SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
BAB 2 Fungsi Linier
Pengertian
Fungsi Linier atau fungsi berderajat satu ialah fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah
pangkat satu. Sesuai namanya, setiap persamaan linier apabila digambarkan akan menghasilkan sebuah
garis lurus.
Bentuk umum persamaan linier adalah :
y = a + bx
dimana a adalah penggal garisnya pada sumbu vertikal y, sedangkan b adalah koefisien arah atau
gradien garis yang bersangkutan.
2.2.Pembentukan Persamaan Linier
Sebuah persamaan linier dapat dibentuk melalui beberapa macam cara, tergantung pada data yang
tersedia. Berikut ini dicontohkan empat macam cara yang dapat ditempuh untuk membentuk sebuah
persamaan linier, masing-masing berdasarkan ketersediaan data yang diketahui. Keempat cara yang
dimaksud adalah :
Cara dwi-koordinat
Dari dua buah titik dapat dibentuk sebuah persamaan linier yang memenuhi kedua titik tersebut.
Apabila diketahui dua buah titik A dan B dengan koordinat masing-masing (x1,y1) dan (x2,y2),maka
rumus persamaan liniernya adalah :
Contoh Soal:
Misalkan diketahui titik A(2,3) dan titik B(6,5), maka persamaan liniernya:
4y -12 = 2x – 4, 4y = 2x+ 8 , y = 2 + 0,5 x
Cara koordinat-lereng
Apabila diketahui sebuah titik A dengan koordinat (x1,y1) dan lereng garisnya b, maka persamaan
liniernya adalah :
Contoh Soal :
Andaikan diketahui bahwa titik A(2,3) dan lereng garisnya adalah 0,5 maka persamaan linier yang
memenuhi kedua persamaan kedua data ini adalah
Cara penggal-lereng
Sebuah persamaan linier dapat pula dibentuk apabila diketahui penggalnya pada salah satu sumbu (a)
dan lereng garis (b) yang memenuhi persamaan tersebut, maka persamaan liniernya adalah :
y=ax+b ; a = penggal, b = lereng
Contoh Soal :
Andaikan penggal dan lereng garis y =f (x) masing-masing adalah 2 dan 0,5, maka persamaan liniernya
adalah : y=2+5x
Cara dwi-penggal
Sebuah persamaan linier dapat pula dibentuk apabila diketahui penggal garis pada masing-masing
sumbu, yaitu penggal pada sumbu vertikal (ketika x = 0) dan penggal pada sumbu horisontal ( ketika y =
0), maka persamaan liniernya adalah :
; a = penggal vertikal, b = penggal horisontal
Contoh Soal :
Andaikan penggal sebuah garis pada sumbu vertikal dan sumbu horisontal masing-masing 2 dan -4 ,
maka persamaan liniernya adalah :
2.3.Hubungan Dua garis lurus
Berimpit
Dua garis lurus akan berimpit apabila persamaan garis yang satu merupakan kelipatan dari garis yan lain.
Dengan demikian , garis akan berimpit dengan garis , jika
Sejajar
Dua garis lurus akan sejajar apabila lereng/gradien garis yang satu sama dengan lereng/gradien dari
garis yang lain. Dengan demikian , garis akan sejajar dengan garis , jika
Berpotongan
Dua garis lurus akan berpotongan apabila lereng/gradien garis yang satu tidak sama dengan
lereng/gradien dari garis yang lain. Dengan demikian , garis akan berpotongan dengan garis , jika
Tegak lurus
Dua garis lurus akan saling tegak lurus apabila lereng/gradien garis yang satu merupakan kebalikan dari
lereng/gradien dari garis yang lain dengan tanda yang berlawanan. Dengan demikian , garis akan tegak
lurus dengan garis , jika atau
Penerapan Ekonomi
Fungsi Permintaan, Fungsi Penawaran dan Keseimbangan Pasar
Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah barang/jasa yang diminta oleh konsumen
dengan variabel harga serta variabel lain yang mempengaruhinya pada suatu periode tertentu. Variabel
tersebut antara lain harga produk itu sendiri, pendapatan konsumen, harga produk yang diharapkan
pada periode mendatang, harga produk lain yang saling berhubungan dan selera konsumen
Bentuk Umum Fungsi Permintaan :
Q = a – bP atau
Dalam bentuk persamaan diatas terlihat bahwa variable P (price, harga) dan variable Q (quantity,
jumlah) mempunyai tanda yang berlawanan. Ini mencerminkan, hukum permintaan yaitu apabila harga
naikl jumlah yang diminta akan berkurang dan apabila harga turun jumlah yang diminta akan
bertambah.
Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah barang/jasa yang ditawarkan oleh produsen
dengan variabel harga dan variabel lain yang mempengaruhinya pada suatu periode tertentu. Variabel
tersebut antara lain harga produk tersebut, tingkat teknologi yang tersedia, harga dari faktor produksi
(input) yang digunakan, harga produk lain yang berhubungan dalam produksi, harapan produsen
terhadap harga produk tersebut di masa mendatang
Bentuk Umum :
Q = -a + bP atau
Dalam bentuk persamaan diatas terlihat bahwa variable P (price, harga) dan variable Q (quantity,
jumlah) mempunyai tanda yang sama, yaitu sama-sama positif. Ini mencerminkan,
hukum penawaran yaitu apabila harga naik jumlah yang ditawarkan akan bertambah dan apabila harga
turun jumlah yang ditawarkan akan berkurang.
Keseimbangan Pasar
Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah barang
yang diminta di pasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Syarat Keseimbangan Pasar :
Qd = Qs
Qd = jumlah permintaan
Qs = jumlah penawaran
E = titik keseimbangan
Pe = harga keseimbangan
Qe = jumlah keseimbangan
Contoh Soal :
Fungsi permintaan ditunjukan oleh persamaan Qd = 10 – 5P dan fungsi penawarannya adalah Qs = – 4
+ 9P
a. Berapakah harga dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar ?
b. Tunjukkan secara geometri !
Jawab :
a.) Keseimbangan pasar :
Qd = Qs
10 – 5 P = – 4 + 9P
14P = 14
P = 1 ≡ Pe
Q = 10 – 5P
Q = 5 ≡Qe
Harga dan jumlah keseimbangan pasar adalah E ( 5,1 )
2.4.2.Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar
Jika produk dikenakan pajak t per unit, maka akan terjadi perubahan keseimbangan pasar atas produk
tersebut, baik harga maupun jumlah keseimbangan. Biasanya tanggungan pajak sebagian dikenakan
kepada konsumen sehingga harga produk akan naik dan jumlah barang yang diminta akan berkurang.
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah kena pajak dapat digambarkan sebagai berikut.
Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser
ke atas, dengan penggal yang lebih besar pada sumbu harga. Jika sebelum pajak persamaan
penawarannya P = a + bQ, maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ + t
Beban pajak yang ditanggung oleh konsumen : tk = Pe‘ – Pe
Beban pajak yang ditanggung oleh produsen : tp = t – tk
Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah : T = t x Qe‘
Contoh soal :
Diketahui suatu produk ditunjukkan fungsi permintaan P = 7 + Q dan fungsi penawaran
P = 16 – 2Q. Produk tersebut dikenakan pajak sebesar Rp. 3,-/unit
Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak ?
Berapa besar penerimaan pajak oleh pemerintah ?
Berapa besar pajak yang ditanggung kosumen dan produsen ?
Jawab :
Keseimbangan pasar sebelum pajak
Qd = Qs
7 + Q = 16 – 2Q P = 7 + Q
3Q = 9 P = 7 + 3
Qe = 3 Pe = 10
Jadi keseimbangan pasar sebelum pajak E ( 3,10 )
Keseimbangan pasar sesudah pajak
Fungsi penawaran menjadi :
P = 16 – 2Q + t
= 16 – 2Q + 3
= 19 – 2Q Os = Qd
19 – 2Q = 7 + Q
3Q = 12
Qe‘ = 4
P = 19 – 2Q
= 19 – 8
Pe‘ = 11
Jadi keseimbangan pasar setelah pajak E’ ( 4,11 )
T = t x Qe‘
= 3 . 4
= 12 ( Besarnya penerimaan pajak oleh pemerintah Rp. 12,- )
tk = Pe‘ – Pe
= 11 – 10
= 1 ( Besar pajak yang ditanggung konsumen Rp. 1,- )
tp = t – tk
= 3 – 1
= 2 ( Besar pajak yang ditanggung produsen Rp. 2,- )
2.4.3.Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar
Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut
menjadi lebih rendah.
Jika produk dikenakan subsidi s per unit, maka akan terjadi penurunan harga produk sehingga
keseimbangan pasar atas produk tersebut juga akan bergeser. Jika sebelum pajak persamaan
penawarannya P = a + bQ, maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ – s
Bagian subsidi yang dinikmati oleh konsumen : sk = Pe – Pe‘
Bagian subsidi yang dinikmati oleh produsen : sp = s – sk
Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah : S = s x Qe‘
Contoh Soal :
Permintaan akan suatu komoditas dicerminkan oleh Qd = 12–2P sedangkan penawarannya Qs = -4 + 2P
pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp. 2,- setiap unit barang.
a. Berapakah jumlah dan harga keseimbangan sebelum subsidi ?
b. Berapakah jumlah dan harga keseimbangan sesudah subsidi ?
c. Berapa bagian dari subsidi untuk konsumen dan produsen ?
d. Berapa subsidi yang diberikan pemerintah ?
Jawab ;
a.) Keseimbangan pasar sebelum subsidi
Qd = Qs Q = 12 – 2P
12 – 2P = -4 + 2P = 12 – 8
P = 16 Qe = 4
Pe = 4 ( Keseimbangan pasar sebelum subsidi E = ( 4, 4 ))
b.) Keseimbangan pasar sesudah subsidi :
Qd = 12 – 2P => P = ½ Qd + 6
Qs = -4 + 2P => P = ½ Qs + 2
Sesudah Subsidi Fungsi Penawaran menjadi
P = ½ Q + 2 – 2
P = ½ Q
Sehingga Kesimbangan pasar sesudah subsidi menjadi :
- ½ Q + 6 = ½ Q
Qe‘ = 6
P = ½ Q
Pe‘ = 3
( Keseimbangan pasar setelah subsidi E’ = ( 6, 3 ) )
c.) sk = Pe – Pe‘ sp = s – sk
= 4 – 3 = 2 – 1
= 1 = 1
(Besar subsidi untuk konsumen Rp. 1,- ) ( Besar subsidi untuk produsen = Rp. 1,- )
d.) Subsidi yang diberikan pemerintah
S = s x Qe‘
= 2 . 6
= 12
2.4.4.Fungsi Biaya dan Fungsi Penerimaan
Fungsi Biaya
Biaya total (total cost) yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan dalam operasi bisnisnya terdiri atas
biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variabel cost).Sifat biaya tetap adalah tidak tergantung pada
jumlah barang yang dihasilkan, biaya tetap merupakan sebuah konstanta.Sedangkan biaya variabel
tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan.Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan semakin
besar pula biaya variabelnya.Secara matematik, biaya variabel merupakan fungsi dari jumlah barang
yang dihasilkan.
FC = k
VC = f(Q) = vQ
C = g (Q) = FC + VC = k + vQ
Keterangan ;
FC = biaya tetap
VC= biaya variabel
C = biaya total
k = konstanta
V = lereng kurva VC dan kurva C
Contoh Soal :
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan sebesar Rp 20.000 sedangkan biaya variabelnya
ditunjukkan oleh persamaan VC = 100 Q. Tunjukkan persamaan dan kurva biaya totalnya ! Berapa biaya
total yang dikeluarkan jika perusahaan tersebut memproduksi 500 unit barang ?
Jawab :
FC = 20.000
VC = 100 Q
C = FC + VC → C = 20.000 + 100 Q
Jika Q = 500, C = 20.000 + 100(500) = 70.000
Fungsi Penerimaan
Penerimaan total (total revenue) adalah hasil kali jumlah barang yang terjual dengan harga jual per unit
barang tersebut.
R = Q x P = f (Q)
Contoh Soal:
Harga jual produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan Rp 200,00 per unit. Tunjukkan persamaan
dan kurva penerimaan total perusahaan ini. Berapa besar penerimaannya bila terjual barang sebanyak
350 unit ?
Jawab :
R = Q x P
= Q x 200 = 200Q
Bila Q = 350 → R = 200 (350) = 70.000
2.4.5.Analisis Pulang Pokok
Analisis Pulang Pokok (break-even) yaitu suatu konsep yang digunakan untuk menganalisis jumlah
minimum produk yang harus dihasilkan atau terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Keadaan pulang pokok (profit nol, π = 0 ) terjadi apabila R = C ; perusahaan tidak memperoleh
keuntungan tetapi tidak pula menderita kerugian. Secara grafik hal ini ditunjukkan oleh perpotongan
antara kurva R dan kurva C.
Contoh Soal :
Andaikan biaya total yang dikeluarkan perusahaan ditunjukan oleh persamaan C = 20.000 + 100 Q dan
penerimaan totalnya R = 200 Q. Pada tingkat produksi berapa unit perusahaan mengalami pulang pokok
?apa yang terjadi jika perusahaan memproduksi 150 unit ?
Jawab ;
Diketahui :
C = 20.000 + 100Q
R = 200Q
Syarat Pulang Pokok
R = C
300Q = 20.000 + 100Q
200Q = 20.000
Q = 100
Jadi pada tingkat produksi 100 unit dicapai keadaan pulang pokok
Jika Q = 150, maka
π = R – C
= 300Q – ( 20.000 + 100Q)
= 200 Q – 20.000
= 200(150) – 20.000
= 10.000
( Perusahaan mengalami keuntungan sebesar Rp. 10.000,- )
SUMBER : http://setyonugroho09.wordpress.com/category/matematika-bisnis-materi-kuliah/

