SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN (K2)
DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN
Diasuh oleh :
firmansyah.kepnp@gmail.com
http://firmansyah-
kepnp.blogspot.com
https://www.edmodo.com
Program Studi Teknik
Listrik
Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Padang
Tahun 2022
SUB MATERI 07 :
Standar
Keselamatan Kerja
Motto :
Zero Accident
Culture
Standar Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Permenaker
No 5 Tahun 2018. Peraturan Menteri Tenaga Kerja
(Permenaker) No. 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) bertujuan meningkatkan perlindungan
bagi pekerja, produktivitas, dan menciptakan kondisi kerja yang
baik bagi dunia usaha.
18 Syarat Penerapan K3
(Keselamatan dan Kesehatan
Kerja) di Tempat Kerja
■ Syarat-syarat Penerapan K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) di tempat kerja tertuang dalam Undang-
Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal
3 (tiga). Pada pasal tersebut disebutkan 18 (delapan belas)
syarat penerapan keselamatan kerja di tempat kerja di
antaranya sebagai berikut
18 Syarat Penerapan K3
(Keselamatan dan Kesehatan
Kerja) di Tempat Kerja
1. Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja.
2. Mencegah, mengurangi & memadamkan kebakaran.
3. Mencegah & mengurangi bahaya peledakan.
4. Memberi jalur evakuasi keadaan darurat.
5. Memberi P3K Kecelakaan Kerja.
6. Memberi APD (Alat Pelindung Diri) pada tenaga kerja.
7. Mencegah & mengendalikan timbulnya penyebaran suhu, kelembaban,
debu, kotoran, asap, uap, gas, radiasi, kebisingan & getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan
keracunan.
9. Penerangan yang cukup dan sesuai.
18 Syarat Penerapan K3
(Keselamatan dan Kesehatan
Kerja) di Tempat Kerja
10.Suhu dan kelembaban udara yang baik.
11.Menyediakan ventilasi yang cukup.
12.Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban.
13.Keserasian tenaga kerja, peralatan, lingkungan, cara & proses kerja.
14.Mengamankan & memperlancar pengangkutan manusia, binatang,
tanaman & barang.
15.Mengamankan & memelihara segala jenis bangunan.
16.Mengamankan & memperlancar bongkar muat, perlakuan &
penyimpanan barang
17.Mencegah tekena aliran listrik berbahaya.
18.Menyesuaikan & menyempurnakan keselamatan pekerjaan yang
resikonya bertambah tinggi.
Pengertian, Dasar Hukum dan
Ruang Lingkup Kesehatan Kerja
Pengertian Kesehatan Kerja menurut joint ILO/WHO Committee 1995
ialah penyelenggaraan dan pemeliharaan derajat setinggi-tingginya
dari kesehatan fisik, mental dan sosial tenaga kerja di semua
pekerjaan, pencegahan gangguan kesehatan tenaga kerja yang
disebabkan kondisi kerjanya, perlindungan tenaga kerja terhadap
resiko faktor-faktor yang mengganggu kesehatan, penempatan dan
pemeliharaan tenaga kerja di lingkungan kerja sesuai kemampuan
fisik dan psikologisnya, dan sebagai kesimpulan ialah penyesuaian
pekerjaan kepada manusia dan manusia kepada pekerjaannya.
Dasar Hukum Kesehatan Kerja
1. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 3 (tiga) dan pasal 8 (delapan).
2. Peraturan Menteri Perburuhan no 7 Tahun 1964 tentang Syarat-Syarat Kesehatan, Kebersihan serta
Penerangan di Tempat Kerja.
3. Permenaker No 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
4. Permenaker No 1 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.
5. Permenaker No 3 Tahun 1983 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
6. Permenaker No 1 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja
dengan Manfaat Lebih Baik dari Paket Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dasar Jamsostek.
7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No 333 Tahun 1989 tentang Diagnosa dan Pelaporan Penyakit
Akibat Kerja.
8. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No 1 Tahun 1979 tentang Pengadaan Kantin dan Ruang Makan.
9. Surat Edaran Dirjen Binawas tentang Perusahan Catering Yang Mengelola Makanan Bagi Tenaga
Kerja.
Program Zero Accident (Kecelakaan
Nihil) di Tempat Kerja
■ Program zero accident (kecelakaan nihil) ialah tanda penghargaan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja yang diberikan pemerintah kepada manajemen
perusahaan yang telah berhasil dalam melaksanakan program Keselamatan
dan Kesehatan Kerja sehingga mencapai nihil kecelakaan (zero accident).
Penghargaan zero accident (kecelakaan nihil) diberikan kepada perusahaan
yang telah berhasil mencegah terjadinya kecelakaan kerja di tempat kerja tanpa
menghilangkan waktu kerja.
Dasar Hukum pelaksanaan program
zero accident (kecelakaan nihil) di
tempat kerja
1. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. Undang-Undang No 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan.
3. Permenaker RI No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
4. Permenaker RI No 3 Tahun 1998 tentang Tata Cara Pelaporan
dan Pemeriksaan Kecelakaan.
5. Kepmenaker RI no 463 Tahun 1993 tentang Pola Gerakan
Nasional Membudayakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Kriteria/kategori/kelompok kecelakan kerja yang
menghilangkan waktu kerja menurut program zero accident
(kecelakaan nihil) antara lain :
1. Kecelakaan kerja yang menyebabkan tenaga kerja tidak
dapat kembali bekerja dalam waktu 2 x 24 jam.
2. Kecelakaan kerja ataupun insiden tanpa korban jiwa
(manusia/tenaga kerja) yang menyebabkan terhentinya
proses/aktivitas kerja maupun kerusakan
peralatan/mesin/bahan melebihi shift kerja normal berikutnya.
Tidak termasuk dalam kriteria/kategori/kelompok
kecelakaan kerja yang menghilangkan waktu kerja
menurut program zero accident (kecelakaan nihil) di
tempat kerja
1. Kehilangan waktu kerja akibat kecelakaan kerja
karena perang, bencana alam ataupun hal-hal
lain di luar kendali perusahaan.
2. Kehilangan waktu kerja karena proses medis
tenaga kerja.
5 Kewajiban Tenaga Kerja Terhadap
Penerapan K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja)
Kewajiban Tenaga Kerja Terhadap Penerapan K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di tempat kerja tertuang
dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja pasal 12 dimana terdapat 5 (lima) kewajiban utama
tenaga kerja dalam penerapan K3 di tempat kerja.
5 (lima) kewajiban utama tenaga kerja dalam
penerapan K3 di tempat kerja, antara lain :
1. Memberi keterangan yang benar apabila diminta pegawai pengawas /
keselamatan kerja.
2. Menggunakan (APD) Alat Pelindung Diri yang diwajibkan.
3. Memenuhi dan menaati semua syarat-syarat K3 yang diwajibkan.
4. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat K3
yang diwajibkan.
5. Menyatakan keberatan kerja dimana syarat K3 dan APD yang
diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal khusus ditentukan lain
oleh pegawai pengawas dalam batas yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Syukron

