2. • Make Effective Presentations
• Using Awesome Backgrounds
• Engage your Audience
• Capture Audience Attention
LAPORAN
ON THE JOB LEARNING ( OJL )
OLEH
AMRILYADI, S.Pd
SMP NEGERI 35 BATAM
PROPINSI KEPULAUAN RIAU
PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH
DINAS PENDIDIKAN KOTA BATAM
PROPINSI KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2016
4. VISI SMP NEGERI 35 BATAM
TERWUJUDNYA SEKOLAH
BERKUALITAS YANG
MENGUASAI IPTEK SERTA
DILANDASI IMAN DAN TAQWA
5. KONDISI NYATA SMP NEGERI 35 BATAM DILIHAT
DARI PENCAPAIAN DELAPAN STANDAR
PENDIDIKAN
1. Standar Isi
Telah memiliki kurikulum sendiri yang dikembangkan dengan panduan
BSNP, didalamnya memuat diantaranya tentang pembelajaran dan kegiatan
ektrakurikuler. Kegiatan pembelajaran remedial telah berjalan dengan baik
akan tetapi untuk kegiatan ekstrakurikuler belum maksimal kerena dibim
bing oleh guru yang tidak mempunyai keahlian di bidangnya.
2. Standar Proses
Perangkat pembelajaran ( RPP, Silabus) yang dikembangkan oleh guru
secara mandiri atau berkelompok dalam wadah MGMP.
walaupun harus diakui perangkat pembelajaran yang dikembangkan masih
mengadopsi dari sekolah lain dengan melakukan revisi seperlunya.
Namun ada beberapa guru yang menyusun RPP secara mandiri maupun ke-
lompok berdasarkan pemikiran sendiri atau kelompok.
Dalam rangkah meningkatkan mutu proses pembelajaran sekolah telah
melakukan evaluasi dan supervisi, walupun belum dilakukan secara
baik dan berkelanjutan.
6. 3. Standar kelulusan
Perolehan Nilai Ujian nasional mulai tahun pe;lajaran 2013/2014 dan
2014/2015 kecuali Matematika telah menggambarkan adanya pening-
katan, ini bearti siswa telah memperlihatkan kemajuan yang lebih
baik dalam pencapaian target yang ditetapkan.
4. Standar Pendidik dan tenaga Kependidikan.
Tenaga Pendidik dan Kependidikan telah memenuhi standar pendidik
dan Kependidikan karena 96% kualipikasi S-1 dan 4% S-2. Akan teta
pi masih ada guru yang mengajar tidak sesuai dengan disiplin ilmu
yang dimiliki, hal ini akan berpengaruh terhadap hasil yang akan di
capai.
5. Standar Sarana dan Prasarana
Kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik walaupun dilakukan
dua ship yaitu pagi dan siang. Sementara ruang guru, labor IPA dan
Bahasa belum standar karena masih memanfaatkan ruang yang seha-
rusnya digunaakan untuk belajar siswa.
7. 6. Standar Pengelolaan
Visi dan misi sekolah telah disosialisasikan kepada warga sekolah
dan menuliskannya di papan data agar mudah dibaca. Rencana kerja
sekolah juga telah disosialisasikan ke warga sekolah, hanya saja RKS
yang dibuat belum mengacu kepada EDS karena belum dibuat.
7. Standar Pembiayaan
Sumber utama keuangan sekolah masih tergantung dengan bantuan
pemerintah dalam bentuk dana BOS dan dana rutin. Penggunaanya
telah tertuang dalam RKAS, akan tetapi sekolah belum menuliskan
besaran dana yang dikelola di papan, sehingga warga sekolah banyak
yang tidak mengetahui besaran dana yang di peroleh.
8. Standar Penilaian Pendidikan
Penyusunan rencana penilaian berdasarkan KI dan KD. KKM yang
telah dibuat setiap guru mata pelajaran telah di impormasikan sebagi-
an guru pada pertemuan pertama pada awal pertemuan di awal tahan
pelajaran, tetapi masih ada yang menyampaiakan pada saat ulangan
harian pertama. Hasil penilaian yang dilakukan telah disampaikan ke-
pada orang tua siswa dlam bentuk raport.
