Dokumen tersebut berisi ringkasan larangan-larangan dalam transaksi jual beli menurut ajaran Islam berdasarkan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Beberapa larangan yang disebutkan antara lain melakukan jual beli barang yang belum diterima, barang yang sudah dibeli orang lain, menggunakan sistem najasy (menaikkan harga secara sepihak), barang haram seperti minuman keras, dan transaksi yang mengandung unsur penipuan.
2. 1
“JUAL BELI BARANG YANG BELUM
DITERIMA”
Jika kamu membeli suatu barang, maka janganlah kamu menjualnya
kembali sehingga kamu menerimanya ( terlebih dahulu)
( HR. Ahmad no. 14892 dan ath Thabrani)
3. 2
“ JUAL BELI BARANG YANG SUDAH
DIBELI OLEH MUSLIM YANG LAIN ”
Janganlah sebagian di antara kamu membeli barang yang telah
dibeli orang lain
( Muttafaq’alaih; al-Bukhari,no.2164; Muslim,no.1412)
4. 3
“ JUAL BELI SESUATU DENGAN
SISTEM NAJASY (JONTROT) “
Rasulullah Saw melarang jual beli dengan sistem najasy
( al-Bukhari,no.2142)
5. 4
“ JUAL BELI YANG DIHARAMKAN
DAN BARANG NAJIS “
Sesungguhnya Allah telah mengharamkan menjual minuman
keras,bangkai, daging babi, dan berhala
( al-Bukhari,no.2236; Muslim,no.1581 )
6. 5
“ JUAL BELI YANG DIDALAMNYA
TERDAPAT UNSUR PENIPUAN “
Janganlah kamu membeli ikan yang masih ada di dalam air, karena
hal itu mengandung unsur penipuan
( Ahmad,no.3667 )
7. 6
“ JUAL BELI DUA TRANSAKSI DALAM
SATU TRANSAKSI “
Bahwa Rasulullah Saw telah melarang dua transaksi jual beli dalam
satu transaksi
( Ahmad, no.9301 )
8. 7
“ JUAL BELI DENGAN MEMBERIKAN
UANG PANJAR ( UANG MUKA ) “
Bahwa Rasulullah Saw telah melarang jual beli dengan sistem
memberikan uang panjar
( Diriwayatkan oleh Malik dalam kitab al-Muwaththa )
9. 8
“ JUAL BELI SESUATU YANG TIDAK
ADA PENJUALNYA “
Janganlah kamu menjual suatu barang yang tidak ada padamu
( Abu Dawud, no. 3503; an-Nasa’i,no. 4613 )
10. 9
“ JUAL BELI HUTANG DENGAN
HUTANG “
Rasulullah Saw melarang menjual barang hutang dengan hutang
( al-Baihaqi dan al-Hakim, 2/25.)
11. 10
“ JUAL BELI DENGAN SISTEM INAH “
Jika manusia telah kikir dengan dinar dan dirham, melakukan jual
beli dengan cara inah, dan mengikuti ekor sapi, serta meninggalkan
jihad dijalan Allah, niscaya Allah akan menurunkan kepada mereka
malapetaka yang tidak akan hilang sehingga mereka kembali lagi
kepada agama mereka
( Ahmad,no.3180; Abu Dawud,no.3462 )
12. 11
“ ORANG KOTA MENJUALKAN
BARANG DAGANGAN ORANG DESA
“
Janganlah orang kota menjualkan ( barang dagangan ) untuk orang
desa. Biarkan orang-orang ( melakukannya sendiri ), di mana Allah
memberikan rizki sebagian dari mereka dengan sebagian lainnya
( Muttafaq’alaih; Muslim,no.1522 )
13. 12
“ MEMBELI BARANG DAGANGAN
DARI PARA PEDAGANG SEBELUM
BARANG TERSEBUT TIBA DI LOKASI
TUJUAN “
Janganlah kamu mencegat rombongan pedagang dan jangan pula
orang kota menjualkan barang dagangan milik orang desa
( Muttafaq’alaih; al-Bukhari,no.2150; Muslim,no.1515 )
14. 13
“ JUAL BELI MUSHARRAH (
KAMBING, SAPI, UNTA DENGAN
