SlideShare a Scribd company logo
PERKEMBANGAN SANITASI TOTAL
BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2011 - 2012
P2PL
DINAS KESEHATAN
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kondisi Kesehatan Indonesia masih didominasi oleh penyakit berbasis lingkungan
khususnya penyakit yang dibawa oleh air (water borne diseases), seperti DBD, Diare,
Kecacingan dan Polio. Penyebab utama tingginya penyakit-penyakit tersebut adalah perilaku
hidup yang belum bersih dan sehat, terutama masih banyak masyarakat yang buang air besar di
tempat terbuka (open defecation), seperti di kebun, sungai, dan sebagainya.
Upaya-upaya peningkatan cakupan jamban yang telah dilakukan bertahun-tahun
melalui berbagai proyek dan pendekatan, tetapi belum memberikan hasil yang signifikan dengan
besarnya biaya yang telah dikeluarkan. Tolok ukur yang digunakan dalam pelaksanaan program-
program adalah peningkatan jumlah jamban yang dibangun. Namun demikian, pada
kenyataannya belum mampu menurunkan prevalensi penyakit berbasis lingkungan, karena
banyak masyarakat yang tetap buang air besar di tempat terbuka.
Kementrian Kesehatan khususnya Direktorat Penyehatan Lingkungan bersama Pokja
WASPOLA mengembangkan teknik pendekatan perilaku hidup bersih dan sehat, yaitu dengan
pendekatan Community Led Total Sanitation(CLTS) atau istilah lain adalah Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM). Pendekatan CLTS ini menitikberatkan kepada fasilitasi atas suatu
proses untuk menyemangati serta memberdayakan masyarakat setempat untuk tidak buang air
besar di tempat terbuka serta membangun dan menggunakan jamban atas kemauan sendiri tanpa
subsidi dari luar. Melalui pendekatan CLTS anggota masyarakat diajak menganalisis masalah
sekaligus mencari solusinya sendiri.
Pendekatan CLTS ini pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan di India dan
Bangladesh dengan hasil yang luar biasa. Dengan hasil seperti itu, kegiatan disebarluaskan ke
berbagai pelosok di negara-negara tersebut, bahkan kini telah diadopsi dan disebarluaskan di
berbagai negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia pendekatan ini pada awalnya diujicobakan di
Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi, Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten
Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat, Kabupaten
Sambas Provinsi Kalimantan Barat serta Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur. Pendekatan
ini ternyata memberikan hasil dalam peningkatan akses sanitasi secara spektakuler karena
berlangsung dalam waktu yang sangat cepat.Dengan persentase keberhasilan untuk
membebaskan lingkungan dari masyarakat yang buang air besar sembarangan yang begitu tinggi
dan cepat, maka dirasa perlu diadopsi kegiatan tersebut melalui kegiatan pemicuan STOP BABS
terhadap masyarakat Kepulauan Riau.
1.2. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Meningkatnya jumlah Desa/Kelurahan di Provinsi Kepulauan Riau yang bebas dari
buang air besar sembarangan.
B. Tujuan Khusus
Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap perubahan perilaku higiene sanitasi
lingkungan terutama dalam hal buang air besar pada tempatnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang disebut juga Community-led Total
Sanitation (CLTS) merupakan pendekatan untuk merubah pola pikir dan perilaku higiene dan
sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. STBM merupakan salah
satu konsep untuk mempercepat pencapaian target MDGs poin ketujuh.
Saat ini STBM adalah sebuah program nasional di bidang sanitasi berbasis masyarakat
yang bersifat lintas sektoral. Program ini dicanangkan pada bulan Agustus 2008 oleh Menteri
Kesehatan RI. Pada bulan September 2008 STBM dikukuhkan sebagai Strategi Nasional melalui
Kepmenkes No 852/Menkes/SK/IX/2008bahwa dalam rangka memperkuat upaya pembudayaan
hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan
kemampuan masyarakat, sertamengimplementasikan komitmen Pemerintah untuk meningkatkan
akses air minum dan sanitasi dasar yang berkesinambungan dalam pencapaian Millenium
DevelopmentGoals (MDGs) tahun 2015. Strategi Nasional STBM memiliki indikator outcome
yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang
berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.
STBM memiliki 5(lima) pilar utama yakni :bebas buang air besar sembarangan atau
Open Defecation Free (ODF),mencuci tangan pakai sabun,pengelolaan air minum dan makanan
rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair rumah tangga.
Indikator output 5 PILAR STBM : setiap individu dan komunitas mempunyai akses
terhadap sarana sanitasi dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebasdaribuang air di
sembarang tempat (ODF), setiap rumahtangga telah menerapkan pengelolaan air
minumdanmakanan yang aman di rumah tangga, setiap rumah tangga dan sarana pelayanan
umum dalam suatu komunitas(seperti sekolah,kantor, rumah makan, puskesmas, pasar, terminal)
tersedia fasilitas cuci tangan (air, sabun, sarana cuci tangan), sehingga semua orang mencuci
tangan dengan benar, setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar, setiap rumah
