Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum baru untuk pemulihan pembelajaran pascapandemi Covid-19 yang memberikan fleksibilitas kepada guru dalam menentukan materi, strategi pembelajaran, dan penilaian serta mengedepankan pembelajaran berpusat pada peserta didik, pengembangan keterampilan abad 21, dan pembelajaran berpikir tingkat tinggi.
3. Kurikulum Merdeka?
• Kurikulum untuk pemulihan pascapandemi Covid-19;
• Penyederhanaan dari Kurikulum 2013.
• Meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik.
• Membentuk karakter profil Pelajar Pancasila.
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 3
4. Sifat Kurikulum Merdeka
• Lebih fleksibel.
• Materi lebih esensial dan relevan dengan kebutuhan peserta didik.
• Guru diberikan keleluasaan untuk menentukan sumber belajar,
menyusun materi ajar, dan menentukan strategi pembelajaran dan
penilaian yang relevan.
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 4
5. Paradigma Pembelajaran Baru
• Pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik.
• Pembelajaran yang disesuaikan dengan minat, bakat, dan
kemampuan peserta didik.
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
• Variasi sumber, metode, dan sumber belajar.
• Penguatan literasi dan numerasi dalam pembelajaran.
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 5
7. Pembelajaran HOTS
• Pembelajaran yang merangsang kemampuan kemampun berpikir
kritis peserta didik.
• Pembelajaran pada level berpikir tingkat tinggi (Higher Order
Thinking Skills/ HOTS).
• Peserta didik diarahkan untuk menyelesaikan masalah.
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 7
8. Pembelajaran HOTS
• Dalam sebuah proses pembelajaran yang interaktif, peran guru
bukan hanya sebagai salah satu sumber belajar, tetapi juga sebagai
fasilitator pembelajaran bagi peserta didik.
• Guru diharapkan merancang pembelajaran yang mampu
mendorong peserta didik untuk aktif belajar dan berpikir kritis
sehingga peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang
bermakna.
• Pembelajaran yang berorientasi kepada kemampuan berpikir
tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS) diharapkan
diterapkan oleh guru agar hal tersebut dapat terwujud.
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 8
9. Lanjutan…
• Pembelajaran HOTS bukanlah pembelajaran yang identik dengan
pembelajaran yang ribet dan menyulitkan peserta didik, tetapi
pembelajaran yang menantang sekaligus menyenangkan bagi
mereka.
• Peserta didik difasilitasi untuk mampu mengeksplorasi gagasan dan
pemikiran untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah.
• Selain itu, peserta didik juga diarahkannya untuk menganalisis,
mengevaluasi, sampai bisa menciptakan sebuah karya sebagai hasil
dari pembelajaran yang mereka alami.
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 9
10. Kemampuan Abad 21 (4C)
• (1) communication (komunikasi),
• (2) collaboration (kolaborasi),
• (3) critical thinking and problem solving (berpikir kritis dan
menyelesaikan masalah), dan
• (4) creative and innovative (kreatif dan inovatif)
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 10
11. Berpusat kepada Peserta Didik
• pembelajaran HOTS memosisikan peserta didik sebagai subjek
belajar bukan sekadar objek belajar.
• Melalui pembelajaran HOTS, peserta didik didorong untuk mampu
menemukan atau mengonstruksi makna dari materi yang mereka
pelajari.
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 11
12. Pembelajaran HOTS
• keterampilan berpikir sesuai dengan ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor yang menjadi satu kesatuan
dalam proses belajar dan mengajar.
Transfer of
knowledge
• Keterampilan yang dikerahkan dalam memecahkan
permasalahan yang muncul, mengambil keputusan,
menganalisis, menginvestigasi, dan menyimpulkan.
Critical and
creative Thinking
• Keterampilan yang memiliki keinginan kuat untuk
dapat memecahkan masalah muncul pada kehidupan
sehari-hari.
Problem Solving
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 12
14. Dimensi
Pengetahuan
Defenisi
Faktual pengetahuan tentang eleman-elemen terpisah dan memiliki cirinya tersendiri,
meliputi pengetahuan tentang terminologi dan detail dan elemen yang lebih
spesifik.
