Makalah ini membahas tentang rapat bisnis, termasuk pengertian, tujuan, jenis, dan perencanaannya. Rapat bisnis adalah pertemuan dua orang atau lebih untuk membahas hal-hal terkait bisnis. Tujuannya antara lain berbagi informasi, brainstorming, evaluasi ide, pengambilan keputusan, dan memotivasi karyawan. Jenis rapat bisnis meliputi briefing, konsultasi, komite, dewan, dan negosiasi. Perencana
1. MAKALAH RAPAT BISNIS
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Limpahan rahmat
dan karunianya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat
pada waktunya. Dalammakalah ini saya akan membahas mengenai “ RAPAT BISNIS “.
Makalah ini telah dibuat dengan bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan
tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, termasuk dosen kami.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang dapat
membantu kami. Kritik dari pembaca sangan kami harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Penyusun
Pengertian Rapat Bisnis.
Pada dasarnya, istilah rapat tentu bukanlah hal yang asing dalamdunia bisnis maupun
nonbisnis, baik yang bersekala kecil, menengah, atau besar. Rapat yang mereka selenggarakan
pada umumnya melibatkan dua orang atau lebih untuk membahas sesuatu. Oleh karena itu
pengertian Rapat Bisnis (business meeting) adalah sebagai bentuk pertemuan dua orang atau
lebih disuatu tempat, baik didalam maupun diluar kantor untuk membahas hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan bisnis tertentu.
Dalam dunia bisnis, Rapat Bisnis biasa nya dapat diselenggarakan didalammaupun diluar
kantor perusahaan. Rapat bisnis yang diselenggarakan didalamperusahaan pada umumnya
membahas harian atau mingguan, menyampaika pendistribusian barang kesuatu daerah,
menyiapkan berbagai kebutuhan bahan baku untuk proses produksi berikutnya, dan
menyiapkan alat-alat tulis kantor (ATK).
Sedangkan Rapat Bisnis yang diselenggarakan diluar perusahaan biasanya menyangkut hal-hal
yang sifatnya khusus dan bersifat stategis serta jumlah persertanya yan cukup banyak, biasa
nya rapat bisnis diselenggarakan di hotel.
Dengan kata lain, pemilihan tempat penyelenggaraan sebuah pertemuan (Rapat Bisnis) apakah
didalam atau diluar perusahaan dapat dilakukan berdasarkan urgensi atau tingkat
kepentingannya, jumlah pesertanya, dan ketersediaan factor financial (dana) pendukungnya.
Perbedaan Rapat Bisnis dengan Rapat Non-Bisnis.
Apa yang membedakan antara Rapat Bisnis dengan Rapat Non-Bisnis (nonbusiness meeting)!
Salah satu factor yang membedakan rapat bisnis dengan rapat non-bisnis adalah tujuan atau
orientasi penyelenggaraan sebuat pertemuan. Dalam dunia ini rapat bisnis tentu orientasi atau
2. tujuan nya adalah bisnis yaitu dengan memperoleh keuntungan (laba), disamping itu rapat
bisnis umumnya bersifat resmi atau formal dan cenderung protokoler seremonial.
Sedangkan non-bisnis orientasi atau tujuannya adalah untuk tujuan kemasyarakatan,
peningkatan pelayanan kesehatan, dan pendidikan. Berdasarkan sifatnya rapat non-bisnis
bersifat formal dan tidak formal.
Tujuan Rapat Bisnis.
Menurut Locker dalam bukunya Business Communication: Building Critical Skills menyatakan
bahwa sebuah rapat pada umumnya mempunyai enam tujuan. Antara lain:
1. Berbagi informasi
Rapat bisnis yang diselenggarakan oleh sebuah perusahaan bisa saja hanya dimaksudkan untuk
menginformasikan berbagai informasi penting yang harus diketahui oleh peserta rapat, diikuti
dengan sesi Tanya jawab. Contoh: manajer pemasaran menginformasikan kepada peserta rapat
bahwa perkembangan penjualan selama satu semester ini mengalami perkembangan yang
cukup menggembirakan bila dibandingkan dengan penjualan semester lalu.
2. Penjajakan ide/gagasan (brainstorming)
Tujuan dari rapat bisnis tentang penjajakan ide/gagasan (brainstorming) biasa nya berjalan
dengan memperkenalkan ide-ide baru yang akan dikerjakan oleh perusahaan yang akan dating,
atau bisa juga sebagai pertemuan antar karyawan untuk mengeluarkan ide-ide dari masing-
masing karyawan untuk kemajuan perusahaan.
