SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MARTAPURA KELAS D
Jl. Adiwiyata Simpang Lengot Ds. Kotabaru Selatan Kec.Martapura OKU Timur
Telp. (0735) 481004 / (0735) 4840084 Fax (0735) 481004
E-mail : rsudmartapura@yahoo.com
BAB I
PENDAHULUAN
Akreditasi Rumah Sakit merupakan upaya peningkatan mutu pelayanan
Rumah Sakit yang dilakukan dengan membangun sistem dan budaya mutu. Melalui
akreditasi Rumah Sakit KARS diharapkan ada perbaikan sistem Rumah Sakit Umum
Daerah Martapura yang meliputi input, proses dan produk output (meliputi output dan
outcome).
Sebagai dasar dimulainya pembangunan sistem di Rumah Sakit, diperlukan
dokumen yang merupakan regulasi di Rumah Sakit. Regulasi ini sebaiknya diatur
dalam bentuk Panduan Tata Naskah Rumah Sakit, yang akan menetapkan ada 2
jenis naskah di Rumah Sakit, yaitu yang merupakan produk hukum (regulasi) dan
yang bukan merupakan produkhukum (surat dinas).
Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi Rumah Sakit merupakan acuan
untuk penyusunan regulasi.Hal ini menjadi penting, karena selain sebagai panduan
Rumah Sakitdalam menyusun dokumen, juga menyiapkan dokumen yang terkait
dengan aspek hukum. Dengan telah diterbitkannya Undang-undang Nomor 44
Tahun 2009, dan telah berlaku efektif sejak tanggal 28 Oktober 2011, maka Rumah
Sakit Umum Daerah Martapura harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya
dalam aspek hukum. Aspek hukum tersebut dalam kaitan kewajiban Rumah Sakit
untuk memberikan bantuan hukum sesuai ketentuan UU Rumah Sakit.
Untuk membantu Rumah Sakit dalam menyusun dokumen akreditasi, yang
juga dalam upaya membangun sistem manajemen Rumah Sakit, maka Direktur
Utama Rumah Sakit Umum Daerah Martapura memandang perlu untuk membuat
Panduan Penyusunan Dokumen Akredtasi Rumah Sakit ini.
Tujuan disusunnya Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi adalah
a. Tersedianya panduan bagi Rumah Sakit dalam penyusunan dokumen yang
berbentuk regulasi Rumah Sakit;
b. Tersedianya panduan bagi Tim Akreditasi dalam menyelenggarakan
standar akreditasi Rumah Sakit KARS
c. Tersedianya panduan bagi Assesor Internal.
Sasaran dari panduan ini adalah pimpinan Rumah Sakit, Tim Akreditasi dan Assessor
Internal.
BAB II
DOKUMEN AKREDITASI
Dokumen akreditasi adalah semua dokumen yang harus disiapkan RSUD
Martapura dalam pelaksanaan akreditasi Rumah Sakit.Dalam hal ini dokumen
dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu dokumen yang merupakan regulasi, sangat
dianjurkan untuk dibuat dalam bentuk Panduan Tata Naskah Rumah Sakit.
Dokumen regulasi RSUD Martapura dapat dibedakan menjadi :
1. Regulasi pelayanan Rumah Sakit, yang terdiri dari :
 Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit
 Pedoman/ Panduan Pelayanan Rumah Sakit
 Standar Prosedur Operasional (SPO)
 Rencana jangka panjang (Rencana Strategi Bisnis, Master Plan, dll)
 Rencana kerja tahunan (RKA, RBA atau lainnya)
2. Regulasi di unit kerja Rumah Sakit yang terdiri dari :
 Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit
 Pedoman/ Panduan Pelayanan Rumah Sakit
 Standar Prosedur Operasional (SPO)
 Program (Rencana kerja tahunan unit kerja)
Kebijakan dan pedoman dapat ditetapkan berdasarkan keputusan Direktur sesuai
dengan panduan tata naskah Di RSUD Martapura
Dokumen sebagai bukti pelaksanaan, terdiri dari :
1. Bukti tertulis kegiatan/ rekam kegiatan.
2. Dokumen pendukung lainnya : misalnya ijazah, sertifikat pelatihan, sertifikat
perijinan, kaliberasi, dll.
Kebijakan, pedoman atau panduan, dan prosedur merupakan kelompok dokumen
regulasi sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan, dimana kebijakan merupakan
regulasi yang tertinggi di Rumah Sakit, kemudian diikuti dengan pedoman / panduan
dan kemudian prosedur (SPO).Karena itu untuk menyusun pedoman / panduan
harus mengacu pada kebijakan-kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh RSUD
Martapura, sedangkan untuk menyusun SPO harus berdasarkan kebijakan dan
pedoman / panduan
BAB III
KEBIJAKAN DAN PEDOMAN/ PANDUAN
A. Kebijakan
Kebijakan Rumah Sakit adalah penetapan Direktur pada tataran strategis atau
bersifat garis besar yang mengikat.
Karena kebijakan bersifat garis besar maka untuk penerapan kebijakan tersebut
perlu disusun pedoman / panduan dan prosedur sehingga ada kejelasan langkah-
langkah untuk melaksanakan kebijakan tersebut.
Kebijakan ditetapkan dengan keputusan Direktur. Kebijakan dapat dituangkan dalam
pasal-pasal di dalam keputusan tersebut, atau merupakan lampiran dari keputusan.
Contoh format dokumen untuk Kebijakan adalah format keputusan Direktur RSUD
Martapura sebagai berikut :
a. Pembukaan
 Judul : Keputusan Direktur RSUD Martapura tentang Kebijakan pelayanan.
 Nomor : sesuai dengan nomor surat keputusan di Rumah Sakit.
 Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakan di tengah margin
sertaditulis dengan huruf kapital (Arial 12).
 Konsiderans
1. Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang pokok-pokok
pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan. Huruf
awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca
titik dua ( : dan diletakan di bagian kiri;
2. Konsiderans Mengingat, yang memuat dasar kewenangan dan peraturan
perundang-undangan yang memerintahkan pembuatan keputusan tersebut.
Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum adalah
peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi. Konsiderans
Mengingat diletakkan di bagian kiri tegak lurus dengan kata Menimbang.
b. Diktum
1. Diktum Memutuskan ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf
kapital,serta diletakkan di tengah margin;
2. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan disejajarkan ke
bawah dengan kata menimbangan dan mengingat, huruf awal kata
menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik
dua;
3. Nama keputusan sesuai dengan judul (kepala), seluruhnya ditulis dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik.
c. Batang Tubuh
1. Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan
dalam diktum-diktum, misalnya :
KESATU :
KEDUA :
Dst
2. Dicantumkan saat berlakunya keputusan, perubahan, pembatalan,
pencabutanketentuan, dan peraturan lainnya, dan
3. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran keputusan, dan pada
halaman terkahir ditandatangani oleh Direktur Utama.
d. Kaki
Kaki keputusan merupakan bagian akhir substansi keputusan yang memuat
penanda tangan penetapan keputusan, pengundangan kepututsan yang terdiri
atas tempat dan tanggal penetapan, nama jabatan, tanda tangan pejabat dan
nama lengkap pejabat yang menandatangani.
e. Penandatanganan
Keputusan Direktur Rumah Sakit ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit.
f. Lampiran keputusan :
 Halaman pertama harus dicantumkan judul dan nomor keputusan.
 Halam terakhir harus ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit.
B. Pedoman/ Panduan
Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana
sesuatu harus dilakukan, dengan demikian merupakan hal pokok yang menjadi
dasar untuk menentukan atau melaksanakan kegiatan. Sedangkan panduan
adalah merupakan petunjuk dalam melakukan kegiatan. Dengan demikian, dapat
diartikan bahwa pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya
meliputi 1 (satu) kegiatan. Agar pedoman/ panduan dapat diimplementasikan
dengan baik dan benar, diperlukan pengaturan melalui SPO.
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/ panduan maka sulit
untuk dibuat standar sistematikannya atau format bakunya. Oleh karena itu Rumah
Sakit dapat menyusun/ membuat sistematika buku pedoman / panduan sesuai
kebutuhan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen
pedoman/ panduan ini yaitu :
 Setiap pedoman/ panduan harus dilengkapi dengan keputusan Direktur
Rumah Sakit untuk pemberlakuan pedoman / panduan tersebut. Bila
Direktur Rumah Sakit diganti, keputusan Direktur Rumah Sakit untuk
pemberlakuan pedoman / panduan tidak perlu diganti. Keputusan Direktur
Rumah Sakit diganti bila memang ada perubahan dalam pedoman / panduan
tersebut.
 Setiap pedoman / panduan sebaliknya dilakukan evaluasi minimal 2-3
