Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya merumuskan visi dan misi bagi seorang pendeta. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa pendeta yang memiliki visi dan misi yang jelas akan lebih bermanfaat daripada pendeta yang hanya memiliki harta duniawi saja. Dokumen tersebut juga memberikan contoh-contoh visi dan misi yang baik serta cara merumuskan visi dan misi yang efektif.
2. 2
Menurut Anda,
Benarkah Pendapat Ini?
Walaupun seorang pendeta tidak mempunyai rumah,
kendaraan, atau uang yang cukup, namun selama ia
memiliki suatu visi dan misi yang jelas, orang ini masih
lebih kaya daripada seseorang yang memiliki semua hal
tadi, tetapi tidak memiliki visi apa-apa.
Walaupun seorang pendeta tidak mempunyai rumah,
kendaraan, atau uang yang cukup, namun selama ia
memiliki suatu visi dan misi yang jelas, orang ini masih
lebih kaya daripada seseorang yang memiliki semua hal
tadi, tetapi tidak memiliki visi apa-apa.
Chris Hukubun, S.Th,MA,M.Th (c)
3. 3
Apakah visi itu? (2)
1. Tugas seorang pendeta adalah menjaga
ajaran gereja, dan menggembalakan,
2. Keberhasilannya terlihat bila jemaatnya
berdampak bagi orang yang bersentuhan
dengannya dan bila jemaatnya berdampak
di tengah masyarakat dimana mereka
berada
3. Untuk menghasilkan hal itu, ia perlu
menjadi seorang pemimpin yang inspiratif.
Pra-syarat menjadi inspiratif adalah ia
sendiri harus memiliki suatu visi yang
dapat orang mengerti
1. Tugas seorang pendeta adalah menjaga
ajaran gereja, dan menggembalakan,
2. Keberhasilannya terlihat bila jemaatnya
berdampak bagi orang yang bersentuhan
dengannya dan bila jemaatnya berdampak
di tengah masyarakat dimana mereka
berada
3. Untuk menghasilkan hal itu, ia perlu
menjadi seorang pemimpin yang inspiratif.
Pra-syarat menjadi inspiratif adalah ia
sendiri harus memiliki suatu visi yang
dapat orang mengerti
Chris Hukubun, S.Th,MA,M.Th (c)
4. 4
Apakah misi itu?
1. Misi adalah wujud nyata dari gambaran
masa depan yang kita idam-idamkan
1. Misi adalah rumusan detil apa yang mau
dicapai
Bagi seorang calon pendeta, visi dan
misinya adalah didasarkan pemahaman:
hidup adalah anugrah dari Tuhan, karyaku
adalah ungkapan syukurku pada-Nya.
Chris Hukubun, S.Th,MA,M.Th (c)
5. 5
Beda antara visi, misi dan fantasi
Fantasi tidak bermula pada kenyataan: contoh, si Petruk ingin menikah
dengan Jennifer Lopez
Fantasi tidak membuat orang tergerak, walaupun mereka menikmati
nya
Visi dan misi adalah hasil pengamatan, pengolahan, dan kesediaan
mengakui adanya realita masa kini namun selanjutnya, juga
merupakan keberanian mengantisipasi dan mengubah masa depan
Pemilik Sony mulai dengan menyadari bahwa transistor merupakan
sesuatu yang akan menentukan dunia masa depan… sehingga ia
berani mengeluarkan uang berpuluh juta untuk benda yang pada waktu
itu belum dikenal umum
Fantasi tidak bermula pada kenyataan: contoh, si Petruk ingin menikah
dengan Jennifer Lopez
Fantasi tidak membuat orang tergerak, walaupun mereka menikmati
nya
Visi dan misi adalah hasil pengamatan, pengolahan, dan kesediaan
mengakui adanya realita masa kini namun selanjutnya, juga
merupakan keberanian mengantisipasi dan mengubah masa depan
Pemilik Sony mulai dengan menyadari bahwa transistor merupakan
sesuatu yang akan menentukan dunia masa depan… sehingga ia
berani mengeluarkan uang berpuluh juta untuk benda yang pada waktu
itu belum dikenal umum
Chris Hukubun, S.Th,MA,M.Th (c)
6. 6
Empat Jenis manusia dalam kaitan
dengan visi dan misi
1. Ada yang tidak tahu bahwa hal itu penting
2. Ada yang tahu tetapi tidak menyediakan waktu
merumuskannya
3. Ada yang tahu, menyediakan waktu, namun
caranya salah – menghasilkan visi yang tidak
bermanfaat bagi banyak orang
4. Ada yang tahu, menyediakan waktu, caranya
benar dan dapat merumuskan dengan tajam
5. Ada yang tahu, menyediakan waktu, caranya
benar dan dapat merumuskan dengan tajam serta
mengumpulkan bekal yang cocok dengan visi tadi
1. Ada yang tidak tahu bahwa hal itu penting
2. Ada yang tahu tetapi tidak menyediakan waktu
merumuskannya
3. Ada yang tahu, menyediakan waktu, namun
caranya salah – menghasilkan visi yang tidak
bermanfaat bagi banyak orang
4. Ada yang tahu, menyediakan waktu, caranya
benar dan dapat merumuskan dengan tajam
5. Ada yang tahu, menyediakan waktu, caranya
benar dan dapat merumuskan dengan tajam serta
mengumpulkan bekal yang cocok dengan visi tadi
Chris Hukubun, S.Th,MA,M.Th (c)
7. 7
Mengapa Visi dan Misi Penting?
