SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
ALIRAN KEILMUAN
FENOMENOLOGI
 AHMAD EFENDI
 17-027
Kata fenomenologi berasal dari bahasa Yunani,
phenomenon, yaitu sesuatu yang tampak, yang
terlihat karena berkecakupan. Dalam bahasa
indonesia biasa dipakai istilah gejala. Secara
istilah, fenomenologi adalah ilmu pengetahuan
(logos) tentang apa yang tampak.
PENGERTIAN FENOMENOLOGI
Pendekatan fenomenologis
Pendekatan fenomenologis memusatkan perhatian pada
pengalaman subyektif. Pendekatan ini berhubungan
dengan pandangan pribadi mengenai dunia dan
penafsiran mengenai berbagai kejadian yang dihadapinya.
Pendekatan tersebut mencoba memahami kejadian
fenomenal yang dialami individu tanpa adanya beban
prakonsepsi
Pendekatan fenomenologis yaitu
meliputi :
 1. Pengamatan , yaitu suatu replika dari benda di luar manusia yang
intrapsikis, dibentuk berdasar rangsang-rangsang dari obyek.
 2. Imajinasi , yaitu suatu perbuatan (act) yang melihat suatu obyek yang
absen atau sama sekali tidak ada melalui suatu isi psikis atau fisik yang tidak
memberikan dirinya sebagai diri melainkan sebagai representasi dari hal
yang lain.
 3. Berpikir secara abstrak. Bidang yang sangat penting dalam hidup psikis
manusia ialah pikiran abstrak. Aristoteles berpendapat bahwa pikiran abstrak
berdasarkan pengamataan ; tak ada hal yang dapat dipikirkan yang tidak dulu
menjadi bahan.
 4. Merasa/menghayati. Merasa ialah gejala lain dari kesadaran mengalami.
Pengalaman tidak disadari dengan langsung, sedangkan perasaan biasanya
disadari.
Metode Fenomenologi
Fenomenologi sebagai sebuah metodologi dikenalkan oleh Richard L.
Lanigan. Menurutnya, fenomenologi sebagai metodologi memiliki tiga
tahapan proses yang saling bersinergi, yaitu :
1. Deskripsi fenomenologis
Para ahli fenomenologi berpendapat bahwa kata sifat fenomenologis digunakan
untuk mengingatkan jika kita berhubungan dengan capta yaitu pengalaman sadar.
2. Reduksi fenomenologis
Tujuan dari reduksi fenomenologis adalah untuk menentukan bagian mana dari
deskripsi yang penting dan bagian mana yang tidak penting. Dalam artian, reduksi
fenomenologis bertujuan untuk melakukan isolasi suatu objek dari kesadaran yang
masuk ke dalam pengalaman yang dimiliki.
3. Intepretasi fenomenologis
Pada umumnya dimaksudkan untuk menjelaskan pemaknaan yang lebih khusus atau
yang penting dalam reduksi dan deskripsi dari pengalaman kesadaran yang tengah
diselidiki.
Riwayat hidup Edmund Gustav Aibercht
Husserl
Fenomenologi sebagai suatu gerakan filsafat hingga memperoleh bentuk
seperti sekarang ini, pertama kali diintrodusir oleh filsuf Jerman Edmund
Gustav Aibercht Husserl, lahir di Prestejov (dahulu Prossnitz) di
Czechoslovakia 8 April 1859 dari keluarga yahudi. Di universitas ia
belajar ilmu alam, ilmu falak, matematika, dan filsafat; mula-mula di
Leipzig kemudian juga di Berlin dan Wina. Di Wina ia tertarik pada
filsafat dari Brentano. Dia mengajar di Universitas Halle dari tahun 1886-
1901, kemudian di Gottingen sampai tahun 1916 dan akhirnya di
Freiburg. Ia juga sebagai dosen tamu di Berlin, London, Paris, dan
Amsterdam, dan Prahara. Husserl terkenal dengan metode yang
diciptakan olehnya yakni metode “Fenomenologi” yang oleh murid-
muridnya diperkembangkan lebih lanjut. Husserl meninggal tahun 1938
di Freiburg. Untuk menyelamatkan warisan intelektualnya dari kaum
Nazi, semua buku dan catatannya dibawa ke Universitas Leuven di Belgia.
KESIMPULAN
Fenomenologi secara khusus berbicara tentang
kesadaran dan strukturnya, atau cara-cara bagaimana
fenomena muncul pada kita. Karena kesadaran
semestinya merupakan apa, di mana segala sesuatu
menyatakan dirinya dan fenomenologi adalah studi
tentang kesadaran, maka fenomenologi merupakan
filsafat utama.

