SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
Pencernaan dan Absorpsi
Endah Wulandari
Modul Pencernaan 2013
¤ Manusia memerlukan :
• Energi (utk berbagai fungsi dasar tubuh & aktivitas fisik)
• Prekursor / zat mula (utk berbagai senyawa)

Dari karbohidrat, lipid dan protein (makronutrien)
• vitamin, mineral dan air
¤ Sebagian besar zat/senyawa dalam makanan :
umumnya polimer berukuran besar  tdk dapat diabsorpsi
 harus dihidrolisis  komponen monomer  absorpsi
Dari
makanan
PENCERNAAN
- pemecahan makromolekul yang berasal dari makanan 
monomer / molekul yang lebih kecil yg dapat diabsorpsi melalui
epitel saluran cerna (traktus digestivus)
- proses : hidrolisis enzimatik, dikatalisis enzim-enzim golongan
hidrolase
1. Karbohidrat :
Polisakarida
Disakarida  monosakarida
Enzim : - glikosidase (memecah ikatan glikosidik)
- spesifik utk jenis KH, ikatan glikosidik, jml unit
monosakarida.
2. Protein:
Protein
Peptida  asam amino
Enzim : protease/peptidase (memecah ikatan peptida)
3. Lipid :
• lemak (triasilgliserol)  asam lemak, monoasil gliserol, gliserol
Enzim : Lipase (memutus ikatan ester gliserol dgn as. lemak)
 Proses pencernaan :
mulut - usus halus  produk pencernaan  absorpsi di usus
halus
- Dalam kolon  absorpsi air >> ; pembusukan oleh bakteri usus.
ABSORPSI
- 90% di usus halus, terutama yeyunum, bersama air
► Mekanisme :
1. transpor aktif : - perlu energi (ATP) & protein transpor
- melawan gradien konsentrasi
2. transpor pasif : - tidak perlu energi,
- searah gradien konsentrasi
a) Difusi berkemudahan (Facilitated diffusion) : perlu protein
transpor
b) Difusi sederhana
► 2 jalur transpor utk produk pencernaan :
1. Vena porta  hepar  sirkulasi darah (senyawa larut air)
2. Pembuluh limfe  duktus torasikus  sirkulasi darah
(senyawa larut lipid)
1. PENCERNAAN DAN ABSORPSI KARBOHIDRAT
• Rms (CH2O)n , nabati, hewani.
• Fungsi utama : sumber energi (& membentuk senyawa khusus)
 Karbohidrat utama dalam makanan :
Pati (amilum), glikogen ; sukrosa , laktosa ; fruktosa, glukosa
• Pencernaan
amilase
Polisakarida di-, tri-, oligosakarida
(pati, glikogen) (saliva, pankreas) (produk & dari makanan)
(disakaridase spesifik)
monosakarida
(usus halus)
A. Dalam mulut :
Liur (Saliva) :
- disekresi kelenjar liur
- tdd a.l air , musin, enzim
- fungsi utama
- pelumas
- alat ekskresi obat tertentu (etanol, morfin), ion inorganik
(K+, HCO3
-), IgA, iodium
- Enzim: amilase (& lipase).
- Amilase dapat memecah pati dan glikogen menjadi maltosa,
tapi sering tidak terlaksana karena waktu yang singkat
α-amilase saliva
- endoglikosidase (memecah ikatan glikosidik α-1,4 internal)
α-amilase saliva
Pati α-dekstrin (oligosakharida)
Glikogen (maltosa, isomaltosa,maltotriosa)
- pH opt 6,8
- pH < 4 : inaktif  terdenaturasi dengan cepat pada
lingkungan asam di lambung
B. Duodenum
• Bermuara saluran kelenjar pankreas dan empedu
• Getah pankreas mengandung enzim-enzim untuk mencerna
semua makromolekul. Utk karbohidrat : α-amilase
• Empedu & getah pankreas bersifat alkalis (HCO3- >> ;
pH 7,5 – 8,0)  menetralkan asam dari lambung 
penting untuk aktivitas enzim pankreas dan usus halus.
amilase pankreas
Produk amilase liur maltosa
(maltotriosa, isomaltosa
limit dextrin)
isakari
C. Di usus halus (jejunum, ileum)
• Oligosakaridase & disakaridase di permukaan (brush
border) sel epitel usus halus  menyempurnakan hidrolisis
oligo- dan disakarida
produk amilase pankreas
disakarida dari makanan  monosakarida
• Ph optimum : 5-7 (alkalis)
 Glukoamilase ( maltase,  Glukosidase)
- Eksoglukosidase
 substrat : maltosa dan oligosakh (limit dekstrin)
 Sukrase - isomaltase
 substrat : sukrosa, isomaltosa, maltosa dan maltotriosa
 Komplek ß-galaktosidase (laktase)
 substrat : laktosa ( 1,4), glikolipid
- Pd. dewasa : aktivitas rendah (tu kulit berwarna) 
bila mukosa usus rusak  defisiensi laktase
Trehalase
- substrat : trehalosa
Hasil akhir proses pencernaan : glukosa, galaktosa, fruktosa
Oligosakaridase - disakaridase
ABSORPSI MONOSAKARIDA DARI USUS HALUS
I. Dari lumen ke sel epitel dinding usus melalui membran brush border
(sisi lumen / mukosa)
1. transpor aktif : ko-transpor / simport dg Na+ (Na+ - dependent
active transport, SGLT1)  untuk gluk, gal
2. transpor pasif : facilitated diffusion dg GLUT 5  utk fruktosa
(glukosa, galaktosa)
II. Dari sel epitel  darah kapiler (sisi kontralumen / serosa):
- dengan Facilitated diffusion / transporter dengan GLUT 2 
untuk glukosa, galaktosa, fruktosa
 Selanjutnya, monosakarida ditranspor melalui vena porta ke hati
 sirkulasi umum  jaringan perifer
► Bila poli- , disakharida tidak dicerna  absorpsi (-) 
fermentasi oleh bakteri usus 
 dihasilkan asam lemak rantai pendek, laktat dan gas-gas
(H2S, metan, CO2)
 retensi air, motilitas / peristaltik meningkat
 diare. Mis. pada defisiensi disakaridase
► Defisiensi disakaridase :
- relatif sering
- dapat mengenai 1 atau lebih enzim
- penyebab : genetik, usia atau kerusakan sel mukosa usus
► Defisiensi laktase
- paling sering terjadi  akibatkan intoleransi laktosa
(lactose intolerance)
Intoleransi laktosa
- Gejala tidak enak di perut (mual, kembung, flatus, diare)
setelah makan/minum yang mengandung laktosa (susu & produknya)
- disebabkan defisiensi laktase di usus
- terutama pada kulit berwarna
- Patofisiologi :
Def laktase  pencernaan & absorpsi laktosa terganggu 
bakteri usus
laktosa tertimbun as. laktat, gas (CH4, H2)
di usus 
efek osmotik, kembung, flatus