tahun sekali.
 Bila Kementerian Kesehatan sudah menerbitkan pedoman/ panduan
untuk suatu kegiatan/ pelayanan tertentu maka RSUD Martapura dalam
membuat pedoman/ panduan wajib mengacu pada pedoman/ panduan
yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan tersebut.
 Walaupun format baku sistematika pedoman/ panduan tidak ditetapkan,
namun ada sistematikan yang lazim digunakan sebagai berikut :
a. Format Penulisan Pedoman/ Panduan :
1. Menggunakan kertas : F4
2. Jenis huruf : Arial
3. Spasi / jarak penulisan : 1,5 cm
4. Size / ukuran huruf : 12
5. Margins : Top / Atas 2 cm
Left / Kiri 2 cm
Bottom / Bawah 2 cm
Right / Kanan 2 cm
b. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja :
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Rumah Sakit
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan Rumah
Sakit.
BAB IV Struktur Organisasi Rumah Sakit
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi
Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/ Rapat
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
c. Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Ruang Lingkup Pelayanan
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Pengaturan Jaga
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
d. Format Panduan Pelayanan Rumah Sakit
Cover berisi Judul Panduan
Pada bagian bawah berisi Logo Oku Timur
Daftar ISI
Lembar Pengesahan :
CONTOH :
PENGESAHAN DOKUMEN RSUD MARTAPURA OKU TIMUR
NAMA KETERANGAN TANDA
TANGAN
TANGGAL
Direktur
Ketua Umum Akreditasi
Pembuat Dokumen
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Sistematika panduan pelayanan Rumah Sakit tersebut di atas bukanlah baku
tergantung dari materi / isi panduan. Pedoman / panduan yang harus dibuat
adalah pedoman / panduan minimal yang harus ada di Rumah Sakit yang
dipersyaratkan sebagai regulasi yang diminta dalam elemen penilaian.
BAB IV
PROSEDUR
1. Beberapa Istilah Prosedur yang Sering Digunakan Yaitu :
 Standard Operating Procedure (SOP), istilah lazim digunakan namun
bukan merupakan istilah baku di Indonesia.
 Standar Prosedur Operasional (SPO), istilah digunakan di Undang-
undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran dan Undang-
undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
 Prosedur tetap (Protap)
 Prosedur kerja
 Prosedur tindakan
 Prosedur penatalaksanaan
 Petunjuk teknis
Walaupun banyak istilah, namun istilah digunakan adalah SPO karena sesuai
dengan yang tercantum di dalam undang-undang. Oleh karena itu untuk
selanjutkanya istilah yang digunakan di buku panduan adalah SPO.
2. Pengertian
Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah :
Suatu perangkat instruksi atau langkah-langkah yang dibakukan untuk
menyelesaikan proses kerja rutin tertentu.
3. Tujuan Penyusunan SPO
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif, konsistem
atau seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan
melalui pemenuhan standar yang berlaku.
4. Manfaat SPO
 Memenuhi persyaratan standar pelayanan Rumah Sakit atau Akreditasi
Rumah Sakit.
 Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
 Memastikan staf Rumah Sakit memahami bagaimana melaksanakan
pekerjaannya.
5. Format SPO
RSUD
MARTAPURA
Jl. Adiwiyata Simpang Lengot
Kota Baru Selatan Martapura
JUDUL
No.Dokumen: No. Revisi
:
Halaman:
1/1
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
ttd
nama jelas
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
Penjelasan :
1. KEPALA
a. Kepala sebelah kiri memuat :
1. KOP, naskah standar prosedur operasional terdiri atas gambar logo Rumah Sakit
Umum Daerah Martapura, serta alamat Rumah Sakit Umum Daerah Martapura
dibawahnya.
2. Tulisan Standar Prosedur Operasional dicantumkan dibawah logo Rumah Sakit
Umum Daerah Martapura.
b. Kepala sebelah kanan memuat :
1. Judul, Standar Prosedur Operasional ditulis dengan huruf kapital semua.
2. Nomor Dokumen dicantumkan dibawah judul dengan ketentuan :
445/001/GIZI.PAP/22
Tahun dibuat SPO
Asal Pokja. Jika berasal dari SPO pokja
Instalasi
No SPO (Di dapat dari Sekretaris)
No surat
3. Nomor Revisi
a. Dapat dicantumkan dibawah judul dengan ketentuan jika Standar Prosedur
Operasional dirasa kurang relefan maka dapat diubah
b. Sesuai dengan kebijakan pimpinan
c. Standar Prosedur Operasional baru bisa direvisi setelah 3 tahun berjalan SOP
tersebut.
4. Halaman
dicantumkan dibawah judul dengan ketentuan berdasarkan halaman dari SPO
tersebut. Contoh : 1/1, pada lembar SPO halaman baru tidak lagi menggunakan
KOP surat. Banyaknya jumlah halaman baru bisa ditentukan setelah selesainya
pembuatan SPO.
5. Tanggal terbit
Tanggal terbit dicantumkan dibawah nomor dokumen.
6. Tanda tangan dan nama jelas
Tanda tangan dan nama jelas yang menetapkan Standar Prosedur Operasional
dicantumkan dibawah nomor revisi dan halaman.
2. BATANG TUBUH
Batang tubuh dari Standar Prosedur Operasional terdiri atas :
Pengertian : berisi penjelasan tentang SPO yang dibuat.
Tujuan : berisi tentang tujuan pelaksanaan nya secara spesifik.
Kebijakan : berisi kebijakan pimpinan/direktur yang menjadi dasar SPO
Prosedur : bagian yang berisi dari langkah-langkah SPO tersebut
Instalasi Terkait : unit-unit terkait dalam proses kerja tersebut
3. FORMAT PENULISAN
Margins : Top / Atas 2 cm
Left / Kiri 2 cm
Bottom / Bawah 2 cm
Right / Kanan 2 cm
6. Tata Cara Penyimpanan SPO
a. Yang dimaksud penyimpanan adalah bagaimana SPO tersebut disimpan.
b. SPO asli agar disimpan di masing-masing unit kerja, sesuai dengan
kebijakan yang berlaku di RSUD Martapura tata cara pengarsipan
dokumen. Penyimpanan SPO yang asli harus rapi, sesuai metode
pengarsipan dokumen sehingga mudah dicari kembali bila diperlukan.
c. SPO fotocopy ada di simpan di masing-masing unit terkait di mana SPO
tersebut dipergunakan. Bila SPO tersebut sudah tidak berlaku lagi atau
tidak dipergunakan lagi karena direvisi atau hal lainnya maka unit kerja
terkaitwajib mengembalikan SPO yang sudah tidak berlaku tersebut ke
unit kerja yang mengusulkan SPO sehingga di unit kerja hanya ada SPO
yang masih berlaku saja. Sekretariat tim akreditasi/ bagian sekretariat
Rumah Sakit dapat memusnahkan fotocopy SPO yang tidak berlaku
tersebut, namun untuk SPOnya yang asli agar tetap disimpan, dengan
lama penyimpanan sesuai ketentuan dalam pengarsipan dokumen di
RSUD Martapura.
d. SPO di unit kerja harus diletakkan di tempat yang mudah dilihat, mudah
diambil dan mudah dibaca oleh pelaksana.
7. Tata Cara Pendistribusian SPO
1. Yang dimaksud dengan distribusi adalah kegiatan atau usaha
menyampaikan SPO kepada unit kerja dan atau pelaksana yang
memerlukan SPO tersebutagar dapat digunakan sebagai panduan dalam
melaksanakan kegiatannya. Kegiatan ini dilakukan oleh unit kerja asal
yang mengusulkan SPO.
2. Distribusi harus memakai buku ekspedisi dan atau formulir tanda terima.
3. Distribusi SPO bisa hanya untuk unit kerja tertentu tetapi bisa juga untuk
seluruh unit kerja. Hal tersebut tergantung jenis SPO tersebut, bila SPO
tersebut merupakan acuan untuk melakukan kegiatan di semua unit kerja
maka SPO didistribusikan ke semua unit kerja. Namun bila SPO tersebut
hanya untuk unit kerja tertentu maka distribusi SPO hanya untuk unit kerja
tertentu tersebut dan unit terkait yang tertulis di SPO tersebut.
8. Tata Cara Evaluasi
1. Evaluasi SPO dilaksanakan sesuai kebutuhan dan maksimal 3 tahun sekali.
2. Evaluasi SPO dilakukan oleh masing-masing unit kerja yang dipimpin
olehkepala unit kerja.
3. Hasil evaluasi : SPO masih tetap bisa dipergunakan atau SPO perlu
diperbaiki/ direvisi. Perbaikan/ revisi bisa isi SPO sebagian atau
seluruhnya.
4. Perbaikan/ revisi perlu dilakukan bila :
 Alur di SPO sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada
 Adanya perkembangan IPTEK
 Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru
 Adanya perubahan fasilitas
5. Pergantian Direktur RSUD Martapura bila SPO memang masih sesuai
atau dipergunakan maka tidak perlu direvisi.
BAB V
PROGRAM
1. Pengertian Program
Ada banyak pengertian tentang PROGRAM sebagai berikut :
A. Menurut Collins Cobuild English Language Dictionary PROGRAM
adalah :
 Rencana berskala besar dan terperinci yang dibuat untuk suatu
