SlideShare a Scribd company logo
1 of 135
Download to read offline
Pertemuan 1
Bahasa Indonesia
Universitas Putera Batam
Daftar Pustaka : Diktat Bahasa Indonesia DIKTI
Angel Purwanti S.Sos., M.I.Kom
FUNGSI BAHASA
Konsep Bahasa dan Fungsi
 Pengertian BAHASA adalah sarana komunikasi
antaranggota masyarakat dalam menyampaikan ide dan
perasaan secara lisan atau tulis.
 Konsepsi bahasa tersebut menunjukkan bahwa sistem
lambang bunyi ujaran dan lambang tulisan digunakan
untuk berkomunikasi dalam masyarakat dan lingkungan
akademik.
 Bahasa yang baik dikembangkan oleh pemakainya
berdasarkan kaidah-kaidahnya yang tertata dalam suatu
sistem.
Kaidah Bahasa Dalam Sistem
1. Sistem lambang yang bermakna dapat dipahami dengan baik oleh
masyarakatnya.
2. Berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakainya, sistem bahasa itu bersifat
konvensional.
3. Lambang sebagai huruf (fonemis) bersifat manasuka atau kesepakatan
pemakainya (arbitrer)
4. Sistemlambang yang terbatas itu (A—Z: 26 huruf) mampu menghasilkan
kata, bentukan kata, frasa, klausa, dan kalimat yan tidak terbatas dan sangat
produktif.
5. Sistem lambang itu (fonemis) tidak sama dengan sistem lambang bahasa lain
seperti sistem lambang bahasa Jepang (Lambang hirakana atau silabis) 2
6. Sistem lambang bahasa itu dibentuk berdasarkan aturan yang bersifat
universal sehingga dapat sana dengan sistemlambang bahasa lain. Unsur dalam
sistem lambang tersebut menunjukkan bahwa bahasa itu bersifat unik, khas,
dan dapat dipahami masyarakat.
Fungsi Bahasa
Fungsi bahasa yang utama dan pertama
sudah terlihat dalam konsepsi bahasa di
atas, yaitu fungsi komunikasi dalam
bahasa berlaku bagi semua bahasa
apapun dan dimanapun
Fungsi Menurut ahli bahasa
Fungsi ekspresi dalam bahasa
Fungsi komunikasi dalam bahasa
Fungsi adaptasi dan integrasi dalam bahasa
Fungsi kontrol sosial (direktif dalam bahasa)
Fungsi Bahasa menurut Gorys Keraf
 Fungsi lebih mengenal kemampuan diri sendiri.
 Fungsi lebih memahami orang lain;
 Fungsi belajar mengamati dunia, bidang ilmu di sekitar dengan cermat.
 Fungsi mengembangkan proses berpikir yang jelas, runtut,
teratur,terarah, dan logis;
 Fungsi mengembangkan atau memengaruhi orang lain dengan baik dan
menarik (fatik). (Keraf, 1994: 3-10)
 Fungsi mengembangkan kemungkinan kecerdasan ganda
 Fungsi membentuk karakter diri
 Fungsi membangun dan mengembangkan profesi diri
 Fungsi menciptakan berbagai kreativitas baru
(Widiono, 2005: 11-18)
fungsi mengembangkan kemungkinan
kecerdasan ganda, terbagi menjadi:
Fungsi
Pernyataan
Ekspresi Diri
Fungsi
Komunikasi
Fungsi
Intergrasi dan
Adaptasi Sosial
Fungsi Kontrol
Sosial
Empat Posisi Bahasa Indonesia
• Pemersatu suku bangsa
BAHASA PERSATUAN
• Fungsi jati diri Bangsa Indonesia bila berkomunikasi pada dunia luar Indonesia
BAHASA NASIONAL
• Bahasa yang digunakan dalam administrasi negara untuk berbagai aktivitas
BAHASA NEGARA
• Bahasa yang digunakan dalam pertemuan sangat resmi
BAHASA STANDAR (BAHASA BAKU)
Bahasa Persatuan
Pemersatu
(Sabang-Merauke)
suku, agama, rasa
dan antar golongan
(Sumpah Pemuda,
28 Oktober 1928)
Fungsi Bahasa Nasional
Lambang kebanggaan kebangsaan Indonesia
Identitas nasional dimata internasional
Sarana hubungan antarwarga, antardaerah,
dan antarbudaya
Pemersatu lapisan masyarakat: sosial,
budaya, suku bangsa, dan bahasa.
Fungsi Bahasa Negara
Administrasi Kenegaraan Pengantar resmi belajar
perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan bagai negara
Indonesi sebagai negara
berkembang
bahasa resmi berkebudayaan
dan ilmu
teknologi
TERIMA KASIH
RAGAM
DAN
LARAS BAHASA
Pertemuan 2
Bahasa Indonesia
Universitas Putera Batam
Ragam bahasa diartikan variasi bahasa
menurut pemakaiannya, topik yang
dibicarakan hubungan pembicara dan teman
bicara, dan medium pembicaraannya
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005:920)
PENGERTIAN RAGAM &LARAS
 Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terbentuk
karena pemakaian bahasa.
 Laras bahasa dimaksudnya kesesuaian antara bahasa dan
fungsi pemakaiannya
 Ragam bahasa dan laras bahasa saling terkait dalam
perwujudan aspek komunikasi bahasa
SituasiYang
Dihadapi
PermasalahanYang
Hendak
Disampaikan,
Latarbelakang
PendengarAtau
PembacaYang
Dituju
MediumAtau Sarana
BahasaYang
Digunakan.
ASPEK RAGAM BAHASA
Ragam Bahasa Formal
Ragam Bahasa Semiformal
Ragam Bahasa Nonformal
JENIS RAGAM BAHASA BERDASARKAN
SITUASI
Kemantapan dinamis dalam
pemakaian kaidah sehingga
tidak kaku tetapi tetap lebih
luwes dan dimungkinkan ada
perubahan kosa kata dan istilah
dengan benar.
Penggunaan fungsi-fungsi
gramatikal secara konsisten dan
eksplisit.
Penggunaan bentukan kata
secara lengkap dan tidak
disingkat.
Penggunaan imbuhan (afiksasi)
secara eksplisit dan konsisten
Penggunaan ejaan yang baku
pada ragam bahasa tulis dan
lafal yang baku pada ragam
bahasa lisan.
KRITERIA RAGAM BAHASA FORMAL
Pokok masalah yang sedang dibahas,
Hubungan antara pembicara dan pendengar,
Medium bahasa yang digunakan lisan atau tulis,
Area atau lingkungan pembicaraan terjadi,
Situasi ketika pembicaraan berlangsung
Pembedaan Antara Ragam
Formal, Ragam Semiformal, Dan Ragam
Nonformal
Penggunaan kata sapaan dan
kata ganti
• misalnya: Saya dan gue/ogutAnda
dan lu/situ/ente
Penggunaan imbuhan (afiksasi), awalan
(prefix), akhiran (sufiks),gabungan
awalan dan akhiran (simulfiks), dan
imbuhan terpisah (konfiks).
• Misalnya:
• Awalan: menyapa – apaan, Mengopi
– ngopi,
• Akhiran: laporan – laporin, Marahi
– marahin,
• Simulfiks: menemukan-nemuin,
Menyerahkan-nyerahin
• Konfiks: Kesalaha-nyalahin ,
Pembetulan-betulin
Pembedaan Antara
Ragam Bahasa Formal Dan Ragam Bahasa
Nonformal
Penggunaan unsur fatik (persuasi)
lebih sering muncul dalam ragam
bahasa nonformal,
• seperti sih, deh, dong,kok,lho, ya
kale, gitu ya.
Penghilangan unsur atau fungsi kalimat
(S-P-O-Pel-Ket) dalam ragam bahasa
nonformal yang menganggu
penyampaian suatu pesan
• .Misalnya:
• Penghilangan subjek: Kepada hadirin
harap berdiri.
• Penghilangan predikat: Laporan itu
untuk pimpinan.
• Penghilangan objek : RCTI
melaporkan dari Medan.
• Penghilangan pelengkap: Mereka
berdiskusi dilantai
Lisan
• Bahasa yang dilafalkan langsung oleh
penuturnya kepada pendengar atau
teman bicaranya.
• Ragam bahasa lisan ini ditentukan
oleh intonasi dalam pemahaman
maknanya
• Misalnya,
• (a) Kucing/ makan tikus mati.
• (b) Kucing makan//tikus mati.
• (c) Kucing makan tikus/mati.
Tulisan
• Ragam bahasa yang ditulis atau
dicetak dengan memerhatikan
penempatan tanda baca dan ejaan
secara benar.
• Ragam bahasa tulis dapat bersifat
formal,semiformal, dan nonformal.
• Contoh
• Bahasa Formal: Penulisan
Skripsi/Tesis
• Bahasa Semi formal : Perkuliahan
sehari-hari
• Bahasa No Formal : Keseharian
Ragam Bahasa Berdasarkan
Mediumnya
Ragam Bahasa
Formal
Ragam Bahasa
Tulis
Ragam Bahasa
Lisan
Laras Bahasa
Ilmiah
Berbahasa
Indonesia Dengan
Baik Dan Benar
Kaidah Penulisan Karangan Ilmiah, mengacu
pada :
 Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan fungsi
pemakaiannya
 Laras bahasa terkait langsung sung dengan selingkung bidang
(home style) dan keilmuan, sehingga dikenallah laras bahasa
ilmiah dengan bagian subsublarasnya
LARAS BAHASA
Penggunaan
kosakata dan
bentukan kata,
Penyusunan
frasa,klausa,
dan kalimat,
Penggunaan
istilah
Pembentukan
paragraph,
Penampilan
hal teknis,
Penampilan
kekhasan
dalam wacana
Pembedaan Sub-sublaras Bahasa
Dalam Laras Ilmiah
TERIMA KASIH
Penulisan Ejaan dan tanda baca
Pertemuan 3
Bahasa Indonesia
Universitas Putera Batam
KONSEPSI EJAAN
 EJAAN adalah keseluruhan pelambangan bunyi bahasa,
penggabunga dan pemisahan kata, penempatan tanda
baca dalam tataran satuan bahasa.
 Ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-
bunyi dalam bentuk huruf serta penggunaan tanda baca
dalam tataran wacana (KBBI,2005:205).
Ejaan yang
Disempurnakan (1972)
Pemakian Huruf
Vocal Dan
Konsonan
Penggunaan Huruf
Capital Dan Kursif
Penulisan Kosakata
Dan Bentukan Kata
Penulisan Unsur
SerapanAfiksasi
Dan KosakataAsing
Penempatan Dan
PemakaianTanda
Baca
Kaidah Penempatan Ejaan dalam Penulisan
(Pedoman Ejaan yang Disempurnakan )
 Pemakaian abjad,huruf vocal,
huruf konsonan, dan abjad.
 Persukuan, yaitu pemisahan suku
kata,
 Penulisan huruf besar,
 Penulisan huruf miring,
 Penulisan kata dasar, kata ulang,
kata berimbuhan,, gabungan
kata,
 Penulisan angka dan lambang
bilangan,
 Penempatan tanda baca atau pungtuasi, di
antaranya
(a) Tandatitik (.),
(b) Tanda koma (,),
(c) Tanda titik dua (:),
(d) Tanda titik koma (;)
(e) Tanda titiktitik/ellipsis(….),
(f) TandaTanya (?),
(g) Tanda seru (!),
(h) Tanda kurung biasa ((….)),
(i) Tanda hubung (-),
(j) Tanda pisah (--),
(k) Tanda petik tunggal (‘…’),
(l) Tanda petik ganda (“…”),
(m) Tanda kurung siku ([…]),
(n) Tanda ulang angka dua (…..2),
(o) Tanda apostrof (‘….)
Kaidah Penempatan Ejaan dan Tanda Baca
(Pedoman Ejaan yang Disempurnakan )
 Pemakaian abjad berupa huruf vokal,
huruf konsonan,
 Persukuan, yaitu pemisahan suku
kata,
 Penulisan huruf besar (kapital)
 Penulisan huruf miring atau
digarisbawahi (kursif),
 Penulisan kata dasar,kata ulang, kata
berimbuhan, dan gabungan kata,
 Penulisan angka dan lambang
bilangan, dan
 Penempatan tanda baca (pungtuasi), di antaranya
a. Tanda titik (.),
b. Tanda koma (,),
c. Tanda titik koma (;),
d. Tandatitik dua (:),
e. Tanda titik-titik/ellipsis (…),
f. TandaTanya (?),
g. Tanda seru (!),
h. Tanda kurung biasa ((…)),
i. Tanda kurung siku ([…]),
j. Tanda hubung (-),
k. Tanda pisah (--),
l. Tanda petik tunggal (‘…’),
m. Tanda petik ganda (“…”),
n. Tanda garis miring (/),
o. Tanda ulang angka dua (2), dan
p. Tanda apostrof/penyingkat (‘).
TERIMA KASIH
LATIHAN SOAL
Pertemuan 4
Bahasa Indonesia
Universitas Putera Batam
Latihan Soal
1) Apa yang dimaksud dengan Fungsi mengembangkan proses
berpikir yang jelas, runtut, teratur,terarah, dan logis.
Jelaskan MenurutAnda?
2) Dalam berbagai literatur bahasa, ahli bahasa (linguis)
bersepakat dengan fungsi-fungsi bahasa, apa saja yang
mereka sepakati?Jelaskan!
3) Jelaskan serta berikan contoh apa yang dimaksud dengan ;
a. Fungsi ekspresi dalam bahasa
b. Fungsi Komunikasi bahasa
c. Fungsi Kontrol Sosial
d. Fungsi adaptasi dan Integrasi dalam bahasa
 Coba sebutkan ragam bahasa di dunia yang anda ketahui ?
 Bagaimana ragam bahasa di Indonesia?
 Apa yang anda ketahui tentang penerapan ragam bahasa
ketika dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari?
Latihan
latihan
1. Apa yang kamu ketahui tentang berbagai ejaan di Indonesia?
2. Kaidah yang bagaimana yang selalu anda temui dalam
penggunaan Bahasa Indonesia. Sebutkan dan jelaskan?
TERIMA KASIH
KALIMAT DAN
KALIMAT EFEKTIF
Pertemuan 5
Bahasa Indonesia
Universitas Putera Batam
 Kalimat dalam tataran sintaksis adalah satuan bahasa yang
menyampaikan sebuah gagasan bersifat predikatif dan
berakhir dengan tanda titik sebagai pembatas.
 Sifat predikatif dalam kalimat berstruktur dibentuk oleh
unsur subjek, unsur predikat,dan unsur objek (S-P+O).
 Unsur subjek dan predikat itu harus mewujudkan makna
gramatikal kalimat yang logis.
PENGERTIAN KALIMAT
 KALIMAT EFEKTIF adalah satuan bahasa (kalimat) yang
secara tepat harus mewakili gagasan atau perasaan penulis dan
harus pula dimengerti oleh pembaca sebagaimana yang
dimaksudkan penulis.
 Kalimat efektif merupakan kalimat yang harus tepat sasaran
dalam penyampaian dan pemerian bagi pembacanya.
Pengertian Kalimat Efektif
FUNGSI GRAMATIKAL
DALAM KALIMAT
EFEKTIF ATAU
KESATUAN FUNGSI
GRAMATIKAL
KEPADUAN
(KOHERENSI) DALAM
KALIMAT
KEHEMATAN
KALIMAT ATAU
EKONOMI BAHASA
PENEKANAN DALAM
KALIMAT EFEKTIF
KESEJAJARANDALAM
KALIMAT
(PARALELISME)
KEVARIASIAN DALAM
KALIMAT EFEKTIF
PENALARAN DALAM
KALIMAT EFEKTIF
PERSYARATAN KALIMAT EFEKTIF
•Fungsi gramatikal terdiri dari
subjek, predikat, objek,
pelengkap, dan keterangan
yang dirumuskan
•Atau disingkat menjadi S + P
+ (O/Pel.) + (Ket)
KESATUAN FUNGSI
GRAMATIKAL
SUBJEK
• Fungsi kalimat
yang menandai
apa yang
dinyatakan oleh
penulis.
• Posisi subjek
dalam kalimat
bebas, yaitu
terdapat pada
awal,
tengah,atau akhir
kalimat.
PREDIKAT
• Fungsi kalimat
yang menandai
apa yang
dinyatakan oleh
penulis tentang
subjek
• Posisi predikat
dalam kalimat
juga
bebas,kecuali
tidak boleh di
belakang objek
dan di belakang
pelengkap.
OBJEK
• Fungsi kalimat
yang melengkapi
kata kerja aktif
dan kata kerja
pasif sebagai
hasil perbuatan,
yang dikenai
perbuatan, yang
menerima,atau
yang
diuntungkan