retensi air, dinding usus teregang  kembung,
peristaltik 
 diare
- Jenis :
1) Defisiensi laktase primer : produksi laktase kurang
A. Defisiensi laktase herediter :
- jarang, pada bayi baru lahir
B. Defisiensi laktase pada dewasa :
- lebih sering ; terutama pada kulit berwarna
2) Defisiensi laktase sekunder
- Akibat kerusakan / penyakit pada mukosa usus, mis.
gastroenteritis, kolitis.
- Th/ : diit bebas laktosa
2. PENCERNAAN DAN ABSORPSI PROTEIN
Protein :
- dlm tubuh terdapat ribuan protein, fungsi >>, diantaranya
- alat transpor ( carrier )
- peran struktural, katalitik, signal
Asam amino : R-C-COOH
NH2
- sumber C dan N  utk sintesis protein, aa baru & produk
khusus
- NH2 dipecah jadi  urea  ureotelik (manusia, vertebrata)
( NH3  amonotelik : ikan
as urat  urikotelik (burung, reptil)
- rangka C  senyawa antara pd metabolisme KH dan lipid
PENCERNAAN PROTEIN
protease (peptidase)
• Protein (polipeptida) makanan as. amino
absorpsi
• Protease / enzim proteolitik : disintesis & disekresi dalam bentuk
inaktif  disebut proenzim (zimogen).
• Enzim-enzim :
- pepsin (endopeptidase) di lambung
- protease pankreas di duodenum protein  pepton 
- protease usus halus asam amino
A. Lambung
- Getah lambung
- mengandung HCl, pH ± 1. Lainnya : garam inorganik, enzim
- dihasilkan sel parietal, dng bantuan enzim anhidrase karbonat
- fungsi
1. membunuh mikroorganisme
2. denaturasi protein makanan  pepsin bekerja
3. memberi lingkungan pH yg sesuai untuk kerja pepsin
(pH opt 1 – 2)
- Enzim :
1. Pepsin
- dihasilkan chief cells sebagai proenzim :
- H+
pepsinogen (inaktif) pepsin (aktif)
pepsin (autokatalisis)
pepsin (endopeptidase)
- protein peptida yang lebih kecil.
► Sesudah makan urin menjadi alkalis  disebut alkaline tide 
disebabkan sintesis HCO3- pada proses sekresi HCL  HCO3
-
meningkat di plasma  ke urin
2. Rennin :
- penting untuk bayi dan neonatus (tidak ada pada dewasa )
- dengan bantuan kalsium, rennin mengubah kasein susu 
parakasein yg kemudian dicerna pepsin
rennin Ca++ (susu) pepsin
kasein parakasein Ca-parakaseinat peptida
(koagulasi)
• Selanjutnya isi lambung (chyme) masuk ke duodenum 
suasana asam chyme dng cepat dinetralkan oleh bikarbonat
(HCO3
-) yg berasal dari getah pankreas.
B. Duodenum
- Terdapat protease pankreas , disekresi sbg proenzim
- Tripsin, kimotripsin, elastase (endopeptidase)
- Karboksipeptidase (eksopeptidase)
 spesifisitas berbeda untuk berbagai asam-asam amino
- Reaksi aktivasi :
enterokinase (dari sel epitel duodenum)
Tripsinogen tripsin
Tripsinogen, kimotripsinogen, proelastase, prokarbosipeptidase
tripsin
bentuk aktif
- Memecah polipeptida asam amino, oligopeptida
C. Di usus halus:
- Terdapat protease : menyempurnakan pencernaan
protein  asam-asam amino
1. Amino peptidase (eksopeptidase, di membran brush
border)
Oligopeptida asam amino
2. Dipeptidase (dlm sel epitel)
Dipeptida asam amino
ABSORPSI ASAM AMINO :
- berlangsung di usus halus
A. Dari lumen ke sel epitel dinding usus :
a. transpor aktif : dng Na+-dependent transport protein 
- kotranspor dng Na+ : ( kadar Na+ intrasel yg rendah
dipertahankan oleh Na+,K+- ATPase)
- perlu protein transporter , ATP, vit B6 (piridoksal fosfat)
b. transpor pasif : facilitated transport
c. transpor yang melibatkan siklus γ Glutamat utk asam amino
tertentu  perlu glutation
B. Asam amino keluar dari sel epitel ke cairan intersisial 
darah kapiler dng facilitated transport  V. Porta
- Sekurangnya ada 6 protein transporter yg Na+ dependent di mbr
brush border yg semispesifik untuk aa tertentu, tergantung rantai
sampingnya (besar-kecil, asam-basa atau netral)
- Akan terjadi kompetisi absorpsi dan ambilan oleh jaringan berbagai
aa yg ditransport oleh suatu transporter.
Bila aa terdapat bersama-sama, bila salah satu >>  akan hambat
absorpsi aa lainnya
- Di- dan tripeptida masuk ke brush border sel mukosa usus 
dihidrolisis  aa  v porta hati
- Absorpsi peptida yg cukup besar  memicu sintesis antibodi 
reaksi alergi (imunologi) terhadap protein tsb  dasar reaksi alergi
terhadap makanan
Peptida ini diserap melalui jalur paraselular (persorpsi).
3. PENCERNAAN DAN ABSORPSI LIPID
Lipid :
- al as lemak dan derivatnya , ester gliserol, sfingolipid, kolesterol
dan turunannya
- senyawa yg tidak/ sangat sedikit larut dalam air, tapi larut dlm
pelarut nonpolar (eter, kloroform, benzen)
- Asam lemak tdd rantai hidrokarbon dan gugus karboksil pd
ujungnya . Rms umum : CH3(CH2)nCOOH
- Sifat hidrofobik karena rantai hidrokarbon yg dominan pada
strukturnya
- Ada asam lemak jenuh dan tidak jenuh, tergantung ada
tidaknya ikatan rangkap (PUFA = 2/> ikatan rangkap)
- Peran :
1. komponen membran
2. beberapa protein terikat pada- dan dimodifikasi oleh lipid
3. Sumber energi dan cadangan energi (TAG)
4. derivat lipid : sebagai hormon dan caraka kedua intrasel
PENCERNAAN LIPID
• Lipid utama dalam makanan : triasilgliserol (TAG, lemak)
(sejumlah kecil fosfolipid, kolesterol, kolesterol ester, vitamin
larut lemak)
A. Pencernaan lipid dimulai di mulut  lambung
Lipase lidah dan lipase lambung
- penting pada bayi / anak-anak
- hidrolisis TAG yg mempunyai asam lemak rantai pendek dan
medium (susu sapi)  asam lemak dan 1,2 diasilgliserol
B. Dlm duodenum:
• Bermuara sal empedu & pankreas
• Empedu
- dibuat di hati dan disimpan dalam kandung empedu
 dikeluarkan melalui saluran empedu ke duodenum
 bercampur dng getah pankreas
- Penting pd pencernaan dan absorpsi lipid & vit. larut lemak
- Fungsi :
1. Emulsifikasi :
Garam empedu bersifat sebagai deterjen  emulsi lipid
 meningkatkan luas permukaan lipid utk pengikatan
enzim  mempermudah pencernaan lipid
2. menetralkan asam / makanan dr lambung
3. ekskresi (kolesterol, asam & pigmen empedu, obat, dll).
• Enzim getah pankreas utk pencernaan lipid:
1. Lipase pankreas :
