Dokumen tersebut membahas pertanyaan apakah pantas bagi umat Islam merayakan tahun baru Masehi dengan menjelaskan sejarah dan aktivitas perayaan tahun baru yang berasal dari kepercayaan non-Muslim seperti Romawi, Nasrani, dan Pagan serta mengingatkan bahwa perayaan tersebut bertentangan dengan ajaran Islam dan dapat menyebabkan borosnya pengeluaran umat. Dokumen tersebut juga menganalisis dampak ekonomi jika
2. Menu kita ...
Sejarah Tahun baru masehi
Aktivitas di malam tahun baru masehi
Tahun Baru Ala Kafirun ..
Umat Islam Hari ini ..
Mari Berhitung !
Sikap Kita
3. Sejarah Tahun baru masehi
“Penguasa Romawi Julius Caesar menetapkan 1
Januari sebagai hari permulaan tahun baru
semenjak abad ke 46 SM. Orang Romawi
mempersembahkan hari ini (1 Januari) kepada
Janus, dewa segala gerbang, pintu-pintu, dan
permulaan (waktu). Bulan Januari diambil dari
nama Janus sendiri, yaitu dewa yang memiliki dua
wajah – sebuah wajahnya menghadap ke (masa)
depan dan sebuahnya lagi menghadap ke (masa)
lalu.” (Sosok dewa Janus dalam mitologi Romawi)
World Book Encyclopedia tahun 1984, volume 14, halaman 237
4. Jadi, tahun baru masehi itu pada awalnya merupakan
Persembahan untuk dewa JANUS ,? Tuhanya orang kafir romawi ..
Ya ya ya ,,,
TAPI ???
Saudara Muslim kita kok masih banyak yang ngerayain
Tahun baru kafir ini ya ?
Mungkin mereka tidak tahu ... Mungkin ,,
padahal menganggap benar adanya dewa saja merupakan
Sebuah kemusrikan ,,
APALAGI MERAYAKANNYA ?
5. Aktivitas di malam tahun baru masehi
Aktivitas malam tahun baru masehi yang
sering dilakukan :
Kumpul – kumpul antar lawan jenis
Tiup Terompet
Kembang API
6. Jika anda ikut asyik-asyikan ikut merayakannya ,,,
APA BEDANYA DENGAN MEREKA ?
7. “Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi
sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk
ke lubang dhob (yang penuh lika-liku, pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami
(para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, Apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan
Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?”
HR. Muslim no. 2669, dari Abu Sa’id Al Khudri.
8. Tahun Baru Ala Kafirun ..
Beberapa perayaan tahun baru dari negara – negara kafir ..
1. Persia
bagi umat Majusi (kaum kufur penyembah api) yang ada di Persia, tahun baru masehi
diperingati sebagai “Hari Raya Agama Mereka”. Mereka menyebut hari raya tersebut sebagai
Hari Nairuz/Narus. Nairuz memiliki arti tahun baru dan mereka meyakini pada tahun baru
tersebutlah Tuhan menciptakan cahaya sehingga mereka yang tak lain
adalah penyembah api teramat menilai mulia hari tersebut. Perayaan “Hari Raya” kaum majusi
dilakukan dengan segenap kefasikan meliputi ritual meniup terompet, bersenang nan berfoya
ria. Mereka berkumpul di pantai dan jalan-jalan, bercampur-baur lelaki dan perempuan,
bergembira dengan menyanyi dan menari-nari serta berteriak-teriak sepanjang malam.
2. Nasrani
umat Nasrani yang mayoritas menduduki belahan dunia bagian Barat, tahun baru
Masehi dikaitkan dengan kelahiran Yesus Kristus. Itulah sebab agama Nasrani sering juga disebut
agama Masehi. Dalam kepercayaan Nasrani, masa sebelum lahirnya Yesus Kristus dikenal
sebagai masa Sebelum Masehi (SM) dan masa kelahiran Yesus disebut sebagai tahun Masehi.
3. Kaum Pagan
Dewa Janus yang disebutkan sebelumnya merupakan sesembahan kaum Pagan
Romawi. Kaum Pagan adalah suatu kaum yang dalam bahasa kita disebut kaum kafir penyembah
berhala. Kaum Pagan hingga kini biasa memasukkan budaya mereka ke dalam budaya kaum
lainnya, sehingga terkadang tanpa sadar kita mengikuti mereka. Kaum Pagan sendiri biasa
merayakan tahun baru mereka (atau Hari Janus) dengan mengitari api unggun, menyalakan
kembang api, dan bernyanyi bersama. Kaum Pagan di beberapa tempat di Eropa juga
menandainya dengan memukul lonceng atau meniup terompet
9. Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.”
[HR. Ahmad dan Abu Daud. Syaikhul Islam dalam Iqtidha‘ (1/269)
10. Bagi kita, orang Islam, merayakan tahun baru Masehi, tentu saja akan semakin ikut andil dalam
menghapus jejak-jejak sejarah Islam yang hebat. Sementara beberapa pekan yang lalu, kita
semua sudah melewati tahun baru Muharram, dengan sepi tanpa gemuruh apapun
Sudah kah hilang rasa bangga anda dengan
Agama kita ?
11. Jumlah penduduk indonesia = +- 270000000 ( dua ratus lima puluh juta jiwa ),
Jika setengah penduduk Indonesia membeli kembang api dengan harga satuan Rp 25000 :
135000000 X Rp 250000 = Rp 33,750,000,000,000
Ini adalah jumlah uang yang dikeluarkan, jika setengah penduduk Indonesia
membeli kembang api pada pesta tahun baru masehi, belum termasuk atribut
lain seperti terompet . Uang sebanyak itu bahkan habis hanya dalam waktu 5
menit saja !!,, pantaskah kaum Muslim melakukan ini ? Melupakan saudara
kita yang menjerit karena kelaparan ? Dengan saudara kita yang putus
sekolah karena kekurangan biaya ? Lupa dengan lembaga – lembaga
pendidikan non profit yang membutuhkan dana untuk mendidik umat ?...
Sudahkah kita membaca ayat Al Qur’an , dimana Allah swt , memerintahkan
kita untuk tidak berlaku boros, serta perintahkan untuk membelanjakan harta
kita di jalan-Nya ?
Mari Berhitung !
12. "Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya
pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan".
( Al Isra 26-27)
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa
yang besar dan beberapa manfa'at bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari
manfa'atnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " Yang
lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu
berfikir,”
(Q.S. Al-Baqarah[2]: 219).
Firman Allah SWT :
13. Umat Islam Hari ini ..
Sejumlah data akurat membuktikan peningkatan kasus seks bebas (perzinahan) terjadi pada
malam tahun baru.
14. Sikap Kita
Anggap sebagai hari libur biasa dan tidak terlalu mengistimewakan
Senantiasa berdoa kepada Alla h swt mendoakan saudara kita agar tidak
terjerumus kedalam taqlid buta
Mengingatkan orang –orang disekeliling kita seperti anak, tetangga dan siapa
saja untuk membatalkan niat merayakan tahun baru masehi