More Related Content

Similar to Pertemuan-05_Standar Keselamatan Kerja.pptx

Bahan-Presentasi-Dir-PNK3-di-UGM-24-Okt-2018-2.ppt
Bahan-Presentasi-Dir-PNK3-di-UGM-24-Okt-2018-2.pptBahan-Presentasi-Dir-PNK3-di-UGM-24-Okt-2018-2.ppt
Bahan-Presentasi-Dir-PNK3-di-UGM-24-Okt-2018-2.pptanangkuniawan
 
Kumpulan regulasi k3
Kumpulan regulasi k3Kumpulan regulasi k3
Kumpulan regulasi k3dyranisa
 
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerjaDasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerjaTito Riyanto
 
Penerapan syarat-kesehatan-kerja
Penerapan syarat-kesehatan-kerjaPenerapan syarat-kesehatan-kerja
Penerapan syarat-kesehatan-kerjaZulfahmi Jantan
 
permen lingker 05 tahun 2018.ppt
permen lingker 05 tahun 2018.pptpermen lingker 05 tahun 2018.ppt
permen lingker 05 tahun 2018.pptsuprikochem
 
Peraturan Perundangan K3 Peraturan Perundangan K3
Peraturan Perundangan K3 Peraturan Perundangan K3Peraturan Perundangan K3 Peraturan Perundangan K3
Peraturan Perundangan K3 Peraturan Perundangan K3luckzz1000
 
