SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Etika dan Hukum
Teknologi
Keperawatan
 Etika berasal dari bahasa Yunani
kuno yaitu “ethos”, yang berarti
adat kebiasaan, adat istiadat,
akhlak yang baik.
• Berdasarkan KBBI, etika adalah
Ilmu tentang apa yang baik dan
apa yang buruk dan tentang hak
dan kewajiban moral atau
akhlak
ETIKA
ASAS ETIKA KESEHATAN
 Asas Menghormati Otonomi Pasien
Hak otonomi pasien adalah hak pasien
untuk mengambil keputusan dan
menentukan sendiri tentang kesehatan,
kehidupan, dan bahkan secara ekstrim
tentang kematiannya.
 Asas Keadilan (Justice)
Asas keadilan lahir dari hak asasi
manusia; setiap orang berhak untuk
mendapat pelayanan kesehatan yang adil,
karena kesehatan adalah hak yang sama
bagi setiap warga negara.
 Asas Berkata Benar (Truth Telling,
Veracity)
Salah satu ciri hubungan tenaga
kesehatan dengan klien adalah hubungan
kepercayaan. Tenaga kesehatan harus
selalu berkata benar tentang keadaan
pasiennya begitu juga pasien. Salah satu
kewajiban pasien adalah memberikan
informasi tentang keadaaan dirinya
dengan sebenar-benarnya.
 Menggunakan TIK untuk hal yang bermanfaat.
 Tidak membajak,menyalin,atau menggandakan tanpa seizin pemilik hak paten.
 Tidak mengubah, mengurangi, atau menambah hasil karya orang lain.
 Tidak menggunakan perangkat lunak untuk suatu kejahatan.
 Tidak memasukan dan menyebarkan hal-hal yang bersifat pornografi, kekerasan dan
merugikan orang lain.
 Menggunakan perangkat lunak yang asli.
 Menjunjung tinggi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
ETIKA PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI
 Etika teknologi adalah penerapan
pemikiran etis pada masalah
praktis teknologi.
ETIKA TEKNOLOGI INFORMASI
 Tidak memasuki sistem informasi orang lain secara illegal.
 Tidak memberikan user ID dan password kepada orang lain untuk masuk ke dalam sebuah
sistem. Dan tidak diperkenankan pula untuk menggunakan user ID orang lain untuk masuk
ke sebuah sistem.
 Tidak mengganggu dan atau merusak sistem informasi orang lain dengan cara apa pun.
 Tidak menggunakan teknologi informasi dalam melakukan perbuatan yang melanggar
hukum dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
 Menggunakan alat pendukung teknologi dengan bijaksana dan merawatnya dengan baik.
 Menerapkan prinsip-prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
ETIKA PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI
STRUKTUR ETIK
 Perlindungan informasi pribadi pasien
 Keamanan pasien
 Desain pelaporan dan tampilan data
 Implementasi sistem
 Etika penelitian
 Kewajiban organisasi
 Keterlibatan dan aksesibilitas pengguna
 Dilema etis akibat ketersediaan dan berbagi data
POTENSI MASALAH ETIK
 Tidak log off komputer saat tidak digunakan.
 Mengakses file pasien secara ilegal.
 Meminjamkan kata sandi atau kode akses.
 Kehilangan perangkat elektronik.
 Berbagi informasi pasien melalui perangkat elektronik dengan sembarangan.
CONTOH PELANGGARAN ETIK
 Peraturan tertulis yang memuat
norma hukum yang mengikat secara
umum dan dibentuk atau ditetapkan
oleh lembaga negara atau pejabat
yang berwenang melalui prosedur
yang ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan (UU No.12
Tahun 2011)
 Undang-undang adalah: Peraturan
Perundang-undangan yang dibentuk
oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan
persetujuan bersama Presiden.
HUKUM TEKNOLOGI
INFORMASI
 To provide subsistence (untuk memberi nafkah hidup)
 To provide abundance (untuk memberikan makanan yang berlimpah)
 To provide security (untuk memberikan perlindungan)
 To attain equity (untuk mencapai kebersamaan).
(Teguh Prasetyo, 2012)
Tujuan Undang-Undang
Bagan Hukum Indonesia
 UU No.19 Tahun 2016 sebagai hasil
revisi dari UU No. 11 Tahun 2008
mengenai informasi dan transaksi
elektronik
HUKUM TEKNOLOGI INFORMASI
1. Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik,
termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta,
rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik
(electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf,
tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang
memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu
memahaminya.
2. Transaksi Elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan
menggunakan Komputer, jaringan Komputer, dan/atau media elektronik
lainnya.
PASAL 1
3. Teknologi Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan,
menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis, dan/atau menyebarkan
informasi.
4. Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan,
dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital,
elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan,
dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi
tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau
sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang
memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu
memahaminya.
PASAL 1
5. Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur
elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah,
menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan,
mengirimkan, dan/atau menyebarkan Informasi Elektronik.
6. Penyelenggaraan Sistem Elektronik adalah pemanfaatan Sistem
Elektronik oleh penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, dan/atau
masyarakat.
PASAL 1
1. Kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundangundangan,
penggunaan setiap informasi melalui media elektronik yang
menyangkut data pribadi seseorang harus dilakukan atas
persetujuan Orang yang bersangkutan
2. Setiap Orang yang dilanggar haknya sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat mengajukan gugatan atas kerugian yang
ditimbulkan berdasarkan Undang-Undang ini.
PASAL 26
3. Setiap Penyelenggara Sistem Elektronik wajib menghapus Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang tidak relevan yang
berada di bawah kendalinya atas permintaan Orang yang
bersangkutan berdasarkan penetapan pengadilan.
PASAL 26
1. Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima
puluh juta rupiah).
PASAL 45
3. Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan
menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah).
4. Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan
untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok
masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah).
PASAL 45 (A)
1. Setiap Orang dapat mengajukan gugatan terhadap pihak yang
menyelenggarakan Sistem Elektronik dan/atau menggunakan Teknologi
Informasi yang menimbulkan kerugian.
2. Masyarakat dapat mengajukan gugatan secara perwakilan terhadap pihak
yang menyelenggarakan Sistem Elektronik dan/atau menggunakan Teknologi
Informasi yang berakibat merugikan masyarakat, sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
UU No. 11 Th. 2008 PASAL 38
3. Pemerintah menetapkan instansi atau institusi yang memiliki data
elektronik strategis yang wajib dilindungi.
4. Instansi atau institusi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus
membuat Dokumen Elektronik dan rekam cadang elektroniknya serta
menghubungkannya ke pusat data tertentu untuk kepentingan
pengamanan data.
5. Instansi atau institusi lain selain diatur pada ayat (3) membuat
Dokumen Elektronik dan rekam cadang elektroniknya sesuai dengan
keperluan perlindungan data yang dimilikinya.
UU No. 11 Th. 2008 PASAL 40
 PERMENKES No. 46 Th. 2017 tentang
strategi e-kesehatan nasional.
HUKUM TEKNOLOGI INFORMASI
KESEHATAN INDONESIA
1. Strategi e-kesehatan nasional merupakan suatu pendekatan
secara menyeluruh untuk perencanaan, pengembangan,
implementasi, dan evaluasi pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi di bidang
