SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
UJIAN TENGAH SEMESTER
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Perencanaan Pembelajaran
Yang dibina oleh Dr. Ahamad Dardiri, M.Pd.
Oleh :
NOVIA ISTIQOMA
120521403378
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 PTB
Maret 2015
Nama : NOVIA ISTIQOMA
Nim : 120521403378
Mata ujian : Perencanaan Pembelajaran
Prodi/Smt : PTB / Gasal 2014-2015
Sifat : Take Home
DosenPenguji : Dr. Ahamad Dardiri, M.Pd.
UJIAN TENGAH SEMESTER
UTS 1
1. Jelaskan pengertian perencanaan pembelajaran dan prinsip-pronsip dalam
membuat perencanaan pembelajaran !
2. Sebutkan jenis-jenis / bentuk perencanaan pembelajaran!jelaskan!
3. Jelaskan fungsi perencanaan pembelajaran!
4. Jelaskan pendekatan system dalam suatu perencanaan pembelajaran!
5. Jelaskan hirarki tujuan Pendidikan Nasional Indonesia dan apa saja
kemampuan yang sebaiknya harus dimiliki siswa SMK!
UTS 2
1. Rumusan Kompetensi Inti (KI 1 dan K2) yang harus dimilik siswa
2. Rumuskan Kompetensi Dasar KI 3 dsan KI 4
3. Rumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi untuk KI 3 dan KI 4
1. A. Pengertian Perencanaan pembelajaran :
Para ahli memiliki pendapat berlainan meskipun memiliki tujuan yang sama,
diantaranya adalah:
- Branch yang mengartikan perencanaan pembelajaran sebagai suatu sistem yang
berisi prosedur untuk mengembangkan pendidikan dengan cara yang konsisten dan
reliable.
- Ritchy memberi arti perencanaan pembelajaran sebagai ilmu yang merancang detail
secara spesifik untuk pengembangan, evaluasi dan pemeliharaan situasi dengan
fasilitas pengetahuan diantara satuan besar dan kecil persoalan pokok.
- Smith & Ragan menyebut rencana pembelajaran sebagai proses sistematis dalam
mengartikan prinsip belajar dan pembelajaran kedalam rancangan untuk bahan dan
aktifitas pembelajaran, sumber informasi dan evaluasi.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa : Perencanaan pembelajaran
sebagai suatu proses kerjasama, tidak hanya menitikberatkan pada kegiatan guru atau
kegiatan siswa saja, akan tetapi guru dan siswa secara bersama-sama berusaha
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
B. Prinsip-prinsip umum perencanaan
Pada pokoknya prinsip-prinsip dalam pembuatan perencanaan pembelajaran ( Astiza :
2010 ) antara lain :
a. Memperhatikan karakteristik anak
Dalam perencanaan pembelajaran (desain intruksional) harus memperhatikan
kondisi yang ada dalam diri siswa dan kondisi yang ada di luar diri siswa menurut
gagne (Astiza, 1979:13).
b. Berorientasi pada kurikulum yang berlaku
Perencanaan yang di buat oleh guru seperti dalam bentuk silabus maupun dalam
bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran harus di susun dan di kembangkan
berdasarkan pada kurikulum yang berlaku.
c. Sistematika kegiatan pembelajaran
Urutan kegiatan pembelajaran di kembangkan secaara sistematis dengan
mempertimbangkan urutan dari yang mudah menuju yang kebih sulit, dari yang
bersifat sederhana menuju yang lebih kompleks.
d. Melengkapi perencanaan pembelajaran
Yaitu dengan menambah instrumen-instrumen pembelajaran, mislanya lembar
kerja siswa, format isian, lembar catatan tertentu di sesuaikan dengan tujuan
pembelajaran yang harus di capai.
e. Bersifat fleksibel (dinamis)
Perencanaan pembelajaran di sesuaikan dengan situasi dan kondisi saat
berlangsungnya pembelajaran.
f. Berdasarkan pendekatan sistem
Artinya setiap unsur perencanaan pembelajaran yang di kembangkan harus
merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dan memiliki keterpaduan.
2. Bentuk-Bentuk Perencanaan Pembelajaran
Jenis perencanaan pembelajaran menurut luas jangkauan dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu:
a. Perencanaan makro
Perencanaan makro adalah perencanaan yang menetapkan kebijakan-kebijakan
yang akan ditempuh, tujuan-tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara mencapai
tujuan itu pada tingkat nasional. Rencana ini biasanya mengikuti rencana dalam
bidang ekonomi dan social. Dipandang dari sudut perencanaan makro, tujuan
yang harus dicapai negara khususnya dalam bidang peningkatan SDM dalam
pengembangan sistem pendidikan untuk menghasilkan tenaga yang sesuai dengan
kebutuhan pembangunan. Sedangkan menurut kualifikasi harus dapat
menghasilkan tenaga yang kreatif dan terampil yang sesuai dengan bidangnya dan
berjiwa Pancasila.
b. Perencanaan Meso
Kebijakan yang ditetapkan dalam perencanaan makro kemudian dijabarkan
lebih rinci ke dalam program-program dalam dimensi yang lebih kecil pada
tingkat ini. Perencanaan sudah lebih bersifat rasional disesuaikan dengan keadaan
daerah, departemen atau unit-unit.
c. Perencanaan mikro
Perencanaan mikro diartikan sebagai perencanaan tingkat institusional dan
merupakan penjabaran dari perencanaan tingkat meso. Kekhususan-kekhususan
dari lembaga mendapat perhatian. Namun tidak boleh bertentangan dengan apa
yang telah ditetapkan dalam perencanaan makro ataupun meso. Contoh perencana
mikro, yaitu kegiatan belajar mengajar.
3. Fungsi Perencanaan Pembelajaran, yaitu :
a. Fungsi kreatif
Pembelajaran dengan menggunakan perencanaan yang matang akan dapat
memberikan umpan balik yang dapat menggambarkan berbagai kelemahan
yang ada sehingga akan dapat meningkatkan dan memperbaiki program.
b. Fungsi Inovatif
Suatu inovasi pasti akan muncul jika direncanakan karena adanya kelemahan
dan kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kesenjangan tersebut akan
