SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
PENGATURAN PAJAK
DAERAH
Pengaturan Tata Cara Pemberian Nomor Pokok
Wajib Pajak/Retribusi Daerah
Pada dasarnya setiap WPD/WRD hanya
memiliki satu Nomor Pokok WPD/WRD.
Satu NPWPD/NPWRD dapat memiliki
beberapa usaha. Masing-masing usaha
dapat memiliki beberapa kewajiban
pajak/retribusi.
WP / WR
PRIBADI
namanya adalah
nama orang
pribadi, kemudian
dokumen sumber
yang
dipergunakan
adalah Kartu
Tanda Penduduk,
Surat Ijin
Mengemudi,
Pasport
BADAN
namanya badan
usaha, dalam
bentuk CV, PT,
Yayasan,
Koperasi, dengan
dokumen sumber
akta pendirian
perusahaan
tersebut
NWPD /
NPWRD
USAHA
AAAA
USAHA
BBBB
PAJA
K
A
PAJA
K
B
PAJA
K
C
PAJA
K
A
PAJA
K
B
PAJA
K
C
Format NPWPD / NPWRD
KEWAJIBAN
P: Pajak
R: Retribusi
BADAN HUKUM
1: Pribadi
2: Badan
NPWPRD
Enam digit nomor NPWPD/
NPWRD (running number)
KECAMATAN
Kode
Kecamatan.
KELURAHAN
Kode
Kelurahan.
Pemberian NPWPD / NPWRD dilakukan dengan sistem running number yang disentralisir di SKPD
(Satker) Pengelola Pendapatan Daerah.
1
P 69
69
006969
Satu NPWPD/NPWRD untuk Satu WP/WR, Meskipun
Memiliki Beberapa Usaha dengan Beberapa Kewajiban
Pajak/Retribusi
Kewajiban Pajak
Usaha
NPWPD/ NPWRD
Badan Hukum
Pribadi/
Badan
NPWPD
Usaha X
Pajak A Pajak B
Usaha Y
Pajak B
NPWRD
Usaha X
Retribusi C
Data Piutang Pajak
Setelah data wajib pajak selesai di-input, barulah data piutang pajak dapat diinput. Data Piutang
Pajak harus disiapkan per-SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah), bukan hanya per-WP (Wajib Pajak).
NPWPD
SKPD Piutang
SKPD Piutang
Penatausahaan Pajak/Retribusi Daerah
• Penatausahaan
dimulai dari NPWPD
• Khusus BPHTB,
dimungkinkan tanpa
NPWPD
NPWPD
NPWPD
SPTPD
NOTA
PERHI
TUNGAN
SKPD
(Ketetapan) SSPD
• Sistem Official
Assessment juga
didahului dengan
SPTPD
SPTPD
• Nota Perhitungan
menjadi kertas kerja
penerbitan SKPD
Nota Perhitungan
• Penerbitan SKPD
berdasarkan hasil di
nota perhitungan
SKPD
• WPD dapat menyetor
langsung ke Bank
• SSPD untuk self-
assessment dapat
mendahului SPTPD
• SSPD untuk official
assessment
berdasarkan SKPD
SSPD
Pengaturan Tata Cara Pemungutan Pajak/Retribusi
Daerah
Tata cara pemungutan Pajak Daerah dapat dilakukan dengan mekanisme self-assessment atau
mekanisme official-assessment. Pemungutan retribusi darah dengan ketetapan atau tanpa
ketetapan
Self-Assessment
Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Parkir
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
Pajak Sarang Burung Walet
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan
Official-Assessment
Pajak Reklame
Pajak Pengambilan Air Tanah
Pajak Bumi dan Bangunan
Retribusi
Dengan Penetapan
Tanpa Penetapan
Pengaturan Alur Pemungutan Pajak Daerah
Self-Assessment
Wajib pajak berkewajiban untuk menghitung, melapor dan melakukan pembayaran
sendiri. Mungkin terjadi beberapa alur:
a) Wajib pajak melakukan pelaporan dan pembayaran tepat waktu.
b) Wajib pajak melakukan pelaporan tepat waktu tetapi pembayaran tidak tepat
waktu.
c) Wajib pajak tidak melakukan pelaporan.
d) Ditemukan data baru diluar data yang telah dilaporkan oleh wajib pajak
Official Assessment
Ketetapan pajak daerah ditetapkan oleh pemerintah daerah, kemudian wajib pajak
melakukan pembayaran sesuai jumlah yang ditetapkan.
Mungkin terjadi beberapa alur:
a) Wajib pajak melakukan pembayaran pajak tepat waktu.
b) Wajib pajak tidak melakukan pembayaran tepat waktu.
c) Ditemukan data baru diluar data yang telah ditetapkan.