2. Pengaturan strategi e-kesehatan nasional bertujuan untuk
menyediakan acuan bagi pemerintah, organisasi
profesi/masyarakat, akademisi, praktisi, dan pemangku
kepentingan lainnya dalam melaksanakan perencanaan,
pengembangan, implementasi, dan evaluasi e-
kesehatan.kesehatan secara nasional.
Pasal-Pasal
3. Dalam melaksanakan perencanaan,
pengembangan, implementasi, dan evaluasi e-
kesehatan ditetapkan visi, misi, kebijakan, dan
strategi, sebagai berikut:
a) Visi: Meningkatkan aksesibilitas dan
kesinambungan layanan kesehatan berkualitas
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pasal-Pasal
b) Misi: Membangun e-kesehatan sebagai bagian
integral dari transformasi dan peningkatan kualitas,
aksesibilitas, dan kesinambungan pelayanan
kesehatan di Indonesia dengan menumbuhkan dan
menerapkan inovasi e-kesehatan serta
menyediakan sistem elektronik kesehatan yang
efektif, handal, aman, dan inovatif untuk
mendukung seluruh komponen sistem kesehatan".
Cont’
c) Kebijakan:
1. Mengoptimalkan pemanfaatan
sumberdaya layanan kesehatan yang
terbatas yang berasal dari berbagai
pemangku kepentingan; 2. menjamin
aksesibilitas dan kesinambungan layanan
kesehatan bagi semua penduduk
Indonesia;
Cont’
2. menjamin aksesibilitas dan kesinambungan layanan
kesehatan bagi semua penduduk Indonesia;
3. mensinergikan berbagai inisiatif teknologi informasi dan
komunikasi untuk membangun sistem kesehatan; dan
4. mengintegrasikan berbagai sistem layanan kesehatan
secara seamlessly sehingga memungkinkan pertukaran
data, informasi, dan pengetahuan.
Cont’
6. Pembinaan, pemantauan, dan evaluasi
terhadap strategi ekesehatan nasional
dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan,
Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota secara berjenjang
sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-
masing.
Pasal-Pasal
 Cybercrime adalah perbuatan melawan
hukum yang dilakukan dengan
menggunakan internet berbasis pada
kecanggihan teknologi komputer dan
telekomunikasi.
CYBERCRIME
1. Unauthorized Access
Memasuki atau menyusup ke dalam sebuah sistem secara
tidak sah, tanpa sepengetahuan pemilik sistem. Misalnya
hacking dan cracking
2. Cyber Espionage
Mengamati atau memata-matai suatu sistem dengan tujuan
untuk mencari kelemahan sistem tersebut.
Berdasarkan Jenis Aktivitasnya
3. Illegal Contents
Menyebarkan informasi ke internet tentang sesuatu hal yang tidak benar.
Misalnya menyebarkan isu-isu atau fitnah yang dilakukan terhadap
seseorang.
4. Penyebaran Virus
5. Data Forgery
Kejahatan ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada dokumen
dokumen penting yang ada di internet.
Berdasarkan Jenis Aktivitasnya
6. Denial of Service Attack (DoS)
DoS adalah suatu usaha untuk membuat suatu sumber daya
komputer yang ada tidak bisa digunakan oleh para pemakai.
Berdasarkan Jenis Aktivitasnya
1. Sebagai tindakan murni kriminal
Jenis tindakan ini benar -benar murni bertujuan jahat untuk merugikan
puhak tertentu. Misalnya carding (pencurian nomor kartu kredit)
2. Sebagai tindakan kejahatan “abu-abu”
Kejahatan yang masuk wilayah “abu-abu” cukup sulit untuk ditentukan
apakah termasuk tindakan kriminal atau bukan, karena terkadang
tindakannya bukan untuk berbuat jahat. Misalnya adalah seorang hacker
mencoba menerobos masuk ke sebuah sistem namun tidak mempunyai
tujuan merusak
Berdasarkan Motif
1. Menyerang Individu (Against Person)
Sasaran ditujukan pada perorangan atau individu.
Misalnya adalah mail bomber (mengirimkan email
dengan maksud menteror), Spam
2. Menyerang Hak Milik (Against Property)
Bertujuan menganggu atau menyerang hak milik orang
lain. Misalnya: Pencurian data/informasi
Berdasarkan Sasaran Kejahatan
Kasus Kejahatan IT
Kasus Kejahatan IT
Kasus Kejahatan IT
Kasus Kejahatan IT
Ada Pertanyaan?