oleh perbuatan
sebagai predikat.
• Fungsi objek
selalu terletak di
belakang
predikat berkata
kerja transitif
PELENGKAP
• Fungsi yang
melengkapi
fungsi kata kerja
berawalan ber-
dalampredikat,
sehingga
predikat kalimat
menjadi lebih
lengkap
• Posisi pelengkap
dalam kalimat
terletak di
belakang
predikat
berawalan ber-.
KETERANGAN
• Fungsi kalimat
yang melengkapi
fungsi-fungsi
kalimat,yaitu
melengkapi
fungsi subjek,
fungsi predikat,
dan fungsi objek,
atau fungsi
semua unsure
dalamkalimat
• Posisi keterangan
dalam
kalimatbebas dan
tidakn terbatas.
1. Setelah bekerja selama tiga hari,panitia pelaksana seminar
lingkungan hidup itu berhasil merumuskan undang-undang
kebersihan tata kota Jakarta di Kantor DPD DKI Jakarta. (P-Pel-
S-P-O-K)
2. Keputusan hakim perlu ditinjau kembali.( S – P)
3. Perlu ditinjau kembali keputusan hakim. (P – S)
4. Kelompok Pialang (broker) berbicara tentang fluktuasi harga
sama IHSG. (S – P – Pel.)
5. Selama tahun 2012 fluktuasi harga saham IHSG mengalami
kenaikan yang signifikan sebanyak 12 kali di Bursa Efek Jakarta
(K – S – P – O –K)
Contoh Posisi Fungsi-fungsi
Kalimat
• Kepaduan atau keherensi dalam kalimat efektif adalah
hubungan timbal balik atau hubungan kedua arah di antara
kata atau frasa dengan jelas, benar, dan logis
• Hubungan timbal baik terjad dapat antarkata dalam frasa
satu unsur atau dapat terjadi antar frasa dalam antarfungsi
dalam kalimat.
• Hubungan antarfungsi itu dapat menimbulkan kekacauan
makna gramatikal kalimat.
KEPADUAN (KOHERENSI) DALAM
KALIMAT
TIDAK KOHERENSIF
• Setiap hari dia pulang pergi
Bogor –Jakarta dengan
kereta api.
• Oleh panitia seminar
makalah itu dimasukkan ke
dalam antologi.
• Pelaksanaan seminar itu
karena jalan macet harus
ditunda satu jam kemudian.
KOHERENSIF
• Setiap hari dia pergi pulang
Bogor—Jakarta dengan
kereta api
• Makalah seminar itu
dimasukkan ke
dalamantologi.
• Karena jalan
macet,pelaksanaan seminar
itu ditunda satu jam
kemudian.
CONTOH KALIMAT
• KEHEMATAN arau ekonomi bahasa
adalah penulisan kalimat yang
langsungmenyampaikan gagasan
ataupesan kalimat secara jelas, lugas, dan
logis.
KEHEMATAN KALIMAT
ATAU EKONOMI BAHASA
 Penulis menggunakan kata bermakna
leksikal yang jelas dan lugas dan
penenpatan afiksasi yang benar.
 Penulis menghindari subjek yang sama
dalam kalimat majemuk.
 Penulis menghindari pemakaian hiponimi
dan sinonimi yang tidak perlu.
 Penulis menghindari penggunaan kata
depan (preposisi) di depan kalimat dan di
depan subjek.
 Penulis menghindari penggunaan kata
penghubung (konjungsi) di depan subjek dan di
belakang predikat yang berkata kerja transitif.
 Penulis menghindari kata ulang jika sudah ada
kata bilangan tak tentu didepan kata benda.
 Penulis menghindarifungsi tanda baca dan
pengulangan kata dalam rincian.
 Penulis menghindariketerangan yang berbelit-
belit dan panjang yang seharusnya ditempatkan
dalam catatan kaki (footnotes).
 Penulis menghindari pemborosan kata dan
afiksasi yang tidak jelas fungsinya.
Hal-hal yang harus dihindari dalam
penulisan Kalimat Hemat
 PENEKANANATAU PENONJOLAN adalah upaya penulis
untukmemfokuskan kata atau frasa dalam kalimat
 Penekanan dalam kalimat dapat berupa kata,frasa,klausa,
dalam kalimat yang dapat berpindah-pindah
PENEKANAN DALAM KALIMAT EFEKTIF
kalimat lisan
•penekanan dilakukan dengan
intonasi yang dapat disertai
mimik muka dan bentuk
nonverbal lainnya
Tipe Penekanan dalam kalimat efektif
kalimat tulis
• Mutasi, yaitu mengubah posisi kalimat dengan
menempatkan bagian yang dipenting pada awal kalimat.
• Repetisi, yaitu mengulang kata yang sama dalam kalimat
yang bukan berupa sinonim kata.
• Kursif, yaitu menulis miring, menghitamkan, atau
menggarisbawahi kata yang dipentingkan
• Pertentangan,yaitu menempatkan kata yang bertentangan
dalam kalimat. Pertentangan bukan berarti antonym kata.
• Partikel, yaitu menempatkan paretikel (lah,kah, pun,per,
tah) sebelum atau sesudah kata yang dipentingkan dalam
• Penekanan dalamkalimat tidak berarti penonjolan gagasan
kalimat atau bukan ekonomi bahasa.
 KESEJAJARAN (PARALELISME) adalah upaya penulis
merinci unsur yang sama penting dan sama fungsi secra
kronologis danlogis dalam kalimat.
 Raincian itu harus menggunakan bentuk bahasa yang sama,
yaitu rincian sesama kata, sesama prasa,sesama kalimat.
KESEJAJARAN DALAM KALIMAT
(PARALELISME)
Tentukanlah apakah
kesejajaran beradabentuk
bahasa kalimat atau
paragraf.
Jika urutan rincian
dalam bentuk frasa,
rincian uruan berikut
harus dalam bentuk frasa
juga.
Penomoran dalam
rincian harus konsisten.
Perhatikanlah
penempatan tanda baca
yang benar.
Hindarilah gejala
ekonomi bahasa yang
bermakna sama
Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam
Kesejajaran Rincian Kalimat Efektif
 KEVARIASIAN dalam kalimat efektif adalah upaya penulis
menggunakan berbagai pola kalimat dan jenis kalimat untuk
menghindari kejenuhan atau kemalasan pembaca
terhadapteks karangan ilmiah.
 Fungsi utama kevariasian ini adalah menjaga perhatian dan
minat baca terhadap teks ilmiah berlanjut bagi pembaca.
 Kevariasian adalah upaya penganekaragaman pola, bentuk,
dan jenis kalimat agar pembaca tetap termotivasi membaca
dan memahami teks sebuah karangan ilmiah
KEVARIASIAN DALAM KALIMAT EFEKTIF
1) Dari renungan itu seorang manajer menemukan suatu
makna, suatu realitas yang baru, suatu kebenaran
yang menjadi ide sentral yang menjiwai bisnisnya ke
depan.
2) Seorang ahli Inggris mengemukakan bahwa seharus
tidak dibangun pelabuhan samudera. Namun,
pemerintah tidak memutuskan demikian. Memang
cukup banyak mengendorkan semangat kalau melihat
keadaan di Indonesia belahanTimur meskipun fasulitas
pengangkutan laut dan udara sudahbanyak dibangun.
(Variasi kalimat dengan kata berawalan me- dan
berawalan di-).
Contoh
 PENALARAN (reasoning) adalah proses mental dalam
mengembangkan pikiran logis (nalar) dari beberapa fakta atau
prinsip (KBBI,2005:772).
 Hal yang diutamakan dalam penalaran adalah proses berpikr
logis dan bukan dengan perasaan atau bukan pengalaman.
 Kesatuan pikiran akan logis jika didukung atau dikaitkan dari
gabungan unsur atau fungsi kalimat.
PENALARAN DALAM KALIMAT EFEKTIF
• Hubungan setara di antara bagian-bagian kalimat dalam kalimat
majemuk setara
Hubungan logis koordinatif
• Hubungan saling kait di antara bagian kalimat.
• Hubungan korelatif ini ditandai oleh konjungsi berikut
Hubungan logis korelatif
• hubungan kebergantungan di antara induk kalimat dan anak kalimat.
Hubungan logis subordinatif
Jenis Hubungan logis dalam kalimat
Contoh kalimat yang salah karena tidak logis (salah
nalar)??
Kalimat Logis (Benar)
Kalimat Tidak Logis (salah)
 Di antara masalah pendidikan
nasional itu tercantum
masalah MPKT dalam
pendidikan.
 Baik buruk pribadi seseorang
dapat dilihat dari pribadinya
sehari-hari.
 PT Gudang Garam termasuk
lima besar penghasil devisa
negara tahun 2010.
 Di antara masalah nasional yang
penting itu mencantumkan
masalah MPKT dalam
pendidikan.
 Untuk mengetahui baik
buruk pribadi seseorang dapat
dilihat dari tingkah lakunya
sehari-hari.
 PT Gudang Garam termasuk
lima penghasil terbesar devisa
negara tahun 2010.
TERIMA KASIH
PARAGRAF ATAU ALINEA DALAM TEKS
Pertemuan 6
Bahasa Indonesia
Universitas Putera Batam
Pengertian Paragraf
PARAGRAF adalah satuan bahasayang
mengemukakan sebuah pokiok pikiran atau satu
gagasan utama yang disampaikan dalam himpunan
kalimat yang koherensif
Setiap paragraf harus menyampaikan sebuah
gagasan utama.
Gagasan utama tersebut harus dijelaskan oleh
gagasan-gagasan bawahan, sehingga dalam
paragraph terdapat beberapa kalimat yang saling
tekait.
Kalimat yang berisi gagasan utama disebut kalimat
topic dan kalimat yang bergagasan bawahan adalah
kalimat penjelas
Contoh Paragraph Berikut Yang Berisi Gagasan
Utama Atau Kalimat Topic Dan Bergagasan Bawahan
Dalam Kalimat Penjelas
1) Sampah selamanya selalu memusingkan.
2) Berkali-kali masalahnya diseminarkan dan berkalikali
pula solusinya dirancang.
3) Namun, berbagai keterbatasan tetap menjadikan
sampah sebagaimasalah yang pelik.
4) Pada waktu diskusi atau seminar sampah berlangsung,
penimbunan sampah terus terjadi.
5) Hal ini mendapat perhatian serius karena masalah
sampah berkaitan dengan pencemaran air dan banjir.
6) Selama pengumpulan,pengankutan, pembuangan
akhir, dan pengolahan sampah itu belum dapat
dilaksanakan dengan baik, selama itu pula
sampahmenjadi masalah. (Arifin,2011:116)
Fungsi Paragraf
PENULIS PEMBACA
 Paragraf memudahkan pengertian dan
pemahaman dengan menceraikan satu
tema dari tema yang lain dalam teks.
 (Paragraf merupakan wadah untuk
mengungkapkan sebuah idea tau
pokok pikiran secara tertulis.
 Paragraf harus memisahkan setiap
unit pikiran yang berupa ide, sehingga
tidak terjadi percampuran di antara
unit pikiran penulis.
 Penulis tidak cepat lelah dalam
menyelesaikan sebuah karangan dan
termotivasi masuk ke dalam paragraf
berikutnya.
 Paragraf dapat dimanfaatkan sebagai
pembatas antara bab karangan dalam
satu kesatuan yang koherensi: bab
pendahuluan, bab isi, dan bab
kesimpulan.
 Dengan memisahkan atau
menegaskan perhentian secara wajar
danformal, pembaca dengan jelas
memahami gagasan utama paragraph
penulis.
 Pembaca dengan mudah “menikmati”
karangan secara utuh, sehingga
memperoleh informasi penting dan
kesanyang kondusif.
 Pembaca sangat tertarik dan
bersemangat membaca paragraph per
paragraph karena tidak membosankan
atau tidak melelahkan.
 Pembaca dapat belajar bagimmana
cara menarik untuk menyampaikan
sebuah gagasan dalam paragraph tulis.
 Pembaca merasa tertarik dan
termotivasi cara menjelaskan paragraf
tidak hnaya dengan kata-kata, tetapi
dapat juga dengan
gambar,bagan,diagram, grafik,dan
kurva.
Persyaratan Paragraf yang Baik
dan Benarr
 Kesatuan yang kompak
 Koherensi yang padu
 Penggunaan metode pengembangan paragraph sebagai penjels gagasan utama paragraf
 Setiap paragraph harus mempunyai satu gagasan utama yang ditulis dalam kalimat topic
 Penulis paragraph tetap memmerhatikan kaidah satuan bahasayang lain,seperti ejaan, tanda
baca, kalimat, diksi, dan bentukan kata
 Dalam penulisan karangan ilmiah,penulisan paragraph harus diperhatikan hal-hal teknis
penulisan Seperti kutipan, sumber rujukan, tata latak grafik, kurva,gambar.
 Penulis pun memperhatikan jenis-jenis paragraph pada posisi bagian karanagan
pendahuluan, isi,dan Bagian kesimpulan
 Penulisan paragraph yang menjorok ke dalam, sejajar, atau menekuk
 Penulis juga memperhatikan jumlah kata atau jumlah kalimat dalam sebuah paragraf, yaitu
jumlah kosakata paragraph antara 30—100 kata dan jumlah kalimat minimal tiga kalimat.
 Jika uraian paragraf melebihi 100kata sebaiknya dibuat menjadi dua paragraph.
JENIS-JENIS PARAGRAF
Satuan Paragraf
sudut pandang
sifat tujuan
karangan
posisi kalimat
topik
cara atau
metode
pengambangan
Paragraf
Satuan
Karangan
Paragraf
pembuka
Paragraf
isi
Paragraf
Penutup
Paragraf
Sudut
Pandang
Sifat Tujuan
Karangan
Paragraf
eksposisi
Paragraf
deskriptif
Paragraf
naratif
Paragraf
persuasive
Paragraf
posisi
kalimat
topik
Paragraf
deduktif
Paragraf
induktif
Paragraf
deduktif-
induktif
Paragraf
tanpa
kalimat
topic
Paragraf
ineratif
Jenis paragraph diperhatikan dari cara atau
metode pengambangan
Paragraf
menerangkan
Paragraf
merinci
Paragraf
contoh
Paragraf
buktian
Paragraf
Pertanyaan
Paragraf
perbandingan
Paragraf
sebab akibat
Jenis paragraph dari sudut pandang satuan
karangan
• Paragraf pembuka adalah paragraph yang mengawali
sebuahpenulisan karangan dengan mengantarkan pokok
masalah dalambagian pendahuluan karangan
PARAGRAF PEMBUKA
• Paragraf isi atauparagraf pengembang adalah jenis
paragraph yang berfungsi menuraikan atau memperjelas
pokok masalah yang akan diuraikan dalam karangan
PARAGRAF ISI
• Paragraf penutup merupakan pernyataan kembali gagasan
yang diuraikan atau merupakan jawaban pertanyaan yang
terdapat pada paragraph pembuka
PARAGRAF PENUTUP
TERIMA KASIH
QUIZ
Pertemuan 7
Bahasa Indonesia
Terima Kasih
Jenis Tulisan
Pertemuan 8
Bahasa Indonesia
Universitas Putera Batam
Mengarang adalah pekerjaan merangkai kata,
kalimat dan alinea untuk menjabarkan dan atau
menguas topik tertentu guna memperoleh hasil
akhir berupa karangan
(Finoza, 2008:228)
Pengertian Mengarang
Sifat
Karangan
Non
Ilmiah
Semi
Ilmiah
Ilmiah
Populer
Sifat Karangan Ciri Contoh
Non Ilmiah 1. Tidak terkait oleh aturan bahasa yang
baku
2. Struktur tidak baku walaupun tetap
sistematis
3. Nonfaktual atau rekaan
4. Subjektif