Himpunan Peraturan Perundangan K3.pdf
Himpunan Peraturan Perundangan K3.pdfHimpunan Peraturan Perundangan K3.pdf
Himpunan Peraturan Perundangan K3.pdfibadil haqqi
 
K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3
K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3 K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3
K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3 MOCHAMAD RIZKY BINTANG ARDYANSYAH
 
PENGENALAN INDUSTRIAL HYGIENE - Rio Karsontani.pdf
PENGENALAN INDUSTRIAL HYGIENE - Rio Karsontani.pdfPENGENALAN INDUSTRIAL HYGIENE - Rio Karsontani.pdf
PENGENALAN INDUSTRIAL HYGIENE - Rio Karsontani.pdfAhmadKharis7
 
KUMPULAN UNDANG-UNDANG K3.pdf
KUMPULAN UNDANG-UNDANG K3.pdfKUMPULAN UNDANG-UNDANG K3.pdf
KUMPULAN UNDANG-UNDANG K3.pdfAlishaSetiani3
 
Himpunan perundang undangan k3 ri
Himpunan perundang undangan k3 riHimpunan perundang undangan k3 ri
Himpunan perundang undangan k3 rijacqwida
 
UU-No.-1-Tahun-1970.ppt
UU-No.-1-Tahun-1970.pptUU-No.-1-Tahun-1970.ppt
UU-No.-1-Tahun-1970.pptMairodiBujang
 
Himpunan Peraturan Perundangan K3
Himpunan Peraturan Perundangan K3Himpunan Peraturan Perundangan K3
Himpunan Peraturan Perundangan K3Herry Prakoso
 
Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Eko Supriyadi
 
201605 02-peraturan perundangan k3
201605 02-peraturan perundangan k3201605 02-peraturan perundangan k3
201605 02-peraturan perundangan k3ahmad fuadi
 
UU No. 1 Tahun 1970.ppt
UU No. 1 Tahun 1970.pptUU No. 1 Tahun 1970.ppt
UU No. 1 Tahun 1970.pptRafli217885
 
TUGAS KELOMPOK 2 (ELKBB & KESJA).ppt
TUGAS KELOMPOK 2 (ELKBB & KESJA).pptTUGAS KELOMPOK 2 (ELKBB & KESJA).ppt
TUGAS KELOMPOK 2 (ELKBB & KESJA).pptPutriDiahAyu2
 

Similar to Pertemuan-05_Standar Keselamatan Kerja.pptx (20)

Bahan-Presentasi-Dir-PNK3-di-UGM-24-Okt-2018-2.ppt
Bahan-Presentasi-Dir-PNK3-di-UGM-24-Okt-2018-2.pptBahan-Presentasi-Dir-PNK3-di-UGM-24-Okt-2018-2.ppt
Bahan-Presentasi-Dir-PNK3-di-UGM-24-Okt-2018-2.ppt
 
Kumpulan regulasi k3
Kumpulan regulasi k3Kumpulan regulasi k3
Kumpulan regulasi k3
 
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerjaDasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
 
Penerapan syarat-kesehatan-kerja
Penerapan syarat-kesehatan-kerjaPenerapan syarat-kesehatan-kerja
Penerapan syarat-kesehatan-kerja
 
permen lingker 05 tahun 2018.ppt
permen lingker 05 tahun 2018.pptpermen lingker 05 tahun 2018.ppt
permen lingker 05 tahun 2018.ppt
 
Panduan K3 RS
Panduan K3 RSPanduan K3 RS
Panduan K3 RS
 
Peraturan Perundangan K3 Peraturan Perundangan K3
Peraturan Perundangan K3 Peraturan Perundangan K3Peraturan Perundangan K3 Peraturan Perundangan K3
Peraturan Perundangan K3 Peraturan Perundangan K3
 
Himpunan Peraturan Perundangan K3.pdf
Himpunan Peraturan Perundangan K3.pdfHimpunan Peraturan Perundangan K3.pdf
Himpunan Peraturan Perundangan K3.pdf
 
K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3
K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3 K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3
K3 dan ketenagakerjaan : Tujuan K3, Keuntungan tentang penerapan K3
 