tujuan tertentu.
 Sebuah rencana kegiatan atau pekerjaan yang akan dilaksanakan,
termasuk waktu kapan setiap kegiatan itu harus terjadi atau akan
dilaksanakan.
B. Menurut Longman PROGRAM adalah :
Sebuah rencana yang baku tentang rangkaian kegiatan, daftar tugas dan lain
sebagainya.
C. Menurut American Heritage Dictionary PROGRAM adalah :
Sebuah prosedur untuk menyelesaikan masalah (problem solving), termasuk
pengumpulan data, memprosesnya dan presentasi hasilnya.
D. Menurut Oxford Advanced Leaner’s Dictionary of Current English,
PROGRAM adalah :
Sebuah rencana tentang apa yang akan dikerjakan.
E. Buku Panduan Perencanaan Strategi dan pengukuran kinerja yang
dikeluarkan oleh Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, yang
dimaksud PROGRAM adalah :
Penjabaran terperinci tentang strategi dan langkah-langkah yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga.
F. Kesimpulan
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut di atas maka dapat
disimpulkan bahwa PROGRAM berisi rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan yang disusun secara rinci yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan lembaga/ unit kerja.
2. Ketentuan Program di Dalam Standar Akreditasi
A. Tujuan Program
Umum :
Sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan unit kerja sehingga
tujuan program tercapai.
Khusus :
1. Adanya kejelasan langkah-langkah dalam melaksanakan kegiatan.
2. Adanya kejelasan siapa yang melaksanakan kegiatan dan
bagaimana melaksankana kegiatan tersebut sehingga tujuan dapat
tercapai.
3. Adanya kejelasan sasaran, tujuan dan waktu pelaksanaan kegiatan.
B. Sistematika/ Format Program
Sistematika atau format program sebagai berikut :
1. Pendahuluan
2. Latar belakang
3. Tujuan umum dan tujuan khusus
4. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
5. Cara melaksanakan kegiatan
6. Sasaran
7. Schedule (Jadwal) pelaksanaan kegiatan
8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
9. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Sitematika atau format tersebut di atas adalah minimal, unit kerja dapat
menambah sesuai kebutuhan, tetapi tidak diperbolehkan mengurangi. Contoh
penambahan : ditambah poin untuk pembiayaan atau anggaran.
C. Petunjuk Penulisan
Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang
masih terkait dengan program.
Latar Belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa
program tersebut disusun.Sebaiknya dilengkapi dengan data-data
sehingga alasan diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.
Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan di sini adalah merupakan tujuan program.Tujuan umum adalah
tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan
secara rinci.
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan
yang harus dilakukan sehingga tercapainya program tersebut.Karena itu
antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan
kegiatan pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara dengan
membentuk tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain.
Sasaran
Sasaran program adalah target per tahun yang spesifik dan terkur untuk
mencapai tujuan-tujuan program.
Sasaran program menunjukan hasil antara yang diperlukan untuk
merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Sasaran yang baik memenuhi “SMART”yaitu :
1. Specific : sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang
diinginkan, bukan cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan
arah dan tolak ukur yang jelas sehingga dapat dijadikan landasan untuk
penyusunan strategi dan kegiatan yang spesifik pula.
2. Measurable : sasaran harus terukur dan dapat dipergunkan untuk
memastikan apa dan kapan pencapaiannya. Akuntabilitas harus
ditanamkan ke dalam proses perencanaan. Oleh karenanya
metodologi untuk mengukur pencapaian sasaran (keberhasilan
program) harus ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait dengan
sasaran tersebut dilaksanakan.
3. Aggressive but Attainable : Apabila sasaran harus dijadikan standar
keberhasilan, maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh
mengandung target yang tidak layak. Umpamanya kita bisa
menetapkan sebagai suatu sasaran “pengurangan kematian misalnya
di IGD hanya sampai ke tingkat tertentu” namun “meniadakan
kematian” merupakan hal yang tidak dapat dipastikan kelayakannya.
4. Result oriented : sedapat mungkin sasaran harus menspesifikasi hasil
yang ingin dicapai. Misalnya : mengurangi komplain pasien sebesar
50%.
5. Time Bound : sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang
relatif pendek, mulai dari beberapa minggu sampai ke beberapa bulan,
sebaiknya kurang dari 1 tahun. Kalau ada program 5 (lima) tahun
dibuat sasaran antara. Sasaran akan lebih mudah dikelola dan dapat
lebih serasi dengan proses anggaran apabila dibuatnya sesuai dengan
batas-batas tahun anggaran di Rumah Sakit.
Seni di dalam penentuan sasaran adalah menimbulkan tantangan yang dapat
dicapai.Sasaran yang terbaik adalah sasaran yang dapat mendorong
peningkatan kapasitas Rumah Sakit, namun dalam batas-batas kelayakan.
Sasaran yang baik
itu tidak hanya akan meningkatkan program dan jasa pelayanan yang
dihasilkan, namun juga menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri
pada para pelaksanannya. Sebaliknya penerapan target kinerja yang tidak
mungkin dicapai akan melemahkan motivasi, melemahkan inisiatif dan
menghambat daya inovasi para karyawan.
Schedule (Jadwal) pelaksanaan kegiatan
Schedule atau jadwal adalah merupakan perencanaan waktu melaksanakan
langkah-langkah kegiatan program. Lama waktu tergantung rencana program
tersebut dilaksanakan. Untuk program tahunan maka jadawal yang dibuat
adalah jadwal untuk 1 tahun, sedangkan untuk program 5 tahun maka jadwal
yang harus dibuat adalah jadwal 5 tahun. Schedule (jadwal) dapat dibuat time
table sebagai berikut :
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya
Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi dari
schedule (jadwal) kegiatan. Schedule (jadwal) tersebut akan dievaluasi setiap
beberapa bulan sekali (kurun waktu tertentu), sehingga bila dari evaluasi
diketahui ada pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal maka dapat
segera diperbaiki sehingga tidak menggangu program secara keseluruhan.
Karena itu, yang ditulis dalam kerangka acuan adalah kapan (setiap kurun
waktu berapa lama) evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang
melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat laporan
evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut.Dan kapan laporan tersebut harus
dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah cara atau
bagaimana membuat laporan evaluasi dan kapan laporan tersebut harus
dibuat dan ditujukan kepada siapa.
Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Pencatatan adalah catatan kegiatan, karena itu yang ditulis di dalam kerangka
acuan adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat
dokumentasi kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kurun waktu
(kapan) laporan harus diserahkan serta kepada siapa saja laporan tersebut
harus ditujukan.
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan program secara
menyeluruh.Jadi yang ditulis di dalam kerangka acuan bagaiamanmelakukan
evaluasi dan kapan, evaluasi harus dilakukan.
BAB VI
PENUTUP
Pada prinsipnya dokumen akreditasi adalahTULIS YANG DIKERJAKAN
DAN KERJAKAN YANG DITULIS DAN BISA DIBUKTIKAN, namun pada
penerapannya tidaklah semudah itu.Penyusunan kebijakan, pedoman/
panduan, standar prosedur operasional dan program selain diperlukan
komitmen Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Martapura perlu staf yang
mampu dan mau menyusun dokumen akreditasi tersebut. Dengan
pemberlakuan Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi RSUD martapura
diharapkan dapat membantu RSUD Martapura menyusun dokumen-
dokumen yang terkait dengan akreditasi Rumah.
Ditetapkan di Martapura
pada tanggal Juli 2022
Direktur RSUD MartapuraKelas D
KabupatenOganKomeringUluTimur,
dr. Dedy Damhudy
NIP. 19780101 201001 1 018