3. Evaluasi ide/gagasan
Tujuan evaluasi ide/gagasan biasanya para karyawan diperbolehkan mengeluarkan pendapat
nya tentang ide/gagasan yang baru yang akan dikerjkan untuk kemajuan perusahaan pada
waktu yang akan mendatang.
4. Pengambilan keputusan
Tujuan pengambilan keputusan seperti ini biasa nya hanya para kepala atasan yang memegang
perusahaan tersebut yang menjalankan rapat untuk membahas suatu ide/gagasan yang baru
apakah ide/gagasan tersebut dapat dijalankan dengan baik atau malah merugikan perusahaan.
5. Membuat dokumen
Tujuan membuat dokumen sebelum ide-ide atau gagasan dijalankan oleh para karyawan
biasanya mereka harus membuat suatu dokumen yang dibahas didalam rapat bisnis untuk
mempelancar kemajuan perusahaan berjalan lancar.
6. Memotivasi pekerja
Tujuan memotivasi para pekerja biasanya diselenggarakan oleh bos perusahaan untuk
mengumpulkan para karyawannya untuk memberikan motivasi kepada karyawannya agar
mereka lebih meningkatkan kinerja kerja mereka untuk kemajuan perusahaan tersebut.
Jenis-Jenis Rapat.
Oliver Serrat dalam Conductin Effective Meetings mengelompokan rapat ke dalamlima jenis,
antara lain:
1. Pengarahan (Briefing)
Briefing sering disebut juga sebagai rapat pengarahan (direct atau instruct meeting). Dalam
briefing pimpinan rapat cenderung hanya menyampaikan informasi atau memberikan arahan,
3. perintah kepada karyawan dalam suatu perusahaan untuk melakukan atau menyelesaikan
suatu tugas tertentu. Disamping itu briefing juga dimaksudkan untuk mengingatkan kembali
para karyawan tentang peran, tugas, dan tanggung jawab mereka dalam menjaga dan
mengembangkan perusahaan kedepan.
Dalam praktiknya, pelaksanaan briefing disuatu perusahaan dapat bervariasi. Ada perusahaan
yang melakukan briefing terjadwal secara rutin dan periodic (misalnya, setiap hari senin jam
08:00 hingga jam 09:00 atau setiap hari mulai jam08:00 hingga jam 09:00). Namun, ada juga
perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan briefing yang bersifat incidental. (perusahaan
menyelenggarakan kegiatan briefing sesuai dengan kebutuhan dan waktunya tidak teratur,
mungkin seminggu sekali, dua kali atau bahkan dalamsatu minggu tidak ada kegiatan briefing.
Atau bisa diartikan briefing yang dilakukan secara incidental tersebut waktu nya tidak dapat
dipastikan atau tidak menentu.
2. Rapat konsultasi (advisory meeting)
Rapat konsultasi ini disebut juga sebagai suatu rapat berbagai informasi (sharing information)
kepada pihak lain. Dalamrapat tersebut dimaksudkan terjadi suatu proses untuk saling member
dan menerima ide, gagasan, pandangan, keluhan atau masukan dari pihak lain.
3. Rapat komite (commite meeting)
Rapat komite merupakan suatu bentuk pertemuan sekelompok orang yang memiliki latar
belakang profesi atau pekerjaan yang berbeda-beda untuik memutuskan suatu masalah
tertentu berdasarkan keputusan suara terbanyak (voting). Kelompok yang ada dalamrapat ini
memiliki otoritas, kompromi, dan resolusi. Oleh karena itu peserta rapat komite terdiri dari
sekelompok orang dengan berbagai profesi, tidak mengherankan apabila dalam proses
pengambilan keputusan terjadi diskusi atau perdebatan yang berkepanjangan (debat kusir) dan
tanpa hasil. Namun yang terp[enting dalam rapat komite adalah setelah ada kesepakatan
melalui suara terbanyak, siapapun yang terlibat didalamnya harus sepakat menerima keputusan
bersama tersebut.
4. Rapat dewan (council meeting)
Rapat dewan merupakan pertemuan yang terdiri atas sekelompok orang dengan latar belakang
minat yang berbeda-beda untuk memutuskan masalah tertentu dengan cara mencari
consensus bersama diantara mereka. Mengingat bahwa diantara peserta yang ada dalamrapat
tersebut tentu memiliki ide, cara dan pandangan yang mungkin berbeda dengan peserta yang
lain, dengan kata lain ada jalan panjang dan berliku menuju sebuah keputusan consensus
bersama.