Manajemen sdm
Manajemen sdmManajemen sdm
Manajemen sdm
 
PENGENALAN INDUSTRIAL HYGIENE - Rio Karsontani.pdf
PENGENALAN INDUSTRIAL HYGIENE - Rio Karsontani.pdfPENGENALAN INDUSTRIAL HYGIENE - Rio Karsontani.pdf
PENGENALAN INDUSTRIAL HYGIENE - Rio Karsontani.pdf
 
Ppk3
Ppk3Ppk3
Ppk3
 
KUMPULAN UNDANG-UNDANG K3.pdf
KUMPULAN UNDANG-UNDANG K3.pdfKUMPULAN UNDANG-UNDANG K3.pdf
KUMPULAN UNDANG-UNDANG K3.pdf
 
Himpunan perundang undangan k3 ri
Himpunan perundang undangan k3 riHimpunan perundang undangan k3 ri
Himpunan perundang undangan k3 ri
 
UU-No.-1-Tahun-1970.ppt
UU-No.-1-Tahun-1970.pptUU-No.-1-Tahun-1970.ppt
UU-No.-1-Tahun-1970.ppt
 
Himpunan Peraturan Perundangan K3
Himpunan Peraturan Perundangan K3Himpunan Peraturan Perundangan K3
Himpunan Peraturan Perundangan K3
 
Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
 
201605 02-peraturan perundangan k3
201605 02-peraturan perundangan k3201605 02-peraturan perundangan k3
201605 02-peraturan perundangan k3
 
UU No. 1 Tahun 1970.ppt
UU No. 1 Tahun 1970.pptUU No. 1 Tahun 1970.ppt
UU No. 1 Tahun 1970.ppt
 
TUGAS KELOMPOK 2 (ELKBB & KESJA).ppt
TUGAS KELOMPOK 2 (ELKBB & KESJA).pptTUGAS KELOMPOK 2 (ELKBB & KESJA).ppt
TUGAS KELOMPOK 2 (ELKBB & KESJA).ppt
 

Recently uploaded

05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 

Recently uploaded (6)