More Related Content

Similar to xPanduan Tata Naskah 2022.doc

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI.pptx
PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI.pptxPEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI.pptx
PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI.pptxShintaDinyanti1
 
6- PENYUSUNAN SPO - Copy icamus.pptx
6- PENYUSUNAN SPO - Copy icamus.pptx6- PENYUSUNAN SPO - Copy icamus.pptx
6- PENYUSUNAN SPO - Copy icamus.pptxPatenPisan1
 
2. spo pmembuat kebijakan
2. spo pmembuat kebijakan2. spo pmembuat kebijakan
2. spo pmembuat kebijakanSPIRSUD
 
PENYUSUNAN DOKUMEN REGULASI.pptx
PENYUSUNAN DOKUMEN REGULASI.pptxPENYUSUNAN DOKUMEN REGULASI.pptx
PENYUSUNAN DOKUMEN REGULASI.pptxDartoSudarto2
 
Pedoman penyusunan dokumen akreditasi
Pedoman penyusunan dokumen akreditasiPedoman penyusunan dokumen akreditasi
Pedoman penyusunan dokumen akreditasiIndiSusanti
 
Pedoman penyusunan dokumen akreditasi
Pedoman penyusunan dokumen akreditasiPedoman penyusunan dokumen akreditasi
Pedoman penyusunan dokumen akreditasiIndiSusanti
 
3 artikel spm_rsdk
3 artikel spm_rsdk3 artikel spm_rsdk
3 artikel spm_rsdkratu ayu
 
Mengenal Macam Dokumen.pptx
Mengenal Macam Dokumen.pptxMengenal Macam Dokumen.pptx
Mengenal Macam Dokumen.pptxEzra66
 
SK TATA NASKAH PKM bugisNEW.doc
SK TATA NASKAH PKM bugisNEW.docSK TATA NASKAH PKM bugisNEW.doc
SK TATA NASKAH PKM bugisNEW.docUPTDPUSKESMASBUGIS
 
penyusunan-dokumen-edit.pptx
penyusunan-dokumen-edit.pptxpenyusunan-dokumen-edit.pptx
penyusunan-dokumen-edit.pptxsolukhina90
 
1. spo pelaksanaan kegiatan spi
1. spo pelaksanaan kegiatan spi 1. spo pelaksanaan kegiatan spi
1. spo pelaksanaan kegiatan spi SPIRSUD
 
Petunjuk Praktis Penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten/Kota 2013
Petunjuk Praktis Penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten/Kota 2013Petunjuk Praktis Penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten/Kota 2013
Petunjuk Praktis Penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten/Kota 2013infosanitasi
 
Pertemuan 3 Perekayasaan TEORI AKUNTANSI SEMESTER 6
Pertemuan 3 Perekayasaan TEORI AKUNTANSI SEMESTER 6Pertemuan 3 Perekayasaan TEORI AKUNTANSI SEMESTER 6
Pertemuan 3 Perekayasaan TEORI AKUNTANSI SEMESTER 6RiaMennita
 
Organisasi RM.ppt
Organisasi RM.pptOrganisasi RM.ppt
Organisasi RM.pptDadanHendri
 
Pedoman Tata Naskah PKM Suko 2022.doc
Pedoman Tata Naskah PKM Suko 2022.docPedoman Tata Naskah PKM Suko 2022.doc
Pedoman Tata Naskah PKM Suko 2022.docpuskesmassukobaru
 
Instrumen LAFKI (1).pdf
Instrumen LAFKI (1).pdfInstrumen LAFKI (1).pdf
Instrumen LAFKI (1).pdfwindyarlin
 
HASIL ASSESMENT & REKOMENDASI PUSKESMAS DEPOK.pptx
HASIL ASSESMENT & REKOMENDASI PUSKESMAS DEPOK.pptxHASIL ASSESMENT & REKOMENDASI PUSKESMAS DEPOK.pptx
HASIL ASSESMENT & REKOMENDASI PUSKESMAS DEPOK.pptxnorafitri3
 