dapat dipahami jika kita memahami proses yang dilaksanakan secara sistematis
dan direncanakan dan diprogram secara utuh
c. Fungsi selektif
Melalui proses perencanaan akan dapat diseleksi strategi mana yang dianggap
lebih efektif dan efisien untuk dikembangkan. Fungsi selektif ini juga berkaitan
dengan pemilihan materi pelajaran yang dianggap sesuai dengan tujuan
pembelajaran
d. Fungsi Komunikatif
Suatu perencanaan yang memadai harus dapat menjelaskan kepada setiap orang
yang terlibat, baik guru, siswa, kepala sekolah, bahkan pihak eksternal seperti
orang tua dan masyarakat. Dokumen perencanaan harus dapat
mengkomunikasikan kepada setiap orang baik mengenai tujuan dan hasil yang
hendak dicapai dan strategi yang dilakukan.
e. Fungsi prediktif
Perencanaan yang disusun secara benar dan akurat, dapat menggambarkan apa
yang akan terjadi setelah dilakukan suatu tindakan sesuai dengan program yang
telah disusun. Melalui fungsi prediktifnya, perencanaan dapat menggambarkan
berbagai kesulitan yang akan terjadi, dan menggambarkan hasil yang akan
diperoleh.
f. Fungsi akurasi
Melalui proses perencanaan yang matang, guru dapat mengukur setiap waktu
yang diperlukan untuk menyampaikan bahan pelajaran tertentu, dapat
menghitung jam pelajaran efektif.
g. Fungsi pencapaian tujuan
Mengajar bukanlah sekedar menyampaikan materi, tetapi juga membentuk
manusia yang utuh yang tidak hanya berkembang dalam aspek intelektualnya
saja, tetapi juga dalam sikap dan ketrampilan. Melalui perencanaan yang baik,
maka proses dan hasil belajar dapat dilakukan secara seimbang.
h. Fungsi control
Mengontrol keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dalam suatu proses pembelajaran. Melalui perencanaan
akan dapat ditentukan sejauh mana materi pelajaran telah dapat diserap oleh
siswa dan dipahami, sehingga akan dapat memberikan balikan kepada guru
dalam mengembangkan program pembelajaran selanjutnya.
4. Sistem Pendekatan yang digunakan dalam Perencanaan Pengajaran
diantaranya;
a. Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan pembelajaran yang secara langsung
menyajikan konsep tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menghayati bagaimana konsep itu diperoleh. (Syaipul sagala, 2007). Konsep
diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berfikir
abstrak.
b. Pendekatan Proses
Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pengajaran memberikan
kesempatan kepada siswa untuk ikut menghayati proses penemuan atau
penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses. Pendekatan ini
dilatar belakangi oleh konsep-konsep belajar menurut teori Naturalisme-
Romantis”dan teori kognitif gestal.Naturalisme-romantis menekankan kepada
aktifitas siswa. Dan teori kognitif gestal menekankan pemahaman dan kesatu
paduan yang menyeluruh.
c. Pendekatan Induktif
Pendekatan ini pertama dikemukakan oleh filosof Inggris PrancisBacon (1561)
yang menghendaki agar penarikan kesimpulan di dasarkan dari fakta yang
konkrit sebanyak mungkin.Menurut purwanto dalam Segala (2006:77) tepat
atau tidaknya kesimpulan atau cara berpikir yang diambil secara induktif
bergantung pada representatif atau sampel yang diambil mewakili fenomena
keseluruhan.
d. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Fokus pelaksanaan pembelajaran ini antara lain: (1). Kegiatan pembelajaran
adalah penguasaan kompetensi oleh peserta; (2). Proses pembelajaran harus
memiliki kesepadanan dengan kondisi dimana kompetensi tersebut akan
digunakan; (3) Aktivitas pembelajaran bersifat perseorangan, antara satu
peserta dengan peserta lain tidak ada ketergantungan; (4). Harus tersedia
program pengayaan (enrichment) bagi peserta yang lebih cepat dan program
perbaikan (remedial) bagi peserta yang lebih lamban.
e. Pendekatan Pembelajaran Manajemen Kelas
Menurut Parkay dalam Oemar Hamalik (2006) pendekatan manajemen kelas
dapat diartikan sebagai upaya untuk mengatur situasi kelas untuk menjamin
terciptanya iklim yang dapat mendukung aktivitas pembelajaran bagi seluruh
siswa. Karena itu manajemen kelas berhubungan dengan beberapa hal, yaitu:
(1). Kontrol terhadap situasi belajar, (2) Mengarahkan kegiatan belajar bagi
siswa, (3) Menjembatani perbedaan perbedaan belajar siswa.
f. Pembelajaran Berdasarkan Perbedaan Individual
Pembelajaran dimana komponen-komponen dalam sistem pembelajaran
disesuaikan dengan perbedaan individual, baik perbedaan individual secara
vertikal maupun perbedaan individual secara horisontal, siswa bebas belajar
sesuai dengan karakteristiknya, bakat, dan minatnya.
g. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Pembelajaran kooperatif, merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana
siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok secara kolaboratif yang
anggota terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen (Slavin:
1995). Belajar kooperatif menekankan pada kerja kelompok (siswa belajar
bersama, saling membantu). Kerja kelompok membuat siswa semangat untuk
belajar aktif untuk saling menampilkan diri atau berperan di antara teman-
teman sebaya.
h. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masyarakat
Pengajaran yang berpusat pada masyarakat adalah suatu bentuk pengajaran
yang memadukan antara sekolah dan masyarakat, dengan cara membawa
sekolah kedalam masyarakat, atau membawa masyarakat ke dalam sekolah