Dalam dunia pelayanan, gunanya visi dan misi adalah
Untuk menentukan strategi:
Bagaimana cara mencapainya
akan lebih mudah ditentukan bila apa yang mau
diraih semakin jelas
Untuk menentukan prioritas-prioritas:
Dengan adanya rumusan visi dan misi, dapat menolak,
menyisihkan dan mengabaikan
pilihan-pilihan yang menyimpangkan
dan tidak berguna dalam kita mencapai visi itu
Untuk menggerakkan orang:
Visi dan misi yang baik membuat orang terinspirasi
dan mendapatkan sumber kekuatan
Untuk menjadi tolok ukur keberhasilan:
Dengan adanya kejelasan apa yang mau diraih, maka
kita dapat menentukan sudah berapa jauh kita bergerak
mencapainya
Chris Hukubun, S.Th,MA,M.Th (c)
8. 8
Mengapa seorang pendeta
memerlukan visi itu?
1. Visi adalah gambaran masa depan yang
kita idam-idamkan
1. Visi adalah suatu impian atau keyakinan
bahwa suatu hal yang lebih indah, lebih
bermutu, dan lebih sempurna akan hadir
di masa depan, dan Anda dapat
mengambil bagian dalam mewujudkannya
1. Dalam konteks kita menangani pelayanan
kita, visi adalah rumusan arah bersama
yang membuat kita bergairah mengejarnya
karena visi itu datang dari Tuhan dan kita
dipanggil mewujudkannya bagi Dia
1. Visi adalah gambaran masa depan yang
kita idam-idamkan
1. Visi adalah suatu impian atau keyakinan
bahwa suatu hal yang lebih indah, lebih
bermutu, dan lebih sempurna akan hadir
di masa depan, dan Anda dapat
mengambil bagian dalam mewujudkannya
1. Dalam konteks kita menangani pelayanan
kita, visi adalah rumusan arah bersama
yang membuat kita bergairah mengejarnya
karena visi itu datang dari Tuhan dan kita
dipanggil mewujudkannya bagi Dia
Chris Hukubun, S.Th,MA,M.Th (c)
9. 9
Realita masa kini dipandang dengan objektif
Kenyataan masa depan
Yang diyakini akan hadir
Kenyataan masa depan
Yang diyakini akan hadir
Orang yang memiliki visi yang tajam, mengakui dan menerima
kenyataan yang ada, namun ia tidak bersedia ditenggelamkan
Kenyataan tadi karena ia yakin adanya kenyataan kelak yang
lebih baik yang ia dapat ikut ciptakan.
Orang yang memiliki visi yang tajam, mengakui dan menerima
kenyataan yang ada, namun ia tidak bersedia ditenggelamkan
Kenyataan tadi karena ia yakin adanya kenyataan kelak yang
lebih baik yang ia dapat ikut ciptakan.
Prasyarat orang memiliki visi
Chris Hukubun, S.Th,MA,M.Th (c)
11. 11
Realita masa kini dipandang dengan objektif
Kenyataan masa depan
Yang diyakini akan hadir
Orang yang memiliki misi
yang tajam adalah orang yang
mampu merumuskan dengan
konkrit bentuk atau wujud visi
itu.
Mengapa ada orang-orang yang memiliki misi
mereka mampu merumuskan visi dan misi
dengan rinci sehingga
dapat di evaluasi sejauh mana
kita sudah bergerak dalam rangka mencapainya
Contoh:
Visi: Menolong muda mudi
yang terlantar
Wujud/misi:
Menyediakan rumah
singgah dan pendampingan
bagi anak-anak SMU
yang senang berkelahi
Contoh:
Visi: Menolong muda mudi
yang terlantar
Wujud/misi:
Menyediakan rumah
singgah dan pendampingan
bagi anak-anak SMU
yang senang berkelahi
Chris Hukubun, S.Th,MA,M.Th (c)
12. 12
Sebelum membuat rumusan
visi, kenali ciri-ciri visi/misi yang baik
1. Rumusan: Singkat
2. Konsep: Padat
3. Untuk hati: melekat, karena ada sentuhan emosi
4. Untuk memory: Menimbulkan gambar mental
1. Rumusan: Singkat
2. Konsep: Padat
3. Untuk hati: melekat, karena ada sentuhan emosi
4. Untuk memory: Menimbulkan gambar mental
Chris Hukubun, S.Th,MA,M.Th (c)
13. 13
Contoh Visi yang baik
ASIA WEEK MAGAZINE: menjadi majalah yang
menyuarakan masalah Asia dengan cara Asia
dan dilakukan oleh orang Asia
Youth Empowerment Station: menyediakan
suatu suasana yang ramah untuk muda-mudi
yang tidak diterima oleh rumahnya, sekolah
atau lembaga agama sehingga mereka dapat
mengalami kepulihan dari luka hati mereka,
memperolah ketrampilan dasar untuk hidup
serta mulai menentukan arah hidup mereka
ASIA WEEK MAGAZINE: menjadi majalah yang
menyuarakan masalah Asia dengan cara Asia
dan dilakukan oleh orang Asia
Youth Empowerment Station: menyediakan
suatu suasana yang ramah untuk muda-mudi
yang tidak diterima oleh rumahnya, sekolah
atau lembaga agama sehingga mereka dapat
mengalami kepulihan dari luka hati mereka,
memperolah ketrampilan dasar untuk hidup
serta mulai menentukan arah hidup mereka
Chris Hukubun, S.Th,MA,M.Th (c)
14. 14
Bagaimana memulai perumusan
visi dan misi dan mengenali
hambatannya
Visi tidak dapat dirumuskan dalam satu hari, namun merupakan
proses: visi Sony untuk menjadi perusahaan global muncul
setelah berhasil dengan walkman-nya..