More Related Content

What's hot

Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranHaidar Bashofi
 
Penerapan fungsi linier
Penerapan fungsi linierPenerapan fungsi linier
Penerapan fungsi linierloloping
 
Fungsi linier dalam ekonomi
Fungsi linier dalam ekonomiFungsi linier dalam ekonomi
Fungsi linier dalam ekonomiArizky16
 
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam EkonomiFungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomimsahuleka
 
Fungsi Permintaan & Fungsi Penawaran
Fungsi Permintaan & Fungsi PenawaranFungsi Permintaan & Fungsi Penawaran
Fungsi Permintaan & Fungsi PenawaranNandang Ary Pangesti
 
Formula bab2 bab7_mikro___vignes[1]_edited_1
Formula bab2 bab7_mikro___vignes[1]_edited_1Formula bab2 bab7_mikro___vignes[1]_edited_1
Formula bab2 bab7_mikro___vignes[1]_edited_1Dr. Vignes Gopal
 
Tm5&6) bab 3 keseimb. pasar, pajak, subsidi, & tugas
Tm5&6) bab 3   keseimb. pasar, pajak, subsidi, &  tugasTm5&6) bab 3   keseimb. pasar, pajak, subsidi, &  tugas
Tm5&6) bab 3 keseimb. pasar, pajak, subsidi, & tugasRisyad Derajat
 
Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar)
Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar)Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar)
Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar)Wulan_Ari_K
 
Penerapan fungsi linier dalam ekonomi
Penerapan fungsi linier dalam ekonomiPenerapan fungsi linier dalam ekonomi
Penerapan fungsi linier dalam ekonomiYulistiaDevi
 
Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)
Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)
Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)WEST NUSA TENGGARA
 
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisAplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisNailul Hasibuan
 
Permintaan & penawaran 4 tatap muka
Permintaan & penawaran 4 tatap mukaPermintaan & penawaran 4 tatap muka
Permintaan & penawaran 4 tatap mukawardayadi007
 
Matematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidiMatematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidiHarya Wirawan
 

What's hot (20)

Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaran
 
Penerapan fungsi linier
Penerapan fungsi linierPenerapan fungsi linier
Penerapan fungsi linier
 
Pertemuan i pengertian matematika ekonomi
Pertemuan i pengertian matematika ekonomiPertemuan i pengertian matematika ekonomi
Pertemuan i pengertian matematika ekonomi
 
Fungsi linier dalam ekonomi
Fungsi linier dalam ekonomiFungsi linier dalam ekonomi
Fungsi linier dalam ekonomi
 
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam EkonomiFungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
 
Fungsi Permintaan & Fungsi Penawaran
Fungsi Permintaan & Fungsi PenawaranFungsi Permintaan & Fungsi Penawaran
Fungsi Permintaan & Fungsi Penawaran
 
Formula bab2 bab7_mikro___vignes[1]_edited_1
Formula bab2 bab7_mikro___vignes[1]_edited_1Formula bab2 bab7_mikro___vignes[1]_edited_1
Formula bab2 bab7_mikro___vignes[1]_edited_1
 
Supply and dmand
Supply and dmandSupply and dmand
Supply and dmand
 
Tugas 4 kelas d semester 1 permintaan dan penawaran
Tugas 4 kelas d semester 1 permintaan dan penawaranTugas 4 kelas d semester 1 permintaan dan penawaran
Tugas 4 kelas d semester 1 permintaan dan penawaran
 
Tm5&6) bab 3 keseimb. pasar, pajak, subsidi, & tugas
Tm5&6) bab 3   keseimb. pasar, pajak, subsidi, &  tugasTm5&6) bab 3   keseimb. pasar, pajak, subsidi, &  tugas
Tm5&6) bab 3 keseimb. pasar, pajak, subsidi, & tugas
 
Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar)
Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar)Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar)
Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar)
 
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidiPertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
 
Penerapan fungsi linier dalam ekonomi
Penerapan fungsi linier dalam ekonomiPenerapan fungsi linier dalam ekonomi
Penerapan fungsi linier dalam ekonomi
 
Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)
Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)
Fungsi Linier pada Ekonomi (Mikro)
 
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisAplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
 
Pertemuan vi teori perilaku konsumen (revisi)
Pertemuan vi teori perilaku konsumen (revisi)Pertemuan vi teori perilaku konsumen (revisi)
Pertemuan vi teori perilaku konsumen (revisi)
 
Pertemuan v keseimbangan pasar
Pertemuan v keseimbangan pasarPertemuan v keseimbangan pasar
Pertemuan v keseimbangan pasar
 
Permintaan & penawaran 4 tatap muka
Permintaan & penawaran 4 tatap mukaPermintaan & penawaran 4 tatap muka
Permintaan & penawaran 4 tatap muka
 
Matematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidiMatematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidi
 
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektorKeseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
 

Viewers also liked

Живые мероприятия "Директория"
Живые мероприятия "Директория" Живые мероприятия "Директория"
Живые мероприятия "Директория" Антон Мишин
 
Pancake power point
Pancake power pointPancake power point
Pancake power pointmaripazchu
 
Twitter analysis - Data as factor for designing the right communication star...
Twitter analysis  - Data as factor for designing the right communication star...Twitter analysis  - Data as factor for designing the right communication star...
Twitter analysis - Data as factor for designing the right communication star...Pere Claver Llimona
 
Group f project 3 presentation
Group f  project 3 presentationGroup f  project 3 presentation
Group f project 3 presentationEldon Stazz
 
Project one assessments submission
Project one assessments submissionProject one assessments submission
Project one assessments submissionEldon Stazz
 
Modul penuh mentor mentee
Modul penuh mentor menteeModul penuh mentor mentee
Modul penuh mentor menteeahjerk
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi Pra-UTS
Latihan Soal Matematika Ekonomi Pra-UTSLatihan Soal Matematika Ekonomi Pra-UTS
Latihan Soal Matematika Ekonomi Pra-UTSYunus Thariq
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Yunus Thariq
 

Viewers also liked (17)

Kalkulus 1-Mkul
Kalkulus 1-MkulKalkulus 1-Mkul
Kalkulus 1-Mkul
 
Sim pg bab 1_kel 3
Sim pg bab 1_kel 3Sim pg bab 1_kel 3
Sim pg bab 1_kel 3
 
Живые мероприятия "Директория"
Живые мероприятия "Директория" Живые мероприятия "Директория"
Живые мероприятия "Директория"
 
Pancake power point
Pancake power pointPancake power point
Pancake power point
 
Ejemplos Las Meninas
Ejemplos Las MeninasEjemplos Las Meninas
Ejemplos Las Meninas
 
Paletas de colores con sonido
Paletas de colores con sonidoPaletas de colores con sonido
Paletas de colores con sonido
 
Twitter analysis - Data as factor for designing the right communication star...
Twitter analysis  - Data as factor for designing the right communication star...Twitter analysis  - Data as factor for designing the right communication star...
Twitter analysis - Data as factor for designing the right communication star...
 