tangga mengelola sampahnya dengan benar.
Dalam Kepmenkes No 852/Menkes/SK/IX/2008 disebutkan bahwa terdapat 6 (enam)
strategi dalam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), yaitu: penciptaan lingkungan yang
kondusif (enabling environment), peningkatan kebutuhan (demand creation), peningkatan
penyediaan (supply improvement), pengelolaan pengetahuan (knowledge management),
pembiayaan, pemantauan dan evaluasi.
2.2. PELAKSANAAN KEGIATAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI
PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2011 – 2012
A. SOSIALISASI SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
Program STBM sudah dilakukan di hampir seluruh Provinsi di Indonesia, namun
ada sebagian Provinsi di Indonesia yang daerahnya belummenerapkan program tersebut
seperti Provinsi Sumatra Utara, Papua dan Kepulauan Riau. Untuk itu pada bulan April
2011 Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau melaksanakan sosialisasi Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM) di Kota Tanjungpinang yang diikuti oleh Tim Penggerak
PKK dan 7 Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau yang masing-masing diwakili oleh
Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan dan pemegang program. Dengan harapan agar
program ini memperoleh dukungan dari sektor manapun.
B. PELATIHAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
Pada bulan Mei 2011 pelatihan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat khususnya
untuk pilar pertama yaitu Stop BABS dilaksanakan di 3 Kabupaten/Kota berturut-turut
selama 3 minggu yaitu Kabupaten Bintan, Kota Batam dan Kabupaten Karimun yang
diikuti oleh 6 Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau seperti Kota Tanjungpinang,
Kabupaten Natuna dan Kabupaten Lingga. Pelatihan STBM bagi Kabupaten Natuna dan
Kabupaten Kepulauan Anambas dilaksanakan pada tanggal 27 Februari s.d 2 Maret 2012 di
Ranai Kabupaten Natuna. Peserta dalam pelatihan STBM ini terdiri dari Pengelola Program
Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Sanitarian Puskesmas, Bidan
Desa, ibu-ibu PKK dan Tokoh Masyarakat. Dalam pelatihan ini fasilitator memberikan
materi mengenai STBM, yang membedakan antara metode pemicuan dengan penyuluhan
adalah dimana dalam memicu masyarakat tidak diberikan bantuan apapun, semua hasil dari
pemberdayaan masyarakat, masyarakat yang menjadi pemimpin, tugas dari tim pemicu
hanya menimbulkan rasa jijik, rasa malu dan rasa takut sakit untuk buang air besar
sembarangan, sehingga timbul rasa membutuhkan jamban dari masyarakat itu sendiri dan
terpicu untuk segera membangun jamban.
Dengan menerapkan metode pemberdayaan masyarakat jamban tersebut dibangun
oleh masyarakat itu sendiri sehingga akan timbul rasa memiliki dan rasa butuh dengan
harapan masyarakat menggunakan jamban karena sudah terjadi perubahan perilaku
masyarakat untuk tidak lagi buang air besar sembarangan. Fasilitator juga berbagi
pengalaman dalam hal pemicuan STBM yang telah dilakukan di daerah lain, apa kendala
yang biasa ditemukan dimasyarakat dan apa kiat-kiat agar pemicuan STBM berhasil dan
dapat diterapkan di Provinsi Kepulauan Riau.
C. PEMICUAN STBM DI DESA
Dalam kegiatan pelatihan STBM terdapat kegiatan pemicuan langsung ke
masyarakat yang dibagi dalam beberapa kelompok. Hari keempat pelatihan peserta akan
diajak turun ke lapangan yang telah ditentukan oleh panitia dimana masyarakatnya belum
memiliki jamban. Disini la akan terlihat seperti apa pemicuan STBM dimana tiap peserta
mempunyai peran masing-masing, ada yang ditunjuk sebagai fasilitator, penjaga situasi,
menyiapkan alat-alat untuk pemetan dan ada yang mencatat hasil dari masyarakat yang
terpicu. Kerjasama tim dalam hal ini sangat dibutuhkan. Setelah ada masyarakat yang
terpicu mereka diminta untuk membuat komitmen kapan akan mulai membangun dan
kapan rencana selesai pekerjaan. Semua direncanakan dan ditentukan oleh masyarakat itu
sendiri mulai dari bentuk dan lokasi jamban. Monitoring rutin selanjutnya juga
dilaksanakan oleh petugas sanitarian di wilayah kerja masing-masing.
D. PENDAMPINGAN STBM DI DESA
Masyarakat yang telah membuat komitmen untuk membangun jamban dalam
pemicuan harus tetap didampingi, dilakukan pengawasan oleh tim pemicu yang telah
melakukan pemicuan secara berkesinambungan seperti bidan desa, sanitarian Puskesmas
secara aktif memantau perkembangan STBM didesa tersebut. Hal ini dilakukan agar
masyarakat merasa diperhatikan dan dihargai hasil kerjanya sehingga masyarakat tetap
semangat dan masyarakat yang sebelumnya tidak terpicu timbul rasa malu dan ikut
membangun jamban seperti warga desa lainnya. Setiap masyarakat mempunyai
karakteristik yang berbeda sehingga pendekatan terhadap masyarakat harus disesuaikan
dengan kondisi masyarakat itu sendiri. Pemantauan terus dilakukan sampai akhirnya
seluruh masyarakat di desa tersebut dinyatakan bebas dari buang air besar sembarangan
atau ODF (open defecation free) dan masyarakat melakukan Deklarasi yang dihadiri oleh
pejabat daerah seperti Bupati, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota,