More Related Content

Similar to ETIKA DAN HUKUM TEKNOLOGI KESEHATAN

Aspek Hukum Dalam BIsnis_UU ITE
Aspek Hukum Dalam BIsnis_UU ITEAspek Hukum Dalam BIsnis_UU ITE
Aspek Hukum Dalam BIsnis_UU ITEINDAHMAWARNI1
 
Perlindungan keamanan data Pribadi
Perlindungan keamanan data PribadiPerlindungan keamanan data Pribadi
Perlindungan keamanan data PribadiMuh Saleh
 
Presentasi Kemkominfo tentang Penanganan Internet Bermuatan Negatif
Presentasi Kemkominfo tentang Penanganan Internet Bermuatan NegatifPresentasi Kemkominfo tentang Penanganan Internet Bermuatan Negatif
Presentasi Kemkominfo tentang Penanganan Internet Bermuatan NegatifICT Watch
 
HUKUM_TELEMATIKA_CYBER_CRIME_LAW.pdf
HUKUM_TELEMATIKA_CYBER_CRIME_LAW.pdfHUKUM_TELEMATIKA_CYBER_CRIME_LAW.pdf
HUKUM_TELEMATIKA_CYBER_CRIME_LAW.pdfEmirPasha1
 
Etika Pemanfaatan Teknologi Informasi.pdf
Etika Pemanfaatan Teknologi Informasi.pdfEtika Pemanfaatan Teknologi Informasi.pdf
Etika Pemanfaatan Teknologi Informasi.pdfMuhammadArdabFillah
 
PPT UU ITE.pptx
PPT UU ITE.pptxPPT UU ITE.pptx
PPT UU ITE.pptxNeviAmbar
 
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2012 - Penyelenggaraan...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2012 - Penyelenggaraan...PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2012 - Penyelenggaraan...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2012 - Penyelenggaraan...Irbah Baihaqi
 
UU 19 Tahun 2016.pdf
UU 19 Tahun 2016.pdfUU 19 Tahun 2016.pdf
UU 19 Tahun 2016.pdftcart1
 
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS U...
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS U...UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS U...
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS U...temanna #LABEDDU
 
UU No.19 Tahun 2016
UU No.19 Tahun 2016UU No.19 Tahun 2016
UU No.19 Tahun 2016123danu
 
UU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITE
UU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITEUU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITE
UU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITEICT Watch
 
UU No 19 Tahun 2016 tentang ITE
UU No 19 Tahun 2016 tentang ITE UU No 19 Tahun 2016 tentang ITE
UU No 19 Tahun 2016 tentang ITE Abdul Aziz Siswanto
 
UU 19 Tahun 2016 terkait dengan transaksis elektronik.pdf
UU 19 Tahun 2016 terkait dengan transaksis elektronik.pdfUU 19 Tahun 2016 terkait dengan transaksis elektronik.pdf
UU 19 Tahun 2016 terkait dengan transaksis elektronik.pdfratna40
 
UU No.19 Tahun 2016
UU No.19 Tahun 2016UU No.19 Tahun 2016
UU No.19 Tahun 2016123danu
 
UU Informasi dan Transaksi Elektronik Nomor 19 Tahun 2016
UU Informasi dan Transaksi Elektronik Nomor 19 Tahun 2016UU Informasi dan Transaksi Elektronik Nomor 19 Tahun 2016
UU Informasi dan Transaksi Elektronik Nomor 19 Tahun 2016Achmad Syafaat
 
UU 19 tahun 2016 tentang informasi dan transaksi elektronik ITE
UU 19 tahun 2016   tentang informasi dan transaksi elektronik  ITEUU 19 tahun 2016   tentang informasi dan transaksi elektronik  ITE
UU 19 tahun 2016 tentang informasi dan transaksi elektronik ITEYUSRA FERNANDO
 

Similar to ETIKA DAN HUKUM TEKNOLOGI KESEHATAN (20)

Aspek Hukum Dalam BIsnis_UU ITE
Aspek Hukum Dalam BIsnis_UU ITEAspek Hukum Dalam BIsnis_UU ITE
Aspek Hukum Dalam BIsnis_UU ITE
 
Perlindungan keamanan data Pribadi
Perlindungan keamanan data PribadiPerlindungan keamanan data Pribadi
Perlindungan keamanan data Pribadi
 