Semakin kita mengenal realita tentang diri kini, semakin kita
mungkin merumuskan visi yang tajam. Lihat kasus the Potatoe
Projek atau John Robbins dengan Food For the World
Hambatan pembuatan visi yang tajam sering disebabkan karena
kita memiliki gambar diri yang buruk dan tidak mengenali
makna keberadaan kita.
Hambatan pembuatan visi yang tajam disebabkan oleh terlalu
banyak yang kita inginkan, contohnya adalah Awani Dream
Visi tidak dapat dirumuskan dalam satu hari, namun merupakan
proses: visi Sony untuk menjadi perusahaan global muncul
setelah berhasil dengan walkman-nya..
Semakin kita mengenal realita tentang diri kini, semakin kita
mungkin merumuskan visi yang tajam. Lihat kasus the Potatoe
Projek atau John Robbins dengan Food For the World
Hambatan pembuatan visi yang tajam sering disebabkan karena
kita memiliki gambar diri yang buruk dan tidak mengenali
makna keberadaan kita.
Hambatan pembuatan visi yang tajam disebabkan oleh terlalu
banyak yang kita inginkan, contohnya adalah Awani Dream
Chris Hukubun, S.Th,MA,M.Th (c)
15. 15
• KENALI SIAPA DIRI ANDA
• KENALI DULU APA YANG BERNILAI BAGI DIRI ANDA
• KENALI LUKA-LUKA ANDA
• KENALI SAAT-SAAT BAHAGIA
• KENALI POLA DALAM RIWAYAT HIDUP ANDA
• KENALI SIAPA DIRI ANDA
• KENALI DULU APA YANG BERNILAI BAGI DIRI ANDA
• KENALI LUKA-LUKA ANDA
• KENALI SAAT-SAAT BAHAGIA
• KENALI POLA DALAM RIWAYAT HIDUP ANDA
Bagaimana merumuskan visi:
Chris Hukubun, S.Th,MA,M.Th (c)
16. 16
Lihat ke atas Anda :
apa yang diharapkan Tuhan
dari Anda ?
Lihatlah lagi ke dalam diri Anda :
siapa Anda dan sumber-sumber daya apa
yang tersedia bagi Anda ?
Chris Hukubun, S.Th,MA,M.Th (c)
17. 17
KASUS: The Society of St. Andrew
The POTATO PROJECT
1979– Ken Horne and Buchanan
“Food for the body,
God’s word for the spirit
Community of love for the heart
Opportunity for those who desire action”
Hati = ini tidak seharusnya terjadi
Mata = 20-25% panen dibuang
Chris Hukubun, S.Th,MA,M.Th (c)
18. 18
1. BILA ANDA BOLEH MEMILIH
NAMA ANDA SAAT INI, NAMA
APAKAH YANG ANDA PILIH DAN
COCOK DENGAN DIRI ANDA
2. APA YANG ORANG KATAKAN ANDA
LAKUKAN DENGAN BAIK
3. APA YANG MENJADI BEBAN BATIN
(PASSION) ANDA
4. DALAM HAL APA ANDA SANGAT
KHAS
1. BILA ANDA BOLEH MEMILIH
NAMA ANDA SAAT INI, NAMA
APAKAH YANG ANDA PILIH DAN
COCOK DENGAN DIRI ANDA
2. APA YANG ORANG KATAKAN ANDA
LAKUKAN DENGAN BAIK
3. APA YANG MENJADI BEBAN BATIN
(PASSION) ANDA
4. DALAM HAL APA ANDA SANGAT
KHAS
A. Siapa diri Anda?
Chris Hukubun, S.Th,MA,M.Th (c)
20. 21
Alasan: dari pola ke Visi dan Misi
1. Seorang dapat diduga sedang menyiapkan pembuatan sayur
asem dengan kita mengamati sayur-sayur yang dibelinya.
2. Visi seorang dapat dirumuskan dengan seseorang mengenali
komponen-komponen yang ada di dalam riwayat hidupnya,
misalnya, kematian-kematian, pindah-pindah rumah,
eksposur pada kemiskinan dan sebagainya
3. Sebagai hasil dari grafik hidup, kini coba rumuskan
kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan Anda.
4. Kemudian, kenali modal-modal dan kesulitan yang Anda
hadapi
5. Rumuskan visi Anda
6. Kini terjemahkan ke dalam wujudnya. Pastikan misi dapat
dievaluasi apakah tercapai atau tidak
1. Seorang dapat diduga sedang menyiapkan pembuatan sayur
asem dengan kita mengamati sayur-sayur yang dibelinya.
2. Visi seorang dapat dirumuskan dengan seseorang mengenali
komponen-komponen yang ada di dalam riwayat hidupnya,
misalnya, kematian-kematian, pindah-pindah rumah,
eksposur pada kemiskinan dan sebagainya
3. Sebagai hasil dari grafik hidup, kini coba rumuskan
kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan Anda.