Konseptual pengetahuan tentang bentuk yang lebih kompleks dan terorganisasi, mencakup
klasifikasi dan kategori, prinsip, model, dan struktur
Prosedural pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, mencakup pengetahuan
dalam hal keterampilan dan algoritmik, Teknik dan metode, dan model dan struktur.
Metakoginitif kesadaran seseorang tentang bagaimana ia belajar, kemampuan untuk menilai
kesukaran sesuatu masalah, kemampuan untuk mengamati tingkat pemahaman
dirinya, kemampuan menggunakan berbagai informasi untuk mencapai tujuan, dan
kemampuan menilai kemajuan belajar sendiri.
Dimensi Pengetahuan
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 14
15. 1. Proses Kognitif
PROSES KOGNITIF DEFINISI
C1
L
O
T
S
Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan
C2 Memahami
Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk
komunikasi lisan, tertulis, dan gambar
C3
Menerapkan /
Mengaplikasikan
Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang
tidak biasa
C4
H
O
T
S
Menganalisis
Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan
bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke
struktur atau tujuan keseluruhan
C5
Menilai /
Mengevaluasi
Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar
C6
Mengkreasi /
Mencipta
Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk
membentuk keseluruhan secara koheren atau fungsional;
menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau struktur
baru
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 15
16. Mengingat
(C1)
Memahami
(C2)
Mengaplikasikan
(C3)
Menganalisis
(C4)
Mengevaluasi
(C5)
Mencipta/
Membuat
(C6)
Mengutip
Menyebutkan
Menjelaskan
Menggambar
Membilang
Mengidentifikasi
Mendaftar
Menunjukkan
Memberi label
Memberi indeks
Memasagkan
Membaca
Menamai
Menandai
Menghafal
Meniru
Mencatat
Mengulang
Mereproduksi
Meninjau
Memilih
Mentabulasi
Memberi kode
Menulis
Menyatakan
Menelusuri
Memperkirakan
Menjelaskan
Menceritakan
Mengkatagorikan
Mencirikan
Merinci
Mengasosiasikan
Membandingkan
Menghitung
Mengkontraskan
Menjalin
Mendiskusikan
Mencontohkan
Mengemukakan
Mempolakan
Memperluas
Menyimpulkan
Meramalkan
Merangkum
Menjabarkan
Menggali
Mengubah
Mempertahankan
Mengartikan
Menerangkan
Menafsirkan
Memprediksi
Melaporkan
Membedakan
Menugaskan
Mengurutkan
Menentukan
Menerapkan
Mengkalkulasi
Memodifikasi
Menghitung
Membangun
Mencegah
Menentukan
Menggambarkan
Menggunakan
Menilai
Melatih
Menggali
Mengemukakan
Mengadaptasi
Menyelidiki
Mempersoalkan
Mengkonsepkan
Melaksanakan
Memproduksi
Memproses
Mengaitkan
Menyusun
Memecahkan
Melakukan
Mensimulasikan
Mentabulasi
Memproses
Membiasakan
Mengklasifikasi
Menyesuaikan
Mengoperasikan
Meramalkan
Mengaudit
Mengatur
Menganimasi
Mengumpulkan
Memecahkan
Menegaskan
Menganalisis
Menyeleksi
Merinci
Menominasikan
Mendiagramkan
Mengkorelasikan
Menguji
Mencerahkan
Membagankan
Menyimpulkan
Menjelajah
Memaksimalkan
Memerintahkan
Mengaitkan
Mentransfer
Melatih
Mengedit
Menemukan
Menyeleksi
Mengoreksi
Mendeteksi
Menelaah
Mengukur
Membangunkan
Merasionalkan
Mendiagnosis
Memfokuskan
Memadukan
Membandingkan
Menyimpulkan
Menilai
Mengarahkan
Memprediksi
Memperjelas
Menugaskan
Menafsirkan
Mempertahankan
Memerinci
Mengukur
Merangkum
Membuktikan
Memvalidasi
Mengetes
Mendukung
Memilih
Memproyeksikan
Mengkritik
Mengarahkan
Memutuskan
Memisahkan
menimbang
Mengumpulkan
Mengabstraksi
Mengatur
Menganimasi
Mengkatagorikan
Membangun
Mengkreasikan
Mengoreksi
Merencanakan
Memadukan
Mendikte
Membentuk
Meningkatkan
Menanggulangi
Menggeneralisasi
Menggabungkan
Merancang
Membatas
Mereparasi
Membuat
Menyiapkan
Memproduksi
Memperjelas
Merangkum
Merekonstruksi
Mengarang
Menyusun
Mengkode
Mengkombinasikan
Memfasilitasi
Mengkonstruksi
Merumuskan
Menghubungkan
Menciptakan
Menampilkan
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 16
17. 2. Ranah Afektif
Proses Afektif Definisi
A1 Penerimaan
Penerimaan adalah semacam kepekaan dalam menerima rangsangan atau
stimulasi dari luar yang datang pada diri peserta didik
A2 Menanggapi
suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi aktif untuk mengikutsertakan
dirinya dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan
salah satu cara.