Presentasi Kemkominfo tentang Penanganan Internet Bermuatan Negatif
Presentasi Kemkominfo tentang Penanganan Internet Bermuatan NegatifPresentasi Kemkominfo tentang Penanganan Internet Bermuatan Negatif
Presentasi Kemkominfo tentang Penanganan Internet Bermuatan Negatif
 
HUKUM_TELEMATIKA_CYBER_CRIME_LAW.pdf
HUKUM_TELEMATIKA_CYBER_CRIME_LAW.pdfHUKUM_TELEMATIKA_CYBER_CRIME_LAW.pdf
HUKUM_TELEMATIKA_CYBER_CRIME_LAW.pdf
 
Etika Pemanfaatan Teknologi Informasi.pdf
Etika Pemanfaatan Teknologi Informasi.pdfEtika Pemanfaatan Teknologi Informasi.pdf
Etika Pemanfaatan Teknologi Informasi.pdf
 
PPT UU ITE.pptx
PPT UU ITE.pptxPPT UU ITE.pptx
PPT UU ITE.pptx
 
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2012 - Penyelenggaraan...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2012 - Penyelenggaraan...PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2012 - Penyelenggaraan...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2012 - Penyelenggaraan...
 
Presentasi uu kip
Presentasi uu kipPresentasi uu kip
Presentasi uu kip
 
UU 19 Tahun 2016.pdf
UU 19 Tahun 2016.pdfUU 19 Tahun 2016.pdf
UU 19 Tahun 2016.pdf
 
UU No.19 tahun 2016
UU No.19 tahun 2016UU No.19 tahun 2016
UU No.19 tahun 2016
 
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS U...
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS U...UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS U...
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS U...
 
UU No.19 Tahun 2016
UU No.19 Tahun 2016UU No.19 Tahun 2016
UU No.19 Tahun 2016
 
Uu no 11 tahun 2018 ite
Uu no 11 tahun 2018 iteUu no 11 tahun 2018 ite
Uu no 11 tahun 2018 ite
 
UU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITE
UU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITEUU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITE
UU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITE
 
UU No19 tahun 2016
UU No19 tahun 2016UU No19 tahun 2016
UU No19 tahun 2016
 
UU No 19 Tahun 2016 tentang ITE
UU No 19 Tahun 2016 tentang ITE UU No 19 Tahun 2016 tentang ITE
UU No 19 Tahun 2016 tentang ITE
 
UU 19 Tahun 2016 terkait dengan transaksis elektronik.pdf
UU 19 Tahun 2016 terkait dengan transaksis elektronik.pdfUU 19 Tahun 2016 terkait dengan transaksis elektronik.pdf
UU 19 Tahun 2016 terkait dengan transaksis elektronik.pdf
 
UU No.19 Tahun 2016
UU No.19 Tahun 2016UU No.19 Tahun 2016
UU No.19 Tahun 2016
 
UU Informasi dan Transaksi Elektronik Nomor 19 Tahun 2016
UU Informasi dan Transaksi Elektronik Nomor 19 Tahun 2016UU Informasi dan Transaksi Elektronik Nomor 19 Tahun 2016
UU Informasi dan Transaksi Elektronik Nomor 19 Tahun 2016
 
UU 19 tahun 2016 tentang informasi dan transaksi elektronik ITE
UU 19 tahun 2016   tentang informasi dan transaksi elektronik  ITEUU 19 tahun 2016   tentang informasi dan transaksi elektronik  ITE
UU 19 tahun 2016 tentang informasi dan transaksi elektronik ITE
 

More from AidilRamadhan7 (20)

175-Anatomy-Muscular-system.ppt
175-Anatomy-Muscular-system.ppt175-Anatomy-Muscular-system.ppt
175-Anatomy-Muscular-system.ppt
 