guna mencapai tujuan pengajaran/pendidikan yang ditetapkan. Pembelajaran
kontektual adalah kaidah pembelajaran yang menggabungkan isi kandungan
dengan pengalaman harian individu, masyarakat dan alam pekerjaan.
i. Pendekatan Konsep Belajar Tuntas menurut (Oemar Hamalik :2006)
Pembelajaran dengan pendekatan belajar tuntas (mastery learning) adalah suatu
keyakinan bahwa seluruh siswa dapat belajar dengan tepat jika diberikan waktu
dan pembelajaran yang tepat serta layak. Para siswa dapat mencapai ketuntasan
ketika standar pembelajaran dirumuskan dan digambarkan dengan jelas,
penilaian dan pengukuran kemajuan siswa ke arah capaian tujuan dilaksanakan
dengan teliti.
5. Hirarki Tujuan Pendidikan Nasional Indonesia dan Apa Saja Kemampuan
yang Sebaiknya Harus Dimiliki Siswa SMK :
a. Tujuan Pendidikan Nasional ini menurut GBHN tahun 1988 adalah manusia
indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
berkualitas, mandiri, mampu membangun dirinya dan masyarakat
sekelilingnya, serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Dan tujuan pendidikan nasional
yang baru adalah manusia indonesia yang beriman dan bertaqwa, mandiri dan
kreatif, cerdas, dapat mengembangkan potensi. (yang intinya tujuan pendidikan
nasional ini mencangkup aspek afeksi, potensi, kognitif, dan kreatif).
b. Tujuan Institusional.
Tujuan institusional ini merupakan tujuan yang akan dicapai oleh lembaga-
lembaga atau instansi-instansi pendidikan tertentu. Contoh pada siswa SMK:
1. Memberikan kesiapan untuk dapat memasuki dunia kerja.
2. Memberikan pengetahuan dan keterampilan.
3. Memberikan kesiapan mental dalam memasuki dunia kerja
c. Tujuan Kurikuler.
Pada tujuan ini pendidikan memberikan kompetensi bidang pembelajaran.
Misalnya untuk siswa SMK jurusan Teknik bangunan maka setelah lulus Siswa
akan mendapatkan ilmu tentang bangunan dan disiapkan untuk kerja.
d. Tujuan Instruksional Umum.
Tujuan instruksional umum, dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi biasa
disebut dengan kompetensi dasar. Setiap beberapa sub pembahasan guru
melakukan kompetesi (ulangan) terhadap siswa untuk menguji ingatan,
pemahaman, dan daya serap materi oleh siswa.
Contoh: Siswa dapat mengerjakan ulangan tengah semester dimana materinya
dari bab 1 - bab 4.
e. Tujuan Instruksional Khusus.
Dalam KBK tujuan instruksional khusus disebut juga dengan indikator, disini
guru mengadakan ulangan setiap satu pokok bahasan atau materi
Contoh: Siswa dapat mengerjakan ulangan harian yang materinya berasal dari
bab 1 yaitu mengenai konstruksi kayu.
f. Tujuan Jangka Pendek yang Dapat di Ukur.
Contoh: Siswa dapat mengetahui dan mempratikkan kembali mengenai
pembuatan sambungan kayu.
UTS 2
Paket Keahlian : Teknik Konstruksi Kayu
Mata Pelajaran : Pelaksanaan Konstruksi Kayu
Kelas : XI
1. Rumusan Kompetensi Inti (KI 1 dan K2) yang harus dimilik siswa
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktifdan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
2. Rumuskan Kompetensi DasarKI 3 dsan KI 4 :
KOMPETENSI DASAR
3.1. Menerapkan prosedur pembuatan kusen pintu dan jendela kayu
3.2. Menerapkan prosedur pembuatan daun pintu dan jendela kayu
3.3. Menerapkan prosedur pemasangan kusen kayu pada bangunan
3.4. Menerapka prosedur pemasangan daun pintu/jendela pada kusen kayu
3.5. Menerapkan prosedur pemasangan kaca pada kusen/daun pintu/jendela kayu
3.6. Menerapkan prosedur pemasangan perancah kayu
3.7. Menerapkan prosedur pemasangan bekisting kayu untuk kolom, balok, dan
pelat lantai.
KOMPETENSI DASAR
4.1. Membuat kusen pintu dan jendela kayu
4.2. Membuat daun pintu dan jendela kayu
4.3. Menyajikan pemasangan kusen kayu pada bangunan
4.4. Melaksanakan pemasangan daun pintu/ jendela pada kusen kayu
4.5. Menyaji pemasangan kaca pada kusen/daun pintu/jendela Kayu
4.6. Menyajikan hasil pemasangan perancah kayu
4.7. Menyajikan hasil pemasangan bekisting kayu.
3. Rumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi untuk KI 3 dan KI 4 :
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.1.1. Mampu menerapkan prosedur pembuatan kusen pintu dan jendela kayu
3.1.2. Mampu menerapkan prosedur pembuatan daun pintu dan jendela kayu
3.1.3. Mampu menerapkan prosedur pemasangan kusen kayu pada bangunan
3.1.4. Mampu menerapka prosedur pemasangan daun pintu/jendela pada kusen
kayu
3.1.5. Mampu menerapkan prosedur pemasangan kaca pada kusen/daun
pintu/jendela kayu
3.1.6. Mampu menerapkan prosedur pemasangan perancah kayu
3.1.7. Mampu menerapkan prosedur pemasangan bekisting kayu untuk kolom,
balok, dan pelat lantai.
4.1.1. Mampu membuat kusen pintu dan jendela kayu
4.1.2. Mampu membuat daun pintu dan jendela kayu
4.1.3. Mampu menyajikan pemasangan kusen kayu pada bangunan
4.1.4. Mampu melaksanakan pemasangan daun pintu/ jendela pada kusen kayu
4.1.5. Mampu menyaji pemasangan kaca pada kusen/daun pintu/jendela Kayu
4.1.6. Mampu menyajikan hasil pemasangan perancah kayu
4.1.7. Mampu menyajikan hasil pemasangan bekisting kayu.
SUMBER :
http://masnoer80.blogspot.com/2013/01/perencanaan-pembelajaran.html
http://permatasucy.blogspot.com/2012/11/prinsip-perencanaan.html
http://imanrasiman99.blogspot.com/2012/06/perencanaan-pembelajaran.html
http://yoshicinda.blogspot.com/2012/11/fungsi-perencanaan-pembelajaran.html
.http://ippnuteni.blogspot.com/2012/10/sistem-pendekatan-dalam-
perencanaan.html
http://ratunisaindriasari.blogspot.com/2013/01/definisi-psikologi-pendidikan-
dan.html