Camat dan Lurah setempat, seluruh masyarakat Desa menyatakan bahwa mereka tidak
akan buang air besar sembarangan lagi dalam Deklarasi tersebut.
E. JAMBAN YANG TERBANGUN HASIL PEMICUAN STBM DI PROVINSI
KEPULAUAN RIAU
NO
KABUPATEN/
KOTA
JUMLAH
DESA
JUMLAH
DESA
DIPICU
JUMLAH
DESA
SEDANG
PROSES
JUMLAH
DESA ODF
JUMLAH
JAMBAN YANG
BERTAMBAH
1 Bintan 51 51 36 11 823 unit
2 Tanjungpinang 18 3 2 0 13 unit
3 Batam 64 14 7 2 Kampung 64 unit
4 Karimun 54 6 4 0 56 unit
5 Lingga 57 17 16 6 339 unit
6 Natuna 73 9 4 1 92 unit
7 Anambas 34 0 0 0 0 unit
8 Provinsi Kepri 351 desa 94 desa 69 desa 18 desa
2 Kampung
1386 unit
Kabupaten Bintan telah terbangun sebanyak 823 unit jamban baru di 36 desa dari
51 desa yang ada di Kabupaten Bintan dan 11 desa diantaranya telah dinyatakan ODF.
Untuk Kota Batam telah terbangun 64 unit jamban dari 14 kelurahan yang telah dipicu.
Kampung Taroka dan Kampung Cunting telah dinyatakan ODF dengan jumlah jamban
terbangun masing-masing 15 dan 20 unit jamban di kampong tersebut. Untuk Kota
Tanjungpinang telah terbangun 13 unit jamban yaitu di Desa Sungai Nyirih Kelurahan
Kampung Bugis Kecamatan Kota Tanjungpinang dan Kelurahan Mekar Baru.
Kabupaten Karimun telah terbangun 56 unit jamban di 4 desa yang telah dipicu
yaitu Desa Sungai Raya, Desa Pangke, Desa Pongkar dan Desa Lubuk. Untuk Kabupaten
Lingga telah terbangun 339 unit jamban dari 17desa yang telah dipicu dan 6 desa
dinyatakan ODF di Kecamatan Daik Lingga. Lingga sedang dalam proses menuju
Deklarasi. Kabupaten Natuna telah terbangun 92 unit jamban di 4 Desa dari 9 Desa yang
telah dilakukan pemicuan, 1 Desa telah dinyatakan ODF yaitu Desa Air Lengit dengan
jumlah jamban 21 unit.
F. DESA ODF (OPEN DEFECATION FREE) DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU
NO KABUPATEN KECAMATAN DESA
JUMLAH
JAMBAN
TANGGAL
DEKLARASI
1
Bintan
Toapaya
Toapaya 29 27 Juli 2011
2 Toapaya Asri 73
25 Okt 2012
3 Toapaya Utara 69
4 Toapaya Selatan 41
5
Teluk Sebong
Ekang Anculai 47
6 Sri Bintan 65
7 Kota Baru 32
8 Bintan Timur Sei Lekop 47
9
Bintan Utara
Tg. Uban Selatan 4
10 Tg. Uban Timur 12
11 Seri Kuala Lobam Teluk Sasah
12 Natuna Bunguran Tengah Air Lengit 21 13 Juni 2012
13
Lingga Daik
Kerandin 19
Belum
deklarassi
14 Sei Pinang 32
15 Musai 5
16 Langkap 12
17 Pekaka 30
18 Merawang 9
Pada tanggal 13 Juni 2011 Desa Toapaya Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan
menyatakan telah ODF dimana telah terbangun 29 unit jamban baru setelah pemicuan
STBM dengan total 203 jamban yang ada di desa tersebut1152 penduduk Desa Toapaya
telah bebas dari buang air besar sembarangan. Deklarasi diadakan pada tanggal 29 Juli
2011 yang dihadiri oleh Bapak Bupati Bintan Ansar Ahmad dan Bapak Agus Budiono
sebagai perwakilan dari Kementrian Kesehatan RI serta segenap jajaran Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Riau dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan. Setahun kemudian
tepatnya pada tanggal 13 Juni 2012 Desa Air Lengit Kecamatan Bunguran Tengah
Kabupaten Natuna melakukan Deklarasi Stop BABS dengan jumlah jamban baru yang
terbangun sebanyak 21 unit sehingga 288 KK yang terdiri dari 1064 jiwa penduduk di
desa tersebut telah buang air besar di tempat yang aman. Untuk Kecamatan Toapaya dan
7 desa lainnya di Kabupaten Bintan yang telah dinyatakan ODF direncanakan ada
dilakukan Deklarasi pada tanggal 25 Oktober 2012. Untuk 6 desa di Kabupaten Lingga
belum melakukan Deklarasi.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas, maka Pelaksanaan Kegiatan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM) di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2012 dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1) 7 Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau telah mengikuti Pelatihan STBM.
2) 3 Kabupaten dan 1 Kota telah odf yaitu Kabupaten Bintan, Lingga, Natuna
dan Kota Batam
3) Dari 351 desa yang ada di Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 94 desa telah
dilakuukan pemicuan STBM
4) Sebanyak 18 desa dan 2 kampung di Provinsi Kepulauan Riau telah odf, 11
desa di Kab. Bintan, 6 desa di Kab. Lingga, 1 desa di Kab. Natuna dan 2
kampung di Kota Batam
5) Jumlah jamban yang terbangun dari hasil pemicuan STBM hingga Oktober
2012 yaitu sebanyak 1386 unit jamban.
6) 2 desa telah di Deklarasi dan 16 desa lainnya akan segeda melakukan
Deklarasi.
B. SARAN
1) Seluruh Kabupaten/Kota se-Provinsi Kepulauan Riau dapat mendukung
sepenuhnya terhadap kegiatan STBM dengan melatih sanitarian, tokoh
masyarakat dan bidan desa agar dapat melakukan pemicuan di banyak
wilayah kerja sehingga tercapai seluruh desa/kelurahan di Provinsi Kepri
bebas dari buang air besar sembarangan.
2) Peserta yang telah diilatih agar tetap melakukan pemicuan secara
berkesinambungan bahkan ke daerah Kab/Kota Provinsi Kepri lainnya agar
hasil pemicuan STBM tercapai sebagaimana yang diharapkan.
Demikian laporan Pelaksanaan Kegiatan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) di Provinsi Kepulauan Riau 2011-2012 ini dibuat, untuk dapat
menjadi bahan referensi kegiatan selanjutnya.
Tanjungpinag, Oktober 2012
Penyusun
Staf Penyehatan Lingkungan,
YESSY MARYATI, SKM
NIP. 19890312 201101 2 003