Директория
ДиректорияДиректория
Директория
 
Ejemplos Las Meninas
Ejemplos Las Meninas Ejemplos Las Meninas
Ejemplos Las Meninas
 
Paletas de colores
Paletas de coloresPaletas de colores
Paletas de colores
 
Paletas de colores-sonido
Paletas de colores-sonidoPaletas de colores-sonido
Paletas de colores-sonido
 
Group f project 3 presentation
Group f  project 3 presentationGroup f  project 3 presentation
Group f project 3 presentation
 
Project one assessments submission
Project one assessments submissionProject one assessments submission
Project one assessments submission
 
Modul penuh mentor mentee
Modul penuh mentor menteeModul penuh mentor mentee
Modul penuh mentor mentee
 
Modul un smp 2014
Modul un smp 2014Modul un smp 2014
Modul un smp 2014
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi Pra-UTS
Latihan Soal Matematika Ekonomi Pra-UTSLatihan Soal Matematika Ekonomi Pra-UTS
Latihan Soal Matematika Ekonomi Pra-UTS
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
 

Similar to Bahan kuliah ekonomi

7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx
7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx
7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptxMentariClara1
 
Bab v konsep dasar teori fungsi, teori fungsi linier
Bab v     konsep dasar teori fungsi, teori fungsi linierBab v     konsep dasar teori fungsi, teori fungsi linier
Bab v konsep dasar teori fungsi, teori fungsi linierTajus Yamani
 
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 6
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 6Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 6
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 6Annisa Khoerunnisya
 
pertemuan ke 567 dengan pembahasan matematika bisnis
pertemuan ke 567 dengan pembahasan matematika bisnispertemuan ke 567 dengan pembahasan matematika bisnis
pertemuan ke 567 dengan pembahasan matematika bisnisVinsensiusYonakolasF
 
Fungsi_Permintaan_dan_Penawaran.docx
Fungsi_Permintaan_dan_Penawaran.docxFungsi_Permintaan_dan_Penawaran.docx
Fungsi_Permintaan_dan_Penawaran.docxsultansahrir1
 
KELOMPOK 1 MATEMATIKA EKONOMI KEUANGAN.pptx
KELOMPOK 1 MATEMATIKA EKONOMI  KEUANGAN.pptxKELOMPOK 1 MATEMATIKA EKONOMI  KEUANGAN.pptx
KELOMPOK 1 MATEMATIKA EKONOMI KEUANGAN.pptxYuripeAutority
 
KELOMPOK 4 MEB.pdf
KELOMPOK 4 MEB.pdfKELOMPOK 4 MEB.pdf
KELOMPOK 4 MEB.pdfgie_na
 
Bab 4 b mengenal kurva ekonomi mikro menggunakan analisis grafis (1)
Bab 4 b mengenal kurva ekonomi mikro menggunakan analisis grafis (1)Bab 4 b mengenal kurva ekonomi mikro menggunakan analisis grafis (1)
Bab 4 b mengenal kurva ekonomi mikro menggunakan analisis grafis (1)Bayu Bayu
 
Persentasi Keseimbangan Pasar.ppt
Persentasi Keseimbangan Pasar.pptPersentasi Keseimbangan Pasar.ppt
Persentasi Keseimbangan Pasar.pptWulan Ari Kristanti
 
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.pptPertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.pptFauziahNurHutauruk
 
APLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.ppt
APLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.pptAPLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.ppt
APLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.pptCahyonoBudi3
 
Ppt demand & supply kelmpk 1
Ppt demand & supply kelmpk 1Ppt demand & supply kelmpk 1
Ppt demand & supply kelmpk 1dewiastutie
 
Pert 2. Fungsi Linier (nuns).pptx
Pert 2. Fungsi Linier (nuns).pptxPert 2. Fungsi Linier (nuns).pptx
Pert 2. Fungsi Linier (nuns).pptxNalendraAlthaf
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakAnzilina Nisa
 

Similar to Bahan kuliah ekonomi (20)

7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx
7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx
7. PENERAPAN EKONOMI (HUBUNGAN LINEAR).pptx
 
Bab v konsep dasar teori fungsi, teori fungsi linier
Bab v     konsep dasar teori fungsi, teori fungsi linierBab v     konsep dasar teori fungsi, teori fungsi linier
Bab v konsep dasar teori fungsi, teori fungsi linier
 
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 6
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 6Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 6
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 6
 
pertemuan ke 567 dengan pembahasan matematika bisnis
pertemuan ke 567 dengan pembahasan matematika bisnispertemuan ke 567 dengan pembahasan matematika bisnis
pertemuan ke 567 dengan pembahasan matematika bisnis
 
Fungsi_Permintaan_dan_Penawaran.docx
Fungsi_Permintaan_dan_Penawaran.docxFungsi_Permintaan_dan_Penawaran.docx
Fungsi_Permintaan_dan_Penawaran.docx
 
Pertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptxPertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptx
 
