SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Guru merupakan salah satu pihak dalam dunia pendidikan yang memegang 
peran penting untuk mengarahkan siswa agar berhasil dalam kegiatan proses 
belajarnya. Berkenaan dengan hal ini, pemerintah menetapkan anggaran 20% dari 
APBN untuk kemajuan pendidikan. Sehingga negara berharap guru sebagai salah 
satu unsur penentu keberhasilan belajar siswa bisa menjadi seorang profesional. 
Kata profesional di atas menuntut guru untuk melakukan perencanaan 
pembelajaran agar dapat menyampaikan materi pelajaran kepada siswa secara 
sistematis dan tepat, sehingga dapat tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan. 
Perencanaan pembelajaran ini kadang-kadang membuat guru malas, misalnya 
menganggap silabus dan RPP terlalu konseptual, tidak terlalu relevan dengan 
kenyataan dalam mengajar. 
Pembelajaraan adalah proses yang diatur menurut langkah-langkah 
tertentu (sistematis) melibatkan berbagai unsur atau komponen pembelajaran secara 
terpadu (sistemik). Pengaturan yang dilakukan secara sistematis dan sistemik 
dimaksudkan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara logis, efektif dan 
efisien. Pengaturan ini secara praktis dibuat dalam bentuk perencanaan mengajar. 
Perencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai kegiatan 
atau proses yang akan dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Dalam 
Peraturan Peraturan PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan , 
bahwa perencanaan pembelajaran tersebut meliputi dua jenis yaitu : pertama 
Silabus Pembelajaran dan kedua Rencana Pelaksaaan Pembelajaran”. 
Perencanaan pembelajaran (intuctional design), memperkirakan dan 
memproyeksikan tindakan atau aktivitas yang akan dilakukan pada saat 
pembelajaran. mengingat perencanaan sebagai proyeksi kegiatan, maka 
kedudukannya dalam sistem pembelajaran menjadi amat penting dan strategis. 
Guru dapat membayangkan apabila kegiatan pembelajaran sebagai upaya untuk 
merubah perilaku siswa, dan tidak melalui perencanaan yang matang, maka dapat 
Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton 
Utara T.A. 2015 Page 1-17 
“Bidang Kerjasama FKIP UHO”
dibayangkan akan seperti apa proses pembelajaran itu. Dampaknya terhadap proses 
dan hasil pembelajaran secara khusus dan penyidikan pada umumnya sulit 
diprediksi. 
Andai kita boleh membandingkan, dilihat dari resiko atau dampak yang 
dapat ditimbulkan, nampaknya lebih berbahaya pembelajaran yang tidak 
direncanakan dari pada membuat satu bangunan rumah. Keduanya beresiko, tapi 
karena pembelajaran langsung berhubungan dengan “pencetakan manusia”, 
kerugian akan lebih patal dibandingkan dengan bentuk bangunan yang dihasilkan 
jika tanpa perencanaan. Disinilah letak atau esensi pentingnya perencanaan 
pembelajaran, terutama dilihat dari beberapa segi sebagai berikut: 
1. Pertimbangan Praktis 
a. Perencanaan sebagai pedoman atau panduan 
Dengan perencanaan yang telah dibuat, maka guru ketika melaksanakan 
proses pembelajaran secara umum akan mengikuti langkah- langkah atau 
prosedur dan aktivitas pembelajaran disesuaikan dengan rencana yang telah 
dibuat sebelumnya. Dengan demikian pada saat mengajar guru selalu 
menggunakan perencanaan sebagai pedoman “ Intuctional design describe 
procedures for intructional implementation ” (Reigeluth. 1983 : 10). 
Apabila setiap guru ketika mengajar selalu membuat rencana pelaksanaan 
pembelajaran dan secara disiplin patuh terhadap perencanaan yang telah 
dibuat ketika mengajarnya, maka tidak akan terjadi adanya kesenjangan 
antara pelaksanakan pembelajaran dengan kurikulum yang ada di atasnya, 
seperti dengan silabus pembelajaran dengan kurikulum tingkat satua n 
pendidikan dan lebih jauh lagi dengan sasaran tujuan pendidikan nasional. 
b. Perencanaan menggambarkan hasil 
Perencanaan selain merupakan gambaran proyeksi kegiatan yang akan 
dilakukan, juga melalui fungsi praktis perencanaan pembelajaran adalah 
Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton 
Utara T.A. 2015 Page 2-17 
“Bidang Kerjasama FKIP UHO”
menggambarkan hasil yang akan atau harus dicapai dari kegiatan 
pembelajaran yang dilakukan. 
Perencanaan adalah proses dan cara berpikir yang dapat membantu 
menciptakan hasil yang diharapkan (Ely, 1979). Oleh karena itu untuk 
merumuskan tujuan pembelajaran sebagai bagian dari sistem perencanaan 
pembelajaran, indikator atau tujuan pembelajaran harus dirumuskan dalam 
bentuk tingkah laku operasional yang terukur. Melalui rumusan 
tujuan/indikator yang operasional sasaran hasil pembelajaran yang 
akan atau harus dicapai siswa sudah tergambarkan secara jelas. Itulah salah 
satu ciri dari fungsi perencanaan pembelajaran menggambarkan hasil. 
c. Perencanaan sebagai alat kontrol 
Sasaran utama kegiatan pembelajaran adalah tercapainya tujuan 
pembelajaran, indikator tercapainya tujuan pembelajaran adalah “perubahan 
perilaku“ pada setiap siswa. Perubahan perilaku baik dalam bentuk 
pengetahuan, sikap maupun keterampilan adalah perubahan yang disengaja 
atau direncanakan. Oleh karena itu setiap kegiatan pembelajaran baik 
dilakukan di dalam kelas maupun diluar kelas selalau harus dalam kegiatan 
terencana dan terkontrol. Reigeluth menyatakan “Intructional design 
describe procedure for intructional management”. 
Management dalam kata lain adalah pengelolaan, salah asatu unsur 
dari pengelolaan itu pengawasan atau kontrol. Maksud dari kegiatan 
pengawasan atau kontrol adalah untuk mengetahui pelaksanaan atau 
kegiatan yang dilakukan apakah berjalan sesuai dengan yang direncanakan 
atau tidak. Dari pengontrolan ini juga dapat diketahui apakah berbagai 
sumber kegiatan dapat digunakan secara efektif dan efisien. Dengan adanya 
perencanaan pembelajaran yang berfungsi sebagai alat kontrol, maka 
apabila terjadi adanya kegiatan pembelajaran yang tidak sesuai dengan 
skenario pembelajaran akan segera diketahui dan pada saat itu pula 
pembelajaran dikembalikan kepada rencana yang telah disusun. Dengan 
Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton 
Utara T.A. 2015 Page 3-17 
“Bidang Kerjasama FKIP UHO”
demikian peluang terjadinya in-efisiensi dan in-efektivitas dalam proses dan 
hasil pembelajaran akan bisa dikurangi. Oleh karena itu setiap guru pada 
saat melaksanakan kegiatan pembelajaran jangan abaikan perencanaan 
pembelajaran, agar kegiatan kita dapat terkontrol. 
d. Perencanaan sebagai alat evaluasi 
Pada saat merumuskan tujuan atau indikator pembelajaran yang menjadi 
salah satu unsur dalam perencanaan pembelajaran, maka gambaran hasil 
yang akan atau harus dicapai sudah tergambarkan dengan jelas. Artinya 
perencanaan pembelajaran menggambarkan hasil. Sejauhmana sasaran 
pembelajaran yaitu tujuan atau indikator pembelajaran telah tercapai atau 
tidak. Diketahui melalui kegiatan evaluasi. Dengan demikian maka fungsi 
berikutnya dari perencanaan pembelajaran adalah sebagai alat evaluasi 
“intuctional design identifies and remedies weaknesses as a part of 
instructional evaluation” (Regeluth, 1983). 
Evaluasi dapat memberikan data atau hasil yang akurat jika tujuan 
atau indikator pembelajaran dirumuskan secara akurat pula. Oleh kerena itu 
dalam panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dijelaskan 
“indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata 
pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata 
kerja operasional yang terukur atau dapat diobservasi”. Indikator digunakan 
sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian (evaluasi). 
2. Prinsip Penyusunan Perencanaan Pembelajaran 
Agar perencanaan pembelajaran yang dibuat dapat dijadikan pedoman yang 
jelas dan akurat, maka dalam pembuatannya harus memperhatikan dan 
mengikuti beberapa prinsip antara lain seperti berikut ini : 
a. Sesuai dengan kurikulum yang berlaku 
Setiap pembuatan perencanaan pembelajaran harus disesuaikan dengan 
kurikulum yang berlaku. Kurikulum merupakan program umum bagi 
penyelenggaraan setiap satuan pendidikan. Dalam kurikulum sudah 
Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton 
Utara T.A. 2015 Page 4-17 
“Bidang Kerjasama FKIP UHO”
dirumuskan tujuan lembaga (kompetensi lulusan) dan ruang lingkup isi 
kurikulum (standar isi). Oleh karena itu perencanaan pembelajaran adalah 
merupakan penjabaran operasional dari tujuan lembaga dan standar isi 
kurikulum. Dengan demikian apabila perencanaan dibuat dengan didasarkan 
pada kurikulum yang berlaku, maka perencanaan tersebut dapat berfungsi 
untuk merealisasikan pencapaian kompetensi lulusan dan standar isi dari 
kurikulum yang ditetapkan. 
b. Sesuai dengan kondisi yang ada 
Perencanaan pembelajaran selain harus memperhatikan tuntutan kurikulum 
nasional yang ditetapkan juga perencanaan harus mengakomodasi atau 