anatomi tulang.ppt
anatomi tulang.pptanatomi tulang.ppt
anatomi tulang.ppt
 
biofluida.ppt
biofluida.pptbiofluida.ppt
biofluida.ppt
 
peralatan.pptx
peralatan.pptxperalatan.pptx
peralatan.pptx
 
biomekanika.ppt
biomekanika.pptbiomekanika.ppt
biomekanika.ppt
 
skeletal system.pdf
skeletal system.pdfskeletal system.pdf
skeletal system.pdf
 
physiology.ppt
physiology.pptphysiology.ppt
physiology.ppt
 
muscle_system.ppt
muscle_system.pptmuscle_system.ppt
muscle_system.ppt
 
Skeletal_System.ppt
Skeletal_System.pptSkeletal_System.ppt
Skeletal_System.ppt
 
Skeletal.ppt
Skeletal.pptSkeletal.ppt
Skeletal.ppt
 
cardiac.ppt
cardiac.pptcardiac.ppt
cardiac.ppt
 
skeletal
skeletalskeletal
skeletal
 
1001105_Muscle physiology.ppt
1001105_Muscle physiology.ppt1001105_Muscle physiology.ppt
1001105_Muscle physiology.ppt
 
chapt08-lecture.ppt
chapt08-lecture.pptchapt08-lecture.ppt
chapt08-lecture.ppt
 
muscle.ppt
muscle.pptmuscle.ppt
muscle.ppt
 
1.-Falsafah-dan-Paradigma-keperawatan.pptx
1.-Falsafah-dan-Paradigma-keperawatan.pptx1.-Falsafah-dan-Paradigma-keperawatan.pptx
1.-Falsafah-dan-Paradigma-keperawatan.pptx
 
Mendeley.pptx
Mendeley.pptxMendeley.pptx
Mendeley.pptx
 
sensory system.ppt
sensory system.pptsensory system.ppt
sensory system.ppt
 
change theory.ppt
change theory.pptchange theory.ppt
change theory.ppt
 
Biology cell.ppt
Biology cell.pptBiology cell.ppt
Biology cell.ppt
 

Recently uploaded

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 

Recently uploaded (18)