More Related Content

What's hot

Model perencanaan pembelajaran
Model perencanaan pembelajaranModel perencanaan pembelajaran
Model perencanaan pembelajaranDesi Hayati Putri
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranArin Ariyanti
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran2008021
 
Ppt kelp 2 adm krikulum
Ppt kelp 2 adm krikulumPpt kelp 2 adm krikulum
Ppt kelp 2 adm krikulumranioktalia
 
68284275 asmn-kepentingan-rph
68284275 asmn-kepentingan-rph68284275 asmn-kepentingan-rph
68284275 asmn-kepentingan-rphWei Fen Chua
 
Administrasi kurikulum
Administrasi kurikulumAdministrasi kurikulum
Administrasi kurikulumRyan Ananda
 
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranPengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranMusafirCinta7
 
Lampiran i-pedoman-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan
Lampiran i-pedoman-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikanLampiran i-pedoman-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan
Lampiran i-pedoman-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikanAmrizal Ahmad
 
Langkah langkah pengemb kurikulum (Oleh Dr. Sukiman, M.Pd.)
Langkah langkah pengemb kurikulum (Oleh Dr. Sukiman, M.Pd.)Langkah langkah pengemb kurikulum (Oleh Dr. Sukiman, M.Pd.)
Langkah langkah pengemb kurikulum (Oleh Dr. Sukiman, M.Pd.)sadirun
 
Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...
Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...
Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...Elmi Hakiki
 
Penyusunan bahan-ajar
Penyusunan bahan-ajarPenyusunan bahan-ajar
Penyusunan bahan-ajarHarry Rebel
 
Makalah Tanah Longsor
Makalah Tanah LongsorMakalah Tanah Longsor
Makalah Tanah LongsorNida Usanah
 
Komponen komponen kurikulum
Komponen komponen kurikulumKomponen komponen kurikulum
Komponen komponen kurikulumchytra Daud
 
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARANPERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARANFitri Yusmaniah
 
Strategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri AnitahStrategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri AnitahHariyatunnisa Ahmad
 

What's hot (19)

Model perencanaan pembelajaran
Model perencanaan pembelajaranModel perencanaan pembelajaran
Model perencanaan pembelajaran
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
MATERI PENYUSUNAN RPP
MATERI PENYUSUNAN RPPMATERI PENYUSUNAN RPP
MATERI PENYUSUNAN RPP
 
Ppt kelp 2 adm krikulum
Ppt kelp 2 adm krikulumPpt kelp 2 adm krikulum
Ppt kelp 2 adm krikulum
 
Tugas kurikulum sule
Tugas kurikulum suleTugas kurikulum sule
Tugas kurikulum sule
 
68284275 asmn-kepentingan-rph
68284275 asmn-kepentingan-rph68284275 asmn-kepentingan-rph
68284275 asmn-kepentingan-rph
 
Administrasi kurikulum
Administrasi kurikulumAdministrasi kurikulum
Administrasi kurikulum
 
2
22
2
 
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranPengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
 
Lampiran i-pedoman-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan
Lampiran i-pedoman-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikanLampiran i-pedoman-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan
Lampiran i-pedoman-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan
 
Langkah langkah pengemb kurikulum (Oleh Dr. Sukiman, M.Pd.)
Langkah langkah pengemb kurikulum (Oleh Dr. Sukiman, M.Pd.)Langkah langkah pengemb kurikulum (Oleh Dr. Sukiman, M.Pd.)
Langkah langkah pengemb kurikulum (Oleh Dr. Sukiman, M.Pd.)
 
Model Pembelajaran Tematik
Model Pembelajaran TematikModel Pembelajaran Tematik
Model Pembelajaran Tematik
 
Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...
Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...
Revisi%20 analisis%20kurikulum%20paidi%20sekolah%20kelompok%207%20 strategi%2...
 
