Dokumen tersebut membahas tentang sifat dan manfaat berbagai bahan dalam kehidupan sehari-hari, meliputi serat alami dan sintetis, karet alami dan sintetis, tanah liat dan keramik, gelas, serta kayu. Bahan-bahan tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda sehingga memiliki berbagai pemanfaatan, seperti untuk membuat pakaian, alas kaki, perabot, bangunan, alat rumah tangga, dan
2. KOMPETENSI DASAR
• 3.3
Mendeskripsikan
keterkaitan sifat bahan
dan pemanfaatannya
dalam kehidupan
sehari-hari, serta
pengaruh pemanfaatan
bahan tertentu
terhadap kesehatan
manusia
• 4.3
Melakukan penyelidikan
tentang sifat-sifat
bahan dan
mengusulkan ide-ide
pemanfaatan bahan
berdasarkan sifatnya
dalam kehidupan
sehari-hari.
3.
4. Dalam kehidupan sehari-hari, kita menggunakan
berbagai macam alat yang terbuat dari berbagai
macam bahan yang berbeda-beda. ada yang
termasuk bahan alami, bahan sintetis. ada yang
terbuat dari bahan logam (besi dan non besi)
dan non logam.
Bahan non logam dibedakan menjadi: polimer,
keramik, gelas, bahan biologi atau biomaterial,
dan lain sebagainya. Polimer adalah tersusun
dari gabungan beberapa monomer.
5. 1. Bahan Serat
Secara kimiawi serat adalah suatu polimer.
Berdasarkan penyusunnya serat ada 2 jenis :
1. serat alami (polimer alami) dan
2. serat sintetis (polimer sintetis).
6. Serat alami
• diperoleh dari tumbuhan,
hewan dan mineral. Serat
tumbuhan diperoleh dari
selulosa tumbuhan, misalnya
dari kapas, kapuk, dan rami.
Contoh tekstil dari selulosa
adalah katun dan linen. Serat
hewan Berupa serat protein
dapat diperoleh dari rambut
domba, benang jala yang
dihasilkan oleh laba-laba, dan
kepompong ulat sutera.
Contoh tekstil dari serat
protein yaitu wol dan sutera.
Serat mineral, umumnya
dibuat dari mineral asbetos.
7. Serat sintetis
• merupakan serat yang dibuat
oleh manusia, bahan dasarnya
tidak tersedia secara langsung
dari alam. Contoh kain yang
terbuat dari serat sintetis
adalah rayon, polyester,dakron,
nilon dan akrilik. merupakan
bahan baku pembuatan sarung
tangan yg tebal, kaus kaki, baju,
kain parasut, tali tambang,
benang jahit, karpet, jok mobil,
terpal hujan, dan baju tahan
air.
8. Pemanfaatan tekstil dari berbagai
macam serat
didasarkan pada ciri-ciri seratnya antara lain
kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran
atau elastisitas. Salah satu carauntuk
menentukan ciri dari bahan serat dapat
dilakukan dengan analisis pembakaran.
9. Karakteristik bahan tekstil dari
selulosa (kapas):
bahan terasa dingin, sedikit kaku, mudah kusut,
mudah menyerap keringat, rentan terhadap
jamur. Serat kapas mudah terbakar, kalau
terbakar nyalanya berjalan terus, berbau seperti
kertas, dan meninggalkan abu berwarna kelabu.
10. Karakteristik Serat linen
bahan terasa dingin dan sedikit kaku,
mudah kusut, mudah menyerap
keringat, rentan terhadap jamur.
11. Karakteristik Serat sutera
mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat bagus dan
lembut, tidak mudah kusut, sangat halus,
kekuatannya tinggi, dan kurang tahan terhadap
sinar matahari. Mempunyai daya serap cukup
tinggi, tidak mudah berjamur, sukar terbakar,
cepat padam, berbau seperti rambut terbakar,
bekas pembakaran berbentuk abu hitam, bulat,
dan mudah dihancurkan.
12. Karakteristik Serat wool
• mempunyai ciri agak kuat, tidak berkilau,
keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi,
dan merupakan penahan panas yang baik,
tahan terhadap jamur dan bakteri. Pada
pembakaran terbentuk gumpalan hitam dan
berbau rambut terbakar
13. Karakteristik Serat asbes
umumnya mempunyai kekuatan tarik yang
tinggi, daya mulurnya sangat rendah, hanya
sedikit menyerap air, sangat tahan panas dan
api, dan tahan cuaca. penghantar listrik dan
panas yang jelek, sehingga mineral asbes
banyak dimanfaatkan untuk pelapis kabel
listrik, sarung tangan, dan tirai.