5. Biasanya berbentuk narasi, deskripsi,
dan campuran
Cerita pendek, anekdot, dan puisi
Semi Ilmiah 1. Menghindari istilah-istilah teknis dan
menggantinya dengan istilah umum
2. Struktur tidak baku walaupun tetap
sistematis
3. Pengamatan bersifat faktual
4. Bersifat campuran objektif dan
subjektif
5. Biasanya berbentuk eksposisi,
persuasi, deskripsi dan campuran
Berita, Opini, dan Artikel
Ilmiah 1. Sumber bersifat faktual
2. Bersifat objektif
3. Menggunakan kaidah bahasa yang
baku
4. Terikat oleh aturan yang lazim
digunakan dalam ranah penulisan
ilmiah bidang-bidang ilmu
5. Struktur bersifat baku
6. Argumentasi dan campuran
Makalah, Skripsi, Tesis dan Disertasi
• Tujuannya memberikan penjelasan,
informasi, keterangan dan
pemahaman kepada pembaca atau
pendengar tentang suatu hal
• Sifatnya menguraikan sebuah
proses atau suatu hal yang belum
diketahui oleh pembaca atau proses
kerja suatu benda (Keraf, 1977:110)
• Contoh : Berita Politik, Berita
Kriminal, dll
Eksposisi
• Bertujuan untuk meyakinkan
atau mengubah pendapat
pembaca atas suatu pendapat,
ideologi, doktrin, sikap, atau
tingkah laku tertentu.
• Sifatnya meyakinkan
pembaca atas topik yang
diuraikan penulisnya
Argumentasi
• Karangan Persuasi adalah karangan
yang bertujuan meyakinkan pembaca,
membuat pembaca percaya, atau
membujuk pembaca atas apa yang
dikemukan oleh penulis.
• yang dikemukakan dapat berupa
fakta, produk, pendapat, dan ideologi
• Persuasi  To Persuade (B.Inggris) :
Membujuk atau Meyakinkan
Persuasi (Ajakan)
Kelompok
Karangan
Persuasi
Persuasi
Politik
Persuasi
Pendidikan
Persuasi
Advertensi
Persuasi
Propaganda
•Narasi atau kisahan adalah
karangan yang
menceritakan sesuatu baik
berdasarkan pengamatan
maupun pengalaman
secara rutin
Narasi (Kisahan)
(1) Kalimat pertama
dalam paragraf
harus menggugat
minat pembaca
(2) Kejadian
disusun secara
kronologis
(3) Memiliki fokus
pada tujuan akhir
yang jelas
Syarat Penulisan Narasi
(Utorodewo, dkk, 2004:65)
Susunan
Narasi
Keterangan Waktu
Keterangan yang
berkaitan dengan
pekerjaan atau
peristiwa
Kata-kata peralihan
yang
mengungkapkan
kaitan pikiran,
kaitan waktu, kaitan
hasil dan
pertentangan
Narasi Ekspositoris (Narasi faktual)
• Narasi yang bertujuan memberikan
informasi kepada pembaca agar
pengetahuan yang bersangkutan bertambah
luas
Narasi Sugesti (Narasi berplot)
• Narasi yang ditujukan memberikan makna
kepada pembaca melalui imajinasinya
JENIS-JENIS NARASI
• Deskripsi merupakan jenis karangan
yang menggambarkan bentuk objek
pengamatan dari aspek rupa, sifat,
rasa, atau corak sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya selain
menggambarkan perasaan bahagia,
takut, sepi, sedih atau gembira.
• Tujuannya membantu pembaca
membayangkan apa yang
digambarkan tersebut
Deskripsi (Lukisan)
Pendekatan Realistis
• Penulis seolah bertindak sebagai tukang potret
yang memotret sebuah objek melalui
kameranya
Pendekatan Impresionistis
• Pendekatan impresionistis bertujuan
menimbulkan kesan dalam diri pembaca
sesuai dengan impresi penulis karena
penulisan bertolak dari sudut pandang penulis
PENDEKATAN DESKRIPSI
TERIMA KASIH
RINGKASAN DAN ABSTRAK
Pertemuan 9
Bahasa Indonesia
Universitas Putera Batam
• Menyajikan kembali sebuah
tulisan yang panjang ke dalam
bentuk yang pendek.
• ringkasan menghilangkan
“Hiasan”
• “Hiasan” : (1) Ilustrasi atau
contoh, (2) Keindahan gaya
bahasa, dan (3) Penjelasan yang
terperinci
RINGKASAN
Ciri-ciri Ringkasan
Mempertahankan
urutan pikiran
dan cara pandang
penulis
Bersifat Netral
Mewakili gaya asli
penulisnya
•Karangan ringkas
berupa rangkuman.
•Istilah lazim digunakan
dalam penulisan ilmiah
• Jurnal 75-100 kata
•Skripsi 200-250 kata
ABSTRAK
Isi dari ABSTRAK
1. Latar belakang atau alasan atas topik yang
dipilih
2. Tujuan penelitian
3. Metode atau bahan yang digunakan dalam
penelitian
4. Keluaran atau kesimpulan atas penelitian
TERIMA KASIH
KUTIPAN DAN SISTEM RUJUKAN
Pertemuan 10
Bahasa Indonesia
Universitas Putera Batam
•Kutipan digunakan
sebagai alat untuk
memperkuat
argumentasi kita
KUTIPAN
Jenis
Kutipan
Kutipan
Langsung
Kutipan
Tidak
Langsung
Ciri-ciri Kutipan Langsung
1) Tidak boleh ada perubahan terhadap teks asli
2) Tanda digunakan apabila ditemukan kesalahan
pada teks asli
3) Tanda tiga titik tiga berspasi (. . .)apa bila ada
bagian kutipan yang di hilangkan
4) Menggunakan sumber kutipan yang berlaku
dalam bidang selikung
Ciri-ciri Kutipan Tidak Langsung
1) Diintergrasikan dengan teks
2) Tidak diapit oleh tanpa kutip
3) Harus menyertakan sumber kutipan
•Biasa disebut sistem
catatan
•Menjaga etika ilmiah
dala hal penggunaan
sumber lain dalam
tulisan
Sistem Rujukan
Dua sistem rujukan
Catatan Kaki
• Catatan yang
diletakkan di
bagian bawah
halaman
Catatan Belakang
• Catatan yang
dilakukan
diakhir bab
(dalam sebuah
buku) atau
bagian akhir
sebuah tulisan
(dalam sebuah
makalah)
Jenis sistem catatan
Referensi
• Data semua sumber yang dijadikan
rujukan dengan ditandai oleh angka Arab
Informasi Tambahan
• Digunakan untuk menjelaskan dan
memberikan informasi
• Bertujuan agar pembaca mendapatkan
informasi yang lebih lengkap atas istilah
atau bagian dari uraian tersebut
• Semua sumber yang menjadi
rujukan seorang penulis
dalam kegiatannya menulis
sebuah karya ilmiah
• Sumber tersbut harus
dihimpun dalam sebuah
daftar yang lazim disebut
dengan daftar pustaka
Daftar Pustaka
Istilah dalam menggunakan
sumber yang sama
Ibid
• Asal dari
bahasa Latin
(Ibidem)
• Digunakan
untuk
rujukan apa
saja yang
digunakan
berturut-
turut tanpa
disela oleh
sumber yang
lain
Op.Cit
• Opere Citato
• Artinya pada
karya yang
telah dikutip
Loc.Cit
• Loco Citato
• Artinya pada
tempat yang
telah dikutip
• Mengacu
pada artikel
bunga
rampai,
jurnal,
majalah,
koran,
ansiklopedi
Fungsi daftar pustaka
1) Membantu pembaca mengetahui ruang lingkup
studi penulis
2) Memberikan petunjuk kepada pembaca yang ingin
mengetahui lebih dalam mengenai tulisan yang
dibacanya serta hubungannya dengan tulisan yang
berkaitan
3) Membantu pembaca memilih referensi yang sesuai
dengan bidang studinya
4) Sebagai bentuk keterbukaan dan kejujuran penulis
mengenai sumber-sumber yang dipergunakannya
Format
Penulisan
Daftar
Pustaka
The Modern
Langguage
Association
(MLA)
American
Psycologycal
Association
(APPA)
UNSUR-UNSUR DALAM DAFTAR PUSTAKA
1. Nama Penulis
2. Tahun terbitan sumber yang
bersangkutan
3. Judul sumber yang dipakai sebagai
refrensi
4. Data publikasi (Nama tempat penerbit,
nama penerbit)
Hal yang perlu diperhatikan dalam
menyusun daftar pustaka
• Baris pertama dimulai pada pias (margin)
sebelah kiri, baris kedua dan selanjutnya
dimulai dengan 3-5 ketukan kedalam
• Jarak antarbaris 1 spasi
• Jarak antar sumber 1,5 atau 2 spasi
• Diurut berdasarkan abjad huruf pertama nama
keluarga penulis (bergantung pada gayan
selikung bidang)
Terima kasih
Latihan Soal
Pertemuan 11
Bahasa Indonesia
Universitas Putera Batam
LATIHAN
1. Carilah sebuah tulisan mengenai jenis tulisan
Eksposisi, Narasi, Deskripsi, Argumentasi dan
Persuasi!
2. Apa perbedaan antara jenis tulisan Eksposisi,
Narasi, Deskripsi, Argumentasi dan Persuasi?
3. Buatlah sebuah karangan dengan tema bebas.
Perhatikan tanda baca!
TERIMA KASIH
Topik & Tujuan
Pertemuan 12
Bahasa Indonesia
Universitas Putera Batam
Karya
Ilmiah
Topik Tujuan
Kerangka
Karangan
• Sesuatu yang menjadi pokok bahasan
utama dalam suatu karya penelitian.
• Topik berasal dari bahasa Yunani
“Topoi” yang berarti tempat, dalam
tulis menulis berarti pokok
pembicaraan atau sesuatu yang
menjadi landasan penulisan suatu
artikel.
• Topik juga bisa diartikan sebagai
pokok pembicaraan dalam diskusi,
Topik
Beberapa Pertimbangan dalam Topik
1. Harus menarik perhatian penulis
2. Diketahui dan dikuasai oleh penulis
3. Harus sempit dan terbatas
4. Untuk penulis pemula hindari topik yang
kontroversial dan baru
•Sasaran yang hendak
dicapai penulis
berdasarkan topik
sehingga tujuan itu
mempersempit atau
membatasi topik
Tujuan
• Suatu rencana kerja ilmiah
yang teratur untuk
mendeskripsikan penyusunan
pokok-pokok bahasan ke dalam
bab dan subbab dengan
menampilkan acuan berupa
sumber rujukan yang
digunakan
Kerangka Karangan
Tahapan penyusunan kerangka
karangan
• Tidak mengolah ide sampai dua kali sehingga penulisan
tidak keluar dari pokok masalahnya
• Menciptakan klimaks yang berbeda setiap bab sehingga
ada variasi dalam penyajian materi karangan
• Mengingatkan penulis pada bahan/materi sebagai
sumber rujukan dan bahan
• Membaca ulang karangan yang sudah selesai dapat
menciptakan kembali reproduksi yang sama dari
pembaca
• Dapat dilihat dengan jelas wujud, ide, nilai umum, dan
spesifikasi karangan
• Berarti setangan karang sudah selesai dilakukan atau
merupakan tahapan akhir dari pra penulisan
• Kerangka karangan adalah rencana
penulisan yang memuat garis-garis besar dari
suatu karangan yang akan ditulis, dan
merupakan rangkaian ide-ide yang disusun
secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan
teratur.
• Kerangka karangan dibuat untuk
mempermudah penulisan agar tetap terarah
dan tidak keluar dari topik atau tema yang
dituju.
• Pembuatan kerangka karangan ini sangat
penting, terutama bagi penulis pemula, agar
tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung
dalam melanjutkan tulisannya.
Kerangka Karangan
Syarat-syarat Kerangka Karangan
yang Baik
a) Pengungkapan maksudnya harus jelas.
b) Tiap unit dalam kerangka karangan hanya
mengandung satu gagasan.
c) Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus
disusun secara logis.
d) Harus menggunakan pasangan simbol yang
konsisten.
(Tambahan)
Macam-macam
Susunan Kerangka Karangan
•Suatu urutan unit-unit
kerangka karangan sesuai
dengan keadaan nyata di
alam
Alamiah
Bagian Utama dari Alamiah
• Topik yang diuraikan berkaitan erat dengan ruang / tempat :
dari kiri ke kanan, dari timur ke barat, urutan geografis
Berdasar urutan ruang
• Bahan-bahan ditulis berdasar tahap kejadian. Setiap peristiwa
hanya menjadi penting dalam hubungannya dengan yang lain.
Urutan waktu
• Bagian-bagian diterangkan tanpa memasalahkan mana yang
penting. Misal, laporan keuangan : pemasukan dan
pengeluaran, bagian-bagian dalam sebuah lembaga, dll.
Urutan topik yang ada
•Merupakan unit-unit
karangan berurutan
sesuai pendekatan logika
/ pola pikir manusia.
Logis
Bagian utama dalam logis
• Anggapan bahwa posisi tertentu dari sebuah rangkaian merupakan posisi yang
paling penting. Terdiri dari dua :
• a) Urutan klimaks = yang penting di akhir.
• b) Urutan antiklimaks = yang penting di awal.
• Model ini hanya efektif untuk menguraikan sesuatu yang berhubungan dengan
hirarki misalnya urutan pemerintahan.
Klimaks-Anti klimaks.
• a) Umum – khusus : Hal besar diperinci ke hal- hal yang lebih kecil atau bagian-
bagiannya.
• Misalnya uraian tentang Indonesia, lalu suku-suku dan kebudayaannya.
• b) Khusus – Umum : Sebaliknya.
Umum-Khusus.
• Dimuliai dari penyajian masalah sampai penulisan kesimpulan umum atau solusi
• Contoh: Banjir di Jakarta, penyebabnya dan alternatif penyelesaiannya.
Proses
• Sebab ke akibat : masalah utama sebagai sebab,
diikuti perincian akan akibat-akibat yang
mungkin terjadi.
• Misal ; penulisan sejarah, berbagai persoalan
sosial : kerusakan hutan, perubahan cuaca global.
• Akibat ke sebab : masalah tertentu sebagai akibat,
diikuti perincian sebab-sebab
yang menimbulkannya.
• Misal : Krisis multidimensi di Indonesia.
Sebab - Akibat
Terima Kasih
SINTESIS
Pertemuan 13
Bahasa Indonesia
Universitas Putera Batam
• Perumusan topik dan tujuan dalam
bentuk kalimat dengan menonjolkan
topiknya sebagai pokok bahasan
• Tesis merpakan payung bagi tahapan
penulisan ilmiah
• Penentuan tesis juga dapat dilakukan
berdasarkan karangan yang sudah jadi
Tesis
•Merangkum intisari
bacaan yang berasal dari
beberapa sumber
•Harus memperhatikan
data publikasi atas
sumber-sumber yang
digunakan
SINTESIS
a) Penulis harus bersikap ogjektif dan kritis atas
teks yang digunakannya
b) Bersikap kritis atas sumber yang dibacanya
c) Sudut pandang penulis harus tajam
d) Penulis harus dapat mencari kaitan antara satu
sumber dengan sumber lainnya
e) Penulis harus menekankan pada bagian
sumber yang diperlukannya
Syarat dalam Sintesis
Terima Kasih
Pertemuan 14
Bahasa Indonesia
Universitas Putera Batam
REVIEW MATERI & QUIZ
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Pedoman corporate sales by ARS
Pedoman corporate sales by ARSPedoman corporate sales by ARS
Pedoman corporate sales by ARS
Andry R Sukma
 

