SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
MUNAKAHAT
1. Pengertian Munakahat
  menikah / munakahat berasal dari kata :

      (                      yang berarti menikah. menurut kamus bahasa Indonesia Menikah
  berarti berkumpul / bersatu. Menurut syari‟at islam, menikah adalah melakukan suatu akad
  atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara seorang laki-laki dan seorang perempuan serta
  menghalalkan hubungan kelamin antara keduanya denga dasar suka rela dan persetujuan
  bersama, demi terwujudnya keluarga (rumah tangga ) bahagia, yang di ridhai Allah.


  Rukun Munakahat
  •     Ada calon Suami, dengan syarat laki-laki yang sudah berusia dewasa, beragama islam,
        tidak dipaksa / terpaksa, tidak sedang dalam ihram haji atau umrah, dan bukan mahram
        calon istrinya.
  •     Ada Calon Istri, dengan syarat wanita yang sudah cukup umur, bukan perempuan
        musyrik, tidak dalam ikatan perkawinan dengan orang lain, bukan mahram bagi calon
        suami dan tidak dalam keadaan ihram haji atau umrah.
  •     Ada wali Nikah, yaitu orang yang menikahkan mempelai laki-laki dengan mempelai
        wanita atau mengizinkan pernikahannya. Rosulullah Saw bersabda:
        Artinya : “Dari Aisyah r.a. ia berkata, Rasulullah saw telah bersabda, „ Siapapun wanita
        yang tidak menikah dengan izin walinya, maka batallah pernikahannya‟.”
        (H.R.Imam yang empat, kecuali An Nas dan disahkan oleh Abu „Awamah, Ibnu Hibban,
        dan Al Hakim‟).
        English : “ from Aisyah r.a. She said, Rasulullah saw said “any wom‟an who have a
        marriage without an approval from Wali, then the marriage is invalid.”

      Wali nikah dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu :
      1. Wali nasab, yaitu wali yang mempunyai pertalian darah dengan mempelai wanita yang
         akan di nikahkann.
      2. Wali hakim, yaitu kepada Negara yang beragama islam. Di Indonesia, wewenang
         presiden sebagai wali hakim dilimpahkan kepada pembantunya, yaitu Menteri Agama.
         Kemudian Menteri Agama mengangkat pembantunya untuk bertindak sebagai wali
         hakim, yaitu Kepala Kantor Urusan Agama Islam yang berada di setiap kecamatan. Wali
         hakim bertindak sebagai wali nikah, jika wali nasab tidak ada atau tidak bias memenuhi
         tugasnya.
Hukum Munakahat
Hukum menikah dibagi menjadi 4, yaitu :
1. Sunah : Hukum sunah ini berlaku, apabila orang yang ingin menikah, dan mampu pula
   mengendalikan diri dari perzinaan walaupun tidak segera menikah, maka hokum nikah
   adalah sunah. Rasulullah bersabda :

     “ Wahai para pemuda, jika diantara kamu yang sudah mempunyai kemampuan untuk
    menikah, hendaklah menikah, karena pernikahan itu dapat menjaga pandangan mata
    dan lebih memelihara kelamin (kehormatan) dan barang siapa yangtidak mampu
    menikah hendaklah ia berpuasa, sebab puasa itu menjadi penjaga baginya”. (Mutafaq‟
    alaih)
         English : "Dear young people, if any of you who already have the ability to get
    married, let get married, because marriage is to keep the eyes and maintain more sex
    (honors) and yangtidak able to marry whoever let him fast, because fasting is to guard
    him." (Mutafaq 'alaih).
2. Wajib : Bagi orang yang ingin menikah, mampu menikah, dan ia khawatir berbuat zina
   jika tidak segera menikah maka hukum nikah adalah wajib.
3. Makruh : Bagi orang yang ingin menikah, tetapi belum mampu member nafkah
   terhadap istri dan anak-anaknya, maka hokum nkah adalah makruh.

Tujuan Menikah
1. Memperoleh ketenangan hidup (sakinah), mawaddah, al-mahabbah, rahmah
    Allah SWT berfirman dalam Q.S.Ar Rum[30]:21




 Artinya : “Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari
jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu
mawadah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
tanda bagi kaum yang berpikir”
English : "And among the signs (greatness) is He created for you pairs from your kind self
that you tend to be and feel reassured him." (QSAR Rum [30]: 21).
2. Memperoleh rasa cinta san kasih sayang
    Allah SWT berfirman dalam Q.S. Ar-Rum :21
    “Dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang.”(Q.S.Ar-Rum[30]: 21
    English : "And He made wakens a sense of love and affection." (QSAR-Rum [30]: 21.
3. Memenuhi kebutuhan seksual secara sah dan diridai Allah.
4. Memperoleh keturunan yang sah dalam masyarakat.
         Allah SWT berfirman dalam surat Al-kahfi[18]:46




         Artinya :” Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan
         yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk
         menjadi harapan”.
         English : “Wealth and children are the jewels of life world but deeds-deeds are more
         virtuous eternal reward is better in the sight of Allah, and it is better to be hopeful”.