14. Karakteristik Serat nilon
• sangat kuat, ringan dan berkilau, elastisitas
sangat kuat, tidak mudah kusut, tahan
terhadap serangan jamur dan bakteri. tidak
tahan panas, mudah terbakar, meleleh bila
dibakar, berbau khas, serta meninggalkan
bentuk pinggiran keras yang berwarna cokelat.
15. Karakteistik Serat polyester
elastisitasnya tinggi sehingga tidak mudah
kusut, tahan terhadap sinar matahari, tahan
suhu tinggi, daya serap air yang rendah, tahan
terhadap jamur, bakteri, dan serangga. mudah
terbakar, tetapi apinya cepat padam,
meninggalkan tepi yang keras dan berwarna
cokelat muda.
17. 2. Bahan Karet
• Karet dihasilkan oleh
pohon karet berupa
getah seperti susu yang
disebut lateks. Lateks
diperoleh dengan cara
menyadap, yaitu
dengan menyayat kulit
pohon atau pada bagian
kortek tumbuhan
• Secara kimiawi karet
alam adalah senyawa
hidrokarbon yang
merupakan polimer
alam hasil
penggumpalan lateks
alam dan merupakan
makromolekul
poliisoprena (C5H8)n.
18. Keunggulan karet alami yaitu :
1. memiliki daya elastis / daya lenting yang baik,
2. plastisitas yang baik, mudah pengolahannya,
3. mudah aus (tidak mudah habis karena gesekan), dan
tidak mudah panas.
4. memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan,
tahan hentakan yang berulang-ulang,
5. serta daya lengket yang tinggi terhadap berbagai
bahan.
6. dalam bidang industri, memiliki peran yang sangat
besar. Contohnya adalah ban pesawat terbang dan ban
mobil balap dibuat dari dari bahan baku utama karet
alam murni.
19. Karet sintetis
terbuat dari bahan yang berasal dari
minyak bumi, batu bara, minyak, gas
alam, dan acetylene.
Keunggulan karet sintetis yaitu :
1. tahan terhadap suhu tinggi/panas, minyak,
pengaruh udara, dan kedap gas.
2. dapat menggantikan fungsi karet alami.
20. Beberapa jenis karet sintetis dengan
sifat dan kegunaannya
1. NBR (Nytrile Butadiene Rubber). memiliki ketahanan
yang tinggi terhadap minyak, digunakan dalam
pembuatan pipa karet untuk bensin dan minyak,
membran, seal, gaskot, serta peralatan lain yang
banyak dipakai dalam kendaraan bermotor.
2. CR (Chloroprene Rubber), CR dengan ciri tahan
terhadap nyala api, digunakan sebagai bahan pipa
karet, pembungkus kabel, seal, gaskot, dan sabuk
pengangkut.
3. IIR (Isobutene Isoprene Rubber), IRR mempunyai
sifat kedap air, digunakan untuk bahan ban bermotor,
pembalut kawat listrik, pelapis bagian dalam tangki,
tempat penyimpan lemak dan minyak.
22. Tanah liat
merupakan bahan dasar yang dipakai dalam
pembuatan keramik. Sifat fisik tanah liat yaitu plastis
bila keadaan basah, keras bila kering, dan bila dibakar
menjadi padat dan kuat.
Keramik
adalah barang dari
tanah liat yang dibakar,
seperti gerabah, genteng,
porselin dan sebagainya.
23. Keramik terbagi dua kelompok yaitu
1.keramik tradisional yang bahan bakunya dari
tanah liat
2. keramik halus atau keramik teknik yang bahan
bakunya dari oksida-oksida logam atau logam,
seperti: oksida logam (Al2O3, ZrO2, MgO, dan
lainnya). digunakan sebagai elemen
pemanas, semikonduktor, komponen turbin,
dan pada bidang medis.
24. Keramik tradisional dibedakan menjadi tembikar (terakota),
gerabah (earthenware), keramik batu (stoneware), dan
porselen (porcelain).
• Terakota/ tembikar adalah produk yang bahan
bakunya dari tanah liat dengan pembakaran
sekitar 1000oC.
• Gerabah adalah produk yang bahan
bakunya dari tanah liat dengan pembakaran
1200oC.
• Porselin dibuat dari bahan yang mirip dengan
keramik tetapi baru mulai matang pada
pembakaran 15000oC.