- disekresi bersama ko-lipase yg penting utk kerja lipase
- mengikat pada butiran lipid teremulsi dng bantuan kolipase
- menghidrolisis TAG  2 MAG (utama, krn spesifik utk
ikatan ester primer). Juga 1 MAG, asam lemak & gliserol
2. Kolesterol esterase :
Kolesterol ester  kolesterol + asam lemak
3. Fosfolipase :
fosfolipid  lisofosfolipid + asam lemak
ABSORPSI LIPID
• Asam lemak, 2 MAG & 1 MAG (btk micelle : emulsi dng garam
empedu)  berdifusi ke sel epitel mukosa usus halus
 mengalami re-sterifikasi menjadi TAG
• Selanjutnya TAG dikemas bersama protein & lipid lain
membentuk kilomikron (partikel lipoprotein)
 sekresi (eksositosis) kedalam lakteal (sistem limfe abdomen)
 duktus torasikus  sirkulasi darah
• Gliserol, lemak rantai pendek & medium : setelah diabsorpsi 
vena porta  hati  sirkulasi darah
 Garam empedu tdk ikut diabsorpsi bersama lemak 
reabsorpsi di ileum  resirkulasi (sirkulasi enterohepatik)
SINTESIS ASAM / GARAM EMPEDU
- Asam empedu utama adalah kolat, kenodeoksikolat,
deoksikolat dan litokolat
- Asam / garam empedu adalah steroid dng 24 C, disintesis di
hati dari kolesterol
- Asam kolat dan kenodeoksikolat (asam empedu primer)
dibentuk di hati ; deoksikolat dan litokolat (asam empedu
sekunder) dibentuk dari asam empedu primer di usus oleh
bakteri
- Asam empedu berkonjugasi dng glisin dan taurin di hati.
contoh : asam kolat  gliko- dan taurokolat
 disekresi ke empedu  disimpan dalam kandung empedu 
dilepaskan ke usus pada waktu makan  membantu
pencernaan dan absorpsi lipid
- > 95% garam empedu direabsorbsi di ileum  ke hati 
sekresi kembali oleh ke empedu  usus (sirkulasi
enterohepatik)
- < 5% garam empedu diekskresi bersama tinja  merupakan
jalur utama ekskresi kolesterol
► Batu empedu (kolelitiasis)
- Empedu mengandung sejumlah kolesterol yg larut didalamnya
 bila kadar kolesterol ↑  dapat mengendap  batu di
saluran / kandung empedu  kolelitiasis
SINTESIS PIGMEN EMPEDU / KATABOLISME HEM
- Pigmen empedu : bilirubin dan biliverdin  berasal dari
pemecahan hem (senyawa porfirin besi)
- Bila hemoglobin dihancurkan
- globin dipecah menjadi asam-asam amino.
- Fe dilepaskan dari hem dan bagian porfirin dikatabolisme
 hasilkan biliverdin (hijau), terutama di sel retikuloendotel
hati, limpa dan sumsum tulang  biliverdin direduksi
 bilirubin (kuning).
- Bilirubin (nonpolar) di transpor ke hati oleh albumin plasma
 di hati : konjugasi dng glukuronat  bilirubin
diglukuronida (lebih polar)  sekresi ke empedu 
di usus: glukuronat dilepaskan  bakteri usus mengubah
bilirubin jadi urobilinogen dan urobilin  sekresi melalui
feses dan urin (setelah direabsorpsi)
Hiperbilirubinemia :
- peningkatan kadar bilirubin dalam darah
- dapat disebabkan:
1. pembentukan bilirubin ↑
2. kerusakan hati atau obstruksi sal empedu (batu, tumor)
 akibat : akumulasi bilirubin dalam darah
 berdifusi ke jaringan  kuning : jaundice (ikterus)
(kulit, sklera mata)
Juga dapat menyebabkankan gangguan pencernaan &
penyerapan lemak dng segala akibatnya
► Bilirubin bebas / tidak berkonjugasi disebut bilirubin indirek
bilirubin konjugasi (bilirubin diglukoronida) disebut bilirubin
direk
PEMBUSUKAN
- Sisa makanan yg tdk diabsorpsi  ke kolon  terjadi
- absorpsi air >>
- pembusukan / fermentasi oleh bakteri 
terbentuk gas (CO2, metan, H2S) dan asam (laktat, asetat,
propionat, butirat)
• Dekarboksilasi asam amino  amina toksik (ptomain)
COOH CO2
R – C – NH2 RCH2NH2
H bakteri amina
lisin  kadaverin ; arginin  agmatin ; histidin  histamin dll
► Triptofan : membentuk indol and skatol  bau feses
► Kolon : sumber amonia ( produk aktivitas bakteri pada
senyawa mengandung N)  absorpsi  sirkulasi portal
 di hati diubah jadi urea  dikeluarkan ke urin oleh ginjal)
* Pada gangguan fungsi hati  kadar amonia darah ↑ 
intoksikasi amonia  koma hepatikum (kesadaran menurun)
Pemberian neomisin oral (antibakteri usus)  amonia drh ↓
* Pada gangguan fungsi ginjal : uremia
► Manfaat bakteri usus :
- sintesis vitamin : K , B12
SERAT DALAM MAKANAN
• Serat : bagian dari makanan yg tdk dpt dicerna
• Terutama berasal dari tanaman, merupakan turunan
polisakharida (al selulosa, pektin)
• Dapat dibagi menjadi serat larut dan tidak larut
• Serat yg lebih larut dapat dimetabolisme bakteri usus menjadi
gas dan asam lemak rantai pendek.
• Efek :
- memudahkan defekasi
- beberapa jenis serat larut dihubungkan / turut berperan pada
pencegahan penyakit tertentu :
- menurunkan kadar kolesterol darah (pektin, ß-glukan)
- memperlambat pengosongan lambung dan absorpsi gula
sederhana a.l. glukosa  mencegah kadar glukosa yg
tinggi setelah makan  menguntungkan bagi penderita
DM dan orang yang melakukan diet
METABOLISME XENOBIOTIK
► Xenobiotik :
- senyawa kimia yang berasal dari luar dan asing bagi tubuh
(obat, pengawet & pewarna makanan, karsinogen kimia,
polutan dll)
► Xenobiotik dimetabolisme melalui 2 fase :
• Fase 1 :
- terutama reaksi hidroksilasi
- dikatalisis oleh monooksigenase (sitokrom P450,
mixed function oxidase)
- Rx : RH + O2 + NADPH + H+  R-OH + H2O + NADP+
RH = xenobiotik
• Sit P450 : - hemoprotein  dalam retikulum endoplasma,
terbanyak di hati
► Fase 2 :
a. Konjugasi senyawa yg telah terhidroksilasi dengan berbagai
senyawa hidrofilik ( asam glukuronat, sulfat, asam amino
tertentu, glutation)
b. metilasi
► Tujuan :
- meningkatkan polaritas / kelarutan dalam air  lebih mudah
dikeluarkan dari tubuh (ekskresi melalui urin / empedu)
- Umumnya mengubah xenobiotik yang toksik / aktif menjadi
kurang aktif / tidak aktif.
- Pada beberapa keadaan : terjadi perubahan xenobiotik yg
inaktif / nontoksik menjadi senyawa yg aktif / toksik secara
biologis  istilah detoksifikasi tidak selalu tepat 
biotransformasi
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretraFisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
Zora Yui
 
