Paparan RPLP Kelurahan Klawuyuk adalah gambaran perencanaan kelurahan klawuyuk untuk 5 tahun kedepan, yang memuat kondisi eksisting kelurahan, skenario penanganan kumuh sampai tahun 2024
2. LAPORAN REVIEW
RPLP 2020
OUTLINE GAMBARAN UMUM KELURAHAN
VISI MISI PERMUKIMAN
OVERVIEW KEBIJAKAN KOTA
NUMERIK KEKUMUHAN
5
DELINEASI KUMUH
4
PROFIL PERMUKIMAN KUMUH
GAMBARAN KONDISI SOSIAL
EKONOMI (LIVELIHOOD)
KONSEP DAN SKENARIO
PENANGANAN KUMUH
RENCANA INVESTASI
10
RENCANA TEKNIS PENATAAN
LINGKUNGAN PERMUKIMAN9
8
6
7
3. GAMBARAN UMUM
KELURAHAN
Kelurahan Klawuyuk terletak di Distrik Sorong
Timur dengan luas wilayah 160,80 Ha. Jumlah
penduduk 8.824 jiwa, tersebar di 8 RW dan 37
RT. Batas wilayah administratif Kelurahan
Klawuyuk :
Sebelah utara : Kelurahan Sawagumu
Sebelah selatan : Kelurahan Klasaman
Sebelah timur : Kelurahan Malasilen/ Giwu
Sebelah barat : Kelurahan Klawalu
1
4. PENGGUNAAN LAHAN
NO. PENGGUNAAN LAHAN
LUAS LAHAN
(HA)
PERSENTASE
(%)
1. Permukiman 83,1 51,68
2. Perdagangan/ Jasa 11,60 7,21
3. Pendidikan 7,53 4,68
4. Peribadatan 0,79 0,49
5. Perkantoran 3,36 2,09
6. Pergudangan 9,27 5,76
7. Ruang Terbuka Hijau (RTH) 5,17 3,22
8. Ladang Pertanian 3,12 1,94
9. Tambak 0,46 0,29
10. Lahan Kosong 36,4 22,64
TOTAL 160,80 100
5. Menjadikan Kelurahan Klawuyuk
sebagai permukiman berwawasan
lingkungan dan berketahanan dalam
mewujudkan permukiman yang
layak huni berkelanjutan, serta
mendukung visi misi kota dalam
menampakkan wajah Kota Sorong
sebagai kota termaju di tanah
Papua
V I S I M I S I
PERMUKIMAN
Kesadaran terhadap pola hidup bersih
dan sehat di rumah dan di lingkungan.
Berketahanan sosial (perlindungan kelompok
rentan, miskin, dan masalah kesajahteraan
lainnya)
Masyarakat berketahanan pangan
(Urban Farming and Community
Farming)
Membangun semangat gotong royong
pemeliharaan prasarana dan sarana
lingkungan.
VISI Kota Sorong
“terwujudnya Kota Sorong sebagai kota termaju di Tanah Papua”
Masyarakat berperan aktif dalam perencanaan
dan pengawasan pembangunan di lingkungan
permukiman.
01
02
03
0405
2
6. KAJIAN KEBIJAKAN KOTA
RENCANA STRUKTUR RUANG
Kelurahan Klawuyuk termasuk dalam kawasan SPPK,
peran dan fungsi : Pusat administrasi pemerintahan distrik,
perdagangan/jasa, dan pemasaran skala kawasan,
pelayanan sosial ekonomi skala kawasan (beberapa
distrik), pelayanan transportasi skala kawasan/regional.
Kawasan BWK III : Kegiatan pelayanan serta
perdagangan dan jasa skala Distrik, kegiatan industri
(kegiatan produksi, pengolahan serta pemasaran produk),
permukiman, pendidikan, pertanian.
RENCANA POLA RUANG
Kawasan Lindung : kawasan resapan air (DAS
Warsamson/ Sungai), pengembangan RTH (Publik dan
RTH Privat)
Kawasan Budidaya : kawasan permukiman, kawasan
perdagangan dan jasa
RTRW
BWK III
BWK II
BWK I
3
7. KAJIAN KEBIJAKAN KOTA
RDTR
RENCANA STRUKTUR RUANG
SBWP-V : pusat pelayanan kota baru dan
pendidikan.
