nasi papah antara budaya dan kesehatan artikel
Nasi papah antara budaya dan kesehatan artikelNasi papah antara budaya dan kesehatan artikel
Nasi papah antara budaya dan kesehatan artikel
 
Kebijakan Pemerintah Masa Nifas
Kebijakan Pemerintah Masa NifasKebijakan Pemerintah Masa Nifas
Kebijakan Pemerintah Masa Nifas
 
Kb 2 kebijakan pemerintah masa nifas
Kb 2 kebijakan pemerintah masa nifasKb 2 kebijakan pemerintah masa nifas
Kb 2 kebijakan pemerintah masa nifas
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Determinan Pemberian ASI Ekslusif Ppt proposal
Determinan Pemberian ASI Ekslusif Ppt proposalDeterminan Pemberian ASI Ekslusif Ppt proposal
Determinan Pemberian ASI Ekslusif Ppt proposal
 
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatusPemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
 
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 

Similar to Jpkeperawatandd150467

Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Standar kantin sehat sekolah
Standar kantin sehat sekolahStandar kantin sehat sekolah
Standar kantin sehat sekolahYola DJ
 
Kel 1 Trimester 1.docx
Kel 1 Trimester 1.docxKel 1 Trimester 1.docx
Kel 1 Trimester 1.docxGesti6
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu hamil
Manajemen asuhan kebidanan ibu hamilManajemen asuhan kebidanan ibu hamil
Manajemen asuhan kebidanan ibu hamilnunasf
 
Presentasi PPT MK TUMBANG.pptx
Presentasi PPT MK TUMBANG.pptxPresentasi PPT MK TUMBANG.pptx
Presentasi PPT MK TUMBANG.pptxRiry Saud
 
BAB 1 2 3 ANALISA REVISI ganti ya.docx
BAB 1 2 3 ANALISA REVISI ganti ya.docxBAB 1 2 3 ANALISA REVISI ganti ya.docx
BAB 1 2 3 ANALISA REVISI ganti ya.docxApriliaDianRisnawati
 
Gizi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.pptx
Gizi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.pptxGizi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.pptx
Gizi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.pptxyakoptagoli2
 
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Tujuan pemberian nutrisi bayi
Tujuan pemberian nutrisi bayiTujuan pemberian nutrisi bayi
Tujuan pemberian nutrisi bayifadzan
 
9 KAK ASI.docx
9 KAK ASI.docx9 KAK ASI.docx
9 KAK ASI.docxholipah2
 
PPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptx
PPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptxPPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptx
PPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptxAlfandoWibowo2
 
Materi 1 proposal d4 (1)
Materi 1 proposal d4 (1)Materi 1 proposal d4 (1)
Materi 1 proposal d4 (1)zikri afdal
 
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docxLEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docxagriSagala1
 
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docxLEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docxagriSagala1
 

Similar to Jpkeperawatandd150467 (20)

Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Standar kantin sehat sekolah
Standar kantin sehat sekolahStandar kantin sehat sekolah
Standar kantin sehat sekolah
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
Kel 1 Trimester 1.docx
Kel 1 Trimester 1.docxKel 1 Trimester 1.docx
Kel 1 Trimester 1.docx
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu hamil
Manajemen asuhan kebidanan ibu hamilManajemen asuhan kebidanan ibu hamil
Manajemen asuhan kebidanan ibu hamil
 
Presentasi PPT MK TUMBANG.pptx
Presentasi PPT MK TUMBANG.pptxPresentasi PPT MK TUMBANG.pptx
Presentasi PPT MK TUMBANG.pptx
 
BAB 1 2 3 ANALISA REVISI ganti ya.docx
BAB 1 2 3 ANALISA REVISI ganti ya.docxBAB 1 2 3 ANALISA REVISI ganti ya.docx
BAB 1 2 3 ANALISA REVISI ganti ya.docx
 
Gizi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.pptx
Gizi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.pptxGizi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.pptx
Gizi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.pptx
 
Stunting bayi neww
Stunting bayi newwStunting bayi neww
Stunting bayi neww
 
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan
Makalah kel-dua-gizi-dan-makananMakalah kel-dua-gizi-dan-makanan
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan
 