Fisiologi sistem pencernaan
Fisiologi  sistem pencernaanFisiologi  sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaan
shafhandustur
 
Kista dan abses kelenjar bartholini
Kista  dan abses kelenjar bartholiniKista  dan abses kelenjar bartholini
Kista dan abses kelenjar bartholini
babarock
 
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
Dafid Rozi
 
08 persalinan preterm
08 persalinan preterm08 persalinan preterm
08 persalinan preterm
Joni Iswanto
 
Kuret mahasiswa-fkui-tk-vi2
Kuret mahasiswa-fkui-tk-vi2Kuret mahasiswa-fkui-tk-vi2
Kuret mahasiswa-fkui-tk-vi2
mariamunsri
 

What's hot (20)

Farmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonikaFarmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonika
 
Vulvitis
VulvitisVulvitis
Vulvitis
 
Farmakologi analgetik final
Farmakologi analgetik finalFarmakologi analgetik final
Farmakologi analgetik final
 
Obat kontrasepsi hormonal
Obat kontrasepsi hormonalObat kontrasepsi hormonal
Obat kontrasepsi hormonal
 
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretraFisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
 
striktur uretra
striktur uretrastriktur uretra
striktur uretra
 
Fisiologi sistem pencernaan
Fisiologi  sistem pencernaanFisiologi  sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaan
 
Kista dan abses kelenjar bartholini
Kista  dan abses kelenjar bartholiniKista  dan abses kelenjar bartholini
Kista dan abses kelenjar bartholini
 
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
 
08 persalinan preterm
08 persalinan preterm08 persalinan preterm
08 persalinan preterm
 
Obat antidiare
Obat antidiareObat antidiare
Obat antidiare
 
Kuret mahasiswa-fkui-tk-vi2
Kuret mahasiswa-fkui-tk-vi2Kuret mahasiswa-fkui-tk-vi2
Kuret mahasiswa-fkui-tk-vi2
 
Makalah ulkus peptikum
Makalah ulkus peptikumMakalah ulkus peptikum
Makalah ulkus peptikum
 
Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)
 
Definisi dan Etiologi Paraphimosis
Definisi dan Etiologi ParaphimosisDefinisi dan Etiologi Paraphimosis
Definisi dan Etiologi Paraphimosis
 
Sistitis
SistitisSistitis
Sistitis
 
Partus Lama final
Partus Lama finalPartus Lama final
Partus Lama final
 
pbl 3b Nyeri uluhati
pbl 3b Nyeri uluhatipbl 3b Nyeri uluhati
pbl 3b Nyeri uluhati
 
Obat antikonvulsi
Obat antikonvulsiObat antikonvulsi
Obat antikonvulsi
 

Similar to Biokimia - Gastrointestinal (bu Endah).ppt

Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidratMetabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
haruna_06
 
Project group anfis
Project group anfisProject group anfis
Project group anfis
Rico Zein
 
Metabolisme sistem pencernaan makanan
Metabolisme sistem pencernaan makananMetabolisme sistem pencernaan makanan
Metabolisme sistem pencernaan makanan
Jingga Matahari
 
Sistem pencernaan-makanan
Sistem pencernaan-makananSistem pencernaan-makanan
Sistem pencernaan-makanan
Nuroni Harahap
 
Pencernaan dan absorpsi protein
Pencernaan dan absorpsi proteinPencernaan dan absorpsi protein
Pencernaan dan absorpsi protein
Sarah Boas
 