Penyusunan bahan-ajar
Penyusunan bahan-ajarPenyusunan bahan-ajar
Penyusunan bahan-ajar
 
Makalah Tanah Longsor
Makalah Tanah LongsorMakalah Tanah Longsor
Makalah Tanah Longsor
 
Komponen komponen kurikulum
Komponen komponen kurikulumKomponen komponen kurikulum
Komponen komponen kurikulum
 
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARANPERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
 
Strategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri AnitahStrategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
 

Similar to Hirarki Tujuan Pendidikan

ppt hakikat pemebelajaran.pptx
ppt hakikat pemebelajaran.pptxppt hakikat pemebelajaran.pptx
ppt hakikat pemebelajaran.pptxogibaru
 
ppt hakikat pemebelajaran (1).pptx
ppt hakikat pemebelajaran (1).pptxppt hakikat pemebelajaran (1).pptx
ppt hakikat pemebelajaran (1).pptxogibaru
 
1. Perencanaan Pembelajaran Matematika
1. Perencanaan Pembelajaran Matematika1. Perencanaan Pembelajaran Matematika
1. Perencanaan Pembelajaran Matematikamatematikauntirta
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranArin Ariyanti
 
Administrasi kurikulum
Administrasi kurikulumAdministrasi kurikulum
Administrasi kurikulumShiltima Wiska
 
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain IntruksionalMakalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain IntruksionalDedy Wiranto
 
Portovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaranPortovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaranAde Mufti Kholil
 
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0hasansanung
 
Modelpembelajaranmatematika
ModelpembelajaranmatematikaModelpembelajaranmatematika
ModelpembelajaranmatematikaSyam Sheya
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaranNur Aisyah
 
Modelpembelajaranmatematika
ModelpembelajaranmatematikaModelpembelajaranmatematika
ModelpembelajaranmatematikaSyam Sheya
 
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasirLandasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasirYASIR ABDUL YASIR
 
Konsep Perencanaan Pembelajaran
Konsep Perencanaan PembelajaranKonsep Perencanaan Pembelajaran
Konsep Perencanaan PembelajaranNini Ibrahim01
 
PPT GABYAHHH.pptx
PPT GABYAHHH.pptxPPT GABYAHHH.pptx
PPT GABYAHHH.pptxgaluh617955
 
Peserta didik dapat memahami informasi umum, selektif, dan atau rinci dari te...
Peserta didik dapat memahami informasi umum, selektif, dan atau rinci dari te...Peserta didik dapat memahami informasi umum, selektif, dan atau rinci dari te...
Peserta didik dapat memahami informasi umum, selektif, dan atau rinci dari te...HerrGunawan
 

Similar to Hirarki Tujuan Pendidikan (20)

ppt hakikat pemebelajaran.pptx
ppt hakikat pemebelajaran.pptxppt hakikat pemebelajaran.pptx
ppt hakikat pemebelajaran.pptx
 
ppt hakikat pemebelajaran (1).pptx
ppt hakikat pemebelajaran (1).pptxppt hakikat pemebelajaran (1).pptx
ppt hakikat pemebelajaran (1).pptx
 
1. Perencanaan Pembelajaran Matematika
1. Perencanaan Pembelajaran Matematika1. Perencanaan Pembelajaran Matematika
1. Perencanaan Pembelajaran Matematika
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Tugas kurikulum sule
Tugas kurikulum suleTugas kurikulum sule
Tugas kurikulum sule
 
Administrasi kurikulum
Administrasi kurikulumAdministrasi kurikulum
Administrasi kurikulum
 
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain IntruksionalMakalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
 
Portovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaranPortovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaran
 
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0
 
Makalah p3f kelompok 3
Makalah p3f kelompok 3Makalah p3f kelompok 3
Makalah p3f kelompok 3
 
PEMBELAJARAN DAN ASESMEN OK.pptx
PEMBELAJARAN DAN ASESMEN OK.pptxPEMBELAJARAN DAN ASESMEN OK.pptx
PEMBELAJARAN DAN ASESMEN OK.pptx
 
Modelpembelajaranmatematika
ModelpembelajaranmatematikaModelpembelajaranmatematika
Modelpembelajaranmatematika
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Modelpembelajaranmatematika
ModelpembelajaranmatematikaModelpembelajaranmatematika
Modelpembelajaranmatematika
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasirLandasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
Landasan filosofis dan karakteristik kurikulum 1975 yasir
 
Pengantar kurikulum
Pengantar kurikulumPengantar kurikulum
Pengantar kurikulum
 
Konsep Perencanaan Pembelajaran
Konsep Perencanaan PembelajaranKonsep Perencanaan Pembelajaran
Konsep Perencanaan Pembelajaran
 
PPT GABYAHHH.pptx
PPT GABYAHHH.pptxPPT GABYAHHH.pptx
PPT GABYAHHH.pptx
 
Peserta didik dapat memahami informasi umum, selektif, dan atau rinci dari te...
Peserta didik dapat memahami informasi umum, selektif, dan atau rinci dari te...Peserta didik dapat memahami informasi umum, selektif, dan atau rinci dari te...
Peserta didik dapat memahami informasi umum, selektif, dan atau rinci dari te...
 