MENAHAN AIR SUSUNYA TETAP
BERADA DI DALAM AMBANGNYA )“
Janganlah kamu menahan air susu unta serta kambing ( di dalam
ambangnya ). Barang siapa membelinya, maka setelah memerah air
susunya, ia berhak memilih ( salah satu diantara ) dua pilihan; jika ia
rela maka ia dapat menahannya, dan jika ia tidak suka maka ia dapat
mengembalikannya disertai dengan satu sha’ kurma
( Muttafaq’alaih, al-Bukhari,no.2148; Muslim,no.1515 )
15. 14
“ JUAL BELI SAAT ADZAN TERAKHIR
( YANG KEDUA ) SEBAGAI SERUAN
DILAKSANAKANNYA SHALAT JUMAT
”
Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan
shalat pada hari Jum’at, maka bersegeralah kalian kepada mengingat
Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagi
kalian jika kalian mengetahui
( Al-Jumuah:9 )
16. 15
“JUAL BELI MUZABAH (MENJUAL BUAH ANGGUR
YANG MASIH ADA DI POHON DENGAN BUAH
ANGGUR YANG KERING DENGAN TAKARAN YANG
DITERKA) DAN MUHAQALAH ( MENJUAL BIJI-BIJIAN
YANG MASIH ADA DI DALAM BULIRNYA DENGAN BIJI-
BIJIAN YANG KERING DENGAN TAKARAN YANG
DITERKA”
Rasulullah Saw melarang seseorang jual beli muzahabah, yaitu menjual buah-buahan yang
masih ada didalam kebun, jika buah-buahan tersebut berupa buah kurma, maka takarannya
diterka dengan takaran buah kurma kering; jika buah-buahan tersebut berupa buah anggur,
maka takarannya diterka dengan takaran buah anggur yang kering; serta jika berupa biji-bijan
maka takarannya diterka dengan takaran biji-bijian yang kering. Semua jual beli tersebut
dilarang oleh Rasulullah Saw
( al-Bukhari, no.2205 )
17. 16
“ JUAL BELI AT-TSUNYA ( DENGAN
PENGECUALIAN ”
Rasulullah Saw telah melarang jual beli muhaqalah, muhazabah dan
tsunya, kecuali jika telah diketahui
( at-Tirmidzi,no.1290 )
18. DAFTAR ISTILAH
Najasy ,Kata najasy secara bahasa adalah ة َارَثِإلْلَا“ menggerakkan” yang diambil dari kata
ُهُت ْرَثَأ اَذِإ َدْيَّصال ُتْشَجَن“ Aku menghalau hewan buruan apabila aku
menggerakkan/mengejutkannya.”
Pengertiannya secara syar’i adalah seseorang menambah harga pada suatu barang, namun ia
tidak membutuhkan barang tersebut dan tidak ingin membelinya, ia hanya ingin harganya
bertambah, dan akan menguntungkan pemilik barang.
Panjar, system jual beli ini dikenal dalam masyarakat kita dengan pembayaran DP atau uang
jadi
Jual beli ‘inah yaitu seorang penjual menjual barangnya dengan cara ditangguhkan,
kemudian ia membeli kembali barangnya dari orang yang telah membeli barangnya tersebut
dengan harga yang lebih sedikit dari yang ia jual, namun ia membayar harganya dengan
kontan sesuai dengan kesepakatan.
19. DAFTAR ISTILAH
Musharrah, Yaitu si penjual menahan susu yang ada pada binatang ternak untuk
menimbulkan kesan bahwa binatang tersebut memiliki banyak susu (sehingga harganya
menjadi mahal).
Muzabah, yaitu menjual anggur dengan anggur atau kurma dengan kurma yang masih
berada di pohon atau menjual ruthab (kurma yang masih basah) dengan kurma yang sudah
kering.
Muhaqalah, yaitu jual-beli dengan cara memperkiran sewaktu masih di ladang atau di
sawah.