Similar to xPanduan Tata Naskah 2022.doc (20)

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI.pptx
PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI.pptxPEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI.pptx
PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI.pptx
 
6- PENYUSUNAN SPO - Copy icamus.pptx
6- PENYUSUNAN SPO - Copy icamus.pptx6- PENYUSUNAN SPO - Copy icamus.pptx
6- PENYUSUNAN SPO - Copy icamus.pptx
 
2. spo pmembuat kebijakan
2. spo pmembuat kebijakan2. spo pmembuat kebijakan
2. spo pmembuat kebijakan
 
PENYUSUNAN DOKUMEN REGULASI.pptx
PENYUSUNAN DOKUMEN REGULASI.pptxPENYUSUNAN DOKUMEN REGULASI.pptx
PENYUSUNAN DOKUMEN REGULASI.pptx
 
Rs ananda laporan bimbingan tkp
Rs ananda laporan bimbingan tkpRs ananda laporan bimbingan tkp
Rs ananda laporan bimbingan tkp
 
Pedoman penyusunan dokumen akreditasi
Pedoman penyusunan dokumen akreditasiPedoman penyusunan dokumen akreditasi
Pedoman penyusunan dokumen akreditasi
 
Pedoman penyusunan dokumen akreditasi
Pedoman penyusunan dokumen akreditasiPedoman penyusunan dokumen akreditasi
Pedoman penyusunan dokumen akreditasi
 
3 artikel spm_rsdk
3 artikel spm_rsdk3 artikel spm_rsdk
3 artikel spm_rsdk
 
Mengenal Macam Dokumen.pptx
Mengenal Macam Dokumen.pptxMengenal Macam Dokumen.pptx
Mengenal Macam Dokumen.pptx
 
Tata naskah sop
Tata naskah sopTata naskah sop
Tata naskah sop
 
SK TATA NASKAH PKM bugisNEW.doc
SK TATA NASKAH PKM bugisNEW.docSK TATA NASKAH PKM bugisNEW.doc
SK TATA NASKAH PKM bugisNEW.doc
 
penyusunan-dokumen-edit.pptx
penyusunan-dokumen-edit.pptxpenyusunan-dokumen-edit.pptx
penyusunan-dokumen-edit.pptx
 
1. spo pelaksanaan kegiatan spi
1. spo pelaksanaan kegiatan spi 1. spo pelaksanaan kegiatan spi
1. spo pelaksanaan kegiatan spi
 
Petunjuk Praktis Penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten/Kota 2013
Petunjuk Praktis Penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten/Kota 2013Petunjuk Praktis Penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten/Kota 2013
Petunjuk Praktis Penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten/Kota 2013
 
Pertemuan 3 Perekayasaan TEORI AKUNTANSI SEMESTER 6
Pertemuan 3 Perekayasaan TEORI AKUNTANSI SEMESTER 6Pertemuan 3 Perekayasaan TEORI AKUNTANSI SEMESTER 6
Pertemuan 3 Perekayasaan TEORI AKUNTANSI SEMESTER 6
 
Organisasi RM.ppt
Organisasi RM.pptOrganisasi RM.ppt
Organisasi RM.ppt
 
Badan_Layanan_Umum_Daerah.pptx
Badan_Layanan_Umum_Daerah.pptxBadan_Layanan_Umum_Daerah.pptx
Badan_Layanan_Umum_Daerah.pptx
 
Pedoman Tata Naskah PKM Suko 2022.doc
Pedoman Tata Naskah PKM Suko 2022.docPedoman Tata Naskah PKM Suko 2022.doc
Pedoman Tata Naskah PKM Suko 2022.doc
 
Instrumen LAFKI (1).pdf
Instrumen LAFKI (1).pdfInstrumen LAFKI (1).pdf
Instrumen LAFKI (1).pdf
 
HASIL ASSESMENT & REKOMENDASI PUSKESMAS DEPOK.pptx
HASIL ASSESMENT & REKOMENDASI PUSKESMAS DEPOK.pptxHASIL ASSESMENT & REKOMENDASI PUSKESMAS DEPOK.pptx
HASIL ASSESMENT & REKOMENDASI PUSKESMAS DEPOK.pptx
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