memperhatikan situasi dan kondisi yang ada dan berkembang disekitar 
sekolah berada. Oleh karena itu setiap guru pada saat menjabarkan 
kurikulum ke dalam bentuk perencanaan pembelajaran, seperti dalam 
bentuk silabus maupun rencana pelaksanaan pembelajaran, harus 
memperhatikan dan menjadikan situasi dan kondisi seperti : sumber daya 
alam, harapan masyarakat, sumber daya manusia, fasilitas, peluang maupun 
tantangan dan sumber-sumber lain yang tersedia hendaknya dapat dijadikan 
sumber masukan untuk dikembangkan dalam merumuskan perencanaan 
pembelajaran. Dengan demikian apabila perencanaan telah memenuhi 
kesesuaian dengan lingkungan sekitar, maka pembelajaran yang 
dilaksanakan akan dapat merespon harapan-harapan praktis yang menjadi 
dambaan pihak orang tua dan masyarakat pada umumnya. 
c. Sesuai dengan model pembelajaran yang akan dilaksanakan 
Bentuk pembelajaran sangat bervariasi dan memiliki banyak model atau 
pendekatan. Model pembelajaran heuristik tentu saja dalam prosesnya 
berbeda jika dibandingkan dengan model ekspositorik. Model atau 
pendekatan heuristik memiliki ciri utama yaitu menuntut aktivitas yang 
tinggi dari siswa dalam proses belajarnya. Posisi siswa dalam pendekatan 
heuristik tidak hanya sebagai penerima pembelajaran yang disampaikan 
Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton 
Utara T.A. 2015 Page 5-17 
“Bidang Kerjasama FKIP UHO”
oleh guru, akan tetapi aktif merespon dan mencari serta memecahkan 
permasalahan sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Adapun model 
atau pendekatan ekposiotorik, memiliki ciri utama yaitu aktivitas guru 
masih mendominasi. Guru mengendalikan berbagai aktivitas, dan siswa 
siap mengikuti apa yang diperintahkan oleh guru. Dengan demikian setiap 
model pembelajaran yang dikembangkan akan menuntut perencanaan atau 
scenario pembelajaran yang berbeda-beda disesuaikan dengan karakteristik 
model pembelajaran itu sendiri. 
d. Memperhitungkan waktu yang tersedia 
Setiap pembelajaran dalam kondisi yang standar di setiap sekolah selalu 
dibatasi oleh waktu. Tentu saja waktu yang tersedia untuk setiap pertemuan 
akan memberikan batas-batas tertentu terhadap setiap komponen 
pembelajaran. Mosalnya dengan waktu yang tersedia idealnya berapa 
banyak materi yang harus disajikan, metode dan media apa yang bida 
digunakan, sumber dan jenis evaluasi model yang cocok digunakan sesuai 
dengan waktu yang tersedia.Dengan demikian pembuatan perencanaan 
pembelajaran dianggap penting untuk mempert imbangkan waktu yang 
tersedia. Meskipun demikian tentu saja tidak salah dan bahkan sangat 
memungkinkan melalui perencanaan itu akan menentukan jumlah waktu 
yang dibutuhkan untuk pembelajaran yang akan dilakukan. 
e. Sistematis dan sistemik 
Perencanaan pembelajaran harus dibuat secara tersusun (sistematis) dan 
mencakup keseluruhan dari setiap komponen perencanaan pembelajaran itu 
sendiri (sistemik). Sistematis dalam pembuatan perencanaan pembelajaran, 
yaitu perumusan atau pengembangan setiap komponen harus mengikuti 
urutan yang logis, misalnya sebelum menetapkan materi apa yang harus 
dipelajari oleh siswa, tentu saja terlebih yang harus ditetapkan adalah tujuan 
yang harus dicapai. Setelah tujuan jelas baru ditetapkan materi, kemudian 
metode dan media, sumber-sumber, skenario pembelajaran dan terakhir baru 
Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton 
Utara T.A. 2015 Page 6-17 
“Bidang Kerjasama FKIP UHO”
ditetapkan evaluasi. Sedangkan sistemik yaitu seluruh komponen pokok 
pembelajaran melipiti : tujuan, isi, metode dan media serta evaluasi harus 
saling terkait, mempengaruhi dan menentukan antar setiap kompone n 
tersebut. 
f. Fleksibel 
Perencanaan pembelajaran harus dibuat dengan memperhatikan prinsip 
fleksibilitas, yaitu perencanaan harus memberi alternatif atau kemungkinan-kemungkinan 
terjadinya perubahan disesuaikan dengan situasi dan kondisi 
yang berkembang. Perencanaan sesuai dengan fungsinya yaitu merupakan 
proyeksi atau perkiraan. Dalam pelaksanaan karena mungkin terjadi sesuatu 
yang diluar perkiraan (perencanaan ) yang dibuat, maka pembelajaran harus 
tetap berjalan, yaitu dengan melakukan penyesuaian terhadap perencanaan 
yang telah dibuat sebelumnya untuk kemudian dilakukan modifikasi dan 
sisuaikan dengan kondisi yang berkembang. 
3. Hubungan Kurikulum, Perencanaan dan pembelajaran 
Perencanaan pembelajaran adalah pedoman operasional pelaksanaan 
pembelajaran, yang secara teknis dalam proses pembuatannya selalu merujuk 
pada kurikulum yang berlaku. Oleh karena itu perencanaan pembelajaran pada 
dasarnya adalah merupakan penjabaran lebih lanjut dari kurikulum. 
Perencanaan pembelajaran yang telah dibuat kemudian diimplentasikan dalam 
kegiatan belajar mengajar, dan hasil dari pembelajaran tersebut adalah dalam 
bentuk perubahan perilaku pada siswa (out-put). Dengan hubungan antar 
kurikulum, perencanaan pembelajaran serta hasil yang dicapai sangat penting 
artinya, terlebih lagi dengan kurikulum 2013. 
Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan 
tematik- integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang 
siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk 
mengantisipasi perkembangan masa depan. Titik beratnya, bertujuan untuk 
mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan 
Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton 
Utara T.A. 2015 Page 7-17 
“Bidang Kerjasama FKIP UHO”
observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), 
apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima mater i 
pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan 
penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, 
seni, dan budaya. 
Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi 
sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, 
inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam 
menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa 
depan yang lebih baik. 
B. Dasar Hukum 
1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 
2. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Otonomi Pemerintah 
Provinsi dan Kabupaten/Kota. 
3. Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 
5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan 
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai Daerah Otonom. 
6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru 
7. Keputusan menteri Pendidikan Nasional Nomor 1 29a/U/2004 tentang 
Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan. 
8. Permendikbud no. 23 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Permendiknas 
No. 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di 
Kabupaten/Kota 
Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton 
Utara T.A. 2015 Page 8-17 
“Bidang Kerjasama FKIP UHO”
C. Tujuan 
Tujuan dari program Diklat perangkat pembelajarana ini adalah terlaksananya 
pelatihan Implementasi Kuriulum 2013 adalah: 
1. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan, minat, inovasi, dan 
kreativitas para guru dalam KKG dengan menerapkan kurikulum 
2013 untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja profesionalnya. 
2. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang 
terarah untuk peningkatan profesionalisme secara berkelanjutan. 
3. Membuka wawasan tentang pembelajaran saintifik dalam penerapannya 
pada tematik terpadu. 
4. Memberi motivasi kepada guru dalam pelaksanakan pembelajaran secara 
bermakna sehingga peningkatan pengetahuan, sikap, keterampilan siswa 
sesuai dengan yang diharapkan. 
5. Meningkatkan kemampuan guru dalam pengelolaan nilai secara secara 
digital dengan software format nilai sesuai dengan kurikulum 2013. 
D. Rasional 
Dari hasil survey yang dilakukan melalui kegiatan PLPG di rayon 126 
FKIP Universitas Halu Oleo, kualitas perencanaan pembelajaran yang dihasilkan 
oleh guru-guru di Sulawesi Tenggara sangatlah rendah. Dengan maksud untuk 
memberi upaya peningkatan perencanaan sampai pada evaluasi berbasis digital, 
maka melalui diklat ini, peserta akan dilatih untuk menyusun dan mengembangkan 
sendiri perangkat-perangkat pembelajaran yang diperlukannya dalam kegiatan 
pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang akan dibuat meliputi silabus, 
RPP, buku siswa, lembar kerja s iswa, da n pengelolaa n nila i. Dengan 
menyusun dan mengembangka n sendir i perangka t pembelajaran yang 
diperlukan diharapkan proses pembelajaran dapat ber ja lan lebih ba ik dan lebih 
bers ifat konteks tual se suai dengan karakteristik lingkungan dan budaya di 
daerah masing-masing. 
Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton 
Utara T.A. 2015 Page 9-17 
“Bidang Kerjasama FKIP UHO”
Kemungkinan yang akan terjadi dalam proses belajar mengajar ketika seorang guru 
melakukan perencanaan pembelajaran dengan benar di antaranya: 
