Dokumen tersebut membahas sistem penilaian pembelajaran bahasa Jawa yang mencakup prinsip, pendekatan, ruang lingkup, prosedur, dan implementasi penilaian yang dilakukan oleh pendidik, siswa, satuan pendidikan, dan pemerintah sesuai standar nasional."
3. PENDEKATAN PENILAIAN
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah
penilaian acuan criteria (PAK). PAK merupakan
penilaian pencapaian kompetensi yang
didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal
(KKM).
KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal
yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan
mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar
yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik
peserta didik.
8. SYARAT TES
substansi yang merepresentasikan
kompetensi yang dinilai;
konstruksi yang memenuhi persyaratan
teknis sesuai dengan bentuk instrumen
yang digunakan;
penggunaan bahasa yang baik dan
benar serta komunikatif sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik.
12. PENILAIAN YANG DILAKUKAN SATUAN
PENDIDIKAN
Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh
satuan pendidikan pada akhir kelas II (tingkat
1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4),
dan kelas XI (tingkat 5), dengan
menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh
Pemerintah. Ujian tingkat kompetensi pada
akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A),
dan kelas XII (tingkat 6) dilakukan melalui UN.
Ujian Sekolah
13. PENILAIAN YANG DILAKUKAN
PEMERINTAH
Ujian Mutu Tingkat Kompetensi
dilakukan dengan metode survei oleh
Pemerintah pada akhir kelas II(tingkat
1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat
4), dan kelas XI (tingkat 5).
Ujian Nasional
14. PROSEDUR PENILAIAN OLEHPROSEDUR PENILAIAN OLEH
PENDIDIKPENDIDIK
Proses penilaian diawali dengan mengkaji
silabus sebagai acuan dalam membuat
rancangan dan kriteria penilaian pada
awal semester. Setelah menetapkan
kriteria penilaian, pendidik memilih
teknik penilaian sesuai dengan
indikator dan mengembangkan
instrumen serta pedoman
penyekoran sesuai dengan teknik
penilaian yang dipilih.
15. Pelaksanaan penilaian dalam
proses pembelajaran diawali
dengan penelusuran dan
diakhiri dengan tes dan/atau
nontes. Penelusuran dilakukan
dengan menggunakan teknik
bertanya untuk mengeksplorasi
pengalaman belajar sesuai
dengan kondisi dan tingkat
kemampuan peserta didik.
17. Hasil penilaian oleh pendidik
dianalisis lebih lanjut untuk
mengetahui kemajuan dan kesulitan
belajar, dikembalikan kepada
peserta didik disertai balikan
(feedback) berupa komentar yang
mendidik (penguatan) yang
dilaporkan kepada pihak terkait dan
dimanfaatkan untuk perbaikan
pembelajaran.
18. Laporan hasil penilaian oleh
pendidik disampaikan kepada
kepala sekolah/madrasah dan
pihak lain yang terkait (misal:
wali kelas, guru Bimbingan dan
Konseling, dan orangtua/wali)
pada periode yang ditentukan.
19. Penilaian kompetensi sikap
spiritual dan sosial dilakukan
oleh semua pendidik selama
satu semester, hasilnya
diakumulasi dan dinyatakan
dalam bentuk deskripsi
kompetensi oleh wali kelas/guru
kelas.
20. BENTUK NILAI
nilai dan/atau deskripsi
pencapaian kompetensi, untuk hasil
penilaian kompetensi pengetahuan
dan keterampilan termasuk
penilaian hasil pembelajaran
tematik-terpadu.
deskripsi sikap, untuk hasil
penilaian kompetensi sikap
spiritual dan sikap sosial.
