Puisi ini memuji seseorang yang dipilih sebagai pasangan hidup. Orang ini lebih dicintai daripada diri sendiri. Pilihannya bijak karena mengingat kematian, hatinya suci, dakwahnya murni, kaya dengan al-Quran dan Sunnah Nabi. Dedikasinya membimbing isteri, berjihad di mana-mana, dan bersedih dengan runtuhnya khilafah.