    Hikmah Munakahat
    1. Memenuhi kebutuhan seksual dengan cara yang diridai Allah dan menghindari cara
         yang dimurkai Allah serta perzinaan atau homoseks (gay atau lesbian). Sebagaimana
         firman Allah dalam Q.S. Ar-Rum[30]:21:

    2.


         artinya :
       “Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu
       sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu
       mawadah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
       tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”.
    3. Pernikahan merupakan cara yang benar, baik dan diridai Allah untuk memperoleh anak
       serta mengembangkan keturunan yang sah.
    4. Melalui pernikahan, suami istri dapat memupuk rasa tanggung jawab, membaginya
       dalam rangka memelihara, mengasuh dan mendidik anak-anaknya, sehingga
       memberikan motivasi yang kuat untuk membahagiakan orang-orang yang menjadi
       tanggung jawabnya.
    5. Menjaga silaturahmi antara keluarga suami dan istri.

    2. Laki-laki boleh menikah lebih dari satu istri :
        Poligami secara bahasa adalah sistem perkawinan yang salah satu pihak memiliki atau
    mengawini beberapa lawan jenisnya di waktu yang bersamaan. Poligami secara istilah
    yaitu seorang laki-laki beristri lebih dari satu orang perempuan dalam waktu yang sama.
    An-Nisa Ayat 3:
•
Artinya :
“Dan apabila kalian takut tidak bisa berbuat adil kepada anak-anak perempuan yang yatim
(untuk kalian jadikan istri), maka nikahilah perempuan-perempuan (lain) yang kalian
senangi, dua atau tiga atau empat. Bila kalian takut tidak bisa berbuat adil, maka nikahilah
satu perempuan saja atau budak-budak kalian. Yang demikian itu lebih membuat kalian
tidak berbuat zhalim”.
Meaning : “And if you are afraid can not do justice to the young orphan girls (to make your wife),
then marry women (else) that you enjoy, two or three or four. If you are afraid can not do justice,
then marry only one woman or your slaves. That is more to make you not do injustice”.
Faktor laki-laki boleh menikah lebih dari satu istri:
A. Faktor Biologis
    a. Istri yang Sakit
        Adanya seorang istri yang menderita suatu penyakit yang tidak
        memungkinkan baginya untuk melayani hasrat seksual suaminya. Bagi
        suami yang shaleh akan memilih poligami dari pada energi ke tempat–
        tempat mesum dengan sejumlah wanita pelacur
    b. Hasrat Seksual yang Tinggi
        Sebagian kaum pria memiliki gairah dan hasrat seksual yang tinggi dan
        menggebu, sehingga baginya satu istri dirasa tidak cukup untuk
        menyalurkan hasratnya tersebut.
    c. Rutinitas Alami Setiap Wanita
        Adanya masa-masa haid, kehamilan dan melahirkan, menjadi alasan
        utama seorang wanita tidak dapat menjalankan salah satu kewajiban
        terhadap suaminya. Jika suami dapat bersabar menghadapi kondisi
        seperti itu, tentu tidak akan menjadi masalah. Tetapi jika suami
        termasuk orang yang hasrat seksualnya tinggi, beberapa hari saja
        istrinya mengalami haid, dikhawatirkan sang suami tidak bisa menjaga
        diri, maka poligami bisa menjadi pilihannya.
d. Masa Subur Kaum Pria Lebih Lama
      Kaum pria memiliki masa subur yang lebih lama dibandingkan wanita.
      Dokter Boyke, seorang seksolog, mengakui banyak menangani kasus
      perselingkuhan pria usia 40-50 tahun, karena pada usia tersebut pria
      mendapat puber kedua, sementara para istri umumnya malah menjadi
      frigid.
 B. Faktor internal rumah tangga
        a. Kemandulan
        b. Istri yang Lemah
        c. Kepribadian yang Buruk
  C. Faktor sosial
        a. Banyaknya Jumlah Wanita
        b. Kesiapan Menikah dan Harapan Hidup pada Wanita
        c. Berkurangnya Jumlah Kaum Pria .
        d. Lingkungan dan Tradisi .
        e. Kemapanan Ekonomi.

3. Pernikahan adalah Fitrah Kemanusiaan
        Agama Islam adalah agama fitrah, dan manusia diciptakan Allah „Azza wa Jalla
 sesuai dengan fitrah ini. Oleh karena itu, Allah „Azza wa Jalla menyuruh manusia untuk
 menghadapkan diri mereka ke agama fitrah agar tidak terjadi penyelewengan dan
 penyimpangan sehingga manusia tetap berjalan di atas fitrahnya.

        Pernikahan adalah fitrah manusia, maka dari itu Islam menganjurkan untuk
 menikah karena nikah merupakan gharizah insaniyyah (naluri kemanusiaan). Apabila
 gharizah (naluri) ini tidak dipenuhi dengan jalan yang sah, yaitu pernikahan, maka ia
 akan mencari jalan-jalan syaitan yang menjerumuskan manusia ke lembah hitam.
Firman             Allah            „Azza            wa            Jalla:




 “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam), (sesuai) fitrah Allah,
 disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan
 pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
 mengetahui.” [Ar-Ruum : 30].

