Sel punca neural dapat digunakan untuk meregenerasi jaringan saraf yang rusak akibat stroke. Sel ini memiliki kemampuan proliferasi dan diferensiasi menjadi tiga jenis sel saraf. Transplantasi sel punca neural ke otak dapat memulihkan kerusakan akibat stroke.
1. PEMANFAATAN SEL PUNCA NEURAL DALAM
REGENERASI JARINGAN SARAF PASCA TERAPI STROKE
Agung Putra Nugraha, Vinsensius Dhani, dan Reynato Wijaya Saputro
Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro
Kasus Stroke di Indonesia
Stroke merupakan penyakit gangguan fungsional terjadi pada otak yang
terjadi secara akut, Gangguan sirkulasi serebral mengakibatkan penyakit ini.
Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan neurologis yang
utama di Indonesia. Sebagian besar kejadian penyakit ini adalah jenis non-
hemoragik. Di Indonesia, hasil Riskesdas tahun 2007 menunjukkan bahwa
prevalensi stroke sebesar delapan dari seribu penduduk. Stroke merupakan salah
satu penyebab kematian terbanyak dengan prevalensi pada kelompok usia di atas
5 tahun di perkotaan (19,4%) dan di perdesaan (16,1%). Stroke merupakan
penyebab kecacatan kronis yang paling tinggi pada kelompok umur di atas usia 45
tahun. Jumlah total penderita penyakit ini di Indonesia diperkirakan 500.000
orang setiap tahun, dan sekitar 250.000 orang di antaranya meninggal dunia, serta
sisanya mengalami cacat ringan atau berat (Riyadina dan Rahajeng, 2013).
Terapi stroke, khususnya yang bersifat hemoragik umumnya dilakukan
dengan terapi umum dan terapi khusus. Terapi umum yang biasa dilakukan
meliputi perawatan di ruang ICU yaitu berupa penanganan teknis untuk
mempertahankan tekanan darah, mengatur posisi kepala dan dada di satu bidang,
pemberian manitol (penurun tekanan intrakranial), dan hiperventilasi. Terapi
khusus yang biasa dilakukan meliputi pemberian neuroprotektor, pemberian
nimodipin (semacam zat antagonis kalsium), dan tindakan bedah dengan
mempertimbangkan usia dan letak perdarahan (Setyopranoto, 2011). Terapi-terapi
tersebut hanya dapat mengurangi efek kerusakan sistem saraf pusat yang
diakibatkan oleh penyakit ini. Oleh karena itu diperlukan suatu terapi untuk
memperbaiki struktur dari sel saraf yang mengalami kerusakan pasca stroke yaitu
terapi dengan memanfaatkan sel punca neural.
2. Definisi, Karakteristik, dan Ontogeni sel punca neural
Neural Stem Cell (NSCs) merupakan sel punca multipoten yang memiliki
kemampuan untuk memperbanyak diri dan melakukan proliferasi tanpa batas,
untuk memproduksi sel progeny yang berkembang menjadi neuron, astrosit, dan
oligodendrosit. Progeny dari NSCs disebut sebagai sel progenitor neural (Vivian,
et al. 2015). Sel punca sistem saraf pusat mempunyai 3 karakter utama yaitu (1)
memperbaiki diri sendiri, (2) sel ini memiliki kemampuan untuk membelah
menjadi sel yang sama tanpa batas (self renew), dan (3) multipoten untuk turunan
neuroektodermal yang berbeda pada sistem saraf pusat termasuk neuronal dan
subtipe glial yang berbeda (Siebzehnrubl, et al. 2011).
Sel fungsional pada organ tubuh manusia mempunyai tahapan khusus
yang berhubungan pada organogenesis atau ontogeni dari sel-sel tersebut.
perkembangan sel pada mamalia memiliki karakteristik dan mekanisme tertentu.
Sel punca neural dapat diisolasi dari embrio atau sel otak dewasa. Selama
perkembangan, sel ini muncul dari lapisan germinal ektodermal, yang juga dapat
berkembang menjadi epidermis. Berdasarkan model klasik dari suatu proses,
secara umum didasarkan pada studi mengenai organogenesis pada embrio amfibi.
Ektodermal embrio yang baru dihasilkan menerima sinyal postif dari sejumlah
kelompok sel di bagian dorsal mesoderm terspesialisasi, yang menginstruksikan
sel ektodermal yang berdekatan untuk mengadopsi “peta nasib” neural (Smukler,
et al. 2006).
Penggunaan dan manfaat sel punca neural
Sel punca neural memiliki keunggulan dalam regenerasi sel spesifik yang
telah mengalami kerusakan. Seperti yang telah dibahas, sel punca neural memiliki
karakter dalam melakukan proliferasi dan diferensiasi secara simultan. Sel
tersebut dapat berdiferensiasi menjadi 3 jenis sel spesifik ; yaitu astrosit,
oligodendrosit, dan neuron. Ketika suatu jaringan saraf mengalami kerusakan, sel
punca neural diyakini dapat dijadikan sebagai alternatif untuk meregenerasi
jaringan tersebut. Uchida, et al (2000) mengujikan penyisipan sel punca neural
dalam perbaikan jaringan pada pasien tumor otak didapat hasil bahwa sel punca
3. neural dapat melakukan migrasi spesifik dan berdiferensiasi pada sel atau jaringan
yang rusak.
