Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Maklah pd kel.5'new
1. MAKALAH PERSONALITY DEVELOPMENT
“CONFIDENCE ( Percaya Diri )”
OLEH :
KELOMPOK 5
IRNAWATI MOCHTAR (11201217)
DHANIE SANJAYA (11201002)
IKHFAR R. V (11201333)
IKA JAYA AKBAR (12201001)
BAGINDA B.P.S (13201251)
TIMOTIUS EDO (11201012)
JANGKUNG (10201716)
2. Kata Pengantar
Puji syukur dipanjatkan kehardirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya sehingga Makalah Personality Development ini dapat diselesaikan semestinya.
Dalam makalah Personality Development ini dijelaskan mengenai Confidence.
Disadari bahwa makalah Personality Development ini masih banyak kekurangan. Hal ini
disebabkan karena terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Oleh
karena itu, kami terus mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan
Makalah Personality Development. Semoga Makalah Personality Development ini dapat
dimanfaatkan sebaik-baiknya terutama untuk pembaca pada umumnya.
Malang, Mei 2014
Kelompok 5
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Orang dengan kepribadian yang sehat adalah mereka yang dipandang mampu
beradaptasi dengan baik. Mereka dipandang seperti itu karena kemampuannya untuk
berfungsi secara efisien dalam dunia pergaulannya dengan masyarakat. Mereka memiliki
sejenis pengalaman yang dapat disebut sebagai keserasian internal atau inner harmoni
dalam konteks bahwa mereka berada dalam keadaan damai bersama orang lain serta
dengan diri mereka sendiri. Sebagaimana dinyatakan oleh frans bahwa hal utama dari
kesehatan kepribadian adalah suatu image tentang diri yang dapat diterima dan dapat
hidup bersama dengan suatu perasaan yang terlepas dari rasa bersalah, ketakutan, atau
rasa tidak nyaman tanpa diganggu oleh pihak lain.
Jeurard menyatakan bahwa seseorang dengan kepribadian sehat sebagai pribadi
yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri melalui perilaku yang sesuai dengan
norma masyarkat di lingkungannya serta kebutuhan-kebutuhan bagi dirinya sendiri.
kepercayaan diri atau rasa percaya diri merupakan hal yang sangat penting dimilki oleh
setiap manusia. Percaya diri dapat diartikan bahwa suatu kepercayaan akan kemampuan
sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki dapat di manfaatkan
secara tepat.
Percaya diri (confidence) merupakan dasar dari motivasi diri untuk berhasil. Agar
termotivasi seseorang harus percaya diri. Seseorang yang mendapatkan ketenangan dan
kepercayaan diri haruslah menginginkan dan termotivasi dirinya. Banyak orang yang
mengalami kekurangan tetapi bangkit melampaui kekurangan sehingga benar benar
mengalahkan kemalangan dengan mempunyai kepercayaan diri dan motivasi untuk terus
tumbuh serta mengubah masalah menjadi tantangan sebagai contoh Napoleon Bonaparte
yang tinggi badannya hanya mencapai lima kaki dan dua inci. Tak satu hari pun merasa
pendek dan kerdil dihadapan lawan lawannya dan pasukannya. Namun, melihat dirinya
menjadi raksasa diantara laki-laki lainnya, meskipun sebenarnya tidak demikian.
Kepercayaan diri dan kebesaran hati membuatnya bersikap, bergaul, bersama orang lain
dengan penuh percaya diri dan kemampuan menghadapi segala kesulitan dengan
kepercayaan diri yang besar.
B. Kajian Pustaka
Ada berbagai pendapat dari beberapa ahli tentang pengertian kepercayaan diri, yaitu
sebagai berikut :
Psikolog W.H.Miskell di tahun 1939 telah mendefinisikan arti percaya diri dalam
bukunya yang bertuliskan “ Percaya diri adalah kepercayaan akan kemampuan sendiri
4. yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki, serta dapat memanfaatkannya
secara tepat.” Tak lain halnya psikolog ultra kondang maslow yang berkata “Percaya diri
merupakan modal dasar untuk pengembangan aktualitas diri. Dengan percaya diri orang
akan mampu mengenal dan memahami diri sendiri. Sementara itu, kurangnya percaya
diri akan menghambat pengembangan potensi diri. Jadi orang yang kurang percaya diri
akan menjadi seseorang yang pesimis dalam menghadapi tantangan, takut dan ragu-ragu
untuk menyampaikan gagasan, serta bimbang dalam menentukan pilihan dan sering
membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain".