More Related Content

What's hot

1.1.1 f notulen penyusunan perencanaan puskesmas
1.1.1   f  notulen penyusunan perencanaan puskesmas1.1.1   f  notulen penyusunan perencanaan puskesmas
1.1.1 f notulen penyusunan perencanaan puskesmas
Herti Septiani
 
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah TanggaPILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
Ayok Putra
 
575015275-STANDAR-2-5-PIS-PK.pdf
575015275-STANDAR-2-5-PIS-PK.pdf575015275-STANDAR-2-5-PIS-PK.pdf
575015275-STANDAR-2-5-PIS-PK.pdf
edipurwanto81
 
Stbm 5 pilar pusk manguharjo
Stbm 5 pilar  pusk manguharjoStbm 5 pilar  pusk manguharjo
Stbm 5 pilar pusk manguharjo
maspayjoe
 
Fish bone kia
Fish bone kiaFish bone kia
Fish bone kia
RejekiRatri
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
infosanitasi
 
415609692-PEDOMAN-GP2SP-ppt.ppt
415609692-PEDOMAN-GP2SP-ppt.ppt415609692-PEDOMAN-GP2SP-ppt.ppt
415609692-PEDOMAN-GP2SP-ppt.ppt
erna606977
 
Kak germas
Kak germasKak germas
Kak germas
ayamcantik
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPZakiah dr
 
Lembar Balik.pdf
Lembar Balik.pdfLembar Balik.pdf
Lembar Balik.pdf
HadrianusEdiSaputro
 
Materi penyuluhan-stbm-editan
Materi penyuluhan-stbm-editanMateri penyuluhan-stbm-editan
Materi penyuluhan-stbm-editan
meriantini
 
Kak intervensi-pis-pk-docx
Kak intervensi-pis-pk-docxKak intervensi-pis-pk-docx
Kak intervensi-pis-pk-docx
siti romlah
 
Contoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmContoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukm
KlinikSubanmedika
 
Fishbone dan prioritas penyebab masalah
Fishbone dan prioritas penyebab masalahFishbone dan prioritas penyebab masalah
Fishbone dan prioritas penyebab masalah
Moh Ikhwanuddin
 
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdfBab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
ssuserc3081c
 
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisataSk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Neneng Holifah
 
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadisKebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
Oca Malawat
 
mmd
mmdmmd

What's hot (20)

1.1.1 f notulen penyusunan perencanaan puskesmas
1.1.1   f  notulen penyusunan perencanaan puskesmas1.1.1   f  notulen penyusunan perencanaan puskesmas
1.1.1 f notulen penyusunan perencanaan puskesmas
 
P4 k
P4 kP4 k
P4 k
 
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah TanggaPILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
 
575015275-STANDAR-2-5-PIS-PK.pdf
575015275-STANDAR-2-5-PIS-PK.pdf575015275-STANDAR-2-5-PIS-PK.pdf
575015275-STANDAR-2-5-PIS-PK.pdf
 
Stbm 5 pilar pusk manguharjo
Stbm 5 pilar  pusk manguharjoStbm 5 pilar  pusk manguharjo
Stbm 5 pilar pusk manguharjo
 
Fish bone kia
Fish bone kiaFish bone kia
Fish bone kia
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
 
415609692-PEDOMAN-GP2SP-ppt.ppt
415609692-PEDOMAN-GP2SP-ppt.ppt415609692-PEDOMAN-GP2SP-ppt.ppt
415609692-PEDOMAN-GP2SP-ppt.ppt
 
Kak germas
Kak germasKak germas
Kak germas
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
 
Lembar Balik.pdf
Lembar Balik.pdfLembar Balik.pdf
Lembar Balik.pdf
 
Materi penyuluhan-stbm-editan
Materi penyuluhan-stbm-editanMateri penyuluhan-stbm-editan
Materi penyuluhan-stbm-editan
 
Kak intervensi-pis-pk-docx
Kak intervensi-pis-pk-docxKak intervensi-pis-pk-docx
Kak intervensi-pis-pk-docx
 
Contoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmContoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukm
 
Fishbone dan prioritas penyebab masalah
Fishbone dan prioritas penyebab masalahFishbone dan prioritas penyebab masalah
Fishbone dan prioritas penyebab masalah
 
Indikator promkes
Indikator promkesIndikator promkes
Indikator promkes
 
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdfBab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
 
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisataSk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
 
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadisKebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
 
mmd
mmdmmd
mmd
 

Similar to Laporan perkembangan stbm

Gerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehatGerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehatAnisa Rahmah
 
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
Sekretariat STBM
 
Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709
Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709
Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709
guest0650b0
 