A3 Penilaian
memberikan nilai, penghargaan dan kepercayaan terhadap suatu gejala atau
stimulus tertentu.
A4 Mengelola
konseptualisasi nilai-nilai menjadi sistem nilai, serta pemantapan dan prioritas
nilai yang telah dimiliki.
A5 Karakterisasi
keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 17
19. 3. Ranah Psikomotor
Proses Berfikir Makna
P1 Imitasi Imitasi berarti meniru tindakan seseorang
P2 Manipulasi Kategori manipulasi berarti melakukan keterampilan atau menghasilkan produk
dengan cara dengan mengikuti petunjuk umum, bukan berdasarkan observasi. Pada
kategori ini, siswa dipandu melalui instruksi untuk melakukan keterampilan tertentu.
P3 Presisi Kategori presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau menghasilkan
produk dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan. Dalam bahasa sehari-hari, kategori ini
dinyatakan sebagai “tingkat mahir
P4 Artikulasi Kategori artikulasi artinya memodifikasi keterampilan atau produk agar sesuai dengan
situasi baru, atau menggabungkan lebih dari satu keterampilan dalam urutan harmonis
dan konsisten.
P5 Naturalisasi Kategori naturalisasi artinya menyelesaikan satu atau lebih keterampilan dengan
mudah dan membuat keterampilan otomatis dengan tenaga fisik atau mental yang
ada. Pada kategori ini, sifat aktivitas telah otomatis, sadar penguasaan aktivitas, dan
penguasaan keterampilan terkait sudah pada tingkat strategis (misalnya dapat
menentukan langkah yang lebih efisien).
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 19
21. B. Critical and Creative Thinking
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 21
22. ELEMEN DEFINISI
F Focus Mengidentifikasi masalah dengan baik
R Reason
Alasan-alasan yang diberikan bersifat logis atau tidak untuk
disimpulkan seperti yang telah ditentukan dalam permasalahan
I Inference
Jika alasan yang dikembangkan adalah tepat, maka alasan
tersebut harus cukup sampai pada kesimpulan yang sebenarnya
S Situation Membandingkan dengan situasi yang sebenarnya
C Clarity
Harus ada kejelasan istilah maupun penjelasan yang digunakan
pada argumen sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengambil
kesimpulan
O Overview
Pengecekan terhadap sesuatu yang telah ditemukan, diputuskan,
diperhatikan, dipelajari, dan disimpulkan.
1. Elemen dasar tahapan keterampilan berpikir kritis, yaitu FRISCO.
2. Berpikir kreatif dapat berupa pemikiran imajinatif, menghasilkan banyak
kemungkinan solusi, berbeda, dan bersifat lateral.
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 22
24. 1. Menentukan masalah, dengan mendefinisikan masalah, menjelaskan
permasalahan, menentukan kebutuhan data dan informasi yang harus
diketahui sebelum digunakan untuk mendefinisikan masalah sehingga
menjadi lebih detail, dan mempersiapkan kriteria untuk menentukan hasil
pembahasan dari masalah yang dihadapi.
2. Mengeksplorasi masalah, dengan menentukan objek yang berhubungan
dengan masalah, memeriksa masalah yang terkait dengan asumsi dan
menyatakan hipotesis yang terkait dengan masalah.