What's hot (20)

Evaluasi kinerja (18 1-07)
Evaluasi kinerja (18 1-07)Evaluasi kinerja (18 1-07)
Evaluasi kinerja (18 1-07)
 
Merancang laporan hasil evaluasi program
Merancang laporan hasil evaluasi programMerancang laporan hasil evaluasi program
Merancang laporan hasil evaluasi program
 
PPT LK 2.1_EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI.pptx
PPT LK 2.1_EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI.pptxPPT LK 2.1_EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI.pptx
PPT LK 2.1_EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI.pptx
 
Kuesioner evaluasi proses pembelajaran oleh mahasiswa
Kuesioner    evaluasi  proses pembelajaran  oleh  mahasiswaKuesioner    evaluasi  proses pembelajaran  oleh  mahasiswa
Kuesioner evaluasi proses pembelajaran oleh mahasiswa
 
Format review jurnal
Format review jurnalFormat review jurnal
Format review jurnal
 
Panduan penilaian prestasi kerja guru
Panduan penilaian prestasi kerja guruPanduan penilaian prestasi kerja guru
Panduan penilaian prestasi kerja guru
 
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu SekolahFungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
Fungsi Pengawasan Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah
 
Kantor Pusat, Cabang, dan Kas
Kantor Pusat, Cabang, dan KasKantor Pusat, Cabang, dan Kas
Kantor Pusat, Cabang, dan Kas
 
Teller presentation
Teller presentationTeller presentation
Teller presentation
 
Pedoman corporate sales by ARS
Pedoman corporate sales by ARSPedoman corporate sales by ARS
Pedoman corporate sales by ARS
 
6018 p1-p psp-akuntansi
6018 p1-p psp-akuntansi6018 p1-p psp-akuntansi
6018 p1-p psp-akuntansi
 
revisi pesan -pesan bisnis
revisi pesan -pesan bisnisrevisi pesan -pesan bisnis
revisi pesan -pesan bisnis
 
D. Membaca intensif
D. Membaca intensifD. Membaca intensif
D. Membaca intensif
 
Strategi audit
Strategi auditStrategi audit
Strategi audit
 
Formulasi strategi untukmencapai tujuan
Formulasi strategi untukmencapai tujuanFormulasi strategi untukmencapai tujuan
Formulasi strategi untukmencapai tujuan
 
Pengantar Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Pengantar Mata Kuliah Bahasa IndonesiaPengantar Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Pengantar Mata Kuliah Bahasa Indonesia
 
Ppt resume buku ptk
Ppt resume buku ptkPpt resume buku ptk
Ppt resume buku ptk
 
Laporan hasil analisis
Laporan hasil analisisLaporan hasil analisis
Laporan hasil analisis
 
Materi Training Komputerisasi/ Software Akuntansi MYOB
Materi Training Komputerisasi/ Software Akuntansi MYOBMateri Training Komputerisasi/ Software Akuntansi MYOB
Materi Training Komputerisasi/ Software Akuntansi MYOB
 
SILABUS AKUNTANSI DASAR K-13 Revisi 2017 (1).docx
SILABUS AKUNTANSI DASAR K-13 Revisi 2017 (1).docxSILABUS AKUNTANSI DASAR K-13 Revisi 2017 (1).docx
SILABUS AKUNTANSI DASAR K-13 Revisi 2017 (1).docx
 

Viewers also liked

Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia   kalimat efektifMakalah bahasa indonesia   kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
wahyu islami
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
trisapto
 
Lemchan TãWi Thihna TúR
Lemchan TãWi    Thihna TúRLemchan TãWi    Thihna TúR
Lemchan TãWi Thihna TúR
Ellis Pachuau
 
Jamuan di rumah aiman1
Jamuan di rumah aiman1Jamuan di rumah aiman1
Jamuan di rumah aiman1
kulai2
 
отраслевой доклад 2014. полиграфия россии
отраслевой доклад 2014. полиграфия россииотраслевой доклад 2014. полиграфия россии
отраслевой доклад 2014. полиграфия россии
Олег Муковозов
 
Iwa 5-minuti-madensmau
Iwa 5-minuti-madensmauIwa 5-minuti-madensmau
Iwa 5-minuti-madensmau
Marta Leo
 
Thawnthu tawi - Famkhua A LáWi Ta
Thawnthu tawi - Famkhua A LáWi TaThawnthu tawi - Famkhua A LáWi Ta
Thawnthu tawi - Famkhua A LáWi Ta
Ellis Pachuau
 