Kelompok 5 (1) (1)
Kelompok 5 (1) (1)Kelompok 5 (1) (1)
Kelompok 5 (1) (1)
KhoirunisaKirun
 
Ppt seminar isu
Ppt seminar isuPpt seminar isu
Ppt seminar isu
Zuda Rohmah
 
Policy Brief Sinergi Sanitasi Sekolah - STBM
Policy Brief Sinergi Sanitasi Sekolah - STBMPolicy Brief Sinergi Sanitasi Sekolah - STBM
Policy Brief Sinergi Sanitasi Sekolah - STBM
Reza Hendrawan
 
339397603-Perdes-PHBS-AM.docx
339397603-Perdes-PHBS-AM.docx339397603-Perdes-PHBS-AM.docx
339397603-Perdes-PHBS-AM.docx
abdulhak1994
 
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdfPAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
MarioRio8
 
PPT Prikk.pdf
PPT Prikk.pdfPPT Prikk.pdf
PPT Prikk.pdf
JodiRodiUliArtaSinag
 
Sanitasi total berbasis masyarakat lampung tengah
Sanitasi total berbasis masyarakat lampung tengahSanitasi total berbasis masyarakat lampung tengah
Sanitasi total berbasis masyarakat lampung tengah
Faculty of Medicine, University of Lampung
 
Kebijakan & Strategi STBM rev.ppt
Kebijakan & Strategi STBM rev.pptKebijakan & Strategi STBM rev.ppt
Kebijakan & Strategi STBM rev.ppt
ATIKATIKA16
 
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
Indriany ,
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
Oswar Mungkasa
 
Majalah percik edisi khusus stbm 2012
Majalah percik edisi khusus stbm 2012Majalah percik edisi khusus stbm 2012
Majalah percik edisi khusus stbm 2012
Sekretariat STBM
 
Materi 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptx
Materi 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptxMateri 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptx
Materi 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptx
Akreditasimargareta
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih ayu fitriani
Makalah pola hidup sehat  dan bersih ayu fitrianiMakalah pola hidup sehat  dan bersih ayu fitriani
Makalah pola hidup sehat dan bersih ayu fitriani
Septian Muna Barakati
 
(6) Tangga Perubahan Perilaku. di masypptx
(6) Tangga Perubahan Perilaku. di masypptx(6) Tangga Perubahan Perilaku. di masypptx
(6) Tangga Perubahan Perilaku. di masypptx
Iwan243351
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 4/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 4/5)Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 4/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 4/5)
infosanitasi
 
Sekilas tentang STBM_konsep dasar.pptx
Sekilas tentang STBM_konsep dasar.pptxSekilas tentang STBM_konsep dasar.pptx
Sekilas tentang STBM_konsep dasar.pptx
DamaiGulo
 

Similar to Laporan perkembangan stbm (20)

Gerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehatGerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehat
 
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
 
Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709
Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709
Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709
 
kebijakan publik
kebijakan publikkebijakan publik
kebijakan publik
 
Kelompok 5 (1) (1)
Kelompok 5 (1) (1)Kelompok 5 (1) (1)
Kelompok 5 (1) (1)
 
Ppt seminar isu
Ppt seminar isuPpt seminar isu
Ppt seminar isu
 
Policy Brief Sinergi Sanitasi Sekolah - STBM
Policy Brief Sinergi Sanitasi Sekolah - STBMPolicy Brief Sinergi Sanitasi Sekolah - STBM
Policy Brief Sinergi Sanitasi Sekolah - STBM
 
339397603-Perdes-PHBS-AM.docx
339397603-Perdes-PHBS-AM.docx339397603-Perdes-PHBS-AM.docx
339397603-Perdes-PHBS-AM.docx
 
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdfPAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
PAPARAN-STUNTING-DIR.-PROMKES_1225.pdf
 
PPT Prikk.pdf
PPT Prikk.pdfPPT Prikk.pdf
PPT Prikk.pdf
 
Sanitasi total berbasis masyarakat lampung tengah
Sanitasi total berbasis masyarakat lampung tengahSanitasi total berbasis masyarakat lampung tengah
Sanitasi total berbasis masyarakat lampung tengah
 
Kebijakan & Strategi STBM rev.ppt
Kebijakan & Strategi STBM rev.pptKebijakan & Strategi STBM rev.ppt
Kebijakan & Strategi STBM rev.ppt
 
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
 
Majalah percik edisi khusus stbm 2012
Majalah percik edisi khusus stbm 2012Majalah percik edisi khusus stbm 2012
Majalah percik edisi khusus stbm 2012
 
Materi 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptx
Materi 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptxMateri 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptx
Materi 1 Konsep Dasar STBM KA NIA.pptx
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih ayu fitriani
Makalah pola hidup sehat  dan bersih ayu fitrianiMakalah pola hidup sehat  dan bersih ayu fitriani
Makalah pola hidup sehat dan bersih ayu fitriani
 
(6) Tangga Perubahan Perilaku. di masypptx
(6) Tangga Perubahan Perilaku. di masypptx(6) Tangga Perubahan Perilaku. di masypptx
(6) Tangga Perubahan Perilaku. di masypptx
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 4/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 4/5)Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 4/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 4/5)
 
Sekilas tentang STBM_konsep dasar.pptx
Sekilas tentang STBM_konsep dasar.pptxSekilas tentang STBM_konsep dasar.pptx
Sekilas tentang STBM_konsep dasar.pptx
 

Recently uploaded

Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
afaturooo
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
MiliaSumendap
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
mtsarridho
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
AssyifaFarahDiba1
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
deamardiana1
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
MhdFadliansyah1
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 