3. Merencanakan solusi dimana peserta didik mengembangkan rencana
untuk memecahkan masalah, memetakan sub-materi yang terkait dengan
masalah, memilih teori prinsip dan pendekatan yang sesuai dengan
masalah, dan menentukan informasi untuk menemukan solusi.
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 24
25. 4. Melaksanakan rencana, pada tahap ini peserta didik menerapkan rencana
yang telah ditetapkan.
5. Memeriksa solusi, mengevaluasi solusi yang digunakan untuk memecahkan
masalah.
6. Mengevaluasi, dalam langkah ini, solusi diperiksa, asumsi yang terkait
dengan solusi dibuat, memperkirakan hasil yang diperoleh ketika
mengimplementasikan solusi dan mengkomunikasikan solusi yang telah
dibuat.
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 25
26. Peta kompetensi keterampilan 4Cs sesuai dengan
P21
(Indonesian Partnership for 21 Century Skill Standard )
Framework 21st
Century Skills
IP-21CSS Aspek
Creativity Thinking
and innovation
4Cs
• Berpikir secara kreatif
• Bekerja kreatif dengan lainnya
• Mengimplementasikan inovasi
Critical Thinking and
Problem Solving
• Penalaran efektif
• Menggunakan sistem berpikir
• Membuat penilaian dan keputusan
• Memecahkan masalah
Communication and
Collaboration
• Berkomunikasi secara jelas
• Berkolaborasi dengan orang lain
Information, Media and
Technology Skills
ICTs
• Mengakses dan mengevaluasi informasi
• Menggunakan dan menata informasi
• Menganalisis dan menghasilkan media
• Mengaplikasikan teknologi secara efektif
Character
Building
• Menunjukkan perilaku scientific attitude (hasrat ingin tahu, jujur, teliti, terbuka
dan penuh kehati-hatian)
• Menunjukkan penerimaan terhadap nilai moral yang berlaku di masyarakat
Spiritual
Values
• Menghayati konsep ke-Tuhanan melalui ilmu pengetahuan
• Menginternalisasikan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 26
27. Dimensi Pengetahuan
•kata-kata, angka-angka, tanda-tanda, dan gambar-gambar
•peristiwa-peristiwa, tempat-tempat, orang-orang, tanggal, sumber informasi, dan semacamnya
Fakta
•Teori, skema, model, struktur.
Konsep
•Bagaimana melakukan suatu pekerjaan?
Prosedur
•kesadaran seseorang tentang bagaimana ia belajar, kemampuan untuk menilai kesukaran sesuatu
masalah, kemampuan untuk mengamati tingkat pemahaman dirinya, kemampuan meng- gunakan
berbagai informasi untuk mencapai tujuan, dan kemampuan menilai kemajuan belajar sendiri.
Metakognitif
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 27
29. Pembelajaran HOTS melalui “MIKiR”
•Mengalami
M
•Interaksi
I
•Komunikasi
Ki
•Refleksi
R
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 29
30. Model-Model Pembelajaran
1. Model Penemuan/Penyingkapan
a. Discovery Learning
Model pembelajaran penyingkapan (Discovery Learning) adalah memahami konsep, arti,
dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.
Sintak model Discovery Learning:
1) Pemberian rangsangan (Stimulation);
2) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
3) Pengumpulan data (Data Collection);
4) Pengolahan data (Data Processing);
5) Pembuktian (Verification), dan
6) Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 30
31. Model-Model Pembelajaran (2)
b. Inquiry Learning
Model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik dalam
proses penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting
waktu yang singkat.
Sintak/tahap model inkuiri meliputi:
1) Orientasi masalah;
2) Pengumpulan data dan verifikasi;
3) Pengumpulan data melalui eksperimen;
4) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan
5) Analisis proses inkuiri.
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 31
32. Model-Model Pembelajaran (3)
2. Problem Based Learning (PBL)
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan
berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta
lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan
kontekstual
Sintak model Problem Based Learning :
1) Orientasi peserta didik pada masalah
2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 32
33. Model-Model Pembelajaran (4)
3. Project Based Learning
Model Project Based Learning adalah Model pembelajaran yang melibatkan
keaktifan siswa dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok/
mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan
dalam sebuah produk untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.