ZAT_GIZI_MAKRajehebwisixbwkorbwuwbO.pptx
ZAT_GIZI_MAKRajehebwisixbwkorbwuwbO.pptxZAT_GIZI_MAKRajehebwisixbwkorbwuwbO.pptx
ZAT_GIZI_MAKRajehebwisixbwkorbwuwbO.pptx
ImronReno
 
Spanish Food Newsletter by Slidesgo(1) 2.pptx
Spanish Food Newsletter by Slidesgo(1) 2.pptxSpanish Food Newsletter by Slidesgo(1) 2.pptx
Spanish Food Newsletter by Slidesgo(1) 2.pptx
mustikaaprilia345
 
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidratMetabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
nurhujaimah
 

Similar to Biokimia - Gastrointestinal (bu Endah).ppt (20)

Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidratMetabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
 
Project group anfis
Project group anfisProject group anfis
Project group anfis
 
Metabolisme sistem pencernaan makanan
Metabolisme sistem pencernaan makananMetabolisme sistem pencernaan makanan
Metabolisme sistem pencernaan makanan
 
Biokimia
BiokimiaBiokimia
Biokimia
 
Sistem pencernaan ruminansia
Sistem pencernaan ruminansiaSistem pencernaan ruminansia
Sistem pencernaan ruminansia
 
Pencernaan Protein
Pencernaan ProteinPencernaan Protein
Pencernaan Protein
 
Proses Pencernaan dan Metabolisme Protein
Proses Pencernaan dan Metabolisme ProteinProses Pencernaan dan Metabolisme Protein
Proses Pencernaan dan Metabolisme Protein
 
Sistem pencernaan-makanan
Sistem pencernaan-makananSistem pencernaan-makanan
Sistem pencernaan-makanan
 
Pencernaan dan absorpsi protein
Pencernaan dan absorpsi proteinPencernaan dan absorpsi protein
Pencernaan dan absorpsi protein
 
karbohidrat
karbohidratkarbohidrat
karbohidrat
 
Proses ingesi
Proses ingesiProses ingesi
Proses ingesi
 
Proses ingesi
Proses ingesiProses ingesi
Proses ingesi
 
ZAT_GIZI_MAKRajehebwisixbwkorbwuwbO.pptx
ZAT_GIZI_MAKRajehebwisixbwkorbwuwbO.pptxZAT_GIZI_MAKRajehebwisixbwkorbwuwbO.pptx
ZAT_GIZI_MAKRajehebwisixbwkorbwuwbO.pptx
 
Met as amino.ppt
Met as amino.pptMet as amino.ppt
Met as amino.ppt
 
Sistem penghadaman
Sistem penghadamanSistem penghadaman
Sistem penghadaman
 
Spanish Food Newsletter by Slidesgo(1) 2.pptx
Spanish Food Newsletter by Slidesgo(1) 2.pptxSpanish Food Newsletter by Slidesgo(1) 2.pptx
Spanish Food Newsletter by Slidesgo(1) 2.pptx
 
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidratMetabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
 
KARBOHIDRAT- 1.pptx
KARBOHIDRAT- 1.pptxKARBOHIDRAT- 1.pptx
KARBOHIDRAT- 1.pptx
 
Chapter 1. karbohidrat
Chapter 1. karbohidratChapter 1. karbohidrat
Chapter 1. karbohidrat
 
Biokimia cerna
Biokimia cernaBiokimia cerna
Biokimia cerna
 

Recently uploaded

IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
MuhammadAlfiannur2
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 

Recently uploaded (20)

FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 

Biokimia - Gastrointestinal (bu Endah).ppt

  • 1. Pencernaan dan Absorpsi Endah Wulandari Modul Pencernaan 2013
  • 2. ¤ Manusia memerlukan : • Energi (utk berbagai fungsi dasar tubuh & aktivitas fisik) • Prekursor / zat mula (utk berbagai senyawa)  Dari karbohidrat, lipid dan protein (makronutrien) • vitamin, mineral dan air ¤ Sebagian besar zat/senyawa dalam makanan : umumnya polimer berukuran besar  tdk dapat diabsorpsi  harus dihidrolisis  komponen monomer  absorpsi Dari makanan
  • 3. PENCERNAAN - pemecahan makromolekul yang berasal dari makanan  monomer / molekul yang lebih kecil yg dapat diabsorpsi melalui epitel saluran cerna (traktus digestivus) - proses : hidrolisis enzimatik, dikatalisis enzim-enzim golongan hidrolase 1. Karbohidrat : Polisakarida Disakarida  monosakarida Enzim : - glikosidase (memecah ikatan glikosidik) - spesifik utk jenis KH, ikatan glikosidik, jml unit monosakarida.
  • 4. 2. Protein: Protein Peptida  asam amino Enzim : protease/peptidase (memecah ikatan peptida) 3. Lipid : • lemak (triasilgliserol)  asam lemak, monoasil gliserol, gliserol Enzim : Lipase (memutus ikatan ester gliserol dgn as. lemak)  Proses pencernaan : mulut - usus halus  produk pencernaan  absorpsi di usus halus - Dalam kolon  absorpsi air >> ; pembusukan oleh bakteri usus.
  • 5. ABSORPSI - 90% di usus halus, terutama yeyunum, bersama air ► Mekanisme : 1. transpor aktif : - perlu energi (ATP) & protein transpor - melawan gradien konsentrasi 2. transpor pasif : - tidak perlu energi, - searah gradien konsentrasi a) Difusi berkemudahan (Facilitated diffusion) : perlu protein transpor b) Difusi sederhana ► 2 jalur transpor utk produk pencernaan : 1. Vena porta  hepar  sirkulasi darah (senyawa larut air) 2. Pembuluh limfe  duktus torasikus  sirkulasi darah (senyawa larut lipid)
  • 6. 1. PENCERNAAN DAN ABSORPSI KARBOHIDRAT • Rms (CH2O)n , nabati, hewani. • Fungsi utama : sumber energi (& membentuk senyawa khusus)  Karbohidrat utama dalam makanan : Pati (amilum), glikogen ; sukrosa , laktosa ; fruktosa, glukosa • Pencernaan amilase Polisakarida di-, tri-, oligosakarida (pati, glikogen) (saliva, pankreas) (produk & dari makanan) (disakaridase spesifik) monosakarida (usus halus)
  • 7. A. Dalam mulut : Liur (Saliva) : - disekresi kelenjar liur - tdd a.l air , musin, enzim - fungsi utama - pelumas - alat ekskresi obat tertentu (etanol, morfin), ion inorganik (K+, HCO3 -), IgA, iodium - Enzim: amilase (& lipase). - Amilase dapat memecah pati dan glikogen menjadi maltosa, tapi sering tidak terlaksana karena waktu yang singkat
  • 8. α-amilase saliva - endoglikosidase (memecah ikatan glikosidik α-1,4 internal) α-amilase saliva Pati α-dekstrin (oligosakharida) Glikogen (maltosa, isomaltosa,maltotriosa) - pH opt 6,8 - pH < 4 : inaktif  terdenaturasi dengan cepat pada lingkungan asam di lambung
  • 9. B. Duodenum • Bermuara saluran kelenjar pankreas dan empedu • Getah pankreas mengandung enzim-enzim untuk mencerna semua makromolekul. Utk karbohidrat : α-amilase • Empedu & getah pankreas bersifat alkalis (HCO3- >> ; pH 7,5 – 8,0)  menetralkan asam dari lambung  penting untuk aktivitas enzim pankreas dan usus halus. amilase pankreas Produk amilase liur maltosa (maltotriosa, isomaltosa limit dextrin)
  • 11. C. Di usus halus (jejunum, ileum) • Oligosakaridase & disakaridase di permukaan (brush border) sel epitel usus halus  menyempurnakan hidrolisis oligo- dan disakarida produk amilase pankreas disakarida dari makanan  monosakarida • Ph optimum : 5-7 (alkalis)
  • 12.  Glukoamilase ( maltase,  Glukosidase) - Eksoglukosidase  substrat : maltosa dan oligosakh (limit dekstrin)  Sukrase - isomaltase  substrat : sukrosa, isomaltosa, maltosa dan maltotriosa  Komplek ß-galaktosidase (laktase)  substrat : laktosa ( 1,4), glikolipid - Pd. dewasa : aktivitas rendah (tu kulit berwarna)  bila mukosa usus rusak  defisiensi laktase Trehalase - substrat : trehalosa Hasil akhir proses pencernaan : glukosa, galaktosa, fruktosa Oligosakaridase - disakaridase
  • 13. ABSORPSI MONOSAKARIDA DARI USUS HALUS I. Dari lumen ke sel epitel dinding usus melalui membran brush border (sisi lumen / mukosa) 1. transpor aktif : ko-transpor / simport dg Na+ (Na+ - dependent active transport, SGLT1)  untuk gluk, gal 2. transpor pasif : facilitated diffusion dg GLUT 5  utk fruktosa (glukosa, galaktosa) II. Dari sel epitel  darah kapiler (sisi kontralumen / serosa): - dengan Facilitated diffusion / transporter dengan GLUT 2  untuk glukosa, galaktosa, fruktosa  Selanjutnya, monosakarida ditranspor melalui vena porta ke hati  sirkulasi umum  jaringan perifer
  • 14.
  • 15. ► Bila poli- , disakharida tidak dicerna  absorpsi (-)  fermentasi oleh bakteri usus   dihasilkan asam lemak rantai pendek, laktat dan gas-gas (H2S, metan, CO2)  retensi air, motilitas / peristaltik meningkat  diare. Mis. pada defisiensi disakaridase ► Defisiensi disakaridase : - relatif sering - dapat mengenai 1 atau lebih enzim - penyebab : genetik, usia atau kerusakan sel mukosa usus ► Defisiensi laktase - paling sering terjadi  akibatkan intoleransi laktosa (lactose intolerance)
  • 16. Intoleransi laktosa - Gejala tidak enak di perut (mual, kembung, flatus, diare) setelah makan/minum yang mengandung laktosa (susu & produknya) - disebabkan defisiensi laktase di usus - terutama pada kulit berwarna - Patofisiologi : Def laktase  pencernaan & absorpsi laktosa terganggu  bakteri usus laktosa tertimbun as. laktat, gas (CH4, H2) di usus  efek osmotik, kembung, flatus  retensi air, dinding usus teregang  kembung, peristaltik   diare
  • 17.