Recently uploaded (14)

Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 

Laporan perkembangan stbm

  • 1. PERKEMBANGAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2011 - 2012 P2PL DINAS KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kondisi Kesehatan Indonesia masih didominasi oleh penyakit berbasis lingkungan khususnya penyakit yang dibawa oleh air (water borne diseases), seperti DBD, Diare, Kecacingan dan Polio. Penyebab utama tingginya penyakit-penyakit tersebut adalah perilaku hidup yang belum bersih dan sehat, terutama masih banyak masyarakat yang buang air besar di tempat terbuka (open defecation), seperti di kebun, sungai, dan sebagainya. Upaya-upaya peningkatan cakupan jamban yang telah dilakukan bertahun-tahun melalui berbagai proyek dan pendekatan, tetapi belum memberikan hasil yang signifikan dengan besarnya biaya yang telah dikeluarkan. Tolok ukur yang digunakan dalam pelaksanaan program- program adalah peningkatan jumlah jamban yang dibangun. Namun demikian, pada kenyataannya belum mampu menurunkan prevalensi penyakit berbasis lingkungan, karena banyak masyarakat yang tetap buang air besar di tempat terbuka. Kementrian Kesehatan khususnya Direktorat Penyehatan Lingkungan bersama Pokja WASPOLA mengembangkan teknik pendekatan perilaku hidup bersih dan sehat, yaitu dengan pendekatan Community Led Total Sanitation(CLTS) atau istilah lain adalah Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Pendekatan CLTS ini menitikberatkan kepada fasilitasi atas suatu proses untuk menyemangati serta memberdayakan masyarakat setempat untuk tidak buang air besar di tempat terbuka serta membangun dan menggunakan jamban atas kemauan sendiri tanpa subsidi dari luar. Melalui pendekatan CLTS anggota masyarakat diajak menganalisis masalah sekaligus mencari solusinya sendiri.
  • 3. Pendekatan CLTS ini pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan di India dan Bangladesh dengan hasil yang luar biasa. Dengan hasil seperti itu, kegiatan disebarluaskan ke berbagai pelosok di negara-negara tersebut, bahkan kini telah diadopsi dan disebarluaskan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia pendekatan ini pada awalnya diujicobakan di Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi, Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat serta Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur. Pendekatan ini ternyata memberikan hasil dalam peningkatan akses sanitasi secara spektakuler karena berlangsung dalam waktu yang sangat cepat.Dengan persentase keberhasilan untuk membebaskan lingkungan dari masyarakat yang buang air besar sembarangan yang begitu tinggi dan cepat, maka dirasa perlu diadopsi kegiatan tersebut melalui kegiatan pemicuan STOP BABS terhadap masyarakat Kepulauan Riau. 1.2. TUJUAN A. Tujuan Umum Meningkatnya jumlah Desa/Kelurahan di Provinsi Kepulauan Riau yang bebas dari buang air besar sembarangan. B. Tujuan Khusus Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap perubahan perilaku higiene sanitasi lingkungan terutama dalam hal buang air besar pada tempatnya.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 2.1. PENGERTIAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang disebut juga Community-led Total Sanitation (CLTS) merupakan pendekatan untuk merubah pola pikir dan perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. STBM merupakan salah satu konsep untuk mempercepat pencapaian target MDGs poin ketujuh. Saat ini STBM adalah sebuah program nasional di bidang sanitasi berbasis masyarakat yang bersifat lintas sektoral. Program ini dicanangkan pada bulan Agustus 2008 oleh Menteri Kesehatan RI. Pada bulan September 2008 STBM dikukuhkan sebagai Strategi Nasional melalui Kepmenkes No 852/Menkes/SK/IX/2008bahwa dalam rangka memperkuat upaya pembudayaan hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat, sertamengimplementasikan komitmen Pemerintah untuk meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar yang berkesinambungan dalam pencapaian Millenium DevelopmentGoals (MDGs) tahun 2015. Strategi Nasional STBM memiliki indikator outcome yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku. STBM memiliki 5(lima) pilar utama yakni :bebas buang air besar sembarangan atau Open Defecation Free (ODF),mencuci tangan pakai sabun,pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair rumah tangga.