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan
Makalah kel-dua-gizi-dan-makananMakalah kel-dua-gizi-dan-makanan
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan
 
Tujuan pemberian nutrisi bayi
Tujuan pemberian nutrisi bayiTujuan pemberian nutrisi bayi
Tujuan pemberian nutrisi bayi
 
9 KAK ASI.docx
9 KAK ASI.docx9 KAK ASI.docx
9 KAK ASI.docx
 
PPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptx
PPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptxPPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptx
PPT IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI KELOMPOK 1 .pptx
 
Materi 1 proposal d4 (1)
Materi 1 proposal d4 (1)Materi 1 proposal d4 (1)
Materi 1 proposal d4 (1)
 
tugas
tugastugas
tugas
 
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatusPemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
 
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docxLEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
 
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docxLEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
 

Recently uploaded

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 

Recently uploaded (7)

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 

Jpkeperawatandd150467

  • 1. 1 Jurnal Keperawatan Volume 1, Nomor 1, November 2015 Hal 1-6 PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI IBU MENYUSUI Evy Tri Susanti¹, Wahyu Tri Astuti², Erni Setyawati³ 1. Departemen Keperawatan Maternitas Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara Magelang, (0293)3149517/E-mail: evytrisusanti@yahoo.co.id 2. Departemen Keperawatan Anak Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara Magelang, (0293)3149517/E-mail: astuti.wahyutri@yahoo.co.id 3. Departemen Keperawatan Maternitas Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara Magelang, (0293)3149517/E-mail: erni.setyawati@yahoo.com ABSTRAK Latar belakang : Untuk mencapai serta memelihara kesehatan dan status gizi optimal, tubuh perlu mengkonsumsi makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi seimbang. Berdasarkan survey yang dilakukan, dari ketujuh ibu menyusui tersebut empat kurang mengetahui tentang kebutuhan nutrisi ibu menyusui, menurut mereka nutrisi yang dapat memperlancar produksi ASI adalah makan sayuran seperti daun pepaya. Tujuan : Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang nutrisi ibu menyusui. Metode : Metode menggunakan survey cross sectional, populasi penelitian ini adalah adalah seluruh ibu menyusui di Desa Mangunrejo Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang yang berjumlah 70 orang. Hasil : Pengetahuan ibu menyusui tentang pengertian pengertian nutrisi termasuk dalam kategori kurang (64%), pengetahuan ibu menyusui tentang fungsi nutrisi termasuk dalam kategori rendah (50%), pengetahuan ibu menyusui tentang faktor yang mempengaruhi nutrisi termasuk dalam kategori rendah (57%), pengetahuan ibu menyusui tentang status nutrisi terhadap kualitas ASI termasuk dalam kategori rendah (59%), pengetahuan ibu menyusui tentang status nutrisi ibu menyusui termasuk dalam kategori rendah (63%), pengetahuan ibu menyusui tentang syarat-syarat makanan bagi ibu menyusui termasuk dalam kategori rendah (63%), Simpulan : pengetahuan ibu menyusui tentang kebutuhan nutrisi ibu menyusui termasuk dalam kategori rendah (49%). Kata kunci : ibu menyusui, nutrisi ibu menyusui, pengetahuan.
  • 2. 2 PENDAHULUAN Nutrisi merupakan proses dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas (Hidayat, 2006) Menurut Wartonah (2008) nutrisi adalah zat gizi lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan- bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi bereaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. Makhluk hidup memerlukan makanan untuk melangsungkan kehidupannya manusia mendapatkan zat makanannya dalam bentuk bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan. Untuk mencapai serta memelihara kesehatan dan status gizi optimal, tubuh perlu mengkonsumsi makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi seimbang. Bila tubuh dapat mencerna, mengabsorbsi dan memetabolisme zat-zat gizi tersebut secara baik maka