Barkho dan Zhao (2011) menjelaskan bahwa pasien penderita stroke akan
mengalami gangguan sirkulasi serebral secara umum. Hal tersebut akan berakibat
pada terganggunya suplai nutrisi dari darah ke otak. Sementara itu, ketika suplai
nutrisi terlambat selama 5 menit menuju otak akan memicu kerusakan pada sel
otak. Sel yang mengalami kerusakan yaitu glia khususnya astrosit dan
oligodendrosit, serta neuron. Berdasarkan penjelasan diatas, sel punca neural
dapat berperan untuk menggantikan sel-sel yang rusak tersebut. Sel ini dapat
diperoleh secara eksogenus dan kemudian ditransplantasikan ke pasien stroke.
Skema transplantasi dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1.
Skema transplantasi sel punca neural pada penderita stroke (Barkho dan Zhao,
2011)
4. Kesimpulan
Stroke adalah penyakit degeneratif yang mengakibatkan rusaknya jaringan
saraf di sistem saraf pusat. Penyakit ini memicu kerusakan pada sel glia dan
neuron yang kemudian diikuti pada kematian pada sel tersebut. terapi yang telah
diterapkan hanya dapat mengurangi efek kerusakan jaringan saraf pasca stroke.
Sel punca neural memiliki kemampuan yang bersifat multipoten untuk
meregenerasi sel glia dan neuron yang rusak. Pemanfaatan sel multipoten ini
diharapkan bisa memulihkan pasien stroke, terutama di negara dengan angka
penderita tinggi seperti di Indonesia. Harapannya, penggunaan sel ini dapat
menjadi alternatif di masa depan untuk memulihkan pasien penderita stroke.
5. DAFTAR PUSTAKA
Barkho B, dan Zhao X. 2011. Adult Neutral Stem Cell : Response to Stroke Injury
and Potential for Therapeutic Application. Curr Stem Cell Ress Ther. 6(4)
: 327-338.
Riyadina, W. dan Rahajeng, E. 2013. Determinan Penyakit Stroke. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Nasional 7(7): 324-330 ISSN: 2460-0601.
Setyopranoto, I. 2011. Stroke: Gejala dan Penatalaksanaan. Cermin Dunia
Kedokteran 185 38 (4): 247-250.
Siebzehnrubl, F.A., Vedam-Mai, V., Azari, H., Reynolds, B.A., Deleyrolle, L.P.
2011. Isolation and Characterization of Adult Neural Stem Cells. Stem
Cell Migration 750: 61-77 ISBN: 978-1-61779-145-1.
Smukler, S.R., Runciman, S.B., Xu, S., van der Koy, D. 2006. Embryonic Stem
Cells Assume a Primitive Neural Stem Cell Fate in the Absence of
Extrinsic Influences. Journal of Cell Biology 172(1): 79-90.
Uchida, N., Buck, D.W., He, D., Reitsma, M.J., Masek, M., Phan, T.V.,
Tsukamoto, A.S., Gage, F.H., dan Weissman, I.L. 2000. Direct isolation of
human central nervous system stem cells. Proc. Natl. Acad. Sci. USA
97(26): 14720-14725.
Vivian M, Lee, Sharon A, Louis, and Brant A, Reynolds. 2015. Mini Review :
Neural Stem Cells. Vancouver : Stem Cell Technologies
6. BIODATA
Agung Putra Nugraha, lahir di Tangerang, tanggal 28 Mei
1995. Alamat di jln Jurang Belimbing no B.06,
Tembalang, Semarang.
Email : nugraha_jackers@yahoo.com
No. Telp : 087746579385
Riwayat pendidikan ; SDN Panunggangan 10 (2001-
2006), SMPN 14 Kota Tangerang (2007-2009), SMAN 10
Kota Tangerang (2010-2012), dan Departemen Biologi,
Universitas Diponegoro Semarang (2013-sekarang).
Reynato Wijaya Saputro, lahir di Semarang, tanggal 26
April 1994. Alamat di Jalan Pandean Lamper IV/47
Semarang.
Email: reynatows@gmail.com
Riwayat pendidikan : SD PL. Santo Yusuf Semarang
(2000-2006), SMP Maria Mediatrix Semarang (2006-
2009), SMA Sedes Sapientiae Semarang (2009-2012), dan
Departemen Biologi, Universitas Diponegoro Semarang
(2012-sekarang).
Vinsensius Dhani Mahadika, lahir di Batang, tanggal 15
April 1996. Alamat Jalan Timoho Barat 1 no. 8
Tembalang, Semarang.
Email: vinsenhomer@gmail.com
Riwayat Pendidikan: SD Negeri Proyonanggan XI Batang
(2001-2007), SMP Negeri 3 Batang (2007-2010), SMA
Negeri 1 Batang (2010-2013), Universitas Diponegoro
Semarang (2013-sekarang).