Sintak PJBL:
1) Pertanyaan mendasar
2) Mendesain perencanaan produk
3) Menyusun jadwal pembuatan
4) Memonitoring keaktifan dan perkembangan proyek
5) Menguji hasil
6) Evaluasi penglaman belajar
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 33
34. Soal HOTS
• Mengukur kemampuan tingkat tinggi (C4, C-5, dan C-6).
• Menggunakan stimulus untuk memecahkan masalah.
• Bersifat kontekstual.
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 34
35. Langkah Menyusun Stimulus Soal
HOTS
• (1) menganalisis Tujuan Pembelajaran (TP)
• (2) menentukan bentuk atau jenis stimulus yang tepat dan relevan,
• (3) menentukan deskripsi stimulus yang singkat, padat, dan jelas,
dan
• (4) menyusun pertanyaan yang mengukur level HOTS.
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 35
36. Tujuan Pembelajaran
• Kompetensi yang diharapkan dapat dikuasai oleh peserta didik
setelah mengikuti pembelajaran sebuah materi.
• Misalnya:
Peserta didik menganalisis dampak pelanggaran hukum terhadap
kehidupan masyarakat.
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 36
37. Menentukan Bentuk atau Jenis
Stimulus yang Tepat dan Relevan
• Stimulus merupakan hal yang mutlak diperlukan dalam sebuah soal
HOTS.
• Jika IPK adalah “menganalisis dampak pelanggaran norma yang
berlaku terhadap kehidupan masyarakat”, maka stimulus yang bisa
digunakan misalnya; gambar atau foto orang yang melanggar
rambu lalu lintas, aksi unjuk rasa anarkis, berita kecelakaan lalu
lintas, data pelanggaran lalu lintas, orang yang membuang sampah
sembarangan, tumpukan sampah di sebuah tempat yang
sebenarnya bukan tempat penampungan sampah, dan sebagainya.
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 37
39. • Kasat Lantas Iptu Mulyana melalui Kanit Patroli Sat Lantas, Ipda Rusdi,
mengatakan, pelanggaran yang dilakukan oleh pengguna jalan setiap bulan
terus bertambah. “Hal itu disebabkan oleh masyarakat yang tidak mau
mematuhi aturan berlalu lintas dengan baik. Kali ini kami dari pihak kepolisian
akan memberi tidakan tegas kepada pengguna jalan yang tidak melengkapi
atribut kendaraan,” ungkap Rusdi kepada GoAceh, Senin (19/12/2016).
• Sebagian besar pengguna jalan yang melanggar, katanya, mengakui
kesalahannya. Namun ada juga yang memperolokolok dan tidak mau
mengakuinya. “Kami mengimbau kepada masyarakat pengguna jalan
umumnya, agar mematuhi segala peraturan berlalu lintas, melengkapi surat-
surat kendaraan, dan memakai atribut kendaraan seperti kaca spion,”
pungkasnya.
(Sumber : https://www.goaceh.co/berita/baca/2016/12/19/angka-pelanggaran-lalu-lintas-di-lhokseumawe-meningkat)
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 39
40. Menyusun pertanyaan yang
mengukur level HOTS
Kemampuan yang diukur : C-4 (menganalisis)
Soal:
“Berdasarkan berita di atas, silakan kamu analisis dampak
pelanggaran lalu lintas terhadap ketertiban hidup bermasyarakat
disertai alasannya!”
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 40
41. Contoh Soal LOTS-HOTS
Masalah : Sampah
LOTS HOTS
- Sebutkan Pengertian sampah
- Sebutkan contoh sampah organik dan sampah
an-organic!
- Mengapa sampah perlu dibuang pada
tempatnya?
- Apa manfaat yang akan didapatkan jika kita
membuang sampah pada tempatnya?
- Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk
mengurangi sampah?
- Apa saja bentuk kerajinan yang terbuat dari
sampah bekas?
- Mengapa sampah yang sulit terurai oleh tanah
perlu dikurangi?
- Bagaimana cara mendaur ulang/ memanfaatkan
sampah?
- Mengapa ada orang yang masih buang sampah
sembarangan?
- Apa dampak sampah terhadap Kesehatan dan
lingkungan?
- Sejauhmana penegakkan aturan terkait sampah?