xPanduan Tata Naskah 2022.doc

  • 1. PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MARTAPURA KELAS D Jl. Adiwiyata Simpang Lengot Ds. Kotabaru Selatan Kec.Martapura OKU Timur Telp. (0735) 481004 / (0735) 4840084 Fax (0735) 481004 E-mail : rsudmartapura@yahoo.com BAB I PENDAHULUAN Akreditasi Rumah Sakit merupakan upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit yang dilakukan dengan membangun sistem dan budaya mutu. Melalui akreditasi Rumah Sakit KARS diharapkan ada perbaikan sistem Rumah Sakit Umum Daerah Martapura yang meliputi input, proses dan produk output (meliputi output dan outcome). Sebagai dasar dimulainya pembangunan sistem di Rumah Sakit, diperlukan dokumen yang merupakan regulasi di Rumah Sakit. Regulasi ini sebaiknya diatur dalam bentuk Panduan Tata Naskah Rumah Sakit, yang akan menetapkan ada 2 jenis naskah di Rumah Sakit, yaitu yang merupakan produk hukum (regulasi) dan yang bukan merupakan produkhukum (surat dinas). Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi Rumah Sakit merupakan acuan untuk penyusunan regulasi.Hal ini menjadi penting, karena selain sebagai panduan Rumah Sakitdalam menyusun dokumen, juga menyiapkan dokumen yang terkait dengan aspek hukum. Dengan telah diterbitkannya Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009, dan telah berlaku efektif sejak tanggal 28 Oktober 2011, maka Rumah Sakit Umum Daerah Martapura harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam aspek hukum. Aspek hukum tersebut dalam kaitan kewajiban Rumah Sakit untuk memberikan bantuan hukum sesuai ketentuan UU Rumah Sakit. Untuk membantu Rumah Sakit dalam menyusun dokumen akreditasi, yang juga dalam upaya membangun sistem manajemen Rumah Sakit, maka Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Martapura memandang perlu untuk membuat Panduan Penyusunan Dokumen Akredtasi Rumah Sakit ini. Tujuan disusunnya Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi adalah a. Tersedianya panduan bagi Rumah Sakit dalam penyusunan dokumen yang berbentuk regulasi Rumah Sakit; b. Tersedianya panduan bagi Tim Akreditasi dalam menyelenggarakan standar akreditasi Rumah Sakit KARS c. Tersedianya panduan bagi Assesor Internal. Sasaran dari panduan ini adalah pimpinan Rumah Sakit, Tim Akreditasi dan Assessor Internal.
  • 2. BAB II DOKUMEN AKREDITASI Dokumen akreditasi adalah semua dokumen yang harus disiapkan RSUD Martapura dalam pelaksanaan akreditasi Rumah Sakit.Dalam hal ini dokumen dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu dokumen yang merupakan regulasi, sangat dianjurkan untuk dibuat dalam bentuk Panduan Tata Naskah Rumah Sakit. Dokumen regulasi RSUD Martapura dapat dibedakan menjadi : 1. Regulasi pelayanan Rumah Sakit, yang terdiri dari :  Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit  Pedoman/ Panduan Pelayanan Rumah Sakit  Standar Prosedur Operasional (SPO)  Rencana jangka panjang (Rencana Strategi Bisnis, Master Plan, dll)  Rencana kerja tahunan (RKA, RBA atau lainnya) 2. Regulasi di unit kerja Rumah Sakit yang terdiri dari :  Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit  Pedoman/ Panduan Pelayanan Rumah Sakit  Standar Prosedur Operasional (SPO)  Program (Rencana kerja tahunan unit kerja) Kebijakan dan pedoman dapat ditetapkan berdasarkan keputusan Direktur sesuai dengan panduan tata naskah Di RSUD Martapura Dokumen sebagai bukti pelaksanaan, terdiri dari : 1. Bukti tertulis kegiatan/ rekam kegiatan. 2. Dokumen pendukung lainnya : misalnya ijazah, sertifikat pelatihan, sertifikat perijinan, kaliberasi, dll. Kebijakan, pedoman atau panduan, dan prosedur merupakan kelompok dokumen regulasi sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan, dimana kebijakan merupakan regulasi yang tertinggi di Rumah Sakit, kemudian diikuti dengan pedoman / panduan dan kemudian prosedur (SPO).Karena itu untuk menyusun pedoman / panduan harus mengacu pada kebijakan-kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh RSUD Martapura, sedangkan untuk menyusun SPO harus berdasarkan kebijakan dan pedoman / panduan
  • 3. BAB III KEBIJAKAN DAN PEDOMAN/ PANDUAN A. Kebijakan Kebijakan Rumah Sakit adalah penetapan Direktur pada tataran strategis atau bersifat garis besar yang mengikat. Karena kebijakan bersifat garis besar maka untuk penerapan kebijakan tersebut perlu disusun pedoman / panduan dan prosedur sehingga ada kejelasan langkah- langkah untuk melaksanakan kebijakan tersebut. Kebijakan ditetapkan dengan keputusan Direktur. Kebijakan dapat dituangkan dalam pasal-pasal di dalam keputusan tersebut, atau merupakan lampiran dari keputusan. Contoh format dokumen untuk Kebijakan adalah format keputusan Direktur RSUD Martapura sebagai berikut : a. Pembukaan  Judul : Keputusan Direktur RSUD Martapura tentang Kebijakan pelayanan.  Nomor : sesuai dengan nomor surat keputusan di Rumah Sakit.  Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakan di tengah margin sertaditulis dengan huruf kapital (Arial 12).  Konsiderans 1. Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan. Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : dan diletakan di bagian kiri; 2. Konsiderans Mengingat, yang memuat dasar kewenangan dan peraturan perundang-undangan yang memerintahkan pembuatan keputusan tersebut. Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi. Konsiderans Mengingat diletakkan di bagian kiri tegak lurus dengan kata Menimbang. b. Diktum 1. Diktum Memutuskan ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf kapital,serta diletakkan di tengah margin; 2. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan disejajarkan ke bawah dengan kata menimbangan dan mengingat, huruf awal kata menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua; 3. Nama keputusan sesuai dengan judul (kepala), seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik. c. Batang Tubuh
  • 4. 1. Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya : KESATU : KEDUA : Dst 2. Dicantumkan saat berlakunya keputusan, perubahan, pembatalan, pencabutanketentuan, dan peraturan lainnya, dan 3. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran keputusan, dan pada halaman terkahir ditandatangani oleh Direktur Utama. d. Kaki Kaki keputusan merupakan bagian akhir substansi keputusan yang memuat penanda tangan penetapan keputusan, pengundangan kepututsan yang terdiri atas tempat dan tanggal penetapan, nama jabatan, tanda tangan pejabat dan nama lengkap pejabat yang menandatangani. e. Penandatanganan Keputusan Direktur Rumah Sakit ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit. f. Lampiran keputusan :  Halaman pertama harus dicantumkan judul dan nomor keputusan.  Halam terakhir harus ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit. B. Pedoman/ Panduan Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana sesuatu harus dilakukan, dengan demikian merupakan hal pokok yang menjadi dasar untuk menentukan atau melaksanakan kegiatan. Sedangkan panduan adalah merupakan petunjuk dalam melakukan kegiatan. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya meliputi 1 (satu) kegiatan. Agar pedoman/ panduan dapat diimplementasikan dengan baik dan benar, diperlukan pengaturan melalui SPO. Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/ panduan maka sulit untuk dibuat standar sistematikannya atau format bakunya. Oleh karena itu Rumah Sakit dapat menyusun/ membuat sistematika buku pedoman / panduan sesuai kebutuhan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman/ panduan ini yaitu :  Setiap pedoman/ panduan harus dilengkapi dengan keputusan Direktur Rumah Sakit untuk pemberlakuan pedoman / panduan tersebut. Bila Direktur Rumah Sakit diganti, keputusan Direktur Rumah Sakit untuk pemberlakuan pedoman / panduan tidak perlu diganti. Keputusan Direktur Rumah Sakit diganti bila memang ada perubahan dalam pedoman / panduan tersebut.  Setiap pedoman / panduan sebaliknya dilakukan evaluasi minimal 2-3