1. Guru akan mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas, sehingga 
memungkinkan target penyampaian materi yang berdasarkan Standar 
Kompetensi akan tercapai secara optimal, bahkan memungkinkan siswa lulus 
ujian dengan skor yang terbaik. 
2. Guru akan menguasai materi yang akan disampaikan dengan baik dan cara 
penyampaiannya, 
3. Guru akan mempunyai metode yang tepat dalam pengajarannya, sehingga 
materi akan mudah dipahami oleh siswa. 
4. Guru akan memiliki pemilihan media yang tepat, sehingga memungkinkan 
siswa sangat tertarik terhadap materi yang disampaikan. 
5. Guru akan memiliki standar jelas dalam memberikan evaluasi kepada siswa, 
bahkan memungkinkan para siswa dapat menjawab semua soal dengan tepat. 
Berdasarkan lima kemungkinan positif di atas, secara sederhana dapat 
dinyatakan bahwa proses belajar mengajar dengan perencanaan pembelajaran yang 
baik akan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Keberhasilan ini 
akan mendorong siswa dan guru untuk mengembangkan prestasinya di bidang 
pendidikan lebih baik lagi. 
Kemungkinan yang akan terjadi dalam proses belajar mengajar ketika seorang guru 
tidak melakukan perencanaan pembelajaran dengan benar di antaranya: 
1. Guru tidak akan mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas, sehingga 
memungkinkan target penyampaian materi yang berdasarkan Standar 
Kompetensi tidak akan tercapai, bahkan memungkinkan siswa tidak lulus dalam 
ujian. 
2. Guru tidak menguasai materi yang akan disampaikan dengan baik dan cara 
penyampaiannya, sehingga selain materi akan sulit dipahami oleh siswa, juga 
akan memungkinkan terjadinya kesalahan-kesalahan, baik dalam materi maupun 
penyampaiannya. 
Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton 
Utara T.A. 2015 Page 10-17 
“Bidang Kerjasama FKIP UHO”
3. Guru tidak akan mempunyai metode yang tepat dalam pengajarannya, sehingga 
memungkinkan akan menghambat daya serap siswa terhadap materi yang 
disampaikan. 
4. Guru tidak memiliki pemilihan media yang tepat, sehingga memungkinkan 
siswa mengalami kejenuhan karena kurangnya daya kreativitas guru dalam 
mengajar. 
5. Guru tidak akan memiliki standar jelas dalam memberikan evaluasi kepada 
siswa, bahkan memungkinkan para siswa tidak dapat menjawab soal-soal 
dengan tepat (mungkin juga mendapatkan skor di bawah standar minimal). 
E. Sasaran 
Sasaran dari penggunaan dan pemanfaatan implementasi Kurikulum ini adalah 
semua guru Sekolah Dasar (SD/MI) di Kabupaten Buton Utara sebanyak empat 
puluh 40 orang dengan mengambil secara proporsional setiap SD/MI pada 
setiap Kecamatan. 
F. Hasil yang Diharapkan 
1. Tumbuhnya dan meningkatnya kemampuan, minat, inovasi, dan kreativitas 
para guru di Sekolah Dasar. di Kabupaten Buton Utara dengan menerapkan 
perangkat pembelajaran dan penilaian dengan format penilaian digita sesuai 
Kurikulum 2013, yang pada akhirnya peningkatan kompetensi dan kinerja 
sebagai guru profesional. 
2. Meningkatnya kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang 
terarah dan profesionalisme secara berkelanjutan. 
3. Terbukanya wawasan guru tentang implementasi kurikulum 2013 
4. Sekolah Dasar di Kabupaten Buton Utara akan memiliki siswa yang siap 
untuk menghadapi masa depannya dalam membangun Bangsa Indonesia 
umumnya, membangun daerahnya pada khususnya. 
Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton 
Utara T.A. 2015 Page 11-17 
“Bidang Kerjasama FKIP UHO”
5. Mendorong Sekolah Dasar di Kabupaten Buton Utara menghasilkan lulusan 
yang berdaya saing tinggi dengan karakter yang memadai untuk melajutkan 
pendidikan yang lebih tinggi. 
G. Fasilitator 
Fasilitator diklat adalah Dosen FKIP yang telah berpengalaman secara 
Nasional (Instrutur Nasional), dengan Lama Diklat sekitar 40 jam. 
Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton 
Utara T.A. 2015 Page 12-17 
“Bidang Kerjasama FKIP UHO”
BAB II 
PELAKSANAAN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN 
A. Metode Pelatihan 
Workshop terdiri dari teori dan praktek dengan komposisi 30% untuk 
teori dan 70% untuk praktek. Adapun mekanisme kegiatan workshop 
sebagai berikut. 
1. Ceramah Umum 
a. Teknik penyusunan silabus, 
b. Teknik penyusunan RPP, 
c. Teknik penyusunan lembar kerja siswa, 
d. Teknik pengelolaan Nilai deg 
2. Diklat 
a. penyusunan silabus, 
b. penyusunan RPP, 
c. penyusunan lembar kerja siswa, 
d. Praktek pengolahan nilai dengan format digital. 
3. Presentasi umum 
4. Pembentukan kelompok kerja 
5. Peraktek pembuatan Silabus, dan Rencana Pembelajaran 
6. Peraktek pengelolaan nilai digital 
7. Evaluasi hasil capaian pelatihan 
B. Materi Pelatihan 
- Pedoman penyusunan Silabus 
- Pedoman penyusunan RPP 
- Penyusunan bahan ajar 
- Pedoman Evaluasi 
- Format nilai digital 
Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton 
Utara T.A. 2015 Page 13-17 
“Bidang Kerjasama FKIP UHO”
C. Target Guru 
Untuk guru Sekolah Dasar di Kabupaten Buton Utara baik guru kelas rendah, 
guru kelas tinggi maupun guru mata pelajaran. Untuk Trainer diharapkan guru 
sudah dianggap bisa berhasil jika telah mampu melakukan dan 
mengaplikasikannya pada siswa sesuai dengan arahan kurikulum 2013. 
D. Durasi Pelatihan 
Pelatihan ini mempuyai durasi 40 jam sesuai dengan kebutuhan peserta dalam 
memahami materi Kurikulum, ditambah dengan materi tentang Model 
Pembinaan Profesionalisme Guru Berkelanjutan 
E. Jadwal Pelaksanaan Pelatihan 
No Kegiatan Waktu 
1 Persiapan penyusunan proposal ......................... 2015 
2 
Pelaksanaan kegiatan Pendidikan dan 
Latihan 
..........................2015 
Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton 
Utara T.A. 2015 Page 14-17 
“Bidang Kerjasama FKIP UHO”
BAB III 
RENCANA ANGARAN DAN BIAYA 
A. Rancangan Anggaran Biaya 
Kegiatan Diklat ini direncanakan memerlukan biaya sebesar 
Rp.183.060.000,- (Seratus Delapan Puluh Tiga Juta Enam Puluh Ribu Rupiah) 
dengan rincian kegiatan pembelian ATK dan perlengkapan lainnya, sewa hotel, 
biaya konsumsi dan snack, biaya transportasi, biaya honor dan uang harian dan 
biaya evaluasi dan pelaporan. Adapun rincian pembiayaan pada setiap aspek 
pembiayaan dapat dilihat pada Tabel 1.sebagai berikut. 
Tabel 1. Rincian Rencana Anggaran Biaya 
Uraian Vol Satuan Sub Total 
1. ATK dan perlengkapan lainnya 
a.Map Peserta 1 Keg. 40 lembar 40 
7.500 
300.000 
b.Ballpoint 1 40 buah 40 
3.000 
120.000 
c.Blocknote 1 40 buah 40 
10.000 
400.000 
d.Kertas HVS A4 1 5 rim 5 
40.000 
200.000 
e.Penggandaan Materi 
Pelatihan 40 200 lembar 
8.000 
250 
2.000.000 
f.Penggandaan Naskah 
Pretest 40 15 lembar 600 
250 
150.000 
g.Baliho 1 2 lembar 2 
150.000 
300.000 
2. Sewa Hotel 
a. Kamar hotel 
1). Fasilitator 5 Orang 6 hari 30 
450.000 
13.500.000 
2). Panitia 3 Orang 6 18 
350.000 
6.300.000 
3). Peserta 40 Orang 6 240 
200.000 
48.000.000 
b. Ruang Pelatihan 1 Keg. 6 6 
2.000.000 
12.000.000 
3. Konsumsi dan Snack 
a. Konsumsi 48 orang 12 576 
35.000 
20.160.000 
b. Snack 48 orang 12 576 
15.000 
8.640.000 
Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton 
Utara T.A. 2015 Page 15-17 
“Bidang Kerjasama FKIP UHO”
4. Biaya Transportasi 
a. Transportasi persiapan 
(rental mobil) 1 Keg. 6 hari 6 
500.000 
3.000.000 
b. Transportasi lokal 
fasilitator 5 orang 6 hari 30 
100.000 
3.000.000 
b. Transportasi lokal 
fasilitator (Pejabat 
Dikbud. Kab. Buton 
Utara) 1 orang 2 hari 2 
150.000 
300.000 
c. Transportasi lokal 
panitia 3 orang 6 hari 18 
80.000 
1.440.000 
d. Transportasi lokal 
peserta 40 orang 6 hari 240 
80.000 
19.200.000 
5. Honor dan Uang Harian 
a. Honor fasilitator 5 orang 24 JP 120 
200.000 
24.000.000 
b. Honor fasilitator 
(Pejabat Dikbud Kab. 
Buton Utara) 1 Orang 2 JP 2 
250.000 
500.000 
c. Honor panitia 3 orang 6 hari 18 
100.000 
1.800.000 
d. Uang harian fasilitator 5 Orang 6 hari 30 
400.000 
12.000.000 
e. Uang harian panitia 3 orang 6 hari 18 
200.000 
3.600.000 
6. Evaluasi dan Pelaporan 
a. Penggandaan Naskah 
Postest 40 orang 15 lembar 600 
250 
150.000 
b. Penggandaan Laporan 1 Keg. 10 Eksp 10 
200.000 
2.000.000 
Jumlah Total 183.060.000,- 
Seratus Delapan Puluh Tiga Juta Enam Puluh Ribu Rupiah 
Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton 
Utara T.A. 2015 Page 16-17 
“Bidang Kerjasama FKIP UHO”
DAFTAR PUSTAKA 
Arends, Richard I.1997. Classroom instructional and management. New York : 
McGraw-Hill. 
Azhar Arsyad. (2003). Media pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada 
Hassoubah, Zaleha Izhab. 2004. Developing Creative & Critical Thinking 
Skills.Terjemahan Bambang Suryadi. Bandung: Penerbit Nuansa. 
NSTA. 2003. Standards for Science Teacher Preparation. Revised 2003. 
Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton 
Utara T.A. 2015 Page 17-17 
“Bidang Kerjasama FKIP UHO”