 Meaning :

 “So is faced with a straight face to the religion (Islam), (appropriate) nature of God,
 because He has created man (fitrah) it. There is no change in Allah's creation. (That's)
 religion straight, but most people do not know.”


3. Islam menganjurkan menikah
        Islam telah menjadikan ikatan pernikahan yang sah berdasarkan Al-Qur-an dan
 As-Sunnah sebagai satu-satunya sarana untuk memenuhi tuntutan naluri manusia yang
 sangat asasi, dan sarana untuk membina keluarga yang Islami. Penghargaan Islam
 terhadap ikatan pernikahan besar sekali, sampai-sampai ikatan itu ditetapkan sebanding
 dengan separuh agama.

Shahabat Anas bin Malik radhiyallaahu „anhu berkata: “Telah bersabda Rasulullah
shallallaahu„alaihiwasallam:


                                                                                        .


"Barangsiapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh imannya. Dan hendaklah ia
bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi.”
Rasulullah         shallallaahu        „alaihi       wa         sallam         bersabda:


                                                                                        .
“Barangsiapa yang dikaruniai oleh Allah dengan wanita (isteri) yang shalihah, maka
sungguh Allah telah membantunya untuk melaksanakan separuh agamanya. Maka
hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam menjaga separuhnya lagi.”

4. Islam tidak menyukai membujang
  Rasulullah shallallaahu „alaihi wa sallam memerintahkan untuk menikah dan melarang
  keras kepada orang yang tidak mau menikah. Shahabat Anas bin Malik radhiyallaahu
  „anhu berkata: “Rasulullah shallallaahu „alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk
  menikah dan melarang membujang dengan larangan yang keras.”
  Beliau shallallaahu „alaihi wa sallam bersabda:

                                             .

  “Nikahilah wanita yang subur dan penyayang. Karena aku akan berbangga dengan
  banyaknya ummatku di hadapan para Nabi pada hari Kiamat.”
  Pernah suatu ketika tiga orang Shahabat radhiyallaahu „anhum datang bertanya kepada
  isteri-isteri Nabi shal-lallaahu „alaihi wa sallam tentang peribadahan beliau. Kemudian
  setelah diterangkan, masing-masing ingin meningkatkan ibadah mereka. Salah seorang
  dari mereka berkata: “Adapun saya, maka sungguh saya akan puasa sepanjang masa
  tanpa putus.” Shahabat yang lain ber-kata: “Adapun saya, maka saya akan shalat malam
  selama-lamanya.” Yang lain berkata, “Sungguh saya akan menjauhi wanita, saya tidak
  akan nikah selama-lamanya... dst” Ketika hal itu didengar oleh Nabi shal-lallaahu
  „alaihi wa sallam, beliau keluar seraya bersabda:


                         .

  “Benarkah kalian telah berkata begini dan begitu? Demi Allah, sesungguhnya akulah
  yang paling takut kepada Allah dan paling taqwa kepada-Nya di antara kalian. Akan
  tetapi aku berpuasa dan aku ber-buka, aku shalat dan aku pun tidur, dan aku juga
  menikahi wanita. Maka, barangsiapa yang tidak menyukai Sunnahku, ia tidak termasuk
  golonganku.”
  Dan sabda beliau shallallaahu „alaihi wa sallam:


                              .

  “Menikah adalah sunnahku. Barangsiapa yang enggan melaksanakan sunnahku, maka
ia bukan dari golonganku. Menikahlah kalian! Karena sesungguhnya aku berbangga
 dengan banyaknya jumlah kalian di hadapan seluruh ummat. Barangsiapa memiliki
 kemampuan (untuk menikah), maka menikahlah. Dan barangsiapa yang belum mampu,
 hendaklah ia berpuasa karena puasa itu adalah perisai baginya (dari berbagai syahwat).”

 Juga sabda beliau shallallaahu „alaihi wa sallam:

                                                      .

“Menikahlah, karena sungguh aku akan membanggakan jumlah kalian kepada ummat-
ummat lainnya pada hari Kiamat. Dan janganlah kalian menyerupai para pendeta
Nasrani.”