akan tercapai gizi seimbang (Almatsier, 2004). Menurut Soeditomo (2004) zat gizi memiliki lima fungsi, yang pertama menghasilkan sumber energi atau tenaga. Jika fungsi ini terganggu, orangmenjadi kurang geraknya atau kurang giat dan merasa cepat lelah. Yang kedua menyokong pertumbuhan badan yaitu penambahan sel baru pada sel yang sudah ada. Yang ketiga memelihara jaringan tubuh, mengganti yang rusak,yaitu mengganti sel yang tampak jelas pada luka tubuh yaitu terjadinya jaringan penutup luka.Yang keempat mengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan dalam cairan tubuh (keseimbangan air, asam basa dan mineral). Dan yang kelima berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit sebagai anti oksidan dan antibodi lainnya. ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, kualitas maupun kuantitasnya, dengan tata laksana menyusui yang benar, ASI sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan bayi tumbuh normal sampai usia 6 bulan (Roesli, 2000). ASI adalah makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir, ASI merupakan makanan paling sempurna, bersih, mengandung antibodi dan nutrisi yang tepat. ASI mempunyai banyak manfaat, yang pertama ASI melindungi bayi dari penyakit diare, infeksi telinga, infeksi kandung kemih, eksema, diabetes, infeksi paru-paru dan kegemukan. Yang kedua ASI menumbuhkan kemampuan melawan infeksi pada bayi dan mendukung sistem kekebalan tubuhnya. Yang ketiga bayi mendapat ASI eksklusif selama lebih dari 3 bulan memiliki IQ lebih tinggi dari bayi yang diberi susu formula (Chumbley, 2002). Kebutuhan nutrisi pada saat menyusui jauh lebih besar dua kali lipat dibandingkan pada saat kehamilan. Pada 4-6 bulan pertama melahirkan, berat seorang bayi menjadi dua kali lipat dibandingkan pada saat umur sembilan bulan didalam kandungan. Susu yang dihasilkan selama 4 bulan mengandung energi yang ekuivalen dengan energi total pada waktu kehamilan. Tetapi, meskipun demikian sejumlah energi dan banyak dari nutrien yang dimakanselama kehamilan dipergunakan untuk mendukung produksi dari ASI. Jumlah ASI yang diproduksi pada masa menyusui, energi dan kandungan dari nutrisi, jumlah energi yang dibutuhkan ibu serta nutrisi yang tersedia. Kebutuhan nutrisi pada masa menyusui meningkat hingga 500kal/hari yang disertai dengan peningkatan kebutuhan protein, vitamin dan mineral. Masa menyusui yang cukup lama merupakan masa drainase zat-zat makanan bagi ibu, karena melalui ASI, sang ibu memberikan kepada bayinya zat-zat gizi yang cukup untuk pertumbuhan bayi normal. Oleh karena itu ibu menyusui memerlukan
  • 3. 3 sejumlah zat-zat gizi yang lebih banyak dari ibu yang sedang hamil, apalagi bila ibu itu tetap bekerja secara aktif di rumah atau di luar rumah. Bila ibu tidak mendapat tambahan gizi yang cukup, maka ibu akan menjadi kurus dan mudah letih, karena zat-zat makanan yang diperlukan untuk ASI diambil dari jaringan tubuh ibu. Oleh karena itu selama masa ASI ekslusif atau sebelum bayi mendapatkan makanan pendamping, tidak dianjurkan untuk melakukan diet penurunan berat badan. Proses menyusui dapat dikatakan berhasil jika bayi berkembang dan status biokimia yang normal. Jumlah ASI yang dikonsumsi bayi dan komposisi nutrisi dari ASI biasa digunakan sebagai dasar untuk melihat adekuatnya nutrisi dari ibu pada masa menyusui (As’ad, 2002). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh darimata dan telinga (Notoatmodjo, 2003), sedangkan menurut Mundiri (2001) dalam Rahman (2003) pengetahuan adalah hasil dari aktivitas mengetahui, yakni tersingkapnya suatu kenyataan ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya. Pertumbuhan bayi akan tumbuh dengan baik dengan pemberian ASI yang cukup. Seorang ibu memerlukan nutrisi yang cukup serta gizi yang seimbang. Pemilihan bahan makanan ternyata dipengaruhi oleh unsur-unsur tertentu, salah satunya adalah tingkat pengetahuan dalam memilih dan mengolah pangan mereka sehari-hari. Termasuk dalam sumber pengetahuan dalam memilih dan mengolah pangan adalah sistem sosial keluarga secara turun temurun, proses sosialisasi dan interaksi keluarga dengan media masa (Santoso & Ranti, 2004). Berdasarkan survey yang dilakukan pada