Discussion on Hnam Inpumkhatna
Discussion on Hnam  InpumkhatnaDiscussion on Hnam  Inpumkhatna
Discussion on Hnam Inpumkhatna
Ellis Pachuau
 
отраслевой доклад Печатные СМИ в России 2012
отраслевой доклад Печатные СМИ в России 2012отраслевой доклад Печатные СМИ в России 2012
отраслевой доклад Печатные СМИ в России 2012
Олег Муковозов
 

Viewers also liked (20)

MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAHMAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
 
Pembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimatPembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimat
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia   kalimat efektifMakalah bahasa indonesia   kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Lemchan TãWi Thihna TúR
Lemchan TãWi    Thihna TúRLemchan TãWi    Thihna TúR
Lemchan TãWi Thihna TúR
 
Стоимость типовых исследований в регионах РФ
Стоимость типовых исследований в регионах РФСтоимость типовых исследований в регионах РФ
Стоимость типовых исследований в регионах РФ
 
Jamuan di rumah aiman1
Jamuan di rumah aiman1Jamuan di rumah aiman1
Jamuan di rumah aiman1
 
отраслевой доклад 2014. полиграфия россии
отраслевой доклад 2014. полиграфия россииотраслевой доклад 2014. полиграфия россии
отраслевой доклад 2014. полиграфия россии
 
GeoDesign for Civic Engagement and Sustainable Development
GeoDesign for Civic Engagement and Sustainable DevelopmentGeoDesign for Civic Engagement and Sustainable Development
GeoDesign for Civic Engagement and Sustainable Development
 
20121006ヒーロー島
20121006ヒーロー島20121006ヒーロー島
20121006ヒーロー島
 
What is meaningful learning
What is meaningful learningWhat is meaningful learning
What is meaningful learning
 
Iwa 5-minuti-madensmau
Iwa 5-minuti-madensmauIwa 5-minuti-madensmau
Iwa 5-minuti-madensmau
 
Thawnthu tawi - Famkhua A LáWi Ta
Thawnthu tawi - Famkhua A LáWi TaThawnthu tawi - Famkhua A LáWi Ta
Thawnthu tawi - Famkhua A LáWi Ta
 
Discussion on Hnam Inpumkhatna
Discussion on Hnam  InpumkhatnaDiscussion on Hnam  Inpumkhatna
Discussion on Hnam Inpumkhatna
 
The Menu - What's On The Table for the Next 12-18 Months
The Menu - What's On The Table for the Next 12-18 MonthsThe Menu - What's On The Table for the Next 12-18 Months
The Menu - What's On The Table for the Next 12-18 Months
 
VoiceThread
VoiceThreadVoiceThread
VoiceThread
 
How 'bout dem hershey's
How 'bout dem hershey'sHow 'bout dem hershey's
How 'bout dem hershey's
 
Competitive, Targeting and Landscapes...Oh My!
Competitive, Targeting and Landscapes...Oh My!Competitive, Targeting and Landscapes...Oh My!
Competitive, Targeting and Landscapes...Oh My!
 
отраслевой доклад Печатные СМИ в России 2012
отраслевой доклад Печатные СМИ в России 2012отраслевой доклад Печатные СМИ в России 2012
отраслевой доклад Печатные СМИ в России 2012
 
TMKu 2013: OOH Planning and Buying
TMKu 2013: OOH Planning and BuyingTMKu 2013: OOH Planning and Buying
TMKu 2013: OOH Planning and Buying
 

Similar to Bahasa indonesia full

Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Abdullah Dedi Maulana
 
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Abdullah Dedi Maulana
 
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
Katarina Yuliana
 
materimk-oleh karena itu maka kita akan membuat sebuah kenyataan yang mampu me
materimk-oleh karena itu maka kita akan membuat sebuah kenyataan yang mampu mematerimk-oleh karena itu maka kita akan membuat sebuah kenyataan yang mampu me
materimk-oleh karena itu maka kita akan membuat sebuah kenyataan yang mampu me
TegenMaharaja
 

Similar to Bahasa indonesia full (20)

Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
 
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
 
Tata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya IlmiahTata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya Ilmiah
 
sesi 2.pptx
sesi 2.pptxsesi 2.pptx
sesi 2.pptx
 
Konsepsi Bahasa
Konsepsi BahasaKonsepsi Bahasa
Konsepsi Bahasa
 
Pertemuan ke 1.pptx
Pertemuan ke 1.pptxPertemuan ke 1.pptx
Pertemuan ke 1.pptx
 
Materi.docx
Materi.docxMateri.docx
Materi.docx
 
Materi sesi 1.pptx
Materi sesi 1.pptxMateri sesi 1.pptx
Materi sesi 1.pptx
 
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
 
Ragam bahasa
Ragam bahasaRagam bahasa
Ragam bahasa
 
Ragam Bahasa
Ragam BahasaRagam Bahasa
Ragam Bahasa
 
Modul 4 ragam bahasa.
Modul 4   ragam bahasa.Modul 4   ragam bahasa.
Modul 4 ragam bahasa.
 
sesi 1.pptx
sesi 1.pptxsesi 1.pptx
sesi 1.pptx
 
MATERI MK. BAHASA INDONESIA (BARU).ppt
MATERI MK. BAHASA INDONESIA (BARU).pptMATERI MK. BAHASA INDONESIA (BARU).ppt
MATERI MK. BAHASA INDONESIA (BARU).ppt
 
materimk-oleh karena itu maka kita akan membuat sebuah kenyataan yang mampu me
materimk-oleh karena itu maka kita akan membuat sebuah kenyataan yang mampu mematerimk-oleh karena itu maka kita akan membuat sebuah kenyataan yang mampu me
materimk-oleh karena itu maka kita akan membuat sebuah kenyataan yang mampu me
 
Koreksi kosa kata bahasa indonesia
Koreksi kosa kata bahasa indonesiaKoreksi kosa kata bahasa indonesia
Koreksi kosa kata bahasa indonesia
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
 
Bahasa indonesia 1
Bahasa indonesia 1Bahasa indonesia 1
Bahasa indonesia 1
 
B1
B1B1
B1
 

More from Angel Purwanti

More from Angel Purwanti (20)

Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatifPenelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatif
 
Mengumpulkan Berita
Mengumpulkan BeritaMengumpulkan Berita
Mengumpulkan Berita
 
Klasifikasi, Jenis dan Nilai Berita
Klasifikasi, Jenis dan Nilai BeritaKlasifikasi, Jenis dan Nilai Berita
Klasifikasi, Jenis dan Nilai Berita
 
Ruang Lingkup Pers
Ruang Lingkup PersRuang Lingkup Pers
Ruang Lingkup Pers
 
Produk Jurnalistik
Produk JurnalistikProduk Jurnalistik
Produk Jurnalistik
 
Bentuk Jurnalistik
Bentuk JurnalistikBentuk Jurnalistik
Bentuk Jurnalistik
 
Arti dan Definisi dan Jurnalistik
Arti dan Definisi dan JurnalistikArti dan Definisi dan Jurnalistik
Arti dan Definisi dan Jurnalistik
 
Sensorik dan proses persepsi
Sensorik dan proses persepsiSensorik dan proses persepsi
Sensorik dan proses persepsi
 
Psikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapiPsikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapi
 
Perkembangan psikologi
Perkembangan psikologiPerkembangan psikologi
Perkembangan psikologi
 
Penilaian dan kemampuan mental
Penilaian dan kemampuan mentalPenilaian dan kemampuan mental
Penilaian dan kemampuan mental
 
Keyakinan dan sikap sosial
Keyakinan dan sikap sosialKeyakinan dan sikap sosial
Keyakinan dan sikap sosial
 
Kesadaran dan perubahan kesadaran
Kesadaran dan perubahan kesadaranKesadaran dan perubahan kesadaran
Kesadaran dan perubahan kesadaran
 
Stress
StressStress
Stress
 
Belajar dan pengkondisian,pengingatan,pikiran dan bahasa
Belajar dan pengkondisian,pengingatan,pikiran dan bahasaBelajar dan pengkondisian,pengingatan,pikiran dan bahasa
Belajar dan pengkondisian,pengingatan,pikiran dan bahasa
 
Dasar biologis dari perkembangan
Dasar biologis dari perkembanganDasar biologis dari perkembangan
Dasar biologis dari perkembangan
 
Pendahuluan Pengantar Ilmu Komunikasi 1
Pendahuluan Pengantar Ilmu Komunikasi 1 Pendahuluan Pengantar Ilmu Komunikasi 1
Pendahuluan Pengantar Ilmu Komunikasi 1
 
Manajemen Periklanan full
Manajemen Periklanan fullManajemen Periklanan full
Manajemen Periklanan full
 