RENCANA POLA RUANG
Kawasan Lindung : sempadan sungai, taman
(skala Kelurahan)
Kawasan Budidaya (Zona Perumahan dan SPU,
Zona KPI, Zona Perkantoran) :
- Perumahan (Kepadatan Sedang, Kepadatan
Tinggi)
- Sentra Industri Kecil dan Menengah
- Perdagangan dan Jasa (Skala Sub BWP, Skala
BWP, Skala Kota)
- Pendidikan (skala kecamatan, skala kota)
- Kesehatan (skala kecamatan)
- Peribadatan (skala RW, skala kelurahan, skala
kecamatan, skala kota)
- Perkantoran (pemerintahan dan swasta)
8. DELINIASI KUMUH
Baseline 2020 : ada 6 wilayah RT-RW
terdeliniasi kumuh dengan luas 6,69 Ha.
NAMA
RT-RW
LUAS
RT-RW
LUAS KAWASAN
KUMUH
SKOR
KEKUMUHAN
TINGKAT
KEKUMUHAN
RT001-RW002 0,69 0,70 25 KUMUH RINGAN
RT001-RW003 1,68 0,85 26 KUMUH RINGAN
RT004-RW003 1,16 1,14 24 KUMUH RINGAN
RT005-RW003 1,68 1,68 24 KUMUH RINGAN
RT002-RW006 2,27 1,20 16 KUMUH RINGAN
RT001-RW007 5,21 1,12 16 KUMUH RINGAN
4
9. DATA BASELINE KEKUMUHAN
39%
0%
11%
1%
15%
2%
69%
9%
7%
47%
0%
0%
79%
68%
0%
87%
0% 25% 50% 75% 100%
1. Ketidakteraturan Bangunan
2. Kepadatan Bangunan Tdk Sesuai Ketentuan
3. Ketidaksesuaian dengan Persyaratan Teknis
Bangunan
4. Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan
5. Kualitas Permukaan Jalan lingkungan
6. Ketersediaan Akses Aman Air Minum
7. Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum
8. Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air
9. Ketidaktersediaan Drainase
10. Kualitas Konstruksi Drainase
11. Sistem Pengelolaan Air Limbah Tidak
Sesuai Standar Teknis
12. Sapras Pengelolaan Air Limbah Tidak
Sesuai Persyaratan Teknis
13. Sapras Persampahan Tidak Sesuai dengan
persyaratan Teknis
14. Sistem Pengelolaan Persampahan yang
tidak sesuai Standar Teknis
15. Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi
Kebakaran
16. Ketidaktersediaan Sarana Proteksi
Kebakaran
5
12. PROFIL PERMUKIMAN KUMUH
Isu Kekumuhan Utama
- Pola permukiman berupa perumahan
konvensional, terdiri beberapa bentuk kapling
dengan bentuk jelas dan tersebar secara merata
pada keseluruhan lahan perumahan.
- Kelurahan Klawuyuk memiliki tipologi permukiman
kumuh dataran rendah, dengan kondisi lahan
berada di cekungan yang menyebabkan rawan
banjir
- Permukiman Klawuyuk sudah cukup lama
terbangun sehingga infrastruktur jalan dan
drainase sudah mengalami penurunan kualitas
- Pelayanan air minum belum terpenuhi secara
kuantitas
- Sistem pengelolaan persampahan belum memadai
- Belum tersedia sarana proteksi kebakaran
6
13. KONDISI BANGUNAN HUNIAN
ISU PERMASALAHAN :
- Ketidakteraturan bangunan hunian khususnya di
sepanjang bantaran sungai
- Kondisi dinding dan atap bangunan yang kurang
memadai (empat wilayah RT-RW)
DATA BASELINE 2020
- Jumlah bangunan hunian tidak teratur : 110 unit
- Jumlah bangunan tidak sesuai persy. teknis : 31 unit
- Kepadatan bangunan : -
14. KONDISI JALAN LINGKUNGAN
ISU PERMASALAHAN :
- Kondisi perkerasan jalan lingkungan rusak di
beberapa titik dengan jalan lebar rata-rata >1.5 m
DATA BASELINE 2020
- Panjang jalan eksisting : 4.757 m
- Panjang jalan dengan permukaan rusak : 745 m
01
02
01 02
15. KONDISI DRAINASE LINGKUNGAN
ISU PERMASALAHAN :
- Kondisi konstruksi drainase lingkungan rusak dan
tersumbat di beberapa titik
- Aktivitas pembuangan air limbah rumah tangga masih
tercampur dengan drainase saluran pembuangan air
hujan
- Masih ada beberapa jalan lingkungan yang tidak memiliki
saluran drainase (terkoneksi)
DATA BASELINE 2020
- Panjang drainase eksisting : 6.391 m
- Panjang drainase rusak : 3.228 m
01
02
01 02
16. KONDISI PERSAMPAHAN
ISU PERMASALAHAN :
- Kesadaran membuang sampah yang kurang (sembarang
tempat).