KELOMPOK 1 MATEMATIKA EKONOMI KEUANGAN.pptx
KELOMPOK 1 MATEMATIKA EKONOMI  KEUANGAN.pptxKELOMPOK 1 MATEMATIKA EKONOMI  KEUANGAN.pptx
KELOMPOK 1 MATEMATIKA EKONOMI KEUANGAN.pptx
 
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomiAplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
 
KELOMPOK 4 MEB.pdf
KELOMPOK 4 MEB.pdfKELOMPOK 4 MEB.pdf
KELOMPOK 4 MEB.pdf
 
Bab 4 b mengenal kurva ekonomi mikro menggunakan analisis grafis (1)
Bab 4 b mengenal kurva ekonomi mikro menggunakan analisis grafis (1)Bab 4 b mengenal kurva ekonomi mikro menggunakan analisis grafis (1)
Bab 4 b mengenal kurva ekonomi mikro menggunakan analisis grafis (1)
 
pert_4.pptx
pert_4.pptxpert_4.pptx
pert_4.pptx
 
Surplus
SurplusSurplus
Surplus
 
Persentasi Keseimbangan Pasar.ppt
Persentasi Keseimbangan Pasar.pptPersentasi Keseimbangan Pasar.ppt
Persentasi Keseimbangan Pasar.ppt
 
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.pptPertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
Pertemuan 5-Penerapan dalam ekonomi fungsi linier.ppt
 
APLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.ppt
APLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.pptAPLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.ppt
APLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.ppt
 
FUNGSI/1/EKOMA/1
FUNGSI/1/EKOMA/1FUNGSI/1/EKOMA/1
FUNGSI/1/EKOMA/1
 
Aplikasi fungsi
Aplikasi fungsiAplikasi fungsi
Aplikasi fungsi
 
Ppt demand & supply kelmpk 1
Ppt demand & supply kelmpk 1Ppt demand & supply kelmpk 1
Ppt demand & supply kelmpk 1
 
Pert 2. Fungsi Linier (nuns).pptx
Pert 2. Fungsi Linier (nuns).pptxPert 2. Fungsi Linier (nuns).pptx
Pert 2. Fungsi Linier (nuns).pptx
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
 