4. Kemudian, kenali modal-modal dan kesulitan yang Anda
hadapi
5. Rumuskan visi Anda
6. Kini terjemahkan ke dalam wujudnya. Pastikan misi dapat
dievaluasi apakah tercapai atau tidak
Chris Hukubun, S.Th,MA,M.Th (c)
21. 22
Luka-luka Anda sering berpotensi
menjadi bekal dan pemberi warna bagi
visi dan misi Anda karena disitu terletak
keperdulian Anda (atau malah, ketidak
perdulian)
Keberhasilan juga berpotensi
menunjukkan dimana Anda dapat
memberikan kontribusi terbaik ke dalam
hidup ini
Gabungan kedua hal ini dapat jadi bahan
baku dalam meramu visi dan misi Anda
Chris Hukubun, S.Th,MA,M.Th (c)
22. 23
TEST VISI: Apakah yang bernilai bagi
Anda – Konsisten?
Menjaga, merawat, memelihara?
Menumbuhkan diri, belajar, membekali,
berprestasi dan bersaing
Menelusuri, merambah, mencoba,
menjelajahi, dan menikmati
Melalui, merenungkan, menggali makna
dan berbuat bajik
Menjaga, merawat, memelihara?
Menumbuhkan diri, belajar, membekali,
berprestasi dan bersaing
Menelusuri, merambah, mencoba,
menjelajahi, dan menikmati
Melalui, merenungkan, menggali makna
dan berbuat bajik
Chris Hukubun, S.Th,MA,M.Th (c)
Ada dua orang pemimpin. Sebut saja Anwar dan Muksin. Anwar memimpin 500 orang. Demikian juga Muksin.
Masing-masing merupakan pemimpin yang baik dan disukai.
Anwar, sebagai kepala rumah sakit memimpikan agar ke 500 orang tadi akan menjadi orang-orang yang berjiwa wiraswasta dan bersama
menghasilkan sebuah rumah sakit terbaik di negaranya. Muksin juga seorang kepala rumah sakit, bagi Muksin hal yang terpenting adalah
agar rumah sakitnya stabil dan berjalan rutin.
Menurut Anda, apakah kualitas kedua pemimpin tadi berbeda?
(Minta peserta sharing pendapat mereka).
Kini tantang mereka dengan pertanyaan: benarkah bahwa walaupun seorang pemimpin tidak mempunyai rumah, kendaraan, atau uang yang cukup, namun selama ia memiliki suatu visi dan misi yang jelas, orang ini masih lebih kaya daripada seseorang yang memiliki semua hal tadi, tetapi tidak memiliki visi apa-apa.
Jawabnya: benar. Contohnya cukup banyak untuk membuktikan hal itu.
Kini fasilitator mulai dengan menanyakan: Pernahkah Anda melihat seorang yang bekerja dengan enerji yang besar, terus bergairah dan pantang menyerah bahkan ketika ia sudah beberapa kali mengalami kegagalan berturut-turut? Orang-orang seperti ini seringkali menghasilkan hal-hal yang menakjubkan. Contoh orang-orang seperti ini adalah Marco Polo, sang penjelajah yang berhasil mencapai Cina ketika orang tidak ada yang berani melakukan apa yang ia bayangkan. Contoh lain adalah Tomas Alfa Edison yang memimpikan adanya lampu pijar yang tahan lama. Selain itu ada pula tokoh seperti Madame Curie yang menemukan radium. DI jaman kini, kita mengenal orang-orang seperti Bill Gates, Steve Job, dan para perancang di perusahaan telpon Nokia. Di Indonesia, kita mengenal orang-orang seperti pak Ciputra. Ketika orang hanya melihat Ancol sebagai tempat terpencil dan tepi pantai yang tidak menarik, ia memimpikan suatu taman ria di sana. Kita mengenal juga orang seperti Ali Sadikin yang membuat Jakarta berubah dari kampung besar menjadi kota metropolitan. Juga orang-orang seperti Gus Dur, Mother Teresa, John Robbins, Al Gore, dan sebagainya. Semua orang-orang tadi hidup di jaman yang sama dengan kita. Seperti kita mereka melihat, mendengar, dan mengalami hal-hal yang sama dengan kita. Namun mereka tidak berhenti disana. Mereka melihat ke masa depan. Mereka membayangkan hadirnya sesuatu yang lebih indah, lebih unggul, lebih bermakna dan lebih berguna bagi banyak orang. Dengan kata lain, mereka memiliki visi atau impian. Visi itu membuat mereka dapat memfokuskan impian mereka untuk mewujudkannya. Visi ini membuat mereka terdorong bekerja keras dan pantang undur untuk mengejarnya. Mereka membuat dunia lebih baik, sesuatu yang biasa menjadi sesuatu yang luar biasa.
Apakah visi atau impian tadi? Impian bukanlah suatu fantasi tentang masa depan yang muncul sebagai hasil angan-angan saja. Visi bukanlah suatu impian yang tidak ada dasarnya sama sekali. Contoh impian yang tidak berdasar adalah apa yang dimiliki oleh Budi. Budi memiliki impian untuk menjadi juara dunia gulat mengalahkan Hulk Hogan. Budi yang kini berusia 28 memiliki berat hanya 49 kilogram dengan tinggi badan 158 cm. Hobbynya adalah bermain catur. Kegiatan sehari-harinya adalah surfing di internet, berkuliah di bidang media design dan bermain catur. Budi memiliki visi yang lebih merupakan fantasi karena tidak berdasar pada kenyataan.