 Orang yang mempunyai akal dan bashirah tidak akan mau menjerumuskan dirinya ke
 jalan kesesatan dengan hidup membujang. Sesungguhnya, hidup membujang adalah
 suatu kehidupan yang kering dan gersang, hidup yang tidak memiliki makna dan tujuan.
 Suatu kehidupan yang hampa dari berbagai keutamaan insani yang pada umumnya
 ditegakkan atas dasar egoisme dan mementingkan diri sendiri serta ingin terlepas dari
 semua tanggung jawab.
 Orang yang membujang pada umumnya hanya hidup untuk dirinya sendiri. Mereka
 membujang ber-sama hawa nafsu yang selalu bergelora hingga kemurnian semangat
 dan rohaninya menjadi keruh. Diri-diri mereka selalu berada dalam pergolakan
 melawan fitrahnya. Kendati pun ketaqwaan mereka dapat diandalkan, namun
 pergolakan yang terjadi secara terus menerus lambat laun akan melemahkan iman dan
 ketahanan jiwa serta mengganggu kesehatan dan akan membawanya ke lembah
 kenistaan.
 Jadi orang yang enggan menikah, baik itu laki-laki atau wanita, mereka sebenarnya
 tergolong orang yang paling sengsara dalam hidup ini. Mereka adalah orang yang
 paling tidak menikmati kebahagiaan hidup, baik kesenangan bersifat biologis maupun
 spiritual. Bisa jadi mereka bergelimang dengan harta, namun mereka miskin dari
 karunia Allah „Azza wa Jalla.
 Islam menolak sistem ke-rahib-an (kependetaan) karena sistem tersebut bertentangan
 dengan fitrah manusia. Bahkan, sikap itu berarti melawan Sunnah dan kodrat Allah
 „Azza wa Jalla yang telah ditetapkan bagi makhluk-Nya. Sikap enggan membina rumah
 tangga karena takut miskin adalah sikap orang yang jahil (bodoh). Karena, seluruh rizki
 telah diatur oleh Allah Ta‟ala sejak manusia berada di alam rahim.
 Manusia tidak akan mampu menteorikan rizki yang dikaruniakan Allah „Azza wa Jalla,
 misalnya ia menga-takan: “Jika saya hidup sendiri gaji saya cukup, akan tetapi kalau
 nanti punya isteri gaji saya tidak akan cukup!”
 Perkataan ini adalah perkataan yang bathil, karena bertentangan dengan Al-Qur-anul
 Karim dan hadits-hadits Rasulullah shallallaahu „alaihi wa sallam. Allah „Azza wa Jalla
memerintahkan untuk menikah, dan seandainya mereka fakir niscaya Allah „Azza wa
Jalla akan membantu dengan memberi rizki kepadanya. Allah „Azza wa Jalla
menjanjikan suatu pertolongan kepada orang yang menikah, dalam firman-Nya:




“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-
orang yang layak (me-nikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan
perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka
dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.” [An-
Nuur : 32]
Rasulullah shallallaahu „alaihi wa sallam menguatkan janji Allah „Azza wa Jalla
tersebut melalui sabda beliau:

                  :                                                          .

“Ada tiga golongan manusia yang berhak mendapat pertolongan Allah: (1) mujahid fi
sabilillah (orang yang berjihad di jalan Allah), (2) budak yang menebus dirinya supaya
merdeka, dan (3) orang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya.”
Para Salafush Shalih sangat menganjurkan untuk menikah dan mereka benci
membujang, serta tidak suka berlama-lama hidup sendiri.
Ibnu Mas‟ud radhiyallaahu „anhu pernah berkata, “Seandainya aku tahu bahwa ajalku
tinggal sepuluh hari lagi, sungguh aku lebih suka menikah. Aku ingin pada malam-
malam yang tersisa bersama seorang isteri yang tidak berpisah dariku.”
Dari Sa‟id bin Jubair, ia berkata, “Ibnu „Abbas ber-tanya kepadaku, „Apakah engkau
sudah menikah?‟ Aku menjawab, „Belum.‟ Beliau kembali berkata, „Nikahlah, karena
sesungguhnya sebaik-baik ummat ini adalah yang banyak isterinya.‟”
Ibrahim bin Maisarah berkata, “Thawus berkata kepadaku, „Engkau benar-benar
menikah atau aku mengatakan kepadamu seperti apa yang dikatakan „Umar kepada
Abu Zawaid: Tidak ada yang menghalangi-mu untuk menikah kecuali kelemahan atau
kejahatan (banyaknya dosa).‟”
Thawus juga berkata, “Tidak sempurna ibadah seorang pemuda sampai ia menikah.”
MENIKAH SECARA ISLAM

More Related Content

What's hot

What's hot (19)

Ummi s xii ips-3
Ummi s xii ips-3Ummi s xii ips-3
Ummi s xii ips-3
 
PAI XII Bab Munakahat
PAI XII Bab MunakahatPAI XII Bab Munakahat
PAI XII Bab Munakahat
 
Pernikahan dalam islam
Pernikahan dalam islamPernikahan dalam islam
Pernikahan dalam islam
 
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaikMemilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
 
Modul 4 xii
Modul 4 xiiModul 4 xii
Modul 4 xii
 
Agama- Munakahat
Agama- MunakahatAgama- Munakahat
Agama- Munakahat
 
Nikah, cerai, atau zina (daud)
Nikah, cerai, atau zina (daud)Nikah, cerai, atau zina (daud)
Nikah, cerai, atau zina (daud)
 
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
PPT Nikah 4 Mazhab
PPT Nikah 4 MazhabPPT Nikah 4 Mazhab
PPT Nikah 4 Mazhab
 