5. Negosiasi (negotiation)
Dalamdunia bisnis yang selalu dinamis, tentu permasalahan negosiasi tak dapat dihindari.
Negosiasi bukanlah monopoli perusahaan yang bersekala menenah dan besar. Bahkan pada
perusahaan bersekala kecil dan menengah pun terjadi proses negosiasi dalamdunia bisnis
mereka. Pada dasar nya dalam proses negosiasi terdapat sekelompok orang yang memiliki
kepentingan, maksud dan tujuan yang berbeda-beda. Melalui proses negosiasi diantara mereka
4. diharapkan dapat diperoleh suatu titik temu atau kesepakatan dengan cara-cara yang saling
menguntungkan semua pihak.
Sedangkan menurut “Streibel dalam The Manager’s Guide To Effective Meetings”, rapat dapat
dikelompokan kedalam tiga jenis, yaitu:
1. Rapat informasional (informational meeting)
Rapat informasional merupakan pertemuan antara dua orang atau lebih disuatu tempat yang
dimaksudkan untuk menyampaikan informasi tertentu kepada para peserta rapat bisnis. Hal
yang perlu diperhatikan adalah cara menyampaikan sebuah informasi: usahakan informasi
tersebut dijelaskan dengan jelas, ringkas, menarik dan tidak bertele-tele.
Informasi yang diberikan kepada para peserta rapat bisnis tersebut dapat berupa: 1. informasi
umum yang bersifat rutin, misalnya: informasi tentang diseiplin kerja, tata cara pelayanan
umum, dan persiapan kebutuhan alat tulis kiantor (ATK) dan 2. informasi khusus yang bersifat
strategic, misalnya: informasi tentang pengembangan produk baru, rencana akusisi perusahaan
lain, ekspansi perusahaan ke mancanegara, serta perubahan visi dan misi perusahaan.
2. Rapat motivasional (motivational meeting)
Rapat motivasional merupakan suatu pertemuan antara dua orang atau lebih disuatu tempat
untuk memotivasi para peserta rapat dalam melakukan sesuatu. Contoh: pimpinan rapat yang
sekaligus sebagai seorang manajer pemasaran memotivasi para peserta rapat bisnis untuk
bekerja dengan lebih bersemangat, mengingatkan komitmen nya, meningkatkan kedisiplinan
kerja, mengingatkan keterampilan berkomunikasi, serta meningkatkan kemampuan
bernegosiasi.
3. Rapat partisipatif (participatory meeting)
Rapat partisipatif merupakan suatu pertemuan antara dua orang atau lebih di suatu tempat
untuk meningkatkan tingkat partisipasi dalam rapat bisnis. Salah satu bentuk partisipasi peserta
rapat bisnis adalah kemampuan untuk mendengarkan dengan baik. Karena pendengar yang
baik dapat memahami cara berfikir orang lain, serta menghargai ide, gagasan, atau pandangan
peserta rapatbisnis yang lain.
Perencanaan Rapat Bisnis
Untuk menghasilkan sebuah keputusan rapat bisnis yang baik dan pelaksanaannya berjalan
dengan baik, diperlukan perencanaan sebaik-baiknya. Perencanaan (planning) yang baik tentu
akan membantu mempermudah pencapaian tujuan yang di kehendaki. Untuk memberikan
arahan selama rapat bisnis berlangsung, perlu disiapkan rancangan agenda rapat bisnis mulai
dari awal hingga akhir (selesai).
Ada beberapa cirri tentang bagaimana mendisain sebuah agenda rapat bisnis yang baik, antara
lain:
· Cantumkan tanggal, tempat, waktu mulai, dan waktu selesai.
· Cantumkan rumusan tujuan atau maksud rapat.
· Cantumkan siapa saja yang hadir.
· Daftar topic yang akan dibahas.
· Alokasi waktu untuk setiap topic yang dibahas.
· Bahan-bahan bagi peserta yang harus diselesaikan sebelumrapat dimulai.
· Bahan-bahan rapat dibagikan kepada setiap peserta rapat bisnis selambat-lambatnya
seminggu sebelum rapat bisnis diadakan.