More Related Content

What's hot

2002 terimaan
2002 terimaan2002 terimaan
2002 terimaanaimm reka
 
Perakaunan terimaan
Perakaunan terimaanPerakaunan terimaan
Perakaunan terimaanaimm reka
 
Pemberitahuan Nomor Seri Faktur Pajak ;Lampiran ivf per_24_pj_2012
Pemberitahuan Nomor Seri Faktur Pajak ;Lampiran ivf per_24_pj_2012Pemberitahuan Nomor Seri Faktur Pajak ;Lampiran ivf per_24_pj_2012
Pemberitahuan Nomor Seri Faktur Pajak ;Lampiran ivf per_24_pj_2012Roko Subagya
 
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap IIIAmnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap IIIRoko Subagya
 
Hak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wpHak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wpKppkp Bangil
 
01.kebijakan akuntansi-pendapatan
01.kebijakan akuntansi-pendapatan01.kebijakan akuntansi-pendapatan
01.kebijakan akuntansi-pendapatanAli Mashduqi
 
KEWAJIBAN Bendahara
KEWAJIBAN Bendahara KEWAJIBAN Bendahara
KEWAJIBAN Bendahara Roko Subagya
 
Materi sosialisasi e faktur pajak 27-06-2014
Materi sosialisasi e faktur pajak 27-06-2014Materi sosialisasi e faktur pajak 27-06-2014
Materi sosialisasi e faktur pajak 27-06-2014Gredy Greddy
 
Laporan kerja praktek
Laporan kerja praktekLaporan kerja praktek
Laporan kerja praktekhayatun nufus
 
PER: 17/PJ/ 2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
PER: 17/PJ/  2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETOPER: 17/PJ/  2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
PER: 17/PJ/ 2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETORoko Subagya
 
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...Roko Subagya
 
Contoh daftar temuan pemeriksaan pajak (dari kpp untuk wajib pajak badan)
Contoh daftar temuan pemeriksaan pajak (dari kpp untuk wajib pajak badan)Contoh daftar temuan pemeriksaan pajak (dari kpp untuk wajib pajak badan)
Contoh daftar temuan pemeriksaan pajak (dari kpp untuk wajib pajak badan)Siti Zulaichah
 
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUNPengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUNAhmad Abdul Haq
 
Sosialisasi per 24 tahun 2012 tentang faktur pajak
Sosialisasi per 24 tahun 2012 tentang faktur pajakSosialisasi per 24 tahun 2012 tentang faktur pajak
Sosialisasi per 24 tahun 2012 tentang faktur pajakTobagus Makmun
 
User Manual e-Faktur
User Manual e-FakturUser Manual e-Faktur
User Manual e-FakturUdudHollicz
 
Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak :: Lampiran ivd per_24_pj_2012
Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak :: Lampiran ivd per_24_pj_2012Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak :: Lampiran ivd per_24_pj_2012
Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak :: Lampiran ivd per_24_pj_2012Roko Subagya
 

What's hot (20)

2002 terimaan
2002 terimaan2002 terimaan
2002 terimaan
 
Bab vii
Bab viiBab vii
Bab vii
 
P pt klmpk 4
P pt klmpk 4P pt klmpk 4
P pt klmpk 4
 
Perakaunan terimaan
Perakaunan terimaanPerakaunan terimaan
Perakaunan terimaan
 
Pemberitahuan Nomor Seri Faktur Pajak ;Lampiran ivf per_24_pj_2012
Pemberitahuan Nomor Seri Faktur Pajak ;Lampiran ivf per_24_pj_2012Pemberitahuan Nomor Seri Faktur Pajak ;Lampiran ivf per_24_pj_2012
Pemberitahuan Nomor Seri Faktur Pajak ;Lampiran ivf per_24_pj_2012
 
2.1 per 1 skb potput
2.1 per 1 skb potput2.1 per 1 skb potput
2.1 per 1 skb potput
 
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap IIIAmnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
 
Hak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wpHak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wp
 