25. Beberapa contoh produk yang terbuat dari bahan
baku tanah liat.:
• 1. Batu bata merah, genting, lubang angin-angin
hiasan genting, merupakan jenis produk terakota
atau tembikar.
• 2. Kendi, gentong, cobek, tutup pengukus, pot
bunga, dan celengan dari tanah liat merupakan
jenis produk gerabah.
• 3. Mangkok sayur, piring, cangkir, lepek, dan teko
merupakan produk jenis keramik.
• 4. Tegel, perlengkapan saniter (bak pencuci, bak
mandi), dan isolator listrik merupakan produk jenis
porselin.
26. Ready mix. adalah keramik yang dibuat dari bahan
tanah liat yang sudah dalam bentuk kemasan siap
pakai,
• Teknik Pembuatan Keramik
a. pembentukan tangan langsung (hand
building).
b. teknik putar (throwing), dan
c. teknik cetak (casting).
27. Langkah-langkah pembuatan keramik sebagai berikut
a. Tahap pembentukan, yaitu tahap pengubahan tanah liat
plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki.
b. Pengeringan, bertujuan untuk menghilangkan air yang
terikat pada badan keramik.
c. Pembakaran, yaitu proses mengubah bahan yang rapuh
menjadi bahan padat, keras, dan kuat.
d. Glasir, untuk melapisi permukaan keramik melalui proses
pengeringan.
e. Tahap pelukisan untuk memberikan hiasan dengan
motif-motif yang menarik.
f. Pembakaran kembali dalam oven dengan suhu lebih
kurang 800o C
g. Pengemasan sesuai permintaan.
28. D. Bahan Gelas
Menurut catatan sejarah,
kaca sudah diproduksi
sejak tahun 4 SM
(Sebelum Masehi) yaitu
dengan bahan pasir
kuarsit yang dipanaskan
sampai meleleh kemudian
dibiarkan dingin, dan
terbentuklah benda keras
yang tembus pandang.
29. Gelas merupakan :
• benda padat dengan struktur yang berbeda dengan
keramik
• senyawa kimia dengan susunan yang kompleks,
diperoleh dengan membekuan lelehan melaluhi
pendinginan
• produk yang bersifat bening, tembus pandang
secara optik, dengan kekerasan yang cukup
• Bersifat sangat rapuh, mudah pecah menjadi
pecahan yang tajam, mudah dimodifikasi
bentuknya dengan proses kimia atau pemanasan
30. Gelas aman digunakan sebagai kemasan karena beberapa
sifat unggul berikut
• 1. Kedap terhadap air, gas, bau-bauan dan mikroorganisme.
• 2. Tidak dapat bereaksi dengan barang yang dikemas (bahan
kimia).
• 3. Dapat didaur ulang.
• 4. Dapat ditutup kembali setelah dibuka.
• 5. Tembus pandang sehingga isinya dapat dilihat.
• 6. Memberikan nilai tambah bagi produk (nilai estetika).
• 7. Kaku dan kuat sehingga dapat ditumpuk tanpa mengalami
kerusakan.
• 8. Gelas dapat disimpan dalam jangka waktu panjang tanpa
mengalami kerusakan.
32. Kayu digunakan untuk berbagai keperluan,
mulai dari peralatan masak seperti sendok
kayu, perabot (meja, kursi), bahan
bangunan (pintu, jendela, rangka atap),
bahan kertas, alat transportasi (perahu),
dan banyak lagi. juga dapat dimanfaatkan
sebagai hiasan-hiasan rumah tangga,
asesoris, dan cindera mata.
Pemanfaatan kayu disesuaikan dengan
sifat-sifatnya.
33. Berikut beberapa sifat kayu
1. Bobot dan Berat Jenis : Bobotkayu ditunjukkan dengan berat jenis (BJ)
kayu,
2. Keawetan : daya tahan kayu terhadap serangan hama dan penyakit
perusak kayu,
3. Warna : Kayu beraneka warna karena zat pengisi warna dalam kayu yg
berbeda- beda.
4. Teksturnya : ada kasar, sedang, dan halus.
5. Kesan Raba : Ada kasar, halus, licin, dingin, berminyak, dan lainnya)
6. Bau dan Rasa : mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka.
7. Nilai Dekoratif : keindahan. tergantung dari pola penyebaran warna, arah
serat, tekstur, dan pemunculan pola-pola tertentu.
8. Kekerasan atau Densitas berhubungan dengan langsung dengan bobot
kayu.
9. Kayu yang keras termasuk kayu yang berat. Kayu yang ringan termasuk
kayu yang lunak.