21. PROSEDUR PENILAIAN OLEH SATUAN
PENDIDIKAN
menentukan kriteria minimal
pencapaian Tingkat Kompetensi
dengan mengacu pada indikator
Kompetensi Dasar tiap mata
pelajaran
mengordinasikan ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, ulangan kenaikan
kelas, ujian tingkat kompetensi, dan
ujian akhir sekolah
22. menyelenggarakan ujian sekolah dan
menentukan kelulusan peserta didik dari
ujian sekolah sesuai dengan Prosedur
Operasional Standar Ujian Sekolah
menentukan kriteria kenaikan kelas
melaporkan hasil pencapaian
kompetensi dan/atau tingkat kompetensi
kepada orang tua/walipeserta didik dalam
bentuk buku rapor
23. melaporkan pencapaian hasil belajar
tingkat satuan pendidikan kepada
dinas pendidikan
kabupaten/kotadan instansi lain
yang terkait
melaporkan hasil ujian Tingkat
Kompetensi kepada orangtua/wali
peserta didik dan dinas pendidikan.
24. menentukan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan melalui rapat dewan pendidik sesuai
dengan kriteria:
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) mencapai tingkat Kompetensi yang
dipersyaratkan, dengan ketentuan kompetensi
sikap (spiritual dan sosial) termasuk kategori
baik dan kompetensi pengetahuan dan
keterampilan minimal sama dengan KKM yang
telah ditetapkan;
3) lulus ujian akhir sekolah
4) lulus Ujian Nasional.
25. menerbitkan Surat Keterangan Hasil
Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta
didik bagi satuan pendidikan
penyelenggara Ujian Nasional
menerbitkan ijazah setiap peserta didik
yang lulus dari satuan pendidikan bagi
satuan pendidikan yang telah
terakreditasi.
26. PROSEDUR PENILAIAN OLEH
PEMERINTAH
(UN)
Penilaian hasil belajar dalam bentuk UN
didukung oleh suatu system yang menjamin
mutu dan kerahasiaan soal serta pelaksanaan
yang aman, jujur, dan adil.
Hasil UN digunakan untuk:
a)salah satu syarat kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan;
b) salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk
ke jenjang pendidikan berikutnya;
c) pemetaan mutu; dan
d) pembinaan dan pemberian bantuan untuk
peningkatan mutu.
27. Dalam rangka standarisasi UN
diperlukan acuan berupa kisi-kisi
bersifat nasional yang dikembangkan
oleh Pemerintah, sedangkan soalnya
disusun oleh Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah dengan komposisi
tertentu yang ditentukan oleh
Pemerintah.
28. Sebagai salah satu penentu kelulusan
peserta didik dari satuan pendidikan,
kriteria kelulusan UN ditetapkan setiap
tahun oleh Pemerintah.
Dalam rangka penggunaan hasil UN
untuk pemetaan mutu programdan/atau
satuan pendidikan, Pemerintah
menganalisis dan membuat peta daya
serap UN dan menyampaikan hasilnya
kepada pihak yang berkepentingan.
29. PROSEDUR PENILAIAN OLEH
PEMERINTAH
UJIAN MUTU TINGKAT KOMPETENSI
Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan
oleh Pemerintah pada seluruh satuan
pendidikan yang bertujuan untuk pemetaan
dan penjaminan mutu pendidikan di suatu
satuan pendidikan.
Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan
sebelum peserta didik menyelesaikan
pendidikan pada jenjang tertentu, sehingga
hasilnya dapat dimanfaatkan untuk
perbaikan proses pembelajaran.
30. Instrumen, pelaksanaan, dan pelaporan
ujian mutu Tingkat Kompetensi mampu
memberikan hasilyang komprehensif
sebagaimana hasil studi lain dalam
skala internasional.
31. IMPLEMENTASI PENILAIAN OTENTIK
MATA PELAJARAN BAHASA JAWA
PENILAIAN SIKAP OLEH GURU
Penilaian sikap dilakukan guru
dengan lembar
pengamatan/pedoman observasi di
dalam kelas
jurnal dilakukan baik di dalam kelas
maupun di luar kelas
32. DAFTAR HASIL OBSERVASI SIKAP
nama religi jujur displin toleran krjsma santun prcy dr aktif
34. PENILAIAN DIRI SISWA
Nama:
Kelas:
Semester:
Waktu Penilaian:
NO.