5. Ada beberapahal yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan dengan baik, khususnya bagi anda
yang bertugas sebagai panitia penyelenggara rapat bisnis, antara lain:
1. Undangan.
Undanga rapat bisnis bagi peserta sebainya diedarkan beberapa hari sebelum rapat bisnis
berlangsung, misalnya seminggu sebelumnya dan dilengkapi dengan bahan-bahan yang akan
dibahas dalam rapat bisnis tersebut. Hindari penyampaiyan rapat bisnis secara mendadak ,
misalnya sehari sebelum pelaksanaan rapat bisnis tanpa dilengkapi dengan bahan atau materi
yang akan dibahas dalam rapat bisnis tersebut.
2. Waktu dan tempat.
Waktu dan tempat pelaksanaan rapat bisnis perlu dipastikan terlebih dahulu sebelum
undangan diedarkan keseluruh peserta rapat. Dalamhal ini waktu menunjukan tanggal, bulan,
tahun dan jam berapa rapat bisnis dilaksanakan. Sedangkan mengenai tanggal pelaksanaan nya
rapat bisnis perlu dicantumkan secara jelas dan terinci. Misalnya; tempat pelaksanaan rapat
bisnis diruang arjuna wiwaha, lantai 2 hotel permata indah, jalan kusuma bangsa no. 223 telp.
(0271)123456 Sukarta 57126.
3. Berapa lama waktu rapat bisnis.
Dalamhal ini menujuk pada waktu mulai dan berakhirnya rapat bisnis. Penetapan waktu akan
dimulainya dan berakhirnya sebuah rapat tentu sangat penting artinya bagi para peserta rapat
bisnis. Sebagai contoh, dalam undangan dicantumkan dengan jelas bahwa rapat bisnis akan
berlangsung mulai jam 08:00 hingga jam16:00.
4. Pembawa acara.
Adakalanya, pembawa acara (MC) diperlukan untuk memandu rapat bisnis agar berjalan
dengan lancar, pembawa acara harus memahami dengan baik sebuah agenda rapat bisnis.
5. Ketua panitia penyelenggaraan.
Pada umumnya, ketua panitia memberikan laporan atas pelaksanaan rapat bisnis. Misalnya,
maksud dan tujuan rapat bisnis, jumlah peserta dan bidang fungsional (misalnya; departemen
pemasaran, produksi, keuangan, sumber daya manusia dan teknologi informasi).
6. Jumlah peserta.
Perlu dipastikan jumlah peserta rapat bisnis yang akan diundang dalam rapat bisnis tersebut.
Kepastian jumlah peserta tentu berkaitan erat dengan jumlah kursi yang harus disiapkan,
bahan-bahan rapat bisnis, kamar penginapan yang disediakan (bila harus menginap dihotel),
dan konsumsi yang harus disediakan bagi para peserta rapat bisnis.
7. Peserta yang diundang.
Peserta rapat bisnis bisa berasal dari berbagai devisi, departemen, atau bagian dalam dan luar
perusahaan. Dalamhal ini perlu dipastikan nama peserta dan jabatan fungsional dalam suatu
perusahaan, misalnya: Sdr. Muhammad Rifai Hidayat jabatan fungsionalnya sebagai manajer
pemasaran dari luar perusahaan atau Sdr. Ridho Amirudin sebagai manajer produksi dari dalam
perusahaan.
8. Orang yang membuka atau menutup rapat bisnis.
Pada umumnya, pimpinan tertinggi suatu perusahaan, departemen atau divisi fungsional diberi
kesempatan untuk membuka dan menutup acara resmi agenda rapat bisnis, namun dalam
praktiknya pejabat yang diundang untuk membuka dan menutup suatu rapat bisnis dapat
dilakukan pejabat yang berbeda. Hal ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi yang terjadi
pada saat itu.
6. 9. Narasumber.
Penunjukan siapa yang diminta menjadi narasumber (presenter) dalamrapat bisnis sangat
tergantung pada keputusan pihak manajemen internal perusahaan, apakah nara sumbernya
berasal dari luar perusahaan atau dari dalam perusahaan. Siapa saja yang diminta menjadi nara
sumber atau yang akan menyampaikan materi rapat bisnsi tentunya adalah para professional
atau para ahli dibidannya.
10. Alokasi waktu untuk narasumber.
Pada umumnya, dalam rancangan agenda rapat bisnis sudah dicantumkan dengan jelas berapa
waktu untuk masing-masing nara sumber yang akan menyampaikan materinya dalam rapat
bisnis tersebut, dan berapa waktu yang disediakan untuk sesi Tanya jawab.