Hirarki Tujuan Pendidikan

  • 1. UJIAN TENGAH SEMESTER UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Perencanaan Pembelajaran Yang dibina oleh Dr. Ahamad Dardiri, M.Pd. Oleh : NOVIA ISTIQOMA 120521403378 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI S1 PTB Maret 2015
  • 2. Nama : NOVIA ISTIQOMA Nim : 120521403378 Mata ujian : Perencanaan Pembelajaran Prodi/Smt : PTB / Gasal 2014-2015 Sifat : Take Home DosenPenguji : Dr. Ahamad Dardiri, M.Pd. UJIAN TENGAH SEMESTER UTS 1 1. Jelaskan pengertian perencanaan pembelajaran dan prinsip-pronsip dalam membuat perencanaan pembelajaran ! 2. Sebutkan jenis-jenis / bentuk perencanaan pembelajaran!jelaskan! 3. Jelaskan fungsi perencanaan pembelajaran! 4. Jelaskan pendekatan system dalam suatu perencanaan pembelajaran! 5. Jelaskan hirarki tujuan Pendidikan Nasional Indonesia dan apa saja kemampuan yang sebaiknya harus dimiliki siswa SMK! UTS 2 1. Rumusan Kompetensi Inti (KI 1 dan K2) yang harus dimilik siswa 2. Rumuskan Kompetensi Dasar KI 3 dsan KI 4 3. Rumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi untuk KI 3 dan KI 4
  • 3. 1. A. Pengertian Perencanaan pembelajaran : Para ahli memiliki pendapat berlainan meskipun memiliki tujuan yang sama, diantaranya adalah: - Branch yang mengartikan perencanaan pembelajaran sebagai suatu sistem yang berisi prosedur untuk mengembangkan pendidikan dengan cara yang konsisten dan reliable. - Ritchy memberi arti perencanaan pembelajaran sebagai ilmu yang merancang detail secara spesifik untuk pengembangan, evaluasi dan pemeliharaan situasi dengan fasilitas pengetahuan diantara satuan besar dan kecil persoalan pokok. - Smith & Ragan menyebut rencana pembelajaran sebagai proses sistematis dalam mengartikan prinsip belajar dan pembelajaran kedalam rancangan untuk bahan dan aktifitas pembelajaran, sumber informasi dan evaluasi. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa : Perencanaan pembelajaran sebagai suatu proses kerjasama, tidak hanya menitikberatkan pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru dan siswa secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. B. Prinsip-prinsip umum perencanaan Pada pokoknya prinsip-prinsip dalam pembuatan perencanaan pembelajaran ( Astiza : 2010 ) antara lain : a. Memperhatikan karakteristik anak Dalam perencanaan pembelajaran (desain intruksional) harus memperhatikan kondisi yang ada dalam diri siswa dan kondisi yang ada di luar diri siswa menurut gagne (Astiza, 1979:13). b. Berorientasi pada kurikulum yang berlaku Perencanaan yang di buat oleh guru seperti dalam bentuk silabus maupun dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran harus di susun dan di kembangkan berdasarkan pada kurikulum yang berlaku. c. Sistematika kegiatan pembelajaran Urutan kegiatan pembelajaran di kembangkan secaara sistematis dengan mempertimbangkan urutan dari yang mudah menuju yang kebih sulit, dari yang bersifat sederhana menuju yang lebih kompleks.
  • 4. d. Melengkapi perencanaan pembelajaran Yaitu dengan menambah instrumen-instrumen pembelajaran, mislanya lembar kerja siswa, format isian, lembar catatan tertentu di sesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang harus di capai. e. Bersifat fleksibel (dinamis) Perencanaan pembelajaran di sesuaikan dengan situasi dan kondisi saat berlangsungnya pembelajaran. f. Berdasarkan pendekatan sistem Artinya setiap unsur perencanaan pembelajaran yang di kembangkan harus merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dan memiliki keterpaduan. 2. Bentuk-Bentuk Perencanaan Pembelajaran Jenis perencanaan pembelajaran menurut luas jangkauan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: a. Perencanaan makro Perencanaan makro adalah perencanaan yang menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh, tujuan-tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara mencapai tujuan itu pada tingkat nasional. Rencana ini biasanya mengikuti rencana dalam bidang ekonomi dan social. Dipandang dari sudut perencanaan makro, tujuan yang harus dicapai negara khususnya dalam bidang peningkatan SDM dalam pengembangan sistem pendidikan untuk menghasilkan tenaga yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Sedangkan menurut kualifikasi harus dapat menghasilkan tenaga yang kreatif dan terampil yang sesuai dengan bidangnya dan berjiwa Pancasila. b. Perencanaan Meso Kebijakan yang ditetapkan dalam perencanaan makro kemudian dijabarkan lebih rinci ke dalam program-program dalam dimensi yang lebih kecil pada tingkat ini. Perencanaan sudah lebih bersifat rasional disesuaikan dengan keadaan daerah, departemen atau unit-unit. c. Perencanaan mikro Perencanaan mikro diartikan sebagai perencanaan tingkat institusional dan merupakan penjabaran dari perencanaan tingkat meso. Kekhususan-kekhususan dari lembaga mendapat perhatian. Namun tidak boleh bertentangan dengan apa
