5. Mekanisme Respirasi
• Meliputi proses :
– Inspirasi : yaitu pemasukan udara ke paru-paru
– Ekspirasi : yaitu pengeluaran udara dari paru-paru
• Proses inspirasi dan ekspirasi melibatkan
kontraksi relaksasi otot-otot tulang rusuk dan
otot diafragma.
6. Inspirasi – Pemasukan udara ke dalam paru-paru
Mekanisme Inspirasi :
Tulang
rusuk
terangkat karena
kontraksi otot
antar tulang rusuk
•
Otot-otot interkostal
berkontraksi akibatnya tulang
rusuk terangkat.
•
Kontraksi otot interkostal
diikuti oleh kontraksi otot
diafragma.
•
Akibat kontraksi kedua otot
ini, rongga dada menjadi
membesar.
•
Rongga dada yang bertambah
besar menyebabkan tekanan
udara di paru-paru menjadi
kecil.
•
Akibatnya udara masuk ke
dalam paru-paru.
Udara
masuk
Diaphragma berkontraksi
(turun)
Inspirasi
7. Ekspirasi – Pengeluaran udara dari dalam paru-paru
Mekanisme Ekspirasi :
•
Tulang rusuk
turun karena
otot interkostal
berelaksasi
Diaphragma berelaksasi
(naik)
Ekspirasi
•
Relaksasi otot interkostal
diikuti oleh berelaksasinya otot
diafragma.
•
Akibat relaksasi kedua otot
ini, rongga dada menjadi
menjadi mengecil.
•
Udara
keluar
Otot-otot interkostal
berelaksasi akibatnya tulang
rusuk turun.
Rongga dada yang mengecil
menyebabkan tekanan udara di
paru-paru menjadi besar.
•
Akibatnya udara keluar dari
dalam paru-paru ke lingkungan.
8. Kontrol Pernafasan
Pusat pengaturan pernafasan adalah medulla oblongata dan pons.
Otak
1. Respirasi normal antara
12–15 kali per menit.
2. Pada kondisi tertentu
frekuensi respirasi
dapat meningkat atau
menurun bergantung
kondisi.
3. Yang menaikkan atau
menurunkan kecepatan
respirasi adalah
medulla oblongata dan
pons.
Pusat
pengaturan
pernafasan
Pons
Medulla
Jantung
berdenyut
lebih cepat /
berdenyut
lebih lambat
Neuron
motorik
Diafragma
Otot
interkostal
9.
10. Kelainan / Penyakit pada Sistem Respirasi
1. Asma
Penyempitan bronkiolus yang dipicu oleh zat alergen.
Zat alergen dapat berupa debu, serbuk sari, asap, cuaca dll.
Biasanya penderita asma akan mengalami kesulitan bernafas, serta
disertai suara saat menarik nafas.
11. 2. Kerusakan akibat Rokok
• Kerusakan pada paru-paru yang mengakibatkan kanker atau
terbakarnya paru-paru.
• Kerusakan karena asap yang masuk ke paru-paru sangat panas.
Selain itu karena senyawa toksik lain yang terkandung di dalam
rokok (ada 4000 senyawa toksik pada rokok).
Paru
paru
Jantung
12. 3. Kanker Paru-Paru
• 1/3 kematian orang di Amerika karena kanker paru
• Kanker paru berhubungan dengan merokok
• Rokok mengandung radikal bebas (nitrosamine) dan senyawa
karsinogen lain yang memicu mutasi DNA
13. Asfiksi
• yaitu kelainan atau gangguan dalam pengangkutan oksigen
ke jaringan atau gangguan penggunaan oksigen oleh
jaringan. Penyebabnya dapat terletak di paru-paru, di
pembuluh darah, atau dalam jaringan tubuh.
Misalnya: seseorang yang tenggelam, alveolusnya terisi air;
orang yang menderita pneumonia, alveolusnya terisi cairan
limfa; serta orang yang keracunan karbon monoksida dan
asam sianida, Hb-nya tercemar oleh zat racun tersebut.
Keracunan karbon monoksida dan asam sianida terjadi
karena kedua zat ini memiliki afinitas terhadap hemoglobin
lebih besar daripada oksigen.
15. • Penyakit diphteri ,
• misalnya diphteri tekak, tenggorokan, dan diphteri hidung.
Penyakit ini biasa menyerang saluran pernapasan anak
bagian atas. Kuman penyebabnya Corynebacterium
diphteriae. Kuman diphteri tersebut mengeluarkan racun
dan bila racun ini beredar bersama darah, akan merusak
selaput jantung.
16. • Faringitis ,
• yaitu infeksi pada faring oleh bakteri dan virus. Gejalanya
adalah kerongkongan terasa nyeri saat menelan.
17. • Pneumonia atau logensteking ,
• yaitu penyakit radang paruparu yang disebabkan Diplococcus
pneumoniae.
18. • Tuberkulosis (TBC) ,
• yaitu penyakit paru-paru karena Mycobacterium
tuberculosis, tandanya terbentuk bintik-bintik kecil pada
dinding alveolus.
19. • Tonsilitis ,
• yaitu radang karena infeksi oleh bakteri tertentu pada
tonsil. Gejalanya yaitu tenggorokan sakit, sulit
menelan, suhu tubuh naik, demam, dan otot-otot terasa
sakit.
20. • Waspadai Gejalanya
• Gejala-gejala yang biasa ditemukan pada penderita Infeksi
Paru-paru seperti batuk berdahak (dahaknya seperti
lendir, kehijauan atau seperti nanah), nyeri dada (bisa tajam
atau tumpul, dan bertambah hebat jika penderita menarik
nafas dalam atau terbatuk), menggigil, demam, mudah merasa
lelah, sesak nafas, sakit kepala, nafsu makan berkurang, mual
dan muntah, merasa tidak enak badan, kekakuan sendi, dan
kekakuan otot.
• Gejala lainnya yang mungkin ditemukan seperti kulit
lembab, batuk darah, pernafasan yang
cepat, cemas, stres, tegang dan nyeri perut. Pada pemeriksaan
dada dengan menggunakan stetoskop, akan terdengar suara
‘ronki’. Untuk orang-orang yang rentan terhadap
pneumonia, latihan bernafas dalam dan terapi untuk
membuang dahak, bisa membantu mencegah terjadinya
pneumonia.