Cerita
CeritaCerita
Cerita
 

Bahasa indonesia full

  • 1. Pertemuan 1 Bahasa Indonesia Universitas Putera Batam Daftar Pustaka : Diktat Bahasa Indonesia DIKTI Angel Purwanti S.Sos., M.I.Kom FUNGSI BAHASA
  • 2. Konsep Bahasa dan Fungsi  Pengertian BAHASA adalah sarana komunikasi antaranggota masyarakat dalam menyampaikan ide dan perasaan secara lisan atau tulis.  Konsepsi bahasa tersebut menunjukkan bahwa sistem lambang bunyi ujaran dan lambang tulisan digunakan untuk berkomunikasi dalam masyarakat dan lingkungan akademik.  Bahasa yang baik dikembangkan oleh pemakainya berdasarkan kaidah-kaidahnya yang tertata dalam suatu sistem.
  • 3. Kaidah Bahasa Dalam Sistem 1. Sistem lambang yang bermakna dapat dipahami dengan baik oleh masyarakatnya. 2. Berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakainya, sistem bahasa itu bersifat konvensional. 3. Lambang sebagai huruf (fonemis) bersifat manasuka atau kesepakatan pemakainya (arbitrer) 4. Sistemlambang yang terbatas itu (A—Z: 26 huruf) mampu menghasilkan kata, bentukan kata, frasa, klausa, dan kalimat yan tidak terbatas dan sangat produktif. 5. Sistem lambang itu (fonemis) tidak sama dengan sistem lambang bahasa lain seperti sistem lambang bahasa Jepang (Lambang hirakana atau silabis) 2 6. Sistem lambang bahasa itu dibentuk berdasarkan aturan yang bersifat universal sehingga dapat sana dengan sistemlambang bahasa lain. Unsur dalam sistem lambang tersebut menunjukkan bahwa bahasa itu bersifat unik, khas, dan dapat dipahami masyarakat.
  • 4. Fungsi Bahasa Fungsi bahasa yang utama dan pertama sudah terlihat dalam konsepsi bahasa di atas, yaitu fungsi komunikasi dalam bahasa berlaku bagi semua bahasa apapun dan dimanapun
  • 5. Fungsi Menurut ahli bahasa Fungsi ekspresi dalam bahasa Fungsi komunikasi dalam bahasa Fungsi adaptasi dan integrasi dalam bahasa Fungsi kontrol sosial (direktif dalam bahasa)
  • 6. Fungsi Bahasa menurut Gorys Keraf  Fungsi lebih mengenal kemampuan diri sendiri.  Fungsi lebih memahami orang lain;  Fungsi belajar mengamati dunia, bidang ilmu di sekitar dengan cermat.  Fungsi mengembangkan proses berpikir yang jelas, runtut, teratur,terarah, dan logis;  Fungsi mengembangkan atau memengaruhi orang lain dengan baik dan menarik (fatik). (Keraf, 1994: 3-10)  Fungsi mengembangkan kemungkinan kecerdasan ganda  Fungsi membentuk karakter diri  Fungsi membangun dan mengembangkan profesi diri  Fungsi menciptakan berbagai kreativitas baru (Widiono, 2005: 11-18)
  • 7. fungsi mengembangkan kemungkinan kecerdasan ganda, terbagi menjadi: Fungsi Pernyataan Ekspresi Diri Fungsi Komunikasi Fungsi Intergrasi dan Adaptasi Sosial Fungsi Kontrol Sosial
  • 8. Empat Posisi Bahasa Indonesia • Pemersatu suku bangsa BAHASA PERSATUAN • Fungsi jati diri Bangsa Indonesia bila berkomunikasi pada dunia luar Indonesia BAHASA NASIONAL • Bahasa yang digunakan dalam administrasi negara untuk berbagai aktivitas BAHASA NEGARA • Bahasa yang digunakan dalam pertemuan sangat resmi BAHASA STANDAR (BAHASA BAKU)
  • 9. Bahasa Persatuan Pemersatu (Sabang-Merauke) suku, agama, rasa dan antar golongan (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928)
  • 10. Fungsi Bahasa Nasional Lambang kebanggaan kebangsaan Indonesia Identitas nasional dimata internasional Sarana hubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya Pemersatu lapisan masyarakat: sosial, budaya, suku bangsa, dan bahasa.
  • 11. Fungsi Bahasa Negara Administrasi Kenegaraan Pengantar resmi belajar perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bagai negara Indonesi sebagai negara berkembang bahasa resmi berkebudayaan dan ilmu teknologi
  • 13. RAGAM DAN LARAS BAHASA Pertemuan 2 Bahasa Indonesia Universitas Putera Batam
  • 14. Ragam bahasa diartikan variasi bahasa menurut pemakaiannya, topik yang dibicarakan hubungan pembicara dan teman bicara, dan medium pembicaraannya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005:920) PENGERTIAN RAGAM &LARAS
  • 15.  Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terbentuk karena pemakaian bahasa.  Laras bahasa dimaksudnya kesesuaian antara bahasa dan fungsi pemakaiannya  Ragam bahasa dan laras bahasa saling terkait dalam perwujudan aspek komunikasi bahasa
  • 17. Ragam Bahasa Formal Ragam Bahasa Semiformal Ragam Bahasa Nonformal JENIS RAGAM BAHASA BERDASARKAN SITUASI
  • 18. Kemantapan dinamis dalam pemakaian kaidah sehingga tidak kaku tetapi tetap lebih luwes dan dimungkinkan ada perubahan kosa kata dan istilah dengan benar. Penggunaan fungsi-fungsi gramatikal secara konsisten dan eksplisit. Penggunaan bentukan kata secara lengkap dan tidak disingkat. Penggunaan imbuhan (afiksasi) secara eksplisit dan konsisten Penggunaan ejaan yang baku pada ragam bahasa tulis dan lafal yang baku pada ragam bahasa lisan. KRITERIA RAGAM BAHASA FORMAL
  • 19. Pokok masalah yang sedang dibahas, Hubungan antara pembicara dan pendengar, Medium bahasa yang digunakan lisan atau tulis, Area atau lingkungan pembicaraan terjadi, Situasi ketika pembicaraan berlangsung Pembedaan Antara Ragam Formal, Ragam Semiformal, Dan Ragam Nonformal
  • 20. Penggunaan kata sapaan dan kata ganti • misalnya: Saya dan gue/ogutAnda dan lu/situ/ente Penggunaan imbuhan (afiksasi), awalan (prefix), akhiran (sufiks),gabungan awalan dan akhiran (simulfiks), dan imbuhan terpisah (konfiks). • Misalnya: • Awalan: menyapa – apaan, Mengopi – ngopi, • Akhiran: laporan – laporin, Marahi – marahin, • Simulfiks: menemukan-nemuin, Menyerahkan-nyerahin • Konfiks: Kesalaha-nyalahin , Pembetulan-betulin Pembedaan Antara Ragam Bahasa Formal Dan Ragam Bahasa Nonformal
  • 21. Penggunaan unsur fatik (persuasi) lebih sering muncul dalam ragam bahasa nonformal, • seperti sih, deh, dong,kok,lho, ya kale, gitu ya. Penghilangan unsur atau fungsi kalimat (S-P-O-Pel-Ket) dalam ragam bahasa nonformal yang menganggu penyampaian suatu pesan • .Misalnya: • Penghilangan subjek: Kepada hadirin harap berdiri. • Penghilangan predikat: Laporan itu untuk pimpinan. • Penghilangan objek : RCTI melaporkan dari Medan. • Penghilangan pelengkap: Mereka berdiskusi dilantai
  • 22. Lisan • Bahasa yang dilafalkan langsung oleh penuturnya kepada pendengar atau teman bicaranya. • Ragam bahasa lisan ini ditentukan oleh intonasi dalam pemahaman maknanya • Misalnya, • (a) Kucing/ makan tikus mati. • (b) Kucing makan//tikus mati. • (c) Kucing makan tikus/mati. Tulisan • Ragam bahasa yang ditulis atau dicetak dengan memerhatikan penempatan tanda baca dan ejaan secara benar. • Ragam bahasa tulis dapat bersifat formal,semiformal, dan nonformal. • Contoh • Bahasa Formal: Penulisan Skripsi/Tesis • Bahasa Semi formal : Perkuliahan sehari-hari • Bahasa No Formal : Keseharian Ragam Bahasa Berdasarkan Mediumnya
  • 23. Ragam Bahasa Formal Ragam Bahasa Tulis Ragam Bahasa Lisan Laras Bahasa Ilmiah Berbahasa Indonesia Dengan Baik Dan Benar Kaidah Penulisan Karangan Ilmiah, mengacu pada :
  • 24.  Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan fungsi pemakaiannya  Laras bahasa terkait langsung sung dengan selingkung bidang (home style) dan keilmuan, sehingga dikenallah laras bahasa ilmiah dengan bagian subsublarasnya LARAS BAHASA
  • 25. Penggunaan kosakata dan bentukan kata, Penyusunan frasa,klausa, dan kalimat, Penggunaan istilah Pembentukan paragraph, Penampilan hal teknis, Penampilan kekhasan dalam wacana Pembedaan Sub-sublaras Bahasa Dalam Laras Ilmiah
  • 27. Penulisan Ejaan dan tanda baca Pertemuan 3 Bahasa Indonesia Universitas Putera Batam
  • 28. KONSEPSI EJAAN  EJAAN adalah keseluruhan pelambangan bunyi bahasa, penggabunga dan pemisahan kata, penempatan tanda baca dalam tataran satuan bahasa.  Ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi- bunyi dalam bentuk huruf serta penggunaan tanda baca dalam tataran wacana (KBBI,2005:205).
  • 29. Ejaan yang Disempurnakan (1972) Pemakian Huruf Vocal Dan Konsonan Penggunaan Huruf Capital Dan Kursif Penulisan Kosakata Dan Bentukan Kata Penulisan Unsur SerapanAfiksasi Dan KosakataAsing Penempatan Dan PemakaianTanda Baca
  • 30. Kaidah Penempatan Ejaan dalam Penulisan (Pedoman Ejaan yang Disempurnakan )  Pemakaian abjad,huruf vocal, huruf konsonan, dan abjad.  Persukuan, yaitu pemisahan suku kata,  Penulisan huruf besar,  Penulisan huruf miring,  Penulisan kata dasar, kata ulang, kata berimbuhan,, gabungan kata,  Penulisan angka dan lambang bilangan,  Penempatan tanda baca atau pungtuasi, di antaranya (a) Tandatitik (.), (b) Tanda koma (,), (c) Tanda titik dua (:), (d) Tanda titik koma (;) (e) Tanda titiktitik/ellipsis(….), (f) TandaTanya (?), (g) Tanda seru (!), (h) Tanda kurung biasa ((….)), (i) Tanda hubung (-), (j) Tanda pisah (--), (k) Tanda petik tunggal (‘…’), (l) Tanda petik ganda (“…”), (m) Tanda kurung siku ([…]), (n) Tanda ulang angka dua (…..2), (o) Tanda apostrof (‘….)
  • 31. Kaidah Penempatan Ejaan dan Tanda Baca (Pedoman Ejaan yang Disempurnakan )  Pemakaian abjad berupa huruf vokal, huruf konsonan,  Persukuan, yaitu pemisahan suku kata,  Penulisan huruf besar (kapital)  Penulisan huruf miring atau digarisbawahi (kursif),  Penulisan kata dasar,kata ulang, kata berimbuhan, dan gabungan kata,  Penulisan angka dan lambang bilangan, dan  Penempatan tanda baca (pungtuasi), di antaranya a. Tanda titik (.), b. Tanda koma (,), c. Tanda titik koma (;), d. Tandatitik dua (:), e. Tanda titik-titik/ellipsis (…), f. TandaTanya (?), g. Tanda seru (!), h. Tanda kurung biasa ((…)), i. Tanda kurung siku ([…]), j. Tanda hubung (-), k. Tanda pisah (--), l. Tanda petik tunggal (‘…’), m. Tanda petik ganda (“…”), n. Tanda garis miring (/), o. Tanda ulang angka dua (2), dan p. Tanda apostrof/penyingkat (‘).
  • 33. LATIHAN SOAL Pertemuan 4 Bahasa Indonesia Universitas Putera Batam
  • 34. Latihan Soal 1) Apa yang dimaksud dengan Fungsi mengembangkan proses berpikir yang jelas, runtut, teratur,terarah, dan logis. Jelaskan MenurutAnda? 2) Dalam berbagai literatur bahasa, ahli bahasa (linguis) bersepakat dengan fungsi-fungsi bahasa, apa saja yang mereka sepakati?Jelaskan! 3) Jelaskan serta berikan contoh apa yang dimaksud dengan ; a. Fungsi ekspresi dalam bahasa b. Fungsi Komunikasi bahasa c. Fungsi Kontrol Sosial d. Fungsi adaptasi dan Integrasi dalam bahasa
  • 35.  Coba sebutkan ragam bahasa di dunia yang anda ketahui ?  Bagaimana ragam bahasa di Indonesia?  Apa yang anda ketahui tentang penerapan ragam bahasa ketika dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari? Latihan
  • 36. latihan 1. Apa yang kamu ketahui tentang berbagai ejaan di Indonesia? 2. Kaidah yang bagaimana yang selalu anda temui dalam penggunaan Bahasa Indonesia. Sebutkan dan jelaskan?
  • 38. KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF Pertemuan 5 Bahasa Indonesia Universitas Putera Batam
  • 39.  Kalimat dalam tataran sintaksis adalah satuan bahasa yang menyampaikan sebuah gagasan bersifat predikatif dan berakhir dengan tanda titik sebagai pembatas.  Sifat predikatif dalam kalimat berstruktur dibentuk oleh unsur subjek, unsur predikat,dan unsur objek (S-P+O).  Unsur subjek dan predikat itu harus mewujudkan makna gramatikal kalimat yang logis. PENGERTIAN KALIMAT
  • 40.  KALIMAT EFEKTIF adalah satuan bahasa (kalimat) yang secara tepat harus mewakili gagasan atau perasaan penulis dan harus pula dimengerti oleh pembaca sebagaimana yang dimaksudkan penulis.  Kalimat efektif merupakan kalimat yang harus tepat sasaran dalam penyampaian dan pemerian bagi pembacanya. Pengertian Kalimat Efektif
  • 41. FUNGSI GRAMATIKAL DALAM KALIMAT EFEKTIF ATAU KESATUAN FUNGSI GRAMATIKAL KEPADUAN (KOHERENSI) DALAM KALIMAT KEHEMATAN KALIMAT ATAU EKONOMI BAHASA PENEKANAN DALAM KALIMAT EFEKTIF KESEJAJARANDALAM KALIMAT (PARALELISME) KEVARIASIAN DALAM KALIMAT EFEKTIF PENALARAN DALAM KALIMAT EFEKTIF PERSYARATAN KALIMAT EFEKTIF
  • 42. •Fungsi gramatikal terdiri dari subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan yang dirumuskan •Atau disingkat menjadi S + P + (O/Pel.) + (Ket) KESATUAN FUNGSI GRAMATIKAL