Munakahat - Agama
Munakahat - AgamaMunakahat - Agama
Munakahat - Agama
 
HUKUM PERNIKAHAN
HUKUM PERNIKAHANHUKUM PERNIKAHAN
HUKUM PERNIKAHAN
 
97418556 ppt-agama-hukum-islam-ttg-perkawinan
97418556 ppt-agama-hukum-islam-ttg-perkawinan97418556 ppt-agama-hukum-islam-ttg-perkawinan
97418556 ppt-agama-hukum-islam-ttg-perkawinan
 
Materi nikah
Materi nikahMateri nikah
Materi nikah
 
Andi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahanAndi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahan
 
2. persiapan pernikahan 1
2. persiapan pernikahan 12. persiapan pernikahan 1
2. persiapan pernikahan 1
 
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaKetentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
 
Anjuran Menikah
Anjuran Menikah Anjuran Menikah
Anjuran Menikah
 

Similar to MENIKAH SECARA ISLAM

Similar to MENIKAH SECARA ISLAM (20)

Perkawinan part 1
Perkawinan part 1Perkawinan part 1
Perkawinan part 1
 
Fiqih III
Fiqih IIIFiqih III
Fiqih III
 
Poligami
PoligamiPoligami
Poligami
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
Perkahwinan islam
Perkahwinan islamPerkahwinan islam
Perkahwinan islam
 
5. Dasar-Dasar Pernikahan Dalam Islam.pptx
5. Dasar-Dasar Pernikahan Dalam Islam.pptx5. Dasar-Dasar Pernikahan Dalam Islam.pptx
5. Dasar-Dasar Pernikahan Dalam Islam.pptx
 
Makalah munakahat
Makalah munakahatMakalah munakahat
Makalah munakahat
 
PAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlam
PAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlamPAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlam
PAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlam
 
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptxKelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
 
rumah tangga sakinah.pptx
rumah tangga sakinah.pptxrumah tangga sakinah.pptx
rumah tangga sakinah.pptx
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
Modul 7 kb 2
Modul 7 kb 2Modul 7 kb 2
Modul 7 kb 2
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Perkahwinan didalam islam
Perkahwinan didalam islamPerkahwinan didalam islam
Perkahwinan didalam islam
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islam
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
^ ^
^ ^^ ^
^ ^
 
makalah pernikahan.docx
makalah pernikahan.docxmakalah pernikahan.docx
makalah pernikahan.docx
 
Presentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh PoligamiPresentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh Poligami
 
Bab5 fiqih munakahat
Bab5 fiqih munakahatBab5 fiqih munakahat
Bab5 fiqih munakahat
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 