- Bagaimana efektivitas berbagai upaya yang telah
dilakukan oleh pemerintah dalam mengurangi
sampah?
- Apa upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi
sampah, khususnya sampah yang sulit/ tidak bisa
didaur ulang.
- Buat sebuah poster yang isinya mengajak untuk
membuang sampah pada tempatnya
- Buatlah sebuah proyek untuk mengolah/
mendaur ulang kertas, sampah plasti, atau kaleng
menjadi bahan yang bermanfaat.
- Buatlah sebuah produk dari hasil daur ulang
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 41
43. Inti dari Mapel PPKn
• Pempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang
Pancasilais yang penjabarannya antara lain, religius,
toleran, humanis, berintegritas, mencintai persatuan, cinta
tanah air, demokratis, bersikap adil, kerja keras, dan rela
berkorban.
• Setiap peserta didik dapat dibentuk menjadi warga negara
yang baik, memahami dan melaksanakan hak dan
kewajibannya secara proporsional dalam kehidupan sehari-
hari.
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 43
44. 3 Level Literasi (Membaca) pada
AKM
•(1) menemukan informasi,
•(2) memahami, dan
•(3) mengevaluasi dan merefleksi
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 44
46. Level Memahami
• membuat simpulan,
• mengelompokkan, dan
• mengombinasikan ide.
• Membuat simpulan dan memahami teks memiliki makna yang lebih
luas dibandingkan dengan menemukan informasi.
• Seorang peserta didik dikatakan dapat memahami teks jika mampu
menyimpulkan informasi antar dalam atau antarteks.
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 46
47. Level Mengevaluasi dan Merefleksi
• menganalisis, memprediksi, dan menilai konten, bahasa, dan unsur-
unsur dalam teks.
• peserta didik menggunakan ide atau sikap di luar teks untuk
membuat penilaian pada teks atau membuat refleksi terhadapnya.
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 47
48. 3 Level Numerasi pada AKM
•(1) mengetahui,
•(2) menerapkan, dan
•(3) menalar
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 48
51. Level Menalar
• menganalisis,
• memadukan (sintesis),
• mengevaluasi,
• menyimpulkan,
• membuat justifikasi.
• Peserta didik yang memiliki kemampuan menalar dapat
menganalisis data dan informasi, membuat simpulan, dan
memperluas pemahaman dalam situasi yang baru.
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 51
52. Pembelajaran HOTS pada PPKn
• Penguatan literasi dan numerasi pada mata pelajaran PPKn tidak
lepas dari pembelajaran yang membangun keterampilan berpikir
kritis (critical thinking) dan kemampuan berpikir tingkat tinggi
(Higher Order Thinking Skills/HOTS).
• Hal ini sejalan dengan implementasi kurikulum merdeka yang
menekankan pada penerapan pendekatan saintifik, 4C, dan HOTS.
• Pembelajaran bukan hanya mengarahkan peserta didik untuk
mengetahui, memahami, dan mengaplikasikan, tetapi diarahkan
untuk mampu menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 52
54. Desain Pembelajaran
• Misalnya disajikan sebuah sebuah data jumlah pelanggaran lalu
lintas di sebuah daerah. Bentuknya bisa dalam bentuk cerita, berita,
tabel, grafik, gambar, bagan, dan sebagainya.
• Berdasarkan stimulan tersebut, maka guru meminta siswa untuk
membaca, menelaah, dan menganalisisnya.
• Guru menyiapkan lembar kerja yang akan digunakan oleh peserta
didik mengerjakan tugas.