tanggal 4 Oktober 2010 di RT 07 Dusun Pangkat yang merupakan bagian dari Desa Mangunrejo Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang terdapat 7 orang ibu menyusui. Dari ketujuh ibu menyusui tersebut 4 diantaranya kurang mengetahui tentang kebutuhan nutrisi ibu menyusui, menurut mereka nutrisi yang dapat memperlancar produksi ASI adalah makanan yang berasal dari sayuran seperti daun pepaya serta dengan mengkonsumsi jamu uyup-uyup untuk meningkatkan produksi ASI. Masih terdapat banyak kesalahan informasi di kalangan ibu-ibu menyusui di Desa Mangunrejo Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang seperti ibu menyusui yang baru saja melahirkan tidak boleh makan makanan yang amis-amis karena bisa menimbulkan rasa gatal pada luka jahitan pasca melahirkan, dilarang makan makanan yang berasal dari beras/tepung ketan, tidak boleh minum air kelapa muda karena menyebabkan bayi menjadi pilek dan lain lain. Hal ini menunjukkan bahwa mereka belum begitu mengetahui tentang kebutuhan nutrisi ibu menyusui. Tujuan publikasi ingin mengetahui tentang gambaran tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang kebutuhan nutrisi ibu menyusui di Desa Mangunrejo Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang. METODE Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, dalam penelitian ini penulis hanya menggambarkan tentang gambaran tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang kebutuhan nutrisi ibu menyusui di Desa Mangunrejo Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang dalam kurun waktu tertentu. Variabel yang digunakan adalah pengetahuan ibu tentang nutrisi ibu menyusui. Populasi yang digunakan adalah ibu menyusui di Desa Mangunrejo Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang dengan sampel menggunakan total sampel sebanyak 70 orang.
  • 4. 4 HASIL Tabel 1. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang fungsi nutrisi di Desa Mangunrejo, Tegalrejo Pengetahuan ibu menyusui tentang fungsi nutrisi Frekuensi Presentase Baik 12 17% Cukup 23 33% Rendah 0 0% Kurang 35 50% Jumlah 70 100% Tabel 1 diatas didapatkan sebanyak 12 ibu menyusui (17%) mempunyai pengetahuan baik, 23 orang ibu menyusui (33%) mempunyai pengetahuan cukup, dan 35 orang ibu menyusui (50%) mempunyai pengetahuan rendah serta tidak ada ibu menyusui yang mempunyai pengetahuan kurang (0%) tentang fungsi nutrisi. Tabel 2. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang status nutrisi terhadap kualitas ASI, di Desa Mangunrejo, Tegalrejo Pengetahuan ibumenyusui tentang status nutrisi terhadap kualitasASI Frekuensi Presentase Baik 0 0% Cukup 0 0% Kurang 29 41% Rendah 41 59% Jumlah 70 100% Dari Tabel 2 sebanyak 29 orang ibu menyusui (41%) mempunyai pengetahuan kurang, dan 41 orang ibu menyusui (59%) mempunyai pengetahuan rendah tentang status nutrisi terhadap kualitas ASI. Tabel 3. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang kebutuhan nutrisi ibu menyusui di Desa Mangunrejo, Tegalrejo Pengetahuan ibumenyusui tentang syarat- syaratmakanan bagi ibumenyusui Frekuensi Presentase Baik 0 0% Cukup 22 31% Kurang 14 20% Rendah 34 49% Jumlah 70 100% Pada diagram diatas menunjukkan bahwa dari sejumlah 70 responden, sebanyak 34 orang ibu menyusui (49%) mempunyai pengetahuan rendah 22 orang ibu menyusui (31%) mempunyai pengetahuan cukup, 14 orang ibu menyusui (20%) mempunyai pengetahuan kurang dan tidak ada ibu menyusui yang mempunyai pengetahuan baik (0%). PEMBAHASAN Pengetahuan tentang fungsi nutrisi dapat diperoleh mengingat kembali terhadap sesuatu yang telah dipelajari. Oleh sebab itu, responden dapat menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan dan sebagainya (Notoatmodjo, 2002). Walaupun demikian tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang fungsi nutrisi di Desa Mangunrejo 50% mempunyai kategori rendah dikarenakan 53% ibu menyusui di Desa Mangunrejo berpendidikan rendah. Pengetahuan tentang pengertian status nutrisi terhadap kualitas ASI bisa didapatkan dari informasi sehari–hari seperti diungkapkan Soekanta (2002) seseorang yang mempunyai sumber informasi lebih banyak mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Sumber informasiorang biasanya