Bahan kuliah ekonomi

  • 1. BAB 2 Fungsi Linier Pengertian Fungsi Linier atau fungsi berderajat satu ialah fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat satu. Sesuai namanya, setiap persamaan linier apabila digambarkan akan menghasilkan sebuah garis lurus. Bentuk umum persamaan linier adalah : y = a + bx dimana a adalah penggal garisnya pada sumbu vertikal y, sedangkan b adalah koefisien arah atau gradien garis yang bersangkutan. 2.2.Pembentukan Persamaan Linier Sebuah persamaan linier dapat dibentuk melalui beberapa macam cara, tergantung pada data yang tersedia. Berikut ini dicontohkan empat macam cara yang dapat ditempuh untuk membentuk sebuah persamaan linier, masing-masing berdasarkan ketersediaan data yang diketahui. Keempat cara yang dimaksud adalah : Cara dwi-koordinat Dari dua buah titik dapat dibentuk sebuah persamaan linier yang memenuhi kedua titik tersebut. Apabila diketahui dua buah titik A dan B dengan koordinat masing-masing (x1,y1) dan (x2,y2),maka rumus persamaan liniernya adalah : Contoh Soal: Misalkan diketahui titik A(2,3) dan titik B(6,5), maka persamaan liniernya: 4y -12 = 2x – 4, 4y = 2x+ 8 , y = 2 + 0,5 x Cara koordinat-lereng Apabila diketahui sebuah titik A dengan koordinat (x1,y1) dan lereng garisnya b, maka persamaan liniernya adalah : Contoh Soal : Andaikan diketahui bahwa titik A(2,3) dan lereng garisnya adalah 0,5 maka persamaan linier yang memenuhi kedua persamaan kedua data ini adalah Cara penggal-lereng Sebuah persamaan linier dapat pula dibentuk apabila diketahui penggalnya pada salah satu sumbu (a) dan lereng garis (b) yang memenuhi persamaan tersebut, maka persamaan liniernya adalah : y=ax+b ; a = penggal, b = lereng Contoh Soal : Andaikan penggal dan lereng garis y =f (x) masing-masing adalah 2 dan 0,5, maka persamaan liniernya adalah : y=2+5x Cara dwi-penggal Sebuah persamaan linier dapat pula dibentuk apabila diketahui penggal garis pada masing-masing sumbu, yaitu penggal pada sumbu vertikal (ketika x = 0) dan penggal pada sumbu horisontal ( ketika y = 0), maka persamaan liniernya adalah :
  • 2. ; a = penggal vertikal, b = penggal horisontal Contoh Soal : Andaikan penggal sebuah garis pada sumbu vertikal dan sumbu horisontal masing-masing 2 dan -4 , maka persamaan liniernya adalah : 2.3.Hubungan Dua garis lurus Berimpit Dua garis lurus akan berimpit apabila persamaan garis yang satu merupakan kelipatan dari garis yan lain. Dengan demikian , garis akan berimpit dengan garis , jika Sejajar Dua garis lurus akan sejajar apabila lereng/gradien garis yang satu sama dengan lereng/gradien dari garis yang lain. Dengan demikian , garis akan sejajar dengan garis , jika Berpotongan Dua garis lurus akan berpotongan apabila lereng/gradien garis yang satu tidak sama dengan lereng/gradien dari garis yang lain. Dengan demikian , garis akan berpotongan dengan garis , jika Tegak lurus Dua garis lurus akan saling tegak lurus apabila lereng/gradien garis yang satu merupakan kebalikan dari lereng/gradien dari garis yang lain dengan tanda yang berlawanan. Dengan demikian , garis akan tegak lurus dengan garis , jika atau Penerapan Ekonomi Fungsi Permintaan, Fungsi Penawaran dan Keseimbangan Pasar Fungsi Permintaan Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah barang/jasa yang diminta oleh konsumen dengan variabel harga serta variabel lain yang mempengaruhinya pada suatu periode tertentu. Variabel tersebut antara lain harga produk itu sendiri, pendapatan konsumen, harga produk yang diharapkan pada periode mendatang, harga produk lain yang saling berhubungan dan selera konsumen Bentuk Umum Fungsi Permintaan : Q = a – bP atau Dalam bentuk persamaan diatas terlihat bahwa variable P (price, harga) dan variable Q (quantity, jumlah) mempunyai tanda yang berlawanan. Ini mencerminkan, hukum permintaan yaitu apabila harga naikl jumlah yang diminta akan berkurang dan apabila harga turun jumlah yang diminta akan bertambah. Fungsi Penawaran Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah barang/jasa yang ditawarkan oleh produsen dengan variabel harga dan variabel lain yang mempengaruhinya pada suatu periode tertentu. Variabel tersebut antara lain harga produk tersebut, tingkat teknologi yang tersedia, harga dari faktor produksi (input) yang digunakan, harga produk lain yang berhubungan dalam produksi, harapan produsen terhadap harga produk tersebut di masa mendatang Bentuk Umum :
  • 3. Q = -a + bP atau Dalam bentuk persamaan diatas terlihat bahwa variable P (price, harga) dan variable Q (quantity, jumlah) mempunyai tanda yang sama, yaitu sama-sama positif. Ini mencerminkan, hukum penawaran yaitu apabila harga naik jumlah yang ditawarkan akan bertambah dan apabila harga turun jumlah yang ditawarkan akan berkurang. Keseimbangan Pasar Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Syarat Keseimbangan Pasar : Qd = Qs Qd = jumlah permintaan Qs = jumlah penawaran E = titik keseimbangan Pe = harga keseimbangan Qe = jumlah keseimbangan Contoh Soal : Fungsi permintaan ditunjukan oleh persamaan Qd = 10 – 5P dan fungsi penawarannya adalah Qs = – 4 + 9P a. Berapakah harga dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar ? b. Tunjukkan secara geometri ! Jawab : a.) Keseimbangan pasar : Qd = Qs 10 – 5 P = – 4 + 9P 14P = 14 P = 1 ≡ Pe Q = 10 – 5P Q = 5 ≡Qe Harga dan jumlah keseimbangan pasar adalah E ( 5,1 ) 2.4.2.Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar Jika produk dikenakan pajak t per unit, maka akan terjadi perubahan keseimbangan pasar atas produk tersebut, baik harga maupun jumlah keseimbangan. Biasanya tanggungan pajak sebagian dikenakan kepada konsumen sehingga harga produk akan naik dan jumlah barang yang diminta akan berkurang. Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah kena pajak dapat digambarkan sebagai berikut.