Visi adalah suatu gambaran mental tentang apa yang akan hadir di masa depan. Disatu pihak, gambaran tadi berdasarkan pada apa yang merupakan kenyataan pada saat ini, namun sekaligus juga merupakan suatu lompatan. Seorang yang memiliki visi berarti memiliki suatu keyakinan bahwa hal itu dapat terjadi. Ia yakin bahwa sesuatu yang lebih indah, lebih bermutu dan lebih sempurna akan hadir di masa depan, dan ia dapat memainkan suatu peran untuk membuat hal itu terwujud.
Contoh hal itu adalah ketika Lee Kuan Yew mengajak rakyat Singapore untuk memimpikan suatu Singapore yang modern. Pada waktu itu keadaan masyarakat sedang guncang dan morat-marit karena pisahnya Malaya dari kesatuan Singapore-Malaya. Ia mengajak seluruh anak bangsanya untuk bekerja keras mewujudkan impian tadi, dan mereka berhasil. Dalam 20 tahun hasilnya sangat kentara. Impian Lee Kuan Yew memang menggemakan impian dari rakyatnya. Karena adanya impian tadi, maka rakyat bekerja keras dan bersedia mengurbankan banyak kenyamanan kelompok atau pribadi. Ketika Ir. Cacuk mengambil alih pimpinan Telkom, ia memimpikan Telkom yang bermutu dan profesional. Pada waktu itu, layanan Telkom sangat buruk. Ir. Cacuk bekerja keras dengan teamnya, dan sebagai hasilnya Telkom menjadi BUMN yang menguntungkan dan merupakan gudang orang bermutu. Tanpa Telkom seperti sekarang maka industri warnet, wartel dan berbagai koneksi tidak akan hadir.
Fasilitator menanyakan hal ini: “Apa beda antara visi dan misi?”
(biarkan peserta berdiskusi berdua-dua).
Penjelasan: Pertama, visi adalah gambaran mental. Kedua, visi juga adalah sesuatu yang ada di masa depan. Karena kedua aspek itu, maka visi seringkali bersifat abstrak, arah umum dan cenderung abstrak. Misi adalah perwujudan dari visi tadi. Bila visi adalah impian, maka misi adalah wujud atau bentuk dari impian tadi. Misalnya, impian Anda adalah memiliki sebuah pusat pembelajaran yang ikut mmebangun bangsa serta mensejahterakan banyak orang. Maka misi Anda mungkin mewujudkan suatu lembaga pelatihan kewiraswastaan. Dapat juga misi Anda adalah mewujudkan suatu universitas yang khusus mendidik orang untuk menjadi manager profesional yang baik. Misi juga dapat merupakan rumusan apa yang secara nyata Anda akan lakukan untuk menghasilkan impian tadi.
Jadi visi dan misi membuat pemiliknya terdorong untuk memfokuskan hidup mereka. Visi dan misi yang tajam bahkan dapat ditawarkan untuk menjadi visi dan misi bersama (shared-vision). Dengan visi bersama, maka semakin banyak orang yang berpartisipasi untuk mencurahkan enerjinya untuk mewujudkan hal tadi. Fantasi tidak akan memiliki kekuatan untuk menggerakkan orang serupa itu karena fantasi tidak dimulai dari kenyataan yang diterima bersama melainkan kenyataan yang dihayati secara pribadi saja.
Setelah menyadari makna visi dan misi tadi, maka perlu kita kenali bahwa sekurangnya ada empat jenis manusia dalam berurusan dengan visi dan misi.
Pertama adalah adanya orang yang tidak mengetahui bahwa visi dan misi adalah penting. Mereka menyibukkan diri dengan tugas dan kegiatan rutin sehingga hidupnya merupakan rangkaian dari suatu aktifitas ke aktifitas lain tanpa didasari kejelasan arah. Mereka hidup dan bekerja tanpa desain dasar. Jadi mereka adalah bagaikan tukang bangunan yang sibuk mendirikan rumah tanpa kejelasan gambaran rumah yang ingin dihasilkannya. Mereka adalah bagaikan sepasukan tentara yang terus menerus terjun ke suatu wilayah tanpa mempertimbangkan bahwa bila mereka memiliki suatu landasan pesawat terbang, mereka dapat berada disana tanpa terlalu sulit.
Jenis manusia kedua adalah manusia yang mengetahui bahwa visi dan misi adalah hal yang sangat penting untuk mencapai sukses. Namun mereka tidak kunjung menyediakan waktu untuk memikirkan dan merumuskan visi serta misi pribadi bahkan juga tidak merumuskan visi dan misi organisasinya. Hanya bila segala sesuatunya dirasakan berjalan ke arah yang tak menentu baru mereka mempercakapkan perlunya kehadiran visi dan misi tadi.
Jenis manusia yang ketiga adalah orang yang menyadari pentingnya visi dan misi, telah berusaha menyusun rumusannya, namun karena metodenya keliru dan pemahamannya terbatas, maka visi dan misi tadi kekurangan suatu aspek penting. Visi dan misi tadi tidak menghasilkan hal yang bermanfaat bagi orang banyak.
Jenis manusia yang keempat adalah manusia yang lebih bermutu. Mereka menyadari, mengupayakannya, serta memiliki metode yang benar sehingga memiliki rumusan visi dan misi yang baik. Namun mereka belum memiliki bekal yang cukup dan cocok untuk menggapai visi tadi.
Jenis manusia yang kelima adalah manusia yang berhasil mewujudkan visi dan misinya setelah mengumpulkan bekal yang diperlukannya setelah mereka menjadi manusia yang keempat.