  • 5. yang telah ditetapkan dalam perencanaan makro ataupun meso. Contoh perencana mikro, yaitu kegiatan belajar mengajar. 3. Fungsi Perencanaan Pembelajaran, yaitu : a. Fungsi kreatif Pembelajaran dengan menggunakan perencanaan yang matang akan dapat memberikan umpan balik yang dapat menggambarkan berbagai kelemahan yang ada sehingga akan dapat meningkatkan dan memperbaiki program. b. Fungsi Inovatif Suatu inovasi pasti akan muncul jika direncanakan karena adanya kelemahan dan kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kesenjangan tersebut akan dapat dipahami jika kita memahami proses yang dilaksanakan secara sistematis dan direncanakan dan diprogram secara utuh c. Fungsi selektif Melalui proses perencanaan akan dapat diseleksi strategi mana yang dianggap lebih efektif dan efisien untuk dikembangkan. Fungsi selektif ini juga berkaitan dengan pemilihan materi pelajaran yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran d. Fungsi Komunikatif Suatu perencanaan yang memadai harus dapat menjelaskan kepada setiap orang yang terlibat, baik guru, siswa, kepala sekolah, bahkan pihak eksternal seperti orang tua dan masyarakat. Dokumen perencanaan harus dapat mengkomunikasikan kepada setiap orang baik mengenai tujuan dan hasil yang hendak dicapai dan strategi yang dilakukan. e. Fungsi prediktif Perencanaan yang disusun secara benar dan akurat, dapat menggambarkan apa yang akan terjadi setelah dilakukan suatu tindakan sesuai dengan program yang telah disusun. Melalui fungsi prediktifnya, perencanaan dapat menggambarkan berbagai kesulitan yang akan terjadi, dan menggambarkan hasil yang akan diperoleh. f. Fungsi akurasi Melalui proses perencanaan yang matang, guru dapat mengukur setiap waktu yang diperlukan untuk menyampaikan bahan pelajaran tertentu, dapat menghitung jam pelajaran efektif.
  • 6. g. Fungsi pencapaian tujuan Mengajar bukanlah sekedar menyampaikan materi, tetapi juga membentuk manusia yang utuh yang tidak hanya berkembang dalam aspek intelektualnya saja, tetapi juga dalam sikap dan ketrampilan. Melalui perencanaan yang baik, maka proses dan hasil belajar dapat dilakukan secara seimbang. h. Fungsi control Mengontrol keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu proses pembelajaran. Melalui perencanaan akan dapat ditentukan sejauh mana materi pelajaran telah dapat diserap oleh siswa dan dipahami, sehingga akan dapat memberikan balikan kepada guru dalam mengembangkan program pembelajaran selanjutnya. 4. Sistem Pendekatan yang digunakan dalam Perencanaan Pengajaran diantaranya; a. Pendekatan Konsep Pendekatan konsep adalah pendekatan pembelajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh. (Syaipul sagala, 2007). Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berfikir abstrak. b. Pendekatan Proses Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pengajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses. Pendekatan ini dilatar belakangi oleh konsep-konsep belajar menurut teori Naturalisme- Romantis”dan teori kognitif gestal.Naturalisme-romantis menekankan kepada aktifitas siswa. Dan teori kognitif gestal menekankan pemahaman dan kesatu paduan yang menyeluruh. c. Pendekatan Induktif Pendekatan ini pertama dikemukakan oleh filosof Inggris PrancisBacon (1561) yang menghendaki agar penarikan kesimpulan di dasarkan dari fakta yang konkrit sebanyak mungkin.Menurut purwanto dalam Segala (2006:77) tepat atau tidaknya kesimpulan atau cara berpikir yang diambil secara induktif
  • 7. bergantung pada representatif atau sampel yang diambil mewakili fenomena keseluruhan. d. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi Fokus pelaksanaan pembelajaran ini antara lain: (1). Kegiatan pembelajaran adalah penguasaan kompetensi oleh peserta; (2). Proses pembelajaran harus memiliki kesepadanan dengan kondisi dimana kompetensi tersebut akan digunakan; (3) Aktivitas pembelajaran bersifat perseorangan, antara satu peserta dengan peserta lain tidak ada ketergantungan; (4). Harus tersedia program pengayaan (enrichment) bagi peserta yang lebih cepat dan program perbaikan (remedial) bagi peserta yang lebih lamban. e. Pendekatan Pembelajaran Manajemen Kelas Menurut Parkay dalam Oemar Hamalik (2006) pendekatan manajemen kelas dapat diartikan sebagai upaya untuk mengatur situasi kelas untuk menjamin terciptanya iklim yang dapat mendukung aktivitas pembelajaran bagi seluruh siswa. Karena itu manajemen kelas berhubungan dengan beberapa hal, yaitu: (1). Kontrol terhadap situasi belajar, (2) Mengarahkan kegiatan belajar bagi siswa, (3) Menjembatani perbedaan perbedaan belajar siswa. f. Pembelajaran Berdasarkan Perbedaan Individual Pembelajaran dimana komponen-komponen dalam sistem pembelajaran disesuaikan dengan perbedaan individual, baik perbedaan individual secara vertikal maupun perbedaan individual secara horisontal, siswa bebas belajar sesuai dengan karakteristiknya, bakat, dan minatnya. g. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Pembelajaran kooperatif, merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok secara kolaboratif yang anggota terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen (Slavin: 1995). Belajar kooperatif menekankan pada kerja kelompok (siswa belajar bersama, saling membantu). Kerja kelompok membuat siswa semangat untuk belajar aktif untuk saling menampilkan diri atau berperan di antara teman- teman sebaya. h. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masyarakat Pengajaran yang berpusat pada masyarakat adalah suatu bentuk pengajaran yang memadukan antara sekolah dan masyarakat, dengan cara membawa sekolah kedalam masyarakat, atau membawa masyarakat ke dalam sekolah