- Penyediaan prasarana dan sarana pembuangan sampah
yang belum merata di semua RT-RW.
- Pengelolaan sampah belum menerapkan pendekatan
yang berkelanjutan (5R).
DATA BASELINE 2020
- Jumlah KK dengan sarpras pengolahan sampah yang tdk
sesuai persyaratan teknis : 254 KK
- Jumlah KK dengan system pengelolaan sampah tidak
sesuai standar teknis : 220 KK
01
02
0201
17. KONDISI AIR LIMBAH
ISU PERMASALAHAN :
- Pengembangan system pengelolaan air limbah yang
berkelanjutan (SDGs) dan Penerapan Sisten On-Site dan
Off-Site (SPAL Domestik-Terpusat)
DATA BASELINE 2020
- Jumlah KK dengan sarpras pengolahan sampah yang tdk
sesuai persyaratan teknis : 0
- Jumlah KK dengan system pengelolaan sampah tidak
sesuai standar teknis : 0
A
A
A
A
18. KONDISI SOSIAL EKONOMI
Banyaknya masyarakat
yang aktif
mengembangkan usaha
warung makan dan coffe
shop rumahan (> 30 UKM)
- Konsentrasi pusat
pelayanan kota baru dan
pendidikan (wilayah timur/
BWK III)
- Akses jalan utama kota (Jl.
Basuki Rahmat, Jl. Sungai
Maruni, Jl. AM. Sangaji)
BKM, KPP dan TP-PKK, modal sosial
(capital social) :
- Menumbuhkan kembali nilai-nilai
kemanusiaan dan ikatan-ikatan sosial
- Menggalang solidaritas bersama
masyarakat untuk saling
bekerjasama demi kebaikan,
kepentingan dan kebutuhan
bersama.
Pasar Ikan Perumnas,
melayani pasokan
kebutuhan masyarakat
hingga skala
distrik/kawasan.
Lokasi
MarketPlace
UKM
Kelompok
Masyarakat
NILAI STRATEGIS WILAYAH
7
19. KONDISI SOSIAL EKONOMI MATRIKS PENTAGONAL ASSET
Aspek Pentagonal
Asset
Indikator Skor Penilaian
Rata-rata
Penilaian
SDM
Mayoritas tingkat Pendidikan Penduduk
2,33
a. Tidak sekolah 1
2
b. Tamat Sekolah Dasar 1
c. Tamat SMP 2
d. Tamat SMA 2
d. Sarjana 3
Mayoritas Pekerjaan
a. Tidak bekerja/berwirausaha 1
3b. Bekerja/wirausaha tapi tidak tetap 2
c. Mempunyai pekerjaan tetap 3
Pelatihan/Peningkatan kapasitas
a. Tidak pernah 1
2b. Jarang diadakan/Diikuti 2
c. Sering dilakukan/Diikuti 3
Jumlah tanggungan
a. > 5 orang 1
2b. Antara 4-5 orang 2
c. < 4 orang 3
Jenis penyakit umum yang diderita
a. Kronis 1
3b. Berat 2
c. Ringan 3
Biaya Berobat
a. Biaya sendiri 1
2b. BPJS 2
c. Asuransi lainnya 3
Total skor SDM 14 2,33
Sosial
Jumlah lembaga/organisasi tingkat kelurahan yang aktif
2
a. 1 lembaga 1
2b. 2-3 Lembaga 2
c. >3 lembaga 3
Adanya aturan bersama Kelompok/lembaga sosial
a. Tidak ada 1
2b. Ada tidak dijalankan 2
c. Ada dijalankan 3
Total skor Sosial 4 2
Aspek Pentagonal
Asset
Indikator Skor Penilaian
Rata-rata
Penilaian
Keuangan
Sumber keuangan di Kelurahan
2
a. 1 lembaga 1
2b. 2-3 Lembaga 2
c. >3 lembaga 3
Total skor Keuangn 2 2
Infrastruktur
Memiliki bangunan/gedung (pasar)
3
a. Belum memiliki bangunan pasar 1
3b. Pasar Musiman 2
c. Tempat (bangunan pasar
permanen)
3
Total skor Infrastruktur 3 3
SDA
Potensi sumber daya air
2,33
a. Tidak ada 1
2b. Ada sulit dikembangkan 2
c. Ada mudah dikembangkan 3
Potensi lahan produktif
a. Tidak ada 1
3b. Ada sulit dikembangkan 2
c. Ada mudah dikembangkan 3
Rawan Bencana
a. Rawan bencana lebih dari 3 jenis 1
2b. Rawan bencana kurang dari 3 jenis 2
c. Tidak termasuk rawan bencana 3
Total skor SDA 7 2,33
20. KONDISI SOSIAL EKONOMI
PENTAGONAL ASSET Kesimpulan :
1. SDM, cukup mendukung namun butuh