11. Waktu istirahat.
Agenda rapat bisnis seharus nya sudah memperhitungkan waktu khusus untuk beristirahat,
sholat dan makan siang, atau makan malam. Waktu istirahat sangat diperlukan bagi para
peserta untuk menyegarkan kembali energy yang terkuras selama berjam-jam disalamruang
rapat bisnis. Pikiran yang sear diharapkan dapat membantu memunculkan ide-ide yang segar
dan cerdas bagi kemajuan perusahaan kedepan.
12. Presensi peserta.
Petugas yang diberi tugas untuk mengecek presensi (kehadiran) peserta sudah selayaknya
dating lebih awal disbanding dengan peserta rapat bisnis. Dalamhal ini tetugas presensi sudah
menyiapkan semua daftar peserta dengan benar, baik jumlah maupun penulisan nama nya.
13. Akomodasi.
Petugas yang menangani bidang akomodasi rapat bisnis berperan penting dalam kesuksesan
sebuah rapat bisnis, dalamhal ini bidang akomosdasi mencangkup kesiapan penginapan dan
konsumsi bagi peserta rapat bisnis.
14. Sound system.
Sebelum kegiatan rapat bisnis berlangsung, patikan semua komponen sound systemberfungsi
dengan baik dan tidak ada yang bermasalah. Pastikan bahwa mikrofon bagi narasumber dan
peserta berfungsi dengan baik. Patikan tata suara dalam ruangan berfungsi dengan sangat baik,
tidak ada suara feedback atau gema.
15. Computer portable, LCD projector dan flip charts.
Diera teknologi dan informasi yang semakin pesat, ketersediaan computer portable (laptop),
LCD projector, dan flip charts untuk penyelanggaraan rapat bisnis sudah menjadi kebutuhan
bagi para pelaku bisnis.
16. Fasilitas pendukung lain nya.
Fasilitas pendukung yang sebainya disiapkan oleh panitia penyelenggaraan tempat bisnis adalah
ketersediaan kamar kecil (toilet) dan mushola. Hal ini karna kegiatan rapat bisnis berlangsung
cukup lama, maka ketersediaan fasilitas kamar kecil dan musholah akan sangat membantu
kebutuhan para peserta rapat bisnis tersebut.
Pelaksanaan Rapat Bisnis.
Setelah penitia penyelenggara melakukan berbagai persiapan rapat bisnis, langkah berikutnya
adalah bagaimana malaksanakan rapat bisnis agar berjalan dengan lancar dan efektif.
Efektivitas sebuah rapat bisnis sangant ditentukan oleh tiga komponen penting, yaitu:
7. Panitia Penyelenggara (Organizer)
· Ruangan, dekorasi dan sound systemsiap digunakan untuk rapat bisnis.
· Semua panitia siap melakukan tugasnya dan hadir lebih awal.
· Melakukan registrasi peserta.
· Penyambutan peserta dengan ramah, sopan dan santun.
· Pembawa acara dapat memulai rapat tepat waktu dan selesai tepat waktu.
· Acuan agenda rapat bisnis yang sudah disiapkan.
· Semua fasilitas (meja, kusi, laptop, LCD projector, flip charts, konsumsi) tersedia cukup dan
dalam.
· Kondisi siap digunakan dengan baik.
· Moderator siap memandu rapat bisnis.
· Siapkan petugas notulen yang cekatan dan terampil.
· Siapkan dokumentasi audio-visual.
· Dokumentasi hasil rapat bisnis.
Narasumber (presenter)
· Hadir lebih awal dari waktu yang telah ditentukan.
· Perkenalan identitas diri.
· Siap melakukan presentasi.
· Manfaatkan media audio-visual.
· Terbuka atas masukan dan kritik dari para peserta
· Penampilannya menarik dan menyenangkan.
Peserta (participants)
· Semua peserta hadir tepat waktu dan melakukan registrasi peserta.
· Berpakaian rapih dan sopan.
· Mamakai kartu identitas peserta.
· Membawa kelengkapan bahan-bahan untuk rapat.
· Menjadi peserta yang aktif dan penuh inisiatif.
· Menjaga kelancaran, ketenangan dan keterampilan selama rapat berlangsung.
· Respek (menghargai) terhadap pandangan peserta lain.
· Bertanya sesuai dengan topic yang dibahas dan pada poin yang di tuju.
· Mengikuti kegiatan sesuai agenda rapat yang telah disediakan.