MENIKAH SECARA ISLAM

  • 1. MUNAKAHAT 1. Pengertian Munakahat menikah / munakahat berasal dari kata : ( yang berarti menikah. menurut kamus bahasa Indonesia Menikah berarti berkumpul / bersatu. Menurut syari‟at islam, menikah adalah melakukan suatu akad atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara seorang laki-laki dan seorang perempuan serta menghalalkan hubungan kelamin antara keduanya denga dasar suka rela dan persetujuan bersama, demi terwujudnya keluarga (rumah tangga ) bahagia, yang di ridhai Allah. Rukun Munakahat • Ada calon Suami, dengan syarat laki-laki yang sudah berusia dewasa, beragama islam, tidak dipaksa / terpaksa, tidak sedang dalam ihram haji atau umrah, dan bukan mahram calon istrinya. • Ada Calon Istri, dengan syarat wanita yang sudah cukup umur, bukan perempuan musyrik, tidak dalam ikatan perkawinan dengan orang lain, bukan mahram bagi calon suami dan tidak dalam keadaan ihram haji atau umrah. • Ada wali Nikah, yaitu orang yang menikahkan mempelai laki-laki dengan mempelai wanita atau mengizinkan pernikahannya. Rosulullah Saw bersabda: Artinya : “Dari Aisyah r.a. ia berkata, Rasulullah saw telah bersabda, „ Siapapun wanita yang tidak menikah dengan izin walinya, maka batallah pernikahannya‟.” (H.R.Imam yang empat, kecuali An Nas dan disahkan oleh Abu „Awamah, Ibnu Hibban, dan Al Hakim‟). English : “ from Aisyah r.a. She said, Rasulullah saw said “any wom‟an who have a marriage without an approval from Wali, then the marriage is invalid.” Wali nikah dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : 1. Wali nasab, yaitu wali yang mempunyai pertalian darah dengan mempelai wanita yang akan di nikahkann. 2. Wali hakim, yaitu kepada Negara yang beragama islam. Di Indonesia, wewenang presiden sebagai wali hakim dilimpahkan kepada pembantunya, yaitu Menteri Agama. Kemudian Menteri Agama mengangkat pembantunya untuk bertindak sebagai wali hakim, yaitu Kepala Kantor Urusan Agama Islam yang berada di setiap kecamatan. Wali hakim bertindak sebagai wali nikah, jika wali nasab tidak ada atau tidak bias memenuhi tugasnya.
  • 2. Hukum Munakahat Hukum menikah dibagi menjadi 4, yaitu : 1. Sunah : Hukum sunah ini berlaku, apabila orang yang ingin menikah, dan mampu pula mengendalikan diri dari perzinaan walaupun tidak segera menikah, maka hokum nikah adalah sunah. Rasulullah bersabda : “ Wahai para pemuda, jika diantara kamu yang sudah mempunyai kemampuan untuk menikah, hendaklah menikah, karena pernikahan itu dapat menjaga pandangan mata dan lebih memelihara kelamin (kehormatan) dan barang siapa yangtidak mampu menikah hendaklah ia berpuasa, sebab puasa itu menjadi penjaga baginya”. (Mutafaq‟ alaih) English : "Dear young people, if any of you who already have the ability to get married, let get married, because marriage is to keep the eyes and maintain more sex (honors) and yangtidak able to marry whoever let him fast, because fasting is to guard him." (Mutafaq 'alaih). 2. Wajib : Bagi orang yang ingin menikah, mampu menikah, dan ia khawatir berbuat zina jika tidak segera menikah maka hukum nikah adalah wajib. 3. Makruh : Bagi orang yang ingin menikah, tetapi belum mampu member nafkah terhadap istri dan anak-anaknya, maka hokum nkah adalah makruh. Tujuan Menikah 1. Memperoleh ketenangan hidup (sakinah), mawaddah, al-mahabbah, rahmah Allah SWT berfirman dalam Q.S.Ar Rum[30]:21 Artinya : “Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda bagi kaum yang berpikir” English : "And among the signs (greatness) is He created for you pairs from your kind self that you tend to be and feel reassured him." (QSAR Rum [30]: 21). 2. Memperoleh rasa cinta san kasih sayang Allah SWT berfirman dalam Q.S. Ar-Rum :21 “Dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang.”(Q.S.Ar-Rum[30]: 21 English : "And He made wakens a sense of love and affection." (QSAR-Rum [30]: 21. 3. Memenuhi kebutuhan seksual secara sah dan diridai Allah.
  • 3. 4. Memperoleh keturunan yang sah dalam masyarakat. Allah SWT berfirman dalam surat Al-kahfi[18]:46 Artinya :” Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”. English : “Wealth and children are the jewels of life world but deeds-deeds are more virtuous eternal reward is better in the sight of Allah, and it is better to be hopeful”. Hikmah Munakahat 1. Memenuhi kebutuhan seksual dengan cara yang diridai Allah dan menghindari cara yang dimurkai Allah serta perzinaan atau homoseks (gay atau lesbian). Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Ar-Rum[30]:21: 2. artinya : “Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”. 3. Pernikahan merupakan cara yang benar, baik dan diridai Allah untuk memperoleh anak serta mengembangkan keturunan yang sah. 4. Melalui pernikahan, suami istri dapat memupuk rasa tanggung jawab, membaginya dalam rangka memelihara, mengasuh dan mendidik anak-anaknya, sehingga memberikan motivasi yang kuat untuk membahagiakan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya. 5. Menjaga silaturahmi antara keluarga suami dan istri. 2. Laki-laki boleh menikah lebih dari satu istri : Poligami secara bahasa adalah sistem perkawinan yang salah satu pihak memiliki atau mengawini beberapa lawan jenisnya di waktu yang bersamaan. Poligami secara istilah yaitu seorang laki-laki beristri lebih dari satu orang perempuan dalam waktu yang sama. An-Nisa Ayat 3: •
