02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
Aksi 1000 relawan
1. Aksi 1000 Relawan, Selamatkan Sungai
Citarum
ACTNews, BANDUNG – Seluruh pegiat lingkungan hidup dan kebencanaan di Kabupaten
Bandung, Minggu (20/11), kembali menggelar aksi bersih-bersih Sungai Citarum, rebosisasi
(penanaman pohon) dan normalisasi Sungai Citarum dengan mengusung tema: Sekolah
Sungai Indonesia dalam Gerakan Pengurangan Resiko Bencana".
Sekitar 1000 orang relawan dari Aksi Cepat Tanggap-Masyarakat Relawan Indonesia/ACT-
MRI Kabupaten Bandung, Badan Pencegahan Bencana Daerah/BPBD, Polisi Pamong
Praja/Satpol PP, Taruna Siaga Bencana/Tagana, Al-Huda Volunteer dan elemen lainnya,
terlibat dalam program ini.
Program yang diinisiasi oleh BPBD Kabupaten Bandung, diawali dengan apel bersama
dilapangan sepakbola Pangereban di Kampung Ciodeng, Desa Bojong Malaka, Kecamatan
Baleendah.
Atep Salman Al-Farisi, Koodinator Aksi dari ACT-MRI Kabupaten Bandung,
mengungkapkan seluruh timnya dikerahkan mengikuti program ini, bergabung dengan
elemen lainnya.
”Usai apel kami langsung bergerak melakukan bersih-bersih sampah di sekitar bantaran
sungai Citarum, melakukan normalisasi sungai Citarum, diakhiri dengan penanaman pohon
di sekitar bantaran sungai Citarum,”tuturnya.
2. Menurut Atep, aksi massif ini adalah salah satu bentuk upaya timnya bersama elemen
lainnya dalam mengurangi resiko bencana, terutama bencana banjir dan longsor yang
kerap melanda wilayah Kabupaten Bandung. Program ini difokuskan di enam Kecamatan di
Kabupaten Bandung yang kerap dilanda banjir diantaranya: Kecamatan Baleendah,
Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Pameungpeuk, Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan
Banjaran dan Kecamatan Cangkuang.
“Program ini adalah bentuk ajakan atau sosialisasi kepada seluruh elemen masyarakat di
Kabupaten Bandung, untuk peduli terhadap lingkungannya yang seringkali dilanda bencana
banjir. Sudah saatnya semua masyarakat kompak melakukan hal yang sama, seperti
melakukan aksi reboisasi, normalisasi Sungai Citarum dan anak sungainya,”terang Atep.
ACT-MRI Kabupaten Bandung terus bersinergi dengan berbagai elemen baik Pemerintah
Kabupaten Bandung melalui BPBD, Dinsos, Satpol PP, Tagana dan PMI, beserta elemen
non Pemerintah lainnya melakukan tindakan pencegahan (preventif), menghindari
terjadinya bencana banjir yang rutin terjadi di saat musim penghujan datang.
Selain tindakan preventif, sosialisasi kesiapsiagaan bencana pun terus gencar digelar ACT-
MRI Kabupaten Bandung, kepada masyarakat dari berbagai kalangan. Melalui Program
Sekolah Siaga Bencana/SSB, ACT mengedukasi para pelajar. Sedangkan untuk
masyarakat umum ACT menggelar Program Komunitas Siaga Bencana/KSB. Dalam kedua
Program itulah terbentuk komunitas-komunitas siagabencana di masyarakat, yang mereka
juga mengemban tugas untuk terus mengedukasi masyarakat lainnya.
“Tim Rescue ACT-MRI Kabupaten Bandung pun terus kami persiapkan 24 jam setaip
harinya, dengan menggunakan sistem piket. Untuk mengantisipasi terjadinya bencana
banjir susulan di musim hujan ini, untuk membantu korban banjir, baik evakuasi, distribusi
bantuan, maupun aksi kemanusiaan lainnnya,”pungkasnya