Gerabah diperkirakan sudah ada sejak masa pra sejarah dan digunakan sebagai perkakas rumah tangga atau keperluan upacara. Gerabah dibuat dari tanah liat melalui proses penjemuran, penumbukan, pencampuran, dan pembakaran. Teknik pembuatan gerabah meliputi lempeng, pijat, pilin, putar, cetak tekan, dan cor. Fungsi gerabah dibedakan menjadi fungsional yang berguna secara langsung
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
LATAR BELAKANG GERABAH
1. LATAR BELAKANG
Gerabah diperkirakan telah ada sejak masa pra sejarah, tepatnya setelah manusia hidup
menetap dan mulai bercocok tanam. Situs-situs arkeologi di indonesia, telah ditemukan
banyak tembikar yang berfungsi sebagai perkakas rumah tangga atau keperluan religius
seperti upacara dan penguburan. tembikar yang paling sederhana dibentuk dengan hanya
menggunkan tangan, yang berciri adonan kasar dan bagian pecahannya dipenuhi oleh jejakjejak tangan (sidik jari), selain itu bentuknya kadang tidak simetris. selain dibuat dengan
teknik tangan, tembikar yang lebih modern dibuat dengan menggunakan tatap-batu dan
roda putar.
Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang di bentukkemudian di bakar
untuk dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupanmanusia.Berdasarkan hasil
penelitian,gerabah prasejarah diperkirakan sejamandengan masa bercocok tanam.Gerabah
sendiri dipergunakan sebagai peralatanrumah tangga. Istilah gerabah biasanya untuk
menunjukan barang pecah belah yang terbuatdari tanah liat.
ALAT DAN BAHAN
1. Bahan
Membuat benda pakai dan benda hias yang disebut gerabah/keramik membutuhkan
bahan tanah liat.
Tanah liat yang baik memiliki persyaratan teknis, yaitu :
a) Bebas dari kotoran
b) Butiran tanah halus
c) Liat atau plastis, dan
d) Daya susut tanah tidak lebih dari 10%
Untuk membuat tanah liat dapat dilakukan cara sebagai berikut :
a) Bersihkan dulu tanah tersebut .
b) Setelah bersih, masukkan ke dalam bak pengolahan tanah liat dan dicampur dengan pasir
halus dan air untuk direndam.
c) Setelah dicampur air dan pasir, tanah harus disaring.
Tanah telah diolah tadi masih terlalu lembek.Jadi, letakkan pada permukaan yang bersih
dan mudah kena angin, agar air yang berlebih menguap dan didapat tanah yang liat/plastis.
Tanah yang seperti ini siap dibentuk.
Untuk membuat tanah liat dapat dilakukan cara sebagai berikut :
a) Bersihkan dulu tanah tersebut .
b) Setelah bersih, masukkan ke dalam bak pengolahan tanah liat dan dicampur dengan pasir
halus dan air untuk direndam.
c) Setelah dicampur air dan pasir, tanah harus disaring.
Tanah telah diolah tadi masih terlalu lembek.Jadi, letakkan pada permukaan yang bersih
dan mudah kena angin, agar air yang berlebih menguap dan didapat tanah yang liat/plastis.
Tanah yang seperti ini siap dibentuk.
2. 1. Alat
o
Kayu bulat / penggiling berguna untuk membuat lempengan.
o
Meja putar berguna untuk membuat keramik bentuk lingkaran atau silinder.
o
Tali pemotong berguna untuk memotong tanah liat atau mengambil keramik yang masih
basah.
o
Cetakan, biasanya terbuat dari gips. Bentuknya persis seperti model yang akan kita buat.
o
Butsir berguna untuk pembentukan tanah liat.
o
Pisau pahat berguna untuk membuat dekorasi pada keramik.
o
Sudip berguna untuk membuat hiasan saat tembikar masih basah.
o
Tungku pembakaran berguna untuk membakar keramik yang sudah kering.
PROSES PEMBUATAN
1. Penjemuran
Bongkahan tanah dipeccah hingga menjadi butir-butir yang lebih kecil, kemuah-pedian
dijemur hingga kering secara merata.
2. Penumbukan
Bahan tanah liat yang sudah kering ditumbuk sampai halus dengan mortar dan pestle atau
alat penumbuk. Setelah ditumbuk tanah liat akan menjadi halus seperti tepung.
3. Penyaringan
Hasil penumbukan tanah liat yang sudah halus disaring dengan menggunakan saringan mesh
50 atau jika menghendaki yang lebih halus lagi dapat menggunakan saringan dengan ukuran
70, 80 sampai 100. Butiran kasar yang tidak tersaring dapat ditumbuk dan disaring kembali.