Percaya diri adalah modal dasar seorang manusia dalam memenuhi berbagai
kebutuhan sendiri. Seseorang mempunyai kebutuhan untuk kebebasan berfikir dan
berperasaan sehingga seseorang yang mempunyai kebebasan berfikir dan berperasaan
akan tumbuh menjadi manusia dengan rasa percaya diri. Salah satu langkah pertama dan
utama dalam membangun rasa percaya diri dengan memahami dan meyakini bahwa
setiap manusia memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kelebihan yang ada
didalam diri seseorang harus dikembangkan dan dimanfaatkan agar menjadi produktif
dan berguna bagi orang lain (Hakim,2002).
Menurut Lauster (2012:4) kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau keyakinan
atas kemampuan diri sendiri, sehingga dalam tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas,
merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas
perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi
serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
Menurut ahli Psikologi Sigmund Fred, kepercayaan diri adalah sesuatu tingkatan
rasa sugesti tertentu yang berkembang dalam diri seseorang sehingga merasa yakin dalam
berbuat sesuatu.
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87),
percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi
keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan.
Menurut Lie, Seseorang yang percaya diri dapat menyelesaikan tugas atau
pekerjaan yang sesuai dengan tahapan perkembangan dengan baik, merasa berharga,
mempunyai keberanian, dan kemampuan untuk meningkatkan prestasinya,
mempertimbangkan berbagai pilihan, serta membuat keputusan sendiri merupakan
perilaku yang mencerminkan percaya diri.
Meurut pendapat Angelis (2003:10), percaya diri berawal dari tekad pada diri
sendiri, untuk melakukan segalanya yang kita inginkan dan butuhkan dalam hidup.
Percaya diri terbina dari keyakinan diri sendiri, sehingga kita mampu menghadapi
tantangan hidup apapun dengan berbuat sesuatu.
5. Menurut Rahmat (2000:109) kepercayaan diri dapat diartikan sebagai suatu
kepercayaan terhadap diri sendiri yang dimiliki oleh setiap orang dalam kehidupannya
serta bagaimana orang tersebut memandang dirinya secara utuh dengan mengacu pada
konsep diri.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa percaya diri
(Self confidence) merupakan adanya sikap individu yakin akan kemampuannya sendiri
untuk bertingkah laku sesuai dengan yang diharapkannya sebagai suatu perasaan yang
yakin pada tindakannya, bertanggung jawab terhadap tindakannya dan tidak terpengaruh
oleh orang lain. Orang yang memiliki kepercayaan diri mempunyai ciri-ciri: toleransi,
tidak memerlukan dukungan orang lain dalam setiap mengambil keputusan atau
mengerjakan tugas, selalu bersikap optimis dan dinamis, serta memiliki dorongan prestasi
yang kuat.
Menurut Jacinta. F. Rini dari team e-psikologi, pengertian kepercayaan diri
adalah:
“Sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk
mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap
lingkungan/situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti bahwa individu tersebut
mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri, alias “sakti”. Rasa percaya
diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan
individu tersebut dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya
bahwa dia bisa – karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan
yang realistik terhadap diri sendiri.”
Kepercayaan diri merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam
menghadapi tugas atau pekerjaan (Soesarsono Wijandi, 1988:33). Sejalan dengan itu
Angelis (2003:10) mengenai percaya diri berawal dari tekad pada diri sendiri, untuk
melakukan segalanya yang kita inginkan dan kebutuhan dalam hidup. Percaya diri terbina
dari keyakinan diri sendiri, sehingga kita mampu menghadapi tantangan hidup apapun
dengan berbuat sesuatu.
Dalam praktek, sikap dan kepercayaan diri ini merupakan sikap dan keyakinan
untuk memulai, melakukan, dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh
sebab itu, kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas, dan
ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki
keyakinan akan kemampuan untuk mencapai keberhasilan (Zimmerer, 1996:6).
6. BAB II
PEMBAHASAN
A. Terbentuknya confidence ( Percaya Diri )
Menurut Thursan Hakim (2002:6) rasa percaya diri tidak muncul begitu saja pada
diri seseorang ada proses tertentu didalam pribadinya sehingga terjadilah pembentukan
rasa percaya diri.
Terbentuknya rasa percaya diri yang kuat terjadi melalui proses:
1. Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses perkembangan yang
melahirkan kelebihan-kelebihan tertentu.
2. Pemahaman seseorang terhadap kelebihan kelebihan yang dimilikinya dan melahirkan
keyakinan kuat untuk bisa berbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan
kelebihannya.
3. Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahan kelemahan yang
dimilikinya agar tidak menimbulkan rasa rendah diri atau rasa sulit menyesuaikan diri.