  • 4. Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar pada sumbu harga. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ, maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ + t Beban pajak yang ditanggung oleh konsumen : tk = Pe‘ – Pe Beban pajak yang ditanggung oleh produsen : tp = t – tk Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah : T = t x Qe‘ Contoh soal : Diketahui suatu produk ditunjukkan fungsi permintaan P = 7 + Q dan fungsi penawaran P = 16 – 2Q. Produk tersebut dikenakan pajak sebesar Rp. 3,-/unit Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak ? Berapa besar penerimaan pajak oleh pemerintah ? Berapa besar pajak yang ditanggung kosumen dan produsen ? Jawab : Keseimbangan pasar sebelum pajak Qd = Qs 7 + Q = 16 – 2Q P = 7 + Q 3Q = 9 P = 7 + 3 Qe = 3 Pe = 10 Jadi keseimbangan pasar sebelum pajak E ( 3,10 ) Keseimbangan pasar sesudah pajak Fungsi penawaran menjadi : P = 16 – 2Q + t = 16 – 2Q + 3 = 19 – 2Q Os = Qd 19 – 2Q = 7 + Q 3Q = 12 Qe‘ = 4 P = 19 – 2Q = 19 – 8 Pe‘ = 11 Jadi keseimbangan pasar setelah pajak E’ ( 4,11 ) T = t x Qe‘ = 3 . 4 = 12 ( Besarnya penerimaan pajak oleh pemerintah Rp. 12,- ) tk = Pe‘ – Pe = 11 – 10 = 1 ( Besar pajak yang ditanggung konsumen Rp. 1,- ) tp = t – tk = 3 – 1 = 2 ( Besar pajak yang ditanggung produsen Rp. 2,- )
  • 5. 2.4.3.Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi lebih rendah. Jika produk dikenakan subsidi s per unit, maka akan terjadi penurunan harga produk sehingga keseimbangan pasar atas produk tersebut juga akan bergeser. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ, maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ – s Bagian subsidi yang dinikmati oleh konsumen : sk = Pe – Pe‘ Bagian subsidi yang dinikmati oleh produsen : sp = s – sk Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah : S = s x Qe‘ Contoh Soal : Permintaan akan suatu komoditas dicerminkan oleh Qd = 12–2P sedangkan penawarannya Qs = -4 + 2P pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp. 2,- setiap unit barang. a. Berapakah jumlah dan harga keseimbangan sebelum subsidi ? b. Berapakah jumlah dan harga keseimbangan sesudah subsidi ? c. Berapa bagian dari subsidi untuk konsumen dan produsen ? d. Berapa subsidi yang diberikan pemerintah ? Jawab ; a.) Keseimbangan pasar sebelum subsidi Qd = Qs Q = 12 – 2P 12 – 2P = -4 + 2P = 12 – 8 P = 16 Qe = 4 Pe = 4 ( Keseimbangan pasar sebelum subsidi E = ( 4, 4 )) b.) Keseimbangan pasar sesudah subsidi : Qd = 12 – 2P => P = ½ Qd + 6 Qs = -4 + 2P => P = ½ Qs + 2 Sesudah Subsidi Fungsi Penawaran menjadi P = ½ Q + 2 – 2 P = ½ Q Sehingga Kesimbangan pasar sesudah subsidi menjadi : - ½ Q + 6 = ½ Q Qe‘ = 6 P = ½ Q Pe‘ = 3 ( Keseimbangan pasar setelah subsidi E’ = ( 6, 3 ) ) c.) sk = Pe – Pe‘ sp = s – sk = 4 – 3 = 2 – 1 = 1 = 1 (Besar subsidi untuk konsumen Rp. 1,- ) ( Besar subsidi untuk produsen = Rp. 1,- ) d.) Subsidi yang diberikan pemerintah S = s x Qe‘ = 2 . 6 = 12 2.4.4.Fungsi Biaya dan Fungsi Penerimaan Fungsi Biaya Biaya total (total cost) yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan dalam operasi bisnisnya terdiri atas biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variabel cost).Sifat biaya tetap adalah tidak tergantung pada
  • 6. jumlah barang yang dihasilkan, biaya tetap merupakan sebuah konstanta.Sedangkan biaya variabel tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan.Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan semakin besar pula biaya variabelnya.Secara matematik, biaya variabel merupakan fungsi dari jumlah barang yang dihasilkan. FC = k VC = f(Q) = vQ C = g (Q) = FC + VC = k + vQ Keterangan ; FC = biaya tetap VC= biaya variabel C = biaya total k = konstanta V = lereng kurva VC dan kurva C Contoh Soal : Biaya tetap yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan sebesar Rp 20.000 sedangkan biaya variabelnya ditunjukkan oleh persamaan VC = 100 Q. Tunjukkan persamaan dan kurva biaya totalnya ! Berapa biaya total yang dikeluarkan jika perusahaan tersebut memproduksi 500 unit barang ? Jawab : FC = 20.000 VC = 100 Q C = FC + VC → C = 20.000 + 100 Q Jika Q = 500, C = 20.000 + 100(500) = 70.000 Fungsi Penerimaan Penerimaan total (total revenue) adalah hasil kali jumlah barang yang terjual dengan harga jual per unit barang tersebut. R = Q x P = f (Q) Contoh Soal: Harga jual produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan Rp 200,00 per unit. Tunjukkan persamaan dan kurva penerimaan total perusahaan ini. Berapa besar penerimaannya bila terjual barang sebanyak 350 unit ? Jawab : R = Q x P = Q x 200 = 200Q Bila Q = 350 → R = 200 (350) = 70.000 2.4.5.Analisis Pulang Pokok Analisis Pulang Pokok (break-even) yaitu suatu konsep yang digunakan untuk menganalisis jumlah minimum produk yang harus dihasilkan atau terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Keadaan pulang pokok (profit nol, π = 0 ) terjadi apabila R = C ; perusahaan tidak memperoleh keuntungan tetapi tidak pula menderita kerugian. Secara grafik hal ini ditunjukkan oleh perpotongan antara kurva R dan kurva C. Contoh Soal : Andaikan biaya total yang dikeluarkan perusahaan ditunjukan oleh persamaan C = 20.000 + 100 Q dan penerimaan totalnya R = 200 Q. Pada tingkat produksi berapa unit perusahaan mengalami pulang pokok ?apa yang terjadi jika perusahaan memproduksi 150 unit ? Jawab ; Diketahui :
  • 7. C = 20.000 + 100Q R = 200Q Syarat Pulang Pokok R = C 300Q = 20.000 + 100Q 200Q = 20.000 Q = 100 Jadi pada tingkat produksi 100 unit dicapai keadaan pulang pokok Jika Q = 150, maka π = R – C = 300Q – ( 20.000 + 100Q) = 200 Q – 20.000 = 200(150) – 20.000 = 10.000 ( Perusahaan mengalami keuntungan sebesar Rp. 10.000,- ) SUMBER : http://setyonugroho09.wordpress.com/category/matematika-bisnis-materi-kuliah/