4. Penimbangan
Penimbangan dilakukan untuk masing-masing jenis tanah liat sesuai persentase berat yang
ditentukan. Tiap perbandingan campuran dicatat untk mengetahui perbandingan bahan
yang dibutuhkan. Untuk menyiapkan satu jenis tanah liat, tepung tanah liat ditimbang untuk
menentukan jumlah air yang diperlukan.
5. Pencampuran
Tanah liat yang sudah ditimbang dicampur dalam suatu wadah dengan cara diaduk.
Tambahkan air sebanyak 30 – 40 % dari jumlah tanah liat kering. Penambahan air dilakukan
sedikit demi sedikit dan merata sambil diaduk dan diremas-remas, sehingga kandungan air
dalam tanah liat cukup dan siap untuk diuli.
6. Pengulian
3. Pengulian tanah liat dilakukan agar tanah liat menjadi plastis dan homogen, kemudian
dibentuk menjadi bulatan-bulatan bola tanah liat.
7. Penyimpanan/Pemeraman
Bulatan-bulatan bola tanah liat disimpan dalam kantong plastik dan ditutup rapat selama kurang
lebih 7 hari. Dalam proses ini terjadi proses fermentasi dari unsur-unsur organic yang dikandungnya,
sehingga tanah liat menjadi lebih plastis.
TEKNIK PEMBUATAN
1. Teknik lempeng (slabing)
Teknik lempeng atau slabing merupakan teknik yang digunakan untuk membuat benda
gerabah berbentuk kubistis atau kubus dengan permukaan yang rata.
2. Teknik pijat (pinching)
Teknik pijat atau pinching merupakan teknik membuat keramik dengan cara memijat tanah
liat langsung menggunakan tangan.
3. Teknik pilin (coiling)
Teknik pilin atau coiling adalah cara membentuk tanah liat dengan bentuk dasar tanah liat
yang dipilin atau dibentuk seperti tali.
4. Teknik putar (throwing)
Untuk membuat gerabah dengan teknik putar atau throwing, kamu memerlukan alat bantu
berupa subang pelarik atau alat putar elektrik
5. Teknik cetak tekan (press)
Teknik cetak tekan dilakukan dengan menekan tanah liat yang bentuknya disesuaikan
dengan cetakan.
6. Teknik cor atau tuang
Teknik cor atau tuang digunakan untuk membuat gerabah dengan menggunakan acuan alat
cetak. Tanah yang digunakan dalam teknik ini adalah tanah liat cair.
FUNGSI
Fungsi Gerabah Berdasarkan fungsinya, gerabah dapat digolongan menjadi:
a. Fungsional: gerabah yang dapat memberikan manfaat secara langsung kepada penggunanya.
Bentuk gerabah fungsional antara lain: pot bunga, tempat payung, tempayan, kendi, asbak, tempat
lilin dan peralatan dapur.
b. Non Fungsional: gerabah dengan golongan ini lebih diutamakan sebagai barang-barang hiasan
ruang, seperti guci.
KEUNIKAN
Mempunyai nilai jual yang tinggi.
4. Dapat berfungsi sebagai hiasan atau pun bisa dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Sangat mudah untuk pecah.
Bahan dasarnya dari tanah (tanah liat).
Menggunakan alat dan teknik pembuatan yang cukup banyak.
Proses pembuatannya cukup panjang.
CARA PERAWATAN
Bersihkan dengan lap basah kurang lebih 1 minggu sekali.
Letakan ditempat yang membuat seni gerabah ini tidak mudah jatuh.
RANGKUMAN
Seni gerabah diperkirakan sudah ada sejak pra aksara yang manusianya sudah menetap dan
bercocok tanam. banyak tembikar yang berfungsi sebagai perkakas rumah tangga atau
keperluan religius seperti upacara dan penguburan. Ada tembikar yangdibentuk dengan hanya
menggunkan tangan, dan ada pula tembikar yang lebih modern dibuat dengan menggunakan
tatap-batu dan roda putar.
Istilah gerabah biasanya untuk menunjukan barang pecah belah yang terbuat dari tanah liat
dengan proses penjemuran, penumbukan, penyaringan, penimbangan, pencampuran,
pengulian, dan penyimpanan. Teknik yang digunakan yaitu, lempeng, pijat, pilin, putar, cetak
tekan dan cor.
Fungsi gerabah digolongkan menjadi 2 yaitu fungsional, manfaat gerabah dapat dirasakan secara
langsung, dan nonfungsional , gerabah hanya digunakan sebagai hiasan semata.