9. VISI SMP NEGERI 9 BATAM
TERWUJUDNYA LULUSAN YANG
BERKARAKTER, BERPRESTASI
DAN KOMPETITIP
10. KONDISI NYATA SMP NEGERI 9 BATAM
( SEKOLAH MAGANG 2 ) DILIHAT DARI
PENCAPAIAN DELAPAN STANDAR PENDIDIKAN
1. Standar Isi
Kurikulum yang dimiliki disusun dengan menggunakan panduan
yang disusun BNSP, yang memuat diantaranya tentang proses pem-
belajaran dan kegiatan pengembangan diri. Untuk pemenuhan akan ke
butuhan pribadi peserta didik disediakan layanan bimbingan dan kon-
seling, walaupun belum melaksanakan tindak lanjut evaluasi.
2. Standar Proses
Pengembangan silabus dan RPP dilakukan secara mandiri atau berke-
lompok melalui wadah MGMP, walaupun belum maksimal. Pelaksana
supervisi akademik telah dilakukan yang melibatkan tim walaupun
hanya dilakukan satu kali dalam satu semester.
3. Standar Kompetensi Lulusan
Persentase kelulusan dua tahun terakhir mencapai 100% dengan nilai
UN terjadi peningkatan kecuali Matematika. Banyak siswa lulusan di-
terima di SMK/SMA faforit, walaupun masih banyak siswa yang
memperoleh nilai rendah dan belum diterima disekolah faforit.
11. 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Tenaga pendidik yang ada telah memenuhi standar dengan kuali fikasi
pendidikan 91,67% S-1 ( 33 orang ) dan D3 8.33% ( 3 Orang ) yang
mengajar rata 24 – 36 Jam. Untuk tenaga kepandidikan / tenaga admi-
ministrasi 4 orang, hanya saja kepala administrasi kualifikasi pendi
didikannya belum memenuhi standar karena tamatan SMA.
5. Standar Sarana Prasarana.
Sarana dan prasarana yang tersedia cukup baik termasuk ruang belajar
hanya saja satu ruang belajar diisi oleh 40 orang peserta didik ini bear-
ti belum memenhuhi standar pelayanan minimal (SPM) kareana lebih
dari 36 peruang. Gedung sekolah yang ada dapat dimanfaatkan secara
maksimal, akan tetapi tidak memiliki sertifikat dan IMB.
6. Standar Pengelolaan.
Perumusan visi dan misi sekolah telah melibatkan warga sekolah termasuk
komite dan disosialisasikan kepada orang tua siswa melalui pertemuan,
hanya saja belum melibatkan semua guru dan komite.
Untuk meningkatkan kinerja guru dilakukan supervisi dan evaluasi secara
berkala, hanya saja komite belum maksimal melakuan pemamtauan terhadap
pengelolaan sekolah
12. 7. Standar Pembiayaan.
Sumber utama keuangan sekolah masih bergantung pada dana yang
diberikan pemerintah dalam bentuk dana BOS dan anggaran rutin.
Penggunaan dana telah mengacu pada kententuan, hanya saja sekolah
belum mengumumkan besaran dana yang diterima di papan pengu-
muman, dan sekolah belum mengidentifikasi sumber dana yang bera-
sal dari dunia usaha dan dunia industri.
8. Standar Penilaian Pendidikan.
Perencanaan penilaian disusun berdasarkan pada KI dan KD. KKM
yang disusun oleh setiap guru mata pelajaran disosialisasikan pada pe-
serta didik saat pertemuan pertama di awal tahun pelajaran, tetapi ma-
sih ada guru yang menyampaikan KKM pada saat ulangan harian per-
tama. Pelaksanaan remedial dilakukan pada anak yang memdapat ni-
lai dibawah KKM, dan dilakukan diluar jam efektif, tetapi masi ada
guru yang melaksanakan remedial pada jam pelajaran efektif. Hasil
penilaian yang dilakukan telah dilaporkan kepada orang tua siswa da-
lam bentuk raport.