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 54
55. PELANGGARAN TERBANYAK TILANG ELEKTRONIK,
DENDA HINGGA CARA BAYARNYA
• _Kepolisian RI telah resmi menerapkan electronic traffic law enforcement (ETLE) atau tilang elektronik di
sejumlah daerah sejak 23 Maret 2021. Sebanyak 12 kepolisian daerah (Polda) telah ditetapkan sebagai
percontohan nasional tilang elektronik, yang dioperasikan dengan bantuan kamera pemantau CCTV di
sejumlah tempat._
• _Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Pramono Yogo mengatakan lebih dari sepekan sejak
diberlakukan, menurutnya pelaksanaan ETLE tidak mengalami kendala yang berarti. “Gangguan selama
ini hanya masalah teknis seperti jaringan, posisi kamera yang berubah karena cuaca dan lain-lain. Itu pun
segera bisa ditangani,” kata Sambodo melalui pesan WhatsApp, Sabtu (3/4/2021)._
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 55
56. Data Jumlah Pelanggaran E-Tilang
No Jenis Pelanggaran 2019 2020
1 Traffic light/marka stop line 29.219 71.235
2 Seat belt 23.427 36.484
3 Ganjil-genap 6.726 6.492
4 Menggunakan ponsel saat
berkendara
1.435 2.918
Data E-Tilang Polda Metro Jaya tahun 2019-2020
Sumber: Kompas, 3 April 2021
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 56
57. Pilihan Soal Literasi dan Numerasi
yang bisa Dibuat oleh Guru
LITERASI
A. Menemukan Informasi:
1. Sejak kapan percobaan tilang elektronik dilaksanakan?
2. Berapa Polda yang dijadikan sasaran percontohan tilang elektronik?
3. Alat apa yang yang digunakan untuk memantau pengguna jalan dan
mendukung pelaksanaan tilang elektronik?
4. Jenis pelanggaran apa saja yang dikenakan tilang elekronik?
5. Bentuk kendala atau gangguan apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan
tilang elektronik?
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 57
58. B. Memahami
1. Mengapa kepolisian memberlakukan tilang elektronik bagi pelanggar lalu lintas?
2. Apa perbedaan tilang konvesional dan tilang elektronik?
3. Apa kelebihan tilang elektronik dibandingkan dengan tilang konvesional?
4. Apa saja hal yang menyebabkan seorang pengendara tidak menaati rambu-rambu lalu lintas?
5. Apa saja bentuk sosialisasi yang harus dilakukan oleh kepolisian kepada masyarakat terkait tilang
elektronik?
6. Apa yang harus dilakukan oleh kepolisian kepada pengendara untuk menekan pelanggaran lalu
lintas?
7. Mengapa menggunakan ponsel saat berkendara berbahaya untuk pengendara dan orang lain?
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 58
59. C. Mengevaluasi dan Merefleksi
1. Menurut kamu, apakah penerapan tilang elektronik dapat
menurunkan jumlah pelanggaran lalu lintas?
2. Setujukah kamu dengan denda yang tinggi untuk menekan
terjadinya pelanggaran lalu lintas? Jelaskan alasannya!
3. Menurut kamu, apa hal yang menjadi kunci keberhasilan
pelaksanaan tilang elektronik?
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 59
60. NUMERASI
A. Mengetahui
1. Berapa total pelanggaran tilang elektronik (ETLE) di Polda Metro Jaya tahun 2019
dan 2020?
2. Apa saja jenis pelanggaran lalu lintas yang paling banyak dilakukan pengendara
pada tahun 2019?
3. Apa saja jenis pelanggaran lalu lintas yang paling banyak dilakukan pengendara
pada tahun 2020?
4. Jika diakumulasikan, apa jenis pelanggaran lalu lintas yang paling banyak terjadi
pada tahun 2019 dan 2020?
5. Urutkan jenis-jenis pelanggaran lalu lintas yang jumlahnya paling kecil ke paling
besar!
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 60
61. B. Menerapkan
• Pelanggaran Traffic light/marka stop line tahun 2019 tercatat
sebanyak 29.219 pelanggaran dan tahun 2020 tercatat 71.235
pelanggaran. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat terjadi
peningkatan pelanggaran lebih dari 2 kali lipat. Strategi apa yang
harus dilakukan oleh polisi untuk menurunkan pelanggaran Traffic
light/marka stop line pada tahun 2021?
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 61
62. C. Menalar
• Polda Metro Jaya mencatat pada tahun 2019 dan 2020 terjadi
sebanyak 177.936 pelanggaran. Menurut kamu, apa hubungan
antara jumlah pelanggaran lalu lintas dengan disiplin pengendara
dan penegakkan hukum terhadap pelanggar lalu lintas? Jelaskan
analisisnya!
22/11/2022 Idris Apandi - No. WA : 0878-2163-7667 62