  • 18. - Jenis : 1) Defisiensi laktase primer : produksi laktase kurang A. Defisiensi laktase herediter : - jarang, pada bayi baru lahir B. Defisiensi laktase pada dewasa : - lebih sering ; terutama pada kulit berwarna 2) Defisiensi laktase sekunder - Akibat kerusakan / penyakit pada mukosa usus, mis. gastroenteritis, kolitis. - Th/ : diit bebas laktosa
  • 19. 2. PENCERNAAN DAN ABSORPSI PROTEIN Protein : - dlm tubuh terdapat ribuan protein, fungsi >>, diantaranya - alat transpor ( carrier ) - peran struktural, katalitik, signal Asam amino : R-C-COOH NH2 - sumber C dan N  utk sintesis protein, aa baru & produk khusus - NH2 dipecah jadi  urea  ureotelik (manusia, vertebrata) ( NH3  amonotelik : ikan as urat  urikotelik (burung, reptil) - rangka C  senyawa antara pd metabolisme KH dan lipid
  • 20. PENCERNAAN PROTEIN protease (peptidase) • Protein (polipeptida) makanan as. amino absorpsi • Protease / enzim proteolitik : disintesis & disekresi dalam bentuk inaktif  disebut proenzim (zimogen). • Enzim-enzim : - pepsin (endopeptidase) di lambung - protease pankreas di duodenum protein  pepton  - protease usus halus asam amino
  • 21. A. Lambung - Getah lambung - mengandung HCl, pH ± 1. Lainnya : garam inorganik, enzim - dihasilkan sel parietal, dng bantuan enzim anhidrase karbonat - fungsi 1. membunuh mikroorganisme 2. denaturasi protein makanan  pepsin bekerja 3. memberi lingkungan pH yg sesuai untuk kerja pepsin (pH opt 1 – 2) - Enzim : 1. Pepsin - dihasilkan chief cells sebagai proenzim : - H+ pepsinogen (inaktif) pepsin (aktif) pepsin (autokatalisis) pepsin (endopeptidase) - protein peptida yang lebih kecil.
  • 22. ► Sesudah makan urin menjadi alkalis  disebut alkaline tide  disebabkan sintesis HCO3- pada proses sekresi HCL  HCO3 - meningkat di plasma  ke urin
  • 23. 2. Rennin : - penting untuk bayi dan neonatus (tidak ada pada dewasa ) - dengan bantuan kalsium, rennin mengubah kasein susu  parakasein yg kemudian dicerna pepsin rennin Ca++ (susu) pepsin kasein parakasein Ca-parakaseinat peptida (koagulasi) • Selanjutnya isi lambung (chyme) masuk ke duodenum  suasana asam chyme dng cepat dinetralkan oleh bikarbonat (HCO3 -) yg berasal dari getah pankreas.
  • 24. B. Duodenum - Terdapat protease pankreas , disekresi sbg proenzim - Tripsin, kimotripsin, elastase (endopeptidase) - Karboksipeptidase (eksopeptidase)  spesifisitas berbeda untuk berbagai asam-asam amino - Reaksi aktivasi : enterokinase (dari sel epitel duodenum) Tripsinogen tripsin Tripsinogen, kimotripsinogen, proelastase, prokarbosipeptidase tripsin bentuk aktif - Memecah polipeptida asam amino, oligopeptida
  • 25. C. Di usus halus: - Terdapat protease : menyempurnakan pencernaan protein  asam-asam amino 1. Amino peptidase (eksopeptidase, di membran brush border) Oligopeptida asam amino 2. Dipeptidase (dlm sel epitel) Dipeptida asam amino
  • 26. ABSORPSI ASAM AMINO : - berlangsung di usus halus A. Dari lumen ke sel epitel dinding usus : a. transpor aktif : dng Na+-dependent transport protein  - kotranspor dng Na+ : ( kadar Na+ intrasel yg rendah dipertahankan oleh Na+,K+- ATPase) - perlu protein transporter , ATP, vit B6 (piridoksal fosfat) b. transpor pasif : facilitated transport c. transpor yang melibatkan siklus γ Glutamat utk asam amino tertentu  perlu glutation B. Asam amino keluar dari sel epitel ke cairan intersisial  darah kapiler dng facilitated transport  V. Porta
  • 27. - Sekurangnya ada 6 protein transporter yg Na+ dependent di mbr brush border yg semispesifik untuk aa tertentu, tergantung rantai sampingnya (besar-kecil, asam-basa atau netral) - Akan terjadi kompetisi absorpsi dan ambilan oleh jaringan berbagai aa yg ditransport oleh suatu transporter. Bila aa terdapat bersama-sama, bila salah satu >>  akan hambat absorpsi aa lainnya - Di- dan tripeptida masuk ke brush border sel mukosa usus  dihidrolisis  aa  v porta hati
  • 28.
  • 29. - Absorpsi peptida yg cukup besar  memicu sintesis antibodi  reaksi alergi (imunologi) terhadap protein tsb  dasar reaksi alergi terhadap makanan Peptida ini diserap melalui jalur paraselular (persorpsi).
  • 30. 3. PENCERNAAN DAN ABSORPSI LIPID Lipid : - al as lemak dan derivatnya , ester gliserol, sfingolipid, kolesterol dan turunannya - senyawa yg tidak/ sangat sedikit larut dalam air, tapi larut dlm pelarut nonpolar (eter, kloroform, benzen) - Asam lemak tdd rantai hidrokarbon dan gugus karboksil pd ujungnya . Rms umum : CH3(CH2)nCOOH - Sifat hidrofobik karena rantai hidrokarbon yg dominan pada strukturnya - Ada asam lemak jenuh dan tidak jenuh, tergantung ada tidaknya ikatan rangkap (PUFA = 2/> ikatan rangkap) - Peran : 1. komponen membran 2. beberapa protein terikat pada- dan dimodifikasi oleh lipid 3. Sumber energi dan cadangan energi (TAG) 4. derivat lipid : sebagai hormon dan caraka kedua intrasel
  • 31. PENCERNAAN LIPID • Lipid utama dalam makanan : triasilgliserol (TAG, lemak) (sejumlah kecil fosfolipid, kolesterol, kolesterol ester, vitamin larut lemak) A. Pencernaan lipid dimulai di mulut  lambung Lipase lidah dan lipase lambung - penting pada bayi / anak-anak - hidrolisis TAG yg mempunyai asam lemak rantai pendek dan medium (susu sapi)  asam lemak dan 1,2 diasilgliserol
  • 32. B. Dlm duodenum: • Bermuara sal empedu & pankreas • Empedu - dibuat di hati dan disimpan dalam kandung empedu  dikeluarkan melalui saluran empedu ke duodenum  bercampur dng getah pankreas - Penting pd pencernaan dan absorpsi lipid & vit. larut lemak - Fungsi : 1. Emulsifikasi : Garam empedu bersifat sebagai deterjen  emulsi lipid  meningkatkan luas permukaan lipid utk pengikatan enzim  mempermudah pencernaan lipid 2. menetralkan asam / makanan dr lambung 3. ekskresi (kolesterol, asam & pigmen empedu, obat, dll).