13. RENCANA TINDAK KEPEMIMPINAN ( RTK )
JUDUL
MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MEMBUAT
DAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT
MELALUI PEMBIMBINGAN
1. SIKLUS PERTAMA
a. Persiapan
- Berdiskusi dengan kepala sekolah
- Melakukan sosialisasi dengan warga
sekolah
- Berkoordinasi dengan wakil sarana
untuk memakai alat dan ruangan
b. Pelaksanaan
- Pengarahan dari kepala sekolah
- Memberikan materi
- Penugasan kepada peseta untuk mem
buat power point
- Pembimbingan membuat power
point
2. SIKLUS KEDUA
a. Persiapan
- Berdiskusi kembali dengan kepala
sekolah dan memohon izin
- Berkoordinasi kembali dengan wakil
sarana untuk memakai kembali alat
dan ruangan
b. Pelaksanaan
- Menjelaskan ulang tentang power
point
- Menambahkan animasi
- Kembali menugaskan kepada peserta
pendampingan
- Memberikan kesempat peserts untuk
bertanya
- Melakukan pembimbingan
14. c. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dilakukan oleh penulis sendiri
dan melihat perkembangannya dilapangan
kelemahan dan kekurangan akan diperbaiki
pada kegiatan selanjutnya
d. Refleksi
Pembuatan dan penggunaan media power
point secara umum tidak terlalu mengalami
kesulitan hal tersebut pada dasarnya peserta
pendampingan telah mengenal microsof
power point hanya saja selama ini mereka
belum mencoba membuat dan mengguna
kan media tersebut dalam pembelajaran
e. Hasil
telah nampak keinginan guru untuk mem-
buat dan menggunakan media power point
tetapi hasilnya belum maksimal, dan akan
diperbaikin dan disempurnakan pada siklus
berikutnya.
C, Monitoring dan Evaluasi
untuk mengetahui perkembangan penulis
melakukan monitoring pelaksanaan di ke-
las. Dari hasil observasi dikelas penulis
melihat kemajuan yang signifikan, ini be-
arti peserta yang didampingi telah mema
hami cara mambuat dan menggunakan me-
dia power point. Selanjutnya penulis meng
evaluasi kegiatan yang bertujuan untuk ter-
ciptanya proses pembelajaran yang lebih
baik pada masa yang akan datang.
d. Refleksi
Pelaksanaan siklus 2 kegiatan berjalan
dengan lancar, peserta sangat antusias me-
ngikuti pembuatan media power point,
bahkan peserta mulai menyadari bahwa
media power point sangat membantu dan
mempermudah dalam menyampaikan
materi.
e. Hasil
Peserta telah membuat dan menggunakan
media power point dan telah memanfaat-
kan fitur yang ada sehingga tampilan lebih
menarik.
15. SUPERVISI GURU JUNIOR
IDENTITAS GURU JUNIOR :
NAMA : DENNI JULIANA, S. S,E
NIP : 19810715 200903 2 003
MAPEL YANG DI AMPUH : I P S
KELAS : VII ( Tujuh
PENGALAMAN MENGAJAR : 5 Tahun
16. TAHAPAN YANG DILAKUKAN PADA SIKLUS I
1. Persiapan
- Bekomunikasi dengan guru Junior menyampaikan
maksud dan tujuan dari supervisi
- Meminta kesediaanya untuk di supervisi
- Membuat kesepakatan tentang waktu pelaksanaan
- Menyampaikan persiapan yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan supervisi
- Menyiapakan instrumen supervisi.
2 Pelaksanaan
2.1. Pra-Observasi
- Memanggil guru junior, menanyakan keadaan,
kesiapan dan tema yang akan dibahas.
- Meminta RPP dan menelaahnya
- Mengisi instrumen yang telah disiapkan
17. 2.2 Observasi
- Melakukan pengamatan aktivitas guru dan siswa
- Pengisian instrumen yang telah disiapkan
2.3 Pasca Observasi
- Melakukan komunikasi dan berdiskusi dengan
diawali ucapan selamat dan memuji guru junior
selama proses pembelajaran.