  • 8. guna mencapai tujuan pengajaran/pendidikan yang ditetapkan. Pembelajaran kontektual adalah kaidah pembelajaran yang menggabungkan isi kandungan dengan pengalaman harian individu, masyarakat dan alam pekerjaan. i. Pendekatan Konsep Belajar Tuntas menurut (Oemar Hamalik :2006) Pembelajaran dengan pendekatan belajar tuntas (mastery learning) adalah suatu keyakinan bahwa seluruh siswa dapat belajar dengan tepat jika diberikan waktu dan pembelajaran yang tepat serta layak. Para siswa dapat mencapai ketuntasan ketika standar pembelajaran dirumuskan dan digambarkan dengan jelas, penilaian dan pengukuran kemajuan siswa ke arah capaian tujuan dilaksanakan dengan teliti. 5. Hirarki Tujuan Pendidikan Nasional Indonesia dan Apa Saja Kemampuan yang Sebaiknya Harus Dimiliki Siswa SMK : a. Tujuan Pendidikan Nasional ini menurut GBHN tahun 1988 adalah manusia indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, mandiri, mampu membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnya, serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Dan tujuan pendidikan nasional yang baru adalah manusia indonesia yang beriman dan bertaqwa, mandiri dan kreatif, cerdas, dapat mengembangkan potensi. (yang intinya tujuan pendidikan nasional ini mencangkup aspek afeksi, potensi, kognitif, dan kreatif). b. Tujuan Institusional. Tujuan institusional ini merupakan tujuan yang akan dicapai oleh lembaga- lembaga atau instansi-instansi pendidikan tertentu. Contoh pada siswa SMK: 1. Memberikan kesiapan untuk dapat memasuki dunia kerja. 2. Memberikan pengetahuan dan keterampilan. 3. Memberikan kesiapan mental dalam memasuki dunia kerja c. Tujuan Kurikuler. Pada tujuan ini pendidikan memberikan kompetensi bidang pembelajaran. Misalnya untuk siswa SMK jurusan Teknik bangunan maka setelah lulus Siswa akan mendapatkan ilmu tentang bangunan dan disiapkan untuk kerja.
  • 9. d. Tujuan Instruksional Umum. Tujuan instruksional umum, dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi biasa disebut dengan kompetensi dasar. Setiap beberapa sub pembahasan guru melakukan kompetesi (ulangan) terhadap siswa untuk menguji ingatan, pemahaman, dan daya serap materi oleh siswa. Contoh: Siswa dapat mengerjakan ulangan tengah semester dimana materinya dari bab 1 - bab 4. e. Tujuan Instruksional Khusus. Dalam KBK tujuan instruksional khusus disebut juga dengan indikator, disini guru mengadakan ulangan setiap satu pokok bahasan atau materi Contoh: Siswa dapat mengerjakan ulangan harian yang materinya berasal dari bab 1 yaitu mengenai konstruksi kayu. f. Tujuan Jangka Pendek yang Dapat di Ukur. Contoh: Siswa dapat mengetahui dan mempratikkan kembali mengenai pembuatan sambungan kayu.
  • 10. UTS 2 Paket Keahlian : Teknik Konstruksi Kayu Mata Pelajaran : Pelaksanaan Konstruksi Kayu Kelas : XI 1. Rumusan Kompetensi Inti (KI 1 dan K2) yang harus dimilik siswa KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. 2. Rumuskan Kompetensi DasarKI 3 dsan KI 4 : KOMPETENSI DASAR 3.1. Menerapkan prosedur pembuatan kusen pintu dan jendela kayu 3.2. Menerapkan prosedur pembuatan daun pintu dan jendela kayu 3.3. Menerapkan prosedur pemasangan kusen kayu pada bangunan 3.4. Menerapka prosedur pemasangan daun pintu/jendela pada kusen kayu 3.5. Menerapkan prosedur pemasangan kaca pada kusen/daun pintu/jendela kayu 3.6. Menerapkan prosedur pemasangan perancah kayu 3.7. Menerapkan prosedur pemasangan bekisting kayu untuk kolom, balok, dan pelat lantai.
  • 11. KOMPETENSI DASAR 4.1. Membuat kusen pintu dan jendela kayu 4.2. Membuat daun pintu dan jendela kayu 4.3. Menyajikan pemasangan kusen kayu pada bangunan 4.4. Melaksanakan pemasangan daun pintu/ jendela pada kusen kayu 4.5. Menyaji pemasangan kaca pada kusen/daun pintu/jendela Kayu 4.6. Menyajikan hasil pemasangan perancah kayu 4.7. Menyajikan hasil pemasangan bekisting kayu. 3. Rumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi untuk KI 3 dan KI 4 : INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 3.1.1. Mampu menerapkan prosedur pembuatan kusen pintu dan jendela kayu 3.1.2. Mampu menerapkan prosedur pembuatan daun pintu dan jendela kayu 3.1.3. Mampu menerapkan prosedur pemasangan kusen kayu pada bangunan 3.1.4. Mampu menerapka prosedur pemasangan daun pintu/jendela pada kusen kayu 3.1.5. Mampu menerapkan prosedur pemasangan kaca pada kusen/daun pintu/jendela kayu 3.1.6. Mampu menerapkan prosedur pemasangan perancah kayu 3.1.7. Mampu menerapkan prosedur pemasangan bekisting kayu untuk kolom, balok, dan pelat lantai. 4.1.1. Mampu membuat kusen pintu dan jendela kayu 4.1.2. Mampu membuat daun pintu dan jendela kayu 4.1.3. Mampu menyajikan pemasangan kusen kayu pada bangunan 4.1.4. Mampu melaksanakan pemasangan daun pintu/ jendela pada kusen kayu 4.1.5. Mampu menyaji pemasangan kaca pada kusen/daun pintu/jendela Kayu 4.1.6. Mampu menyajikan hasil pemasangan perancah kayu 4.1.7. Mampu menyajikan hasil pemasangan bekisting kayu.