  • 33. • Enzim getah pankreas utk pencernaan lipid: 1. Lipase pankreas : - disekresi bersama ko-lipase yg penting utk kerja lipase - mengikat pada butiran lipid teremulsi dng bantuan kolipase - menghidrolisis TAG  2 MAG (utama, krn spesifik utk ikatan ester primer). Juga 1 MAG, asam lemak & gliserol 2. Kolesterol esterase : Kolesterol ester  kolesterol + asam lemak 3. Fosfolipase : fosfolipid  lisofosfolipid + asam lemak
  • 34. ABSORPSI LIPID • Asam lemak, 2 MAG & 1 MAG (btk micelle : emulsi dng garam empedu)  berdifusi ke sel epitel mukosa usus halus  mengalami re-sterifikasi menjadi TAG • Selanjutnya TAG dikemas bersama protein & lipid lain membentuk kilomikron (partikel lipoprotein)  sekresi (eksositosis) kedalam lakteal (sistem limfe abdomen)  duktus torasikus  sirkulasi darah • Gliserol, lemak rantai pendek & medium : setelah diabsorpsi  vena porta  hati  sirkulasi darah  Garam empedu tdk ikut diabsorpsi bersama lemak  reabsorpsi di ileum  resirkulasi (sirkulasi enterohepatik)
  • 35.
  • 36.
  • 37. SINTESIS ASAM / GARAM EMPEDU - Asam empedu utama adalah kolat, kenodeoksikolat, deoksikolat dan litokolat - Asam / garam empedu adalah steroid dng 24 C, disintesis di hati dari kolesterol - Asam kolat dan kenodeoksikolat (asam empedu primer) dibentuk di hati ; deoksikolat dan litokolat (asam empedu sekunder) dibentuk dari asam empedu primer di usus oleh bakteri - Asam empedu berkonjugasi dng glisin dan taurin di hati. contoh : asam kolat  gliko- dan taurokolat  disekresi ke empedu  disimpan dalam kandung empedu  dilepaskan ke usus pada waktu makan  membantu pencernaan dan absorpsi lipid
  • 38.
  • 39. - > 95% garam empedu direabsorbsi di ileum  ke hati  sekresi kembali oleh ke empedu  usus (sirkulasi enterohepatik) - < 5% garam empedu diekskresi bersama tinja  merupakan jalur utama ekskresi kolesterol ► Batu empedu (kolelitiasis) - Empedu mengandung sejumlah kolesterol yg larut didalamnya  bila kadar kolesterol ↑  dapat mengendap  batu di saluran / kandung empedu  kolelitiasis
  • 40.
  • 41. SINTESIS PIGMEN EMPEDU / KATABOLISME HEM - Pigmen empedu : bilirubin dan biliverdin  berasal dari pemecahan hem (senyawa porfirin besi) - Bila hemoglobin dihancurkan - globin dipecah menjadi asam-asam amino. - Fe dilepaskan dari hem dan bagian porfirin dikatabolisme  hasilkan biliverdin (hijau), terutama di sel retikuloendotel hati, limpa dan sumsum tulang  biliverdin direduksi  bilirubin (kuning). - Bilirubin (nonpolar) di transpor ke hati oleh albumin plasma  di hati : konjugasi dng glukuronat  bilirubin diglukuronida (lebih polar)  sekresi ke empedu  di usus: glukuronat dilepaskan  bakteri usus mengubah bilirubin jadi urobilinogen dan urobilin  sekresi melalui feses dan urin (setelah direabsorpsi)
  • 42.
  • 43. Hiperbilirubinemia : - peningkatan kadar bilirubin dalam darah - dapat disebabkan: 1. pembentukan bilirubin ↑ 2. kerusakan hati atau obstruksi sal empedu (batu, tumor)  akibat : akumulasi bilirubin dalam darah  berdifusi ke jaringan  kuning : jaundice (ikterus) (kulit, sklera mata) Juga dapat menyebabkankan gangguan pencernaan & penyerapan lemak dng segala akibatnya ► Bilirubin bebas / tidak berkonjugasi disebut bilirubin indirek bilirubin konjugasi (bilirubin diglukoronida) disebut bilirubin direk
  • 44. PEMBUSUKAN - Sisa makanan yg tdk diabsorpsi  ke kolon  terjadi - absorpsi air >> - pembusukan / fermentasi oleh bakteri  terbentuk gas (CO2, metan, H2S) dan asam (laktat, asetat, propionat, butirat) • Dekarboksilasi asam amino  amina toksik (ptomain) COOH CO2 R – C – NH2 RCH2NH2 H bakteri amina lisin  kadaverin ; arginin  agmatin ; histidin  histamin dll
  • 45. ► Triptofan : membentuk indol and skatol  bau feses ► Kolon : sumber amonia ( produk aktivitas bakteri pada senyawa mengandung N)  absorpsi  sirkulasi portal  di hati diubah jadi urea  dikeluarkan ke urin oleh ginjal) * Pada gangguan fungsi hati  kadar amonia darah ↑  intoksikasi amonia  koma hepatikum (kesadaran menurun) Pemberian neomisin oral (antibakteri usus)  amonia drh ↓ * Pada gangguan fungsi ginjal : uremia ► Manfaat bakteri usus : - sintesis vitamin : K , B12
  • 46. SERAT DALAM MAKANAN • Serat : bagian dari makanan yg tdk dpt dicerna • Terutama berasal dari tanaman, merupakan turunan polisakharida (al selulosa, pektin) • Dapat dibagi menjadi serat larut dan tidak larut • Serat yg lebih larut dapat dimetabolisme bakteri usus menjadi gas dan asam lemak rantai pendek. • Efek : - memudahkan defekasi - beberapa jenis serat larut dihubungkan / turut berperan pada pencegahan penyakit tertentu : - menurunkan kadar kolesterol darah (pektin, ß-glukan) - memperlambat pengosongan lambung dan absorpsi gula sederhana a.l. glukosa  mencegah kadar glukosa yg tinggi setelah makan  menguntungkan bagi penderita DM dan orang yang melakukan diet
  • 47. METABOLISME XENOBIOTIK ► Xenobiotik : - senyawa kimia yang berasal dari luar dan asing bagi tubuh (obat, pengawet & pewarna makanan, karsinogen kimia, polutan dll) ► Xenobiotik dimetabolisme melalui 2 fase : • Fase 1 : - terutama reaksi hidroksilasi - dikatalisis oleh monooksigenase (sitokrom P450, mixed function oxidase) - Rx : RH + O2 + NADPH + H+  R-OH + H2O + NADP+ RH = xenobiotik
  • 48. • Sit P450 : - hemoprotein  dalam retikulum endoplasma, terbanyak di hati ► Fase 2 : a. Konjugasi senyawa yg telah terhidroksilasi dengan berbagai senyawa hidrofilik ( asam glukuronat, sulfat, asam amino tertentu, glutation) b. metilasi
  • 49. ► Tujuan : - meningkatkan polaritas / kelarutan dalam air  lebih mudah dikeluarkan dari tubuh (ekskresi melalui urin / empedu) - Umumnya mengubah xenobiotik yang toksik / aktif menjadi kurang aktif / tidak aktif. - Pada beberapa keadaan : terjadi perubahan xenobiotik yg inaktif / nontoksik menjadi senyawa yg aktif / toksik secara biologis  istilah detoksifikasi tidak selalu tepat  biotransformasi