05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 

Pertemuan-05_Standar Keselamatan Kerja.pptx

  • 1. KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN (K2) DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN Diasuh oleh : firmansyah.kepnp@gmail.com http://firmansyah- kepnp.blogspot.com https://www.edmodo.com Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang Tahun 2022 SUB MATERI 07 : Standar Keselamatan Kerja Motto : Zero Accident Culture
  • 2. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Permenaker No 5 Tahun 2018. Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) No. 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bertujuan meningkatkan perlindungan bagi pekerja, produktivitas, dan menciptakan kondisi kerja yang baik bagi dunia usaha.
  • 3. 18 Syarat Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di Tempat Kerja ■ Syarat-syarat Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di tempat kerja tertuang dalam Undang- Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 3 (tiga). Pada pasal tersebut disebutkan 18 (delapan belas) syarat penerapan keselamatan kerja di tempat kerja di antaranya sebagai berikut
  • 4. 18 Syarat Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di Tempat Kerja 1. Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja. 2. Mencegah, mengurangi & memadamkan kebakaran. 3. Mencegah & mengurangi bahaya peledakan. 4. Memberi jalur evakuasi keadaan darurat. 5. Memberi P3K Kecelakaan Kerja. 6. Memberi APD (Alat Pelindung Diri) pada tenaga kerja. 7. Mencegah & mengendalikan timbulnya penyebaran suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, radiasi, kebisingan & getaran. 8. Mencegah dan mengendalikan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan keracunan. 9. Penerangan yang cukup dan sesuai.
  • 5. 18 Syarat Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di Tempat Kerja 10.Suhu dan kelembaban udara yang baik. 11.Menyediakan ventilasi yang cukup. 12.Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban. 13.Keserasian tenaga kerja, peralatan, lingkungan, cara & proses kerja. 14.Mengamankan & memperlancar pengangkutan manusia, binatang, tanaman & barang. 15.Mengamankan & memelihara segala jenis bangunan. 16.Mengamankan & memperlancar bongkar muat, perlakuan & penyimpanan barang 17.Mencegah tekena aliran listrik berbahaya. 18.Menyesuaikan & menyempurnakan keselamatan pekerjaan yang resikonya bertambah tinggi.
  • 6. Pengertian, Dasar Hukum dan Ruang Lingkup Kesehatan Kerja Pengertian Kesehatan Kerja menurut joint ILO/WHO Committee 1995 ialah penyelenggaraan dan pemeliharaan derajat setinggi-tingginya dari kesehatan fisik, mental dan sosial tenaga kerja di semua pekerjaan, pencegahan gangguan kesehatan tenaga kerja yang disebabkan kondisi kerjanya, perlindungan tenaga kerja terhadap resiko faktor-faktor yang mengganggu kesehatan, penempatan dan pemeliharaan tenaga kerja di lingkungan kerja sesuai kemampuan fisik dan psikologisnya, dan sebagai kesimpulan ialah penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan manusia kepada pekerjaannya.
  • 7. Dasar Hukum Kesehatan Kerja 1. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 3 (tiga) dan pasal 8 (delapan). 2. Peraturan Menteri Perburuhan no 7 Tahun 1964 tentang Syarat-Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan di Tempat Kerja. 3. Permenaker No 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja. 4. Permenaker No 1 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja. 5. Permenaker No 3 Tahun 1983 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja. 6. Permenaker No 1 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja dengan Manfaat Lebih Baik dari Paket Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dasar Jamsostek. 7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No 333 Tahun 1989 tentang Diagnosa dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja. 8. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No 1 Tahun 1979 tentang Pengadaan Kantin dan Ruang Makan. 9. Surat Edaran Dirjen Binawas tentang Perusahan Catering Yang Mengelola Makanan Bagi Tenaga Kerja.
  • 8. Program Zero Accident (Kecelakaan Nihil) di Tempat Kerja ■ Program zero accident (kecelakaan nihil) ialah tanda penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diberikan pemerintah kepada manajemen perusahaan yang telah berhasil dalam melaksanakan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja sehingga mencapai nihil kecelakaan (zero accident). Penghargaan zero accident (kecelakaan nihil) diberikan kepada perusahaan yang telah berhasil mencegah terjadinya kecelakaan kerja di tempat kerja tanpa menghilangkan waktu kerja.
  • 9. Dasar Hukum pelaksanaan program zero accident (kecelakaan nihil) di tempat kerja 1. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. 2. Undang-Undang No 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. 3. Permenaker RI No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 4. Permenaker RI No 3 Tahun 1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan. 5. Kepmenaker RI no 463 Tahun 1993 tentang Pola Gerakan Nasional Membudayakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
  • 10. Kriteria/kategori/kelompok kecelakan kerja yang menghilangkan waktu kerja menurut program zero accident (kecelakaan nihil) antara lain : 1. Kecelakaan kerja yang menyebabkan tenaga kerja tidak dapat kembali bekerja dalam waktu 2 x 24 jam. 2. Kecelakaan kerja ataupun insiden tanpa korban jiwa (manusia/tenaga kerja) yang menyebabkan terhentinya proses/aktivitas kerja maupun kerusakan peralatan/mesin/bahan melebihi shift kerja normal berikutnya.
  • 11. Tidak termasuk dalam kriteria/kategori/kelompok kecelakaan kerja yang menghilangkan waktu kerja menurut program zero accident (kecelakaan nihil) di tempat kerja 1. Kehilangan waktu kerja akibat kecelakaan kerja karena perang, bencana alam ataupun hal-hal lain di luar kendali perusahaan. 2. Kehilangan waktu kerja karena proses medis tenaga kerja.
  • 12. 5 Kewajiban Tenaga Kerja Terhadap Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Kewajiban Tenaga Kerja Terhadap Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di tempat kerja tertuang dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 12 dimana terdapat 5 (lima) kewajiban utama tenaga kerja dalam penerapan K3 di tempat kerja.
  • 13. 5 (lima) kewajiban utama tenaga kerja dalam penerapan K3 di tempat kerja, antara lain : 1. Memberi keterangan yang benar apabila diminta pegawai pengawas / keselamatan kerja. 2. Menggunakan (APD) Alat Pelindung Diri yang diwajibkan. 3. Memenuhi dan menaati semua syarat-syarat K3 yang diwajibkan. 4. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat K3 yang diwajibkan. 5. Menyatakan keberatan kerja dimana syarat K3 dan APD yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas yang dapat dipertanggungjawabkan.
  • 14.