- Menghitung nilaia telaah RPP dan nilai kemam-
puan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
3. Tindak Lanjut
Tindak lanjut dilakukan supaya memberikan dampak
yang nyata bagi peningkatan propesionalisme guru
Selanjutnya penulis menyampaikan kekuatan dan ke-
lemahan yang ditemukan pada saat observasi.
4. Hasil.
Pelaksanaa belum berjalan dengan maksimal, masi di-
temukan kendala baik dalam pembuatan RPP maupun
pelaksanaan pelajaran dikelas.
18. PELAKSANAAN SIKLUS 2
1. Persiapan
- Menlakukan kominikasi kembali dengan guru junior
yang sama pada siklus I
- Membuat kesepakatan waktu pelaksanaan yang dise-
suaikan dengan jadwal mengjar gugu junior
- Meminta guru junior mempersiapkan perangkat pem-
belajaran (RPP), media yang digunakan
- Penulis mempersiapkan instrumen
2. Pelaksanaan
2.1. Pra-Observasi
- Memanggil guru junior menanyakan keadaan dan
kesiapannya.
Meminta RPP yang telah disiapkan untuk ditelaah.
- Pengisian instrumen yang telah penulis siapkan.
19. 2.2. Observasi
- Pengamatan langsung aktivitas guru junior dan siswa
saat proses pembelajaran berlangsung
- Pengisian intrumen yang telah disiapkan.
2.3. Pasca Observasi
- Melakukan diskusi tentang pelaksanan pembelajaran
yang baru dilaksanakan
- Menghitung nilai telaah RPP dan nilai kemapuan
guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
3. Tindak Lanjut
Pada siuklus ke 2 ini sama apa yang penulis lakukan pada
siklus 1 yaitu menyampaikan kekuatan dan kelemahan
yang penulis lihat pada saat melakukan observasi dikelas
mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti sampai
dengan kegiatan penutup.
20. 4. Hasil
Dari kegiatan yang penulis lakukan mulai dari pra-observasi,
obsevasi sampai dengan pasca obsevasi terjadi peningkatan yang
signipikan bila dibandingkan dengan siklus I, ini dapat dilihat dari
nilai yang diperoleh guru junior mulai dari pembuatan RPP, maupun
pelaksanaan pembelajaran di kelas, peningkatan juga dapat dilihat
dari tabel dibawah ini :
Tabel Pebandingan Perolehan Nilai Guru Junior
Pada Siklus 1 dan 2
Telaah RPP Pelaksana pembelajaran
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2
70 93,3 72,9 87,5
Terjadi kenaikan 20,3 point Terjadi kenaikan 14,6 point
21. PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
Tahapan pertama dalam pembelajaran yaitu perencanaan pembela-
Jaran yang diwujudkan dengan penyusunan RPP. Dalam penyusunan
RPP harus memperhatikan :
1. Memperhatikan perbedaan individu perserta didik artinya disusun
disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamain, motifasi
belajar, kecepatan belajar, kebutuhan khusus
2. Mendorong partisipasi aktif perserta didik artinya pembelajaran di-
rancang dengan perpusat pada peserta didik untuk mendorong motiva
si, minat, kreatif dan semangat belajar
3. Mengembangkan budaya baca dan menulis artinya pembelajaran di-
rancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemehaman
beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut artinya memuat rancang
an pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, remedial.
A. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP
22. 5. Keterkaitan artinya RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan
antara KI, KD, materi, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian
dan sumber belajar dalam satu keutuhan, pengalaman belajar.
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi artinya RPP disusun
dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komu
nikasi sesuai dengan situasi dan kondisi.
B. Langkah-langkah Penyusunan RPP
1. Pengkajian silabus yang meliputi pengkajian KI, KD, materi pelajaran
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar
2. Perumusan inikator dalam perumusan indikator harus memperhati
kan kata kerja operasional, indikator untuk msteri ysng tidak sejenis
sebaiknya dipisah menjadi beberapa indikator
3. Materi pembelajaran dapat berasal dari buku siswa dan buku guru
4. Penjabaran kegiatan pembelajaran berupa pendekatan saintifik, peng
gunaan media, alat, sumber belajar
5. Penentuan alokasi waktu yang dibagi kedalam kegiatan pendahuluan,
inti dan kegiatan penutup.