  • 43. SUBJEK • Fungsi kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh penulis. • Posisi subjek dalam kalimat bebas, yaitu terdapat pada awal, tengah,atau akhir kalimat. PREDIKAT • Fungsi kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh penulis tentang subjek • Posisi predikat dalam kalimat juga bebas,kecuali tidak boleh di belakang objek dan di belakang pelengkap. OBJEK • Fungsi kalimat yang melengkapi kata kerja aktif dan kata kerja pasif sebagai hasil perbuatan, yang dikenai perbuatan, yang menerima,atau yang diuntungkan oleh perbuatan sebagai predikat. • Fungsi objek selalu terletak di belakang predikat berkata kerja transitif PELENGKAP • Fungsi yang melengkapi fungsi kata kerja berawalan ber- dalampredikat, sehingga predikat kalimat menjadi lebih lengkap • Posisi pelengkap dalam kalimat terletak di belakang predikat berawalan ber-. KETERANGAN • Fungsi kalimat yang melengkapi fungsi-fungsi kalimat,yaitu melengkapi fungsi subjek, fungsi predikat, dan fungsi objek, atau fungsi semua unsure dalamkalimat • Posisi keterangan dalam kalimatbebas dan tidakn terbatas.
  • 44. 1. Setelah bekerja selama tiga hari,panitia pelaksana seminar lingkungan hidup itu berhasil merumuskan undang-undang kebersihan tata kota Jakarta di Kantor DPD DKI Jakarta. (P-Pel- S-P-O-K) 2. Keputusan hakim perlu ditinjau kembali.( S – P) 3. Perlu ditinjau kembali keputusan hakim. (P – S) 4. Kelompok Pialang (broker) berbicara tentang fluktuasi harga sama IHSG. (S – P – Pel.) 5. Selama tahun 2012 fluktuasi harga saham IHSG mengalami kenaikan yang signifikan sebanyak 12 kali di Bursa Efek Jakarta (K – S – P – O –K) Contoh Posisi Fungsi-fungsi Kalimat
  • 45. • Kepaduan atau keherensi dalam kalimat efektif adalah hubungan timbal balik atau hubungan kedua arah di antara kata atau frasa dengan jelas, benar, dan logis • Hubungan timbal baik terjad dapat antarkata dalam frasa satu unsur atau dapat terjadi antar frasa dalam antarfungsi dalam kalimat. • Hubungan antarfungsi itu dapat menimbulkan kekacauan makna gramatikal kalimat. KEPADUAN (KOHERENSI) DALAM KALIMAT
  • 46. TIDAK KOHERENSIF • Setiap hari dia pulang pergi Bogor –Jakarta dengan kereta api. • Oleh panitia seminar makalah itu dimasukkan ke dalam antologi. • Pelaksanaan seminar itu karena jalan macet harus ditunda satu jam kemudian. KOHERENSIF • Setiap hari dia pergi pulang Bogor—Jakarta dengan kereta api • Makalah seminar itu dimasukkan ke dalamantologi. • Karena jalan macet,pelaksanaan seminar itu ditunda satu jam kemudian. CONTOH KALIMAT
  • 47. • KEHEMATAN arau ekonomi bahasa adalah penulisan kalimat yang langsungmenyampaikan gagasan ataupesan kalimat secara jelas, lugas, dan logis. KEHEMATAN KALIMAT ATAU EKONOMI BAHASA
  • 48.  Penulis menggunakan kata bermakna leksikal yang jelas dan lugas dan penenpatan afiksasi yang benar.  Penulis menghindari subjek yang sama dalam kalimat majemuk.  Penulis menghindari pemakaian hiponimi dan sinonimi yang tidak perlu.  Penulis menghindari penggunaan kata depan (preposisi) di depan kalimat dan di depan subjek.  Penulis menghindari penggunaan kata penghubung (konjungsi) di depan subjek dan di belakang predikat yang berkata kerja transitif.  Penulis menghindari kata ulang jika sudah ada kata bilangan tak tentu didepan kata benda.  Penulis menghindarifungsi tanda baca dan pengulangan kata dalam rincian.  Penulis menghindariketerangan yang berbelit- belit dan panjang yang seharusnya ditempatkan dalam catatan kaki (footnotes).  Penulis menghindari pemborosan kata dan afiksasi yang tidak jelas fungsinya. Hal-hal yang harus dihindari dalam penulisan Kalimat Hemat
  • 49.  PENEKANANATAU PENONJOLAN adalah upaya penulis untukmemfokuskan kata atau frasa dalam kalimat  Penekanan dalam kalimat dapat berupa kata,frasa,klausa, dalam kalimat yang dapat berpindah-pindah PENEKANAN DALAM KALIMAT EFEKTIF
  • 50. kalimat lisan •penekanan dilakukan dengan intonasi yang dapat disertai mimik muka dan bentuk nonverbal lainnya Tipe Penekanan dalam kalimat efektif
  • 51. kalimat tulis • Mutasi, yaitu mengubah posisi kalimat dengan menempatkan bagian yang dipenting pada awal kalimat. • Repetisi, yaitu mengulang kata yang sama dalam kalimat yang bukan berupa sinonim kata. • Kursif, yaitu menulis miring, menghitamkan, atau menggarisbawahi kata yang dipentingkan • Pertentangan,yaitu menempatkan kata yang bertentangan dalam kalimat. Pertentangan bukan berarti antonym kata. • Partikel, yaitu menempatkan paretikel (lah,kah, pun,per, tah) sebelum atau sesudah kata yang dipentingkan dalam • Penekanan dalamkalimat tidak berarti penonjolan gagasan kalimat atau bukan ekonomi bahasa.
  • 52.  KESEJAJARAN (PARALELISME) adalah upaya penulis merinci unsur yang sama penting dan sama fungsi secra kronologis danlogis dalam kalimat.  Raincian itu harus menggunakan bentuk bahasa yang sama, yaitu rincian sesama kata, sesama prasa,sesama kalimat. KESEJAJARAN DALAM KALIMAT (PARALELISME)
  • 53. Tentukanlah apakah kesejajaran beradabentuk bahasa kalimat atau paragraf. Jika urutan rincian dalam bentuk frasa, rincian uruan berikut harus dalam bentuk frasa juga. Penomoran dalam rincian harus konsisten. Perhatikanlah penempatan tanda baca yang benar. Hindarilah gejala ekonomi bahasa yang bermakna sama Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Kesejajaran Rincian Kalimat Efektif
  • 54.  KEVARIASIAN dalam kalimat efektif adalah upaya penulis menggunakan berbagai pola kalimat dan jenis kalimat untuk menghindari kejenuhan atau kemalasan pembaca terhadapteks karangan ilmiah.  Fungsi utama kevariasian ini adalah menjaga perhatian dan minat baca terhadap teks ilmiah berlanjut bagi pembaca.  Kevariasian adalah upaya penganekaragaman pola, bentuk, dan jenis kalimat agar pembaca tetap termotivasi membaca dan memahami teks sebuah karangan ilmiah KEVARIASIAN DALAM KALIMAT EFEKTIF
  • 55. 1) Dari renungan itu seorang manajer menemukan suatu makna, suatu realitas yang baru, suatu kebenaran yang menjadi ide sentral yang menjiwai bisnisnya ke depan. 2) Seorang ahli Inggris mengemukakan bahwa seharus tidak dibangun pelabuhan samudera. Namun, pemerintah tidak memutuskan demikian. Memang cukup banyak mengendorkan semangat kalau melihat keadaan di Indonesia belahanTimur meskipun fasulitas pengangkutan laut dan udara sudahbanyak dibangun. (Variasi kalimat dengan kata berawalan me- dan berawalan di-). Contoh
  • 56.  PENALARAN (reasoning) adalah proses mental dalam mengembangkan pikiran logis (nalar) dari beberapa fakta atau prinsip (KBBI,2005:772).  Hal yang diutamakan dalam penalaran adalah proses berpikr logis dan bukan dengan perasaan atau bukan pengalaman.  Kesatuan pikiran akan logis jika didukung atau dikaitkan dari gabungan unsur atau fungsi kalimat. PENALARAN DALAM KALIMAT EFEKTIF
  • 57. • Hubungan setara di antara bagian-bagian kalimat dalam kalimat majemuk setara Hubungan logis koordinatif • Hubungan saling kait di antara bagian kalimat. • Hubungan korelatif ini ditandai oleh konjungsi berikut Hubungan logis korelatif • hubungan kebergantungan di antara induk kalimat dan anak kalimat. Hubungan logis subordinatif Jenis Hubungan logis dalam kalimat
  • 58. Contoh kalimat yang salah karena tidak logis (salah nalar)?? Kalimat Logis (Benar) Kalimat Tidak Logis (salah)  Di antara masalah pendidikan nasional itu tercantum masalah MPKT dalam pendidikan.  Baik buruk pribadi seseorang dapat dilihat dari pribadinya sehari-hari.  PT Gudang Garam termasuk lima besar penghasil devisa negara tahun 2010.  Di antara masalah nasional yang penting itu mencantumkan masalah MPKT dalam pendidikan.  Untuk mengetahui baik buruk pribadi seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya sehari-hari.  PT Gudang Garam termasuk lima penghasil terbesar devisa negara tahun 2010.
  • 60. PARAGRAF ATAU ALINEA DALAM TEKS Pertemuan 6 Bahasa Indonesia Universitas Putera Batam
  • 61. Pengertian Paragraf PARAGRAF adalah satuan bahasayang mengemukakan sebuah pokiok pikiran atau satu gagasan utama yang disampaikan dalam himpunan kalimat yang koherensif Setiap paragraf harus menyampaikan sebuah gagasan utama. Gagasan utama tersebut harus dijelaskan oleh gagasan-gagasan bawahan, sehingga dalam paragraph terdapat beberapa kalimat yang saling tekait. Kalimat yang berisi gagasan utama disebut kalimat topic dan kalimat yang bergagasan bawahan adalah kalimat penjelas
  • 62. Contoh Paragraph Berikut Yang Berisi Gagasan Utama Atau Kalimat Topic Dan Bergagasan Bawahan Dalam Kalimat Penjelas 1) Sampah selamanya selalu memusingkan. 2) Berkali-kali masalahnya diseminarkan dan berkalikali pula solusinya dirancang. 3) Namun, berbagai keterbatasan tetap menjadikan sampah sebagaimasalah yang pelik. 4) Pada waktu diskusi atau seminar sampah berlangsung, penimbunan sampah terus terjadi. 5) Hal ini mendapat perhatian serius karena masalah sampah berkaitan dengan pencemaran air dan banjir. 6) Selama pengumpulan,pengankutan, pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu belum dapat dilaksanakan dengan baik, selama itu pula sampahmenjadi masalah. (Arifin,2011:116)
  • 63. Fungsi Paragraf PENULIS PEMBACA  Paragraf memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan satu tema dari tema yang lain dalam teks.  (Paragraf merupakan wadah untuk mengungkapkan sebuah idea tau pokok pikiran secara tertulis.  Paragraf harus memisahkan setiap unit pikiran yang berupa ide, sehingga tidak terjadi percampuran di antara unit pikiran penulis.  Penulis tidak cepat lelah dalam menyelesaikan sebuah karangan dan termotivasi masuk ke dalam paragraf berikutnya.  Paragraf dapat dimanfaatkan sebagai pembatas antara bab karangan dalam satu kesatuan yang koherensi: bab pendahuluan, bab isi, dan bab kesimpulan.  Dengan memisahkan atau menegaskan perhentian secara wajar danformal, pembaca dengan jelas memahami gagasan utama paragraph penulis.  Pembaca dengan mudah “menikmati” karangan secara utuh, sehingga memperoleh informasi penting dan kesanyang kondusif.  Pembaca sangat tertarik dan bersemangat membaca paragraph per paragraph karena tidak membosankan atau tidak melelahkan.  Pembaca dapat belajar bagimmana cara menarik untuk menyampaikan sebuah gagasan dalam paragraph tulis.  Pembaca merasa tertarik dan termotivasi cara menjelaskan paragraf tidak hnaya dengan kata-kata, tetapi dapat juga dengan gambar,bagan,diagram, grafik,dan kurva.
  • 64. Persyaratan Paragraf yang Baik dan Benarr  Kesatuan yang kompak  Koherensi yang padu  Penggunaan metode pengembangan paragraph sebagai penjels gagasan utama paragraf  Setiap paragraph harus mempunyai satu gagasan utama yang ditulis dalam kalimat topic  Penulis paragraph tetap memmerhatikan kaidah satuan bahasayang lain,seperti ejaan, tanda baca, kalimat, diksi, dan bentukan kata  Dalam penulisan karangan ilmiah,penulisan paragraph harus diperhatikan hal-hal teknis penulisan Seperti kutipan, sumber rujukan, tata latak grafik, kurva,gambar.  Penulis pun memperhatikan jenis-jenis paragraph pada posisi bagian karanagan pendahuluan, isi,dan Bagian kesimpulan  Penulisan paragraph yang menjorok ke dalam, sejajar, atau menekuk  Penulis juga memperhatikan jumlah kata atau jumlah kalimat dalam sebuah paragraf, yaitu jumlah kosakata paragraph antara 30—100 kata dan jumlah kalimat minimal tiga kalimat.  Jika uraian paragraf melebihi 100kata sebaiknya dibuat menjadi dua paragraph.
  • 65. JENIS-JENIS PARAGRAF Satuan Paragraf sudut pandang sifat tujuan karangan posisi kalimat topik cara atau metode pengambangan
  • 69. Jenis paragraph diperhatikan dari cara atau metode pengambangan Paragraf menerangkan Paragraf merinci Paragraf contoh Paragraf buktian Paragraf Pertanyaan Paragraf perbandingan Paragraf sebab akibat
  • 70. Jenis paragraph dari sudut pandang satuan karangan • Paragraf pembuka adalah paragraph yang mengawali sebuahpenulisan karangan dengan mengantarkan pokok masalah dalambagian pendahuluan karangan PARAGRAF PEMBUKA • Paragraf isi atauparagraf pengembang adalah jenis paragraph yang berfungsi menuraikan atau memperjelas pokok masalah yang akan diuraikan dalam karangan PARAGRAF ISI • Paragraf penutup merupakan pernyataan kembali gagasan yang diuraikan atau merupakan jawaban pertanyaan yang terdapat pada paragraph pembuka PARAGRAF PENUTUP
  • 74. Jenis Tulisan Pertemuan 8 Bahasa Indonesia Universitas Putera Batam