01.kebijakan akuntansi-pendapatan
01.kebijakan akuntansi-pendapatan01.kebijakan akuntansi-pendapatan
01.kebijakan akuntansi-pendapatan
 
KEWAJIBAN Bendahara
KEWAJIBAN Bendahara KEWAJIBAN Bendahara
KEWAJIBAN Bendahara
 
Materi sosialisasi e faktur pajak 27-06-2014
Materi sosialisasi e faktur pajak 27-06-2014Materi sosialisasi e faktur pajak 27-06-2014
Materi sosialisasi e faktur pajak 27-06-2014
 
Laporan kerja praktek
Laporan kerja praktekLaporan kerja praktek
Laporan kerja praktek
 
PER: 17/PJ/ 2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
PER: 17/PJ/  2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETOPER: 17/PJ/  2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
PER: 17/PJ/ 2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
 
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
 
Contoh daftar temuan pemeriksaan pajak (dari kpp untuk wajib pajak badan)
Contoh daftar temuan pemeriksaan pajak (dari kpp untuk wajib pajak badan)Contoh daftar temuan pemeriksaan pajak (dari kpp untuk wajib pajak badan)
Contoh daftar temuan pemeriksaan pajak (dari kpp untuk wajib pajak badan)
 
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUNPengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
 
Sosialisasi per 24 tahun 2012 tentang faktur pajak
Sosialisasi per 24 tahun 2012 tentang faktur pajakSosialisasi per 24 tahun 2012 tentang faktur pajak
Sosialisasi per 24 tahun 2012 tentang faktur pajak
 
User Manual e-Faktur
User Manual e-FakturUser Manual e-Faktur
User Manual e-Faktur
 
Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak :: Lampiran ivd per_24_pj_2012
Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak :: Lampiran ivd per_24_pj_2012Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak :: Lampiran ivd per_24_pj_2012
Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak :: Lampiran ivd per_24_pj_2012
 
Spt masa p ph 22_2009
Spt masa p ph 22_2009Spt masa p ph 22_2009
Spt masa p ph 22_2009
 

Similar to Pengaturan penomoran pajak

a.Materi Aplikasi SIMPATDA.pptx
a.Materi Aplikasi SIMPATDA.pptxa.Materi Aplikasi SIMPATDA.pptx
a.Materi Aplikasi SIMPATDA.pptxFarakhanMuhammad
 
Memahami Sistem Penerimaan Negara Melalui MPN G-2
Memahami Sistem Penerimaan Negara Melalui MPN G-2Memahami Sistem Penerimaan Negara Melalui MPN G-2
Memahami Sistem Penerimaan Negara Melalui MPN G-2Ahmad Abdul Haq
 
Perpajakan-Pertemuan-2.ppt
Perpajakan-Pertemuan-2.pptPerpajakan-Pertemuan-2.ppt
Perpajakan-Pertemuan-2.pptMuhammadRanim
 
perpajakan dalam hal taxation in managem
perpajakan dalam hal taxation in managemperpajakan dalam hal taxation in managem
perpajakan dalam hal taxation in managemrr598phqsn
 
Hak dan Kewajiban Wajib pajak
Hak dan Kewajiban Wajib pajakHak dan Kewajiban Wajib pajak
Hak dan Kewajiban Wajib pajakeryeryey
 
Pajak bab3 (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)
Pajak bab3 (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)Pajak bab3 (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)
Pajak bab3 (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)Pet-pet
 
PENGANTAR PERPAJAKAN.ppt
PENGANTAR PERPAJAKAN.pptPENGANTAR PERPAJAKAN.ppt
PENGANTAR PERPAJAKAN.pptHadiPrasetyo13
 
Bab 1& 2 PENGANTAR PERPAJAKAN.ppt
Bab 1& 2 PENGANTAR PERPAJAKAN.pptBab 1& 2 PENGANTAR PERPAJAKAN.ppt
Bab 1& 2 PENGANTAR PERPAJAKAN.pptSidiqFilm2
 
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatan
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatanKebijakan dan sistem akuntansi pendapatan
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatanNadia Amelia
 
Bab 1& 2 pengantar perpajakan
Bab 1& 2 pengantar perpajakanBab 1& 2 pengantar perpajakan
Bab 1& 2 pengantar perpajakanPet-pet
 
Indonesian Tax
Indonesian Tax Indonesian Tax
Indonesian Tax myhasian
 
pajak.pptx
pajak.pptxpajak.pptx
pajak.pptxaliana42
 
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptxmedyyudistira1
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAMahyuni Bjm
 