  • 4. Artinya : “Dan apabila kalian takut tidak bisa berbuat adil kepada anak-anak perempuan yang yatim (untuk kalian jadikan istri), maka nikahilah perempuan-perempuan (lain) yang kalian senangi, dua atau tiga atau empat. Bila kalian takut tidak bisa berbuat adil, maka nikahilah satu perempuan saja atau budak-budak kalian. Yang demikian itu lebih membuat kalian tidak berbuat zhalim”. Meaning : “And if you are afraid can not do justice to the young orphan girls (to make your wife), then marry women (else) that you enjoy, two or three or four. If you are afraid can not do justice, then marry only one woman or your slaves. That is more to make you not do injustice”. Faktor laki-laki boleh menikah lebih dari satu istri: A. Faktor Biologis a. Istri yang Sakit Adanya seorang istri yang menderita suatu penyakit yang tidak memungkinkan baginya untuk melayani hasrat seksual suaminya. Bagi suami yang shaleh akan memilih poligami dari pada energi ke tempat– tempat mesum dengan sejumlah wanita pelacur b. Hasrat Seksual yang Tinggi Sebagian kaum pria memiliki gairah dan hasrat seksual yang tinggi dan menggebu, sehingga baginya satu istri dirasa tidak cukup untuk menyalurkan hasratnya tersebut. c. Rutinitas Alami Setiap Wanita Adanya masa-masa haid, kehamilan dan melahirkan, menjadi alasan utama seorang wanita tidak dapat menjalankan salah satu kewajiban terhadap suaminya. Jika suami dapat bersabar menghadapi kondisi seperti itu, tentu tidak akan menjadi masalah. Tetapi jika suami termasuk orang yang hasrat seksualnya tinggi, beberapa hari saja istrinya mengalami haid, dikhawatirkan sang suami tidak bisa menjaga diri, maka poligami bisa menjadi pilihannya.
  • 5. d. Masa Subur Kaum Pria Lebih Lama Kaum pria memiliki masa subur yang lebih lama dibandingkan wanita. Dokter Boyke, seorang seksolog, mengakui banyak menangani kasus perselingkuhan pria usia 40-50 tahun, karena pada usia tersebut pria mendapat puber kedua, sementara para istri umumnya malah menjadi frigid. B. Faktor internal rumah tangga a. Kemandulan b. Istri yang Lemah c. Kepribadian yang Buruk C. Faktor sosial a. Banyaknya Jumlah Wanita b. Kesiapan Menikah dan Harapan Hidup pada Wanita c. Berkurangnya Jumlah Kaum Pria . d. Lingkungan dan Tradisi . e. Kemapanan Ekonomi. 3. Pernikahan adalah Fitrah Kemanusiaan Agama Islam adalah agama fitrah, dan manusia diciptakan Allah „Azza wa Jalla sesuai dengan fitrah ini. Oleh karena itu, Allah „Azza wa Jalla menyuruh manusia untuk menghadapkan diri mereka ke agama fitrah agar tidak terjadi penyelewengan dan penyimpangan sehingga manusia tetap berjalan di atas fitrahnya. Pernikahan adalah fitrah manusia, maka dari itu Islam menganjurkan untuk menikah karena nikah merupakan gharizah insaniyyah (naluri kemanusiaan). Apabila gharizah (naluri) ini tidak dipenuhi dengan jalan yang sah, yaitu pernikahan, maka ia akan mencari jalan-jalan syaitan yang menjerumuskan manusia ke lembah hitam.
  • 6. Firman Allah „Azza wa Jalla: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam), (sesuai) fitrah Allah, disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” [Ar-Ruum : 30]. Meaning : “So is faced with a straight face to the religion (Islam), (appropriate) nature of God, because He has created man (fitrah) it. There is no change in Allah's creation. (That's) religion straight, but most people do not know.” 3. Islam menganjurkan menikah Islam telah menjadikan ikatan pernikahan yang sah berdasarkan Al-Qur-an dan As-Sunnah sebagai satu-satunya sarana untuk memenuhi tuntutan naluri manusia yang sangat asasi, dan sarana untuk membina keluarga yang Islami. Penghargaan Islam terhadap ikatan pernikahan besar sekali, sampai-sampai ikatan itu ditetapkan sebanding dengan separuh agama. Shahabat Anas bin Malik radhiyallaahu „anhu berkata: “Telah bersabda Rasulullah shallallaahu„alaihiwasallam: . "Barangsiapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh imannya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi.” Rasulullah shallallaahu „alaihi wa sallam bersabda: .
  • 7. “Barangsiapa yang dikaruniai oleh Allah dengan wanita (isteri) yang shalihah, maka sungguh Allah telah membantunya untuk melaksanakan separuh agamanya. Maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam menjaga separuhnya lagi.” 4. Islam tidak menyukai membujang Rasulullah shallallaahu „alaihi wa sallam memerintahkan untuk menikah dan melarang keras kepada orang yang tidak mau menikah. Shahabat Anas bin Malik radhiyallaahu „anhu berkata: “Rasulullah shallallaahu „alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk menikah dan melarang membujang dengan larangan yang keras.” Beliau shallallaahu „alaihi wa sallam bersabda: . “Nikahilah wanita yang subur dan penyayang. Karena aku akan berbangga dengan banyaknya ummatku di hadapan para Nabi pada hari Kiamat.” Pernah suatu ketika tiga orang Shahabat radhiyallaahu „anhum datang bertanya kepada isteri-isteri Nabi shal-lallaahu „alaihi wa sallam tentang peribadahan beliau. Kemudian setelah diterangkan, masing-masing ingin