Kolestrol tinggi dapat menyebabkan dislipidemia, atau gangguan metabolisme lemak dalam darah yang ditandai dengan peningkatan kadar kolestrol total dan LDL. Faktor risiko dislipidemia termasuk asupan lemak jenuh berlebihan, merokok, dan obesitas. Dislipidemia berisiko meningkatkan penyakit jantung dan stroke jika tidak ditangani dengan mengurangi asupan lemak jenuh dan meningkatkan aktivitas fisik.
2. Kolestrol
◉ Kolestrol adalah adalah lemak yang terdapat di dalam
aliran darah diproduksi terutama di hati yang berfungsi
untuk bahan pembentuk sel-sel tubuh dan memproduksi
hormon.
◉ Kolestrol terkandung dalam makanan, seperti:
Daging Telur Produk Susu Hewan laut
3. Kolestrol
LDL
HDL
• Bertugas membawa kolestrol ke seluruh tubuh melalui arteri.
• Jika kadarnya berlebihan bisa menempel di pembuluh darah dan
menjadi plak (aterosklerosis)
• Bertugas mengembalikan kolestrol berlebihan ke
hati untuk dikeluarkan oleh tubuh
TRIGELISERIDA
Kolestrol sifatnya tidak tercampur dalam darah sehingga harus berikatan dengan pengangkutnya yang disebut lipoprotein.
Merupakan lemak yang diperoleh dari asupan kalori yang
berlebihan, berfungsi untuk sumber energi
4.
5. Sumber Kolestrol
◉ Kemenkes merekomendasikan konsumsi lemak
maksimal 5 sdm/hariKemenkes Indonesia
Lemak Jenuh
Bersumber dari produk hewani
- Mentega
- susu murni
- minyak kelapa
- daging merah
- minyak sawit
Lemak tidak jenuh
Bersumber dari produk nabati dan ikan (tinggi
omega-3 dan omega-6).
- Alpukat
- Kacang-kacangan,
- Ikan laut, seperti salmon, tongkol, dan tuna.
- Minyak zaitun, minyak canola, dan minyak
biji bunga matahari.
6. “
◉ APAKAH KADAR KOLESTROL TINGGI
DAPAT MENYEBABKAN
DISLIPIDEMIA?
7. DISLIPIDEMIA
◉ Dislipidemia adalah kelainan metabolisme
lemak yang ditandai dengan peningkatan
atau penurunan fraksi lemak dalam darah.
Kolestrol Total LDL HDL TG
>200 mg/dl >130 mg/dl <35 mg/dl >150 mg/dl
8. FAKTOR RISIKO DISLIPIDEMIA
◉ Merokok
◉ Konsumsi minuman beralkohol
◉ Kurang aktifitas fisik dan olahraga
◉ Obesitas
◉ Menderita penyakit tertentu: diabetes, penyakit hati, ginjal
◉ Konsumsi lemak jenuh berlebihan
9. DISLIPIDEMIA
CDC
RISKESDAS
Sebanyak 35,9% penduduk Indonesia berumur >15 tahun
mempunyai kadar kolestrol tinggi, perempuan lebih banyak
dibandingkan dengan laki-laki
Diperkirakan 73,5 juta atau 31,7% orang dewasa di Amerika
mempunyai kadar LDL yang tinggi, dan 2x lipat lebih berisiko
menjadi penyakit jantung dibandingkan dengan orang dewasa yang
kadar LDL normal.
◉ Dislipidemia dapat berisiko menjadi Penyakit Jantung Koroner (PJK), penyakit arteri perifer,
dan penyakit stroke.
10. GEJALA DISLIPIDEMIA
◉ Meski umumnya tidak menimbulkan gejala, seseorang dengan
kadar kolesterol sangat tinggi dapat mengalami munculnya plak
kuining di kulit atau sekitar mata
11. TATALAKSANA DAN PENCEGAHAN
◉ Mengurangi asupan lemak jenuh dan lemak trans tidak jenuh
sd < 7-10% total energi
◉ Menghindari makanan tinggi kalori
◉ Memperbanyak aktifitas fisik dan rutin berolahraga
◉ Menghentikan merokok dan minuman beralkohol
◉ Mempertahankan atau menurunkan berat badan
◉ Bila selama 6 minggu kadar kolestrol LDL tidak membaik
maka dapat diberikan terapi obat-obatan disertai dengan
pengaturan makan dan Latihan jasmani
Kolestrol sifatnya tidak tercampur dalam darah sehingga harus berikatan dengan pengangkutnya yang disebut lipoprotein. Terbagi menjadi 2 yakni HDL dan LDL
Makanan yang dikonsumsi dapat mengandung dua jenis lemak, yaitu lemak tidak jenuh (unsaturated) dan lemak jenuh (saturated)
Pemeriksaan dilakukan 9-12 jam puasa
Diet tinggi lemak jenuh dapat berisiko gangguan kolestrol dan mengakibatkan keadaan dislipidemia