Fasilitator: carilah contoh-contoh nyata dari organisasi atau pribadi untuk tiap kategori di atas.
Berapa pentingkah adanya visi dan misi tadi untuk diri kita, untuk keluarga dan untuk organisasi kita?
Pertama, visi dan misi akan menolong kita untuk menyusun cara mencapai atau strategi menggapainya.
Contohnya:
Kedua, visi dan misi kita akan menolong merumuskan prioritas bahkan menghindarkan kita melakukan apa yang tidak berguna bagi pencapaianya. Dengan demikian kita hidup dengan efektif dan efisien. Berbagai godaan dan pilihan yang menyimpangkan kita dari arah kita dapat ditolak karena kita memiliki kriteria yang jelas.
Ketiga, adanya visi dan misi yang jelas akan mempermudah kita menginspirasikan orang yang ada bersama kita untuk mengejar dan mewujudknya. Mereka memiliki kepastian kemana kita pergi dan kemana kita tidak akan berjalan.
Keempat, adanya visi dan misi menolong kita untuk mengevaluasi diri apakah kita sudah mendekati atau menjauhi visi dan misi tadi. Kita dapat juga mengevaluasi kecepatan gerak kita ke arah yang kita tuju. Hal ini sama seperti ketika seorang penjelah kutub utara yang dapat mengukur berapa jauh ia sudah berjalan menuju kutub
Apakah visi atau impian tadi? Impian bukanlah suatu fantasi tentang masa depan yang muncul sebagai hasil angan-angan saja. Visi bukanlah suatu impian yang tidak ada dasarnya sama sekali. Contoh impian yang tidak berdasar adalah apa yang dimiliki oleh Budi. Budi memiliki impian untuk menjadi juara dunia gulat mengalahkan Hulk Hogan. Budi yang kini berusia 28 memiliki berat hanya 49 kilogram dengan tinggi badan 158 cm. Hobbynya adalah bermain catur. Kegiatan sehari-harinya adalah surfing di internet, berkuliah di bidang media design dan bermain catur. Budi memiliki visi yang lebih merupakan fantasi karena tidak berdasar pada kenyataan.
Visi adalah suatu gambaran mental tentang apa yang akan hadir di masa depan. Disatu pihak, gambaran tadi berdasarkan pada apa yang merupakan kenyataan pada saat ini, namun sekaligus juga merupakan suatu lompatan. Seorang yang memiliki visi berarti memiliki suatu keyakinan bahwa hal itu dapat terjadi. Ia yakin bahwa sesuatu yang lebih indah, lebih bermutu dan lebih sempurna akan hadir di masa depan, dan ia dapat memainkan suatu peran untuk membuat hal itu terwujud.
Contoh hal itu adalah ketika Lee Kuan Yew mengajak rakyat Singapore untuk memimpikan suatu Singapore yang modern. Pada waktu itu keadaan masyarakat sedang guncang dan morat-marit karena pisahnya Malaya dari kesatuan Singapore-Malaya. Ia mengajak seluruh anak bangsanya untuk bekerja keras mewujudkan impian tadi, dan mereka berhasil. Dalam 20 tahun hasilnya sangat kentara. Impian Lee Kuan Yew memang menggemakan impian dari rakyatnya. Karena adanya impian tadi, maka rakyat bekerja keras dan bersedia mengurbankan banyak kenyamanan kelompok atau pribadi. Ketika Ir. Cacuk mengambil alih pimpinan Telkom, ia memimpikan Telkom yang bermutu dan profesional. Pada waktu itu, layanan Telkom sangat buruk. Ir. Cacuk bekerja keras dengan teamnya, dan sebagai hasilnya Telkom menjadi BUMN yang menguntungkan dan merupakan gudang orang bermutu. Tanpa Telkom seperti sekarang maka industri warnet, wartel dan berbagai koneksi tidak akan hadir.
Bagaimana mulai menyusun visi dan misi pribadi?
Membuat atau menyusun visi dan misi dimulai dengan memandang realita yang ada secara objektif. Orang mau menyusun visi dan misi ini mulai dengan mempertanyakan dirinya beberapa hal yang penting seperti: “Siapakah aku ini, dari mana aku datang, bagaimana riwayat atau masa laluku, apakah hal-hal yang paling bermakna bagiku, dan hal-hal apa yang orang anggap aku lakukan dengan baik. Kemudian ia juga mempertanyakan lebih lanjut apa yang menjadi kelebihan dan kelemahan-kelemahannya. Selanjutnya, barulah ia mempertanyakan apa yang ia yakin dapat dan patut hadir di masa depannya, berdasarkan dengan kenyataan yang kini ia miliki.
Bagaimana secara rinci suatu visi dan misi dapat disusun?
Contoh sebuah visi adalah adanya suatu upaya nyata untuk menolong muda-mudi yang terlantar
Contoh misi untuk visi itu adalah, menciptakan suatu program rumah singgah dan program pendampingan bagi anak-anak SMU yang senang berkelahi.
Orang-orang yang memiliki misi yang tajam adalah orang yang mampu merumuskan dengan konkrit wujud dari impiannya.
Karena itu, sebelum membuat rumusan visi, maka kita harus mengenali ciri-ciri visi dan misi yang baik.