More Related Content

What's hot

Resume proses perencanaan pendidikan
Resume proses perencanaan pendidikanResume proses perencanaan pendidikan
Resume proses perencanaan pendidikanMuaz Rozak
 
Surat edaran nomor 14 tahun 2019 tentang penyederhanaan rencana pelaksaan pem...
Surat edaran nomor 14 tahun 2019 tentang penyederhanaan rencana pelaksaan pem...Surat edaran nomor 14 tahun 2019 tentang penyederhanaan rencana pelaksaan pem...
Surat edaran nomor 14 tahun 2019 tentang penyederhanaan rencana pelaksaan pem...Beny Abdurrahman
 
Pelaksanaan Kurikulum dan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Kurikulum dan Administrasi PendidikanPelaksanaan Kurikulum dan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Kurikulum dan Administrasi PendidikanImroati Ar
 
Perencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikanPerencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikanEko Nur Wibowo
 
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikanErta Erta
 
Bidang Garapan Administrasi Kurikulum
Bidang Garapan Administrasi Kurikulum Bidang Garapan Administrasi Kurikulum
Bidang Garapan Administrasi Kurikulum ida maesyaroh
 
Administrasi kurikulum
Administrasi kurikulumAdministrasi kurikulum
Administrasi kurikulumRyan Ananda
 
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARANPERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARANFitri Yusmaniah
 
Perencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikanPerencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikanAlifa Afif Mufida
 
Adm pendidikan ke 10 administrasi kurikulum
Adm pendidikan ke 10 administrasi kurikulumAdm pendidikan ke 10 administrasi kurikulum
Adm pendidikan ke 10 administrasi kurikulumujangjm
 
Administrasi kurikulum
Administrasi kurikulumAdministrasi kurikulum
Administrasi kurikulumShiltima Wiska
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran2008021
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranArin Ariyanti
 
Ppt kelp 2 adm krikulum
Ppt kelp 2 adm krikulumPpt kelp 2 adm krikulum
Ppt kelp 2 adm krikulumranioktalia
 

What's hot (20)

Resume proses perencanaan pendidikan
Resume proses perencanaan pendidikanResume proses perencanaan pendidikan
Resume proses perencanaan pendidikan
 
Surat edaran nomor 14 tahun 2019 tentang penyederhanaan rencana pelaksaan pem...
Surat edaran nomor 14 tahun 2019 tentang penyederhanaan rencana pelaksaan pem...Surat edaran nomor 14 tahun 2019 tentang penyederhanaan rencana pelaksaan pem...
Surat edaran nomor 14 tahun 2019 tentang penyederhanaan rencana pelaksaan pem...
 
Pelaksanaan Kurikulum dan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Kurikulum dan Administrasi PendidikanPelaksanaan Kurikulum dan Administrasi Pendidikan
Pelaksanaan Kurikulum dan Administrasi Pendidikan
 
Perencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikanPerencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikan
 
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
 
Bidang Garapan Administrasi Kurikulum
Bidang Garapan Administrasi Kurikulum Bidang Garapan Administrasi Kurikulum
Bidang Garapan Administrasi Kurikulum
 
Administrasi ptk
Administrasi ptkAdministrasi ptk
Administrasi ptk
 
Administrasi kurikulum
Administrasi kurikulumAdministrasi kurikulum
Administrasi kurikulum
 
Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikan
 
Kurikulum paud 1
Kurikulum paud 1Kurikulum paud 1
Kurikulum paud 1
 
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARANPERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
 
Adm kurikulum & guru
Adm kurikulum & guruAdm kurikulum & guru
Adm kurikulum & guru
 
Perencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikanPerencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikan
 
Adm pendidikan ke 10 administrasi kurikulum
Adm pendidikan ke 10 administrasi kurikulumAdm pendidikan ke 10 administrasi kurikulum
Adm pendidikan ke 10 administrasi kurikulum
 
silabus RPP
silabus RPPsilabus RPP
silabus RPP
 
Administrasi kurikulum
Administrasi kurikulumAdministrasi kurikulum
Administrasi kurikulum
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Ppt kelp 2 adm krikulum
Ppt kelp 2 adm krikulumPpt kelp 2 adm krikulum
Ppt kelp 2 adm krikulum
 