pengorganisasian yang baik
2. SDA, tersedia dan mudah dimanfaatkan namun butuh
pelaksanaan, pengelolaan dan pengembangan yang
baik dari masyarakat
3. Keuangan, rata-rata mencukupi namun tetap perlu
disejahterakan lewat pendapatan tambahan
4. Prasarana dan sarana kegiatan Ekonomi tersedia
(pasar) untuk mendukung aktivitas pemasaran
5. Sosial, kehidupan masyarakat bersifat heterogen
namun masih ada sifat gotong-royong yang bisa
terbangun dengan baik
21. POTENSI PENGEMBANGAN LIVELIHOOD
$342,000
Urban Farming/
Community Farming
(organic)
- Aktivitas tanam-menanam
sayuran, buah-buahanan dan
tanaman hias (media tanam
tanah, hidroponik dan
aeroponik)
- Pembentukan
kelompok/komunitas tani
lingkungan (lahan RTH
Publik)
- Pemasaran berbasis online
dan pemasaran setempat
(rumahan, pasar perumnas
dan UKM (warung makan,
café rumahan, dll.))
Zero Waste Programme
- Pemilahan sampah organik
rumah tangga (produksi
pupuk kompos)
- Pemilahan sampah an-
organic (ke Bank Sampah
dan pengepul barang
bekas)
- Pemanfaatan sampah
organik dan anorganik
untuk kegiatan urban
farming/ community
farming (pupuk kompos
dan limbah botol)
KONDISI SOSIAL EKONOMI
22. ANALISIS KONDISI EKONOMI
KONDISI SOSIAL EKONOMI
FAKTOR PENDUKUNG PERTUMBUHAN EKONOMI
KEGIATAN USAHA MASYARAKAT INVESTASI PEMBANGUNAN
KEKUATAN/ POTENSI KELEMAHAN/ PERMASALAHAN KEKUATAN/ POTENSI KELEMAHAN/ PERMASALAHAN
INTERNAL
- Sektor : Pertanian/perkebunan, (sayur,
buah-buahan dan bibit tanaman hias,
skala rumahan dan komunitas) dan
daur ulang limbah padat (sampah
organik dan anorganik).
- SDM : prioritas untuk masyarakat
rentan yaitu MBR dan para pensiunan
(aktifitas latihan fisik dan mental
lansia)
Belum adanya program dan
sosialisasi untuk menggerakkan
warga untuk memulai usaha
Pasar Perumnas yang melayani
kebutuhan masyarakat hingga
tingkat skala kawasan (beroperasi
hingga Pukul 18.00)
- Lapak penjual masih terbatas (khususnya
dagangan MBR)
- Kawasan belum berkembang maksimal
dan tertata baik
- Lahan parkir belum tersedia
- Sistem pengelolaan dan sapras
persampahan pasar dan perumahan
belum terkelola baik
- Belum ada Signage untuk memudahkan
petunjuk arah menuju lokasi
EKSTERNAL
- Kawasan pengembangan kota baru dan
pendidikan (pusat keramaian)
- Kelurahan berada di lokasi trategis
yang dilalui oleh jalan-jalan utama kota
- Banyaknya usaha kuliner skala
kecil/rumahan dan menengah (warung
makan/cafe)
Belum terpusatnya aktivitas
perdagangan yang sesuai untuk
mendukung konsep
pengembangan livelihood (brand
kawasan)
Lokasi dilalui oleh anak sungai
warsamson sebagai sumber air
permukaan untuk mendukung
kegiatan pertanian/perkebunan
Belum adanya pembangunan instalasi
jaringan air yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung ketersediaan sumber air untuk
tanaman
23. ANALISIS KONDISI EKONOMIKONDISI SOSIAL EKONOMI
5
5
4
4
21
1
2
TAMAN UNTUK BERKEBUN
WARUNG/ KEDAI KOPI (UKM)WARUNG/ KEDAI KOPI (UKM)
PASAR PERUMNAS
3
3
WARUNG MAKAN (UKM)
24. KONSEP DAN SKENARIO PENANGANAN
PERMUKIMAN KUMUH
- Penataan permukiman yang terintegrasi untuk mendukung
wajah pengembangan kota baru Sorong (sentra kawasan
perdagangan dan jasa pelayanan skala kawasan dan kota).