  • 5. tahun sekali.  Bila Kementerian Kesehatan sudah menerbitkan pedoman/ panduan untuk suatu kegiatan/ pelayanan tertentu maka RSUD Martapura dalam membuat pedoman/ panduan wajib mengacu pada pedoman/ panduan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan tersebut.  Walaupun format baku sistematika pedoman/ panduan tidak ditetapkan, namun ada sistematikan yang lazim digunakan sebagai berikut : a. Format Penulisan Pedoman/ Panduan : 1. Menggunakan kertas : F4 2. Jenis huruf : Arial 3. Spasi / jarak penulisan : 1,5 cm 4. Size / ukuran huruf : 12 5. Margins : Top / Atas 2 cm Left / Kiri 2 cm Bottom / Bawah 2 cm Right / Kanan 2 cm b. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja : BAB I Pendahuluan BAB II Gambaran Umum Rumah Sakit BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan Rumah Sakit. BAB IV Struktur Organisasi Rumah Sakit BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja BAB VI Uraian Jabatan BAB VII Tata Hubungan Kerja BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil BAB IX Kegiatan Orientasi BAB X Pertemuan/ Rapat BAB XI Pelaporan 1. Laporan Harian 2. Laporan Bulanan 3. Laporan Tahunan c. Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Pedoman C. Ruang Lingkup Pelayanan D. Batasan Operasional
  • 6. E. Landasan Hukum BAB II STANDAR KETENAGAAN A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia B. Distribusi Ketenagaan C. Pengaturan Jaga BAB III STANDAR FASILITAS A. Denah Ruang B. Standar Fasilitas BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN BAB V LOGISTIK BAB VI KESELAMATAN PASIEN BAB VII KESELAMATAN KERJA BAB VIII PENGENDALIAN MUTU BAB IX PENUTUP d. Format Panduan Pelayanan Rumah Sakit Cover berisi Judul Panduan Pada bagian bawah berisi Logo Oku Timur Daftar ISI Lembar Pengesahan : CONTOH : PENGESAHAN DOKUMEN RSUD MARTAPURA OKU TIMUR NAMA KETERANGAN TANDA TANGAN TANGGAL Direktur Ketua Umum Akreditasi Pembuat Dokumen BAB I DEFINISI BAB II RUANG LINGKUP BAB III TATA LAKSANA BAB IV DOKUMENTASI BAB V PENUTUP DAFTAR PUSTAKA Sistematika panduan pelayanan Rumah Sakit tersebut di atas bukanlah baku tergantung dari materi / isi panduan. Pedoman / panduan yang harus dibuat adalah pedoman / panduan minimal yang harus ada di Rumah Sakit yang dipersyaratkan sebagai regulasi yang diminta dalam elemen penilaian. BAB IV
  • 7. PROSEDUR 1. Beberapa Istilah Prosedur yang Sering Digunakan Yaitu :  Standard Operating Procedure (SOP), istilah lazim digunakan namun bukan merupakan istilah baku di Indonesia.  Standar Prosedur Operasional (SPO), istilah digunakan di Undang- undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran dan Undang- undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.  Prosedur tetap (Protap)  Prosedur kerja  Prosedur tindakan  Prosedur penatalaksanaan  Petunjuk teknis Walaupun banyak istilah, namun istilah digunakan adalah SPO karena sesuai dengan yang tercantum di dalam undang-undang. Oleh karena itu untuk selanjutkanya istilah yang digunakan di buku panduan adalah SPO. 2. Pengertian Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah : Suatu perangkat instruksi atau langkah-langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu. 3. Tujuan Penyusunan SPO Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif, konsistem atau seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku. 4. Manfaat SPO  Memenuhi persyaratan standar pelayanan Rumah Sakit atau Akreditasi Rumah Sakit.  Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan  Memastikan staf Rumah Sakit memahami bagaimana melaksanakan pekerjaannya.
  • 8. 5. Format SPO RSUD MARTAPURA Jl. Adiwiyata Simpang Lengot Kota Baru Selatan Martapura JUDUL No.Dokumen: No. Revisi : Halaman: 1/1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan oleh ttd nama jelas Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur Unit Terkait Penjelasan : 1. KEPALA a. Kepala sebelah kiri memuat : 1. KOP, naskah standar prosedur operasional terdiri atas gambar logo Rumah Sakit Umum Daerah Martapura, serta alamat Rumah Sakit Umum Daerah Martapura dibawahnya. 2. Tulisan Standar Prosedur Operasional dicantumkan dibawah logo Rumah Sakit Umum Daerah Martapura. b. Kepala sebelah kanan memuat : 1. Judul, Standar Prosedur Operasional ditulis dengan huruf kapital semua. 2. Nomor Dokumen dicantumkan dibawah judul dengan ketentuan :
  • 9. 445/001/GIZI.PAP/22 Tahun dibuat SPO Asal Pokja. Jika berasal dari SPO pokja Instalasi No SPO (Di dapat dari Sekretaris) No surat 3. Nomor Revisi a. Dapat dicantumkan dibawah judul dengan ketentuan jika Standar Prosedur Operasional dirasa kurang relefan maka dapat diubah b. Sesuai dengan kebijakan pimpinan c. Standar Prosedur Operasional baru bisa direvisi setelah 3 tahun berjalan SOP tersebut. 4. Halaman dicantumkan dibawah judul dengan ketentuan berdasarkan halaman dari SPO tersebut. Contoh : 1/1, pada lembar SPO halaman baru tidak lagi menggunakan KOP surat. Banyaknya jumlah halaman baru bisa ditentukan setelah selesainya pembuatan SPO. 5. Tanggal terbit Tanggal terbit dicantumkan dibawah nomor dokumen. 6. Tanda tangan dan nama jelas Tanda tangan dan nama jelas yang menetapkan Standar Prosedur Operasional dicantumkan dibawah nomor revisi dan halaman. 2. BATANG TUBUH Batang tubuh dari Standar Prosedur Operasional terdiri atas : Pengertian : berisi penjelasan tentang SPO yang dibuat. Tujuan : berisi tentang tujuan pelaksanaan nya secara spesifik. Kebijakan : berisi kebijakan pimpinan/direktur yang menjadi dasar SPO Prosedur : bagian yang berisi dari langkah-langkah SPO tersebut Instalasi Terkait : unit-unit terkait dalam proses kerja tersebut 3. FORMAT PENULISAN Margins : Top / Atas 2 cm
  • 10. Left / Kiri 2 cm Bottom / Bawah 2 cm Right / Kanan 2 cm 6. Tata Cara Penyimpanan SPO a. Yang dimaksud penyimpanan adalah bagaimana SPO tersebut disimpan. b. SPO asli agar disimpan di masing-masing unit kerja, sesuai dengan kebijakan yang berlaku di RSUD Martapura tata cara pengarsipan dokumen. Penyimpanan SPO yang asli harus rapi, sesuai metode pengarsipan dokumen sehingga mudah dicari kembali bila diperlukan. c. SPO fotocopy ada di simpan di masing-masing unit terkait di mana SPO tersebut dipergunakan. Bila SPO tersebut sudah tidak berlaku lagi atau tidak dipergunakan lagi karena direvisi atau hal lainnya maka unit kerja terkaitwajib mengembalikan SPO yang sudah tidak berlaku tersebut ke unit kerja yang mengusulkan SPO sehingga di unit kerja hanya ada SPO yang masih berlaku saja. Sekretariat tim akreditasi/ bagian sekretariat Rumah Sakit dapat memusnahkan fotocopy SPO yang tidak berlaku tersebut, namun untuk SPOnya yang asli agar tetap disimpan, dengan lama penyimpanan sesuai ketentuan dalam pengarsipan dokumen di RSUD Martapura. d. SPO di unit kerja harus diletakkan di tempat yang mudah dilihat, mudah diambil dan mudah dibaca oleh pelaksana. 7. Tata Cara Pendistribusian SPO 1. Yang dimaksud dengan distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan SPO kepada unit kerja dan atau pelaksana yang memerlukan SPO tersebutagar dapat digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatannya. Kegiatan ini dilakukan oleh unit kerja asal yang mengusulkan SPO. 2. Distribusi harus memakai buku ekspedisi dan atau formulir tanda terima. 3. Distribusi SPO bisa hanya untuk unit kerja tertentu tetapi bisa juga untuk seluruh unit kerja. Hal tersebut tergantung jenis SPO tersebut, bila SPO tersebut merupakan acuan untuk melakukan kegiatan di semua unit kerja maka SPO didistribusikan ke semua unit kerja. Namun bila SPO tersebut hanya untuk unit kerja tertentu maka distribusi SPO hanya untuk unit kerja tertentu tersebut dan unit terkait yang tertulis di SPO tersebut. 8. Tata Cara Evaluasi 1. Evaluasi SPO dilaksanakan sesuai kebutuhan dan maksimal 3 tahun sekali.
  • 11. 2. Evaluasi SPO dilakukan oleh masing-masing unit kerja yang dipimpin olehkepala unit kerja. 3. Hasil evaluasi : SPO masih tetap bisa dipergunakan atau SPO perlu diperbaiki/ direvisi. Perbaikan/ revisi bisa isi SPO sebagian atau seluruhnya. 4. Perbaikan/ revisi perlu dilakukan bila :  Alur di SPO sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada  Adanya perkembangan IPTEK  Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru  Adanya perubahan fasilitas 5. Pergantian Direktur RSUD Martapura bila SPO memang masih sesuai atau dipergunakan maka tidak perlu direvisi. BAB V PROGRAM