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 

ETIKA DAN HUKUM TEKNOLOGI KESEHATAN

  • 2.  Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “ethos”, yang berarti adat kebiasaan, adat istiadat, akhlak yang baik. • Berdasarkan KBBI, etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral atau akhlak ETIKA
  • 3. ASAS ETIKA KESEHATAN  Asas Menghormati Otonomi Pasien Hak otonomi pasien adalah hak pasien untuk mengambil keputusan dan menentukan sendiri tentang kesehatan, kehidupan, dan bahkan secara ekstrim tentang kematiannya.  Asas Keadilan (Justice) Asas keadilan lahir dari hak asasi manusia; setiap orang berhak untuk mendapat pelayanan kesehatan yang adil, karena kesehatan adalah hak yang sama bagi setiap warga negara.  Asas Berkata Benar (Truth Telling, Veracity) Salah satu ciri hubungan tenaga kesehatan dengan klien adalah hubungan kepercayaan. Tenaga kesehatan harus selalu berkata benar tentang keadaan pasiennya begitu juga pasien. Salah satu kewajiban pasien adalah memberikan informasi tentang keadaaan dirinya dengan sebenar-benarnya.
  • 4.  Menggunakan TIK untuk hal yang bermanfaat.  Tidak membajak,menyalin,atau menggandakan tanpa seizin pemilik hak paten.  Tidak mengubah, mengurangi, atau menambah hasil karya orang lain.  Tidak menggunakan perangkat lunak untuk suatu kejahatan.  Tidak memasukan dan menyebarkan hal-hal yang bersifat pornografi, kekerasan dan merugikan orang lain.  Menggunakan perangkat lunak yang asli.  Menjunjung tinggi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). ETIKA PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI
  • 5.  Etika teknologi adalah penerapan pemikiran etis pada masalah praktis teknologi. ETIKA TEKNOLOGI INFORMASI
  • 6.  Tidak memasuki sistem informasi orang lain secara illegal.  Tidak memberikan user ID dan password kepada orang lain untuk masuk ke dalam sebuah sistem. Dan tidak diperkenankan pula untuk menggunakan user ID orang lain untuk masuk ke sebuah sistem.  Tidak mengganggu dan atau merusak sistem informasi orang lain dengan cara apa pun.  Tidak menggunakan teknologi informasi dalam melakukan perbuatan yang melanggar hukum dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.  Menggunakan alat pendukung teknologi dengan bijaksana dan merawatnya dengan baik.  Menerapkan prinsip-prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). ETIKA PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI
  • 8.  Perlindungan informasi pribadi pasien  Keamanan pasien  Desain pelaporan dan tampilan data  Implementasi sistem  Etika penelitian  Kewajiban organisasi  Keterlibatan dan aksesibilitas pengguna  Dilema etis akibat ketersediaan dan berbagi data POTENSI MASALAH ETIK
  • 9.  Tidak log off komputer saat tidak digunakan.  Mengakses file pasien secara ilegal.  Meminjamkan kata sandi atau kode akses.  Kehilangan perangkat elektronik.  Berbagi informasi pasien melalui perangkat elektronik dengan sembarangan. CONTOH PELANGGARAN ETIK
  • 10.  Peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan (UU No.12 Tahun 2011)  Undang-undang adalah: Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden. HUKUM TEKNOLOGI INFORMASI
  • 11.  To provide subsistence (untuk memberi nafkah hidup)  To provide abundance (untuk memberikan makanan yang berlimpah)  To provide security (untuk memberikan perlindungan)  To attain equity (untuk mencapai kebersamaan). (Teguh Prasetyo, 2012) Tujuan Undang-Undang
  • 13.  UU No.19 Tahun 2016 sebagai hasil revisi dari UU No. 11 Tahun 2008 mengenai informasi dan transaksi elektronik HUKUM TEKNOLOGI INFORMASI
  • 14. 1. Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. 2. Transaksi Elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan Komputer, jaringan Komputer, dan/atau media elektronik lainnya. PASAL 1
  • 15. 3. Teknologi Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis, dan/atau menyebarkan informasi. 4. Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. PASAL 1
  • 16. 5. Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau menyebarkan Informasi Elektronik. 6. Penyelenggaraan Sistem Elektronik adalah pemanfaatan Sistem Elektronik oleh penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, dan/atau masyarakat. PASAL 1
  • 17. 1. Kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundangundangan, penggunaan setiap informasi melalui media elektronik yang menyangkut data pribadi seseorang harus dilakukan atas persetujuan Orang yang bersangkutan 2. Setiap Orang yang dilanggar haknya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mengajukan gugatan atas kerugian yang ditimbulkan berdasarkan Undang-Undang ini. PASAL 26
  • 18. 3. Setiap Penyelenggara Sistem Elektronik wajib menghapus Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang tidak relevan yang berada di bawah kendalinya atas permintaan Orang yang bersangkutan berdasarkan penetapan pengadilan. PASAL 26
  • 19. 1. Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). 2. Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah). PASAL 45