  • 5. Indikator output 5 PILAR STBM : setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebasdaribuang air di sembarang tempat (ODF), setiap rumahtangga telah menerapkan pengelolaan air minumdanmakanan yang aman di rumah tangga, setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas(seperti sekolah,kantor, rumah makan, puskesmas, pasar, terminal) tersedia fasilitas cuci tangan (air, sabun, sarana cuci tangan), sehingga semua orang mencuci tangan dengan benar, setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar, setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan benar. Dalam Kepmenkes No 852/Menkes/SK/IX/2008 disebutkan bahwa terdapat 6 (enam) strategi dalam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), yaitu: penciptaan lingkungan yang kondusif (enabling environment), peningkatan kebutuhan (demand creation), peningkatan penyediaan (supply improvement), pengelolaan pengetahuan (knowledge management), pembiayaan, pemantauan dan evaluasi. 2.2. PELAKSANAAN KEGIATAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2011 – 2012 A. SOSIALISASI SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT Program STBM sudah dilakukan di hampir seluruh Provinsi di Indonesia, namun ada sebagian Provinsi di Indonesia yang daerahnya belummenerapkan program tersebut seperti Provinsi Sumatra Utara, Papua dan Kepulauan Riau. Untuk itu pada bulan April 2011 Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau melaksanakan sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Kota Tanjungpinang yang diikuti oleh Tim Penggerak PKK dan 7 Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau yang masing-masing diwakili oleh
  • 6. Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan dan pemegang program. Dengan harapan agar program ini memperoleh dukungan dari sektor manapun. B. PELATIHAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT Pada bulan Mei 2011 pelatihan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat khususnya untuk pilar pertama yaitu Stop BABS dilaksanakan di 3 Kabupaten/Kota berturut-turut selama 3 minggu yaitu Kabupaten Bintan, Kota Batam dan Kabupaten Karimun yang diikuti oleh 6 Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau seperti Kota Tanjungpinang, Kabupaten Natuna dan Kabupaten Lingga. Pelatihan STBM bagi Kabupaten Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas dilaksanakan pada tanggal 27 Februari s.d 2 Maret 2012 di Ranai Kabupaten Natuna. Peserta dalam pelatihan STBM ini terdiri dari Pengelola Program Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Sanitarian Puskesmas, Bidan Desa, ibu-ibu PKK dan Tokoh Masyarakat. Dalam pelatihan ini fasilitator memberikan materi mengenai STBM, yang membedakan antara metode pemicuan dengan penyuluhan adalah dimana dalam memicu masyarakat tidak diberikan bantuan apapun, semua hasil dari pemberdayaan masyarakat, masyarakat yang menjadi pemimpin, tugas dari tim pemicu hanya menimbulkan rasa jijik, rasa malu dan rasa takut sakit untuk buang air besar sembarangan, sehingga timbul rasa membutuhkan jamban dari masyarakat itu sendiri dan terpicu untuk segera membangun jamban.
  • 7. Dengan menerapkan metode pemberdayaan masyarakat jamban tersebut dibangun oleh masyarakat itu sendiri sehingga akan timbul rasa memiliki dan rasa butuh dengan harapan masyarakat menggunakan jamban karena sudah terjadi perubahan perilaku masyarakat untuk tidak lagi buang air besar sembarangan. Fasilitator juga berbagi pengalaman dalam hal pemicuan STBM yang telah dilakukan di daerah lain, apa kendala yang biasa ditemukan dimasyarakat dan apa kiat-kiat agar pemicuan STBM berhasil dan dapat diterapkan di Provinsi Kepulauan Riau. C. PEMICUAN STBM DI DESA Dalam kegiatan pelatihan STBM terdapat kegiatan pemicuan langsung ke masyarakat yang dibagi dalam beberapa kelompok. Hari keempat pelatihan peserta akan diajak turun ke lapangan yang telah ditentukan oleh panitia dimana masyarakatnya belum memiliki jamban. Disini la akan terlihat seperti apa pemicuan STBM dimana tiap peserta mempunyai peran masing-masing, ada yang ditunjuk sebagai fasilitator, penjaga situasi, menyiapkan alat-alat untuk pemetan dan ada yang mencatat hasil dari masyarakat yang terpicu. Kerjasama tim dalam hal ini sangat dibutuhkan. Setelah ada masyarakat yang terpicu mereka diminta untuk membuat komitmen kapan akan mulai membangun dan kapan rencana selesai pekerjaan. Semua direncanakan dan ditentukan oleh masyarakat itu sendiri mulai dari bentuk dan lokasi jamban. Monitoring rutin selanjutnya juga dilaksanakan oleh petugas sanitarian di wilayah kerja masing-masing.
  • 8. D. PENDAMPINGAN STBM DI DESA Masyarakat yang telah membuat komitmen untuk membangun jamban dalam pemicuan harus tetap didampingi, dilakukan pengawasan oleh tim pemicu yang telah melakukan pemicuan secara berkesinambungan seperti bidan desa, sanitarian Puskesmas secara aktif memantau perkembangan STBM didesa tersebut. Hal ini dilakukan agar masyarakat merasa diperhatikan dan dihargai hasil kerjanya sehingga masyarakat tetap semangat dan masyarakat yang sebelumnya tidak terpicu timbul rasa malu dan ikut membangun jamban seperti warga desa lainnya. Setiap masyarakat mempunyai karakteristik yang berbeda sehingga pendekatan terhadap masyarakat harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat itu sendiri. Pemantauan terus dilakukan sampai akhirnya seluruh masyarakat di desa tersebut dinyatakan bebas dari buang air besar sembarangan atau ODF (open defecation free) dan masyarakat melakukan Deklarasi yang dihadiri oleh pejabat daerah seperti Bupati, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota, Camat dan Lurah setempat, seluruh masyarakat Desa menyatakan bahwa mereka tidak akan buang air besar sembarangan lagi dalam Deklarasi tersebut.