23. C. Komponen yang ada dalam RPP
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas / Semester :
Tema :
Sub Tema :
Alokasi Waktu :
A. Kompetensi Inti ( KI)
B. Kompetensi Dasar
1. KD 1
2. KD 2
3. KD 3
4. KD 4
C. Indikator
D. Materi
E. Tujuan Pembelajaran
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan
2. Kegiatan Inti
3. Penutup
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
2. Instrumen Penilaian
I. Pendekatan model pembelajaran
J. Media dan Sumber Belajar.
24. KAJIAN ASPEK MANAGERIAL
Kajian aspek managerial meliputi :
1. Rencana Kerja Sekolah ( RKS )
2. Pengelolaan Keuangan Sekolah
3. Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4. Pengelolaan Ketatausahaan Sekolah
5. Pengelolaan Sarana Prasarana Sekolah
6. Pengelolaan Kurikulum
7. Pengelolaan Peserta Didik
8. Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran
9. Monitoring dan Evaluasi.
Kajian tersebut dilakukan pada dua sekolah yaitu
Sekolah sendiri ( Magang 1 ) dan sekolah magang 2.
25. KAJIAN ASPEK MANAGERIAL
Aspek Kajian SMP Negeri 35 Batan SMP Negeri 9 Batam
1. RKS
Penyusunan RKS belum
mengacu pada EDS dan
tidak melibatkan tim.
Penyusunan RKS telah me-
ngacu pada EDS dan telah
melibatkan tim
2 Keuangan
Sumber dana diperoleh dari
bantuan pemerintah dalam
bentuk dana Bos dan anggar
an rutin.
Sumber dana diperoleh
dari bantuan pemerintah
dalam bentuk dana BOS
dan rutin
3. PTK
Tenaga pendidik dan kependi-
dikan telah memenuhi standar,
akan tetapi masih ada guru
yang mengajar tidak sesuai
dengan latar belakang pendidi-
dikannya, Pemanfaatan lab be-
lum berjalan maksimal, karena
belum memiliki kepala lab dan
teknisi laboraturium.
Penempatan tenaga pendidik
belum sesuai kebutuhan se-
hingga masi ada guru yang
mengajar tidak sesuai dengan
latar belakang pendidikan.
Pemanfaatan lab telah berja-
lan dengan baik walau kepala
lab dirangkap oleh guru, dan
belum memiliki teknisi lab.
26. KAJIAN ASPEK MANAGERIAL
Aspek Kajian SMP Negeri 35 Batan SMP Negeri 9 Batam
4. Ketatausahaan
Kepala administrasi memi
liki kualifikasi pendidikan
S-1, belum memiliki serti-
fikat sebagai kepala admi-
nistrsi yang ditetapkan oleh
pemerintah karana status
kepegawaainnya masih
honor, tetapi memiliki SK
sebagai kepala administra-
si dari kepala sekolah. Pe-
laksanaan tugas dibantu
oleh satu orang tenaga ad-
ministrasi. Petugas layanan
Khusus hanya dikerjakan
oleh satu Orang.
Kualifikasi pendidikan kepa-
la administrasi adalah SMA
ini bearti belum memenuhi
standar pelayanan minimal.
dalam pelaksanaan tugas di
bantu oleh tiga orang, yang
bekerja sesuai dengan tugas
nya masing-masing. Untuk
Petugas layananan khusus te-
lah mencakup semua urusan
hanya saja untuk petugas pe-
ngemudi masi memanfaat
kan tenaga pendidik yang
ada.
27. KAJIAN ASPEK MANAGERIAL
Aspek Kajian SMP Negeri 35 Batan SMP Negeri 9 Batam
5. Sapras
Pengelolaan sarana prasarana
ekolah telah berjalan dengan
baik hanya dalam perencana-
an belum melibatkan semua
warga sekoah. Sekolah be-
lum melakukan penghapusan
Barang yang telah memenuhi
persyaratansehingga terjadi
penumpukan barang.
Pada umumnya pengolaan
sarana prasaran sekolah te
lah memenuhi standar na-
sional pendidikan. Akan te
tapi dalam perencanaan be
lum melibatkan semua
warga sekolah.