  • 20. 3. Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). 4. Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). PASAL 45 (A)
  • 21. 1. Setiap Orang dapat mengajukan gugatan terhadap pihak yang menyelenggarakan Sistem Elektronik dan/atau menggunakan Teknologi Informasi yang menimbulkan kerugian. 2. Masyarakat dapat mengajukan gugatan secara perwakilan terhadap pihak yang menyelenggarakan Sistem Elektronik dan/atau menggunakan Teknologi Informasi yang berakibat merugikan masyarakat, sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. UU No. 11 Th. 2008 PASAL 38
  • 22. 3. Pemerintah menetapkan instansi atau institusi yang memiliki data elektronik strategis yang wajib dilindungi. 4. Instansi atau institusi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus membuat Dokumen Elektronik dan rekam cadang elektroniknya serta menghubungkannya ke pusat data tertentu untuk kepentingan pengamanan data. 5. Instansi atau institusi lain selain diatur pada ayat (3) membuat Dokumen Elektronik dan rekam cadang elektroniknya sesuai dengan keperluan perlindungan data yang dimilikinya. UU No. 11 Th. 2008 PASAL 40
  • 23.  PERMENKES No. 46 Th. 2017 tentang strategi e-kesehatan nasional. HUKUM TEKNOLOGI INFORMASI KESEHATAN INDONESIA
  • 24. 1. Strategi e-kesehatan nasional merupakan suatu pendekatan secara menyeluruh untuk perencanaan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di bidang 2. Pengaturan strategi e-kesehatan nasional bertujuan untuk menyediakan acuan bagi pemerintah, organisasi profesi/masyarakat, akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan perencanaan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi e- kesehatan.kesehatan secara nasional. Pasal-Pasal
  • 25. 3. Dalam melaksanakan perencanaan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi e- kesehatan ditetapkan visi, misi, kebijakan, dan strategi, sebagai berikut: a) Visi: Meningkatkan aksesibilitas dan kesinambungan layanan kesehatan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia. Pasal-Pasal
  • 26. b) Misi: Membangun e-kesehatan sebagai bagian integral dari transformasi dan peningkatan kualitas, aksesibilitas, dan kesinambungan pelayanan kesehatan di Indonesia dengan menumbuhkan dan menerapkan inovasi e-kesehatan serta menyediakan sistem elektronik kesehatan yang efektif, handal, aman, dan inovatif untuk mendukung seluruh komponen sistem kesehatan". Cont’
  • 27. c) Kebijakan: 1. Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya layanan kesehatan yang terbatas yang berasal dari berbagai pemangku kepentingan; 2. menjamin aksesibilitas dan kesinambungan layanan kesehatan bagi semua penduduk Indonesia; Cont’
  • 28. 2. menjamin aksesibilitas dan kesinambungan layanan kesehatan bagi semua penduduk Indonesia; 3. mensinergikan berbagai inisiatif teknologi informasi dan komunikasi untuk membangun sistem kesehatan; dan 4. mengintegrasikan berbagai sistem layanan kesehatan secara seamlessly sehingga memungkinkan pertukaran data, informasi, dan pengetahuan. Cont’
  • 29. 6. Pembinaan, pemantauan, dan evaluasi terhadap strategi ekesehatan nasional dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota secara berjenjang sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing- masing. Pasal-Pasal
  • 30.  Cybercrime adalah perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan internet berbasis pada kecanggihan teknologi komputer dan telekomunikasi. CYBERCRIME
  • 31. 1. Unauthorized Access Memasuki atau menyusup ke dalam sebuah sistem secara tidak sah, tanpa sepengetahuan pemilik sistem. Misalnya hacking dan cracking 2. Cyber Espionage Mengamati atau memata-matai suatu sistem dengan tujuan untuk mencari kelemahan sistem tersebut. Berdasarkan Jenis Aktivitasnya
  • 32. 3. Illegal Contents Menyebarkan informasi ke internet tentang sesuatu hal yang tidak benar. Misalnya menyebarkan isu-isu atau fitnah yang dilakukan terhadap seseorang. 4. Penyebaran Virus 5. Data Forgery Kejahatan ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada dokumen dokumen penting yang ada di internet. Berdasarkan Jenis Aktivitasnya
  • 33. 6. Denial of Service Attack (DoS) DoS adalah suatu usaha untuk membuat suatu sumber daya komputer yang ada tidak bisa digunakan oleh para pemakai. Berdasarkan Jenis Aktivitasnya
  • 34. 1. Sebagai tindakan murni kriminal Jenis tindakan ini benar -benar murni bertujuan jahat untuk merugikan puhak tertentu. Misalnya carding (pencurian nomor kartu kredit) 2. Sebagai tindakan kejahatan “abu-abu” Kejahatan yang masuk wilayah “abu-abu” cukup sulit untuk ditentukan apakah termasuk tindakan kriminal atau bukan, karena terkadang tindakannya bukan untuk berbuat jahat. Misalnya adalah seorang hacker mencoba menerobos masuk ke sebuah sistem namun tidak mempunyai tujuan merusak Berdasarkan Motif
  • 35. 1. Menyerang Individu (Against Person) Sasaran ditujukan pada perorangan atau individu. Misalnya adalah mail bomber (mengirimkan email dengan maksud menteror), Spam 2. Menyerang Hak Milik (Against Property) Bertujuan menganggu atau menyerang hak milik orang lain. Misalnya: Pencurian data/informasi Berdasarkan Sasaran Kejahatan