  • 9. E. JAMBAN YANG TERBANGUN HASIL PEMICUAN STBM DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU NO KABUPATEN/ KOTA JUMLAH DESA JUMLAH DESA DIPICU JUMLAH DESA SEDANG PROSES JUMLAH DESA ODF JUMLAH JAMBAN YANG BERTAMBAH 1 Bintan 51 51 36 11 823 unit 2 Tanjungpinang 18 3 2 0 13 unit 3 Batam 64 14 7 2 Kampung 64 unit 4 Karimun 54 6 4 0 56 unit 5 Lingga 57 17 16 6 339 unit 6 Natuna 73 9 4 1 92 unit 7 Anambas 34 0 0 0 0 unit 8 Provinsi Kepri 351 desa 94 desa 69 desa 18 desa 2 Kampung 1386 unit Kabupaten Bintan telah terbangun sebanyak 823 unit jamban baru di 36 desa dari 51 desa yang ada di Kabupaten Bintan dan 11 desa diantaranya telah dinyatakan ODF. Untuk Kota Batam telah terbangun 64 unit jamban dari 14 kelurahan yang telah dipicu. Kampung Taroka dan Kampung Cunting telah dinyatakan ODF dengan jumlah jamban terbangun masing-masing 15 dan 20 unit jamban di kampong tersebut. Untuk Kota Tanjungpinang telah terbangun 13 unit jamban yaitu di Desa Sungai Nyirih Kelurahan Kampung Bugis Kecamatan Kota Tanjungpinang dan Kelurahan Mekar Baru.
  • 10. Kabupaten Karimun telah terbangun 56 unit jamban di 4 desa yang telah dipicu yaitu Desa Sungai Raya, Desa Pangke, Desa Pongkar dan Desa Lubuk. Untuk Kabupaten Lingga telah terbangun 339 unit jamban dari 17desa yang telah dipicu dan 6 desa dinyatakan ODF di Kecamatan Daik Lingga. Lingga sedang dalam proses menuju Deklarasi. Kabupaten Natuna telah terbangun 92 unit jamban di 4 Desa dari 9 Desa yang telah dilakukan pemicuan, 1 Desa telah dinyatakan ODF yaitu Desa Air Lengit dengan jumlah jamban 21 unit. F. DESA ODF (OPEN DEFECATION FREE) DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU NO KABUPATEN KECAMATAN DESA JUMLAH JAMBAN TANGGAL DEKLARASI 1 Bintan Toapaya Toapaya 29 27 Juli 2011 2 Toapaya Asri 73 25 Okt 2012 3 Toapaya Utara 69 4 Toapaya Selatan 41 5 Teluk Sebong Ekang Anculai 47 6 Sri Bintan 65 7 Kota Baru 32 8 Bintan Timur Sei Lekop 47 9 Bintan Utara Tg. Uban Selatan 4 10 Tg. Uban Timur 12 11 Seri Kuala Lobam Teluk Sasah 12 Natuna Bunguran Tengah Air Lengit 21 13 Juni 2012
  • 11. 13 Lingga Daik Kerandin 19 Belum deklarassi 14 Sei Pinang 32 15 Musai 5 16 Langkap 12 17 Pekaka 30 18 Merawang 9 Pada tanggal 13 Juni 2011 Desa Toapaya Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan menyatakan telah ODF dimana telah terbangun 29 unit jamban baru setelah pemicuan STBM dengan total 203 jamban yang ada di desa tersebut1152 penduduk Desa Toapaya telah bebas dari buang air besar sembarangan. Deklarasi diadakan pada tanggal 29 Juli 2011 yang dihadiri oleh Bapak Bupati Bintan Ansar Ahmad dan Bapak Agus Budiono sebagai perwakilan dari Kementrian Kesehatan RI serta segenap jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan. Setahun kemudian tepatnya pada tanggal 13 Juni 2012 Desa Air Lengit Kecamatan Bunguran Tengah Kabupaten Natuna melakukan Deklarasi Stop BABS dengan jumlah jamban baru yang terbangun sebanyak 21 unit sehingga 288 KK yang terdiri dari 1064 jiwa penduduk di desa tersebut telah buang air besar di tempat yang aman. Untuk Kecamatan Toapaya dan 7 desa lainnya di Kabupaten Bintan yang telah dinyatakan ODF direncanakan ada dilakukan Deklarasi pada tanggal 25 Oktober 2012. Untuk 6 desa di Kabupaten Lingga belum melakukan Deklarasi.
  • 12. BAB III PENUTUP 3.1. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan uraian diatas, maka Pelaksanaan Kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2012 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) 7 Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau telah mengikuti Pelatihan STBM. 2) 3 Kabupaten dan 1 Kota telah odf yaitu Kabupaten Bintan, Lingga, Natuna dan Kota Batam 3) Dari 351 desa yang ada di Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 94 desa telah dilakuukan pemicuan STBM 4) Sebanyak 18 desa dan 2 kampung di Provinsi Kepulauan Riau telah odf, 11 desa di Kab. Bintan, 6 desa di Kab. Lingga, 1 desa di Kab. Natuna dan 2 kampung di Kota Batam 5) Jumlah jamban yang terbangun dari hasil pemicuan STBM hingga Oktober 2012 yaitu sebanyak 1386 unit jamban. 6) 2 desa telah di Deklarasi dan 16 desa lainnya akan segeda melakukan Deklarasi.
  • 13. B. SARAN 1) Seluruh Kabupaten/Kota se-Provinsi Kepulauan Riau dapat mendukung sepenuhnya terhadap kegiatan STBM dengan melatih sanitarian, tokoh masyarakat dan bidan desa agar dapat melakukan pemicuan di banyak wilayah kerja sehingga tercapai seluruh desa/kelurahan di Provinsi Kepri bebas dari buang air besar sembarangan. 2) Peserta yang telah diilatih agar tetap melakukan pemicuan secara berkesinambungan bahkan ke daerah Kab/Kota Provinsi Kepri lainnya agar hasil pemicuan STBM tercapai sebagaimana yang diharapkan. Demikian laporan Pelaksanaan Kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Provinsi Kepulauan Riau 2011-2012 ini dibuat, untuk dapat menjadi bahan referensi kegiatan selanjutnya. Tanjungpinag, Oktober 2012 Penyusun Staf Penyehatan Lingkungan, YESSY MARYATI, SKM NIP. 19890312 201101 2 003