Pernyataan ya tdk
1 Selalu berdoa sebelum belajar
2 Mensyukuri apa yang saya peroleh
3 Saya suka menggunakan bahasa Jawa
jika berkomunikasi tidak formal
4 Jika ada kesulitan dalam mengikuti
pelajaran bahasa Jawa, saya bertanya
kepada orang lain
35. 5 Saya berusaha belajar dengan
sungguh-sungguh
6 Saya mengerjakan tugas tepat
waktu
7 Saya berperan aktif di kelas
8 Saya selalu mencatat hal-hal yang
penting
9 Saya dapat mengikuti pelajaran
dengan baik
10 Saya menghormati dan menghargai
orang tua
11 Saya menghormati dan menghargai
guru
36. PENILAIAN ANTARTEMAN
Nama teman yang dinilai:
Nama penilai:
Kelas:
Semester:
Waktu Penilaian:
NO.
Pernyataan ya tdk
1 berkomunikasi dengan santun
2 Jika ada kesulitan mau
bertanya kepada orang lain
37. 3 belajar dengan sungguh-sungguh
4 Mengerjakan tugas tepat waktu
5 Berperan aktif di kelas
6 Mencatat hal-hal yang penting
7 Mengikuti pelajaran dengan baik
8 Menghormati dan menghargai guru
9 Toleran kepada teman
10 Menghargai pendapat teman
11 Dapat bekerjasama dalam
kelompoknya
38. PENILAIAN PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN
Penilaian kompetensi pengetahuan berintegrasi
dengan keterampilan berbahasa.
Untuk menilai keterampilan mendengarkan
dan membaca pemahaman dapat berupa tes
lisan maupun tulis dan dapat berupa tugas
Untuk menilai keterampilan berbicara ,
membaca indah, membaca nyaring, pembacaan
susunan acara/ berita, dan menulis
menggunakan tes kinerja
39. PENILAIAN PENGETAHUAN MORFOLOGI
(PEMBENTUKAN KATA)
MENYATU DG KETERAMPILAN MENULIS
Tembung sing ana ing sajroning kurung ing
wacana ngisor iki owahana supaya
ukarane bener!
Dhek Minggu aku (dherek) ibu tindak
menyang pasar. Ibu (pundhut) jajan
pasar. Tekan omah jajane (caos) bapak.
40. PENILAIAN PENGETAHUAN FONOLOGI
(PELAFALAN) MENYATU DG MEMBACA INDAH
Wacanen geguritan iki kanthi pocapan
kang bener!
Basane alus
Kebak tata krama
Ra gawe sulaya
Ra mecah rukuning bangsa
Ra rugi yen gelem mersudi
Nggo nata akal budi
Mula, pantes diuri-uri
Perlu dimemetri
42. PRAKTIK
praktik berbicara menggunakan
pengetahuan bahasa yang meliputi diksi
yang sesuai unggah-ungguh basa,
pelafalan, intonasi, stuktur, dan
penampilan bahasa Jawanya polatan.
Penilaian praktik menulis menggunakan
pengetahuan bahasa yang berupa diksi,
ejaan, tanda baca, dan stuktur/organisasi
isi (untuk menulis puisi/geguritan ditambah
aspek tipografi).
44. PENILAIAN PROYEK
menulis naskah drama untuk
diperagakan
pembuatan majalah dinding
Jika tugasnya berupa tulisan, maka
rubrik penilaiannya dapat menggunakan
rubrik keterampilan menulis
jika tugasnya berupa memperagakan/
sosiodrama, maka penilaiannya dapat
menggunakan rubrik keterampilan
berbicara.
45. PENILAIAN PORTOFOLIO
Penilaian portofolio pada dasarnya
adalah penilaian terhadap karya-karya
individu dalam bidang bahasa maupun
sastra Jawa. Karya tersebut tidak hanya
tugas yang diberikan guru, karya pribadi
atau karya yang dilombakan juga dapat
dinilai. Semua tugas penulisan yang
dikerjakan siswa dalam jangka waktu
tertentu, misalnya satu semester
dikumpulkan, kemudian dilakukan
penilaian
Editor's Notes
TUJUAN PEMBELAJARAN
PENILAIAN
KD DAN IND
MATERI POKOK
ASPEK/
JENJANG
JENIS TEGIHAN
TEKNIK
BENTUK INSTR
KETERANGAN