Program Pembelajaran
Program PembelajaranProgram Pembelajaran
Program Pembelajaran
 

Similar to Proposal butur

ppt hakikat pemebelajaran (1).pptx
ppt hakikat pemebelajaran (1).pptxppt hakikat pemebelajaran (1).pptx
ppt hakikat pemebelajaran (1).pptxogibaru
 
ppt hakikat pemebelajaran.pptx
ppt hakikat pemebelajaran.pptxppt hakikat pemebelajaran.pptx
ppt hakikat pemebelajaran.pptxogibaru
 
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana rahayumega yuliana
 
Hakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........x
Hakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........xHakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........x
Hakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........xAfifahArifin3
 
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mplBuku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mplMOHAMMAD YASIN, M.Pd
 
Bidang Garapan Kurikulum
Bidang Garapan KurikulumBidang Garapan Kurikulum
Bidang Garapan KurikulumAsni Latifah
 
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSPEvaluasi KTSP
Evaluasi KTSPAnan Nur
 
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0hasansanung
 
SM 3 Jurnal Manajemen pendidikan T2.docx
SM 3 Jurnal Manajemen pendidikan T2.docxSM 3 Jurnal Manajemen pendidikan T2.docx
SM 3 Jurnal Manajemen pendidikan T2.docxMelisaWulandariPutri
 
Belajar Bersama Diklat 9 Jan 2024 - Administrasi Guru AI.pdf
Belajar Bersama Diklat 9 Jan 2024 - Administrasi Guru AI.pdfBelajar Bersama Diklat 9 Jan 2024 - Administrasi Guru AI.pdf
Belajar Bersama Diklat 9 Jan 2024 - Administrasi Guru AI.pdfamirohnur49
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranArin Ariyanti
 
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan PembelajaranPenyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan PembelajaranPratiwiKartikaSari
 
PPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptxPPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptxdhienas
 
Eeenniii
EeenniiiEeenniii
Eeenniii200812
 

Similar to Proposal butur (20)

ppt hakikat pemebelajaran (1).pptx
ppt hakikat pemebelajaran (1).pptxppt hakikat pemebelajaran (1).pptx
ppt hakikat pemebelajaran (1).pptx
 
ppt hakikat pemebelajaran.pptx
ppt hakikat pemebelajaran.pptxppt hakikat pemebelajaran.pptx
ppt hakikat pemebelajaran.pptx
 
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
 
Hakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........x
Hakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........xHakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........x
Hakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........x
 
Bidang garapan kurikulum
Bidang garapan kurikulumBidang garapan kurikulum
Bidang garapan kurikulum
 
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mplBuku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
 
Evaluasiprogrampengajaran
EvaluasiprogrampengajaranEvaluasiprogrampengajaran
Evaluasiprogrampengajaran
 
Bidang Garapan Kurikulum
Bidang Garapan KurikulumBidang Garapan Kurikulum
Bidang Garapan Kurikulum
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
6. Program Semester
6. Program Semester6. Program Semester
6. Program Semester
 
Evaluasi KTSP
Evaluasi KTSPEvaluasi KTSP
Evaluasi KTSP
 
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0
 
SM 3 Jurnal Manajemen pendidikan T2.docx
SM 3 Jurnal Manajemen pendidikan T2.docxSM 3 Jurnal Manajemen pendidikan T2.docx
SM 3 Jurnal Manajemen pendidikan T2.docx
 
Belajar Bersama Diklat 9 Jan 2024 - Administrasi Guru AI.pdf
Belajar Bersama Diklat 9 Jan 2024 - Administrasi Guru AI.pdfBelajar Bersama Diklat 9 Jan 2024 - Administrasi Guru AI.pdf
Belajar Bersama Diklat 9 Jan 2024 - Administrasi Guru AI.pdf
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan PembelajaranPenyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
 
PPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptxPPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptx
 
2
22
2
 
Eeenniii
EeenniiiEeenniii
Eeenniii
 
Eeenniii
EeenniiiEeenniii
Eeenniii
 

More from FKIP UHO

Algopacks Presentation
Algopacks PresentationAlgopacks Presentation
Algopacks PresentationFKIP UHO
 
Pendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter FisikaPendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter FisikaFKIP UHO
 
Soal final fisdas kim
Soal final fisdas kimSoal final fisdas kim
Soal final fisdas kimFKIP UHO
 
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)FKIP UHO
 
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)FKIP UHO
 
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOPembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOFKIP UHO
 
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduPedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduFKIP UHO
 
Pedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis risetPedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis risetFKIP UHO
 
pembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetpembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetFKIP UHO
 
Diklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaranDiklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaranFKIP UHO
 
Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013FKIP UHO
 
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013FKIP UHO
 
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uhoPedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uhoFKIP UHO
 
Gv token precentation
Gv token precentationGv token precentation
Gv token precentationFKIP UHO
 
Sop kerjasama
Sop kerjasamaSop kerjasama
Sop kerjasamaFKIP UHO
 
Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1FKIP UHO
 
Program Unggulan
Program UnggulanProgram Unggulan
Program UnggulanFKIP UHO
 
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahanMembangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahanFKIP UHO
 
MATERI WORSHO PLPG 2013 Rayon 126 Kendari
MATERI WORSHO PLPG 2013 Rayon 126 KendariMATERI WORSHO PLPG 2013 Rayon 126 Kendari
MATERI WORSHO PLPG 2013 Rayon 126 KendariFKIP UHO
 

More from FKIP UHO (20)

Algopacks Presentation
Algopacks PresentationAlgopacks Presentation
Algopacks Presentation
 
Pendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter FisikaPendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter Fisika
 
Soal final fisdas kim
Soal final fisdas kimSoal final fisdas kim
Soal final fisdas kim
 
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
 
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
 
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOPembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
 
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduPedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
 
Pedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis risetPedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis riset
 
pembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetpembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis riset
 
Diklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaranDiklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaran
 
Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013
 
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
 
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uhoPedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
 
Gv token precentation
Gv token precentationGv token precentation
Gv token precentation
 
Sop kerjasama
Sop kerjasamaSop kerjasama
Sop kerjasama
 
Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1
 
Soal lab
Soal labSoal lab
Soal lab
 
Program Unggulan
Program UnggulanProgram Unggulan
Program Unggulan
 
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahanMembangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
 
MATERI WORSHO PLPG 2013 Rayon 126 Kendari
MATERI WORSHO PLPG 2013 Rayon 126 KendariMATERI WORSHO PLPG 2013 Rayon 126 Kendari
MATERI WORSHO PLPG 2013 Rayon 126 Kendari
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