Karena visi dan misi seharusnya akan menjadi dasar inspirasi bagi banyak orang, maka visi dan misi ini harus
Singkat – sehingga mudah diingat dan dipahami
b.Konsepnya harus sederhana dan padat sehingga orang yang sederhanapun tidak mengalami kesulitan untuk memahaminya
c.Karena orang banyak memiliki aspek emosi, nalar dan perilaku, maka visi dan misi tadi harus mampu menyentuh emosi orang dan menjadi tumpuan yang mengilhamkan.
d.Selain itu, visi dan misi tadi harus mudah diingat dan karenanya harus menimbulkan gambaran mental. Misalnya, misi untuk menghasilkan sebuah komputer sederhana untuk tiap rumah digambarkan sebagai memberikan stop kontak bagi tiap rumah….
Contoh-contoh visi yang baik bagi suatu organisasi adalah sebagai berikut..Asia Week Magazine, Youth Empowerment Station.
Perlu kita sadari bahwa suatu visi tidak dapat dirumuskan dalam satu hari. Semakin luhur dan besar suatu visi dibutuhkan proses yang panjang untuk menyusunnya.
Semakin kita mengenal realitas diri kita, semakin hal itu mempermudah kita untuk merumuskan visi yang tajam
Hal yang amat penting adalah bahwa hambatan untuk membuat suatu visi yang baik dan berguna bagi banyak orang sering berakar pada gamabr diri kita yang buruk, pemaknaan hidup yang keliru atau prasangka-prasangka tentang manusia dan dunia.
Secara teknis kegagalan membuat suatu visi yang tajam sering disebabkan karena terlalu banyak hal yang kita inginkan. Dengan kata lain kita tidak dapat memfokuskan diri dan hidup kita untuk suatu hal yang paling bernilai di dalam hidup ini
Beberapa hal dapat menjadi titik berangkat kita di dalam menggali dan merumuskan visi kita:
Kenali diri kita. Artinya, kita perlu mengenali apa kekhasan diri kita, keunggulan dan kelemahan kita. Untuk melakukan hal ini, kita dapat membandingkan diri dengan orang lain yang mirip dengan diri kita.
Selanjutnya, kita perlu merenungkan hal-hal yang kita anggap bernilai. Sesuatu yang bernilai itu artinya sangat bermakna, sehingga hidup menjadi tidak berarti bila hal tadi tidak kita dapatkan atau upayakan.
Hal yang sangat mendasar adalah juga menggali luka-luka yang merupakan hasil pengalaman-pengalaman masa lalu. Luka-luka ini dapat berupa hal yang menyakitkan entah berupa, kehilangan, kekecewaan, kemarahan, ketidak adilan, dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat berpotensi membuat kita menggambarkan diri secara negatif, tidak percaya diri atau bahkan membenci diri. Selanjutnya hal tadi dapat membuat kita tidak merasa aman, terus merasa terancam bahkan merasa harus menjadga diri tanpa berhenti.
Juga sangat berguna untuk mengenali saat-saat bahagia yang pernah kita alami
Dengan menggabungkan semuanya, maka kita dapat mengenali pola-pola yang muncul di dalam riwayat hidup kita. Misalnya, seorang yang berpindah-pindah rumah lebih dari 30 kali selama masa kanak-kanak sampai masa remajanya akan mudah menghasilkan pola bahwa ia mudah beradaptasi ke dalam suatu lingkungan yang baru, namun mungkin juga ia dapat menjadi orang yang pembosan bila ia harus mengerjakan pekerjaan yang rutin berbulan-bulan.
Siapakah diri Anda?
Tahap pertama: Menjawab pertanyaan penting ini mulailah dengan bertanya pada diri sendiri, apakah nama yang Anda akan pilih bila nama Anda hari ini perlu diganti dan tidak boleh dipergunakan lagi. Kemudian jelaskan pada diri Anda mengapa nama baru itu terasa cocok dan Anda pilih?
Tahap kedua: sediakanlah waktu 10 menit untuk mendaftarkan apa yang orang katakan Anda biasa lakukan dengan baik.
Tahap ketiga: Kini renungkanlah apa yang merupakan hal yang bernilai bagi Anda dan menjadi kesukaan pikiran Anda?
Tahap keempat: kini rumuskan apa yang menjadi kekhasan diri Anda. Berupayalah jujur di dalam menjawab hal ini.
Kini mulailah menggali isi memory Anda. Seringkali isi memory sesorang tidak dikenalinya. Padahal, seorang psikoloh di masa lalu sudah menemukan bahwa apa yang ada di memory bawah sadar justru sangat banyak dan sangat menentukan perilaku serta reaksi-reaksi kita di dalam hidup sehari-hari.
Mulailah dengan mengambil sebuah kertas. Kini Anda perlu membuat sebuah garis lurus melintang di tengah kertas Anda. Di awal garis berikan angka satu dan di akhirnya berikan angka sesuai dengan usia Anda saat ini.
Bagilah garis melintang tersebut ke dalam bebrapa bagian untuk mempermudah Anda dan tuliskan tahun-tahun usia Anda di sana. Misalnya, usia Anda adalah 22 tahun, maka di garis tadi akan ada angka 1, 7, 14, 21,dan 22, bila Anda membagi ke dalam 3 bagian besar.
Anda boleh membaginya ke dalam 10 bagian atau bahkan setiap tahun dari usia Anda dituliskan di sana.
Kini buatlah garis tegak lurus di angka satu seperti gambar di atas. Berilah angka 0 di persentuhan antara garis tegak lurus tadi/vertikal dengan garis melintang. Lalu buatlah angka-angka seperti di atas. Anda boleh memberi angka 5 atau 8 atau 6 sesuai selera Anda.