- Peningkatan pelayanan infrastruktur jalan, drainase, air minum
dan pengelolaan persampahan yang terintegrasi serta desain
berkelanjutan.
- Pengelolaan persampahan berkonsep Zero Waste, berfokus
pada pengendalian dan pengelolaan sampah berbasis rumah
tangga (5R).
- Pemanfaatan RTH Publik dan RTH Privat untuk kegiatan
Urban Farming/Community Farming (perkebunan organik).
- Peningkatan interaksi dan kepedulian sosial masyarakat lewat
keterlibatan dalam berbagai aktivitas bersifat komunitas.
Pengembangan permukiman
dengan konsep Green
Village
8
25. SKENARIO PENANGANAN KUMUH
2021 2023
2020
(6,69 Ha)
2024
(0 Ha/)
(3,67 Ha)
2022
(1,20 Ha)
Prioritas 1 (RT001-RW003, RT004-RW003, RT005-
RW003),pemugaran, tahun 2020-2021
- Peningkatan kualitas jalan lingkungan
- Pembangunan prasarana dan sarana air bersih (prioritas
MBR)
- Pembangunan dan rehabilitasi saluran drainase
- Pembangunan prasarana dan sarana persampahan
serta system pengelolaan yang berkelanjutan.
Prioritas 2 (RT001-RW002, RT001-RW007) : pemugaran,
tahun 2021-2022
- Pembangunan prasarana dan sarana air bersih (prioritas
MBR)
- Pembangunan dan rehabilitasi saluran drainase
berkelanjutan yang terkoneksi dengan jaringan primer
dan sekunder
- Pembangunan prasarana dan sarana persampahan
serta system pengelolaan yang berkelanjutan.
Priorias 3 (RT002-RW006) : pemugaran, 2022-2023
- Pembangunan prasarana dan sarana air bersih (prioritas
MBR)
- Pembangunan dan rehabilitasi saluran drainase
- Pembangunan prasarana dan sarana persampahan
serta system pengelolaan yang berkelanjutan.
Kegiatan Pencegahan (2020-2024) : Pengawasan dan
pengendalian serta pemberdayaan masyarakat (termasuk
pengembangan livelihood)
(1,82 Ha)
26. KONSEP PENGEMBANGAN LINGKUNGAN
PERMUKIMAN
01
0203
04
Peningkatan keterampilan masyarakat
dalam mengelola tanaman dan limbah
agar bernilai (kemampuan e-learning
dan e-marketing)
Edukasi
Peningkatan kualitas lingkungan lewat
kegiatan livelihood yang mendukung
reduksi pencemaran lingkungan
Lingkungan
Peningkatan SDM lewat interaksi,
kepedulian dan keterlibatan seluruh
lapisan masyarakat dalam kegiatan
Sosial
Peningkatan potensi ekonomi
berbasis keberlanjutan SEL
Ekonomi
Livelihood
Konsep Pengembangan
Sustainable Livelihood
27. U R B A N
F A R M I N G
C O M M U N I T Y
F A R M I N G
TANAMAN ORGANIK :
Ketahanan Pangan
Sumber Pangan Segar dan Sehat
Sumber Pendapatan Ekonomi
Peningkatan Ruang Hijau dan Sumber Oksigen
Sarana Interaksi Sosial (Community Farming)
Sarana Pemanfaatan Daur Ulang Sampah
Organik/Anorganik
Sarana Praktik Edukasi Lingkungan
JENIS TANAMAN:
Sayur-sayuran
Buah-buahan
Tanaman Hias
Tanaman Obat
MEDIA TANAM :
Tanam Tanah
Hidroponik
Aeroponik, dll.