6. Kurikulum
Pada tahun pelajaran 2015/16
telah menggunakan K 13. Pe
ngembangan kurikulum be-
lum melibatkan tim
Proses penyusunan kuriku-
lum telah memenuhi stan-
dar nasional pendidikan
28. Aspek Kajian SMP Negeri 35 Batan SMP Negeri 9 Batam
7. Peserta
didik
Penerimaan peserta didik baru
telah mengikuti prosedur
yang dikeluarkan oleh dinas
pendidikan. Hanya saja pene-
rimaan melebihi daya tam-
pung. Orientasi bagi siswa
baru bersipat akademik dan
Pengenalan lingkungan seko-
lah tanpa kekerasan. Aturan
Yang dibuat berupa larsngan
dan sanksi.
Penerimaan peserta didik
baru telah mengikuti prose
dur yang dikeluarkan dinas
pendidikan. Akan tetapi pe
nerimaan tidak sesuai
dengan daya tampung. dan
sekolah telah mem-
buat aturan larangan dan
sanksi untuk kenyamanan
proses pembelajaran.
8. TIK Sarana TIK yang tersedia
belum dapat dimanfaatkan
oleh semua guru secara
maksimal karena banyak
guru yang belum mampu
mengoperasikannya.
Kelengkapan saran TIK
yang memadai belum di-
manfaatkan dengan baik
karena masuh terdapat gu-
ru yang belum mampu
menggunakannya.
KAJIAN ASPEK MANAGERIAL
29. Aspek Kajian SMP Negeri 35 Batan SMP Negeri 9 Batam
9. Monev Pelaksanaan monev dilakuan
Tanpa menggunakan tim, dan
Belum menggunakan instru-
Men. Data diperoleh dengan
Cara mengumpulkan informa
Si secara lisan atau berdasar-
Kan bukti dan fakta yang di-
Temukan dilapangan.
Kegiatan monev telah
berjalan dengan baik, dilak
sanakan dengan memben-
tuk tim dan teleh menggu-
nakan istrumen, walaupun
hanya dilakukan 2 kali se-
Tahun.
KAJIAN ASPEK MANAGERIAL
30. PENINGKATAN KOMPETENSI KEWIRA
USAHAAN DI SEKOLAH MAGANG 2
Untuk melaksanakan kegiatan Peningkatan Kompetensi Kewirausahaan
di sekolah magang 2 maka penulis melakukan langkah-langkah seba-
gai berikut :
a. Persiapan
- Melakukan kunjungan ke sekolah magang 2 menyampaiakan
maksud dan tujuan
- Berdiskusi dengan kepala sekolah magang 2 mohon izin untuk ke-
sediaanya untuk diwawancarai
- Membuat kesepakatan tentang waktu pelaksanaan
- Menyiapkan Instrumen pertanyaan yang akan digunakan dalam
wawancara.
b. Pelaksanaan
- Mewawancarai kepala sekolah dengan menggunakan pertanyaan
yang telah disiapkan.
31. - Berdiskusi tentang tindakan yang dilakukan yang ada hubungannya
dengan kompetensi kewirausahaan.
- Melaksanakan observasi langsung kelapangan yang didampingi
oleh kepala sekolah untuk melihat kantin dan koperasi yang ada di
sekolah.
c. Hasil
Dari hasil wawancara, diskusi, serta observasi dilapangan penulis da-
pat memahami bahwa kepemimpinan kewirausahaan bukan hanya se-
mata-mata bergerak dalam bidang pinansial saja, akan tetapi banyak
hal yang bisa dilakukan seperti usaha peningkatan mutu lulusan, se-
hingga mampu bersaing dengan sekolah lain, meningkatkan pela-
yanan terhadap kebutuhan siswa selama berada dilingkungan sekolah
sehingga mendapatkan kepercayaan dari orang tua siswa.
Penglaman dan ilmu yang penulis dapat dari kegiatan peningkatan
kompetensi kewirausahaan akan dijadikan pedoman dan acuan serta
reperensi bagi penulis untuk melaksanakan tugas pada masa yang
akan datang.