MPN Billing System | 3 Cara Pembuatan ID Billing Surat Setoran Pajak Elektronik
MPN Billing System | 3 Cara Pembuatan ID Billing Surat Setoran Pajak ElektronikMPN Billing System | 3 Cara Pembuatan ID Billing Surat Setoran Pajak Elektronik
MPN Billing System | 3 Cara Pembuatan ID Billing Surat Setoran Pajak ElektronikDeny Zaenal Faizin
 
Sosialisasi pajak copy
Sosialisasi pajak   copySosialisasi pajak   copy
Sosialisasi pajak copysusanti daly
 
Bahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptx
Bahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptxBahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptx
Bahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptxNurrahmiRahim
 
Bahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptx
Bahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptxBahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptx
Bahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptxNurrahmiRahim
 

Similar to Pengaturan penomoran pajak (20)

a.Materi Aplikasi SIMPATDA.pptx
a.Materi Aplikasi SIMPATDA.pptxa.Materi Aplikasi SIMPATDA.pptx
a.Materi Aplikasi SIMPATDA.pptx
 
Memahami Sistem Penerimaan Negara Melalui MPN G-2
Memahami Sistem Penerimaan Negara Melalui MPN G-2Memahami Sistem Penerimaan Negara Melalui MPN G-2
Memahami Sistem Penerimaan Negara Melalui MPN G-2
 
Perpajakan-Pertemuan-2.ppt
Perpajakan-Pertemuan-2.pptPerpajakan-Pertemuan-2.ppt
Perpajakan-Pertemuan-2.ppt
 
perpajakan dalam hal taxation in managem
perpajakan dalam hal taxation in managemperpajakan dalam hal taxation in managem
perpajakan dalam hal taxation in managem
 
Hak dan Kewajiban Wajib pajak
Hak dan Kewajiban Wajib pajakHak dan Kewajiban Wajib pajak
Hak dan Kewajiban Wajib pajak
 
Pajak bab3 (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)
Pajak bab3 (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)Pajak bab3 (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)
Pajak bab3 (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)
 
PENGANTAR PERPAJAKAN.ppt
PENGANTAR PERPAJAKAN.pptPENGANTAR PERPAJAKAN.ppt
PENGANTAR PERPAJAKAN.ppt
 
Bab 1& 2 PENGANTAR PERPAJAKAN.ppt
Bab 1& 2 PENGANTAR PERPAJAKAN.pptBab 1& 2 PENGANTAR PERPAJAKAN.ppt
Bab 1& 2 PENGANTAR PERPAJAKAN.ppt
 
1 PENGANTAR PERPAJAKAN.ppt
1 PENGANTAR PERPAJAKAN.ppt1 PENGANTAR PERPAJAKAN.ppt
1 PENGANTAR PERPAJAKAN.ppt
 
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatan
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatanKebijakan dan sistem akuntansi pendapatan
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatan
 
Bab 1& 2 pengantar perpajakan
Bab 1& 2 pengantar perpajakanBab 1& 2 pengantar perpajakan
Bab 1& 2 pengantar perpajakan
 
Indonesian Tax
Indonesian Tax Indonesian Tax
Indonesian Tax
 
PajakYogya (5).pptx
PajakYogya (5).pptxPajakYogya (5).pptx
PajakYogya (5).pptx
 
pajak.pptx
pajak.pptxpajak.pptx
pajak.pptx
 
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
3. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah-Sumule.pptx
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDA
 
MPN Billing System | 3 Cara Pembuatan ID Billing Surat Setoran Pajak Elektronik
MPN Billing System | 3 Cara Pembuatan ID Billing Surat Setoran Pajak ElektronikMPN Billing System | 3 Cara Pembuatan ID Billing Surat Setoran Pajak Elektronik
MPN Billing System | 3 Cara Pembuatan ID Billing Surat Setoran Pajak Elektronik
 
Sosialisasi pajak copy
Sosialisasi pajak   copySosialisasi pajak   copy
Sosialisasi pajak copy
 
Bahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptx
Bahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptxBahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptx
Bahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptx
 
Bahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptx
Bahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptxBahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptx
Bahan Strategi Peningkatan PDRD_Daerah Tertinggal (1).pptx
 