Proposal butur

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru merupakan salah satu pihak dalam dunia pendidikan yang memegang peran penting untuk mengarahkan siswa agar berhasil dalam kegiatan proses belajarnya. Berkenaan dengan hal ini, pemerintah menetapkan anggaran 20% dari APBN untuk kemajuan pendidikan. Sehingga negara berharap guru sebagai salah satu unsur penentu keberhasilan belajar siswa bisa menjadi seorang profesional. Kata profesional di atas menuntut guru untuk melakukan perencanaan pembelajaran agar dapat menyampaikan materi pelajaran kepada siswa secara sistematis dan tepat, sehingga dapat tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Perencanaan pembelajaran ini kadang-kadang membuat guru malas, misalnya menganggap silabus dan RPP terlalu konseptual, tidak terlalu relevan dengan kenyataan dalam mengajar. Pembelajaraan adalah proses yang diatur menurut langkah-langkah tertentu (sistematis) melibatkan berbagai unsur atau komponen pembelajaran secara terpadu (sistemik). Pengaturan yang dilakukan secara sistematis dan sistemik dimaksudkan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara logis, efektif dan efisien. Pengaturan ini secara praktis dibuat dalam bentuk perencanaan mengajar. Perencanaan pembelajaran adalah suatu proyeksi mengenai kegiatan atau proses yang akan dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Dalam Peraturan Peraturan PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan , bahwa perencanaan pembelajaran tersebut meliputi dua jenis yaitu : pertama Silabus Pembelajaran dan kedua Rencana Pelaksaaan Pembelajaran”. Perencanaan pembelajaran (intuctional design), memperkirakan dan memproyeksikan tindakan atau aktivitas yang akan dilakukan pada saat pembelajaran. mengingat perencanaan sebagai proyeksi kegiatan, maka kedudukannya dalam sistem pembelajaran menjadi amat penting dan strategis. Guru dapat membayangkan apabila kegiatan pembelajaran sebagai upaya untuk merubah perilaku siswa, dan tidak melalui perencanaan yang matang, maka dapat Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton Utara T.A. 2015 Page 1-17 “Bidang Kerjasama FKIP UHO”
  • 2. dibayangkan akan seperti apa proses pembelajaran itu. Dampaknya terhadap proses dan hasil pembelajaran secara khusus dan penyidikan pada umumnya sulit diprediksi. Andai kita boleh membandingkan, dilihat dari resiko atau dampak yang dapat ditimbulkan, nampaknya lebih berbahaya pembelajaran yang tidak direncanakan dari pada membuat satu bangunan rumah. Keduanya beresiko, tapi karena pembelajaran langsung berhubungan dengan “pencetakan manusia”, kerugian akan lebih patal dibandingkan dengan bentuk bangunan yang dihasilkan jika tanpa perencanaan. Disinilah letak atau esensi pentingnya perencanaan pembelajaran, terutama dilihat dari beberapa segi sebagai berikut: 1. Pertimbangan Praktis a. Perencanaan sebagai pedoman atau panduan Dengan perencanaan yang telah dibuat, maka guru ketika melaksanakan proses pembelajaran secara umum akan mengikuti langkah- langkah atau prosedur dan aktivitas pembelajaran disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Dengan demikian pada saat mengajar guru selalu menggunakan perencanaan sebagai pedoman “ Intuctional design describe procedures for intructional implementation ” (Reigeluth. 1983 : 10). Apabila setiap guru ketika mengajar selalu membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dan secara disiplin patuh terhadap perencanaan yang telah dibuat ketika mengajarnya, maka tidak akan terjadi adanya kesenjangan antara pelaksanakan pembelajaran dengan kurikulum yang ada di atasnya, seperti dengan silabus pembelajaran dengan kurikulum tingkat satua n pendidikan dan lebih jauh lagi dengan sasaran tujuan pendidikan nasional. b. Perencanaan menggambarkan hasil Perencanaan selain merupakan gambaran proyeksi kegiatan yang akan dilakukan, juga melalui fungsi praktis perencanaan pembelajaran adalah Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton Utara T.A. 2015 Page 2-17 “Bidang Kerjasama FKIP UHO”
  • 3. menggambarkan hasil yang akan atau harus dicapai dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Perencanaan adalah proses dan cara berpikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang diharapkan (Ely, 1979). Oleh karena itu untuk merumuskan tujuan pembelajaran sebagai bagian dari sistem perencanaan pembelajaran, indikator atau tujuan pembelajaran harus dirumuskan dalam bentuk tingkah laku operasional yang terukur. Melalui rumusan tujuan/indikator yang operasional sasaran hasil pembelajaran yang akan atau harus dicapai siswa sudah tergambarkan secara jelas. Itulah salah satu ciri dari fungsi perencanaan pembelajaran menggambarkan hasil. c. Perencanaan sebagai alat kontrol Sasaran utama kegiatan pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran, indikator tercapainya tujuan pembelajaran adalah “perubahan perilaku“ pada setiap siswa. Perubahan perilaku baik dalam bentuk pengetahuan, sikap maupun keterampilan adalah perubahan yang disengaja atau direncanakan. Oleh karena itu setiap kegiatan pembelajaran baik dilakukan di dalam kelas maupun diluar kelas selalau harus dalam kegiatan terencana dan terkontrol. Reigeluth menyatakan “Intructional design describe procedure for intructional management”. Management dalam kata lain adalah pengelolaan, salah asatu unsur dari pengelolaan itu pengawasan atau kontrol. Maksud dari kegiatan pengawasan atau kontrol adalah untuk mengetahui pelaksanaan atau kegiatan yang dilakukan apakah berjalan sesuai dengan yang direncanakan atau tidak. Dari pengontrolan ini juga dapat diketahui apakah berbagai sumber kegiatan dapat digunakan secara efektif dan efisien. Dengan adanya perencanaan pembelajaran yang berfungsi sebagai alat kontrol, maka apabila terjadi adanya kegiatan pembelajaran yang tidak sesuai dengan skenario pembelajaran akan segera diketahui dan pada saat itu pula pembelajaran dikembalikan kepada rencana yang telah disusun. Dengan Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton Utara T.A. 2015 Page 3-17 “Bidang Kerjasama FKIP UHO”
  • 4. demikian peluang terjadinya in-efisiensi dan in-efektivitas dalam proses dan hasil pembelajaran akan bisa dikurangi. Oleh karena itu setiap guru pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran jangan abaikan perencanaan pembelajaran, agar kegiatan kita dapat terkontrol. d. Perencanaan sebagai alat evaluasi Pada saat merumuskan tujuan atau indikator pembelajaran yang menjadi salah satu unsur dalam perencanaan pembelajaran, maka gambaran hasil yang akan atau harus dicapai sudah tergambarkan dengan jelas. Artinya perencanaan pembelajaran menggambarkan hasil. Sejauhmana sasaran pembelajaran yaitu tujuan atau indikator pembelajaran telah tercapai atau tidak. Diketahui melalui kegiatan evaluasi. Dengan demikian maka fungsi berikutnya dari perencanaan pembelajaran adalah sebagai alat evaluasi “intuctional design identifies and remedies weaknesses as a part of instructional evaluation” (Regeluth, 1983). Evaluasi dapat memberikan data atau hasil yang akurat jika tujuan atau indikator pembelajaran dirumuskan secara akurat pula. Oleh kerena itu dalam panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dijelaskan “indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur atau dapat diobservasi”. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian (evaluasi). 2. Prinsip Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Agar perencanaan pembelajaran yang dibuat dapat dijadikan pedoman yang jelas dan akurat, maka dalam pembuatannya harus memperhatikan dan mengikuti beberapa prinsip antara lain seperti berikut ini : a. Sesuai dengan kurikulum yang berlaku Setiap pembuatan perencanaan pembelajaran harus disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Kurikulum merupakan program umum bagi penyelenggaraan setiap satuan pendidikan. Dalam kurikulum sudah Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton Utara T.A. 2015 Page 4-17 “Bidang Kerjasama FKIP UHO”