  • 12. 1. Pengertian Program Ada banyak pengertian tentang PROGRAM sebagai berikut : A. Menurut Collins Cobuild English Language Dictionary PROGRAM adalah :  Rencana berskala besar dan terperinci yang dibuat untuk suatu tujuan tertentu.  Sebuah rencana kegiatan atau pekerjaan yang akan dilaksanakan, termasuk waktu kapan setiap kegiatan itu harus terjadi atau akan dilaksanakan. B. Menurut Longman PROGRAM adalah : Sebuah rencana yang baku tentang rangkaian kegiatan, daftar tugas dan lain sebagainya. C. Menurut American Heritage Dictionary PROGRAM adalah : Sebuah prosedur untuk menyelesaikan masalah (problem solving), termasuk pengumpulan data, memprosesnya dan presentasi hasilnya. D. Menurut Oxford Advanced Leaner’s Dictionary of Current English, PROGRAM adalah : Sebuah rencana tentang apa yang akan dikerjakan. E. Buku Panduan Perencanaan Strategi dan pengukuran kinerja yang dikeluarkan oleh Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, yang dimaksud PROGRAM adalah : Penjabaran terperinci tentang strategi dan langkah-langkah yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga. F. Kesimpulan Berdasarkan beberapa pengertian tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa PROGRAM berisi rencana kegiatan yang akan dilaksanakan yang disusun secara rinci yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga/ unit kerja. 2. Ketentuan Program di Dalam Standar Akreditasi A. Tujuan Program Umum : Sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan unit kerja sehingga tujuan program tercapai. Khusus :
  • 13. 1. Adanya kejelasan langkah-langkah dalam melaksanakan kegiatan. 2. Adanya kejelasan siapa yang melaksanakan kegiatan dan bagaimana melaksankana kegiatan tersebut sehingga tujuan dapat tercapai. 3. Adanya kejelasan sasaran, tujuan dan waktu pelaksanaan kegiatan. B. Sistematika/ Format Program Sistematika atau format program sebagai berikut : 1. Pendahuluan 2. Latar belakang 3. Tujuan umum dan tujuan khusus 4. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan 5. Cara melaksanakan kegiatan 6. Sasaran 7. Schedule (Jadwal) pelaksanaan kegiatan 8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan 9. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan Sitematika atau format tersebut di atas adalah minimal, unit kerja dapat menambah sesuai kebutuhan, tetapi tidak diperbolehkan mengurangi. Contoh penambahan : ditambah poin untuk pembiayaan atau anggaran. C. Petunjuk Penulisan Pendahuluan Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang masih terkait dengan program. Latar Belakang Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program tersebut disusun.Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan diperlukan program tersebut dapat lebih kuat. Tujuan umum dan tujuan khusus Tujuan di sini adalah merupakan tujuan program.Tujuan umum adalah tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara rinci.
  • 14. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan sehingga tercapainya program tersebut.Karena itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan. Cara melaksanakan kegiatan Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara dengan membentuk tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain. Sasaran Sasaran program adalah target per tahun yang spesifik dan terkur untuk mencapai tujuan-tujuan program. Sasaran program menunjukan hasil antara yang diperlukan untuk merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : Sasaran yang baik memenuhi “SMART”yaitu : 1. Specific : sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan, bukan cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolak ukur yang jelas sehingga dapat dijadikan landasan untuk penyusunan strategi dan kegiatan yang spesifik pula. 2. Measurable : sasaran harus terukur dan dapat dipergunkan untuk memastikan apa dan kapan pencapaiannya. Akuntabilitas harus ditanamkan ke dalam proses perencanaan. Oleh karenanya metodologi untuk mengukur pencapaian sasaran (keberhasilan program) harus ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait dengan sasaran tersebut dilaksanakan. 3. Aggressive but Attainable : Apabila sasaran harus dijadikan standar keberhasilan, maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh mengandung target yang tidak layak. Umpamanya kita bisa menetapkan sebagai suatu sasaran “pengurangan kematian misalnya di IGD hanya sampai ke tingkat tertentu” namun “meniadakan kematian” merupakan hal yang tidak dapat dipastikan kelayakannya. 4. Result oriented : sedapat mungkin sasaran harus menspesifikasi hasil yang ingin dicapai. Misalnya : mengurangi komplain pasien sebesar 50%. 5. Time Bound : sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang relatif pendek, mulai dari beberapa minggu sampai ke beberapa bulan, sebaiknya kurang dari 1 tahun. Kalau ada program 5 (lima) tahun dibuat sasaran antara. Sasaran akan lebih mudah dikelola dan dapat
  • 15. lebih serasi dengan proses anggaran apabila dibuatnya sesuai dengan batas-batas tahun anggaran di Rumah Sakit. Seni di dalam penentuan sasaran adalah menimbulkan tantangan yang dapat dicapai.Sasaran yang terbaik adalah sasaran yang dapat mendorong peningkatan kapasitas Rumah Sakit, namun dalam batas-batas kelayakan. Sasaran yang baik itu tidak hanya akan meningkatkan program dan jasa pelayanan yang dihasilkan, namun juga menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri pada para pelaksanannya. Sebaliknya penerapan target kinerja yang tidak mungkin dicapai akan melemahkan motivasi, melemahkan inisiatif dan menghambat daya inovasi para karyawan. Schedule (Jadwal) pelaksanaan kegiatan Schedule atau jadwal adalah merupakan perencanaan waktu melaksanakan langkah-langkah kegiatan program. Lama waktu tergantung rencana program tersebut dilaksanakan. Untuk program tahunan maka jadawal yang dibuat adalah jadwal untuk 1 tahun, sedangkan untuk program 5 tahun maka jadwal yang harus dibuat adalah jadwal 5 tahun. Schedule (jadwal) dapat dibuat time table sebagai berikut : Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi dari schedule (jadwal) kegiatan. Schedule (jadwal) tersebut akan dievaluasi setiap beberapa bulan sekali (kurun waktu tertentu), sehingga bila dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak menggangu program secara keseluruhan. Karena itu, yang ditulis dalam kerangka acuan adalah kapan (setiap kurun waktu berapa lama) evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan. Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut.Dan kapan laporan tersebut harus dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah cara atau bagaimana membuat laporan evaluasi dan kapan laporan tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada siapa. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan Pencatatan adalah catatan kegiatan, karena itu yang ditulis di dalam kerangka acuan adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat dokumentasi kegiatan. Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kurun waktu
  • 16. (kapan) laporan harus diserahkan serta kepada siapa saja laporan tersebut harus ditujukan. Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan program secara menyeluruh.Jadi yang ditulis di dalam kerangka acuan bagaiamanmelakukan evaluasi dan kapan, evaluasi harus dilakukan. BAB VI
  • 17. PENUTUP Pada prinsipnya dokumen akreditasi adalahTULIS YANG DIKERJAKAN DAN KERJAKAN YANG DITULIS DAN BISA DIBUKTIKAN, namun pada penerapannya tidaklah semudah itu.Penyusunan kebijakan, pedoman/ panduan, standar prosedur operasional dan program selain diperlukan komitmen Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Martapura perlu staf yang mampu dan mau menyusun dokumen akreditasi tersebut. Dengan pemberlakuan Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi RSUD martapura diharapkan dapat membantu RSUD Martapura menyusun dokumen- dokumen yang terkait dengan akreditasi Rumah. Ditetapkan di Martapura pada tanggal Juli 2022 Direktur RSUD MartapuraKelas D KabupatenOganKomeringUluTimur, dr. Dedy Damhudy NIP. 19780101 201001 1 018