Bila angka yang melintang/horisontal menunjukkan usia Anda, maka angka di garis tegak lurus menunjukkan intensitas emosi yang Anda pernah alami, dari emosi yang paling menyakitkan sampai yang paling menyenangkan. Angka minus 5 di dalam ontoh di atas menunjukkan intensitas pengalaman yang paling menyakitkan sedangkan angka plus 5 menunjukkan intensitas emosi yang paling membahagiakan.
Kini galilah ingatan Anda dalam ketenangan. Mulailah dengan mengingat-ingat 5 pengalaman yang paling membahagiakan. Letakkanlah masing-masing pengalaman menurut waktu terjadinya dan intensitasnya seperti di atas.
Setelah usai, masukkan ke dalam memori yang melukai. Hal ini mungkin lebih menyakitkan, Anda dapat menangis dan jadi sedih. Hal ini biasa dan jangan dipusingkan. Wajar saja bahwa kita sudah lama memikul beban emosi dan kini ketika dikenali bahwa beban tadi dapat diangkat, kita terkejut dan mengalami goncangan.
Bagi fasilitator: sangat penting untuk menekankan agar peserta tidak bergurau dan mengejek orang lain pada saat ini.
Setelah selesai melakukan hal itu dengan serius dan mungkin Anda merasa lelah secara emosi, kini hubungan semua titik yang menggambarkan pengalaman-pengalaman Anda. Anda harus menghubungkannya sesuai urutan waktu terjadinya. Hubungkan lah juga baik pengalaman yang menyakitkan maupun yang menyenangkan.
Bagi Fasilitator: silahkan baca buku Transformasi: dari Kepompong ke Langit biru, untuk memahami bagaimana menafsirkan grafik yang seseorang buat. Pada dasarnya ada 7 macam kemungkinan yang dapat diperlihatkan oleh grafik tadi.
Namun, pada saat ini sangat penting agar peserta mulai mendefinisikan siapa dirinya setelah melihat grafik jalan hidupnya.
Fasilitator dapat menolong peserta untuk mengenali pola siapa dirinya, lalu menamakan dirinya tadi. Misalnya, Thomas Alfa Edison memiliki pola yang kentara: ia terus menerus gagal dan bangkit kembali. Ia bersedia menantikan keberhasilan. Orang ini memiliki pola yang nyata dan dapat diberikan nama: pejuang tanpa putus asa. Bunda Teresa dapat digambarkan sebagai orang yang memperhatikan orang yang diabaikan oleh orang lain bila kita mengenali pola hidupnya.
Fasilitator juga perlu mempertanyakan hal lain: masihkah ada peristiwa di masa lalu yang ternyata sampai kini mempengaruhi perilaku, cara pikir, dan pola respons Anda? Hal ini perlu dikenali agar kita tidak membuat sebuat rumusan visi demi “membalas dendam” terhadap kepahitan yang kita alami di masa lalu
Ciri-ciri adanya kepahitan tadi: kurang percaya diri, tidak berani keluar dari ruang nyaman, agresif, senantiasa sinis, membenci diri sendiri, dan tidak mengenali kapasitas diri secara utuh.
Jadi, kegunaan dari alat ini adalah untuk menolong orang mengenali siapa dirinya dari apa pola-polanya. Dari pola-polanya, dapat digali visi yang cocok bagi dirinya.
Kini daftarkanlah kelemahan dan kekuatan Anda sebagai hasil dari peristiwa-peristiwa tadi.
Kenalilah juga modal dan kesulitan yang biasa Anda hadapi.
Kini rumuskan visi atau umpian Anda.
Ajak bicaralah seorang teman, dan mintalah membantu Anda merumuskan wujud dari visi tadi.
Kini simpulkan:
Dari grafik kita dapat pelajari bahwa Luka kita dapat menjadi pemberi warna bagi visi dan misi kita. Luka yang tak sembuh akan menghasilkan visi dan misi yang dapat merugikan banyak orang demi kepuasan pribadi.
Juga dapat kita pelajari bahwa keberhasilan-keberhasilan kita merupakan petunjuk dimana kita dapat memberikan kontribusi terbaik ke dalam hidup
Fasilitator dapat menyimpulkan dengan memberikan sebuah cerita tentang visinya Hitler. Jelaskan riwayat Hitler dan bagaimana visinya muncul karena luka-luka. Akibatnya adalah Hitler merasa puas, namun banyak orang menderita. Tekankan bahwa visi yang baik memiliki ciri: berguna bagi orang banyak dan diri sendiri akan juga mengenyam kebahagiaan.
Paparkan juga cerita tentang seorang di Pakistan yang memiliki visi untuk membuat lembaga simpan pinjam atau micro-financing sehingga ia mendapat anugrah nobel prize.
Kini ajak peserta mengajukan pertanyaan bagi diri mereka sendiri seperti yang ada di dalam slide.
Secara praktis kini peserta dapat dituntun membuat visi untuk tiap domain atau/ranah utama hidupnya:
Ranah keluarga
Ranah kerja dan karya
Ranah pertumbuhan diri
Ranah hubungan pribadi/spiritual dengan sang Pencipta.
Minta peserta mengisi impian-impian mereka untuk tiap ranah.
Minta peserta mencatat berapa besar perhatian dan waktu serta enerji yang mereka gunakan untuk tiap impian di dalam tiap ranah di atas.