diperoleh dari media massa, elektronik, pelayanan kesehatan, media poster, kerabat dekat dan sebagainya. Di era sekarang teknologi semakin canggih, untuk mendapatkan informasi dapat menggunakan media elektronik seperti komputer atau handphone yang bisa digunakan untuk internetan sehingga orang bisa dengan mudah mencari informasi yang diinginkan. Akan tetapi masih banyak orangyang belum bisa memanfaatkan media elektronik tersebut untuk mencari informasi-informasi penting seperti ststus nutrisi terhadap kualitas ASI. Pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi ibu menyusui bisa didapatkan dari informasi sehari–hari seperti diungkapkan Soekanta (2002) seseorang yang
  • 5. 5 mempunyai sumber informasi lebih banyak mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Sumber informasi orang biasanya diperoleh dari media massa, elektronik, pelayanan kesehatan, media poster, kerabat dekat dan sebagainya. Pengetahuan responden tentang kebutuhan nutrisi ibu menyusui juga dapat diperoleh dengan mengingat kembali terhadap sesuatu yang telah dipelajari. Oleh sebab itu, responden dapat menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan dan sebagainya (Notoatmodjo, 2002). Walaupun demikian tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang kebutuhan nutrisi ibu menyusui di Desa Mangunrejo 49% mempunyai kategori rendah dikarenakan 53% ibu menyusui di Desa Mangunrejo berpendidikan rendah sehingga berpengaruh terhadap pengetahuan ibu-ibu menyusui. Meskipun di era sekarang pengetahuan tidak harus diperoleh melalui pendidikan formal karena di zaman sekarang teknologi semakin canggih sehingga untuk mendapatkan informasi dapat menggunakan media elektronik seperti komputer atau handphone yang bisa digunakan untuk internetan sehingga orang bisa dengan mudah mencari informasi yang diinginkan. Akan tetapi masih banyak orang yang belum bisa memanfaatkan media elektronik tersebut untuk mencari informasi-informasi penting seperti kebutuhan nutrisi ibu menyusui, sedangkan media masa yang harganya relatif terjangkau susah untuk didapatkan di Desa Mangunrejo. SIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada responden adalah tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang pengertian nutrisi di Desa Mangunrejo Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang mempunyai kategori kurang (64%), tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang fungsi nutrisi mempunyai kategori rendah (50%), tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang faktor yang mempengaruhi nutrisi mempunyai kategori rendah (57%), tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang status nutrisi terhadap kualitas ASI mempunyai kategori rendah (59%), tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang status nutrisi ibu menyusui mempunyai kategori rendah (63%), tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang syarat-syarat makanan bagi ibu menyusui mempunyai kategori rendah (63%) dan tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang kebutuhan nutrisi ibu menyusui di Desa Mangunrejo Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang mempunyai kategori rendah (49%). UCAPAN TERIMA KASIH Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktur Akper Karya Bhakti Nusantara Magelang dan Ketua Yayasan Karya Bhakti Magelang yang telah membantu secara moril dan materiil dalam penyelesaian publikasi ini. DAFTAR PUSTAKA Almatsier S, 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Gillian M. Chumbley BSc PhD RGN,George M. Hall MB BS MRCS LRCP PhD DSc(Med) CBiol FiBiol FRCA and Peter Salmon BA MSc Dphil, Article first published online: 13 AUG 2002 DOI: 10.1046/j.1365- 2648.2002.02311.x Hidayat, A.A.A. (2006). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba Medika. Notoadmodjo S, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
  • 6. 6 --------------------, 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Roesli, Oetami. Petunjuk Praktis Menyusui, Trubus Agriwidya ; Jakarta. 2005. Santoso dan Ranti A.L, 2004. Kesehatan Dan Gizi, Rineka Cipta, Jakarta. Tarwoto & Wartonah. (2006).Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Edisi 3.Salemba Medika : Jakarta