More Related Content

What's hot

Presentasi ilmu dakwah
Presentasi ilmu dakwahPresentasi ilmu dakwah
Presentasi ilmu dakwah
nuzulLaa
 
Ppt 7 hermeneutika dan invasi budaya
Ppt 7 hermeneutika dan invasi budayaPpt 7 hermeneutika dan invasi budaya
Ppt 7 hermeneutika dan invasi budaya
Prasetiyo Eko Laksono
 
Fenomenologi
FenomenologiFenomenologi
Fenomenologi
ppi51
 
Linguitik kontekstual (iankaka')
Linguitik kontekstual (iankaka')Linguitik kontekstual (iankaka')
Linguitik kontekstual (iankaka')
SJK (C) Yuk Choy
 
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
amandayu
 

What's hot (19)

Hermeneutika
HermeneutikaHermeneutika
Hermeneutika
 
Landasan Filsafat Kependidikan
Landasan Filsafat KependidikanLandasan Filsafat Kependidikan
Landasan Filsafat Kependidikan
 
Kajian Hermeneutika
Kajian HermeneutikaKajian Hermeneutika
Kajian Hermeneutika
 
Aliran filsafat 'fenomenologi'
Aliran filsafat 'fenomenologi'Aliran filsafat 'fenomenologi'
Aliran filsafat 'fenomenologi'
 
Makalah filsafat or soni
Makalah filsafat or soniMakalah filsafat or soni
Makalah filsafat or soni
 
Presentasi ilmu dakwah
Presentasi ilmu dakwahPresentasi ilmu dakwah
Presentasi ilmu dakwah
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Ppt 7 hermeneutika dan invasi budaya
Ppt 7 hermeneutika dan invasi budayaPpt 7 hermeneutika dan invasi budaya
Ppt 7 hermeneutika dan invasi budaya
 
Fenomenologi
FenomenologiFenomenologi
Fenomenologi
 
Logika2
Logika2Logika2
Logika2
 
Interpretivist Hermeneutic
Interpretivist HermeneuticInterpretivist Hermeneutic
Interpretivist Hermeneutic
 
Mind map epistemologi
Mind map epistemologiMind map epistemologi
Mind map epistemologi
 
Pancasila sbg sistem filsafat
Pancasila sbg sistem filsafatPancasila sbg sistem filsafat
Pancasila sbg sistem filsafat
 
Linguitik kontekstual (iankaka')
Linguitik kontekstual (iankaka')Linguitik kontekstual (iankaka')
Linguitik kontekstual (iankaka')
 
Metode hermeneutika dan penerapannya pada psikoanalisa
Metode hermeneutika dan penerapannya pada psikoanalisaMetode hermeneutika dan penerapannya pada psikoanalisa
Metode hermeneutika dan penerapannya pada psikoanalisa
 
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
 
Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriPsikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
 
Filsafat manusia (sefia niken arneta)
Filsafat manusia (sefia niken arneta)Filsafat manusia (sefia niken arneta)
Filsafat manusia (sefia niken arneta)
 
W4D1-FILSAFAT PANCASILA
W4D1-FILSAFAT PANCASILAW4D1-FILSAFAT PANCASILA
W4D1-FILSAFAT PANCASILA
 

Similar to Aliran keilmuan fenomenologi

Syarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologiSyarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologi
Syarifudin Amq
 
Syarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologiSyarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologi
Syarifudin Amq
 
Resume (hakikat komunikasi dan asumsi ontologi)
Resume (hakikat komunikasi dan asumsi ontologi)Resume (hakikat komunikasi dan asumsi ontologi)
Resume (hakikat komunikasi dan asumsi ontologi)
UIN Surabaya
 

Similar to Aliran keilmuan fenomenologi (20)

FENOMENOLOGI.docx
FENOMENOLOGI.docxFENOMENOLOGI.docx
FENOMENOLOGI.docx
 
Tugas 1 paper aliran empirisme
Tugas 1  paper aliran empirismeTugas 1  paper aliran empirisme
Tugas 1 paper aliran empirisme
 
Syarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologiSyarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologi
 
Syarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologiSyarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologi
 
Resume (hakikat komunikasi dan asumsi ontologi)
Resume (hakikat komunikasi dan asumsi ontologi)Resume (hakikat komunikasi dan asumsi ontologi)
Resume (hakikat komunikasi dan asumsi ontologi)
 
PSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUMPSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUM
 
EMPIRISME.pptx
EMPIRISME.pptxEMPIRISME.pptx
EMPIRISME.pptx
 
Dasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologiDasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologi
 
Dasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologiDasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologi
 
Dasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologiDasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologi
 
Dasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologiDasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologi
 
PPT FILSAFAT ILMU (KAJIAN ONTOLOGIS ILMU PENGETAHUAN (RASIONALISME, EMPIRISME...
PPT FILSAFAT ILMU (KAJIAN ONTOLOGIS ILMU PENGETAHUAN (RASIONALISME, EMPIRISME...PPT FILSAFAT ILMU (KAJIAN ONTOLOGIS ILMU PENGETAHUAN (RASIONALISME, EMPIRISME...
PPT FILSAFAT ILMU (KAJIAN ONTOLOGIS ILMU PENGETAHUAN (RASIONALISME, EMPIRISME...
 
Sejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistikSejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistik
 
Tugas review materi filsafat
Tugas review materi filsafatTugas review materi filsafat
Tugas review materi filsafat
 
Psikolinguistik
PsikolinguistikPsikolinguistik
Psikolinguistik
 
ONTOLOGI METAFISIKA KEILMUAN.pptx
ONTOLOGI METAFISIKA KEILMUAN.pptxONTOLOGI METAFISIKA KEILMUAN.pptx
ONTOLOGI METAFISIKA KEILMUAN.pptx
 
Ppt filsafat eksistensialisme
Ppt filsafat eksistensialismePpt filsafat eksistensialisme
Ppt filsafat eksistensialisme
 
filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuanfilsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
 
Filsafat Pengetahuan
Filsafat PengetahuanFilsafat Pengetahuan
Filsafat Pengetahuan
 
Perspektif dasar dan definisi Psikologi.pptx
Perspektif dasar dan definisi  Psikologi.pptxPerspektif dasar dan definisi  Psikologi.pptx
Perspektif dasar dan definisi Psikologi.pptx
 

Recently uploaded

Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
sd1patukangan
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Recently uploaded (12)

FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis GrafPenyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
 