Pengaturan penomoran pajak

  • 2. Pengaturan Tata Cara Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak/Retribusi Daerah Pada dasarnya setiap WPD/WRD hanya memiliki satu Nomor Pokok WPD/WRD. Satu NPWPD/NPWRD dapat memiliki beberapa usaha. Masing-masing usaha dapat memiliki beberapa kewajiban pajak/retribusi. WP / WR PRIBADI namanya adalah nama orang pribadi, kemudian dokumen sumber yang dipergunakan adalah Kartu Tanda Penduduk, Surat Ijin Mengemudi, Pasport BADAN namanya badan usaha, dalam bentuk CV, PT, Yayasan, Koperasi, dengan dokumen sumber akta pendirian perusahaan tersebut NWPD / NPWRD USAHA AAAA USAHA BBBB PAJA K A PAJA K B PAJA K C PAJA K A PAJA K B PAJA K C
  • 3. Format NPWPD / NPWRD KEWAJIBAN P: Pajak R: Retribusi BADAN HUKUM 1: Pribadi 2: Badan NPWPRD Enam digit nomor NPWPD/ NPWRD (running number) KECAMATAN Kode Kecamatan. KELURAHAN Kode Kelurahan. Pemberian NPWPD / NPWRD dilakukan dengan sistem running number yang disentralisir di SKPD (Satker) Pengelola Pendapatan Daerah. 1 P 69 69 006969
  • 4. Satu NPWPD/NPWRD untuk Satu WP/WR, Meskipun Memiliki Beberapa Usaha dengan Beberapa Kewajiban Pajak/Retribusi Kewajiban Pajak Usaha NPWPD/ NPWRD Badan Hukum Pribadi/ Badan NPWPD Usaha X Pajak A Pajak B Usaha Y Pajak B NPWRD Usaha X Retribusi C
  • 5. Data Piutang Pajak Setelah data wajib pajak selesai di-input, barulah data piutang pajak dapat diinput. Data Piutang Pajak harus disiapkan per-SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah), bukan hanya per-WP (Wajib Pajak). NPWPD SKPD Piutang SKPD Piutang
  • 6. Penatausahaan Pajak/Retribusi Daerah • Penatausahaan dimulai dari NPWPD • Khusus BPHTB, dimungkinkan tanpa NPWPD NPWPD NPWPD SPTPD NOTA PERHI TUNGAN SKPD (Ketetapan) SSPD • Sistem Official Assessment juga didahului dengan SPTPD SPTPD • Nota Perhitungan menjadi kertas kerja penerbitan SKPD Nota Perhitungan • Penerbitan SKPD berdasarkan hasil di nota perhitungan SKPD • WPD dapat menyetor langsung ke Bank • SSPD untuk self- assessment dapat mendahului SPTPD • SSPD untuk official assessment berdasarkan SKPD SSPD
  • 7. Pengaturan Tata Cara Pemungutan Pajak/Retribusi Daerah Tata cara pemungutan Pajak Daerah dapat dilakukan dengan mekanisme self-assessment atau mekanisme official-assessment. Pemungutan retribusi darah dengan ketetapan atau tanpa ketetapan Self-Assessment Pajak Hotel Pajak Restoran Pajak Hiburan Pajak Parkir Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan Pajak Sarang Burung Walet Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Official-Assessment Pajak Reklame Pajak Pengambilan Air Tanah Pajak Bumi dan Bangunan Retribusi Dengan Penetapan Tanpa Penetapan
  • 8. Pengaturan Alur Pemungutan Pajak Daerah Self-Assessment Wajib pajak berkewajiban untuk menghitung, melapor dan melakukan pembayaran sendiri. Mungkin terjadi beberapa alur: a) Wajib pajak melakukan pelaporan dan pembayaran tepat waktu. b) Wajib pajak melakukan pelaporan tepat waktu tetapi pembayaran tidak tepat waktu. c) Wajib pajak tidak melakukan pelaporan. d) Ditemukan data baru diluar data yang telah dilaporkan oleh wajib pajak Official Assessment Ketetapan pajak daerah ditetapkan oleh pemerintah daerah, kemudian wajib pajak melakukan pembayaran sesuai jumlah yang ditetapkan. Mungkin terjadi beberapa alur: a) Wajib pajak melakukan pembayaran pajak tepat waktu. b) Wajib pajak tidak melakukan pembayaran tepat waktu. c) Ditemukan data baru diluar data yang telah ditetapkan.