Salah satu fasilitas pendukung yang perlu disiapkan panitia penyelenggara rapat bisnis adalah
pengaturan posisi tempat duduk (layout) yang nyaman dan memungkinkan interaksi yang baik
antara pimpinan dan peserta rapat bisnis. Menurut Dobson, ada beberapa peraturan tempat
duduk yang dapat digunakan untuk penyelenggaraan rapat bisnis, antara lain:
1. Gaya persegi empat (Boardroom style)
Susunan tempat duduk yang berbentuk/gaya persegi empat (boardroom style) dapat digunakan
untuk rapat bisnis denan jumlah peserta rapat bisnis yang relative terbatas.
Contoh gambar:
8. 2. Bentuk huruf “U” (“U” Shape Style)
Susunan tempat duduk yang berbentu huruf “U” (U shape) lebih sesuai digunakan untuk jumlah
peserta yang lebih banyak dari pada bentu persegi empat.
Contoh gambar:
3. Gaya ruang kelas (classroomstyle)
Susunan tempat duduk yang bergaya ruang kelas (classroomstyle) dapat digunakan untuk rapat
bisnis yang dihadiri oleh para peserta rapat bisnis dalamjumlah yang bisa mencapai ratusan
orang.
Contoh gambar:
4. Gaya melingkar (circular style)
Susunan gaya tempat duduk dengan gaya melingkar (circular style) memberikan peluar
interaksi antar peserta menjadi lebih baik dan dalam jumlah yang relative sedikit.
Contoh gambar:
Selain itu, susunan (layout) tempat duduk juga dapat disusun dalam berbagai gaya (bentuk)
lain,
1. Gaya chevron (chevron style)
tempat duduk pada gaya ini pada dasarnya memberikan keleluasaan bagi audiens untuk dapat
lebih memuaskan perhatian atau focus pada pembicara yang berada didepan. Susunan tempat
duduk pada gaya ini berbentuk huruf “V”.
2. Gaya modifikasi (modified style)
Tempat duduk dengan gaya seperti ini sama dengan gaya chevron, hanya perbedaannya
menempatkan barisan tempat duduk di sisi tengah antara sisi sebelah kiri dan sisi sebelah
kanan, secara umum tampilannya masih berbentuk huruf “V”.
3. Gaya setengah melingkar (semi-circular style)
Tempat duduk seperti ini pada dasarnya memberikan keleluasaan bagi pembicara untuk bisa
berinteraksi dengan audiensnya lebih dekat.
4. Gaya kelompok (cluster style)
Tempat duduk seperti ini biasanya disusun berdasarkan kelompok-kelompok kecil dimana
audiens duduk dikursi yang telah disusun secara melingkar.
Tindak Lanjut Rapat Bisnis.
Apa yang dihasilkan dalam rapat bisnis hendaknya didokumentasikan dengan baik, terutama
hasil kesepakatan selama pembahasan topic, sesuai dengan agenda rapat yang telah disetujui
bersama, semua bentuk dokumentasi selama rapat bisnis berlangsung perlu ditinjau ulang, baik
pidato pengarahan pimpinan perusahaan, pandangan para nara sumber, catatan hasil diskusi
Tanya-jawab selama rapat bisnis berlangsung, serta dokumen lainnya yang berbentuk rekaman
audio-visual.
Tim perumus yang telah disepakati dalampelaksanaan rapat bisnis tersebut perlu
menindaklanjuti apapun yang telah dirumuskan sementara selama rapat bisnis tersebut hingga
menjelang usai. Selanjutnya, begitu rapat bisnis dinyatakan selesai, timperumus segera
9. melakukan kompilasi semua bahan selama rapat bisnis berlangsung, termasuk dokumentasi
audio-visual. Dalamhal ini tim perumus perlu melibatkan berbagai pihak untuk menghasilkan
dokumen penting hasil rapat bisnis tersebut. Selanjutnya, secara formal pihak-pihak yang
bertanggung jawab dalam penyelenggaraan rapat bisnis tersebut membubuhkan tanda tangan
dan menyerahkannya ke pimpinan perusahaan untuk menjadi dokumentasi penting yang harus
ditindak lanjuti dikemudian hari.
Apabila rapat bisnis tersebut melibatkan mitra bisnis dari perusahaan lain, sudah selayaknya
mitra bisnis tersebut memperoleh laporan hasil akhir rapat bisnis. Hal ini karena mereka terlibat
secara aktif bahkan menjadi sponsor penting dalamrapat bisnis tersebut.
Daftar Pustaka
1. Buku Komunikasi Bisnis
2. http://www.artikelrapatbisnis.com
3. http://www.rapatbisnis.com/2013/10/jenis-jenisrapatbisnis.html