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
 

Aliran keilmuan fenomenologi

  • 2. Kata fenomenologi berasal dari bahasa Yunani, phenomenon, yaitu sesuatu yang tampak, yang terlihat karena berkecakupan. Dalam bahasa indonesia biasa dipakai istilah gejala. Secara istilah, fenomenologi adalah ilmu pengetahuan (logos) tentang apa yang tampak. PENGERTIAN FENOMENOLOGI
  • 3. Pendekatan fenomenologis Pendekatan fenomenologis memusatkan perhatian pada pengalaman subyektif. Pendekatan ini berhubungan dengan pandangan pribadi mengenai dunia dan penafsiran mengenai berbagai kejadian yang dihadapinya. Pendekatan tersebut mencoba memahami kejadian fenomenal yang dialami individu tanpa adanya beban prakonsepsi
  • 4. Pendekatan fenomenologis yaitu meliputi :  1. Pengamatan , yaitu suatu replika dari benda di luar manusia yang intrapsikis, dibentuk berdasar rangsang-rangsang dari obyek.  2. Imajinasi , yaitu suatu perbuatan (act) yang melihat suatu obyek yang absen atau sama sekali tidak ada melalui suatu isi psikis atau fisik yang tidak memberikan dirinya sebagai diri melainkan sebagai representasi dari hal yang lain.  3. Berpikir secara abstrak. Bidang yang sangat penting dalam hidup psikis manusia ialah pikiran abstrak. Aristoteles berpendapat bahwa pikiran abstrak berdasarkan pengamataan ; tak ada hal yang dapat dipikirkan yang tidak dulu menjadi bahan.  4. Merasa/menghayati. Merasa ialah gejala lain dari kesadaran mengalami. Pengalaman tidak disadari dengan langsung, sedangkan perasaan biasanya disadari.
  • 5. Metode Fenomenologi Fenomenologi sebagai sebuah metodologi dikenalkan oleh Richard L. Lanigan. Menurutnya, fenomenologi sebagai metodologi memiliki tiga tahapan proses yang saling bersinergi, yaitu : 1. Deskripsi fenomenologis Para ahli fenomenologi berpendapat bahwa kata sifat fenomenologis digunakan untuk mengingatkan jika kita berhubungan dengan capta yaitu pengalaman sadar. 2. Reduksi fenomenologis Tujuan dari reduksi fenomenologis adalah untuk menentukan bagian mana dari deskripsi yang penting dan bagian mana yang tidak penting. Dalam artian, reduksi fenomenologis bertujuan untuk melakukan isolasi suatu objek dari kesadaran yang masuk ke dalam pengalaman yang dimiliki. 3. Intepretasi fenomenologis Pada umumnya dimaksudkan untuk menjelaskan pemaknaan yang lebih khusus atau yang penting dalam reduksi dan deskripsi dari pengalaman kesadaran yang tengah diselidiki.
  • 6. Riwayat hidup Edmund Gustav Aibercht Husserl Fenomenologi sebagai suatu gerakan filsafat hingga memperoleh bentuk seperti sekarang ini, pertama kali diintrodusir oleh filsuf Jerman Edmund Gustav Aibercht Husserl, lahir di Prestejov (dahulu Prossnitz) di Czechoslovakia 8 April 1859 dari keluarga yahudi. Di universitas ia belajar ilmu alam, ilmu falak, matematika, dan filsafat; mula-mula di Leipzig kemudian juga di Berlin dan Wina. Di Wina ia tertarik pada filsafat dari Brentano. Dia mengajar di Universitas Halle dari tahun 1886- 1901, kemudian di Gottingen sampai tahun 1916 dan akhirnya di Freiburg. Ia juga sebagai dosen tamu di Berlin, London, Paris, dan Amsterdam, dan Prahara. Husserl terkenal dengan metode yang diciptakan olehnya yakni metode “Fenomenologi” yang oleh murid- muridnya diperkembangkan lebih lanjut. Husserl meninggal tahun 1938 di Freiburg. Untuk menyelamatkan warisan intelektualnya dari kaum Nazi, semua buku dan catatannya dibawa ke Universitas Leuven di Belgia.
  • 7. KESIMPULAN Fenomenologi secara khusus berbicara tentang kesadaran dan strukturnya, atau cara-cara bagaimana fenomena muncul pada kita. Karena kesadaran semestinya merupakan apa, di mana segala sesuatu menyatakan dirinya dan fenomenologi adalah studi tentang kesadaran, maka fenomenologi merupakan filsafat utama.