  • 75. Mengarang adalah pekerjaan merangkai kata, kalimat dan alinea untuk menjabarkan dan atau menguas topik tertentu guna memperoleh hasil akhir berupa karangan (Finoza, 2008:228) Pengertian Mengarang
  • 77. Sifat Karangan Ciri Contoh Non Ilmiah 1. Tidak terkait oleh aturan bahasa yang baku 2. Struktur tidak baku walaupun tetap sistematis 3. Nonfaktual atau rekaan 4. Subjektif 5. Biasanya berbentuk narasi, deskripsi, dan campuran Cerita pendek, anekdot, dan puisi Semi Ilmiah 1. Menghindari istilah-istilah teknis dan menggantinya dengan istilah umum 2. Struktur tidak baku walaupun tetap sistematis 3. Pengamatan bersifat faktual 4. Bersifat campuran objektif dan subjektif 5. Biasanya berbentuk eksposisi, persuasi, deskripsi dan campuran Berita, Opini, dan Artikel Ilmiah 1. Sumber bersifat faktual 2. Bersifat objektif 3. Menggunakan kaidah bahasa yang baku 4. Terikat oleh aturan yang lazim digunakan dalam ranah penulisan ilmiah bidang-bidang ilmu 5. Struktur bersifat baku 6. Argumentasi dan campuran Makalah, Skripsi, Tesis dan Disertasi
  • 78.
  • 79. • Tujuannya memberikan penjelasan, informasi, keterangan dan pemahaman kepada pembaca atau pendengar tentang suatu hal • Sifatnya menguraikan sebuah proses atau suatu hal yang belum diketahui oleh pembaca atau proses kerja suatu benda (Keraf, 1977:110) • Contoh : Berita Politik, Berita Kriminal, dll Eksposisi
  • 80. • Bertujuan untuk meyakinkan atau mengubah pendapat pembaca atas suatu pendapat, ideologi, doktrin, sikap, atau tingkah laku tertentu. • Sifatnya meyakinkan pembaca atas topik yang diuraikan penulisnya Argumentasi
  • 81. • Karangan Persuasi adalah karangan yang bertujuan meyakinkan pembaca, membuat pembaca percaya, atau membujuk pembaca atas apa yang dikemukan oleh penulis. • yang dikemukakan dapat berupa fakta, produk, pendapat, dan ideologi • Persuasi  To Persuade (B.Inggris) : Membujuk atau Meyakinkan Persuasi (Ajakan)
  • 83. •Narasi atau kisahan adalah karangan yang menceritakan sesuatu baik berdasarkan pengamatan maupun pengalaman secara rutin Narasi (Kisahan)
  • 84. (1) Kalimat pertama dalam paragraf harus menggugat minat pembaca (2) Kejadian disusun secara kronologis (3) Memiliki fokus pada tujuan akhir yang jelas Syarat Penulisan Narasi (Utorodewo, dkk, 2004:65)
  • 85. Susunan Narasi Keterangan Waktu Keterangan yang berkaitan dengan pekerjaan atau peristiwa Kata-kata peralihan yang mengungkapkan kaitan pikiran, kaitan waktu, kaitan hasil dan pertentangan
  • 86. Narasi Ekspositoris (Narasi faktual) • Narasi yang bertujuan memberikan informasi kepada pembaca agar pengetahuan yang bersangkutan bertambah luas Narasi Sugesti (Narasi berplot) • Narasi yang ditujukan memberikan makna kepada pembaca melalui imajinasinya JENIS-JENIS NARASI
  • 87. • Deskripsi merupakan jenis karangan yang menggambarkan bentuk objek pengamatan dari aspek rupa, sifat, rasa, atau corak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya selain menggambarkan perasaan bahagia, takut, sepi, sedih atau gembira. • Tujuannya membantu pembaca membayangkan apa yang digambarkan tersebut Deskripsi (Lukisan)
  • 88. Pendekatan Realistis • Penulis seolah bertindak sebagai tukang potret yang memotret sebuah objek melalui kameranya Pendekatan Impresionistis • Pendekatan impresionistis bertujuan menimbulkan kesan dalam diri pembaca sesuai dengan impresi penulis karena penulisan bertolak dari sudut pandang penulis PENDEKATAN DESKRIPSI
  • 90. RINGKASAN DAN ABSTRAK Pertemuan 9 Bahasa Indonesia Universitas Putera Batam
  • 91. • Menyajikan kembali sebuah tulisan yang panjang ke dalam bentuk yang pendek. • ringkasan menghilangkan “Hiasan” • “Hiasan” : (1) Ilustrasi atau contoh, (2) Keindahan gaya bahasa, dan (3) Penjelasan yang terperinci RINGKASAN
  • 92. Ciri-ciri Ringkasan Mempertahankan urutan pikiran dan cara pandang penulis Bersifat Netral Mewakili gaya asli penulisnya
  • 93. •Karangan ringkas berupa rangkuman. •Istilah lazim digunakan dalam penulisan ilmiah • Jurnal 75-100 kata •Skripsi 200-250 kata ABSTRAK
  • 94. Isi dari ABSTRAK 1. Latar belakang atau alasan atas topik yang dipilih 2. Tujuan penelitian 3. Metode atau bahan yang digunakan dalam penelitian 4. Keluaran atau kesimpulan atas penelitian
  • 96. KUTIPAN DAN SISTEM RUJUKAN Pertemuan 10 Bahasa Indonesia Universitas Putera Batam
  • 97. •Kutipan digunakan sebagai alat untuk memperkuat argumentasi kita KUTIPAN
  • 99. Ciri-ciri Kutipan Langsung 1) Tidak boleh ada perubahan terhadap teks asli 2) Tanda digunakan apabila ditemukan kesalahan pada teks asli 3) Tanda tiga titik tiga berspasi (. . .)apa bila ada bagian kutipan yang di hilangkan 4) Menggunakan sumber kutipan yang berlaku dalam bidang selikung
  • 100. Ciri-ciri Kutipan Tidak Langsung 1) Diintergrasikan dengan teks 2) Tidak diapit oleh tanpa kutip 3) Harus menyertakan sumber kutipan
  • 101. •Biasa disebut sistem catatan •Menjaga etika ilmiah dala hal penggunaan sumber lain dalam tulisan Sistem Rujukan
  • 102. Dua sistem rujukan Catatan Kaki • Catatan yang diletakkan di bagian bawah halaman Catatan Belakang • Catatan yang dilakukan diakhir bab (dalam sebuah buku) atau bagian akhir sebuah tulisan (dalam sebuah makalah)
  • 103. Jenis sistem catatan Referensi • Data semua sumber yang dijadikan rujukan dengan ditandai oleh angka Arab Informasi Tambahan • Digunakan untuk menjelaskan dan memberikan informasi • Bertujuan agar pembaca mendapatkan informasi yang lebih lengkap atas istilah atau bagian dari uraian tersebut
  • 104. • Semua sumber yang menjadi rujukan seorang penulis dalam kegiatannya menulis sebuah karya ilmiah • Sumber tersbut harus dihimpun dalam sebuah daftar yang lazim disebut dengan daftar pustaka Daftar Pustaka
  • 105. Istilah dalam menggunakan sumber yang sama Ibid • Asal dari bahasa Latin (Ibidem) • Digunakan untuk rujukan apa saja yang digunakan berturut- turut tanpa disela oleh sumber yang lain Op.Cit • Opere Citato • Artinya pada karya yang telah dikutip Loc.Cit • Loco Citato • Artinya pada tempat yang telah dikutip • Mengacu pada artikel bunga rampai, jurnal, majalah, koran, ansiklopedi
  • 106. Fungsi daftar pustaka 1) Membantu pembaca mengetahui ruang lingkup studi penulis 2) Memberikan petunjuk kepada pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai tulisan yang dibacanya serta hubungannya dengan tulisan yang berkaitan 3) Membantu pembaca memilih referensi yang sesuai dengan bidang studinya 4) Sebagai bentuk keterbukaan dan kejujuran penulis mengenai sumber-sumber yang dipergunakannya
  • 108. UNSUR-UNSUR DALAM DAFTAR PUSTAKA 1. Nama Penulis 2. Tahun terbitan sumber yang bersangkutan 3. Judul sumber yang dipakai sebagai refrensi 4. Data publikasi (Nama tempat penerbit, nama penerbit)
  • 109. Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun daftar pustaka • Baris pertama dimulai pada pias (margin) sebelah kiri, baris kedua dan selanjutnya dimulai dengan 3-5 ketukan kedalam • Jarak antarbaris 1 spasi • Jarak antar sumber 1,5 atau 2 spasi • Diurut berdasarkan abjad huruf pertama nama keluarga penulis (bergantung pada gayan selikung bidang)
  • 111. Latihan Soal Pertemuan 11 Bahasa Indonesia Universitas Putera Batam
  • 112. LATIHAN 1. Carilah sebuah tulisan mengenai jenis tulisan Eksposisi, Narasi, Deskripsi, Argumentasi dan Persuasi! 2. Apa perbedaan antara jenis tulisan Eksposisi, Narasi, Deskripsi, Argumentasi dan Persuasi? 3. Buatlah sebuah karangan dengan tema bebas. Perhatikan tanda baca!
  • 114. Topik & Tujuan Pertemuan 12 Bahasa Indonesia Universitas Putera Batam
  • 116. • Sesuatu yang menjadi pokok bahasan utama dalam suatu karya penelitian. • Topik berasal dari bahasa Yunani “Topoi” yang berarti tempat, dalam tulis menulis berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu artikel. • Topik juga bisa diartikan sebagai pokok pembicaraan dalam diskusi, Topik
  • 117. Beberapa Pertimbangan dalam Topik 1. Harus menarik perhatian penulis 2. Diketahui dan dikuasai oleh penulis 3. Harus sempit dan terbatas 4. Untuk penulis pemula hindari topik yang kontroversial dan baru
  • 118. •Sasaran yang hendak dicapai penulis berdasarkan topik sehingga tujuan itu mempersempit atau membatasi topik Tujuan
  • 119. • Suatu rencana kerja ilmiah yang teratur untuk mendeskripsikan penyusunan pokok-pokok bahasan ke dalam bab dan subbab dengan menampilkan acuan berupa sumber rujukan yang digunakan Kerangka Karangan
  • 120. Tahapan penyusunan kerangka karangan • Tidak mengolah ide sampai dua kali sehingga penulisan tidak keluar dari pokok masalahnya • Menciptakan klimaks yang berbeda setiap bab sehingga ada variasi dalam penyajian materi karangan • Mengingatkan penulis pada bahan/materi sebagai sumber rujukan dan bahan • Membaca ulang karangan yang sudah selesai dapat menciptakan kembali reproduksi yang sama dari pembaca • Dapat dilihat dengan jelas wujud, ide, nilai umum, dan spesifikasi karangan • Berarti setangan karang sudah selesai dilakukan atau merupakan tahapan akhir dari pra penulisan
  • 121. • Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. • Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju. • Pembuatan kerangka karangan ini sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya. Kerangka Karangan
  • 122. Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik a) Pengungkapan maksudnya harus jelas. b) Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan. c) Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis. d) Harus menggunakan pasangan simbol yang konsisten. (Tambahan)
  • 123. Macam-macam Susunan Kerangka Karangan •Suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan nyata di alam Alamiah
  • 124. Bagian Utama dari Alamiah • Topik yang diuraikan berkaitan erat dengan ruang / tempat : dari kiri ke kanan, dari timur ke barat, urutan geografis Berdasar urutan ruang • Bahan-bahan ditulis berdasar tahap kejadian. Setiap peristiwa hanya menjadi penting dalam hubungannya dengan yang lain. Urutan waktu • Bagian-bagian diterangkan tanpa memasalahkan mana yang penting. Misal, laporan keuangan : pemasukan dan pengeluaran, bagian-bagian dalam sebuah lembaga, dll. Urutan topik yang ada
  • 125. •Merupakan unit-unit karangan berurutan sesuai pendekatan logika / pola pikir manusia. Logis
  • 126. Bagian utama dalam logis • Anggapan bahwa posisi tertentu dari sebuah rangkaian merupakan posisi yang paling penting. Terdiri dari dua : • a) Urutan klimaks = yang penting di akhir. • b) Urutan antiklimaks = yang penting di awal. • Model ini hanya efektif untuk menguraikan sesuatu yang berhubungan dengan hirarki misalnya urutan pemerintahan. Klimaks-Anti klimaks. • a) Umum – khusus : Hal besar diperinci ke hal- hal yang lebih kecil atau bagian- bagiannya. • Misalnya uraian tentang Indonesia, lalu suku-suku dan kebudayaannya. • b) Khusus – Umum : Sebaliknya. Umum-Khusus. • Dimuliai dari penyajian masalah sampai penulisan kesimpulan umum atau solusi • Contoh: Banjir di Jakarta, penyebabnya dan alternatif penyelesaiannya. Proses
  • 127. • Sebab ke akibat : masalah utama sebagai sebab, diikuti perincian akan akibat-akibat yang mungkin terjadi. • Misal ; penulisan sejarah, berbagai persoalan sosial : kerusakan hutan, perubahan cuaca global. • Akibat ke sebab : masalah tertentu sebagai akibat, diikuti perincian sebab-sebab yang menimbulkannya. • Misal : Krisis multidimensi di Indonesia. Sebab - Akibat
  • 130. • Perumusan topik dan tujuan dalam bentuk kalimat dengan menonjolkan topiknya sebagai pokok bahasan • Tesis merpakan payung bagi tahapan penulisan ilmiah • Penentuan tesis juga dapat dilakukan berdasarkan karangan yang sudah jadi Tesis
  • 131. •Merangkum intisari bacaan yang berasal dari beberapa sumber •Harus memperhatikan data publikasi atas sumber-sumber yang digunakan SINTESIS
  • 132. a) Penulis harus bersikap ogjektif dan kritis atas teks yang digunakannya b) Bersikap kritis atas sumber yang dibacanya c) Sudut pandang penulis harus tajam d) Penulis harus dapat mencari kaitan antara satu sumber dengan sumber lainnya e) Penulis harus menekankan pada bagian sumber yang diperlukannya Syarat dalam Sintesis
  • 134. Pertemuan 14 Bahasa Indonesia Universitas Putera Batam REVIEW MATERI & QUIZ