(RTH Publik/Privat)
PEMASARAN :
Pasar Perumnas
UKM Setempat
E-Marketing
28. Z E R O
W A S T E
- Mengurangi jumlah limbah sampah
- Menciptakan kebersihan lingkungan
- Pembuatan pupuk organik tanaman yang gratis/murah
- Penjualan sampah olahan untuk tambahan sumber
penghasilan
- Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan
JENIS SAMPAH :
Organik
Anorganik
PEMILAHAN :
Refuse
Reduce
Reuse
Recycle
Root (kompos)
PEMASARAN :
Bank Sampah
Pengepul Barang Bekas
Kawasan Setempat
(Kompos)
Sumbang
29. RENCANA TEKNIS LINGKUNGAN
Pemasangan Pagar/ Railing sebagai
pengaman aktivitas masyarakat di
sepanjang sempadan sungai
s
JARINGAN JALAN
Pembangunan jalan berkualitas serta
didesain agar ramah lingkungan dengan
penggunaan material yang sesuai dengan
jenis kebutuhan di lingkungan.
Pembuatan biopori di lahan terbuka dan di sisi jalan lingkungan
untuk menyerapan air agar meminimalisir genangan banjir.
Sekaligus wadah penimbunan sampah organik/kompos untuk
organisme tanah serta mengurangi timbulan sampah rumah
tangga.
9
30. RENCANA TEKNIS LINGKUNGAN
Penyediaan jalur aman pejalan kaki serta
desain yang mendukung untuk para difabel
s
Pemasangan rambu lalu-lintas
berkendara di kawasan permukiman
Pemasangan lampu penerangan jalan, sekaligus
berfungsi meminimalisir titik rawan kejahatan di
malam hari
JARINGAN JALAN
31. Jaringan drainase sistem tertutup dengan
lubang kontrol di tiap segmen, serta
mengsiasati kondisi jalan lingkungan
eksisting yang sempit.
RENCANA TEKNIS LINGKUNGAN
JARINGAN DRAINASE
Sistem drainase terbuka untuk jalan >3
m
32. Penerapan Sisten On-Site dan Off-Site (SPAL Domestik-
Terpusat) dan pengembangan teknologi pengelolaan air
limbah yang ramah lingkungan.
A
A
A
A
RENCANA TEKNIS LINGKUNGAN
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
33. Pembangunan Hidran Umum/ Bak Pembagi
untuk membantu memenuhi kebutuhan
masyarakat yang kekurangan pasokan air minum
dari PDAM. Kapasitas layanan 1 Unit untuk 5
KK.
RENCANA TEKNIS LINGKUNGAN
PELAYANAN AIR MINUM
A
A
A
34. TPA
Pemilahan dari Rumah
- Mengurangi penggunaan
plastik dan barang-barang
yang tidak perlu
- Pemilahan sampah organik
dan anorganik
Pengangkutan Rumah-TPS
Sistem Pengangkutan
Gerobak/ Motor Sampah atau
Individual dari sumber
sampah (rumah, pasar, dll.)
Pengangkutan TPS-
TPS(3R)Pengangkutan dari TPS ke
TPS-3R untuk proses
pemilahan selanjutnya
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
Pengangkutan sampah hasil
buangan akhir setelah pengelohan
dari TPS-3R
TPS
Pemilahan
Organik/Anorganik TPS-3R
PENGELOLAAN
S A M P A H
35. Penyediaan kontainer sampah system
tertutup untuk Arm Roll Truck,
sebagai wadah penampung sampah.
RENCANA TEKNIS LINGKUNGAN
RENCANA SISTEM PENGELOLAAN
SAMPAH :
BANK SAMPAH
TPS
PEMILAHAN SAMPAH RUMAH
TANGGA (SISTEM 5R)
PENGANGKUTAN :
KONTAINER SAMPAH
(ARM ROLL TRUCK)
TPA (TEMPAT
PEMROSESAN AKHIR)
TPST
PENGANGKUTAN :
- GEROBAK/MOTOR
SAMPAH
- INDIVIDU
SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
36. Membangun budaya tanam menanam
di kalangan masyarakat dengan
memaksimalkan RTH (public/privat)
dan lahan kosong.
- Penggunaan daur ulang sampah botol plastik
sebagai wadah tanaman/pot
- Konsep tanaman organik dengan
pemanfaatan pupuk kompos, dari sampah
organik hasil olahan masyarakat setempah
(Zero Waste)
RENCANA TEKNIS LINGKUNGAN
RTH/ PENGHIJAUAN
37. Pengembangan lahan RTH
PERUMNAS sebagai tempat
rekreasi/bermain, wadah
bercocok tanam serta wadah
untuk berinteraksi sosial.
RENCANA TEKNIS LINGKUNGAN
RTH/ PENGHIJAUAN