4. Pengalaman didalam menjalani berbagai aspek kehidupan dengan menggunakan segala
kelebihan yang ada pada dirinya
B. Aspek – aspek Kepercayaan Diri
Menurut Lauster (Ghufron, 2010:35) ada beberapa aspek dari kepercayaan diri
sebagai berikut:
1. Keyakinan akan kemampuan diri, yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya bahwa dia
bersungguh-sungguh akan apa yang dilakukanya.
2. Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi
segala hal tentang diri, harapan dan kemauan.
3. Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau segala sesuatu
sesuai dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut
dirinya sendiri.
4. Bertanggung jawab yaitu seseorang yang bersedia untuk menanggung segala sesuatu yang
menjadi konsekuensinya.
7. 5. Rasional dan realistis yaitu analisa tehadap suatu masalah, suatu hal, suatu kejadian
dengan menggunakan pemikiran yang diterima oleh akal sesuai dengan kenyataan.
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa aspek-aspek dari rasa percaya diri
yaitu kemampuan yang dimiliki individu untuk mengembangkan diri, berpikir realistis,
tidak mudah putus asa, bertindak dengan tegas,selalu berpikiran positif.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri
Faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri pada seseorang menurut Hakim
(2002:121) sebagai berikut:
Lingkungan keluarga
Keadaan lingkungan sangat mempengaruhi pembentukan awal rasa percaya diri pada
seseorang. Rasa percaya diri merupakan suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek
kelebihan yang ada pada dirinya dan diwujudkan dalam tingkah laku sehari-hari.
Pendidikan Formal
Sekolah bisa dikatakan sebagai lingkungan kedua bagi anak, dimana sekolah merupakan
lingkungan yang paling berperan bagi anak setelah lingkungan keluarga dirumah.
Sekolah memberikan ruang pada anak untuk mengekspresikan rasa percaya dirinya
terhadap teman-teman sebayanya.
Pendidikan non formal
Salah satu modal utama untuk bisa menjadi seseorang dengan kepribadian yang penuh
rasa percaya diri adalah memiliki kelebihan tertentu yang berarti bagi diri sendiri dan
orang lain. Rasa percaya diri akan menjadi lebih mantap jika seseorang memiliki suatu
kelebihan yang membuat orang lain merasa kagum. Kemampuan atau keterampilan
dalam bidang tertentu bisa didapatkan melalui pendidikan non formal. Secara formal
dapat digambarkan bahwa rasa percaya diri merupakan gabungan dari pandangan positif
diri sendiri dan rasa aman.
Menurut Loekmono (1983;46) rasa percaya diri tidak terbentuk dengan sendirinya
melainkan berkaitan dengan seluruh kepribadian seseorang secara keseluruhan.
Kepercayaan diri juga membutuhkan hubungan dengan orang lain di sekitar
lingkunganya dan semuanya itu mempengaruhi pertumbuhan rasa percaya diri. Dalam hal
ini dapat dikatakan kepercayaan diri muncul dari individu sendiri karena adanya rasa
aman, penerimaan akan keadaan diri dan adanya hubungan dengan orang lain serta
lingkungan yang mampu memberikan penilaian dan dukungan, sehingga mempengaruhi
8. pertumbuhan rasa percaya diri. Dukungan yang ada serta penerimaan dari keluarga dapat
pula mempengaruhi rasa percaya diri dalam hal ini adalah remaja sebagai anggota
keluarga. Orangtua mampu memberikan nasehat, pengarahan, informasi kepada remaja
dalam kaitannya dengan rasa percaya diri.
Kepercayaan diri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal:
Faktor Internal
Yang termasuk dalam faktor internal yaitu :
1. Konsep Diri
Terbentuknya kepercayaan diri pada seseorang diawali dengan perkembangan konsep
diri yang diperoleh dalam pergaulan suatu kelompok. Menurut Centi (1995), konsep
diri merupakan gagasan tentang dirinya sendiri. Seseorang yang mempunyai rasa
rendah diri biasanya mempunyai konsep diri negatif, sebaliknya orang yang
mempunyai rasa percaya diri akan memiliki konsep diri positif.
2. Harga Diri
Meadow (dalam Kusuma, 2005 ) Harga diri yaitu penilaian yang dilakukan terhadap
diri sendiri. Orang yang memiliki harga diri tinggi akan menilai pribadi secara
rasional dan benar bagi dirinya serta mudah mengadakan hubungan dengan individu
lain.
Orang yang mempunyai harga diri tinggi cenderung melihat dirinya sebagai individu
yang berhasil percaya bahwa usahanya mudah menerima orang lain sebagaimana
menerima dirinya sendiri. Akan tetapi orang yang mempuyai harga diri rendah
bersifat tergantung, kurang percaya diri dan biasanya terbentur pada kesulitan sosial
serta pesimis dalam pergaulan.