meningkatkan ibadah mereka. Salah seorang dari mereka berkata: “Adapun saya, maka sungguh saya akan puasa sepanjang masa tanpa putus.” Shahabat yang lain ber-kata: “Adapun saya, maka saya akan shalat malam selama-lamanya.” Yang lain berkata, “Sungguh saya akan menjauhi wanita, saya tidak akan nikah selama-lamanya... dst” Ketika hal itu didengar oleh Nabi shal-lallaahu „alaihi wa sallam, beliau keluar seraya bersabda: . “Benarkah kalian telah berkata begini dan begitu? Demi Allah, sesungguhnya akulah yang paling takut kepada Allah dan paling taqwa kepada-Nya di antara kalian. Akan tetapi aku berpuasa dan aku ber-buka, aku shalat dan aku pun tidur, dan aku juga menikahi wanita. Maka, barangsiapa yang tidak menyukai Sunnahku, ia tidak termasuk golonganku.” Dan sabda beliau shallallaahu „alaihi wa sallam: . “Menikah adalah sunnahku. Barangsiapa yang enggan melaksanakan sunnahku, maka
  • 8. ia bukan dari golonganku. Menikahlah kalian! Karena sesungguhnya aku berbangga dengan banyaknya jumlah kalian di hadapan seluruh ummat. Barangsiapa memiliki kemampuan (untuk menikah), maka menikahlah. Dan barangsiapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa karena puasa itu adalah perisai baginya (dari berbagai syahwat).” Juga sabda beliau shallallaahu „alaihi wa sallam: . “Menikahlah, karena sungguh aku akan membanggakan jumlah kalian kepada ummat- ummat lainnya pada hari Kiamat. Dan janganlah kalian menyerupai para pendeta Nasrani.” Orang yang mempunyai akal dan bashirah tidak akan mau menjerumuskan dirinya ke jalan kesesatan dengan hidup membujang. Sesungguhnya, hidup membujang adalah suatu kehidupan yang kering dan gersang, hidup yang tidak memiliki makna dan tujuan. Suatu kehidupan yang hampa dari berbagai keutamaan insani yang pada umumnya ditegakkan atas dasar egoisme dan mementingkan diri sendiri serta ingin terlepas dari semua tanggung jawab. Orang yang membujang pada umumnya hanya hidup untuk dirinya sendiri. Mereka membujang ber-sama hawa nafsu yang selalu bergelora hingga kemurnian semangat dan rohaninya menjadi keruh. Diri-diri mereka selalu berada dalam pergolakan melawan fitrahnya. Kendati pun ketaqwaan mereka dapat diandalkan, namun pergolakan yang terjadi secara terus menerus lambat laun akan melemahkan iman dan ketahanan jiwa serta mengganggu kesehatan dan akan membawanya ke lembah kenistaan. Jadi orang yang enggan menikah, baik itu laki-laki atau wanita, mereka sebenarnya tergolong orang yang paling sengsara dalam hidup ini. Mereka adalah orang yang paling tidak menikmati kebahagiaan hidup, baik kesenangan bersifat biologis maupun spiritual. Bisa jadi mereka bergelimang dengan harta, namun mereka miskin dari karunia Allah „Azza wa Jalla. Islam menolak sistem ke-rahib-an (kependetaan) karena sistem tersebut bertentangan dengan fitrah manusia. Bahkan, sikap itu berarti melawan Sunnah dan kodrat Allah „Azza wa Jalla yang telah ditetapkan bagi makhluk-Nya. Sikap enggan membina rumah tangga karena takut miskin adalah sikap orang yang jahil (bodoh). Karena, seluruh rizki telah diatur oleh Allah Ta‟ala sejak manusia berada di alam rahim. Manusia tidak akan mampu menteorikan rizki yang dikaruniakan Allah „Azza wa Jalla, misalnya ia menga-takan: “Jika saya hidup sendiri gaji saya cukup, akan tetapi kalau nanti punya isteri gaji saya tidak akan cukup!” Perkataan ini adalah perkataan yang bathil, karena bertentangan dengan Al-Qur-anul Karim dan hadits-hadits Rasulullah shallallaahu „alaihi wa sallam. Allah „Azza wa Jalla
  • 9. memerintahkan untuk menikah, dan seandainya mereka fakir niscaya Allah „Azza wa Jalla akan membantu dengan memberi rizki kepadanya. Allah „Azza wa Jalla menjanjikan suatu pertolongan kepada orang yang menikah, dalam firman-Nya: “Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang- orang yang layak (me-nikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.” [An- Nuur : 32] Rasulullah shallallaahu „alaihi wa sallam menguatkan janji Allah „Azza wa Jalla tersebut melalui sabda beliau: : . “Ada tiga golongan manusia yang berhak mendapat pertolongan Allah: (1) mujahid fi sabilillah (orang yang berjihad di jalan Allah), (2) budak yang menebus dirinya supaya merdeka, dan (3) orang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya.” Para Salafush Shalih sangat menganjurkan untuk menikah dan mereka benci membujang, serta tidak suka berlama-lama hidup sendiri. Ibnu Mas‟ud radhiyallaahu „anhu pernah berkata, “Seandainya aku tahu bahwa ajalku tinggal sepuluh hari lagi, sungguh aku lebih suka menikah. Aku ingin pada malam- malam yang tersisa bersama seorang isteri yang tidak berpisah dariku.” Dari Sa‟id bin Jubair, ia berkata, “Ibnu „Abbas ber-tanya kepadaku, „Apakah engkau sudah menikah?‟ Aku menjawab, „Belum.‟ Beliau kembali berkata, „Nikahlah, karena sesungguhnya sebaik-baik ummat ini adalah yang banyak isterinya.‟” Ibrahim bin Maisarah berkata, “Thawus berkata kepadaku, „Engkau benar-benar menikah atau aku mengatakan kepadamu seperti apa yang dikatakan „Umar kepada Abu Zawaid: Tidak ada yang menghalangi-mu untuk menikah kecuali kelemahan atau kejahatan (banyaknya dosa).‟” Thawus juga berkata, “Tidak sempurna ibadah seorang pemuda sampai ia menikah.”