  • 5. dirumuskan tujuan lembaga (kompetensi lulusan) dan ruang lingkup isi kurikulum (standar isi). Oleh karena itu perencanaan pembelajaran adalah merupakan penjabaran operasional dari tujuan lembaga dan standar isi kurikulum. Dengan demikian apabila perencanaan dibuat dengan didasarkan pada kurikulum yang berlaku, maka perencanaan tersebut dapat berfungsi untuk merealisasikan pencapaian kompetensi lulusan dan standar isi dari kurikulum yang ditetapkan. b. Sesuai dengan kondisi yang ada Perencanaan pembelajaran selain harus memperhatikan tuntutan kurikulum nasional yang ditetapkan juga perencanaan harus mengakomodasi atau memperhatikan situasi dan kondisi yang ada dan berkembang disekitar sekolah berada. Oleh karena itu setiap guru pada saat menjabarkan kurikulum ke dalam bentuk perencanaan pembelajaran, seperti dalam bentuk silabus maupun rencana pelaksanaan pembelajaran, harus memperhatikan dan menjadikan situasi dan kondisi seperti : sumber daya alam, harapan masyarakat, sumber daya manusia, fasilitas, peluang maupun tantangan dan sumber-sumber lain yang tersedia hendaknya dapat dijadikan sumber masukan untuk dikembangkan dalam merumuskan perencanaan pembelajaran. Dengan demikian apabila perencanaan telah memenuhi kesesuaian dengan lingkungan sekitar, maka pembelajaran yang dilaksanakan akan dapat merespon harapan-harapan praktis yang menjadi dambaan pihak orang tua dan masyarakat pada umumnya. c. Sesuai dengan model pembelajaran yang akan dilaksanakan Bentuk pembelajaran sangat bervariasi dan memiliki banyak model atau pendekatan. Model pembelajaran heuristik tentu saja dalam prosesnya berbeda jika dibandingkan dengan model ekspositorik. Model atau pendekatan heuristik memiliki ciri utama yaitu menuntut aktivitas yang tinggi dari siswa dalam proses belajarnya. Posisi siswa dalam pendekatan heuristik tidak hanya sebagai penerima pembelajaran yang disampaikan Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton Utara T.A. 2015 Page 5-17 “Bidang Kerjasama FKIP UHO”
  • 6. oleh guru, akan tetapi aktif merespon dan mencari serta memecahkan permasalahan sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Adapun model atau pendekatan ekposiotorik, memiliki ciri utama yaitu aktivitas guru masih mendominasi. Guru mengendalikan berbagai aktivitas, dan siswa siap mengikuti apa yang diperintahkan oleh guru. Dengan demikian setiap model pembelajaran yang dikembangkan akan menuntut perencanaan atau scenario pembelajaran yang berbeda-beda disesuaikan dengan karakteristik model pembelajaran itu sendiri. d. Memperhitungkan waktu yang tersedia Setiap pembelajaran dalam kondisi yang standar di setiap sekolah selalu dibatasi oleh waktu. Tentu saja waktu yang tersedia untuk setiap pertemuan akan memberikan batas-batas tertentu terhadap setiap komponen pembelajaran. Mosalnya dengan waktu yang tersedia idealnya berapa banyak materi yang harus disajikan, metode dan media apa yang bida digunakan, sumber dan jenis evaluasi model yang cocok digunakan sesuai dengan waktu yang tersedia.Dengan demikian pembuatan perencanaan pembelajaran dianggap penting untuk mempert imbangkan waktu yang tersedia. Meskipun demikian tentu saja tidak salah dan bahkan sangat memungkinkan melalui perencanaan itu akan menentukan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran yang akan dilakukan. e. Sistematis dan sistemik Perencanaan pembelajaran harus dibuat secara tersusun (sistematis) dan mencakup keseluruhan dari setiap komponen perencanaan pembelajaran itu sendiri (sistemik). Sistematis dalam pembuatan perencanaan pembelajaran, yaitu perumusan atau pengembangan setiap komponen harus mengikuti urutan yang logis, misalnya sebelum menetapkan materi apa yang harus dipelajari oleh siswa, tentu saja terlebih yang harus ditetapkan adalah tujuan yang harus dicapai. Setelah tujuan jelas baru ditetapkan materi, kemudian metode dan media, sumber-sumber, skenario pembelajaran dan terakhir baru Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton Utara T.A. 2015 Page 6-17 “Bidang Kerjasama FKIP UHO”
  • 7. ditetapkan evaluasi. Sedangkan sistemik yaitu seluruh komponen pokok pembelajaran melipiti : tujuan, isi, metode dan media serta evaluasi harus saling terkait, mempengaruhi dan menentukan antar setiap kompone n tersebut. f. Fleksibel Perencanaan pembelajaran harus dibuat dengan memperhatikan prinsip fleksibilitas, yaitu perencanaan harus memberi alternatif atau kemungkinan-kemungkinan terjadinya perubahan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berkembang. Perencanaan sesuai dengan fungsinya yaitu merupakan proyeksi atau perkiraan. Dalam pelaksanaan karena mungkin terjadi sesuatu yang diluar perkiraan (perencanaan ) yang dibuat, maka pembelajaran harus tetap berjalan, yaitu dengan melakukan penyesuaian terhadap perencanaan yang telah dibuat sebelumnya untuk kemudian dilakukan modifikasi dan sisuaikan dengan kondisi yang berkembang. 3. Hubungan Kurikulum, Perencanaan dan pembelajaran Perencanaan pembelajaran adalah pedoman operasional pelaksanaan pembelajaran, yang secara teknis dalam proses pembuatannya selalu merujuk pada kurikulum yang berlaku. Oleh karena itu perencanaan pembelajaran pada dasarnya adalah merupakan penjabaran lebih lanjut dari kurikulum. Perencanaan pembelajaran yang telah dibuat kemudian diimplentasikan dalam kegiatan belajar mengajar, dan hasil dari pembelajaran tersebut adalah dalam bentuk perubahan perilaku pada siswa (out-put). Dengan hubungan antar kurikulum, perencanaan pembelajaran serta hasil yang dicapai sangat penting artinya, terlebih lagi dengan kurikulum 2013. Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik- integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton Utara T.A. 2015 Page 7-17 “Bidang Kerjasama FKIP UHO”
  • 8. observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima mater i pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik. B. Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Otonomi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. 3. Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai Daerah Otonom. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru 7. Keputusan menteri Pendidikan Nasional Nomor 1 29a/U/2004 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan. 8. Permendikbud no. 23 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Permendiknas No. 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton Utara T.A. 2015 Page 8-17 “Bidang Kerjasama FKIP UHO”
  • 9. C. Tujuan Tujuan dari program Diklat perangkat pembelajarana ini adalah terlaksananya pelatihan Implementasi Kuriulum 2013 adalah: 1. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan, minat, inovasi, dan kreativitas para guru dalam KKG dengan menerapkan kurikulum 2013 untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja profesionalnya. 2. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang terarah untuk peningkatan profesionalisme secara berkelanjutan. 3. Membuka wawasan tentang pembelajaran saintifik dalam penerapannya pada tematik terpadu. 4. Memberi motivasi kepada guru dalam pelaksanakan pembelajaran secara bermakna sehingga peningkatan pengetahuan, sikap, keterampilan siswa sesuai dengan yang diharapkan. 5. Meningkatkan kemampuan guru dalam pengelolaan nilai secara secara digital dengan software format nilai sesuai dengan kurikulum 2013. D. Rasional Dari hasil survey yang dilakukan melalui kegiatan PLPG di rayon 126 FKIP Universitas Halu Oleo, kualitas perencanaan pembelajaran yang dihasilkan oleh guru-guru di Sulawesi Tenggara sangatlah rendah. Dengan maksud untuk memberi upaya peningkatan perencanaan sampai pada evaluasi berbasis digital, maka melalui diklat ini, peserta akan dilatih untuk menyusun dan mengembangkan sendiri perangkat-perangkat pembelajaran yang diperlukannya dalam kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang akan dibuat meliputi silabus, RPP, buku siswa, lembar kerja s iswa, da n pengelolaa n nila i. Dengan menyusun dan mengembangka n sendir i perangka t pembelajaran yang diperlukan diharapkan proses pembelajaran dapat ber ja lan lebih ba ik dan lebih bers ifat konteks tual se suai dengan karakteristik lingkungan dan budaya di daerah masing-masing. Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton Utara T.A. 2015 Page 9-17 “Bidang Kerjasama FKIP UHO”