3. Kondisi fisik
Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada kepercayaan diri. Anthony (1992)
mengatakan penampilan fisik merupakan penyebab utama rendahnya harga diri dan
percaya diri seseorang. Lauster (1997) juga berpendapat bahwa ketidakmampuan fisik
dapat menyebabkan rasa rendah diri yang kentara
4. Pengalaman hidup
Lauster (1997) mengatakan bahwa kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman yang
mengecewakan, yang paling sering menjadi sumber timbulnya rasa rendah diri.
Lebih-lebih jika pada dasarnya seseorang memiliki rasa tidak aman, kurang kasih
10. Faktor Eksternal
1. Pendidikan
Pendidikan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Anthony (1992) lebih lanjut
mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan yang rendah cenderung membuat individu
merasa dibawah kekuasaan yang lebih pandai, sebaliknya individu yang
pendidikannya lebih tinggi cenderung akan menjadi mandiri dan tidak perlu
bergantung pada individu lain. Individu tersebut akan mampu memenuhi keperluan
hidup dengan rasa percaya diri dan kekuatannya dengan memperhatikan situasi dari
sudut kenyataan.
2. Pekerjaan
Rogers (dalam Kusuma,2005) mengemukakan bahwa bekerja dapat mengembangkan
kreatifitas dan kemandirian serta rasa percaya diri. Lebih lanjut dikemukakan bahwa
rasa percaya diri dapat muncul dengan melakukan pekerjaan, selain materi yang
diperoleh. Kepuasan dan rasa bangga di dapat karena mampu mengembangkan
kemampuan diri.
3. Lingkungan dan Pengalaman hidup
Lingkungan disini merupakan lingkungan keluarga dan masyarakat. Dukungan yang
baik yang diterima dari lingkungan keluarga seperti anggota kelurga yang saling
berinteraksi dengan baik akan memberi rasa nyaman dan percaya diri yang tinggi.
Begitu juga dengan lingkungan masyarakat semakin bisa memenuhi norma dan
diterima oleh masyarakat, maka semakin lancar harga diri berkembang (Centi, 1995).
Sedangkan pembentukan kepercayaan diri juga bersumber dari pengalaman pribadi
yang dialami seseorang dalam perjalanan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan psikologis
merupakan pengalaman yang dialami seseorang selama perjalanan yang buruk pada
masa kanak kanak akan menyebabkan individu kurang percaya diri (Drajat, 1995).
D. Istilah- istilah dalam kepercayaan diri
Ada beberapa istilah yang terkait dengan persoalan kepercayaan diri yaitu ada empat
macam, yaitu :
1. Self-concept : bagaimana Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan,
bagaimana Anda melihat potret diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda
mengkonsepsikan diri anda secara keseluruhan.
2. Self-esteem : sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda, sejauh
mana Anda punya sesuatu yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari diri Anda,
sejauh mana Anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga
di dalam diri Anda.
3. Self efficacy : sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki
untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to
11. succeed). Ini yang disebut dengan general self-efficacy. Atau juga, sejauhmana Anda
meyakini kapasitas anda di bidang anda dalam menangani urusan tertentu. Ini yang
disebut dengan specific self-efficacy.
4. Self-confidence: sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap penilaian Anda atas
kemampuan Anda dan sejauh mana Anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk
berhasil. Self confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy
(James Neill, 2005)
E. Sikap-sikap seseorang yang tidak memiliki kepercayaan diri
Menurut Hakim (2002:8), ciri-ciri individu yang tidak memiliki kepercayaan diri
adalah:
1. Mudah cemas dalam menghadapi persoalan dengan tingkat kesulitan tertentu
2. Memiliki kelemahan atau kekurangan dari segi mental, fisik sosial, atau ekonomi;
3. Sulit menetralisasi ketegangan di dalam suatu situasi
4. Gugup dan kadang-kadang berbicara gagap
5. Memiliki latar belakang pendidikan keluarga kurang baik
6. Memiliki perkembangan yang kurang baik sejak masa kecil
7. Kurang memiliki kelebihan pada bidang tertentu dan tidak tahu bagaimana cara
mengembangkan dirinya
8. Sering menyendiri dari kelompok yang dianggapnya lebih dari dirinya
9. Mudah putus asa
10. Cenderung tergantung pada orang lain dalam mengatasi masalah
11. Pernah mengalami trauma.
12. Sering bereaksi negatif dalam menghadapi masalah.
Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari, orang yang memiliki
kepercayaan rendah atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung merasa / bersikap
sebagai berikut :
1. Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh
sungguh.
2. Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang)
12. 3. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan
4. Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah
5. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)
6. Canggung dalam menghadapi orang
7. Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan
yang meyakinkan
8. Sering memiliki harapan yang tidak realistis
9. Terlalu perfeksionis
10. Terlalu sensitif (perasa)
F. Tips Untuk Tampil Percaya Diri
1. Perhatikan Postur Tubuh
Mungkin kedengarannya ini tak memiliki hubungan dengan rasa percaya diri yang kita
bicarakan ini, tetapi sebenarnya bagaimana sikap duduk atau berdiri Anda, mengirimkan
pesan tertentu pada orang-orang yang ada di sekekliling Anda. Jika pesan tersebut
memancarkan rasa percaya diri, Anda akan mendapatkan tanggapan positif dari orang
lain dan tentu saja ini akan memperbesar rasa percaya diri Anda sendiri. Jadi mulai
perhatikan sikap duduk dan berdiri untuk menunjukan Anda memiliki rasa percaya diri.
2. Bergaullah Dengan Orang-Orang Yang Memiliki Rasa Percaya Diri Dan Berpikiran
Positif
Lingkungan membawa pengaruh besar pada seseorang. Jika Anda terus menerus berbaur
dengan orang yang memiliki rasa rendah diri, pengeluh dan pesimis, seberapa besarpun
percaya diri yang Anda miliki, perlahan tapi pasti akan pudar dan terseret mengikuti
lingkungan Anda. Sebaliknya, jika Anda dikelilingi orang-orang yang penuh kebahagiaan
dan percaya diri, makan akan tercipta pula atmosfir positif yang membawa keuntungan
bagi diri Anda.
3. Ingat Kembali Saat Anda Merasa Percaya Diri
Percaya diri adalah sebuah perasaan, dan jika Anda pernah merasakannya sekali, tak
mustahil untuk merasakannya lagi. Mengingat kembali pada saat dimana Anda merasa
percaya diri dan terkontrol akan membuat Anda mengalami lagi perasaan itu dan
membantu meletakkan kerangka rasa percaya diri itu dalam pikiran.
13. 4. Latihan
Kapanpun Anda ingin merasakan rasa percaya diri, kuncinya adalah latihan sesering
mungkin. Bahkan Anda dapat membawanya dalam tidur. Dengan kemampuan yang
terlatih, Anda tak akan kesulitan menampilkan rasa percaya diri kapanpun itu dibutuhkan.
5. Kenali Diri Sendiri
Pikirkan segala hal tentang apa yang Anda sukai berkenaan dengan diri sendiri dan segala
yang Anda tahu dapat Anda lakukan dengan baik. Jika Anda kesulitan melakukan ini,
ingat tentang pujian yang Anda peroleh dari orang-orang – Apa yang mereka katakan –
Anda melakukannya dengan baik? Sebuah gagasan bagus untuk menuliskan semua ini,
hingga Anda bisa melihatnya lagi untuk mengibarkan rasa percaya diri kapanpun Anda
membutuhkan inspirasi.
14. 6. Jangan Terlalu Keras Pada Diri Sendiri
Jangan terlalu mengkritik diri sendiri, jadilah sahabat terbaik bagi diri Anda. Namun, saat
seorang teman sedang melalui masa sulit, Anda tak akan mau terlibat dalam masalahnya
hingga menguras emosi Anda sendiri kan? Tentu saja Anda tak mau. Pebicaraan yang
positif dapat berubah jadi senjata terbaik untuk menaikan rasa percaya diri, jadi pastikan
Anda menanam kebiasaan ini, jangan biarkan permasalahan orang lain membuat Anda
jadi terpuruk.
7. Jangan Takut Mengambil Resiko
Jika Anda seorang pengambil resiko, Anda pasti akan temukan kalau tindakan ini mampu
membuahkan rasa percaya diri. Tak ada yang lebih bermanfaat dalam menumbuhkan rasa
percaya diri layaknya mendorong diri sendiri keluar dari zona nyaman. Selain itu,
tindakan ini juga berfungsi bagus untuk mengurangi rasa takut Anda akan ha-hal yang tak
Anda ketahui, plus bisa dari pembangkit rasa percaya diri yang luar biasa.
Lebih dari segalanya, selalu ingatlah bahwa Anda memiliki bakat dan kemampuan.
Pastikan Anda selalu melakukan yang terbaik untuk semua itu dan inilah yang akan jadi
batu loncatan terbaik untuk membangun rasa percaya diri yang tak tergoyahkan