  • 10. Kemungkinan yang akan terjadi dalam proses belajar mengajar ketika seorang guru melakukan perencanaan pembelajaran dengan benar di antaranya: 1. Guru akan mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas, sehingga memungkinkan target penyampaian materi yang berdasarkan Standar Kompetensi akan tercapai secara optimal, bahkan memungkinkan siswa lulus ujian dengan skor yang terbaik. 2. Guru akan menguasai materi yang akan disampaikan dengan baik dan cara penyampaiannya, 3. Guru akan mempunyai metode yang tepat dalam pengajarannya, sehingga materi akan mudah dipahami oleh siswa. 4. Guru akan memiliki pemilihan media yang tepat, sehingga memungkinkan siswa sangat tertarik terhadap materi yang disampaikan. 5. Guru akan memiliki standar jelas dalam memberikan evaluasi kepada siswa, bahkan memungkinkan para siswa dapat menjawab semua soal dengan tepat. Berdasarkan lima kemungkinan positif di atas, secara sederhana dapat dinyatakan bahwa proses belajar mengajar dengan perencanaan pembelajaran yang baik akan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Keberhasilan ini akan mendorong siswa dan guru untuk mengembangkan prestasinya di bidang pendidikan lebih baik lagi. Kemungkinan yang akan terjadi dalam proses belajar mengajar ketika seorang guru tidak melakukan perencanaan pembelajaran dengan benar di antaranya: 1. Guru tidak akan mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas, sehingga memungkinkan target penyampaian materi yang berdasarkan Standar Kompetensi tidak akan tercapai, bahkan memungkinkan siswa tidak lulus dalam ujian. 2. Guru tidak menguasai materi yang akan disampaikan dengan baik dan cara penyampaiannya, sehingga selain materi akan sulit dipahami oleh siswa, juga akan memungkinkan terjadinya kesalahan-kesalahan, baik dalam materi maupun penyampaiannya. Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton Utara T.A. 2015 Page 10-17 “Bidang Kerjasama FKIP UHO”
  • 11. 3. Guru tidak akan mempunyai metode yang tepat dalam pengajarannya, sehingga memungkinkan akan menghambat daya serap siswa terhadap materi yang disampaikan. 4. Guru tidak memiliki pemilihan media yang tepat, sehingga memungkinkan siswa mengalami kejenuhan karena kurangnya daya kreativitas guru dalam mengajar. 5. Guru tidak akan memiliki standar jelas dalam memberikan evaluasi kepada siswa, bahkan memungkinkan para siswa tidak dapat menjawab soal-soal dengan tepat (mungkin juga mendapatkan skor di bawah standar minimal). E. Sasaran Sasaran dari penggunaan dan pemanfaatan implementasi Kurikulum ini adalah semua guru Sekolah Dasar (SD/MI) di Kabupaten Buton Utara sebanyak empat puluh 40 orang dengan mengambil secara proporsional setiap SD/MI pada setiap Kecamatan. F. Hasil yang Diharapkan 1. Tumbuhnya dan meningkatnya kemampuan, minat, inovasi, dan kreativitas para guru di Sekolah Dasar. di Kabupaten Buton Utara dengan menerapkan perangkat pembelajaran dan penilaian dengan format penilaian digita sesuai Kurikulum 2013, yang pada akhirnya peningkatan kompetensi dan kinerja sebagai guru profesional. 2. Meningkatnya kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang terarah dan profesionalisme secara berkelanjutan. 3. Terbukanya wawasan guru tentang implementasi kurikulum 2013 4. Sekolah Dasar di Kabupaten Buton Utara akan memiliki siswa yang siap untuk menghadapi masa depannya dalam membangun Bangsa Indonesia umumnya, membangun daerahnya pada khususnya. Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton Utara T.A. 2015 Page 11-17 “Bidang Kerjasama FKIP UHO”
  • 12. 5. Mendorong Sekolah Dasar di Kabupaten Buton Utara menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi dengan karakter yang memadai untuk melajutkan pendidikan yang lebih tinggi. G. Fasilitator Fasilitator diklat adalah Dosen FKIP yang telah berpengalaman secara Nasional (Instrutur Nasional), dengan Lama Diklat sekitar 40 jam. Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton Utara T.A. 2015 Page 12-17 “Bidang Kerjasama FKIP UHO”
  • 13. BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN A. Metode Pelatihan Workshop terdiri dari teori dan praktek dengan komposisi 30% untuk teori dan 70% untuk praktek. Adapun mekanisme kegiatan workshop sebagai berikut. 1. Ceramah Umum a. Teknik penyusunan silabus, b. Teknik penyusunan RPP, c. Teknik penyusunan lembar kerja siswa, d. Teknik pengelolaan Nilai deg 2. Diklat a. penyusunan silabus, b. penyusunan RPP, c. penyusunan lembar kerja siswa, d. Praktek pengolahan nilai dengan format digital. 3. Presentasi umum 4. Pembentukan kelompok kerja 5. Peraktek pembuatan Silabus, dan Rencana Pembelajaran 6. Peraktek pengelolaan nilai digital 7. Evaluasi hasil capaian pelatihan B. Materi Pelatihan - Pedoman penyusunan Silabus - Pedoman penyusunan RPP - Penyusunan bahan ajar - Pedoman Evaluasi - Format nilai digital Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton Utara T.A. 2015 Page 13-17 “Bidang Kerjasama FKIP UHO”
  • 14. C. Target Guru Untuk guru Sekolah Dasar di Kabupaten Buton Utara baik guru kelas rendah, guru kelas tinggi maupun guru mata pelajaran. Untuk Trainer diharapkan guru sudah dianggap bisa berhasil jika telah mampu melakukan dan mengaplikasikannya pada siswa sesuai dengan arahan kurikulum 2013. D. Durasi Pelatihan Pelatihan ini mempuyai durasi 40 jam sesuai dengan kebutuhan peserta dalam memahami materi Kurikulum, ditambah dengan materi tentang Model Pembinaan Profesionalisme Guru Berkelanjutan E. Jadwal Pelaksanaan Pelatihan No Kegiatan Waktu 1 Persiapan penyusunan proposal ......................... 2015 2 Pelaksanaan kegiatan Pendidikan dan Latihan ..........................2015 Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton Utara T.A. 2015 Page 14-17 “Bidang Kerjasama FKIP UHO”
  • 15. BAB III RENCANA ANGARAN DAN BIAYA A. Rancangan Anggaran Biaya Kegiatan Diklat ini direncanakan memerlukan biaya sebesar Rp.183.060.000,- (Seratus Delapan Puluh Tiga Juta Enam Puluh Ribu Rupiah) dengan rincian kegiatan pembelian ATK dan perlengkapan lainnya, sewa hotel, biaya konsumsi dan snack, biaya transportasi, biaya honor dan uang harian dan biaya evaluasi dan pelaporan. Adapun rincian pembiayaan pada setiap aspek pembiayaan dapat dilihat pada Tabel 1.sebagai berikut. Tabel 1. Rincian Rencana Anggaran Biaya Uraian Vol Satuan Sub Total 1. ATK dan perlengkapan lainnya a.Map Peserta 1 Keg. 40 lembar 40 7.500 300.000 b.Ballpoint 1 40 buah 40 3.000 120.000 c.Blocknote 1 40 buah 40 10.000 400.000 d.Kertas HVS A4 1 5 rim 5 40.000 200.000 e.Penggandaan Materi Pelatihan 40 200 lembar 8.000 250 2.000.000 f.Penggandaan Naskah Pretest 40 15 lembar 600 250 150.000 g.Baliho 1 2 lembar 2 150.000 300.000 2. Sewa Hotel a. Kamar hotel 1). Fasilitator 5 Orang 6 hari 30 450.000 13.500.000 2). Panitia 3 Orang 6 18 350.000 6.300.000 3). Peserta 40 Orang 6 240 200.000 48.000.000 b. Ruang Pelatihan 1 Keg. 6 6 2.000.000 12.000.000 3. Konsumsi dan Snack a. Konsumsi 48 orang 12 576 35.000 20.160.000 b. Snack 48 orang 12 576 15.000 8.640.000 Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton Utara T.A. 2015 Page 15-17 “Bidang Kerjasama FKIP UHO”
  • 16. 4. Biaya Transportasi a. Transportasi persiapan (rental mobil) 1 Keg. 6 hari 6 500.000 3.000.000 b. Transportasi lokal fasilitator 5 orang 6 hari 30 100.000 3.000.000 b. Transportasi lokal fasilitator (Pejabat Dikbud. Kab. Buton Utara) 1 orang 2 hari 2 150.000 300.000 c. Transportasi lokal panitia 3 orang 6 hari 18 80.000 1.440.000 d. Transportasi lokal peserta 40 orang 6 hari 240 80.000 19.200.000 5. Honor dan Uang Harian a. Honor fasilitator 5 orang 24 JP 120 200.000 24.000.000 b. Honor fasilitator (Pejabat Dikbud Kab. Buton Utara) 1 Orang 2 JP 2 250.000 500.000 c. Honor panitia 3 orang 6 hari 18 100.000 1.800.000 d. Uang harian fasilitator 5 Orang 6 hari 30 400.000 12.000.000 e. Uang harian panitia 3 orang 6 hari 18 200.000 3.600.000 6. Evaluasi dan Pelaporan a. Penggandaan Naskah Postest 40 orang 15 lembar 600 250 150.000 b. Penggandaan Laporan 1 Keg. 10 Eksp 10 200.000 2.000.000 Jumlah Total 183.060.000,- Seratus Delapan Puluh Tiga Juta Enam Puluh Ribu Rupiah Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton Utara T.A. 2015 Page 16-17 “Bidang Kerjasama FKIP UHO”
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Arends, Richard I.1997. Classroom instructional and management. New York : McGraw-Hill. Azhar Arsyad. (2003). Media pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada Hassoubah, Zaleha Izhab. 2004. Developing Creative & Critical Thinking Skills.Terjemahan Bambang Suryadi. Bandung: Penerbit Nuansa. NSTA. 2003. Standards for Science Teacher Preparation. Revised 2003. Peningkatan Kualitas Profesional bagi Guru SD di Kabupaten Buton Utara T.A. 2015 Page 17-17 “Bidang Kerjasama FKIP UHO”